tugas b ika ( sains) poenya nana
DESCRIPTION
kkkkkTRANSCRIPT
![Page 1: Tugas B Ika ( Sains) Poenya Nana](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082517/55cf97e5550346d033944787/html5/thumbnails/1.jpg)
NAMA : PAULINA MARGARETHA
NIM : E1F112073
SOAL:
1. Konsep apa yang dipelajari dari percobaan percampuran warna. Jelaskan
caranya berikut dengan contoh.
2. Mengapa sains harus diajarkan pada anak usia dini dan bagaimana
penerapan sains sehingga dapat mengembangakn 5 aspe perkembangan
anak .
JAWAB :
1) Konsep apa yang dipelajari dari percobaan percampuran warna yaitu :
a. Siswa dapat membedakan warna primer (merah, kuning, biru)
b. Siswa dapat menyebutkan warna baru hasil penggabungan (warna
sekunder)
c. Siswa dapat member contoh benda yang berwarna merah, kuning,
biru, hijau, oranye dan ungu
Cara dari percobaan percampuran warna yaitu :
Warna primer : warna dasar, yaitu merah, kuning, biru
1. Isi 3 gelas aqua dengan air bening (tidak berwarna)2. Teteskan pewarna merah ke dalam gelas pertama, kuning ke dalam
gelas kedua dan biru ke dalam gelas ketiga. Apa yang terjadi?3. Bagilah cairan berwarna merah, kuning dan biru tadi masing-masing
menjadi tiga.4. Campukan cairan merah dengan kuning, apa yang terjadi?5. Campurkan cairan merah dengan biru, apa yang terjadi?6. Campurkan cairan kuning dengan biru, apa yang terjadi?
![Page 2: Tugas B Ika ( Sains) Poenya Nana](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082517/55cf97e5550346d033944787/html5/thumbnails/2.jpg)
Warna sekunder : hasil pencampuran warna primer
Merah + kuning = oranye Merah + biru = ungu Kuning + biru = hijau
2) Karena agar anak-anak memiliki kemampuan memecahkan masalah
yang dihadapinya melalui penggunaan metode sains, sehingga anak-anak
terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai hal yang
dihadapinya, anak-anak memiliki sikap-sikap ilmiah, agar mendapatkan
pengetahuan dan informasi ilmiah ( yang lebih dipercaya dan
baik),supaya menjadi lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains
yang berada dan ditemukan dalam lingkungan sekitar, membantu
pemahaman anak tentang konsep sains dan keterkaitannya dalam
kehidupan sehari – hari, membantu melekatkan aspek – aspek yang
terkait dengan keterampilan proses sains, membantu menumbuhkan
minat pada anak untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta
kejadian diluar lingkungannya, memfasilitasi dan mengembangkan sikap
ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab dan
mandiri dalam kehidupannya, membantu anak agar mampu
menggunakan teknologi sederhana yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari hari,
membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep sains dan
menjelaskan berbagaikonsep sains untuk menjelaskan gejala-gejala alam
dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, membantu anak
agar dapat mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar
sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
dan sejumlah sikap yang mulai dikembangkan dalam program
pembelajaran sains sejak dini adalah :
a. Jujur.
b. Kritis.
c. Kreatif.
d. Positif terhadap kegagalan.
![Page 3: Tugas B Ika ( Sains) Poenya Nana](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082517/55cf97e5550346d033944787/html5/thumbnails/3.jpg)
e. Rendah hati.
f. Tidak mudah putus asa.
g. Terbuka untuk dikritik.
h. Menghargai dan menerima masukan.
i. Berpedoman pada fakta dan data yang memadai.
j. Hasrat ingin tahu yang tinggi
Penerapan sains sehingga dapat mengembangakn 5 aspek perkembangan
anak adalah :
1. sains bagi pengembangan kemampuan kognitif anak
yang terpenting anak menyerap sebanyak-banyaknya pengetahuan, pengembngan kognitif harus mengarah pada dua dimensi, yaitu dimensi isi dan dimensi proses. Dalam mengarahkan anak untuk mengusai isi pengetahuan, dilakukan melalui proses atau aktivitas yang bermakna. Fasilitasilah mereka dalam menguasainya melalui kegiatan yang bisa mencakup dimensi isi maupun proses tersebut, misal melalui observasi, membaca, diskusi, eksperimen atau media yang relevan.
2. sains bagi pengembangan kemampuan Berbahasa anak
Melalui pengembangan sains pada anak akan menumbuhkan rasa ingin tahu yang amat tinggi. Lingkungan belajar sains yang disediakan akan merangsang anak untuk memunculkan pertanyaan-pertanyaan dalam mengembangkan bahasa atau cara berkomunikasinya. Maka itulah wujud dari berpikir dan belajar kreatif yang nyata. Daya pikir dan imajinasi anak dalam mengajukan suatu pertanyaan dengan mengajak anak untuk menceritakan dengan bahasanya sendiri tentang apa yang diamati oleh anak maka keterampilan berfikir kritis anak akan berkembang.
3. sains bagi pengembangan kemampuan Fisik Motorik halus dan
kasar anak
Pengembangan sains dengan sifat-sifat yang melekatnya dapat membantu meningkatkan keterampilan psikomotorik anak. Motorik kasar anak dapat berkembang melalui aktivitas saing. Misal dengan cara membentuk bangunan dari pasir, tanah, bercocok tanam bunga, dan lain-lain. Sedangkan motorik halus dilakukan melalui aktivitas menggaris dengan pensil dan penggaris, mengukur, memilah benda-benda (kasar, halus dan lain-lain) menggunting dan sebagainya. Pengembangan motorik akan banyak diperoleh melalui kegiatan sains .
![Page 4: Tugas B Ika ( Sains) Poenya Nana](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082517/55cf97e5550346d033944787/html5/thumbnails/4.jpg)
4. sains bagi pengembangan kemampuan Sosil Emosional anak
Setiap anak sejak dini perlu diberikan dan dilibatkan pada suasana atau situasi yang dapat memberikan nilai moral yangan yang membekas. Nilai moral yang baik akan melekat dan menjadi suatu karakter yang mempribadi atau mengindividualisasi pada jati diri anak. Jika pengembangannya disesuaikan dengan tuntutan perilaku yang terjadi secara nyata dalam kehidupan anak. Sehingga nilai moral yang ada pada diri anak yang akan dikembangkan merupakan suatu pola perilaku yang benar-benar diwujudkan dalam perbuatan.
5. sains bagi pengembangan kemampuan Nilai Agama dan Moral anak
Menyatakan dengan proses pengembangan pembelajaran sains yang tepat pada anak, maka anak akan dibiasakan menjadi sosok yang jujur dan tidak mudah berprasangka menjadi pribadi yang gigih dan tekun dalam menghadapi kesulitan, bahkan dapat menumbuhkan nilai religius, yaitu rasa bersyukur dan memuliakannya.