tugas akhir prosedur pembiayaan kpr subsidi pada pt. …
TRANSCRIPT
TUGAS AKHIR
PROSEDUR PEMBIAYAAN KPR SUBSIDI PADA PT. BANK BRI SYARIAH
KANTOR CABANG JAMBI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md)
Oleh:
M.SYAFRIAN
NIM: SPE 141190
PROGRAM STUDI D-III PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
iv
MOTTO
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta kalian di
antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian
saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya
Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian. (QS An-Nisa: 29)1
1 (QS. An-Nisa :29)
v
ABSTRAK
Laporan magang ini berjudul Prosedur Pembiayaan KPR Subsidi pada
PT Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi. Dalam penulisan laporan magang
ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi,wawancara,
dan studi pustaka. Sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam tugas
akhir ini adalah metode analisis deskriptif. Tujuan dari pembuatan laporan
magang ini adalah untuk mengetahui Prosedur pembiayaan KPR Subsidi pada PT.
Bank BRISyariah khususnya Kantor Cabang Jambi.Kesimpulan yang dapat di
ambil dari laporan magang ini adalah mahasiswa, PKL/Magang mengetahui
bagaimana Prosedur KPR Subsidi pada PT Bank BRISyariah Kantor Cabang
Jambi. Pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR) merupakan produk pembiayaan
perumahan dengan dukungan bantuan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (FLPP) atau subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
dalam rangka kepemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari pengembang
(Developer)
Kata Kunci : Prosedur, KPR
vi
PERSEMBAHAN
Sebagai ungkapan terima kasih cinta dan kasih sayang yang tulus persembahkan
Karya Ilmiah ini penulis untuk :
1. Ayahanda Musa dan ibunda Rohana yang telah mangasuh, membesarkan
dan mendidikku dengan penuh kasih sayang sehingga aku benar-benar
dapat memahami arti kehidupan ini
2. Untuk semua keluarga besarku yang telah berjasa mengajarkanku banyak
hal hingga aku bisa sampai pada saat ini.
Dengan hati yang tulus dan ikhlas ini, kupanjatkan doa kepada Allah SWT,
semoga Allah membalas semua jerih payah mereka dengan pahala yang berlipat
ganda
Amiiiin Ya Robbal’alamin.........
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya yang diberikan kepada penulis hingga dapat
menyelesaikan laporan magang ini yang berjudul “ Prosedur Pembiayaan KPR
Subsidi pada PT Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi“.
Penyusun laporan magang ini tentunya penulis banyak mendapatkan
dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan,bimbingan,saran
dan motivasi. Oleh sebab itu,pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor Universitas Islam
NegeriSultan Thaha Saifuddin jambi.
2. Bapak Prof. Dr. Subhan, M. Ag. selakuDekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS jambi.
3. Bapak Ahsan Putra Hafiz, S.Hi ., M.EI selaku Ketua Jurusan DIII
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi
atas kebijakan yang telah memudahkan penulis dalam penyelesaian
laporan tugas akhir ini.
4. Dr. Rofiqoh Ferewati,SE., M.EI selaku dosen pembimbing lapangan yang
telah berkenan mengantarkan dan menjemput kami ke Bank BRI Syariah
kantor Cabang jambi.
5. Bapak Ahsan Putra Hafiz, S.Hi ., M.EI selaku dosen pembimbing laporan
magang yang telah membimbing penulis untuk menyelesaikan laporan
akhir.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii
NOTA DINAS ................................................................................................ iii
MOTTO ......................................................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................v
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................1 B. Rumusan masalah..................................................................................4 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ..............................................................4
1. Tujuan Penulisan .............................................................................4 2. Manfaat Penulisan ...........................................................................5
D. Batasan masalah...................................................................................6 E. Metode Penelitian..................................................................................6
1. Jenis Penelitian ................................................................................6 2. Jenis data .........................................................................................7 3. Metode Pengumpulan Data .............................................................8 4. Metode Analisis Data ......................................................................9
F. Waktu dan Lokasi Magang .................................................................10 G. Sistematika Penulisan..........................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................12
A. Pengertian Bank Syariah .....................................................................12 B. Pengertian Pembiayaan .......................................................................13 C. pengertian KPR ...................................................................................15
1. dasar Hukum KPR.........................................................................15 2. jenis KPR ......................................................................................16
x
3. Syarat KPR ....................................................................................17
BAB III GAMBARAN UMUM BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH
A. Sejarah Bank BRISyariah ...................................................................18 B. Susunan Dewan komisaris,Direksi,dan Dewan Pengawas Syariah
2017 PT Bank BRISyariah ................................................................21 C. Visi dan Misi Bank BRISyariah ..........................................................22 D. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Bank BRISyariah KC Jambi .23
1. Struktur Organisasi........................................................................23 2. Uraian Tugas .................................................................................24
BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG ...................................................36
A. Prosedur Pembiayaan KPR Subsidi ..............................................36 B. Sosialisasi yang dibuat oleh PT. Bank BRISyariah dalam
Memperkenalkan Produk KPR Subsidi ........................................46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................48
A. Kesimpulan .........................................................................................48 B. Saran ....................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, masalah perumahan merupakan masalah besar bagi daerah
perkotaan. Tingginya biaya pembangunan sebuah rumah, dan sulitnya mencari
lahan yang tepat di perkotaan mendorong para pengembang dan pemerintah
memberikan alternatif berupa kredit pemilikan rumah (KPR). Kekurangan
jumlah hunian untuk masyarakat memang masih menjadi permasalahan besar
yang harus diselesaikan oleh pemerintah makanya tak heran beberapa
pemimpin negeri ini telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang dapat
menekan jumlah kekurangan rumah di Indonesia1.Upaya tersebut diarahkan
untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah sendiri,
dan mendukung penataan kota yang baik. Kepemilikan rumah sendiri
merupakan salah satu faktor yang mendukung kemakmuran suatu negara, dan
merupakan hak setiap warga negaradalam memenuhi kebutuhan akan tempat
tinggal.
Konsekuensi logis dari pertambahan penduduk adalah semakin tingginya
juga kebutuhan akan perumahan untuk penduduk tersebut. Sangat ironis sekali
pada saat sebuah kota dituntut untuk selalu berkembang dengan keterbatasan
wilayah yang tersedia, disisi lain kota juga merupakan muara dari urbanisasi
1Http//www.beritasatu.com. akses, 18 desember 2017
2
yang setiap hari selalu datang dalam jumlah yang yang besar untuk
menggantungkan cita-cita mereka. Meningkatnya penduduk merupakan isyarat
yang sama akan pemenuhan sarana hunian mereka.
Maka tidak heran apabila permintaan masyarakat akan rumah tiap tahun
terus bertambah.Namun harga rumah yang terus membumbung menyebabkan
jarang orang yang mampu membeli rumah secara tunai. Peluang inilah yang
dimanfaatkan oleh banyak lembaga pembiayaan dan perbankan untuk
menawarkan produk konsumtif yang banyak dikenal dengan Kredit pemilikan
Rumah (KPR).
Seperti layaknya produk perbankan yang memiliki keanekaragaman
jenis, KPR secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu KPR Susidi dan non
susidi, KPR Subsidi adalahsuatu kredit yang diperuntukkan kepada masyarakat
yang memiliki kemampuan ekonomi menengah ke bawah. Adapun bentuk dari
subsidi ini telah diatur oleh pemerintah, sehingga tidak semua masyarakat
dapat mengajukan kredit jenis ini.Secara umum batasan yang ditetapkan oleh
pemerintah dalam memberikan subsidi adalah penghasilan pemohon dan
maksimum kredit yang diberikan.
KPR non Subsidi adalah suatu KPR yang diperuntukkan bagi seluruh
masyarakat tanpa adanya campur tangan pemerintah. Ketentuan KPR
ditetapkan oleh bank itu sendiri sehingga penentuan besarnya suku bungapada
bank konvensional maupun margin pada bank syariah dilakukan sesuai dengan
kebijakan bank yang bersangkutan.Dalam bank konvensional, riba ditemui
ketika nasabah meminjam uang untuk membeli rumah. Sedangkan pada bank
3
syariah tidak meminjamkan uang tetapi menjual rumah tersebut kepada
nasabah.
Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana
Winayanti mengatakan berdasarkan Permen PUPR no. 26/PRT/M/2016,
kelompok sasaran penerima KPR bersubsidi harus memenuhi persyaratan
diataranya harus memiliki KTP, tidak memiliki rumah, belum pernah
menerima subsidi dari pemerintah, punya NPWP dan SPT, dan berpenghasilan
maksimal Rp 4 juta per bulan untuk rumah tapak dan Rp 7 juta per bulan untuk
rumah susun. Penerima KPR subsidi tidak hanya pekerja formal yang memiliki
slip gaji, namun juga yang memiliki penghasilan tidak tetap yang dibuktikan
oleh surat peryataan yang diketahui oleh kepala desa/lurah tempat KTP
diterbitkan.
Data Pembiayaan KPR
No Total
pembiayaan
Jumlah
Nasabah
Per Priode
1 1,4 Miliar
5 September 2016
2 530 Juta 4 Oktober 2016
3 0 0 November 2016
4 900 Juta 7 Desember 2016
5 150 Juta 1 Januari 2017
4
6 500 Juta 4 Februari 2017
7 1,3 Miliar 8 Maret 2017
Perkembangan Pembiayaan KPR BRI Syariah di BRI Syariah
Kantor Cabang Jambi dari tiga tahun terakhir dapat dikatakan mengalami
kenaikan. Namun jumlah nasabah yang mengajukan pembiayaan tidak
sebanding dengan nasabah yang pembiayaannya disetujui oleh BRI
Syariah Kantor Cabang Jambi, nasabah yang mengajukan pembiayaan bisa
dibilang banyak, tapi nasabah yang disetujui pembiayaannya hanya sedikit.
Dari uraian tersebut, penulis tertarik mengambil judul penelitian akhir
yaitu: “Prosedur Pembiayaan KPRSubsidi pada PT. BankBRI Syariah
Kantor Cabang Jambi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka:
1. Bagaimana Prosedur Pembiayaan KPR Subsidi pada PT. Bank BRI
Syariah Kantor Cabang Kota Jambi.
2. Bagaimana sosialisasi yang dibuat oleh PT. Bank BRI Syariah dalam
memperkenalkan produk KPR subsidi.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan tugas akhir ini yaitu:
1. Untuk mengetahui Prosedur Pembiayaan KPR Subsidi pada PT. Bank
BRI Syariah Kantor Cabang Kota Jambi.
5
2. Untuk Mengetahui Bagaimana sosialisasi yang dibuat oleh PT. Bank
BRISyariah dalam memperkenalkan produk KPR subsidi.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah:
1. Bagi Pihak Bank
Hasil dari penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukandalam usaha perbaikan dan penyempurnaan, dapat dijadikan
catatan untuk koreksi agar dapat mempertahankan dan meningkatkan
kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila ada kekurangan dan
kelemahannya.
2. Bagi Kampus
a) Laporan Magang dapat menjadi audit internal kualitas pengajar.
b) Melihat sejauh mana penulis dapat menerapkan teori yang sudah di
dapat dalam bangku kuliah.
c) Menjalin hubungan kerja sama antara pihak kampus dengan pihak
Bank.
3. Bagi Penulis
a. Menambah dan memperkaya pengetahuan penulis mengenai
Analisis KPR, mengenai KPR Subsidi khususnya.
b. Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan studi pada program
perbankan di Program Diploma III .
6
c. Untuk mengetahui bagaimana Analisis Permintaan KPR Subsidi
pada BRI Syariah Kantor Cabang Kota Jambi .
d. Kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang telah didapat di
perkuliahan dengan praktek sesungguhnya.
E. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini obyek yang diteliti adalah PT. Bank BRI Syariah
Kantor Cabang Jambi dan untuk masalah yang dibahas dalam penelitan ini
hanyalah sebatas hal-hal yang berkenan dengan Prosedur pembiayaan KPR
Subsidi pada PT Bank BRI syariah Kantor Cabang Jambi. Data yang
digunakan merupakan data primer dan data skunder sebagai pendukung.
F. Metode Penelitian.
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif.penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive,
teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi2.
Penelitian kualitatif adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif
menekankan analisis proses dari proses berfikir secara induktif yang
2Sugiyono, Meteode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,(Bandung : CV Alfabeta,
2009), hlm 244
7
berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan
senantiasa menggunakan logika ilmiah3.
2. jenis data
Dalam usaha melakukan pengumpulan data yang diperoleh dalam
penulisan ini jenis data yang diambil dengan cara sebagai berikut.
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama di lokasi penelitiaan. Data primer dalam penulisan ini di
peroleh melalui observasi dan wawancara langsung kepada pihak bank
BRISyariah Kantor Cabang Jambi, yakni Pengawai AO (Account
Officer) di unit pembiayaan consumer yang memahami langsung
tentang mekanisme pelaksanaan akad Ijarah Muntahiya Bit Tamlik
(IMBT)pada produk Pembiayaan KPR.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh oleh penulis secara tidak
langsung melalui perantara atau bukan diusahakan sendiri
pengumpulnya. Data sekunder pada penulisan ini meliputi : sejarah,
lokasi, dan juga data-data lain yang diperlukan untuk penulisan
laporan ini. Data sekunder dalam penulisan laporan ini diperoleh
dengan cara melakukan dengan pendekatan atau dokumentasiterhadap
arsip, dokumen, catatan atau segala sesuatu yang dibutuhkan dalam
penulisan laporan.
3Imam gunawan, metode penelitian kualitatif teori dan praktik (Jakarta, Bumi Aksara,
2015) hlm 80
8
3. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Arikunto dalam Imam gunawan(2002) Observasi merupakan suatu
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan
penelitian secara teliti serta pencatatan secara sistematis4.
Poerwandari dalam Imam gunawan (1998) berpendapat bahwa
observasi merupakan metode yang paling dasar dasar dan yang paling
tua, karena dengan cara-cara tertentu kita selalu terlibat dalam proses
mengamati.5
Menurut Kartono dalam Imam gunawan (1980: 142) observasi
ialah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan
gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan6. dalam
hal ini penulis mengamati langsung melalui kegiatan kerja di
BRISyariah Kantor Cabang Kota Jambi melalui kegiatan magang.
b. Wawancara
Kartono dalam Imam gunawan (1980:171).Wawancara adalah
suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini
merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih
berhadap hadapan secara fisik7.
4 ibid 5 ibid 6 ibid 7 ibid
9
Menurut Setyadin dalam Imam gunawan (2005, 22) Wawancara
adalah suatu percakapan yang dilakukan pada suatu masalah tertentu
dan merupakan proses tanya jawab lisan diamna dua orang atau lebih
berhadapan secara fisik8. Dalam hal ini, penulis mengajukan pertanyaan
dan tanya jawab kepada pihak BRISyariah Kantor Cabang KotaJambi,
yakni manager pembiayaan pada unit pembiayaan consumer yang
berhubungan denganPembiaayaanKPR subsidi.
c. Dokumentasi
Adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediaan dokumen-
dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan
sumber-sumber informasi khusus dari karangan/ tulisan,buku, undang-
dan sebagainya.
4. Metode analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis
Deskriptif tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui Mekanisme
pembiayaan KPR Faedah iB dengan menggunakan Akad Ijarah Muntahiya
Bit Tamliik pada PT Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi dan untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan dan menganalisissuatu kejadian
dengan cara menggambarkan fokus masalah yang berkaitan dengan
masalah yang diangkat pada laporan ini.
.
8 ibid
10
G. Waktu dan Tempat
1. Waktu
Selama dua bulan yang telah ditetapkan, dimulai dari tanggal 1
Februari 2017, hingga berakhir pada tanggal 31 Maret 2017.
2. Tempat
Kegiatan riset yang dilaksanakan penulis, dilaksanakan pada instansi
perbankan di BRI Syariah Kantor Cabang Utama Jambi yang beralamat di
Jalan Hayam Wuruk no 32 Jelutung, Kota Jambi.
G. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini, berisi gambaran umum dari masalah yang terdiri dari latar
belakang masalah, tujuan, dan manfaat penulisan, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian tentang landasan teori atau konsep yang digunakan untuk
penulisan laporan mengenai data yang ditemui selama magang, yang relevan
dan berhubungan erat dengan judul dan pokok masalah laporan.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisi gambaran gambaran umum pada PT Bank BRI Syariah,
struktur organisasi perusahaan, visi dan misi, deskripsi kegiatan magang, dan
hasil dari kegiatan magang.
BAB IV : PEMBAHASAN
11
Bab ini berisikan tentang analisis permintaanKPR Subsidi pada BRI Syariah
Kantor Cabang Kota Jambi.
BAB V : PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari uraian yang telah
dibahas dan berisi tentang saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi
perusahaan.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Bank Syariah
Pengertian bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa
bank lainnya9.
Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam10.
Bank syariah adalah bank yang kerjanya memakai syariat islam, banknya
orang yang beragama islam, bank yang nasabahnya beragama islam, bank yang
tidak memungut bunga11. Pengertian bank syariah dalam pasal 1 angka 7 UU
No. 21 tahun 2008 adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari atas bank umum
syariah dan bank pembiayaan syariah.
Berdasarkan UU No. 21/2008 tentang perbankan syariah, semua lembaga
keuangan Islam modern, terutama perbankannya, operasionalnya harus
didasarkan pada prinsip Islam (syariah) dalam bidang ekonomi. Yang
dimaksud prinsip syariah itu adalah: kegiatan usahanya tidak mengandung lima
9 Sukron kamil, ekonomi islam, kelembagaan, dan konteks keindonesiaan, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2016), Hlm. 185 10Warkum sumitro, asas-asas perbankan islam dan lembaga-lembaga terkait, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 1996), Hlm. 5 11 Gatot supramono, perbankan dan masalah kredit, (Jakarta: Rineka cipta, 2009), hlm. 134
13
unsur, yaitu: unsur zalim (menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lain); riba
dalam transaksi pinjam meminjamnya, (mensyaratkan nasabah pihak penerima
fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok pinjaman, karena
berjalannya waktu); maisir (transaksi yang digantungkan pada suatu keadaan
yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan); gharar (transaksi yang
objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak diketahui keberadaannya, atau tidak
dapat diserahkan pada saat transaksi); dan tidak ada unsur haram (transaksi
yang objeknya dilarang syariah).
Perbedaan pokok antara Bank Islam dan Bank Konvensional terletak pada
landasan falsafah yang dianutnya.Bank Islam tidak melaksanakan sistem bunga
dalam seluruh aktivitasnya, sedangkan bank konvensional sebaliknya.Hal ini
memiliki implikasi yang sangat dalam dan sangat berpengaruh pada aspek
operasional dan produk yang dikembangkan oleh Bank Islam12.untuk
penyaluran dananya kita kenal dengan istilah pembiayaan. Jika dalam Bank
Konvensional keuntungan bank diperoleh dari bunga yang dibebankan, maka
dalam perbankan syariah tidak ada istilah bunga, akan tetapi bank syariah
menerapkan sistem bagi hasil13.
B. Pengertian Pembiayaan
Di dalam perbankan syariah, istilah kredit tidak dikenal karena bank
syariah memiliki skema yang berbeda dengan bank konvensional dalam
menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan.Bank Syariah
12 Institut banker Indonesia, konsep, produk dan implementasi operasional bank syariah,
(Jakarta: Djambatan, 2003), hlm. 24 13Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrapindo Persada, 2002),
Cet. VI, hlm. 183
14
menyalurkan dananya kepada nasabah dalam bentuk pembiayaan.Pembiayaan
merupakan aktivitas utama bank syariah yang menghasilkan pendapatan bagi
bank syariah14.
Definisi pembiayaan menurut Ahmad Ifham sholihin adalah penyediaan
dana yang dipersamakan dengan itu berupa: (a) transaksi bagi hasil dalam
bentuk mudharabah dan musyarakah; (b) transaksi sewa-menyewa dalam
bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bit tamlik; (c)
transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,salam, dan istisna; (d)
transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan (e) transaksi
sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk proses multijasa; berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah atau pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas pembiayaan untuk
mengembalikan dana yang dipinjam dengan cara mengangsur15.
Muhammad juga menerangkan Pembiayaan dalam secara luas dapat
diartikan sebagai pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi
yang telah direncanakan, baik dalam sendiri maupun dijalankan oleh orang
lain16.
Berdasarkan UU No. 21/2008 tentang perbankan syariah, menyebutkan
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan piutang yang dapat
dipersamakan dengan itu dalam:
14Ikatan bankir indonesia, mengelola kredit secara sehat, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), hlm. 249 15Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Gramedia Pustaka utama,Jakarta;2010)hlm.590
16 Muhammad, Manajemen Bank Syariah (UPP STIM YKPN,Yogyakarta:2002) hlm. 304
15
a) Transaksi investasi yang didasarkan antara lain atas akad Mudharabah dan
atau Musyarakah;
b) Transaksi sewa yang didasarkan antara lain atas akad Ijarah atau akad ijarah
dengan opsi perpindahan hak milik (ijarah muntahiya bit tamlik);
c) Transaksi jual beli yang didasrakan antara lain atas akad Murabahah, salam,
dan istisnha;
d) Transaksi pinjaman yang didasarkan antara lain akad Qard; dan
e) Transaksi multi jasa yang didasarkan antara lain atas akad ijarah dan
kafalah.
C. Pengertian KPR
KPR adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau untuk
kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan atau agunan berupa rumah17.
Pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR) merupakan produk yang
diterbitkan Bank BRI Syariah untuk pembiayaan rumah dengan dukungan
bantuan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau subsidi
kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam rangka kepemilikan
rumah sejahtera yang dibeli dari pengembang (Developer)18.
1. Dasar Hukum KPR
Fatwa DSN MUI No 4/DSN-MUI/IV/2000 telah menjamin
keabsahan dan diperbolehkannya transaksi murabahah, termasuk dalam hal
ini pembiayaan rumah di bank syariah.
17Id.Wikipedia.org/wiki/kredit_pemilikan_rumah, akses 18 maret 2018 18 Wawancara dengan bapak Denni Aristiawan (Account Officer) Bank BRISyariah Kantor
cabangJambi tanggal 23Februari 2018
16
2. Jenis KPR
Seperti layaknya produk perbankan yang memiliki keanekaragaman
jenis, KPR secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu:19
a)KPR Subsidi adalahsuatu kredit yang diperuntukkan kepada masyarakat
yang memiliki kemampuan ekonomi menengah ke bawah. Adapun
bentuk dari subsidi ini telah diatur oleh pemerintah, sehingga tidak
semua masyarakat dapat mengajukan kredit jenis ini.Secara umum
batasan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam memberikan subsidi
adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang diberikan.
b)KPR non Subsidi adalahsuatu KPR yang diperuntukkan bagi seluruh
masyarakat tanpa adanya campur tangan pemerintah. Ketentuan KPR
ditetapkan oleh bank itu sendiri sehingga penentuan besarnya suku
bungapada bank konvensional maupun margin pada bank syariah
dilakukan sesuai dengan kebijakan bank yang bersangkutan.Dalam
bank konvensional, riba ditemui ketika nasabah meminjam uang untuk
membeli rumah. Sedangkan pada bank syariah tidak meminjamkan
uang tetapi menjual rumah tersebut kepada nasabah20.
19http://www.bi.go.id/id/iek/produk-jasa-perbankan/jenis/Documents/KPRumah.pdf, akses
25 Februari 2018 20Muhammad.2002. Lembaga Kuangan Umat Kontemporer.Yogyakarta : UII Press. Hal
147
17
3. Syarat Pengajuan KPR BRI Syariah
a. Syarat KPR
1) warga negara Indonesia
2) berusia maksimal 55 tahun saat jatuh tempo pembiayaan
3) maksimal angsuran 35% dari total penghasilan bersih
4) minimal DP 20% dan minimal pembiayaan Rp.50.000.000
5) melengkapi dokumen yang diperlukan
b. Dokumen KPR
1) KTP suami atau istri. Surat keterangan domisili
2) Kartu keluarga
3) Surat nikah atau akta cerai atau surat keterangan belum menikah
4) Nomor Peserta Wajib Pajak (NPWP)
5) SK pegawai tetap dan SK terakhir karyawan swasta
6) Surat keterangan kerja dari perusahaan (karyawan swasta)
7) SK CPNS, SK PNS, dan SK terakhir
8) Slip gaji tiga bulan terakhir
9) Bukti penghasilan lainnya yang disahkan kantor atau perusahaan
10) Buku tabungan
11) Rekening payroll gaji (pembayaran gaji transfer)
12) Pas foto suami atau istri 4x6 (warna) dua lembar
13) Sertifikat IMB dan PBB tahun terakhir21
21Wawancara dengan bapak Denni Aristiawan (Account Officer) Bank BRISyariah Kantor
cabangJambi tanggal 23Februari 2018
18
BAB III
GAMBARAN UMUM BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH
A. SEJARAH PT.BANK BRISYARIAH
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan
izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya
o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.
Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank
BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara
konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan
prinsip syariah Islam.
Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan
sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence)
dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan
prinsip syariah.
Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti
logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan
masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRISyariah
yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi
warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih
19
sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk.
PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember
2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah
(proses spin off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009.
Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah.
Sejak tahun 2010 PT Bank BRISyariah berhasil Mendudukkan diri
sebagai bank syariah ketiga terbesar dari sisi asset di Indonesia. Karim
Consulting Indonesia memberikan penghargaan Islamic Finance Award
kepada PT Bank BRISyariah sebagai The 3 rd Rank Full Fledged Sharia
Bank in Indonesia pada tahun 2010. Dari institusi yang sama, pada tahun
2011 PT Bank BRISyariah memperoleh penghargaan sebagai Thend Rank
The Most Expansive Islamic bank. Dalam tahun 2012, Museum Rekor
Dunia – Indonesia memberikan 2 penghargaan yaitu sebagai bank Syariah
pertama yang memiliki Layanan Mobile banking di 4 Toko Online dan
sebagai Philantrophy Pertama di Indonesia yang menggunakan Anjungan
Tunai mandiri (ATM) dalam penyaluran kepada Binaan.
Secara konsisten PT Bank BRISyariah terus mengembangkan
berbagai strategi dan inisiatif untuk meningkatkan dan mengembangkan
usaha perusahaan. Salah satunya adalah membangun kerjasama strategis
20
dengan PT Bank Rakyat Indonesia (persero),Tbk,. Dalam bentuk
memanfaatkan jaringan PT Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk. Untuk
membangun kantor layanan syariah perusahaan yang berfokus pada
kegiatan penghimpunan dana masyarakat. Pada tahun 2013, PT Bank
BRISyariah merintis usaha dalam upaya meningkatkan status bank sebagai
bank devisa untuk direalisasikan pada tahun 2014 sesuai izin Bank
Indonesia No.15/2272/Dpbs.
Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar
berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi
aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan
berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah
menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam
produk dan layanan perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis
sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan
memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang
berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan
konsumer berdasarkan prinsip Syariah.22
22 http://www.brisyariah.co.id/sejarah akses tanggal 10 Mei 2017
21
Gambar 3.1
Daftar Pemegang Saham PT. Bank BRISyariah
2010
No Nama & Alamat Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah yang Disetor (Rupiah)
01
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-45 Kel. Bendungan Hilir, Kec. Tanah Abang Jakarta Pusat 10210
1.957.999.000 978.999.500.000
02 Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI Jl. Sultan Iskandar Muda No. F. 25 (Arteri Pondok Indah) Jakarta
1.000 500.000
Total 1.958.000.000 979.000.000.000
Sumber : website BRISyariah / data pemegang saham23
B. Susunan Dewan Komisaris,Direksi Dan Dewan Pengawas Syariah 2017 PT BANKSyariah
Dewan Komisaris :
a. Komisaris Utama : Eko B. Suharno
b. Komisaris : Hermanto Siregar
c. Komisaris : Komaruddin Hidayat
d. Komisaris : Anggito Abimanyu
Direksi :
a. Direktur Utama : Moch. Hadi Santoso
23 http://www.brisyariah.co.id/data pemegang saham, akses tanggal 10 Mei 2017
22
b. Direktur : Hilman Purakusumah
c. Direktur : Indra Praseno
d. Direktur : Wildan
e. Direktur : Agus Katon Eko S
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : KH. Didin Hafidhuddin
Anggota : M.Gunawan Yasni24
C. Visi dan Misi Bank BRISyariah
Berikut ini adalah Visi dan Misi Bank BRISyariah sebagai lembaga
keuangan bank berbasis syariah:
1. Visi.
“Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna”.
2. Misi
Misi dari BRISyariah adalah sebagai berikut :
a.Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan
finansial nasabah.
b.Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah.
24 http://www..suara.com/bisnis/laba-bersih-bri-syariah akses 06 Mei 2017
23
c.Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan
dimana pun.
d.Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketentraman pikiran.
D. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
1. Struktur Organisasi
PT Bank BRISyariah dalam menjalankan kegiatan kerja membentuk
susunan organisasi yang fungsional dan terangkum dalam bentuk pembagian
tugas dan wewenang dari beberapa unit kerja. Penyusunan organisasi akan
menunjukkan satu jabatan dalam melaksanakan suatu fungsi-fungsi dari setiap
unit kerja memiliki kedudukan seta peranan yang berbeda-beda. Fungsi
struktur organisasi sendiri adalah untuk mengatur kegiatan sumber daya
manusia yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah
ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.dengan kata lain struktur
organisasi adalah fungsi manajemen yang berhungan dengan pembagian tugas
dan sebagai pengatur arus kerja dan timbale balikantara atasan dan bawahan
guna mencapai tujuan yang diinginkan secara maksi maksimal.
Pengorganisasian dalam PT.Bank BRISyariah Kantor Cabang Jambi
sangatlah penting, karena tanpa adanya pengorganisasian, maka tidak akan
terwujud seperti uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab, uraian kaitan
tugas atau pekerjaan yang satu yang satu dengan pekerjaan yang lain. Oleh
karena itu adanya struktur organisasi akan mempermudah segala keputusan,
kebijakan,tanggung jawab dan garis komando dari atas kebawah akan mengalir
24
dari pimpinan teratas ke pemimpin terbawah. Unit kerjaregional pada PT Bank
BRISyariah Jambi terbagi atas :
1. Unit Mikro Syariah
2. Unit Pembiayaan Konsumer
3. Unit Financing Support
4. Unit Operasional
1. Uraian tugas unit kerja PTBank BRISyariah Kantor Cabang Jambi
1) Pimpinan Cabang ( PINCA)
Tugas dan wewenang PINCA adalah :
a).Melakukan kegiatan Pemasaran bank untuk pengembangan maupun
pembiayaan .
b).Menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak terkait yang mendukung
perkembangan laba usaha PT Bank Rakyar Indonesia Syariah (persero),
tbk cabang jambi.
c).Bertanggung jawab terhadapa kelancaran operasional dan rencana kerja
anggaran serta meningkatkan kualitas aktiva produktif
d).mewakili direksi dalam hal melakukan perbuatan hokum dan lain-lain
sesuai dengan batas kewenangan.
2) pimpinan Cabang Pembantu ( PINCAPEM)
Tugas dan wewenang PINCAPEM adalah :
25
a).Melakukan pertanggung jawaban operasional dan financial Kantor cabang
pembantu
b).Melaksanakan misi kantor cabang pembantu secara keseluruhan.
c). Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur
d).Merencanakan, Mengembangkan,Melaksanakan,serta mengelola layanan
unggul kepada nasabah
e).Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta
kegiatannya.
3) Marketing Manager (MM)
Tugas dan wewenang MM adalah:
a).Merumuskan dan merencanakan target market dan sasaran pembiayaan
bank sesuai dengan kemampuan internal bank dengan memperhatikan
kondisi pasar
b). Bertanggung jawab atas penyusun program kerja dan anggaran unit kerja
yang dipimpinnya.
c).Merumuskan dan merencanakan target atau sasaran funding dan pelayanan
dari atau nasabah.
d).Melaksanakan pembinaan dan penilaian secara berkala kepada unit kerja
yang dipimpinnya.
4) Manager Operasional (MO)
Tugas dan wewenang MO:
a).Membuat program kerja dan anggaran bidang operasional kantor cabang.
26
b).Meneliti dan Memberikan persetujuan atas dokumen atau warkat maupun
maupun laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan operasional
sesuai wewenang yang diberikan.
c).Menandatangani specimen di Bank Indonesia, rekening koran bank-bank
lain dan pajak.
5) Manager Marketing micro
Tugas dan wewenang Manager Marketing mikro
a).Bertanggung jawab terhadap operasiaonal dan pembiayaan unit mikro.
b). Bertanggung jawab terhadap proses pencapaian target setiap.
c). meriview dan pengambilan keputusan pembiayaan.
6) Financing Support Manager (FSM)
Tugas dan wewenang FSM:
a).mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi
keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan
perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
b).mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
7) Sales Officer (SO) Mikro
Melakukan proses pemasaran untuk segmen usaha konsumen.
8) Account Officer (AO)
27
Tugas Ao :
a). Bertanggung jawab atas program-program marketing sekaligus
b). Memasarkan produk-produk consumer.
9) Funding Officer (FO)
Melakukan kegiatan pemasaran berbagai produk perbankan baik dana dan
jasa untuk mengoptimalkan bisnis kantor cabang.
10) Report & Costudy
Melakukan pengelolaan dana dan membuat laporan pembiayaan untuk
kebutuhan internal maupun eksternal, sesuai dengan standar/ketentuan
yang berlaku.
11) Legal Officer (LO)
Tugas legal officer adalah melakukan analisis yurisdis, melakukan
pemeriksaan jaminan, pengikat jaminan, (pengangkatan akad),
menyiapkan perjanjian pembiayaan,melakukan penyimpanan legal
dokumen, dan melakukan pengawasan pembiayaan.
12) Apraisal
a).Menilai jaminan yang diajukan oleh calon nasabah terkait dengan ingin
mendapatkan fasilitas pembiayaan dari pihak bank.
b).Mencocokkan kebenaran data antara dokumen jaminan yang diajukan
denga keadaan fisik dengan jaminan dilapangan (survei lapangan).
28
13) Financing Administration (FA)
Tugas FA:
a).Melakukan pencairan pembiayaan, pelaporan asuransi, mengelola
izin/dokumen yang sudah jatuh tempo.
b). Memverifikasi datat administrasi consumer bank dan produk bank.
14) Branch Operation Supervisor (BOS)
a).Mengkoordinir kegiatan pelayanan dan transaksi operasional teller dan
customer service sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi dan tidak ada
transaksi yang tertunda penyelesaiannya untuk mencapai service
excellent (Implementasi Fungsi Service Profider)
b).Membina dan melatih teller dan customer service agar dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.
c).Bertanggungjawab terhadap kebersihan lingkungan kerja terutama
halaman, banking hall dan area kerja teller, customer service dan area front
office lainnya. Seperti tempat duduk nasabah, tempat aplikasi dan brosur.
15) Relationship Officer (RO)
Menangih pembayaran pada nasabah dengan cara terjun langsung ke
lapangan
16) Collection (Collector)
Tugasnya adalah melakukan penagihan langsung ke nasabah dan
melakukan hal hal lain yang dianggap perlu dalam upaya penyelesaian
29
pembiayaan sesuai ketentuan berlaku atau sesuai dengan prosedur Term
Of Use dari pihak bank.
17) Pimpinan Cabang ( PINCA)
Tugas dan wewenang PINCA adalah :
a).Melakukan kegiatan Pemasaran bank untuk pengembangan maupun
pembiayaan .
b).Menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak terkait yang mendukung
perkembangan laba usaha PT Bank Rakyar Indonesia Syariah (persero),
tbk cabang jambi.
c).Bertanggung jawab terhadapa kelancaran operasional dan rencana kerja
anggaran serta meningkatkan kualitas aktiva produktif
d).mewakili direksi dalam hal melakukan perbuatan hokum dan lain-lain
sesuai dengan batas kewenangan.
18) Pimpinan Cabang Pembantu ( PINCAPEM)
Tugas dan wewenang PINCAPEM adalah :
a).Melakukan pertanggung jawaban operasional dan financial Kantor cabang
pembantu
b).Melaksanakan misi kantor cabang pembantu secara keseluruhan.
c). Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur
d).Merencanakan, Mengembangkan,Melaksanakan,serta mengelola layanan
unggul kepada nasabah
30
e).Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta
kegiatannya.
19) Marketing Manager (MM)
Tugas dan wewenang MM adalah:
a).Merumuskan dan merencanakan target market dan sasaran pembiayaan
bank sesuai dengan kemampuan internal bank dengan memperhatikan
kondisi pasar
b). Bertanggung jawab atas penyusun program kerja dan anggaran unit kerja
yang dipimpinnya.
c).Merumuskan dan merencanakan target atau sasaran funding dan pelayanan
dari atau nasabah.
d).Melaksanakan pembinaan dan penilaian secara berkala kepada unit kerja
yang dipimpinnya.
20) Manager Operasional (MO)
Tugas dan wewenang MO:
a).Membuat program kerja dan anggaran bidang operasional kantor cabang.
b).Meneliti dan Memberikan persetujuan atas dokumen atau warkat maupun
maupun laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan operasional
sesuai wewenang yang diberikan.
c).Menandatangani specimen di Bank Indonesia, rekening koran bank-bank
lain dan pajak.
21) Manager Marketing micro
31
Tugas dan wewenang Manager Marketing mikro
a).Bertanggung jawab terhadap operasiaonal dan pembiayaan unit mikro.
b). Bertanggung jawab terhadap proses pencapaian target setiap.
c). meriview dan pengambilan keputusan pembiayaan.
22) Financing Support Manager (FSM)
Tugas dan wewenang FSM:
a).mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi
keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan
perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
b).mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
23) Sales Officer (SO) Mikro
Melakukan proses pemasaran untuk segmen usaha konsumen.
24) Account Officer (AO)
Tugas Ao :
a). Bertanggung jawab atas program-program marketing sekaligus
b). Memasarkan produk-produk consumer25.
25) Funding Officer (FO)
Melakukan kegiatan pemasaran berbagai produk perbankan baik dana dan
jasa untuk mengoptimalkan bisnis kantor cabang.
26) Report & Costudy
25 Wawancara dengan Salisun Sazali (Account Officer) Bank BRISyariah,21 Agustus 2017
32
Melakukan pengelolaan dana dan membuat laporan pembiayaan untuk
kebutuhan internal maupun eksternal, sesuai dengan standar/ketentuan
yang berlaku.
27) Legal Officer (LO)
Tugas legal officer adalah melakukan analisis yurisdis, melakukan
pemeriksaan jaminan, pengikat jaminan, (pengangkatan akad),
menyiapkan perjanjian pembiayaan,melakukan penyimpanan legal
dokumen, dan melakukan pengawasan pembiayaan.
28) Apraisal
a).Menilai jaminan yang diajukan oleh calon nasabah terkait dengan ingin
mendapatkan fasilitas pembiayaan dari pihak bank.
b).Mencocokkan kebenaran data antara dokumen jaminan yang diajukan
denga keadaan fisik dengan jaminan dilapangan (survei lapangan).
29) Financing Administration (FA)
Tugas FA:
a).Melakukan pencairan pembiayaan, pelaporan asuransi, mengelola
izin/dokumen yang sudah jatuh tempo.
b). Memverifikasi datat administrasi consumer bank dan produk bank.
30) Branch Operation Supervisor (BOS)
a).Mengkoordinir kegiatan pelayanan dan transaksi operasional teller dan
customer service sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi dan tidak ada
33
transaksi yang tertunda penyelesaiannya untuk mencapai service
excellent (Implementasi Fungsi Service Profider)
b).Membina dan melatih teller dan customer service agar dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.
c).Bertanggungjawab terhadap kebersihan lingkungan kerja terutama
halaman, banking hall dan area kerja teller, customer service dan area front
office lainnya. Seperti tempat duduk nasabah, tempat aplikasi dan brosur.
31) Relationship Officer (RO)
Menangih pembayaran pada nasabah dengan cara terjun langsung ke
lapangan
32) Collection (Collector)
Tugasnya adalah melakukan penagihan langsung ke nasabah dan
melakukan hal hal lain yang dianggap perlu dalam upaya penyelesaian
pembiayaan sesuai ketentuan berlaku atau sesuai dengan prosedur Term
Of Use dari pihak bank.
33) General Affair (GA)
Tugasnya adalah Mengurus segala hal yang bersifat umum seperti
melakukan pembelian aset kantor, mengurus pemeliharaan aset kantor,
mengurus perjanjian perpanjangan sewa kantor,dan mengatur jadwal atau
agenda kedatangan tamu perusahaan (booking tiket pesawat dan hotel),
mengatur akomodasi untuk perjalanan dinas pegawai kantor.
34
34) Teller
a) Melayani nasabah untuk transaksi setor dan penarikan tunai dan non
tunai serta transaksi lainnya sesuai aturan yang ditetapkan untuk
mencapai service excellent- Implementasi fungsi service profider.
b) Melaksanakan dan bertanggung jawab atas transaksi operasional tunai
dan non tunai yang diprosesnya berdasarkan intruksi nasabah dan
kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan.
c) Memperhatikan dan menjaga kebrsihan lingkungan kerja terutama
counter teller dan kondisi khasanah.
d) Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan operasi
teller.
e) Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada supervisor dalam rangka
implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan
operasi Front office di kantor Cabang Pembantu.
f) Sebagai bagian dari Tim Operasi yang harus dapat bekerjasama dan
mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid dan
komunikasi yang efektif dioperasional Kantor Cabang Pembantu.
35) Customer Service
a) Melayani nasabah dengan cara memberikan informasi produk dan
layanan serta melaksanakan transaksi operasional sesuai dengan
kewenangannya, berdasarkan intruksi nasabah dan kebijakan serta
aturan yang telah ditetapkan, menangani keluhan nasabah serta
35
memahami produk layanan yang diberikan terkait dengan operasional
layanan Customer Service.
b) Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada supervisor dan
berkoordinasi secara prokatif dengan karyawan lainnya dalam rangka
implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan
operasi front office di Kantor Cabang Pembantu.
c) Melayani nasabah dalam pembukaan dan penutupan rekening serta
transaksi lainnya sesuai aturan yang ditetapkan untuk mencapai service
excellent (Implementasi Fungsi Service profider).
36) Unit Head
Bertanggung jawab atas program-program marketing untuk segmen bisnis
mikro dan sekaligus bertanggung jawab terhadap SDM yang menjadi sub
ordinatnya baik dari segi bisnis maupun administrasi.
37) Penaksiran Madya
Bertugas untuk melakukan operasional gadai,Mulai dari menaksir barang
jaminan, melihat dan meneliti keaslian barang jaminan setra menjaga
barang jaminan dalam khasanah. Selain itu penaksiran gadai juga bertugas
memberikan surat peringatan lelang kepada nasabah jika sudah jatuh
tempo dan nasabah belum melunasinya.
36
BAB IV
HASIL KEGIATAN MAGANG
A. Prosedur pembiayaan kpr subsidi pada pt. Bank bri syariah kantor
cabang jambi.
1. Prospek
a. Pengajuan pembiayaan oleh calon nasabah ke unit kerja BRI
Syariah dengan melengkapi dokumentasi atau persyaratan yang
dibutuhkan dan mengisi formulir aplikasi.
b. Formulir aplikasi yang digunakan adalah formulir aplikasi KPR IB
yang berlaku dan ditambahkan ditengah atas judul : KPR sejahtera
syariah tapak atau KPR sejahtera syariah susun sesuai dengan
tujuan penbiayaan.
2. Inisiasi
AO melakukan inisiasi terhadap calon nasabah yang meliputi :
a. Pengecekan keasian dokumen calon nasabah, untuk dokumen yang
sudah dipastikan keasliannya di stempel sesuai asli dan di paraf.
b. AO/MM/Pincapem/Pinca melakukan interview terhadap calon
nasabah, setelah proses waawncara selesai maka formulir
wawancara ditandatangani oleh nasabah.
3. Permohonan BI Checking
a. AO mengirimkan permohonan pemeriksaan bank indonesia calon
nasabah (BI Checking) kepada financing support unit kerja.
37
b. Format permohonan checking BI dan pemeriksaan atau penilaian
jaminan sesuai dengan format permohonan checking BI dan
pemeriksaan atau penilaian jaminan pada surat edaran tentang
pembiyaan KPR IB yang berlaku.
4. Pemeriksaan BI Checking
Financing support unit kerja melakukan pemeriksaaan BI Checking
calon nasabah.
5. AO melakukan pra pengujian calon nasabah
a. AO mengirimkan dokumen pra pengujian (cek intip) melalui media
email ke : [email protected]
b. Dokumen pra pengujian (cek intip) sesuai lampiran
c. Pengiriman dokumen pra pengujian (cek intip) ke FLPP Centre –
CFG adalah setiap hari selasa dan kamis tiap minggunya.
d. Sambil menunggu jawaban pra pengujian dari FLPP Centre, unit
kerja tetap melakukan proses pembiayaan KPR sejahtera sampai
penerbitan SP3.
6. AO melakukan pemeriksaan agunan calon nasabah
a. Pembiayaan hanya dapat dilakukan pada developer yang
bekerjasama dengan BRI Syariah, harga tanah dan bangunan
mengacu kepada pricelist (brosur harga jual) developer dan harga
dikurangi discount (bila ada).
b. AO memastikan harga rumah sudah sesuai ketentuan harga
maksimal rumah sesuai wilayah menurut ketentuan KEMENPERA.
38
c. Pemeriksaan jaminan dilakukan untuk memastikan lokasi, harga
dan kondisi tanah dan bangunan.
d. Pemeriksaan jaminan tetap dilakukan meskipun rumah belum
terbangun (indent), namun realisasi pembiayaan baru dapat
dilakukan jika rumah sudah dalam kondisi siap huni (READY
STOCK).
e. AO bersama PINCA/PINCAPEM/MM memastikan harga yang
ditawarkan developer adalah wajar dan masih sesuai dengan hasil
appraisal global (appraisal global saat dilakukan diawal kerjasama
dengan developer dan dan direview setiap 6 bulan, ketentuan
appraisal global dalam rangka kerjasama developer khusus FLPP
menunjuk kepada nota dinas nomor B.506-CFG/CFBD-JH/10/2012
tentang penegasan kembali mengenai pembuatan kerjasama
developer untuk developer pada program KPR sejahtera).
f. Laporan pemeriksaan agunan calon nasabah dituangkan dalam
format standar sesuai lampiran 30 dan dilengkapi dengan foto dan
disetujui PINCA/PINCAPEM/MM.
7. AO melakukan investasi tempat bekerja calon nasabah.
8. AO melakukan evaluasi kelayakan calon nasabah.
a. AO memastikan penghasilan perbulan nasabah pada slip gaji atau
surat keterangan penghasilan calon nasabah sudah sesuai dengan
fitur KPR sejahtera (gaji pokok pemohon untuk KPR sejahtera tidak
melebihi Rp,4000,000,- per bulan).
39
· AO mencocokkan antara slip gaji atau surat keterangan
penghasilan dengan konfirmasi ke HRD atau bendahara gaji
: atau
· Untuk calon nasabah dengan pembiayaan gaji melalui
transfer bank, maka AO mencocokkan slip gaji dengan
rekening bank calon nasabah (rekening payroll).
b. AO menghitung RPC calon nasabah
· Maksimal RPC calon nasabah adalah 35%.
· Deviasi terkait RPC mengacu kepada ketentuan deviasi yang
berlaku.
c. AO memastikan calon nasabah memenuhi ketentuan KPR sejahtera
dari BLU-KEMENPERA (target market, skim, dan porsi).
d. AO memastikan bahwa calon nasabah belum pernah memiliki
rumah atau hunian baik yang perolehannya melalui pembiayaan
perumahan bersubsidi maupun tidak bersubsidi yang dibuktikan
dengan :
· Surat keterangan dari RT/RW setempat atau instansi tempat
bekerja.
· Hasil pemeriksaan Bank Indonesia (BI Checking), belum
pernah mendapatkan fasilitas pembiayaan atau kredit
perumahan (KPR).
· Hasil wawancara terhadap nasabah.
9. Proses pra scoring dan scoring kepada calon nasabah.
40
a. Formulir scoring dikirimkan ke scoring room financing review
group (FRG) melalui media email.
b. Format formulir scoring sesuai lampiran.
c. FRG akan memberikan konfirmasi hasil scoring.
d. Untuk calon nasabah yang bekerja di perusahaan atau instansi non
go public dan non rating maka wajib dilakukan PRA SCORING
oleh AO bersama MM/PINCAPEM/PINCA sebelum dilakukan
scoring ke FRG.
e. Formulir pra scoring sesuai lampiran.
10. Pembuatan usulan pembiayaan (MUP).
a. Format MUP yang digunakan adalah menggunakan format MUP
KPR IB yang berlaku.
b. Pada lembar MUP halaman depan, ditambahkan di tengah atas judul
: KPR sejahtera syariah tapak atau susun, sesuai dengan tujuan
pembiayaan.
11. Persetujuan pembiayaan.
Persetujuan pembiayaan dilakukan oleh komite pembiayaan sesuai
surat keputusan direksi tentang batas wewenang persetujuan
pembiayaan (BWPP) yang berlaku.
12. Surat persetujuan prinsip pembiayaan (SP3).
a. Aplikasi yang sudah disetujui komite pembiayaan selanjutnya
diterbitkan SP3 dan PO.
41
b. AO/MM/PINCAPEM/PINCA wajib menjelaskan kepada nasabah
dan developer bahwa persetujuan dan waktu pencairan dana KPR
sejahtera tergantung hasil pengujian dan keputusan BLU-
KEMENPERA.
c. SP3 dikirimkan kepada nasabah untuk dipelajari dan disetujui.
d. PO dikirimkan kepada developer.
e. Apabila bank BRI Syariah menolak permohonan maka wajib
diterbitkan surat penolakan.
13. Proses pra signing.
Financing support unit kerja melakukan proses pra signing,
persiapan akad dan checklist dokumen calon nasabah.
14. Penandatanganan akad, penandatanganan akte jual beli dan
SKMHT/APHT.
a. Akad dilaksanakan setelah :
1) Unit kerja sudah menerima hasil pra pengujian (cek intip) yang
disampaikan FLPP Centre – CFG melalui media email.
2) AO/MM/PINCAPEM/PINCA melakukan verifikasi :
· Pengecekan dokumen pemohon sudah sesuai persyaratan
dokumen.
· Wawancara sudah dilakukan dan pemohon sudah
menandatangani dokumen wawancara.
· Pengecekan fisik bangunan rumah calon nasabah suadah
siap huni (ready stock)
42
ü Apabila saat proses pembiayaan,rumah masih dalam
keadaan belum siap huni (indent) maka sebelum akad
dilaksanakan AO melakukan pemeriksaan agunan calon
nasabah dan wajib tersedia laporan pemeriksaaan agunan
sudah siap huni (ready stock) dan dituangkan dalam
format standar sesuai lampiran dan dilengkapi foto dan
disetujui PINCA/PINCAPEM/MM.
ü Apabila saat proses pembiayaan, rumah sudah dalam
keadaan siap huni maka tidak perlu dilakukan
pemeriksaan ulang jaminan.
· Kesesuaian harga rumah sesuai ketentuan harga maksimal
rumah sesuai wilayah berdasarkan ketentuan
KEMENPERA.
· Pemimpin unit kerja (PINCA/PINCAPEM)
menandatangani formulir verifikasi.
b. Pengikatan jaminan :
1) Dilakukan dengan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan
(SKMHT) disesuaikan dengan ketentuan peraturan menteri
negara agraria atau kepala badan pertahanan nasional nomor 4
tahun 1996.
2) Dalam hal rumah sejahtera tapak dan susun diluar batasan-
batasan peraturan menteri negara agraria atau kepala badan
pertahanan nasional nomor 4 tahun 1996, maka pengikatan
43
jaminan dilakukan dengan Akta Pengikatan Hak Tanggungan
(APHT).
3) Batasan-batasan peraturan menteri negara agraria atau kepala
badan pertahanan nasional nomor 4 tahun 1996, adalah :
· Kredit yang diberikan untuk membiayai pemilikan rumah
inti, rumah sederhana atau rumah susun dengan luas tanah
maksimum 200 m2 dan luas bangunan tidak lebih dari 70 m2.
· Kredit yang diberikan untuk pemilikan Kavling Siap Bangun
(KSB) dengan luas tanah 54 m2 sampai dengan 72 m2 dan
kredit yang diberikan untuk membiayai bangunannya.
· Kredit yang diberikan untuk perbaikan atau pemugaran
rumah sebagaimana dimaksud diatas.
4) Penandatanganan AJB dan pengikatan agunan dilakukan
dihadapan PPAT atau notaris.
5) Pada saat penandatanganan perjanjian pembiayaan wajib
didokumentasikan dalam bentuk foto.
15. Pencairan pembiayaan KPR sejahtera
Unit kerja melakukan pencairan pembiayaan KPR sejahtera.
a. Pencairan pembiayaan kepada developer atau penjual wajib
memperhatikan perjanjian kerjasama antara bank BRI Syariah
dengan developer dimana terdapat dana retensi terhadap developer.
44
b. Pencairan pembiayaan KPR sejahtera dilakukan maksimal setiap
tanggal 25 setiap bulannya, apabila jatuh pada hari libur maka
pencairan dilakukan pada hari kerja selanjutnya.
16. Dokumentasi pembiayaan proses dokumentasi pembiayaan pasca
pencairan sesuai dengan ketentuan dokumentasi yang dikeluarkan
financing support group.
17. Dokumen pengujian
Unit kerja mengirimkan dokumen pengujian kepada FLPP centre.
a. Dokumen pengujian terdiri dari :
· surat permohonan pencairan
· surat pernyataan verifikasi
· daftar nasabah atau form data nasabah
· deklarasi pertanggungan asuransi
b. pengiriman dokumen pengajuan ke FLPP centre – CBG dilakukan
setiap tanggal 10 (untuk nasabah yang akad dari tanggal 1 sampai 9
bulan berjalan) dan tanggal 23 (untuk nasabah yang akad dari
tanggal 10 sampai 22 bulan berjalan), apabila jatuh pada hari libur
maka pengiriman dilakukan pada hari kerja sebelumnya.
c. Pengiriman dokumen pengujian dalam bentuk softcopy (microsoft
excel dan scan email) melalui media email ke
[email protected] dan pengiriman dokumen pengujian
dalam bentuk hardcopy dokumen asli wajib dilakukan.
45
B. Sosialisasi yang dibuat oleh PT. Bank BRI Syariah dalam
memperkenalkan produk KPR subsidi.
Sosialisasi yang di buat oleh PT.Bank BRIS adalah sebagai berikut:
1. BRISyariah melakukan promosi ke anggota REI (Real Estate
Indonesia) APERSI (Asosiasi Pengembang Perumahan dan
Pemukiman Seluruh Indonesia) dengan melakukan Gathering
bersama developer pengembang perumahan.
2. BRISyariah melakukan Promosi dan Sosialisasi ke Instansi
Pemerintah dan Instansi Swasta yang ada di Provinsi jambi.
3. BRISyariah melakukan promosi ke masyarakat umum melalui
media sosial baik itu cetak maupun elektronik.
4. BRISyariah melakukan promosi dengan cara menelpon nasabah-
nasabah DPK (Dana Pihak Ketiga nasabah Giro,Tabungan dan
Deposito. Yang ada data Bis di BRISyariah) serta menghubungi
nasabah-nasabah eksisting untuk penambahan pembiayaan.26
Kendala yang dihadapi oleh Accout Officer dalam memperkenalkan
Produk KPR Faedah iB
1. Masyaratakat banyak yang belum mengetahui dan mengerti tentang
pembiayaan KPR Faedah iB dengan menggunakan Akad Ujarah
Muntahiya Bit Tamlik.
2. Kurang diminatinya pembiayaan KPR Faedah iB dengan
menggunakan Akad Ujarah Muntahiya Bit Tamlik oleh masyarakat.
26ibid
46
3. Masih jarang sekali Lembaga keuangan Syariah yang menggunakan
produk KPR Faedah iB dengan menggunakan Akad Ujarah Muntahiya
Bit Tamlik.
Manajemen Resiko yang dilakukan oleh pihak Bank BRI Syariah adalah
Bank terlebih dahulu menganalisa nasabah dan jaminan berdasarkan data
yang valid. Jika terjadi resiko kredit macet, maka Bank akan melakukan
lelang jaminan untuk melunasi sisa pembiayaan nasabah yang ada dibank.
Antisipasi yang dilakukan oleh Bank adalah dengan melakukan analisa
kualitatif dan kuantitatif terhadap nasabah dan antisipasi apabila nasabah
macet maka pihak Bank menjual jaminannya untuk melunasi sisa
pembiayaannya.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan hasil pengamatan yang telah diuraikan
pada sebelumnya, kesimpulan dari Prosedur Pembiayaan KPR Subsidi
pada PT Bank BRI Syariah Kantor cabang Jambi adalah :
1. Dalam perbankan syariah untuk mengajukan pembiayaan perumahan,
beberapa persyaratan dan kelengkapan lainnya seperti dokumen yang
harus dipenuhi nasabah dalam pengajuan pembiayaan perumahan.
2. KPR Subsidi adalah Produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR
IB) yang diterbitkan Bank BRI Syariah untuk pembiayaan rumah
dengan bantuan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
(FLPP) kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka
pemilikan rumah.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam hal
pelaksanaan pembiayaan KPR Subsidi pada PT Bank Rakyat Indonesia
Syariah (BRI Syariah) Kantor Cabang jambi yang telah berjalan dengan
baik dan sesuai dengan teori serta praktek dilapangan, Agar hal tersebut
terus berjalan dengan baik, sebaiknya Pihak bank diharapkan melakukan
survey secara menyeluruh terhadap nasabah dan lebih memperkenalkan
lagi produk-produk BRI Syariah terutama KPR Subsidi kepada
49
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, Gramedia Pustaka utama,
Jakarta;2010
Ikatan bankir indonesia, mengelola kredit secara sehat, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2015
Imam gunawan, metode penelitian kualitatif teori dan praktik , Jakarta, Bumi
Aksara, 2015
Institut banker Indonesia, konsep, produk dan implementasi operasional bank
syariah, Jakarta: Djambatan, 2003
Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT RajaGrapindo Persada,
2002
Muhammad. Lembaga Kuangan Umat Kontemporer.Yogyakarta : UII Press, 2002
Sukron kamil, ekonomi islam, kelembagaan, dan konteks keindonesiaan, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2016), Hlm. 185
Sugiyono, Meteode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,Bandung : CV
Alfabeta, 2009