tugas b5

Upload: winda-diah-nugraheni

Post on 09-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

,

TRANSCRIPT

  • KELOMPOK B5KARTINI LAFONDA (1102007160)MIYA ELMIRA (1102007178)NURHALIMAH (1102007198)NURLAILA (1102007200)RATIH MARY FARAH DISA (1102007224)ROMI SLAMAT MUKTI (1102007244)SANDRA AMELIA (1102007250)SRI RAHAYU (1102007267)WIDYA MARSHA (1102007288)ZEPPA MUSNICU (1102007307)

  • ASALAMUALAIKUM

  • SKENARIO 1 DEHIDRASIYanti, umur 8 tahun, sudah mencret-mencret 5 kali sejak tadi pagi, setelah minum air yang tidak dimsak dari sumur rumahnya. Yanti terlihat lemah, kedua kelopak matanya cekung dan ia mersa haus serta kencingnya sedikit (tanda-tanda dehidrasi dan gangguan keseimbangan cairan tubuh). Sebelum dibawa ke Rumah Sakit, Ibunya member larutan gula-garam dengan konsentrasi larutan dan cairan yang sesuai, berupa larutan padat-cair.

  • STEP 1 Clarify unfamiliar termMencret-mencret (diare): pengeluaran feses yang cair yang frekuensinya > 5 kali dalam sehari.Lemah: penurunan aktivitas tubuh.Haus: rasa ingin minum, keinginan pada air.Dehidrasi: keadaan yang diakibatkan oleh hilangnya cairan tubuh yang berlebihan.Keseimbangan cairan tubuh: suatu keadaan dimana pemasukan cairan sama dengan pengeluaran cairan.Gangguan cairan tubuh: ketidakseimbangan cairan antara pemasukan cairan dan pengeluaran cairan.Larutan gula-garam: larutan yang terdiri dari gula dan garam sebagai solutenya dan air sebagai solventnya.Konsentrasi larytan: satuan yang menyatakan berapa banyak solute yang larut dalam suatu solvent.Cairan: campuran zat yang bersifat heterogen.Larutan padat-cair: larutan yang terdiri dari zat terlarut yang berbentuk padat dan pelarutnya berbentuk cair.

  • STEP 2 Define ProblemMengapa Yanti mencret-mencret ?Apa penyebab diare ?Apa tanda-tanda diare ?Apa tanda-tanda dehidrasi dan penyebabnya ?Apa saja macam-macam gangguan keseimbangan cairan ?Apa fungsi lrutan gula-garam bagi penderita dehidrasi ?Mengapa anak kecil lebih rentan terkena dehidrasi dibandingkan dengan orang dewasa ?Apa saja fungsi cairan dalam tubuh ?Apa perbedaan cairan dan larutan ?Bagaimana cara penanganan dehidrasi ?Bagaimana cara menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh ?Apa saja macam-macam cairan dalam tubuh ?Apa saja sumber-sumber cairan dalam tubuh ?Bagaimana cara pengeluaran cairan dalam tubuh ?Apa saja yang termasuk cairan padat-cair ?Sebutkan macam-macam dehidrasi ?Apa hubungan antara mencret-mencret dengan dehidrasiBagaimana cara menghitung konsentrasi larutan ?

  • STEP 3 Brainstorm possible explanationKarena air yang diminum tidak dimasak.Karena air yang diminum mengandung mikroorganisme penyebab diare.Pengeluaran feses yang frekuensinya > 5 kali dalam sehari, lemas.Kelopak mata cekung, pucat, haus, mulut dan lidah kering.Edema, dehidrasi, hiperpolemia, hipopolemia, asitesGaram: sebagai pengganti elektrolit yang hilangGula: sebagai sumber tenagaKarena daya tahan tubuhnya lebih rentan terhadap penyakit (khususnya diare).

  • 8.-untuk menjaga keseimbangan tubuh -untuk proses metabolisme -untuk transportasi dalam tubuh -sebagai pelumas9. Cairan: campuran yang bersifat heterogen Larutan: campuran yang terdiri dari 2 zat atau lebih yang terdiri dari solute dan solvent. 10.-sebelum dibawa ke rumah sakit diberi oralit -setelah dibawa ke rumah sakit diberi cairan infuse

  • 11. Dengan cara menyeimbangkan air yang masuk ke dalam tubuh dan yang keluar.12. Macam-macam cairan : cairan intrasel, cairan ekstrasel13. dari metabolisme air14. Dikeluarkan berupa urin, keringat, melalui evaporasi, dan feses.15. Zat-zat seperti NaCl atau KNO316. Dehidrasi rendah, dehidrasi sedang, dan dehidrasi tinggi.

  • 17. Karena mencret-mencret mengeluarkan feses yang berupa cairan dan banyak dikeluarkan akibatnya tubuh menjadi kekurangan banyak caairan sehingga menyebabkan dehidrasi.18. Cara menghitung konsentrasi larutan :%b/b = gram solute/gram solvent x 100%Molalitas (m) = gram solute/Mr solutex 1000/gram solventFraksi mol :X1= n1 / (n1+n2) danX2= n1 / (n1+n 2) dimana, n1 = mol solute n2 = mol solvent

  • % mol : % mol solute = n1 / (n1+n2) x 100%% mol solvent = n2 / (n1+ n2) x 100%Molaritas (M) = gram solute/Mr solute x 1000/v (mL)Normalitas (N) = gram solute/BE solute x 1000 / v (mL) Dimana : BE= Mr/n

  • STEP 4Yanti mengalami mencret-mencret dengan gejala lemah, matanya cekung, sering haus, dan kencing sedikit. Hal itu disebabkan karena Yanti meminum air yang belum dimasak. Akibatnya dia mengalami gangguan keseimbangan cairan tubuh yang ditandai dengan dehidrasi. Penanganan pertama yang dilakukan ibunya yaitu diberi minuman larutan gula-garam dengan konsentrasi larutan dan cairan yang sesuai, berupa larutan padat cair.

  • STEP 5Sasaran Belajar

    TIU-TIK :Memahami larutan dan cairan1.1Menjelaskan pengertian larutan dan cairan1.2Menjelaskan klasifikasi larutan dan cairan2.Memahami larutan padat cair2.1Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat larutan padat cair2.2Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi kelarutan pada larutan padat cair3.Memahami cara penentuan konsentrasi larutan3.1Menjelaskan pengertian konsentrasi larutan3.2Menjelaskan cara-cara penentuan konsentrasi larutan dan cara perhitungannya3.3Menjelaskan konsep osmolaritas dan ketonusan larutan4.Memahami keseimbangan cairan tubuh4.1Menjelaskan berbagai kompartemen cairan tubuh4.2Menjelaskan sumber input dan output air4.3Menjelaskan factor-faktor yang dapat mempengaruhi metabolisme air5.Memahami gangguan keseimbangan air dalam tubuh (dehidrasi)5.3Menjelaskan sebab-sebab utama kekurangan air dalam tubuh5.4Menjelaskan manifestasi gejala kekurangan air tubuh

  • STEP 6BELAJAR MANDIRI

  • STEP 7Sasaran Belajar1.Memahami larutan dan cairan1.1. Menjelaskan pengertian larutan dan cairanLarutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih macam terdiri dari: -Zat yang terlarut (solute) Yang berada dalam jumlah yang lebih sedikit-Zat pelarut (solvent)Yang berada dalam jumlah lebih banyakCairan adalah istilah yang sering dipakai dalam kedokteran untuk menyebutkan cairan-cairan tubuh, sebenarnya lebih tepat didefinisikan sebagai campuran yang bersifat heterogen. Sifat heterogen ini terlihat dari partikel-partikel pembentuknya (solut dan solven) yang masih menunjukkan sifat-sifat dari masing-masing partikel-partikel pembentuk tersebut. Selain itu, cairan-khususnya cairan tubuh, biasanya bersifat koloid ataupun suspensi, dimana ukuran partikel pembentuknya lebih besar dari ukuran partikel pembentuk larutan.

  • 1.2.Menjelaskan klasifikasi larutan dan cairanKlasifikasi larutanLarutan dapat diklasifikasikan berdasarkan empat klasifikasi:1.Berdasarkan kepekatannya, dibagi atas 3 macam :Larutan tidak jenuh, yakni larutan yang pada kondisi standar (tekanan 1 atm dan suhu 25C) masih dapat melarutkan solutLautan jenuh, yakni larutan yang dalam kondisi standar tidak dapat lagi melarutkan solut. Pada kondisi ini terjadi kesetimbangan antara jumlah solut yang larut dan yang tidak terlarut.Larutan lewat jenuh, yakni larutan yang mengandung konsentrasi zat terlarut melebihi konsentrasi zat terlarut pada keadaan jenuh

    2.Berdasarkan daya hantar listriknya, dibagi atas 2 macam:Larutan elektrolit, yakni larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Adapun larutan elektrolit dibagi lagi atas 2 macam yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemahLarutan non elektrolit,yakni larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik

  • 3. Berdasarkan fasa/wujud , dibagi atas 9 macam4.Berdasarkan kemampuan menyerap atau melepaskan kalor dibagi atas 2 :Larutan ideal yakni larutan yang memenuhi Hukum Roult. Pada larutan ideal tidak terjadi penyerapan atau pelepasan kalor pada saat pencampuran larutanLarutan tak ideal yakni larutan yang tidak memenuhi hukum Roult. Larutan tak ideal ini dapat dibagi dua yaitu: larutan yang mengalami pelepasan kalor pada saat pencampuran sehingga merupakan larutan yang mengalami penyimpangan positif dari hukum Roultlarutan yang mengalami penyerapan kalor pada saat pencampuran yang menghasilkan penyimpangan negatif dari hukum Roult

  • B. Klasifikasi cairan tubuh1. Cairan ekstraseluler (CES)-Seluruh cairan di luar sel semuanya disebut cairan ekstraseluler. Cairan ini merupakan 20% dari berat badan atau sekitar 14 liter pada oreang dewasa normal dengan berat badan 70 kg. Dua kompartemen terbesar dari cairan ekstraseluler adalah

  • Cairan interstisialCairan interstisial adalah cairan yang terdapat di ruang-ruang antar sel dan merupakan lingkungan internal sejati yaitu cairan yang membasahi sel-sel jaringan. Oleh karena itu sering disebut cairan jaringan. Cairan ini membentuk 4/5 dari seluruh kompartemen CES atau sekitar 15%.

  • Cairan intravascular atau plasmaPlasma adalah bagian darah nonselular dan terus-menerus berhubungan dengan cairan interstisial melalui celah-celah membran kapiler. Celah ini bersifat sangat permeable untuk hamper semua zat tetlarut dalam CES. Oleh karena itu, CES secara konstan terus bercampur sehingga antara plasma dan cairan interstisial memiliki komposisi yang sama kecuali protein yang konsentrasinya lebih tinggi dari plasma. Plasma membentu 1/5 dari seluruh kompartemen CES atau sekitar 5%. Plasma juga adalah satu-satunya cairan yang dapat langsung diatur volume dan komposisinya.

  • 2.Cairan Intraseluler (CIS)Sekitar 28 dari 42 liter cairan tubuh ada dalam 75 triliun sel dan keseluruhannya disebut cairan intrasel. Jadi, CIS merupakan cairan yang membentuk sekitar 2/3 dari cairan tubuh total atau sekitar 40% dari berat badan total pada pria rata-rata.Cairan ini memiliki berbagai konstituen yang memiliki komposisi yang sangat serupa oleh karena itu CIS dari seluruh sel yang berbeda dianggap sebagai satu kompartemen cairan yang besar. Perbedaan antara CIS dan CES adalah :

  • Adanya protein sel di CIS yang tidak dapat menembus membran untuk keluar selPada CIS, Distribusi tidak setara Na dan K serta anion-anion yang ada akibat kerja dari pompa Na-K ATPase di membran yang terdapat di semua sel. Na adalah kation utama CES dan Cl adalah anionnnya.Sedangkan K adalah kation utama CIS dan anionnya adalah phospat.

  • 2. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat larutan padat cair 2.1. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat larutan padat cairLarutan padat cair adalah larutan yang terdiri dari kombinasi solute dan solvent.Semua zat padat dalam batas-batas tertentu umumnya dapat larut dalam suatu pelarut, walaupun ada perbedaan dalam kelarutannya. Untuk larutan zat padat yang dilarutkan dalam air berlaku ketentuan berikut :

  • Senyawa yang terdiri dari kation berikut umumnya mudah larut dalam air, yaitu : Li+, Na+, K+, NH4+ Senyawa yang terdiri dari anion berikut umumnya mudah larut dalam air, yaitu : NO3-, ClO3-, CH3COO-, Cl-, Br-, I- (kecuali dengan Ag+, Pb+2, Hg+22, SO4= ( kecuali dengan Pb+2,Sr+2,dan Ba+2) Semua senyawa yang tidak terdiri dari ion-ion pada I dan II umumnya sulit larut/tidak larut dalam air.

  • 2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan larutan padat cairSifat solut dan solvenBesarnya daya larut suatu zat padat dalam suatu pelarut tergantung pada sifat dari zat padat tersebut dan sifat pelarutnya. Zat terlarut yang mempunyai sifat hampir sama atau sama dengan sifat pelarutnya akan lebih mudah larut, demikian pula sebaliknya.SuhuUntuk kebanyakan zat, dengan naiknya suhu maka daya larut zat tersebut dalam suatu pelarut biasanya makin besar.

  • 3.Memahami Cara Penentuan Konsentrasi Larutan 3.1Menjelaskan pengertian konsentrasi larutanKonsentrasi larutan adalah satuan yang menyatakan berapa banyak suatu solute yang larut dalam suatu solvent.

  • 3.1Menjelaskan cara-cara penentuan konsentrasi larutan dan cara perhitungannyaCara menghitung konsentrasi larutan :%b/b = gram solute/Gram solvent x 100% Molalitas (m) = gram solute/Mr solute x 1000/gram solventFraksi mol :X1= n1/n1 + n2 dan X2= n2/ n1 + n2dimana, n1 = mol soluten2 = mol solvent

  • % mol :% mol solute = n1/n1+n2 x 100%% mol solvent = n2/n1+n 2 x 100%Molaritas (M) = gram solute/Mr solute x 1000/v (mL)Normalitas (N) = gram solute/BE solute x 1000/v (mL)Dimana : BE= Mr/n

  • 3.3. Menjelaskan konsep osmolaritas dan ketonusan larutan-Konsep osmolaritan dan ketonusaanDiantara keduanya mempunyai kemiripan, proses anatar keduanya adalah hampir sama. Untuk lebih jelasnya kita perlu mengetahui pengertian ari keduanya.Osmolaritas: proses perpindahan pelarut melewati membran yang etrgantung pada jumlah partikel dalam larutan.Ketonusaan: perpindahan zat pelarut dihitung berdasarkan konsentrasi partikel larutan yang tidak melewati membran.

  • 4. Memahami keseimbangan cairan tubuh4.1. Menjelaskan berbagai kompartemen cairan tubuh Kompartemen Cairan Tubuh, ada 2 macam :1) Cairan Ekstasel (CES), terdiri dari:-Cairan intravascular/ plasma darah-Cairan interstisium-Cairan transeluler

  • 2)Cairan Intrasel (CIS)-Sekitar 28 dari 42 liter cairan tubuh ada di dalam 75 triliun sel dan keseluruhannya disebut CIS. Jadi cairan intrasel merupakan 40% dari berat badan total pada pria. Rata-rata cairan masing-masing sel mengandung campurannya tersendiri dengan berbagai konstituen, tapi konsentrasi zat-zat ini cukup mirip antara satu sel dengan lainnya. Sebenarnya komposisi cairan sel sangat serupa bahkan pada hewan yang berbeda. Mulai dari mikroorganisme paling primitive sampai manusia. Dengan alasan ini CIS dari seluruh sel yang berbeda dianggap sebagai satu kompartemen cairan yang besar.

  • 4.2 Menjelaskan sumber input-output airAsupan dan output air harian dari seseorang dengan aktifitas sedang dan suhu tubuh sedang adalah seimbang yaitu 2500ml . Dalam tubuh yang sehat, penyesuaian terhadap keseimbangan air terjadi melalui penurunan keluaran air oleh ginjal.

  • a.Asupan air dalam 24 jam di dapat terutama dari diet.1.makanan yang ditelan mengandung sekitar 700 ml air. Daging mengandung 50% sampai 75% air dan beberapa jenis buah dan sayuran mengandung 95% air.2.air atau minuman lain yang di konsumsi mencapai sekitar 1.600ml3.air metabolic yang dihasilkan melalui katabolisme mencapai sekitar 300ml. katabolisme1 g protein, 0,41 ml air.

  • b.keluaran air1. Ginjal bertanggung jawab untuk kehilangan air terbesar (sekitar 1500 ml)2. Air juga hilang melalui kulit, yaitu saat berkeringat dan melalui prespirasi tak kasat mata (sekitar 500 ml), melalui evaporasi paru-paru (300 ml),dan melalui saluran gastrointestinal (200 ml).

  • 4.3 Menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi metabolisme airDi pengaruhi oleh :-umur ( makin bertambah umur, maka makin berkurang cairan tubuhnya)-aktifitas (aktifitas juga mempengaruhi jumlah cairan tubuh, misalnya pada atlet lebih banyak cairan tubuhnya di banding non atlet)-tekanan hidrostatik (berpengaruh dalam pertukaran cairan intravaskuler dengan cairan ekstravaskuler )-Sel-sel lemak,semakin banyak tubuh mengandung lemak maka semakin berkurang kandungan air dalam tubuh

  • 5. Memahami Gangguan Keseimbangan Air dalam Tubuh (Dehidrasi)5.1 Menjelaskan sebab-sebab utama kekurangan air dalam tubuhKekuranagn air dalam tubuh dapat disebabkan oleh beberapa faktor,yaitu :Penurunan jumlah cairan yang masukPeningkatasn eksresi : peningkatan eksresi dapat disebabkan oleh pendarahan, luka bakar, demam, diare, muntah-muntah.

  • Mekanisme osmotik : Osmolalitas adalah perbandingan antara jumlah solut dan air. Makin tinggi osmolalitas maka makin tinggi tekanan osmotiknya. Cairan akan berpindah dari daerah yang osmolalitasnya lebih rendah ke daerah yang osmolalitasnya lebih tinggi. Pada keadaan normal osmolalitas CIS sama dengan osmolalitas CES. Namun peningkaan tekanan hidrostatik kapiler atau penurunan tekanan osmotik plasma mengakibatkan semakin banyak cairan yang bergerak dari kapiler menuju cairan interstisisal, sebaliknya penurunan tekanan hidrostatik kapiler atau peningkatan tekanan osmotik plasma menyebabkan pergerakan cairan interstisial ke dalam kapiler semakin banyak.

  • Konsentrasi protein : Protein plasma yang berkurang mengakibatkan tekanan osmotik koloid menurun. Sebagian besar tekanan osmotik ini diselanggarakan oleh albumin. Hal ini menyebabkan makin banyak cairan yang meninggalkan kapiler dan menimbulkan edema. Biasanya endema akan timbul bila kadar albumin lebih renadah dari dua setengah gram per 100ml.

  • 5.2 Manifestasi gejala kekurangan air dalam tubuha. HipovolemiaPenipisan volume cairan ekstrasel (CES), ini terjadi karena kehilangan cairan melalui kulit, GI dan ginjal abnormal. Penipisan CES berat dalam menimbulkan syok hipovolemia. Mekanisme kompensasi pada hipovolemia termasuk peningkatan rangsang sistem saraf simpatik, rasa haus, pelepasan ADH dan pelepasan aldosteron. Hipovolemia lama akan menimbulkan berkembangnya gagal ginjal akut. Tanda atau gejalanya adalah pusing, lemah, letih, haus, konstipasi, dan mual.

  • b. Hipervolemia Penambahan volume cairan ekstrasel (CES), ini terjadi karena stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air, fungsi ginjal abnormal dengan penuruanan ekskresi natrium dan air. Hipervolemia dapat menimbulkan gagal jantung dan edema pulmoner. Tanda dan gejalanya adalah sesak nafas, kulit lembaba, nadi kuat, dan edema.

  • c. HiponatremiaHiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang lebih kecil dari 136 mEq/L darah. Gejala :Beratnya gejala sebagian ditentukan oleh kecepatan menurunnya kadar natrium darah. Jika kadar natrium menurun secara perlahan, gejala cenderung tidak parah dan tidak muncul sampai kadar natrium benar-benar rendah. Jika kadar natrium menurun dengan cepat, gejala yang timbul lebih parah dan meskipun penurunannya sedikit, tetapi gejala cenderung timbul. Otak sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi natrium darah. Karena itu gejala awal dari hiponatremia adalah letargi (keadaan kesadaran yang menurun seperti tidur lelap, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera tertidur kembali). Sejalan dengan makin memburuknya hiponatremia, otot-otot menjadi kaku dan bisa terjadi kejang. Pada kasus yang sangat berat, akan diikuti dengan stupor (penurunan kesadaran sebagian) dan koma.

  • d. HipernatremiaHipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah. Gejala :Gejala utama dari hipernatremia merupakan akibat dari kerusakan otak. Hipernatremia yang berat dapat menyebabkan: - kebingungan - kejang otot - kejang seluruh tubuh - koma - kematian

  • e. HipokalemiaHipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah. Gejala :Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali. Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan. Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung.

  • f. HiperkalemiaHiperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium darah lebih dari 5 mEq/L darah. Gejala :Hiperkalemia ringan menyebabkan sedikit gejala. Gejalanya berupa irama jantung yang tidak teratur, yang berupa palpitasi (jantung berdebar keras).

  • g. HipokalsemiaHipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dL darah.Gejala :Hipokalsemia bisa tidak menimbulkan gejala. Seiring dengan berjalannya waktu, hipokalsemia dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan gejala-gejala neurologis seperti: - kebingungan - kehilangan ingatan (memori) - delirium (penurunan kesadaran) - depresi - halusinasi.

  • h. HiperkalsemiaHiperkalsemia (kadar kalsium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium dalam darah lebih dari 10,5 mgr/dL darah.Gejala :Gejala paling awal dari hiperkalsemia biasanya adalah konstipasi (sembelit), kehilangan nafsu makan, mual-muntah dan nyeri perut.

  • i. HipofosfatemiaHipofosfatemia (kadar fosfat yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi fosfat dalam darah kurang dari 2,5 mgr/dL darah. Gejala :Gejala akan muncul hanya jika konsentrasi fosfat darah sangat rendah. Pada awalnya penderita akan mengalami kelemahan otot. Selanjutnya tulang menjadi rapuh, mengakibatkan nyeri tulang dan fraktur (patah tulang). Pada konsentrasi yang amat sangat rendah (kurang dari 1.5 mgr/dL darah) dapat berakibat serius, menyebabkan kelemahan otot yang semakin memburuk, stupor (penurunan kesadaran), koma dan kematian.

  • j. HiperfosfatemiaHiperfosfatemia (kadar fosfat yang tinggi dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi fosfat dalam darah lebih dari 4,5 mgr/dL darah. Gejala :Jika pada penderita yang menjalani dialisa, konsentrasi fosfat darahnya meningkat, maka konsentrasi kalsium darah akan menurun. Hal ini merangsang kelenjar paratiroid untuk mengeluarkan hormon paratiroid, yang akan meningkatkan konsentrasi kalsium darah dengan cara mengambil kalsium dari tulang. Jika keadaan ini terus berlanjut, bisa terjadi kelemahan tulang yang progresif, mengakibatkan nyeri dan patah tulang karena cedera yang ringan.

  • k. HipomagnesemiaHipomagnesemia (kadar magnesium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi magnesium dalam darah kurang dari 1,6 mEq/L darah.Gejala :Hipomagnesemia dapat menyebabkan: - kehilangan nafsu makan - mual - muntah - mengantuk - kelemahan - perubahan kepribadian - kejang otot - gemetar.

  • l. Hipermagnesemia Hipermagnesemia (kadar magnesium yang tinggi dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi magnesium lebih tinggi dari 2,1 mEq/L darah. Gejala :Hipermagnesemia bisa menyebabkan: - kelemahan - tekanan darah rendah - gangguan pernafasan. Jika konsentrasinya sampai diatas 12-15 mEq/L, jantung bisa berhenti berdenyut

  • Daftar Pustaka

    - Sherwood, Lauralee.2001.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta:EGC

    -Kamianti, Sukmariah.1990, Kimia Kedokteran. Binarupa Aksara Jakarta -Ganong, WF,2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 20th ed,ab, Dian Rakyat -Sherwood, Lauralee.2001.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta:EGC -www. medicastore.com -www.tempo.co.id -IPD -Buku Penuntun Praktikum