tugas dr.grace ciracas
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
1. Apakah penjelasan dari skema di atas ? PKM Ciracas Sistem Terbuka Per Gub, Inp (dr, prwt,dll –Pr: bli pengo, _OP co pasien
Input (Man)
• Ka. Puskesmas Kecamatan (1) (Eselon IV)
• Kepala Sub Bagian Tata Usaha (1) (Eselon IV)
• Pengadministrasi Umum dan Rumah Tangga untuk Kecamatan (3) (JFU)
• Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran (2) (JFU)
• Pengurus barang (2) (JFU)
• Koord. Pelayanan Kesehatan (1)
• Koord. Penunjang (1)
• Pengadministrasi Umum dan Rumah Tangga untuk Kelurahan (5) (JFU)
• Dokter Umum (22) (JFT)
• Dokter Gigi (8) (JFT)
• Apoteker (2) (JFT)
• Perawat Ahli (2) (JFT)
• Perawat Terampil (36) (JFT)
• Perawat Gigi (9) (JFT)
• Bidan (32) (JFT)
• Asisten Apoteker (13) (JFT)
• Rekam Medis (25) (JFU)
• Pranata Lab. (6) (JFT)
• Penyuluh Kesehatan Masyarakat (2) (JFU)
• Fisioterapi (1)
• Nutrisionis (8) (JFT)
• Sanitarian (2) (JFT)
Proses
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pembentukkan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat
Output
Tingkat Kepuasan Pelanggan dapat dilihat dari Nilai IKM
NILAIPERSEPSI
NILAIINTERVAL
IKM
NILAIINTERVAL KONVERSI
IKM
MUTUPELAYANAN
KINERJA UNITPELAYANAN
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak Baik2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Baik3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik
Klinik Umum
• Nilai IKM : 2,91
• Nilai Konversi IKM : 72,72
• Kesimpulan : Baik
Layanan Loket
• Nilai IKM : 2,93
• Nilai Konversi IKM : 73,25
• Kesimpulan : Baik
Layanan Klinik MTBS
• Nilai IKM : 3,02
• Nilai Konversi IKM : 75,38
• Kesimpulan : Baik
Layanan Klinik Gigi
• Nilai IKM : 2,91
• Nilai Konversi IKM : 72,72
• Kesimpulan : Baik
Layanan Klinik Kesehatan Ibu dan Anak
• Nilai IKM : 2,99
• Nilai Konversi IKM : 74,73
• Kesimpulan : Baik
Layanan Farmasi
• Nilai IKM : 2,99
• Nilai Konversi IKM : 74,79
• Kesimpulan : Baik
Klinik 24 Jam
• Nilai IKM : 3,02
• Nilai Konversi IKM : 75,38
• Kesimpulan : Baik
2. Bagaimanakah caranya agar kita bisa mendapatkan input , yang baik? PKM ciracas, sdm : daoter & prwt ikut pelatihan “13 & !$, PROGRAM UKS,
Pelatihan SDM di Puskesmas Kecamatan Ciracas :Pelatihan dokter berupa pelatihan kegawatdaruratan, pelatihan Advanced Cardiac Life Support (ACLS), pelatihan Advanced Trauma Life Support (ATLS), Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED), Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK). Pelatihan bagi perawat berupa BTCLS, ACLS, ATLS. Pelatihan bagi karyawan berupa pelatihan bendahara barang dan keuangan. Pelatihan bagi bidan di puskesmas berupa PONED, PONEK, APN. Pelatihan untuk pelayanan poli IMS berupa pembekalan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).Anggaran Pelatihan di biayai oleh dinas kesehatan (secara langsung), puskesmas itu sendiri dari pendapatan yang didapat dari dalam gedung, dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
3. Manaj operasional: penyusunan perenca naan PKM (renstra & renc operasional), pelaksanaan lokakarya mini bulanan & tribulan, pelaksanaan penilaian kinerja PKM
Dalam renstra juga dapat dlihat kontak kerja dinas kesehatan dengan gubernur DKI antara lain Penanggulanan GADAR, Pelayanan GAKIN, dan Pencegahan penyakit akibat AIDS dll.
RSB (Rencana Strategis Bisnis)
RSB menjadi alat untuk merencanakan kebutuhan dalam jangka menengah dan berdasarkan pada rencana tersebut menggali sumber-sumber pendanaan yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing organisasi. RSB dalam konteks pengembangan organisasi merupakan proses yang digunakan oleh sistem ( manajemen lembaga) untuk menjaga persaingan/kompetisi dalam lingkungan kerjanya dengan mengidentifikasi posisi organisasi saat ini, arah yang dituju hendak kemana dan bagaimana strategi yang diinginkan untuk bisa sampai kesana . RSB mengeksplorasi strategi yang akan dikembangkan dan dinilai sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi olehlembaga/instansi. RSB dokumen yang memberikan panduan bagi organisasi untuk menjuju masa depan yang lebih cerah.
Tahap awal penyusunan RSB
1. Pengumpulan informasi
2. Membuat pernyataan visi dan misi yang didukung oleh kesamaan persepsi dan nilai-nilai sumberdaya manusia, yaitu nilai-nilai dasar dan falsafah3. Menetapkan sasaran strategis dengan mempertimbangkan analisis lingkungan institusi, dimana terdapat faktor-faktor yang menjadikan kekuatan/kelemahan (faktor internal) dan kesempatan/ peluang (faktor eksternal).4. Sasaran strategis yang telah didesain akan dioperasionalkan dalam bentuk program-program
Sejarah berdirinya Puskesmas kecamatan ciracas sejak tahun 1991
Tabel 1 Transformsi
1991
Transformasi I
1. Puskesmas Kecamatan Pasar rebo dipecah menjadi Puskesmas kecamatan pasar rebo, Puskesmas kecamatan cipayung dan puskesmas kecamatan ciracas
2001
Transformasi II
1. Puskesmas kecamatan ciracas menjadi unit swadana daerah pada Puskesmas kecamatan ciracas2. Pemerintah daerah harus mampu menyediakan pelayanan public sesuai kebutuhan masyarakat3. Puskesmas kecamatan ciracas harus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat 4. Dikembangkan standard pelayanan minimal akan bermanfaat bagi masyarakat
2005
Transformasi III
1. Puskesmas kecamatan ciracas mendapat sertifikat ISO 9001:20002. Memahami tuntutan pasien untuk mewujudkan kepuasan konsumen 3. Semua pelayanan dan dua program kesehatan masyarakat (TB dan Gizi) sudah terstandarisasi
2006
Transformasi IV
1. Puskesmas kecamatan ciracas menerapkan pola keuangan badan pelayanan umum 2. Penerapan pengelolaan keuangan sesuai aturan pemerintah NO. 23/20053. Pola pengelolaan keuangan mengusulkan RAB
2009
Transformasi V
1. Pada tahun 2009 Puskesmas kecamatan ciracas mendapat sertifikat ISO 9001:2008
2013
Transformasi VI
1. Bulan juli 2013 Puskesmas kecamatan ciracas adanya pengembangan pelayanan dibukanya puskesmas rapat inap selain RB
Analisis Lingkungan Organisasi
1. Sumberdaya manusia2. Saran Prasarana3. Manajemen4. Pendanaan
Analisisfaktor-faktor eksternal
1. Peluang Tingginya kebutuhan akan sarana kesehatan yang baik2. TantanganSistem pengelolaan keuangan yang belum otonom menyebabkam kekakuan dalam alokasi dan penggunaan anggaran
Isu-isu penting
1. Dengan adanya sistem perdagangan bebas yang dilaksanakan oleh pemerintah sehingga banyak RS swasta atau klinik-klinik swasta dari Negara lainyang berdiri di Indonesia dan mereka sangat memperhatikan dan mengedepankan pelayanan prima, sehingga puskesmas dituntut agar dapat bersaing dengan pelayanan kesehatan lainnya2. Puskesmas merupakan ujunt tombak pelayanan terdepan dimasyarakat sehingga kinerja puskesmas sangat di pantau3. Tarif measih menggunakan perda. Puskesmas masih sangat tergantung kepada subsii dari pemerintah daerah 4. Pelayanan di puskesmas hanya melayani pelayanan dasar sehingga pelayanan lanjutan kepada rs daerah terdekat5. Puskesmas melayani kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat
Asumsi-asumsi
1. Puskesmas dapat meningkatkan mutu dan kualitas kerja2. Puskesmas dapat membiayai kegiatan operasional dan pengembangan organisasi
3. Puskesmas dapat meningkatkan dan memperluas pendapatan
Faktor penentu keberhasilan
1. Kualifikasi dan jumlah pegawai harus sesuai dengan kebutuhan2. Puskesmas perlu melakukan pengelolaan SDM , keuangan dan aset mengedepankan profesionalisme3. Sistem perencanaan yang konsisten4. Sistem informasi kesehatan sangat diperlukan untuk sistem informasi, keuangan, aset dan kepegawaian yang terpadu
Puskesmas memerlukan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD)
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai persyaratan PPK BLUD, Puskesmas harus
meyusun rencana strategis bisnis puskesmas 2013 – 2017 yang memuat visi, misi, tujuan, sasarna
strategis, kebijakan, dan serangkaian program pengembangan operasional, penelitian, kerjasama
antar lembaga, pengembangan kapasitas SDM, penerapan good corporate governancem dan
peningkatan penerimaan serta indikator kinerja, Penyusunan rencana strategis puskesmas 2013 –
2017 mengacu kepada RPJMD provinsi DKI Jakarta serta Renstra Dinas Perhubungan DKI
Jakarta. Pilar utama kebijakan pelayanan public dan kinerja yang harus dicapai oleh lembaga
pelayana publil telah mendapat perhatian dalam penyusunan dokumen renstra bisnis puskesmas
2013 – 2017. Periode 2013 – 2017 merupakan tahap pembenahan institusi dan pemenuhan
standar pelayanan punlik secara profesional sesuai dengan standar pelayanan minimal lembaga
public dan standar pelayanan lembaga swasta dalam bidang pelayanan yang sama. Pembenahan
institusi meliputi transformasi manajemen, keuangan, asset, sumber daya manusia, dan dukungan
sistem penunjang kinerja organisasi. Pada periode ini semua standar pelayanan minimal dalam
pelayanan public harus terpenuhi.
4. Manaj Sumebr daya: a. manaj alat & obat di gdg ( kegiatan minta obat, penerimaan, pemeriksaan
obat yg diragukan kualitas, lokasi & kelengkapan simpan obat & gdg, sarana /gudang, fasilitas
simpan, distribusi, pelay obat, cara penyerahan & br info, peresapan.
Permintaan Obat
• Permintaan obat dari tiap puskesmas kelurahan disusun dalam LPLPO ( Laporan Pemakaiaan &
Lembar Permintaan Obat)
• Kelurahan akan membuat LPLPO per 3 bulan
• Kecamatan membuat LPLPO per 1 bulan
• Gudang penyimpanan obat kecamatan di lantai 2
• Gudang penyimpanan obat kelurahan di lantai 4
Penerimaan Obat
• Dana untuk obat didapatkan dari BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) dan Obat Dana Subsidi
• BLUD untuk mendapatkan obat dari e budgeting
• Obat Dana Subsidi dari e katalog dan e budgeting
• Obat didistribusi dari Kimia Farma
• Exp. Date minimal 2 tahun
Pengawasan Obat
• Dilakukan pengawasan obat terhadap :
– Suhu : ≤ 25 derajat celcius
– Kemasan masih utuh atau sudah rusak
– PES kontrol
• Lemari digunakan palet agar tidak menyentuh lantai dan dinding
Peresepan
Alur Penerimaan Obat Pada Pasien
Daftar BP Kasir Farmasi Terima Obat