KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kekhadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan dan kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini tidak lupa kami shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW.

makalah ini disusun untuk memenuhi tugas besar yang telah diberikan oleh dosen, selaku pengajar.

penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam menyusun makalah ini, tentu saja penyusun masih mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami lebih baik dalam menyusun makalah berikutnya.

Bandung, 16 Oktober 2010

penyusun

i

BAB 1

LATAR BELAKANG

Perkembangan pasar global menyebabkan persaingan dibidang industri semakin

ketat. Berbagai macam industri berusaha mencapai posisi teratas dalam dunia

perekonomian dengan jalan mengendalikan atau bahkan meningkatkan kualitas

produksinya.Mereka berupaya menghasilkan produk yang berkualitas tinggi

dalam proses produksinya baik itu berdasarkan standar yang

ditetapkan oleh perusahaan maupun berdasarkan keinginan konsumen. Industri

yang cukup dilematis dan sering mendapatkan perhatian dari publik di

Indonesia adalah industri makanan (Ina Cookies). Di satu sisi industri ini

diharapkan menjadi salah satu sumber penghasilan bagi pemilik dan sumber

lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Peranan industri makanan dalam

perekonomian Indonesia saat ini terlihat semakin besar, selain sebagai motor

penggerak ekonomi juga menyerap banyak tenaga kerja. Dalam akhir-akhir ini

industri makanan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup fenomenal.

Salah satu perusahaan cookies yang cukup besar diIndonesia terdapat di

Bandung adalah Ina Cookies. Sistem pengendalian kualitas yang secara terus

menerus dilakukan

terhadap produk yang dihasilkannya agar menghasilkan produk yang berkualitas

tinggi yang sesuai standar dan memuaskan konsumen. Pengendalian kualitas

dilakukan mulai dari

penerimaan bahan mentah sampai produk jadi. Sebelum produk dipasarkan,

perusahaan melakukan pengendalian kualitas agar produknya memiliki nilai jual

yang tinggi. Namun, pengendalian

kualitas yang dilakukan oleh perusahaan masih sangat sederhana dan belum

cukup informatif dalam memberikan informasi terhadap proses produksinya

selama ini.

1

Pada suatu prosesproduksi adanya produk yang rusak atau cacat tidak dapat

dihindari. Kualitas yang baik tidak hanya ditetapkan oleh satu karakteristik

kualitas saja, melainkan ada beberapa. Dalam suatu produk dapat diketemukan

satu atau lebih jenis dan jumlah barang yang rusak. Pada perusahaan ini, produk

yang sesuai (conforming) adalah produk yang bebas dari berbagai macam

parameter (atribut) cacat.

2

BAB 2

PUSTAKA

Histogram

menampilkan sekilas dari sekumpulan data. Histogram berguna untuk melihat bentuk, pemusatan, dan penyebaran sekumpulan data dari beberapa proses. Jika proses stabil, histogram akan merupakan sebuah gambaran dari apa yang kita harapkan akan terjadi di masa mendatang. Jka proses tidak stabil, histogram hanya merupakan sebuah gambaran apa yang telah terjadi di masa lalu.

Panduan dalam membuat histogram :

1. Karakeristik yang diperhatikan diskalakan pada sumbu horizontal.2. Skala dari karakteristik yang diperhatikan tersebut biasanya dipecah-

pecah dalam sel yang sama.3. Akan lebih baik jka batasan sel yang dibuat dapat menampung semua

data dan tidak terletak pada batasan sel. 4. Jumlah sel seringkali berjumlah 5 sampai 20, dimana 10 merupakan nilai

pendekatan awal yang paling baik. Lebar sel didapat dengan mencari perbedaan antara nilai maksimum dan minimum, kemudian membagi perbedaan tersebut dengan jumlah sel histogram yang diinginkan. Nilai ini kemudian disesuaikan untuk menentukan lebar dari sel yang akan digunakan.

5. Frekuensi maupun persentase dari munculnya kejadian diskalakan pada sumbu vertikal.

6. Pastikan terdapat data yang cukup sebelum membuat bentuk histogram. Data yang berjumlah kurang dari 30 biasanya akan membawa kita pada gambar yang salah. Data yang berjumlah 100 biasanya akan mampu menggambarkan operasi dari proses data tersebut diambil.

7. Perhatikan histogram untuk mendapatkan gambaran bagaimana sebenarnya proses sedang beroperasi. Perhatikan : nlai yang paling sering muncul (mode), lebih dari satu buah puncak yang terlihat dengan jelas, kesimetrisan data, nilai data yang letaknya terpencil, data yang terlalu banyak/kurang dipresentasikan, dan persentase data dalam batas spesifikasi.

3

Peta Kontrol untukVariabel-variabel

Peta control X dan R digunakan bersama dalam menganalisis karakteristik tunggal yang terukur. Dipilih antara 20 sampai 30 kelompok kecil yang masing-masing memiliki jumlah pengambilan berukuran n. biasanya ukuran kelompok kecil tersebut adalah n=4 atau 5, dipilih secara berurutan dari proses atau dihasilkan dengan kondisi yan semirip mungkin. Waktu pengambilan di antara kelompok kecil tersebut tergantung pada penilaian yang digunakan, yang mungkin dapat dilakukan setiap satu kali per jamnya dua kali sehari, satu kali dalam setiap giliran kerjanya, dan seterusnya. Maksudnya adalah untuk emiliki variasi antar kelompok yang sekecil mungkin dan hanya mewakili variasi sebab umum saja. Jika ada perbedaan proses produksi, akan diperlihatkan setiap waktu antar grup dan akan menunjukkan variasi dan penyebab-penyebab khusus. Untuk masing-masing subgroup I dihitung rata-rata Xi dan interval R-nya.

Jika m jumlah subgroup telah diperiksa, langkah selanjutnya adalah menghitung interval R dari subgroup. Ini akan menjadi garis pusat dari peta R. factor-faktor yang berada di atas dan di bawah batas control akan diberikan sebagai D4 dan D3. Persamaan pada peta R berdasarkan pada m subgroup adalah sebagai berikut :

m

Garis pusat = R = ∑ i=1

mBatas control atas = UCLR =D4 R

Batas control bawah = LCLR= D4 R

Batas dari peta control x bergantung pada peta r sehingga akan sangat penting untuk terlebih dahulu membuat peta R. peta X berasumsi bahwa distribusi normal sesuai dengan teorema limit sentral. Batas control kita akan diatur pada suatu titik yang sama dengan tiga kali standar deviasi rata-rata subgroup di atas dan di bawah X. persamaan untuk peta X :

m

Garis pusat = X = ∑ Xi

i=1

mBatas control atas = UCLX =X + A2R

Batas control bawah = LCLX =X + A2R

4

BAB 3

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dalam penyelesaian tugas besar kami adalah Ina Cookies yang

berletak di Jl.Bojong Koneng Atas no.8.Ina Cookies adalah sebuah perusahaan

home industry yang bergerak di bidang makanan ringan khususnya kue kering.

Dalam pembuatan tugas besar ini penulis memperoleh data dari Ina Cookies,

dimana data yang di ambil adalah tentang produksi kue kering dan proses

pemasaran dalam pengendalian produksi.

Dalam pembuatan tugas besar ini kami memberi sedikit ulasan pembuatan

histogram dan peta kendali X dan R.

3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengendalian kualitas

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengendalian kualitas produksi

pembuatan kue kering dalam Ine Cookies adalah sebagai berikut :

3.1.1 Bahan baku

Bahan baku menjadi faktor yang sangat penting dalam proses pengendalian

kualitas produksi yang meliputi tepung terigu,gula,krimer,mentega,telur,dll.

Kualitas bahan baku berperan penting karena kualitas bahan baku yang baik

akan mempengaruhi kualitas pembuatan kue kering.

5

3.1.2 Manusia

Manusia juga menjadi faktor yang sangat menentukan dalam proses

pengendalian kualitas yaitu tenaga kerja yang kurang teliti dalam mengerjakan

produk. Hal ini disebabkan karena proses produksi dilakukan secara manual,

sehingga faktor kelelahan dan kejenuhan pada tenaga kerja dapat

mengakibatkan cacat produk.

3.1.3 Mesin

Faktor alat dan mesin-mesin produksi juga dapat merupakan beberapa faktor

penting dalam proses pengendalian kualitas. Pengaturan tata letak mesin-

mesin produksi dilakukan untuk memperlancar proses produksi yang efektif

dan efisien. Mesin dapat membantu mengurangi jumlah produk cacat yang

diakibatkan oleh kelalaian tenaga kerja pada saat proses produksi. Mesin yang

di gunakan untuk produksi pin antara lain oven, mixer,loyang dan msih bnyak

lagi.

3.2 persaingan di antara produsen kue kering

Di dalam persaingan pembuatan kue kering di ina cookies, tidak ada

persaingan yang berarti di karenakan para pesaing di sekitar produsen kue

kering masih mempuanyai ikatan saudara,

Contohnya j & c cookies, masih mempuanyai ikatan persaudaraan yang

merupakan adik dari pemilik ina cookies yaitu ibu ina.

6

BAB 4

PENGOLAHAN DATA

DATA PENJUALAN

no jenis kue X1 X2 X3 X4Rata-Rata interval

subgroup X subgroup R1 Nastar 2168 2154 2170 2150 2160,5 20

2 Green Tea Almound

409 411 422 432 418,5 23

3 Putri Dakocan Baru

376 376 384 364 375 20

4 Lidah Kucing 373 303 356 366 349,5 175 Coklat Lemon 367 368 382 372 372,25 156 Putri Ina 363 364 372 350 362,25 227 Putri Blueberry 338 339 347 360 346 228 Putri Adrin Baru 323 323 332 350 332 18

9 Cheese Kres Tanpa Cup

322 310 313 322 316,75 12

10 Putri Genit Baru 313 313 301 310 309,25 12

11 Putri Senyum Putih

274 272 284 275 276,25 12

12 Mexicano 262 263 292 265 270,5 3013 Putri Coklat 254 254 276 279 265,75 2514 Putri Voula 243 243 264 254 251 2115 Coklat Mede 234 234 254 260 245,5 2616 Aneka Coklat 220 220 223 230 223,25 1017 Black Lady Lama 220 220 223 232 223,75 1218 Putri Rosel 214 214 225 225 219,5 1119 Putri Pizza 203 203 215 215 209 12

Jumlah 7526,5 340

7

BAB 5

KESIMPULAN

Dari hasih pengamatan kami di ina cookies , kami menemukan beberapa hal

penting

1. Kami dapat mengetahui sebuah proses produksi lebih tepatnya proses

prosukdi dari ina cookies

2. Kami dapat membuat diagram hitogram dari data penjualan di ina

cookies

3. Kami dapat membuat peta kendali R dan X

4. Hal yang paling penting yang kami dapatkan, dari hasil pengamatan di

ina cookies adalah proses produksi sangat berperan penting dalam

pengendalian kualitas suatu produk , karena suatu produk dapat

menentukan bagus tidaknya dan di terima atau tidak di terimanya di

kalangan konsumen.

10

Daftar isi

Kata pengantar …………………………………………………………………………………………………i

Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………..ii

BAB ILATAR BELAKANG ……………………………………………………………………………………1

BAB II PUSTAKA……………………………………………………………………………………………….3

BAB III RUANG LINGKUP …………………………………………………………………………………5

BAB IV PENGOLAHAN DATA ……………………………………………………………………………7

KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………….10

i