tugas apres 1

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Rismunandar, (1993) menyatakan, “tanaman kerdil yang dipelihara di dalam pot yang beraneka ragam bentuk dan warnanya itu di Jepang diberi nama bonsai.” Dari kutipan di atas menunjukan tentang pengertian bonsai, jadi bonsai adalah tanaman kerdil yang bentuknya menyerupai tanaman di alam bebas yang di tanam di pot yang beraneka ragam bentuknya dan warnanya atau sering juga disebut tanaman hias, itu karena bentuknya yang indah dan menarik dan biasa dipajang di halaman rumah sebagai Hiasan untuk menambah keindahan rumah, sehingga orang yang melihat akan merasa tertarik. Pertama kalinya tanaman bonsai ini dikembangkan di Tiongkok pada abad ke XI, kemudian pada abad ke XV seni tanaman bonsai masuk ke Jepang, hingga seni tanaman kerdil ini disebut bonsai. Dengan keindahan dan keunikan dari tanaman bonsai ini akhirnya tanaman bonsai ini sampai merambah ke Amerika Serikat bahkan ke dunia Barat termasuk ke Indonesia bonsai ini banyak digemari dan diminati untuk bisa memiliki tanaman itu. Dengan demikian untuk memenuhi hasrat maka dilakukan lah kuliah lapangan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya tanaman bonsai tersebut. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dilakukannya kuliah lapangan ini adalah

Upload: prajan-ginting

Post on 19-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

apres

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMenurut Rismunandar, (1993) menyatakan, tanaman kerdil yang dipelihara di dalam pot yang beraneka ragam bentuk dan warnanya itu di Jepang diberi nama bonsai.Dari kutipan di atas menunjukan tentang pengertian bonsai, jadi bonsai adalah tanaman kerdil yang bentuknya menyerupai tanaman di alam bebas yang di tanam di pot yang beraneka ragam bentuknya dan warnanya atau sering juga disebut tanaman hias, itu karena bentuknya yang indah dan menarik dan biasa dipajang di halaman rumah sebagai Hiasan untuk menambah keindahan rumah, sehingga orang yang melihat akan merasa tertarik.Pertama kalinya tanaman bonsai ini dikembangkan di Tiongkok pada abad ke XI, kemudian pada abad ke XV seni tanaman bonsai masuk ke Jepang, hingga seni tanaman kerdil ini disebut bonsai. Dengan keindahan dan keunikan dari tanaman bonsai ini akhirnya tanaman bonsai ini sampai merambah ke Amerika Serikat bahkan ke dunia Barat termasuk ke Indonesia bonsai ini banyak digemari dan diminati untuk bisa memiliki tanaman itu.Dengan demikian untuk memenuhi hasrat maka dilakukan lah kuliah lapangan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya tanaman bonsai tersebut.1.2 Tujuan Adapun tujuan dilakukannya kuliah lapangan ini adalah1. Untuk mengetahui sifat-sifat tanaman bonsai

2. Untuk mengetahui bagian-bagian tanaman yang dapat dibentuk menjadi bonsai

3. Untuk mengetahui proses penanaman bonsai yang baik4. Untuk mengetahui macam macam bonsai yang adaBAB II

PEMBAHASANIstilah bonsai merujuk pada kesenian menumbuhkan pohon kerdil, atau membuat miniatur sebuah pohon, atau mengembangkan suatu tumbuhan yang dibentuk seperti pohon kecil. Sebutan bonsai berasal dari bahasa Jepang dan kini umum digunakan secara internasional untuk merujuk pada pohon-pohon kerdil. Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman dilakukan di pot dangkal yang disebut bon Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Bonsai adalah pelafalan bahasa Jepang untuk penzai.Pada awalnya, orang-orang Jepang menanam bonsai untuk menghiasi rumah dan taman-taman mereka. Kemudian pada era Tokugawa bonsai mulai memiliki fungsi sosial, yakni sebagai ajang pamer kekayaan keluarga bangsawan. Terdapat dua tipe bonsai yang sering kita jumpai yakni outdoor dan indoor. Tipe outdoor merupakan tipe yang lebih awal muncul, adalah bonsai yang ditumbuhkan dalam pot namun tetap diletakkan di luar rumah. Dahulu, teori yang berlaku adalah: jika bonsai ditumbuhkan di rumah, maka mereka akan melemah dan mati. Teori tersebut kini dipatahkan dengan adanya spesies-spesies yang mampu di-bonsai-kan dalam rumah, meliputi :

Ficus. Genus ini sangat digemari untuk dijadikan bonsai indoor karena mereka cukup mudah dibentuk, misalnya F. benjamina dan F. neriifolia.

Schefflera arboricola yang berasal dari Hawaii

Crassula ovata, dijadikan bonsai karena batang yang kuat dan tahan kering.

Serissa, tumbuhan non tropis yang mencolok karena daun-daunnya yang kecil dan tahan lama2.1 Model atau desain Bonsai

Menanam bonsai bukan berarti sekedar menanam pohon dipot. Membuat bonsai butuh ketekunan dan kreativitas,ketelitian dan kasih sayang. Bonsai sebagai benda seni hidup yang merupakan tanaman hidup yang hidup tumbuh, dan mengalami perubahan.Oleh karena itu kita harus juga memperhatikan gaya pertumbuhannya agar seni membuat bonsai terlihat lebih indah. Menurut Pak Wahyu, pemilik kebun bonsai yng terletak di Gede Bage model atau desain Bonsai terdiri dari : Formal

Informal

Slanting

Cascade

Full cascade

a. FormalModel atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring. Tegak Lurus

Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akarsampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atasbatang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagianatas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengangaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya tegaklurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya,pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekaspemotongan tidak tampak didepan. Tegak Berliku

Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk.Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan ke bagian ujung tanaman semakin mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhanbatang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah kekiri dan kekanan atau sebaliknya. Agarterkesan alami, arah cabang perlu dibuat kedepan agak menyerong kekiri atau kekanan, sehinggalekukannya tampak dari arah depan. Gaya Miring

Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar daripada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukanbonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegakdiubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajardengan permukaan tanah atau merunduk kea rah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisaterlihat jelas.b. Menggantung atau cascade

Gaya ini berlawanan dengan pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini ada dua, yakni semimenggantung dan murni menggantung

Setengah Menggantung

Bonsai dengan model setengah menggantung mengesankan pohon yang tumbuh ditempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau ujung tanaman tidak boleh melebihi bibir pot.

MenggantungGaya menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya puncak atau ujung tanaman melebihi atau jauh dibawah bibir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung.2.2 Peralatan dan Media yang digunakan

Peralatan untuk membuat dan merawat bonsai ada bermacam-macam. Ada yang digunakan untuk memotong cabang, batang, akar, dan daun. Adapun alat-alat yang digunakan yaitu :1. Gunting

Jenis gunting yang dipakai yaitu :

Gunting kecil yang digunakan untuk memotong ranting atau cabang serta tangaki bunga yang sudah tua

Gunting kuikiri yang digunakan untuk memotong cabang atau akar tanaman tanpa meninggalkan bekas tonjolan pada bidang yang dipotong2. Gergaji

Digunakan untuk memotong batang atau cabang bonsai yang berukuran cukup besar, dalam arti tidak tidak dapat dipotong lagi dengan gunting

3. Pahat

Pahat ada bermacam-macam. Pahat yang kurus digunakan untuk membuat guratan melebar, celah atu lubang pada batang tanaman. Pahat berukuran kecil digunakan untuk pembentukan goretan-goretan berukuran kecil

4. Kawat

Digunakan untuk melilit batang tanaman yang sedang detraining, maksudnya untuk mengatur arah percabangan agar sesuai dengan kriteria bonsai

5. Pemotong kawat

Digunakan untuk memotong kawat yang digunakan untuk mentraining bonsai agar hasil pemotong menjadi rapid an tidak mengganggu tanaman

6. Tracker

Digunakan untuk membengkokkan batang tanaman yang cukup besar

7. Tang

Digunakan untuk menyompel serpihan batang atau cabang

8. Kakatua

Alat ini dipakai untuk memotong cabang atau batang serta bias juga untuk menyompel

9. Kikir bengkok

Alat ini dipakai untuk mengerjakan finishing pahatan agar hasil pahatan berkesan alami

10. Ampelas, kertas gosok

Alat ini dipakai untuk menghaluskan permukaan pahatan dan guratan-guratan yang dibuat11. Sikat kawat dan kuas

Sikat kawat dipakai untuk membersihkan bidang pahatan sebelum pahatan diawetkan, sedangkan kuas dipakai untuk mengoleskan bahan pengawet pada bagian yang dipahat

12. Bangku dan tali

Bangku digunakan untuk menaruh bakal tanaman yang akan dikerjakan, sedang tali digunakan untuk mengikat bonsai pada bangku. Bangku dan tali digunakan untuk mengerjakan bonsai yang berukuran besar13. Pot

Pot yang tidak sesuai akan mengurangi nilai bonsai yang indah. Ada bermacam-macam bentuk pot bonsai, biasanya berbentuk geometris, ada yang bersegi enam, segi delapan, bujur sangkar, persegi panjang, bundar, dan oval.14. Meja atau tempat memajang bonsai

15. Media tanah dan batu Media tanam sangatlah penting karna dengan media tanam yang baik akan membuat tanaman bonsai menjadi sehat dan sesuai dengan keinginan kita. Pohon murah dengan media tanam yang baik akan membuat tanaman bonsai tumbuh sehat begitu pula sebaliknya pohon mahal dengan media tanam yang kurang baik akan membuat pertumbuhan bonsai menjadi jelek.

Berikut media tanam tanaman bonsai :

Tanah lembang

Pasir malang/ galian/ sungai

Humus bambu/ daun

Sekam padi

Pupuk kandang (kotoran sapi/kambing)2.3 Bibit BonsaiBibit untuk bonsai atau bakal bonsai dapat diperoleh dari:

Biji yang khusus disemaikan atau dari semai yang ada di alam bebas

Setekan atau cangkokan, yang pembuatannya memerlukan sedikit keterampilan

Okulasi

Bongkah-bongkah tanaman yang masih bertunas dan masih nampak bertahan untuk hidup

1. Semai Bakal Bonsai

Untuk mendapatkan bibit melalui penyemaian sendiri, akan memakan waktu cukup lama. Menyemaikan biji hingga dapat di tanam dalam pot banyak liku-likunya, sehingga dapat menghabiskan semangat untuk memulai mengayunkan langkah membentuk bonsai. Pesemaian bibit bonsai lebih baik diserahkan saja kepada perusahaan bibit (bonsai) yang sekaligus berkecimpung dalam pembikinan bonsai untuk di jual.

2. Setek, Cangkok Dan Okulasi

Menyetek, mencangkok dan membuat okulasi merupakan seni tersendiri. Menyetek dan mencangkok dapat menghasilkan tanaman baru dalam jangka waktu yang relatif singkat (1-2 bulan). Sedangkan membuat okulasi bisa membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun.

a. Menyetek

Sebelum mempraktekan teknis menyetek tanaman, perlu disadari bahwa setiap jenis tanaman dapat dengan mudah disetek. Dikenal 3 jenis setek, yaitu: Setek lunak dan setengah lunak, Setek keras, Setek daun.

b. Cangkok

Untuk mencangkok, dipilihlah dahan minimal sebesar pensil atau ibu jari, dan kulitnya mudah dikelupas (tidak lengket).

Teknik mencangkok : Kupas kulit dahan selebar 3-5 cm

Buang lendirnya dengan mengerok atau melap dengan kain yang kering

Biarkan 3-4 hari

Kemudian tutup lukanya dengan mos yang dibasahi atau campuran antara tanah dan remah dengan kompos yang tua dengan perbandingan 1:1

Balut mos atau tanah dengan lembaran plastik, dan ikat baik-baik di bagian atas dan bawah

Dengan jarum lembaran plastik dilubangi agar sirkulasi udara dapat berlangsung.

c. Membikin Okulasi

Bagi yang telah biasa menanam satu jenis pohon misalnya buah-buahan dalam bentuk okulasi untuk dijadikan bonsai, tidak merupakan suatu problem yang pelit. Tapi tidak demikian halnya bagi seorang pendatang baru, yang ingin menyibukkan diri dalam seni bonsai dan harus didahului dengan membikin ekolusi sendiri. Bibit ekolusi terdiri dari 2 (dua) bagian ialah : Batang bawah (onderstam), Batang atas (entrijs).

Langkah-langkah dalam perokulasian:

Batang pokok bersihkan 15 cm di atas tanah

Sayat kulit 10 cm dari atas tanah selebar 8 mm, dengan membikin keratan di bagian atas dan kanan kiri menurun 4 cm panjang

Tarik kulit ke bawah, sehingga merupakan lidah, kemudian potong separuhnya

Sayat mata dari dahan entrijs, dengan kayunya sedikit dari bawah ke atas, panjang 4 cm di atas mata yang merata, sehingga pas betul menempel pada keratan pohon pokok

Angkat kayu perlahan-lahan tanpa merusak matanya

Kulit yang bermata, masukkan antara kayu dan kulit lidah batang pokok, yang telah dibuka, dan tempelkan kembali, usahakan matanya tidak tertutup

Balut dengan tali raffia yang erat

2.4 Bakal Bonsai Dan Cara MenanamnyaPrinsip-prinsip menanam bonsai ini ialah:

Pot dibikin dari tanah bakar, porselin atau plastik Air di dalam pot yang berlebih harus dapat mengalir keluar dengan sendirinya Jenis tanahnya adalah tanah yang tidak mudah padat atau plastik (liat/lengket) Tanah di dalam pot harus yang cerul, sehingga banyak mengandung udara bersih Daya serap tanahnya terhadap air baik, sehingga dapat mempertahankan kelembapannya.

1. Pot dan isinyaPot merupakan sarana dalam kreasi bonsai yang tidak kalah penting dengan bonsai sendiri. Dengan bonsai, pot merupakan rangkaian yang harus harmonis, yang serasi dan atraktif dengan kata lain berukuran seimbang dengan bentuk bonsainya. Pot bonsai dapat berbentuk: bulat, oval, segi lima, segi panjang dan sebagainya.

Ukurannya : besar, sedang, kecil hingga kecil sekali, tinggi hingga rendah seperti talam.

Warnanya : beraneka ragamLubang pembuangan air : Selain pot berbentuk baki, semua pot bonsai diperlengkapi dengan satu atau lebih lubang pembuangan air, yang ditutup dengan gas plastik atau yang lainPada umumnya jenis tanaman tertentu membutuhkan campuran tanah yang khas bagi mereka. Resep umum medium untuk tanaman yang berdaun lebar (Beringin, getahperca, sawo, dan sebagainya) adalah: 50 % tanah liat sedang, 20 % pasir dan 30 % kompos

2. Mengisi PotMengisi pot untuk tanaman bonsai merupakan duplikasi dari keadaan yang sebenarnya di alam bebas. Lapisan paling atasnya atau topsil, tebalnya tidak lebih dari 35 cm bersifat cerul, penuh dengan humus, dan subur. Lapisan kedua masih lunak, masih dapat menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah. Lapisan ketiga bisa berbentuk lapisan tanah yang banyak batu-batuan berukuran beraneka ragam dan akhirnya lapisan paling bawah adalah lapisan induk batu yang kedap air. Kesuburan dan tinggi rendahnya pertumbuhan tanaman tahunan tergantung pada tebal tipisnya lapisan kedua dan ketiga. Bila lapisan kedua dan ketiga bercadas, pertumbuhan akar tunggangnya terhalang. Tanah yang tidak dalam dan bercadas dalam musim kemarau banyak mengalami kekurangan air. Akibatnya ialah tanaman tahun yang tumbuh di atasnya tidak akan normal, alias pendek.

3. Pengamanan Isi PotBatu kerikil, pasir dan tanah bisa mengandung serangga tanah yang membahayakan tanaman bonsai, terutama cacing dan nematoda. Cacing tanah atau cacing hujan walaupun tidak akan merusak akar namun tetap saja dapat merisaukan. Selain serangga, jenis-jenis penyakit yang dapat mengakibatkan pembusukan pun bisa berada di dalam tanah maupun pasir. Biji-biji rerumputan dan sebaginya terdapat pula di pasir.

4. Cara Menanami BonsaiBakal bonsai dapat diperoleh melalui beberapa cara ialah: Membibitkan sendiri melalui penyemaian Membeli dari penjual bibit di pinggir jalan atau kebun bibit

Mencari di luar halaman atau di alam bebas5. Pemeliharaan Setelah TanamSetelah penanaman selesai, siram bakal bonsai dan tanahnya dengan mempergunakan spayer yang halus. Air penyiraman harus bersih dan tidak berlumpur dan nentral (tawar). Hentikan penyiraman jika air sudah berkelebihan dan mengalir ke luar melalui lubang air. Bila air nampak mengenang dan tidak mau keluar lubang air, ini merupakan pertanda bahwa lubang air tersumbat. Malapetaka kecil ini dapat diatasi dengan alat pengungkit. Untuk menghindari permukaan tanah di dalam pot cepat mengering. Dapat ditutup dengan mos kering sebagai mulsa atau lumut hijau bilamana ada. Namun yang lebih praktis adalah dibungkus dengan lembaran plastik. Batu kerikil kecil-kecil dapat berfungsi juga sebagai mulsa. Tempatkan kemudian bakal bonsai di tempat yang teduh, tidak banyak angin dan bebas dari gangguan anak-anak atau hewan kesayangan. Untuk mempercepat tumbuhnya kembali (recovering) bakal bonsai dapat diusahakan dengan menutup seluruh tanaman dengan kantung plastik transparan.2.5 Tahap-Tahap Pembentukan BonsaiMembentuk tanaman kerdil alias bonsai pada hakikatnya ialah membuat duplikat dari bentuk-bentuk pohon-pohonan di alam bebas. Skala duplikasi ini bisa kecil, sedang, hingga cukup besar namun tetap di bawah ukuran yang normal.Bentuk bonsai dapat menggambarkan sejenis pohon yang bertahan terhadap keganasan alam, misalnya angin yang keras, badai laut di pinggir pantai yang berlaut-laut. Pohon nampak porak-poranda namun tetap survive.Bonsai dapat menampilkan bentuk mahkota pohon indah secara individual, namun dapat pula berbentuk kebun mini. Kebun mini ini dapat berbentuk rata, namun dapat pula berbentuk puncak gunung dengan beberapa tanaman kerdil. Puncak gunung dapat nampak hijau karena tertutup mos atau berbentuk batu-batu karang yang menampilkan bentuk tanah yang kritis.1. Tahap Pertama, Membentuk Kerangka DasarBakal bonsai yang sudah siap untuk diberi kerangka dasar adalah yang sudah benar-benar sehat kembali, setelah mengalami pemindahan. Batang Pokoknya praktis sudah tidak tergoyahkan lagi dan sudah cukup mencapai ketinggian yang diperlukan pada akhirnya untuk dibentuk.

Kerangka dasar sementara sudah dimulai pada waktu memindahkan tanaman ke dalam pot bonsai. Sebelum membentuk kerangka dasar, rencanakan terlebih dahulu masak-masak bentuk bonsai yang dikhayalkan, dan bagaimana kira-kira bentuk bonsai pada akhirnya nanti.

Kerangka dasar ini terdiri dari rangkaian batang pokok dan beberapa dahan

Dahan-dahan yang dianggap berlebihan dipangkas dengan gunting pemangkas sedemikian rupa, sehingga habis pangkalnya.Tepatnya, luka bekas dahan nampak rata dengan permukaan kulit batang pokok.Batang PokokBatang pokok dapat diatur sikapnya menjadi:

Tegak lurus dengan dahan membentuk mahkota yang sistematis atau asimatris

Berliku-liku namun menjulang ke atas Miring hingga menggelantung Berbatang pokok lebih dari satu yang tumbuh dekat leher akar atau lebih tinggi dan sebagainya.

2. Tahap Kedua Merubah Arah Dan BentukMerubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok dan dahan-dahan merupakan suatu paksaan dan memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dikehendaki tercapai. Untuk keperluan tersebut diperlukan sarana untuk memudahkan pelaksanaannya sebagai berikut:

Kawat kuningan dari beberapa ukuran diameternya Tali raffia Tang untuk memotong kawat Gunting pemangkas Gunting biasa Pisau kecil yang tajam Tang yang runcing ujungnya Cellotape2.6 Kategori Bonsai

Bonsai diukur dari tepi atas pot sampai ke puncak mahkota. Berdasarkan ukurannya, bonsai dikelompokkan menjadi lima kategori sebagai berikut :

Mame

(Tinggi 0-15cm)

Small

(Tinggi 15-30cm)

Medium(Tinggi 30-50cm)

Large

(Tinggi 50-100cm)

Extra Large(Tinggi 100-150cm)2.7 Hama dan Penyakit Pada umumnya tanaman bonsai tahan akan penyakit, akan tetapi pada musim hujan terdapat hama ulat. Untuk pengendaliannya diberikan pestisida nabati yaitu campuran bawang putih, sirsak, dan air kelapa fermentasi

TUGAS MATA KULIAH APRESIASI SENI

Resume Budidaya Bonsai

Disusun Oleh:

Gabriella Calista Azaria

150510100238

Kelas D

Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian

Universitas Padjadjaran

2013