tugas akhir saya
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 tugas akhir saya
1/110
ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN
STRESS KERJA PERAWAT DI TIAP RUANG
RAWAT INAP RSUD SIDIKALANG
TESIS
OLEH
LILIS DIAN PRIHATINI
057010015/KK
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
2/110
ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN
STRESS KERJA PERAWAT DI TIAP RUANG RAWAT
INAP RSUD SIDIKALANG
T E S I S
Untuk Memperoleh Gelar Magister KesehatanDalam Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kekhususan Kesehatan Kerja, Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
LILIS DIAN PRIHATINI
057010015/KK
SEKOLAH PASCASARJANAUNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
3/110
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Tesis : ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGANSTRESS KERJA PERAWAT DI TIAP RUANG
RAWAT INAP RSUD SIDIKALANG
Nama Mahasiswa :LILIS DIAN PRIHATINI
Nomor Pokok : 057010015
Program Studi :ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
KEKHUSUSAN KESEHATAN KERJA
Menyetujui
Komisi Pembimbing :
Dr.Drs.R.Kintoko Rochadi, MKM
Ketua
Dra.Sri Supriyanti, M.Si Ir. Mbue Kata Bangun,MS
Anggota Anggota
Ketua Program Studi, Direktur SPs USU,
Dr. Drs.R.Kintoko Rochadi,MKM Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc
Tanggal Lulus : 31 Agustus 2007
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
4/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
5/110
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Agustus 2007
(LILIS DIAN PRIHATINI )
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
6/110
RELATIONSHIP BETWEEN WORK LOAD WITH WORK STRESS ON
NURSE IN EVERY ROOM OF REGION GENERAL HOSPITAL
SIDIKALANG
ABSTRACT
LILIS DIAN PRIHATINI
Stress emerged on nurse due to various factors, such as work load. Load of
nurses in hospital including physical task and mentally task. This research is
purposed to find out the relationship between work load with work stress on nurse inevery room of Region General Hospital Sidikalang.
The research used cross sectionaldesign of 30 nurses as samples which work
in surgical room 6 nurses, children section 9 nurses, midwifery section 7 nurses andinternist section 8 nurses. Data analyzed by analytical approach which use product
momentcorrelation and one way Anovatesting.
The result show that there are significant relationship between workg load and
work stress of all nurses in all overnight room, with significant level an\d variouscoefficient correlation. In surgical room there are correlation of work load to work
stress with coefficient correlation about 0,885. Nurses in children section, coefficient
correlation about 0,705, in midwife section coefficient correlation about 0,756,internist\section , coefficient correlation about 0,797.
The result of one way Anova testing show that there is no significant
differentiation of work load off all nurses in all room with work stress.The research recommended the necessity of average work load for nurses by
perform rotation system to prevent surfeit for nurse if work in one room for long
time period. The necessity to keep average work stress by improve their ability to
balancing internal and external work load when performing service in hospital. Thepossibility to make following research about related factors with load and work stress
in hospital.
Keywords : Work load, Work Stress, Nurse
i
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
7/110
ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRESS KERJA
PERAWAT DI TIAP RUANG RAWAT INAP RSUD SIDIKALANG
ABSTRAK
LILIS DIAN PRIHATINI
Stress pada perawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah
beban kerja. Beban kerja perawat di rumah sakit meliputi beban kerja fisik dan
mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebankerja dengan stress kerja pada perawat di tiap ruangan rawat inap RSUD Sidikalang.
Penelitian menggunakan rancangan cross sectional terhadap 30 orang
perawat sebagai sampel yang bertugas di ruangan bedah 6 orang, ruangan anak9 orang, ruangan kebidanan 7 orang dan ruangan penyakit dalam 8 orang. Analisis
data secara analitik menggunakan uji korelasi product moment pearson untuk
menguji hubungan kerja dengan stress kerja dan untuk menguji perbedaan beban
kerja dengan stress kerja ditiap ruangan digunakan uji statistik one way Anova.Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban
kerja dengan stress kerja pada perawat di seluruh ruang rawat inap, dengan tingkat
signifikan dan koefisien korelasi yang bervariasi. Pada ruang perawatan bedahterdapat hubungan beban kerja dengan stress kerja dengan koefisien korelasi sebesar
0,885. Pada perawat yang bertugas di ruang perawatan anak, koefisien korelasi
sebesar 0,705, di ruang perawatan kebidanan, koefisien korelasi sebesar 0,756, ruangperawatan penyakit dalam, koefisien korelasi sebesar 0,797.
Hasil uji one way Anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan
beban kerja dan stress kerja perawat di seluruh ruang perawatan.
Rekomendasi penelitian ini adalah perlu dipertahankan beban kerja yangsedang pada perawat dengan melakukan upaya sistem rotasi bagi perawat di ruang
perawatan RSUD Sidikalang sehingga tidak menimbulkan kejenuhan pada perawat
apabila bekerja pada satu ruangan dalam jangka waktu lama yang dapat menimbulkanstress kerja. Perlu dipertahankan tingkat stress kerja yang sedang pada perawat
dengan meningkatkan kemampuan dalam diri perawat untuk menyeimbangkan beban
internal dan beban eksternal yaitu memisahkan beban kerja pada keluarga (rumah)dengan beban kerja pada saat melakukan pelayanan keperawatan di rumah sakit.
Dimungkinkan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang terkait dengan beban
dan stress kerja perawat di rumah sakit.
Kata Kunci: Beban kerja, Stress kerja, Perawat.
ii
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
8/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
9/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
10/110
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Lilis Dian Prihatini
Tempat/Tanggal Lahir : Palangkaraya, 2 September 1964
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Komplek RSUD Sidikalang no. 13 B Sidikalang
Telpon. (0627 22968)
Riwayat Pendidikan
1. SD Katolik Don Bosco Palangkaraya tahun 1970 1976
2. SMP Katolik ST Paulus Palangkaraya tahun 1976 - 1980
3. SMF ISFI Banjarmasin Banjarmasin tahun 1980 1983
4. Akademi Gizi DepKes Jakarta tahun 1984 - 1988
5. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan tahun 2000 - 2002
6. Magister Kekhususan Program Studi Kesehatan Kerja Sekolah Pascasarjana USU
Medan tahun 2005 2007.
Riwayat Pekerjaan ;
1. Ka. Instalasi Gizi RSUD Sidikalang tahun 1990 - 2000
2. Pl.Sie Perawatan II RSUD Sidikalang tahun 2002 - 2003
3. Pl.Sie Pelayanan II RSUD Sidikalang tahun 2004 - 2005
4. Perencanaan dan Program RSUD Sidikalang tahun 2005 sampai sekarang
v
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
11/110
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT .................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... iiKATA PENGANTAR .................................................................................... iiiDAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viiiDAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 11.1.Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2.Perumusan Masalah ............................................................................ 9
1.3.Tujuan Penelitian ................................................................................ 101.4.Hipotesis Penelitian ............................................................................. 11
1.5.Manfaat Penelitian .............................................................................. 12
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 132.1. Stress Kerja ........................................................................................ 13
2.1.1. Pengertian Stress Kerja ............................................................. 13
2.1.2. Tahapan Stress Kerja ................................................................. 142.1.3. Faktor-faktor Penyebab Stress Kerja ........................................ 16
2.1.4. Gejala-gejala Stress Kerja.......................................................... 20
2.1.5. Dampak Stress Kerja ................................................................. 222.1.6. Pencegahan dan Pengendalian Stress Kerja............................... 23
1.2.Beban Kerja ......................................................................................... 24
2.2.1. Pengertian Beban Kerja ............................................................. 24
2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja ....................... 252.2.3. Dampak Beban Kerja ................................................................ 26
2.2.4. Penilaian Beban Kerja ............................................................... 26
2.3.Perawat ................................................................................................ 282.4.Beban Kerja dan Stress Kerja Unit Rawat Inap................................... 29
2.5.Hubungan Antara Beban Kerja dan Stress Kerja................................. 32
BAB 3. METODE PENELITIAN ................................................................. 35
3.1. Lokasi dan Waktu .............................................................................. 35
3.2. Rancangan Penelitian ........................................................................ 353.3. Populasi dan Sampel ......................................................................... 36
3.4. Metode dan Alat ................................................................................ 36
3.5. Validitas dan Reliabilitas...................................................................... 38
3.6. Variabel Penelitian ............................................................................ 393.7. Analisa Data ...................................................................................... 39
3.8. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................. 40
3.9. Definisi Operasional .......................................................................... 40
vi
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
12/110
3.10. Jalannya penelelitian ........................................................................ 41
3.11. Jadwal Pelaksanaan ........................................................................ 46
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 47
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian................................................................. 474.2. Deskripsi Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang............................. 484.3. Identitas Responden ............................................................................ 52
4.4. Beban Kerja Perawat........................................................................... 53
4.5. Stress Kerja Perawat ........................................................................... 544.6. Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat........................ 57
4.7. Perbedaan Beban Kerja Perawat Berdasarkan Ruangan..................... 59
4.8. Perbedaan Stress Kerja Perawat Berdasarkan Ruangan...................... 604.9. Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat........................ 61
4.9.1. Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Ruang
Perawatan Bedah........................................................................ 614.9.2. Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Ruang
Perawatan Anak ......................................................................... 62
4.9.3. Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Ruang
Perawatan Kebidanan................................................................. 644.9.4. Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Ruang
Perawatan Penyakit Dalam ....................................................... 64
4.10. Perbedaan Beban Kerja setiap Ruangan .......................................... 654.11. Perbedaan Stress Kerja Perawat setiap Ruangan ............................. 67
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 685.1. Saran ................................................................................................... 68
5.2. Kesimpulan ....................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70
LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi2. Kuesioner
3. Master Data
4. Hasil uji Statistik
vii
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
13/110
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kategori Berat Ringan Beban Kerja berdasarkan Metabolisme,Respirasi, Suhu Tubuh dan Denyut Jantung Menurut Christensen.. 28
Tabel 3.1. Kategori Beban Kerja ...................................................................... 41
Tabel 3.2. Kisi-kisi Variabel bebas ................................................................... 44
Tabel 3.3. Jadwal Penelitian ............................................................................. 46
Tabel 4.1. Distribusi Identitas Responden Perawat di Ruang Rawat Inap
RSUD Sidikalang ............................................................................. 53
Tabel 4.2. Distribusi Beban Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD
Sidikalang ......................................................................................... 54
Tabel 4.3. Distribusi Stress Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUDSidikalang ......................................................................................... 55
Tabel 4.4. Korelasi antara Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Ruang
Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang .............................................. 59
Tabel 4.5 Hasil Uji Perbedaan Beban Kerja Perawat Berdasarkan RuangRawat Inap RSUD Sidikalang .......................................................... 59
Tabel 4.6. Hasil Uji Perbedaan Stress Kerja Perawat Berdasarkan Ruang
Rawat Inap RSUD Sidikalang ......................................................... 60
viii
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
14/110
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 40
ix
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
15/110
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, kita rasakan bahwa batas antar benua
sudah semakin tidak jelas. Hal ini memudahkan bagi suatu negara untuk
menanamkan modalnya serta mengembangkan usahanya ke negara lain. Oleh karena
itu persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Suatu organisasi yang tidak
dapat menjawab tantangan tersebut, dapat dipastikan semakin lama akan semakin
terancam kelangsungan hidupnya.
Agar tetap dapat berkiprah di era pasar bebas yang penuh persaingan tersebut,
masalah kualitas sumber daya manusia merupakan suatu hal yang penting untuk
diperhatikan, karena sumber daya manusia merupakan salah satu asset yang
menentukan maju mundurnya suatu organisasi.
Demikian pula halnya dalam bidang pelayanan kesehatan, khususnya di
rumah sakit, tak terlepas dari dampak adanya era globalisasi tersebut. Rumah sakit
sebagai sebuah institusi yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan telah
mengalami beberapa perubahan yang mendasar. Pada awal perkembangannya rumah
sakit adalah sebuah lembaga yang bersifat sosial. Tetapi dengan masuknya rumah
sakit swasta serta pemodal baik yang berasal dari dalam negeri maupun asing,
menjadikan rumah sakit lebih mengacu sebagai suatu industri yang bergerak dalam
bidang pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang kini berkembang di rumah
sakit bukan saja menyangkut masalah bangunannya (seperti ukuran, kompleksitas,
jumlah unit), jumlah kualifikasi staf medis atau non medis, sistem keuangan serta
1
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
16/110
2
sistem informasi, tetapi menyangkut pula pada kualitas pelayanan pekerja kesehatan
dalam memberikan pelayanan.
Dalam bidang pelayanan kesehatan, pemerintah telah mencanangkan visi
Indonesia Sehat 2010, dimana dalam visi tersebut pemerintah bertekad untuk dapat
meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh (Bambang, 2002).
Dalam mencapai visi tersebut, salah satu strategi yang harus dilakukan adalah
meningkatkan profesionalisme, termasuk profesionalisme masyarakat pekerja rumah
sakit. Pekerja di rumah sakit merupakan kelompok masyarakat yang turut berperan
dalam mencapai Indonesia Sehat 2010. Oleh karena itu pekerja rumah sakit
merupakan sumber daya manusia yang harus dibina agar menjadi produktif dan
berkualitas ( Dep Kes ,2003).
Melihat kondisi diatas maka sudah seharusnya pekerja di rumah sakit
menjadi sasaran prioritas program kesehatan dan keselamatan kerja, karena
pemeliharaan kesehatan sangatlah penting untuk mendukung visi Indonesia Sehat
2010 (Bambang, 2002).
Pekerja kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis maupun
jumlahnya. Dalam melaksanakan tugasnya, pekerja rumah sakit banyak terpapar
dengan berbagai faktor yang dapat menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi
derajat kesehatan mereka. Mereka selalu berhubungan dengan berbagai bahaya
potensial, dimana bila tidak diantisipasi dengan baik dan benar dapat mempengaruhi
kesehatan dan keselamatan kerjanya (Dep Kes ,2003).
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
17/110
3
Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan, rumah sakit beroperasi 24 jam
sehari. Rumah sakit membuat pemisahan terhadap pelayanan perawatan pasien yaitu
pelayanan pasien yang memerlukan penanganan emergensi, tidak emergensi dan yang
di opname. Penanganan pada pelayanan tersebut dilaksanakan oleh pekerja kesehatan
rumah sakit. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang
berjumlah sekitar 60 % dari tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit. Perawat
merupakan salah satu pekerja kesehatan yang selalu ada di setiap rumah sakit dan
merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. Perawat di rumah sakit
bertugas pada pelayanan rawat inap, rawat jalan atau poliklinik dan pelayanan gawat
darurat. (Hamid, 2001).
Dalam menjalankan profesinya perawat rawan terhadap stress. Menurut survei
di Perancis (dalam Frasser, 1997) ditemukan bahwa persentase kejadian stress sekitar
74 % dialami perawat. Sedangkan di Indonesia menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (2006) terdapat 50,9%
perawat mengalami stress kerja.
Demikian pula halnya di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang,
berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa perawat RSUD tersebut,
diasumsikan bahwa banyak perawat RSUD tersebut yang mengalami stress kerja. Hal
ini terlihat dari banyaknya keluhan nyeri otot dan sendi, jantung berdebar, mudah
marah, sulit konsentrasi, apatis, perasaan lelah, serta nafsu makan menurun. Menurut
Anoraga (2001) hal ini merupakan gejala-gejala adanya stress kerja.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
18/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
19/110
5
Keempat, hubungan dalam pekerjaan yang tidak baik terlihat dari kepercayaan yang
rendah, minat yang rendah dalam pemecahan masalah organisasi. Sedangkan untuk
yang ke lima yaitu struktur dan organisasi, kurangnya peran serta atau partisipasi
dalam pengambilan keputusan dalam organisasi.
Seperti halnya stress pada umumnya, stress pada perawat dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, diantaranya adalah beban kerja. Menurut Manuaba (2000)
beban kerja dapat berupa tuntutan tugas atau pekerjaan, organisasi dan lingkungan
kerja. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Ilmi (2003) bahwa terdapat lima
besar urutan stressor pada perawat. Pertama dikarenakan beban kerja yang berlebihan
(sebanyak 82,2 %), selanjutnya dikarenakan pemberian upah tidak adil (57,9 %),
kondisi kerja (52,3 %), beban kerja yang kurang (48,6 %) , dan tidak diikutkan dalam
pengambilan keputusan (44,9 %).
Perawat adalah profesi pekerjaan yang mengkhususkan diri pada upaya
penanganan perawatan pasien atau asuhan kepada pasien dengan tuntutan kerja yang
bervariasi, tergantung pada karakteristik-karakteristik tertentu dalam melaksanakan
pekerjaannya. Karakteristik tersebut meliputi karakteristik tugas (yang membutuhkan
kecepatan, kesiagaan, serta kerja shift), karakteristik organisasi, serta karakteristik
lingkungan kerja baik lingkungan kerja fisik maupun sosial. Selain itu perawat juga
dibebani tugas tambahan lain dan sering melakukan kegiatan yang bukan fungsinya,
misalnya menangani administrasi, keuangan dan lainnya. Hal ini sejalan dengan
hasil penelitian Departemen Kesehatan dan Universitas Indonesia (2005) bahwa
terdapat 78,8% perawat melaksanakan tugas kebersihan, 63,6% melakukan tugas
administrasi dan lebih dari 90% melakukan tugas non keperawatan (misalnya
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
20/110
6
menetapkan diagnosa penyakit, membuat resep dan melakukan tindakan pengobatan)
dan hanya 50 % yang melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan fungsinya.
Menurut survei di Perancis (dalam Frasser, 1997) ditemukan bahwa
persentase kejadian stress sekitar 74 % dialami perawat. Mereka mengeluh terhadap
lingkungan kerjanya yang menuntut kekuatan fisik dan ketrampilan. Sedangkan di
Indonesia menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Persatuan Perawatan
Nasional Indonesia (2006) perawat mengalami stress kerja, menyatakan keluhan
sering merasa pusing, lelah, tidak ada istirahat, yang antara lain dikarenakan beban
kerja yang terlalu tinggi dan pekerjaan yang menyita waktu.
Beban kerja perawat di rumah sakit meliputi beban kerja fisik dan mental.
Beban kerja bersifat fisik meliputi mengangkat pasien, memandikan pasien,
membantu pasien ke kamar mandi, mendorong peralatan kesehatan, merapikan
tempat tidur pasien, mendorong brankart pasien. Sedangkan beban kerja yang
bersifat mental dapat berupa bekerja dengan shift atau bergiliran, kompleksitas
pekerjaan (mempersiapkan mental dan rohani pasien dan keluarga terutama bagi
yang akan memerlukan operasi atau dalam keadaan kritis), bekerja dengan
ketrampilan khusus dalam merawat pasien, tanggung jawab terhadap kesembuhan
serta harus menjalin komunikasi dengan pasien.
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan perawatan kesehatan terhadap masyarakat di Kabupaten Dairi dan
merupakan rumah sakit rujukan bagi puskesmas puskesmas yang ada di sekitarnya
Unit Perawatan Rawat Inap yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
terdiri dari Ruang perawatan Bedah, Ruang Perawatan Anak, Ruang Perawatan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
21/110
7
Kebidanan dan Ruang Perawatan Dewasa. Berdasarkan data RSUD Sidikalang
(2006) terdapat 60 perawat di Ruang Rawat Inap.
Adanya perbedaan penanganan pasien di rumah sakit terutama di ruangan
rawat inap dapat merupakan beban kerja bagi perawat. Perawatan pada pasien anak-
anak atau bayi, pasien bedah, pasien penyakit dalam dan pasien kebidanan dalam
penanganannya mempunyai cara dan ketrampilan yang tidak sama dengan resiko
yang berbeda. Penanganan pada ruangan bedah, perawat dituntut untuk dapat
melakukan komunikasi pada pasien terutama untuk menyiapkan mental dan
rohaninya dalam menghadapi operasi dan setelah operasi, mendorong brankart pasien
menuju kamar operasi, mengangkat pasien, merawat luka bekas operasi dan
menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi pada luka tersebut. Beban perawat di
ruangan bedah lainnya selain mereka juga dituntut untuk melaksanakan administrasi
dan mencatat perkembangan pasien yang dirawat,mereka juga menghadapi erangan
atau rintihan pasien setelah sadar dari pengaruh obat bius setelah operasi. Untuk
penanganan anak atau bayi sakit, perawat harus mempunyai ketrampilan khusus
misalnya dalam pemasangan infus karena vena pada pasien tersebut sangat halus,
peralatan yang digunakan berbeda dengan peralatan pemasangan infus pada pasien
dewasa serta rawannya pasien anak atau bayi terhadap infeksi, cara mengangkat bayi
atau anak berbeda dengan mengangkat pasien dewasa, mencatat perkembangan
pasien anak dan kegiatan administrasi ruangan. Beban kerja di ruangan kebidanan
adalah penanganan pada ibu yang mau melahirkan dan sesudah melahirkan baik
dengan cara biasa atau operasi, menyiapkan mental pasien dalam menghadapi proses
persalinan, mendorong brankat pasien ke ruangan bersalin atau ke kamar operasi
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
22/110
8
,mengangkat pasien ketempat tidur setelah bersalin atau operasi, memandikan pasien,
merawat kebersihan pasien dan mencatat perkembangan pasien serta melaksanakan
administrasi ruangan. Sedangkan beban kerja perawat di ruangan penyakit dalam
adalah selain harus mengerjakan administrasi dan mencatat perkembangan pasien,
perawat juga membantu pasien ke kamar mandi, menyiapkan peralatan emergency
seperti oksigen, menyiapkan mental rohani pasien dan keluarga dalam menghadapi
masa-masa kritis, serta bekerja harus menggunakan alat pelindung diri seperti masker
karena pada umumnya pasien di ruangan penyakit dalam adalah penderita penyakit
menular seperti TBC, tipus dan penyakit infeksi menular lainnya.
Dari gambaran diatas terlihat bahwa perawat menghadapi beban kerja yang
bervariasi berat ringannya maupun jenisnya di setiap ruang rawat inap. Beban kerja di
ruang rawat inap pada ruangan bedah yang terutama adalah beban fisik dan kedua
beban mental. Di ruang anak yang terbanyak adalah beban mental. Sedangkan pada
ruang kebidanan yang banyak dihadapi perawat adalah beban kerja fisik, sedangkan
di ruangan penyakit dalam yang banyak dihadapi perawat adalah beban mental,
karena mereka harus menghindari resiko penularan penyakit dari pasien terhadap
dirinya.
Lingkungan rumah sakit sebagaimana lingkungan organisasi lainnya
menuntut adanya penyesuaian diri dari individu yang menempatinya. Oleh karena itu
dengan beban kerja yang ada dapat menyebabkan stress kerja pada perawat di rumah
sakit.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
23/110
9
Berkaitan dengan alasan tersebut maka peneliti perlu mengkaji tentang
hubungan beban kerja dengan stress kerja pada perawat terutama pada Ruang Rawat
Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang. Penelitian ini belum pernah
diadakan di RSUD Sidikalang sehingga sangat relevan jika permasalahan ini diangkat
sebagai judul tesis Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja pada
Perawat di tiap ruangan rawat inap RSUD Sidikalang
1.2.Perumusan Masalah.
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang merupakan pelayanan jasa dalam
bidang pelayanan kesehatan yang dilaksanakan selama 24 jam. Pekerja yang
terbanyak adalah perawat, yang bekerja pada unit rawat inap. Dalam melaksanakan
pelayanannya, perawat pada ruangan rawat inap harus menghadapi pekerjaan yang
membutuhkan kecekatan, ketepatan, ketrampilan, keahlian, kesiagaan, kekuatan fisik
dalam menangani pasien yang sesuai dengan jenis penyakitnya. Penanganan
perawatan yang berbeda pada ruang rawat inap dapat menjadi beban bagi perawat,
sehingga ini akan mempengaruhi terjadinya stress kerja. Namun sejauh mana
peranan beban kerja tersebut terhadap terjadinya stress kerja belum diketahui.
Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah penelitian ini adalah
bagaimana gambaran hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di
ruangan rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
24/110
10
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara beban kerja
dengan stress kerja pada perawat di tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah
1. Mengetahui beban kerja pada Perawat di ruang perawatan bedah.
2. Mengetahui beban kerja pada Perawat di ruang perawatan anak.
3.
Mengetahui beban kerja pada Perawat di ruang perawatan kebidanan.
4. Mengetahui beban kerja pada Perawat di ruangan perawatan penyakit
dalam
5. Mengetahui stress kerja pada Perawat di ruang perawatan bedah
6. Mengetahui stress kerja pada Perawat di ruang perawatan anak.
7. Mengetahui stress kerja pada Perawat di ruang perawatan kebidanan.
8. Mengetahui stress kerja pada perawat di ruang perawatan penyakit dalam
9. Mengetahui hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di
ruang perawatan bedah.
10.Mengetahui hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di
ruang perawatan anak
11.
Mengetahui hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di
ruang perawatan kebidanan.
12.Mengetahui hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di
ruang perawatan penyakit dalam
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
25/110
11
13. Mengetahui perbedaan beban kerja Perawat di ruang perawatan
bedah, ruang perawatan anak, ruang perawatan kebidanan dan ruangan
perawatan penyakit dalam.
14. Mengetahui perbedaan stress kerja Perawat ruang perawatan bedah,ruang
perawatan anak, ruang perawatan kebidanan dan ruang perawatan
penyakit dalam.
1.4. Hipotesa penelitian
1. Ada hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di ruang
perawatan bedah RSUD Sidikalang
1. Ada hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di ruang
perawatan anak RSUD Sidikalang
2. Ada hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di ruang
perawatan kebidanan RSUD Sidikalang
3.
Ada hubungan beban kerja dengan stress kerja pada Perawat di ruang
perawatan penyakit dalam
4. Terdapat perbedaan beban kerja antara Perawat di ruang perawatan bedah,
ruang perawatan anak , ruang perawatan kebidanan dan ruangan perawatan
penyakit dalam
5. Terdapat perbedaan stress kerja antara Perawat di ruang perawatan bedah,
ruang perawatan anak, ruang perawatan kebidanan dan ruangan perawatan
penyakit dalam.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
26/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
27/110
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Stress Kerja
2.1.1. Pengertian Stress Kerja
Stress adalah suatu respon adaptif, melalui karakteristik individu dan atau
proses psikologis secara langsung terhadap tindakan, situasi dan kejadian eksternal
yang menimbulkan tuntutan khusus baik fisik maupun psikologis individu yang
bersangkutan. Pendapat lain mengatakan bahwa stress adalah tanggapan yang
menyeluruh dari tubuh terhadap tuntutan yang datang kepadanya (Nasution, 2000)
Miner (1992) menyatakan bahwa stress merujuk pada kondisi internal
individu untuk menyesuaikan diri secara baik terhadap perasaan yang mengancam
kondisi fisik dan psikis atau gejala psikologis yang mendahului penyakit, reaksi
ansietas, ketidaknyamanan dan atau hal yang sejenis.
Dalam kaitan dalam pekerjaannya, Smet (1994) secara spesifik menjelaskan
bahwa stress kerja sebagai suatu kondisi yang disebabkan oleh transaksi antara
individu dengan lingkungan kerja sehingga menimbulkan persepsi jarak antara
tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber daya sistem biologis, psikologis
dan sosial.
Stress yang terlalu rendah cenderung membuat pekerja menjadi lesu, malas
dan merasa cepat bosan. Sebaliknya stress yang berlebihan dapat mengakibatkan
kehilangan efisiensi, kecelakaan kerja, kesehatan fisik terganggu dan dampak lain
yang tidak diinginkan.
13Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
28/110
14
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa stress kerja adalah respon
adaptif, tanggapan, penyesuaian diri pada suatu kondisi antara individu dan
lingkungan. Stress yang rendah dan berlebihan akan menyebabkan lesu,malas,cepat
bosan,kehilangan efisiensi,kecelakaan kerja dan kelelahan fisik.
2.1.2.Tahapan Stress Kerja
Timbulnya stress kerja pada seorang tenaga kerja melalui tiga tahap yaitu
tahap pertama : reaksi awal yang merupakan fase inisial dengan timbulnya beberapa
gejala/tanda,namun masih dapat diatasi oleh mekanisme pertahanan diri.
Tahap kedua ; reaksi pertahanan yang merupakan adaptasi maksimum dan pada masa
tertentu dapat kembali kepada keseimbangan. Bila stress ini terus berlanjut terus dan
mekanisme pertahanan diri tidak sanggup berfungsi lagi maka berlanjut ke tahap
ketiga, yaitu kelelahan yang timbul akibat mekanisme adaptasi telah kolaps (layu).
(Nasution, H.R,2000).
Menurut Hans Selye (1963) dalam Nurmiati Amir ( Jiwa,Indonesia
Phychiatric, Quarterly : XXXII:4) bahwa ada tiga fase atau tahapan stress adalah
sebagai berikut ;
a. Tahap reaksi waspada, pada tahap ini dapat terlihat reaksi psikologis fight or
flight syndrome dan reaksi fisiologis. Pada tahap ini individu mengadakan
reaksi pertahanan terekspos pada stressor. Tanda fisik akan muncul adalah curah
jantung meningkat, peredaran darah cepat, darah di perifer dan gastrointestinal
mengalir kekepala dan ekstremitas. Sehingga banyak organ tubuh yang
terpengaruh, maka gejala stress akan mempengaruhi denyut nadi dan ketegangan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
29/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
30/110
16
dapat dianggap dapat bertahan selamanya karena suatu saat energi untuk adaptasi
itu akan habis.
2.1.3.Faktor faktor Penyebab Stress Kerja
Menurut Hurrel ( dalam Munandar,2001) sumber stress yang menyebabkan
seseorang tidak berfungsi optimal atau yang menyebabkan seseorang jatuh sakit,
tidak saja datang dari satu macam pembangkit tetapi dari beberapa pembangkit stress.
Sebagian dari waktu manusia adalah untuk bekerja, karena itu lingkungan pekerjaan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan seorang pekerja. Pembangkit
stress di pekerjaan merupakan pembangkit stress yang besar terhadap kurang
berfungsinya atau jatuh sakitnya seorang tenaga kerja yang bekerja. Faktor-faktor di
pekerjaan yang berdasarkan penelitian dapat menimbulkan stress dikelompokkan
dalam lima kategori,yaitu ;
a. Faktor intrinsik dalam pekerjaan
Faktor intrinsik dalam pekerjaan katagorinya adalah tuntutan fisik dan
tuntutan tugas,tuntutan fisik : kondisi fisik misalnya faktor kebisingan, panas,
penerangan dan lain sebagainya, sedangkan faktor tugas mencakup ; kerja
malam.beban kerja dan penghayatan dari resiko bahaya. Tuntutan fisik yaitu
kondisi fisik kerja mempunyai pengaruh terhadap faal dan psikologis seorang
tenaga kerja. Kondisi fisik dapat merupakan pembangkit stress, tuntutan tugas
menurut penelitian menunjukkan bahwa shift kerja /kerja malam merupakan
sumber stress bagi pekerja pabrik roti. Beban kerja berlebih dan beban kerja
terlalu sedikit merupakan pembangkit stress.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
31/110
17
b. Peran dalam organisasi,
Setiap tenaga kerja bekerja sesuai dengan perannya dalam organisasi artinya
setiap tenaga kerja mempunyai kelompok tugasnya yang harus dilakukan sesuai
dengan aturan-aturan yang ada dan sesuai dengan yang diharapkan oleh
atasannya,namun demikian tenaga kerja tidak selalu berhasil untuk memainkan
perannya tanpa menimbulkan masalah. Kurang baiknya fungsi peran merupakan
pembangkit stress yang meliputi konflik peran dan ketidak jelasan kerja.
c. Pengembangan karir
Pengembangan karir merupakan pembangkit stress yang potensial yang
mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi yang berlebih atau promosi yang
kurang.
d.Hubungan dalam pekerjaan
Hubungan dalam pekerjaan yang tidak baik terungkap dalam gejala-gejalanya
dalam kepercayaan yang rendah, minat yang rendah dalam pemecahan masalah
dalam organisasi, komunikasi antar pribadi yang tidak sesuai antara
pekerja,ketegangan psikologis dalam bentuk kepuasan kerja yang menurun dan
penurunan kondisi kesehatan.
e. Struktur dan Iklim organisasi
Faktor stress yang dikenali dalam katagori ini adalah terpusat pada sejauh
mana tenaga kerja dapat terlihat atau berperan serta pada support sosial.
Kurangnya peran serta atau partisipasi dalam pengambilan keputusan .
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
32/110
18
Teori lain mengatakan terdapat dua faktor penyebab atau sumber stress yaitu
faktor lingkungan kerja dan faktor personal. Faktor lingkungan kerja dapat berupa
kondisi fisik, manajemen atau hubungan sosial di lingkungan pekerjaan. Sedangkan
faktor personal berupa kepribadian, peristiwa/pengalaman pribadi maupun kondisi
sosial ekonomi keluarga, dimana pribadi berada dan mengembangkan diri. (Dwiyanti,
2001)
Hasil penelitian Singarimbun (2004) menyatakan bahwa faktor faktor yang
menpengaruhi stress terutama pada wanita pekerja adalah status kawin, umur,
pendidikan dan jarak tempat tinggal. Menurut penelitian Badra (2004) dan Iswanto
(2001) ada hubungan antara motivasi (instrinsik dan akstrinsik ) dengan kinerja serta
ada hubungan stress kerja dengan kinerja. Kepribadian memberikan kontribusi
terhadap hubungan stress kerja dengan kinerja. Tingkat stress yang paling tinggi akan
mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis seseorang dan pada gilirannya akan
mempengaruhi kinerja yang semakin menurun.
Orang dengan tipe kepribadian A lebih mudah stress dibandingkan dengan
tipe kepribadian B, orang dengan tipe kepribadian introvert lebih mudah stress
daripada yang extrovert. Pengalaman hidup orang yang pernah mengalami kegagalan
di masa lampau akan mudah membuatnya menilai kegagalan sebagai hal yang sudah
biasa. Tetapi bagi orang yang selalu berhasil, kegagalan sebagai sumber stress yang
luar biasa. Orang yang belum dewasa dalam menghadapi perkara, mudah goyah
dalam sikap, pendirian, dan arah hidupnya dibandingkan orang yang berkepribadian
matang. (Nasution,H.R,2000 )
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
33/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
34/110
20
2.1.4.Gejala gejala Stress Kerja
Menurut Anoraga ( 2001) gejala stres adalah sebagai berikut ;
a. Menjadi mudah marah dan tersinggung
b. Bertindak secara agresif dan defensif
c. Merasa selalu lelah
d. Sukar konsentrasi ,pelupa
e. Jantung berdebar-debar
f. Otot tegang,nyeri sendi
g. Sakit kepala,perut dan diare.
Teori Terry Beehr dan Newman (1978) membagi gejala stress menjadi tiga
aspek yaitu gejala psikologis, gejala fisik dan perilaku.
Gejala psikologis terdiri dari
- Kecemasan,ketegangan
- Bingung,marah,sensitif
- Memendam perasaan
- Komunikasi tidak efektif,menurunnya fungsi intelektual
- Mengurung diri, ketidak puasan bekerja
- Depresi,kebosanan,lelah mental
-
Merasa terasing dan mengasingkan diri,kehilangan daya konsentrasi
- Kehilangan spontanitas dan kreativitas
- Kehilangan semangat hidup,menurunnya harga diri dan rasa percaya diri
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
35/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
36/110
22
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gejala-gejala stress kerja terdiri
dari gejala psikologis,gejala fisik dan gejala perilaku.
2.1.5. Dampak Stress Kerja
Menurut Lubis (2006) stress kerja dapat mengakibatkan hal-hal sebagai
berikut ;
- Penyakit fisik yang diinduksi oleh stress seperti penyakit jantung koroner,
hipertensi, tukak lambung, asama, gangguan menstruasi dan lain-lain
- Kecelakaan kerja terutama pekerjaan yang menuntut kinerja yang tinggi,
bekerja bergiliran
- Absensi kerja
- Lesu kerja, pegawai kehilangan motivasi bekerja
- Gangguan jiwa mulai dari gangguan ringan sampai ketidak mampuan yang
berat. Gangguan jiwa yang ringan misalnya mudah gugup, tegang, marah-
marah, apatis dan kurang konsentrasi. Gangguan yang lebih jelas lagi dapat
berupa despresi, gangguan cemas.
Beehr dalam Frase (1992) mengatakan stress mempunyai dampak terhadap
a. Individu adalah munculnya masalah yang berhubungan dengan kesehatan,
psikologi dan interaksi interpersonal. Pada gangguan fisik seseorang mengalami
stress akan mudah terserang penyakit, pada gangguan mental stress
berkepanjangan akan mengakibatkan ketegangan hal ini akan merusak tubuh dan
gangguan kesehatan. Pada gangguan intrepersonal stress akan lebih sensitif
terhadap hilangnya percaya diri, menarik diri dan lain-lain
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
37/110
23
b. Dampak terhadap organisasi adalah pekerja yang stress akan berpengaruh pada
kualitas kerja dan kesehatan pekerja terganggu berupa kekacauan manajemen dan
operasional kerja, meningkatnya absensi dan banyak pekerjaan yang tertunda
2.1.6.Pencegahan dan Pengendalian Stress Kerja
Cara mencegah dan mengendalikan stress kerja menurut Sauter (1990) adalah
sebagai berikut
- Beban kerja fisik maupun mental harus disesuaikan dengan kemampuan dan
kapasitas kerja pekerja yang bersangkutan dengan menghindarkan adanya
beban berlebih maupun yang ringan.
- Jam kerja harus disesuaikan baik terhadap tuntutan tugas maupun tanggung
jawab diluar pekerjaan
- Setiap pekerja harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan
karier,mendapatkan promosi dan pengembangan kemampuan keahlian.
- Membentuk lingkungan sosial yang sehat yaitu antara pekerja yang satu
dengan yang lain,supervisor yang baik dan sehat dalam organisasi.
- Tugas-tugas pekerjaan harus didesain untuk dapat menyediakan stimulasi dan
kesempatan agar pekerja dapat menggunakan ketrampilannya.
Pengendalian stress menurut Quick (1997) adalah dengan secara
a.
Organisasional yaitu memodifikasikan tuntutan kerja,meningkatkan hubungan
kerja.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
38/110
24
b. Individual yaitu memanajemen persepsi pribadi tentang stress, memanajemen
lingkungan kerja pribadi, menghindari tugas yang beban kerja berlebihan,
memanajemi gaya hidup dan menghindari respon terhadap stress.
2.2. Beban Kerja
2.2.1.Pengertian Beban Kerja
Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-
hari. Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya, beban-beban tersebut
tergantung bagaimana orang tersebut bekerja sehingga disebut beban kerja, jadi
definisi beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan.
Dari sudut pandang ergonomi setiap beban kerja yang diterima seorang harus sesuai
dan seimbang baik terhadap kemampuan fisik, kemampuan kognitif maupun
keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Beban dapat berupa beban fisik
dan beban mental. Beban kerja fisik dapat berupa beratnya pekerjaan seperti
mengangkat, mengangkut, merawat, mendorong. Sedangkan beban kerja mental
dapat berupa sejauh mana tingkat keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu
dengan individu lainnya. (Manuaba,2000)
Everly dkk (dalam Munandar,2001) mengatakan bahwa beban kerja adalah
keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu
tertentu. Kategori lain dari beban kerja adalah kombinasi dari beban kerja kuantitatif
dan kualitatif. Beban kerja secara kuantitatif yaitu timbul karena tugas tugas terlalu
banyak atau sedikit, sedangkan beban kerja kualitatif jika pekerja merasa tidak
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
39/110
25
mampu melakukan tugas atau tugas tidak menggunakan ketrampilan atau potensi
dari pekerja. Beban kerja fisikal atau mental yang harus melakukan terlalu banyak
hal, merupakan kemungkinan sumber stress pekerjaan.
Kesimpulan beban kerja adalah kemampuan tubuh untuk menerima pekerjaan
dapat berupa beban fisik dan beban mental.
2.2.2..Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja
Rodahl (1989) dan Manuaba (2000) menyatakan bahwa beban kerja
dipengaruhi faktor faktor sebagai berikut ;
a.. Faktor eksternal yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti ;
- Tugas-tugas yang dilakukan yang bersifat fisik seperti stasiun kerja, tata
ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja,
sedangkan tugas-tugas yang bersikap mental seperti kompleksitas pekerjaan,
tingkat kesulitan pekerjaan, tanggung jawab pekerjaan.
- Organisasi kerja seperti lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir,
kerja malam, sistem pengupahan, model struktur organisasi, pelimpahan tugas
dan wewenang.
- Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik, lingkungan kimiawi,
lingkungan kerja biologis dan lingkungann kerja psikologis.
Ketiga aspek ini sering disebut sebagai stressor.
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri akibat
dari reaksi beban kerja eksternal. Reaksi tubuh disebut Strain ,berat ringannya strain
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
40/110
26
dapat dinilai baik secara obyektif maupun subyektif. Faktor internal meliputi faktor
somatis (jenis kelamin,umur,ukuran tubuh,status gizi,kondisi kesehatan), faktor psikis
(motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan kepuasan)
2.2.3. Dampak Beban Kerja
Akibat beban kerja yang terlalu berat atau yang terlalu sedikit dapat
mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja Hal
ini didukung oleh penelitian Suciari (2006) bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara beban kerja dengan keluhan Low Back Pain yang dialami pramu kamar.
Presentase yang mengalami keluhan Low Back Pain dari pramu kamar dengan
kategori beban kerja berat sekali mencapai 100 %, sedangkan beban kerja kategori
berat mencapai 79 % dan beban kerja sedang 30 %.
Beban kerja yang terlalu berlebihan akan menimbulkan kelelahan baik fisik
atau mental dan reaksi reaksi emosional seperti sakit kepala, gangguan pencernaan
dan mudah marah. Sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit dimana pekerjaan
yang terjadi karena pengulangan gerak akan menimbulkan kebosanan, rasa monoton
Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu
sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan sehingga secara potensial
membahayakan pekerja. Beban kerja yang berlebihan atau rendah dapat
menimbulkan stress kerja. (Manuaba,2000)
2.2.4. Penilaian Beban Kerja
Astrand, dkk (1977) menyatakan bahwa pengukuran beban kerja fisik dan
beban kerja mental dapat dinilai melalui pengukuran denyut nadi. Hal ini didukung
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
41/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
42/110
28
mendengarkan denyut jantung dengan stetoskop, menggunakan EKG dan
menggunakan alat heart rate.
Tabel 2.1. Kategori Berat Ringan Beban Kerja berdasarkan Metabolisme,
Respirasi, Suhu Tubuh dan Denyut Jantung Menurut Christensen.
Kategori beban
kerja
Konsumsi
oksigen
(l/mnt)
Ventilasi
paru
(l/mnt)
Suhu rektal
( C)
Denyut
Jantung
Denyut/min
Ringan 0,5-1,0 11-20 37,5 75-100
Sedang 1,0-1,5 20-31 37,5-38,0 100-125
Berat 1,5-2,0 31-43 38,0-38,5 125-150
Sangat berat 2,0-2,5 43-56 38,5-39,0 150-175
Sangat berat sekali 2,5-4,0 60-100 >39 >175
Sumber Christensen (1991;1699) Encyclopedia of Occupational Health and Safety
. ILO.Geneva
2.3. Perawat
Pekerja rumah sakit yang terbanyak adalah perawat, terdapat sekitar 60 %
dari tenaga kesehatan rumah sakit. Perawat merupakan salah satu jenis pekerja
kesehatan yang selalu ada di setiap rumah sakit dan merupakan ujung tombak
pelayanan kesehatan rumah sakit. Perawat adalah profesi pekerjaan yang
mengkhususkan diri pada upaya penanganan perawatan pasien atau asuhan kepada
pasien dengan beban kerja yang berlebihan serta tugas tambahan dan sering
melakukan kegiatan yang bukan fungsinya. Tenaga keperawatan di rumah sakit
memberi pelayanan kepada pasien selama 24 jam terus menerus. Perawat di rumah
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
43/110
29
sakit bertugas pada pelayanan rawat inap, rawat jalan atau poliklinik dan pelayanan
gawat darurat. (Hamid,2001)
Fungsi perawat adalah membantu individu yang sakit atau sehat dalam
melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesehatan atau penyembuhan
individu tersebut .
2.4. Beban Kerja Dan Stress Kerja Di Ruang Rawat Inap
Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan, rumah sakit beroperasi selama 24
jam. Salah satu dari sarana pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah unit pelayanan
ruang rawat inap. Menurut Depkes RI (1987) ruang rawat inap adalah ruang
pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit yang menempati tempat tidur
perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa terapi, rehabilitasi medik dan
pelayanan medik lainnya.Unit ini bertanggung jawab terhadap perawatan dan
penanganan kesehatan pasien. Ruang rawat inap terdiri dari perawatan anak,
perawatan bedah,perawatan kebidanan umum dan perawatan penyakit dalam.
Beban kerja di perawatan rawat inap adalah perawat dituntut harus tetap ada
di sisi pasien untuk melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan perawatan pasien,
seperti pelayanan yang diberikan dalam keadaan sakit ringan ataupun berat yang
memerlukan pemantauan serta tindakan yang terus menerus. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Azwar (1993) bahwa beban perawat pada pasien adalah menyelamatkan
kehidupan dan mencegah kecacatan sehingga pasien dapat hidup.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
44/110
30
Perawat di ruangan juga melaksanakan asuhan keperawatan selama 24 jam
dan bekerja secara bergiliran/shift jaga. Dalam shift jaga, perbandingan jumlah
perawat dalam satu shift jaga sering tidak seimbang dengan jumlah pasien. Akibatnya
perawat sering bekerja melebihi kapasitasnya. (PPNI,2000)
Menurut penelitian Jauhari (2005) bahwa standar beban kerja perawat
senantiasa harus sesuai dengan asuhan keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan
pasien. Untuk menghasilkan pelayanan yang efektif dan efisien diupayakan
kesesuaian antara ketersediaan tenaga perawat dengan beban kerja ada.
Beban kerja perawat pada setiap ruang rawat tidak sama. Perawat bekerja
sesuai dengan pedoman uraian tugas yang telah di tetapkan oleh Depkes ( 1994) yaitu
pada ruangan perawatan bedah, perawat harus menyiapkan perlengkapan alat-alat
atau obat-obat yang dibutuhkan pasien sebelum dan sesudah operasi menyiapkan
kebutuhan untuk pasien yang mau operasi, memelihara kebersihan dan merawat
pasien sesudah operasi dan melaksanakan administrasi. Pada ruang perawatan anak
perawat harus mempunyai ketrampilan khusus atau spesialistik tentang penanganan
perawatan anak misalnya pemasangan infus pada pasien anak berbeda seperti pada
dewasa, mengkaji kebutuhan pasien, mengamati keadaan dan mengevaluasi
perkembangan pasien,melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien, mencatat
perkembangan pasien dan kegiatan administrasi ruangan. Beban kerja di ruangan
kebidanan adalah menerima dan merawat pasien yang akan bersalin,menyiapkan
fasilitas kebutuhan pasien, mengamati keadaan pasien, menjaga kebersihan
pasien,melaksanakan tindakan keperawatan,menjalin komunikasi dengan pasien dan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
45/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
46/110
32
kelelahan kerja adalah faktor utama penyebab stress kerja, namun terdapat juga faktor
lain sebagai penyebab stress kerja, yaitu faktor tempat bekerja, jenis pekerjaan serta
beban mental.
2.5. Hubungan antara Beban kerja dengan Stress kerja
Menurut Hurrel (dalam Munandar, 2001) dan Manuaba (2000) salah satu
faktor penyebab stress kerja adalah beban kerja, faktor-faktor pekerjaan yang dapat
menimbulkan stress adalah dalam kategori faktor faktor intrinsik dalam pekerjaan
adalah fisik dan tugas, tugas mencakup beban kerja, kerja malam dan penghayatan
dari resiko dan bahaya.
Stress kerja pada perawat bisa terjadi karena perawat bertanggungjawab
terhadap kehidupan pasien, tanggung jawab tersebut menuntut pelaksanaan kerja
yang efektif hal ini merupakan beban kerja Perawat. Menurut Charles, A dan Shanley
F, (1997) mengemukakan sumber stress dalam ruang rawat inap (keperawatan )
antara lain
Beban kerja secara berlebihan misalnya merawat terlalu banyak pasien,
mengalami kesulitan dalam mempertahankan standar tinggi, merasa tidak
mampu memberi dukungan yang dibutuhkan teman sekerja dan menghadapi
keterbatasan tenaga.
Kesulitan menjalin hubungan dengan staf lain,misalnya mengalami konflik
dengan teman sejawat, gagal membentuk tim kerja dengan staf yang lain.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
47/110
33
Kesulitan dalam merawat pasien kritis misalnya kesulitan dalam menjalankan
peralatan yang belum dikenal, mengelola prosedur atau tindakan baru,bekerja
dengan dokter yang menuntut jawaban dan tindakan yang cepat.
Berurusan dengan pengobatan dan perawatan pasien, misalnya bekerja dengan
dokter yang tidak memahami kebutuhan sosial dan emosional pasien, merawat
pasien yang sulit atau tidak dapat bekerja sama,
Merawat pasien yang gagal untuk membaik. Misalnya merawat pasien lansia,
anak-anak, pasien nyeri atau yang meninggal setelah dirawat.
Beban kerja di ruangan tidak selalu menjadi penyebab stress pada perawat,
beban kerja akan menjadi sumber stress bila banyaknya beban kerja tidak sebanding
dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia bagi
perawat. Setiap perawat mempunyai kemampuan normal menyelesaikan tugas yang
dibebankan kepadanya. Kemampuan berkaitan dengan keahlian,pengalaman dan
waktu yang dimilikinya.
Dalam setiap ruang rawat inap terdapat perbedaan jenis pasien yang
berdampak pada kondisi dan beban kerja yang berbeda. Untuk itu perawat harus
peran sebagai tenaga serba bisa, memiliki inisiatif, berperilaku kreatif serta memiliki
wawasan yang luas dengan motivasi kerja keras,cerdas ,iklas dan kerja berkualitas.
Jenis pasien yang dirawat di ruangan rawat inap rumah sakit dapat dipandang
sebagai tuntutan terhadap pelayanan kesehatan jika tidak dikelola dengan baik maka
akan berakibat terjadinya stress kerja (Ed Boenisch dkk, 2004).
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
48/110
34
Beban kerja penting menjadi perhatian untuk mengindentifikasi penyebab
stress yang potensial di rumah sakit , karena stress akan selalu menimpa perawat.
Setiap perawat mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menahan stress,
hal tersebut bergantung jenis,lama dan frekuensi stress yang dialami perawat.
Menurut Dantzer dkk dalam Widyastuti (1999) makin kuat stressor, makin lama dan
sering terjadi sangat berpotensi menurunkan daya tahan tubuh dan mudah
menimbulkan penyakit.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
49/110
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu
3.1.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang Kabupaten
Dairi, dengan pertimbangan ;
1. Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang merupakan sarana upaya kesehatan
yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat inap dimana pekerjaan
perawat ditiap unit bagian tersebut mempunyai beban kerja yang berbeda.
2. Adanya keluhan perawat yang merupakan gejala-gejala stress.
3.1.2. Waktu
Penelitian dimulai dengan penelusuran kepustakaan, survey awal,
mempersiapkan proposal penelitian, kolokium, pengambilan data sampai dengan
penyusunan laporan akhir. Pengambilan data dilakukan selama 1 (satu) bulan yaitu
bulan Juni Juli 2007.
3.2. Rancangan Penelitian
1. Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan Cross Sectional
2.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu menguraikan obyek penelitian
juga mencari hubungan antara variabel beban kerja dengan stress kerja pada
Perawat di tiap ruangan rawat inap RSUD Sidikalang
35Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
50/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
51/110
37
memakai Stopwatch. Data ini untuk memberikan gambaran berat ringannya beban
kerja fisik dan mental di tiap ruang rawat inap.
2. Untuk mengukur stress kerja dengan menggunakan kuesioner stress kerja.
Instrumen penelitian stress kerja dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori
Beehr dan Newman (1978), yang membagi gejala stress menjadi tiga aspek yaitu
gejala psikologis, gejala fisik dan perilaku. (1) Gejala psikologis terdiri dari ;
kecemasan,ketegangan,bingung,marah,sensitif,memendam perasaan, komunikasi
tidak efektif, menurunnya fungsi intelektual, mengurung diri,ketidak puasan
bekerja,depresi,lelah mental,merasa terasing dan mengasingkan diri,kehilangan
daya konsentrasi,kehilangan spontanitas dan kreativitas,kehilangan semangat
hidup, menurunnya harga diri dan rasa percaya diri. (2) Gejala fisik seperti
meningkatnya detak jantung dan tekanan darah, meningkatnya sekresi adrenalin
dan non adrenalin, gangguan gastrointestinal misalnya gangguan lambung,mudah
terluka,kematian, gangguan kardiovaskular, mudah lelah secara fisik, gangguan
pernafasan, lebih sering berkeringat, gangguan pada kulit, kepala pusing, migrain,
kanker, ketegangan otot dan problem tidur. (3) Gejala perilaku: menunda atau
menghindari pekerjaan atau tugas, penurunan prestasi dan produktivitas,
meningkatnya penggunaan minuman keras dan mabuk, perilaku sabotase,
meningkatnya frekuensi absensi,perilaku makan yang tidak normal, kehilangan
nafsu makan dan penurunan drastis berat badan, kecendrungan perilaku berisiko
tinggi seperti ngebut, berjudi, meningkatnya agresivitas dan kriminalitas,
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
52/110
38
penurunan kualitas hubungan interpersonal dengan keluarga dan teman dan
kecendrungan bunuh diri.
Sebelum dilakukan pengambilan data stress kerja, kuisoner stress kerja terdiri
dari 100 item dengan menggunakan skala Likert, masing-masing pernyataan
berisikan 4 alternatif pilihan yaitu tidak pernah angka 1, kadang-kadang angka 2,
sering angka 3 dan sering kali angka 4 dan diuji cobakan di lapangan (try out)
untuk menguji kelengkapan pertanyaan disamping itu untuk menguji validitas
dan reliabilitas daftar pertanyaan tersebut. Setelah diuji coba jumlah item yang
gugur atau tidak valid sebanyak 35 item, sehingga jumlah item menjadi 65 item.
Item tersebut terdiri dari 27 item tentang gejala psikologis, 21 item tentang
gejala fisik dan 17 item tentang gejala perilaku. Cara perhitungan dengan melihat
skor jumlah terkecil = 65 dan jumlah skor terbesar = 260. Kategori stress terdiri
dari ringan 65 - 130 , sedang 131- 195 dan berat 196 - 260. Data ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana stress kerja Perawat.
3. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari studi dokumentasi dengan
mempelajari data-data tentang riwayat pekerjaan responden.
3.5. Validitas dan Reliabilitas
3.5.1. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Dalam penelitian ini validitas alat ukur ditentukan berdasarkan content validity
dan Internal Consistency . Content validity yaitu validitas yang diperoleh melalui
penyusunan alat ukur berdasarkan konsep teoritis dari variabel yang akan diukur.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
53/110
39
Semakin skala itu mendekati konsep teoritis dari variabel, maka akan semakin tinggi
validitasnya. Reliabilitas dalam penelitian ini dengan pendekatan Internal
Consistency, yaitu hanya memerlukan satu kali pengenaan sebuah tes kepada
sekelompok subjek. Prosedur analisis reliabilitas data diarahkan pada analisis item-
item, penghitungan koefisien reliabilitas dalam uji coba ini digunakan bantuan
komputer program SPSS for windows dengan rumus Cronbachs
3.6. Variabel Penelitian.
Variabel yang diteliti adalah
a. Variabel bebas ( independen) adalah
1. Beban kerja
2. Ruang rawat inap
a. Ruang perawatan bedah
b. Ruang perawatan anak
c. Ruang perawatan kebidanan
d. Ruang perawatan penyakit dalam
b. Variabel terikat ( dependen) adalah stress kerja.
c. Variabel kontrol adalah jenis kelamin, umur, lama bekerja.
3.7. Analisa Data
Data dianalisa dengan statistik dengan menggunakan SPSS, untuk menguji
hubungan beban kerja dengan stress kerja pada setiap ruang rawat inap digunakan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
54/110
40
korelasi Product Moment Pearsonsedangkan untuk menguji perbedaan beban kerja
dengan stress kerja di setiap ruangan digunakan uji statistik one way anova.
3.8. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar. 3.1. Kerangka Konsep penelitian
Ruang rawat inap
- Ruang perawatan bedah- Ruang perawatan anak
-
Ruang perawatan kebidanan- Ruangan perawatan penyakit
dalam
Stress Kerja Perawat
-jenis kelamin-umur
- lama bekerja
- status gizi-
tidak sedang hamil,
menyusui
- tidak sedang sakit
Beban kerja
3.9. Definisi Operasional
1. Beban kerja adalah beban yang diterima Perawat dalam melaksanakan
pekerjaannya. Beban tersebut dapat berupa beban eksternal maupun beban
internal. Mengukur berat ringan beban kerja secara fisik dan mental dengan
mengukur denyut nadi. Setiap obyek dilakukan 3 (tiga) kali pengukuran
pada shift pagi yaitu sebelum bekerja pada pukul 8.00 wib dan sesudah
bekerja pada pukul 15.00 wib selama 3 hari secara manual memakai Stop
watch.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
55/110
41
Beban kerja dikategorikan berdasarkan jumlah nadi kerja permenit
berdasarkan teori Christensen.
Tabel.3.1. Kategori Beban Kerja
Beban Kerja Denyut nadi (nadi jantung)
Ringan 75-100
Sedang 101-125
Berat 126-150
Sangat Berat 151-175
Sumber; Christensen ,1991
2. Ruang Rawat Inap adalah tempat perawatan pasien rawat inap yang terdiri
dari ruang perawatan bedah, ruang perawatan anak, ruang perawatan
kebidanan dan ruangan perawatan penyakit dalam.
3. Stress kerja adalah respon adaptif, penyesuaian diri terhadap tanggapan yang
menyeluruh dari tubuh terhadap tuntutan pekerjaan pada Perawat.
4. Perawat adalah Tenaga kesehatan non medis yang bertugas di ruang
perawatan bedah, ruang perawatan anak, ruang perawatan kebidanan dan
ruang perawatan penyakit dalam.
3.10. Jalannya Penelitian
Jalannnya penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu persiapan penelitian ,
pelaksanaan penelitian dan pengolahan data.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
56/110
42
1. Tahap Persiapan Penelitian
(a) Pembuatan alat ukur stress kerja.
Alat ukur stress kerja dibuat dengan cara menyusun item-item dengan 4
alternatif jawaban berdasarkan skala likert yaitu tidak pernah (skor 1, kadang-kadang
(skor 2), sering (skor 3) dan seringkali (skor 4).
(b) Uji Coba Alat Ukur
Peneliti membuat 100 item komponen stress kerja, daftar pertanyaan
selanjutnya diuji cobakan pada responden, pada siapa alat ukur akan diterapkan.
Jumlah responden untuk try out adalah 20 orang. Tujuan uji coba untuk meyakinkan
peneliti bahwa pertanyaan dapat dimengerti oleh responden dan untuk mengetahui
apakah alat ukur yang dibuat memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi, dengan
kisi-kisi sebagaiberikut Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Variabel Stress Kerja
VARIABEL SUB VARIABEL ITEM1 2 3
Stress Kerja 1.Gejala psikologi- Kecemasan ,ketegangan
- Bingung ,marah ,sensitif
- Memendam perasaan
- Komunikasi tidak efektif
- Menurunnya fungsi intelektual
- Mengurung diri,ketidak puasan bekerja- Depresi,kebosanan dan kelelahan mental
-
Merasa terasing dan mengasingkan
dirinya
- Kehilangan daya konsentrasi
- Kehilangan spontanitas dan kreativitas
- Kehilangan semangat hidup,menurunnyaharga diri dan kepercayaan diri
12,15,20,55
7,8,282,11,51
9,10,14
17,50
181,5,7
23
3,4
21,34,53
19,29
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
57/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
58/110
44
reliabilitas yang dilakukan pada butir-butir yang telah valid dengan menggunakan uji
keandalan L. Cronbach dengan taraf signifikan
=5%.
Validitas item minimal 0,30 dan Cronbach Alpha0,70. Dari uji coba ternyata
terdapat 65 item pernyataan yang valid dengan nilai validitas 0,30 - 0,89. selanjutnya
dilakukan uji reliabilitas terhadap 65 item yang valid, dengan menggunakan
Cronbach alpha. Dari pengujian reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas sebesar
0,98
2.Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Sidikalang pada bulan Juni Juli 2007.
Dalam pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa tahap:
a. Menentukan kriteria responden sesuai dengan kriteria inklusi.
b. Berdasarkan kriteria inklusi didapat 30 responden dari 60 perawat yang
bekerja di ruangan bedah, ruangan anak, ruangan kebidanan dan ruangan
penyakit dalam.
c. Melakukan pengambilan data dengan pengukuran denyut nadi sebelum dan
Sesudah bekerja selama 3 hari untuk mengukur beban kerja. Yaitu pada
tanggal 20 Juni 2007 dengan jumlah pasien 40 orang yaitu pada ruangan
bedah 12 orang, ruangan anak 6 orang, penyakit dalam 13 orang dan ruangan
kebidanan 9 orang. Tanggal 1 Juli 2007 dengan jumlah pasien 58 orang
yang terdiri dari ruangan bedah 15 orang, ruangan anak 13 orang ,ruangan
penyakit dalam 10 orang dan ruangan kebidanan 10 orang, Tanggal 5 Juli
2007 dengan jumlah pasien 60 orang, pada ruangan bedah 17 orang, ruangan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
59/110
45
anak 13 orang, ruangan penyakit dalam 15 orang dan ruangan kebidanan 15
orang.
d. Pengambilan data stress kerja dengan menggunakan kuesioner stress kerja.
3.Tahap penyelesaian
Setelah data terkumpul peneliti melakukan pemeriksaan terhadap tiap
pertanyaan untuk stress kerja dan melihat apakah semua pertanyaan sudah
diisi. kemudian data di entri. Data pengukuran denyut nadi dan data stress
kerja yang didapat dihitung rata-ratanya dan dibuat klasifikasi skor. Untuk
denyut nadi menggunakan cara Christensen (1991) yaitu Ringan skor 75-100
(denyut /menit), sedang 100-125, berat 125-150. Sedangkan klasifikasi stress
kerja ringan 65- 130, sedang 131-195 dan stress berat 196 240. Data yang
diolah atau dianalisis merupakan suatu informasi yang siap dievaluasi dan
diinterprestasi dalam bentuk tabel.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
60/110
46
3.11. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.3. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1 Penelusuran pustaka
2 Studi pendahuluan
3 Konsultasi Judul dengan Ketua Program
4 Konsultasi pembimbing
5 Pengurusan Adminstrasi peneltian
6 Persiapan bahan kolokium
7 Kolokium
8 Persiapan alat dan bahan
9 Pengumpulan data
10 Pengolahan data dan analisa
11 Penyusunan laporan Tesis
12 Seminar hasil /sidang meja hijau
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
61/110
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Kabupaten Dairi terletak di bagian barat laut propinsi Sumatera Utara, secara
administratif berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Kabupaten Karo
- Sebelah Timur : Kabupaten Samosir
- Sebelah Selatan : Kabupaten Pakpak Bharat
- Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Darussalam
Wilayah Kabupaten Dairi mempunyai luas 1.916,25 km, yaitu sekitar 4,39 %
dari luas Propinsi Sumatera Utara. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari dataran
tinggi yang terletak antara 9800" - 9830" dan 215" - 310" LU. Sebagian besar
tanahnya gunung gunung dan berbukit bukit, dengan iklim hujan tropis.
Jumlah penduduk menurut Data Statistik Dairi Tahun 2005 sebanyak 307.870
jiwa orang. Penduduk Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai suku yaitu Suku Pakpak,
Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Aceh, Jawa, Padang dan sebagainya. Mata
pencaharian penduduk pada umumnya petani namun sebagian kecil pegawai,
pedagang.
47
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
62/110
-
8/10/2019 tugas akhir saya
63/110
49
4. Seksi Pelayanan
a.
Sub. Seksi Pelayanan I
b. Sub. Seksi Pelayanan II
5. Seksi Keperawatan
a. Sub. Seksi Perawatan I
b. Sub. Seksi Perawatan II
6. Kelompok Jabatan Fungsional
a. Instalasi Farmasi
b. Instalasi Laboratorium
c. Instalasi Gizi
d. Instalasi Sarana Kesehatan
e. Instalasi Radiologi
f. Instalasi Perawatan Jenazah
g. Komite Medik
Ketenagaan di RSUD Sidikalang berdasarkan data per 31 Desember 2006
untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSUD Sidikalang adalah
sebanyak 190 orang. terdiri dari PNS, PTT dan Honorer
Komposisi SDM tersebut berdasarkan strata pendidikan adalah :
- Magister ( S 2 ) : 1 Orang
- Dr Spesialis : 6 orang
(Bedah 2 org, Obgyn 2 org,Penyakit dalam 1 org, Anak 1 org)
- Dr Umum : 6 orang
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
64/110
50
- Dr Gigi : 2 orang
- Sarjana kesehatan, Apoteker ,SH : 9 Orang
- Sarjana Muda : 50 Orang
- SLTA / SPK : 99 Orang
- SLTP : 15 Orang
- SD : 2 org
Sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Dairi sesuai
dengan Visi Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang yaitu Terwujudnya Rumah
Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan Paripurna pada tahun 2015. RSUD
Sidikalang merupakan satu-satunya rumah sakit pemerintah di Kabupaten Dairi yang
mengadakan pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, dan turut serta
mendukung program pemerintahdalam pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat
Kebutuhan akan pelayanan kesehatan di RSUD Sidikalang pada tahun-tahun
terakhir ini telah terjadi peningkatan. Data tahun 2005 jumlah kunjungan (rawat inap
dan rawat jalan ) ke RS sebanyak 17.068 orang pada Tahun 2006 jumlah kunjungan
menjadi ; 31.304 org terjadi peningkatan kunjungan sekitar 98%. Walaupun terjadi
peningkatan kunjungan di RSUD Sidikalang sebenarnya cakupan pelayanan
kesehatan masih rendah dibandingkan jumlah penduduk kabupaten Dairi yaitu hanya
melayani 10 % dari 307.870 jiwa (statistik 2005) Tetapi untuk angka pemanfaatan
tempat tidur (pasien rawat inap) terjadi peningkatan dari 40 % tahun 2005 menjadi
64 % tahun 2006 data ini sudah diatas angka nasional yaitu BOR 60% , artinya
masyarakat Dairi sudah memanfaatkan RSUD Sidikalang sebagai tempat pelayanan
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
65/110
51
perawatan kesehatan mereka. Ini merupakan tantangan untuk itu RSUD Sidikalang
supaya harus berbenah diri untuk mencapai tujuan dan sasarannya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Dairi.
Pelayanan untuk masyarakat miskin di RSUD Sidikalang terjadi peningkatan
tahun 2005 pasien yang dilayani hanya 1946 orang,tahun 2006 menjadi 11.260 orang
.(peningkatan lebih dari 100 %). BOR tahun 2006 RSUD sebanyak 64 %,berarti
hanya 40-45 tempat tidur yang terisi setiap hari dari 60 yang tersedia.,masih ada
tempat tidur yang tidak termanfaatkan setiap hari. RSUD Sidikalang berupaya
meningkatkan pelayanan untuk mengurangi angka rujukan ke rumah sakit yang lebih
tinggi dan meningkatkan upaya rujukan dari tingkat bawah seperti rujukan dari
puskesmas-puskesmas di Kabupaten Dairi,sehingga mereka tidak langsung mengirim
pasien kerumah sakit lain misalnya ke Medan atau kekabupaten lain.. Menurut
keadaan tahun 2006 data tindakan yang terbanyak dilayani di RSUD Sidikalag adalah
kasus-kasus pelayanan di kamar bedah,sehingga akan memerlukan peralatan bedah
,ruangan bedah serta SDM yang trampil selain juga diperlukan peralatan kesehatan
lainnya yang mendukung kegiatan tersebut.
Rumah sakit merupakan organisasi padat karya, profesi,fungsi ,teknologi dan
modal. RSUD Sidikalang sebagai RS klas C harus mempunyai pelayanan Spesialis
empat dasar ditambah dengan Spesialis Patologi Klinik, Spesialis Anestesi dan
Spesialis Radiologi,selain itu diperlukan juga Spesialis lain seperti THT, Mata, Paru
,Kulit Kelamin dan sebagainya.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
66/110
52
Walaupun adanya peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit, ternyata tidak
diimbangi dengan peningkatan pendapatan rumah sakit.Salah satu faktor yang
mempengaruhinya adalah banyaknya pasien gakin yang dilayani ,dan juga karena
banyaknya tagihan yang diterima pada unit pelayanan yang tidak disetor petugas ke
kasir. Terjadinya peningkatan pelayanan di poliklinik gigi karena tersedianya
peralatan kesehatan gigi dan mulut yang canggih, seperti panoramic dental Xray,
Xray dental mobiledan alat kesehatan gigi lainnya.
A. Hasil Penelitian
4.3. Identitas Responden
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden pada kelompok umur
25-31 tahun yaitu 16 orang (53,3%), seluruhnya jenis kelamin perempuan, tingkat
pendidikan D.III (Akademi keperawatan ) sebanyak 17 orang (56,7%), status kawin
sebanyak 27 orang (90,0%), masa kerja 2-7 tahun sebanyak 14 orang (46,7%), dan
ruangan (tempat kerja) di ruang perawatan anak sebanyak 9 orang (30,0%). Secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
67/110
53
Tabel 4.1. Distribusi Identitas Responden Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD
Sidikalang
No Identitas Res onden Jumlah PersenA Umur Tahun
1 25-31 16 53 32 32-38 6 20,03 39-45 8 26,7
Jumlah 30 100,0B Jenis Kelamin
1 Perem uan 30 100 0 Jumlah 30 100,0C Pendidikan
1 SPK 13 43,32 D.III 17 56,7
Jumlah 30 100 0D Status Perkawinan
1 Kawin 27 90,02 Belum Kawin 3 10,0
Jumlah 30 100,0E Masa Ker a Tahun
1 2 7 14 46,72 8 13 7 23,33 14 19 9 30,0
Jumlah 30 100 0F Ruan an
1 Bedah 6 20,0
2 Anak 9 30,03 Kebidanan 7 23,34 Pen akit Dalam 8 26 7
Jumlah 30 100,0
4.4. Beban Kerja Perawat
Beban kerja dapat berupa beban eksternal maupun beban internal yang diukur
berdasarkan denyut nadi responden dengan kategori Ringan, Sedang, Berat dan
Sangat Berat. Hasil penelitian menunjukkan 83,3% responden di ruang perawatan
bedah mempunyai beban kerja kategori sedang (denyut nadi 100-125/menit).
Demikian juga responden di ruang perawatan anak sebesar 77,8% responden
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
68/110
54
mempunyai beban kerja kategori sedang, di ruang perawatan kebidanan sebesar
71,4% responden mempunyai beban kerja kategori sedang, dan seluruh responden di
ruang perawatan penyakit dalam seluruhnya mempunyai beban kerja kategori sedang.
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2.Distribusi Beban Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD
Sidikalang
No Beban Kerja Jumlah Persen
A Ruang Perawatan Bedah
1 Berat 0 0,0
2 Sedang 5 83,3
3 Ringan 1 16,7
Jumlah 6 100,0
B Ruang Perawatan Anak
1 Berat 0 0,0
2 Sedang 7 77,8
3 Ringan 2 22,2
Jumlah 9 100,0
C Ruang Perawatan Kebidanan
1 Berat 0 0,0
2 Sedang 5 71,43 Ringan 2 28,6
Jumlah 7 100,0
D Ruang Perawatan Penyakit Dalam
1 Berat 0 0,0
2 Sedang 8 100,0
3 Ringan 0 0,0
Jumlah 8 100,0
4.5. Stress Kerja Perawat
Indikator yang digunakan dalam pengukuran stress kerja adalah gejala stress
menjadi tiga aspek yaitu gejala psikologis, gejala fisik dan perilaku yang
dikembangkan dalam 65 item pertanyaan dengan kategori Ringan, Sedang dan Berat.
Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang.
USU e-Repository 2008.
-
8/10/2019 tugas akhir saya
69/110
55
Hasil penelitian menunjukkan 66,7% responden di ruang perawatan bedah
mempunyai stress k