tugas ii bioproses
TRANSCRIPT
TUGAS II
TEKNOLOGI BIOPROSES
DISUSUN OLEH :
NAMA : NOFI AYU SARI
NIM : 1009055037
PRODI : TEKNIK KIMIA ‘10
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2 0 13
1. Cari pengertian istilah-istilah yang ada di gambar ini :
Mitokondria
Mitokondria merupakan organela penghasil energi dalam suatu sel.
Mitokondria memiliki bentuk bulat tongkat dan berukuran panjang antara 0,2-
5 mikrometer dengan diameter 0,5 mikrometer. Dengan bantuan mikroskop
cahaya, keberadaan mitokondria dapat terlihat, tetapi untuk dapat melihat
struktur dasarnya harus menggunakan mikroskop elektron. Mitokondria
disusun oleh bahan-bahan antara lain fosfolipid dan protein. Mitokondria
mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran luar dan membran dalam.
Permukaan pada membran luar halus, sedangkan pada membran dalam banyak
terdapat lekukan-lekukan ke dalam yang disebut krista. Adanya lekukan-
lekukan ini akan dapat memperluas bidang permukaannya. Krista berperan
dalam penyerapan oksigen untuk respirasi. Gambar 1.6 Nukleus
Dari proses respirasi inilah dapat dihasilkan energi. Jadi, mitokondria
berfungsi untuk tempat respirasi sel atau sebagai pembangkit energi.
Mitokondria mempunyai enzim yang dapat mengubah energi potensial dari
makanan kemudian disimpan dalam bentuk ATP. ATP inilah yang
merupakan sumber energi sebagai bahan bakar untuk melakukan proses
kegiatan untuk hidup. Sel-sel mana saja yang banyak terdapat mitokondria
pada tubuh manusia? Tentu saja sel-sel yang banyak melakukan aktivitas
kerja. Pada bagian organ mana dalam tubuh Anda yang paling aktif dan giat
bekerja? Misalnya jika seorang olahragawan melakukan aktivitas berolahraga,
maka bagian tubuh yang paling aktif
bekerja adalah otot. Otot akan selalu
berkontraksi ketika seseorang
bergerak. Bahkan, ketika Anda tidur
pun sel selalu melakukan pemecahan
ATP. Coba analisalah kegunaan
ATP ketika kita dalam keadaan
tidur. Kegunaan ATP yaitu sebagai
energi yang digunakan untuk mengganti sel-sel yang rusak, untuk memompa
jantung, dan lainlain. Mitokondria banyak terdapat pada bagian tubuh antara
lain otot, hati, jantung, ginjal, karena bagian tubuh tersebut paling aktif
melakukan kerja dan menghasilkan energi. Struktur mitokondria dapat dilihat
pada Gambar 1.7.
Retikulum Endoplasma
Untuk memahami struktur retikulum endoplasma, perhatikan Gambar 1.8!
Retikulum endoplasma merupakan sistem yang sangat luas, membran di
dalam sel berupa saluran-saluran dan tabung pipih. Membran ini lebih tipis
dari membran plasma. Komposisi kimia tersusun atas lipoprotein. Retikulum
endoplasma ada dua macam, yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum
endoplasma halus.
1). Retikulum Endoplasma Kasar (REK)
Retikulum endoplasma kasar ditempeli dengan ribosom yang tersebar
merata pada permukaannya. Ribosom merupakan tempat sintesis
protein. Protein yang sudah terbentuk kemudian akan diangkut ke bagian
dalam retikulum endoplasma, dan kemudian disimpan di dalam membran
yang berkantong yang disebut vesikula.
2).Retikulum Endoplasma Halus (REH)
Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli oleh ribosom. Permukaan
REH ini menghasilkan enzim yang dapat mensintesis fosfolipid, glikolipid,
dan steroid. Jadi, secara umum fungsi retikulum endoplasma antara lain:
a. penghubung selaput luar inti dengan sitoplasma, sehingga menjadi
penghubung materi genetik antara inti sel dengan sitoplasma;
b. transpor protein yang disintesis dalam ribosom; dan
c. biosintesis fosfolipid, glikolipid, dan sterol.
Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organ terbesar
sel, dengan ukuran diameter antara 10-20 nm. Nukleus memiliki bentuk bulat
atau lonjong. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini berperan
penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun
ada beberapa sel yang tidak memiliki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel
trombosit. Pada kedua sel ini aktivitas metabolisme terbatas dan tidak dapat
melakukan pembelahan. Biasanya sebuah sel hanya memiliki satu nukleus saja,
yang terletak di tengah. Namun ada sel-sel yang memiliki inti lebih dari satu
yaitu pada sel parenkim hati dan sel otot jantung, yang memiliki dua buah
nukleus. Adapun pada sel otot rangka terdapat banyak nukleus. Komposisi
nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks, dan anak inti
a. Membran Nukleus (Karioteka)
Susunan molekul membran ini sama dengan susunan molekul
membran sel, yaitu berupa lipoprotein. Membran inti juga dilengkapi
dengan poripori yang dapat memungkinkan hubungan antara
nukleoplasma dan sitoplasma. Pori-pori ini berperan dalam
memindahkan materi antara inti sel dan sitoplasmanya. Membran inti
hanya bisa dilihat dengan jelas dengan menggunakan mikroskop
elektron. Membran inti terdiri atas dua selaput yaitu selaput luar dan
selaput dalam. Selaput luar mengandung ribosom pada sisi yang
menghadap sitoplasma dan sering kali berhubungan dengan membran
retikulum endoplasma.
b. Matriks (Nukleoplasma)
Nukleoplasma terdiri atas cairan inti yang tersusun dari zat protein
inti yang disebut dengan nukleoprotein.
c. Anak Inti (Nukleolus)
Di dalam nukleolus banyak terkandung kromosom, yaitu benang-
benang halus DNA. Kromosom tersebut berfungsi untuk:
1) menentukan ciri-ciri yang dimiliki sel;
2) mengatur bentuk sel;
3) menentukan generasi selanjutnya.
DNA tersusun dalam kromosom yang terdapat pada nukleoplasma,
sedangkan tempat sintesis RNA terjadi pada nukleolus. Untuk lebih
memahami tentang struktur nukleus dapat Anda lihat
Membran Sel
Membran sel berupa selaput tipis, disebut juga plasmalema.
Tebal membran antara 5-10 nm. Apabila diamati dengan mikroskop cahaya
tidak terlihat jelas, tetapi keberadaannya dapat dibuktikan pada waktu sel
mengalami plasmolisis S. Singer dan E.Nicolson (1972) menyampaikan teori
tentang membran sel. Teori ini disebut teori membran mozaik cair, yang
menjelaskan bahwa membran sel terdiri atas protein yang tersusun seperti
mozaik (tersebar) dan masing-masing tersisip di antara dua lapis
fosfolipid. Membran sel merupakan bagian terluar sel dan tersusun secara
berlapislapis. Bahan penyusun membran sel yaitu lipoprotein yang merupakan
gabungan antara lemak dan protein. Membran sel mengandung kira-kira 50%
lipid dan 50% protein. Lipid yang menyusun membran sel terdiri atas
fosfolipid dan sterol. Fosfolipid memiliki bentuk tidak simetris dan berukuran
panjang. Salah satu ujung fosfolipid bersifat mudah larut dalam air
(hidrofilik), yang disebut dengan ujung polar. Bagian sterol bersifat tidak larut
dalam air (hidrofobik) yang disebut dengan ujung nonpolar. Fosfolipid
tersusun atas dua lapis. Dalam hal ini protein dibedakan menjadi 2 sebagai
berikut :
a. Protein Ekstrinsik (Perifer)
Protein ini letaknya tersembul di antara dua lapis fosfolipid.
Protein ekstrinsik bergabung dengan permukaan luar membran dan
bersifat hidrofilik yaitu mudah larut dalam air.
b. Protein Intrinsik (Integral)
Protein ini letaknya tenggelam di antara dua lapis fosfolipid.
Protein intrinsik bergabung dengan membran dalam dan bersifat
hidrofobik yaitu tidak mudah larut dalam air. Penyusun membran sel
yang berupa karbohidrat berikatan dengan molekul protein yang
bersifat hidrofilik sehingga disebut dengan glikoprotein. Adapun
karbohidrat yang berikatan dengan lipid yang bersifat hirofilik disebut
dengan glikopolid. Sifat dari membran sel ini adalah selektif
permiabel artinya adalah dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu
yang terlarut di dalamnya. Membran sel memiliki fungsi antara lain:
a. sebagai pelindung sel,
b. mengendalikan pertukaran zat, dan
c. tempat terjadinya reaksi kimia.
Untuk menunjang fungsinya ini, membran sel memiliki kemampuan
untuk mengenali zat. Zat yang dibutuhkan akan diizinkan masuk, sedangkan
zat yang sudah tidak digunakan berupa sampah akan dibuang. Ada juga zat
tertentu yang dikeluarkan untuk diekspor ke sel lain. Masuknya zat dari luar
melalui membran sel yaitu melalui peristiwa transpor pasif dan transpor aktif.
Agar lebih jelas memahami struktur membran sel, coba Anda perhatikan
Gambar 1.5!
Ribosom
Ribosom merupakan struktur terkecil yang bergaris tengah 17-20
mikron, letaknya di dalam sitoplasma sehingga hanya bisa dilihat dengan
bantuan mikroskop elektron. Semua sel hidup memiliki ribosom. Ribosom
berfungsi untuk sintesis protein, yang selanjutnya digunakan untuk
pertumbuhan, perkembangbiakan atau perbaikan sel yang rusak. Pada sel-sel
yang aktif dalam sintesis protein, ribosom dapat berjumlah 25% dari bobot
kering sel. Coba sebutkan pada bagian organ mana saja pada tubuh manusia
yang paling banyak terdapat ribosom? Keberadaan ribosom secara acak
tersebar di dalam sitoplasma, tetapi ada beberapa yang terikat pada membran
retikulum endoplasma kasar (REK). Sel hati merupakan sel yang banyak
mengandung ribosom, karena sel hati terlibat aktif dalam melakukan sintesis
protein.
Silia
Silium (jamak Silia) adalah organel sel yang berfungsi sebagai alat bantu
pergerakan yang menonjol dari sebagian sel yang diameternya kira-kira 0,25
µm dan panjangnya sekitar 2 sampai 20 µm serta biasanya muncul dalam
jumlah banyak pada permukaan sel. Silia berbeda dengan flagela (bentuk
jamak dari flagelum) yang fungsinya dan diameternya sama dengan silia,
hanya saja lebih panjang, yaitu sekitar 10 hingga 200 µm. Selain itu, jumlah
flagela biasanya terbatas, hanya satu atau beberapa untuk setiap sel. Banyak
organisme eukariot uniseluler bergerak di air dengan bantuan silia dan flagela.
Jika silia atau flagela membentang dari sel yang merupakan bagian dari
lapisan jaringan, silia dan flagela ini berfungsi untuk menggerakkan lendir
yang berhasil menangkap kotoran-kotoran kecil agar keluar dari paru-paru.
Badan Golgi (aparatus golgi/diktiosom)
Coba Anda perhatikan Gambar 1.9! Gambar itu menunjukkan badan golgi. Perhatikan strukturnya!
Organela ini ditemukan pertama kali oleh Camilio Golgi, seorang
ilmuwan dari Italia. Badan golgi biasa dijumpai pada sel tumbuhan
maupun hewan. Pada sel hewan terdapat 10-20 badan golgi. Lain halnya
dengan tumbuhan yang memiliki ratusan badan golgi pada setiap sel. Badan
golgi terdiri atas sekelompok kantong pipih yang dibatasi membran yang
dinamakan saccula. Di dekat saccula terdapat vesikel sekretori yang
berupa gelembung bulat. Badan golgi pada tumbuhan disebut dengan
diktiosom. Pada diktiosom terjadi pembuatan polisakarida dalam bentuk
selulosa yang digunakan sebagai bahan penyusun dinding sel. Secara umum
fungsi dari badan golgi antara lain:
1) secara aktif terlibat dalam proses sekresi, terutama pada sel-sel
kelenjar;
2) membentuk dinding sel pada tumbuhan;
3) menghasilkan lisosom;
4) membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur.
Mikrotubulus
Mikrotubulus berbentuk benang silindris dan kaku. Mikrotubulus
berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel. Contoh
organel ini antara lain benang-benang gelendong pembelahan. Selain itu
mikrotubulus berguna dalam pembentukan sentriol, flagela, dan silia.
Sentrosom
Sentrosom hanya dijumpai pada sel hewan. Bentuk sentrosom bulat kecil.
Organela ini terdapat di dekat inti, berperan dalam proses pembelahan sel.
Sentrosom menyerupai bola-bola duri karena adanya serat-serat radial.
Peroksisom (Badan Mikro)
Peroksisom ukurannya sama seperti lisosom. Organel ini senantiasa
berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung
enzim oksidase dan katalase(banyak disimpan dalam sel-sel hati).
Lisosom
Lisosom adalah organel sel berbentuk kantong agak bulat dan dibatasi
oleh sistem membran tunggal. Organel ini terdapat pada hampir semua sel
eukariotik, terutama pada sel-sel hewan yang memiliki
kegiatan fagositik.Lisosom mengandung banyak enzim pencerna hidrolitik,
seperti protease, nuklease, Lipase, dan fosfatase yang dibentuk oleh RE kasar.
Selanjutnya enzim-enzim tersebut dikirim ke dalam badan golgi. Lisosom
berfungsi untuk:
mencerna materi yang diambil secara endositosis.
autofagi, yaitu penghancuran struktur-struktur yang tidak dikehendaki
dalam sel.
eksositosis, yaitu pembebasan enzim ke luar sel.
autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semua
isi lisosom dalam sel.
Mikrofilamen
Mikrofilamen seperti mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari
komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot).
Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
2. Jelaskan pengertian dari Asam Lemak !
Asam lemak (bahasa Inggris: fatty
acid) adalah senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Bersama-sama dengan gliserol,
asam lemak merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan
baku untuk semua lipid pada makhluk hidup. Asam ini mudah dijumpai dalam minyak
masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami,
asam lemak bisa berbentuk bebas (sebagai lemak yang terhidrolisis) maupun terikat
sebagai gliserida.
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat dengan rumus
kimia R-COOH or R-CO2H. Contoh yang cukup sederhana misalnya adalah H-COOH
yang adalah asam format, H3C-COOH yang adalah asam asetat, H5C2-COOH yang
adalah asam propionat, H7C3-COOH yang adalah asam butirat dan seterusnya
mengikuti gugus alkil yang mempunyai ikatan valensi tunggal, sehingga membentuk
rumus bangun alkana.
KARATERISTIK ASAM LEMAK
Karena berguna dalam mengenal ciri-cirinya, asam lemak dibedakan menjadi asam
lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan
tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh
memiliki paling sedikit satuikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya.
Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam air terdisosiasi sebagian. Umumnya
berfase cair atau padat pada suhu ruang (27° Celsius). Semakin panjang rantai C
penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut. Asam lemak jenuh
bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda
pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena
itu, dikenal istilah bilangan oksidasi bagi asam lemak.
Keberadaan ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh menjadikannya memiliki dua
bentuk: cis dan trans. Semua asam lemak nabati alami hanya memiliki
bentuk cis (dilambangkan dengan "Z", singkatan dari bahasa Jerman zusammen). Asam
lemak bentuk trans (trans fatty acid, dilambangkan dengan "E", singkatan dari bahasa
Jerman entgegen) hanya diproduksi oleh sisa metabolisme hewan atau dibuat secara
sintetis. Akibat polarisasi atom H, asam lemak cis memiliki rantai yang melengkung.
Asam lemak trans karena atom H-nya berseberangan tidak mengalami efek polarisasi
yang kuat dan rantainya tetap relatif lurus.
Ketengikan (Ingg. rancidity) terjadi karena asam lemak pada suhu ruang dirombak
akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon, alkanal,atau keton,serta
sedikit epoksi dan alkohol (alkanol). Bau yang kurang sedap muncul akibat campuran dari
berbagai produk ini.
ATURAN PENAMAAN
Beberapa aturan penamaan dan simbol telah dibuat untuk menunjukkan karakteristik
suatu asam lemak. Nama sistematik dibuat untuk menunjukkan banyaknya atom C yang
menyusunnya (lihatasam alkanoat). Angka di depan nama menunjukkan posisi ikatan
ganda setelah atom pada posisi tersebut. Contoh: asam 9-dekanoat, adalah asam dengan 10
atom C dan satu ikatan ganda setelah atom C ke-9 dari pangkal (gugus karboksil). Nama
lebih lengkap diberikan dengan memberi tanda delta (Δ) di depan bilangan posisi ikatan
ganda. Contoh: asam Δ9-dekanoat.
Simbol C diikuti angka menunjukkan banyaknya atom C yang menyusunnya; angka
di belakang titikdua menunjukkan banyaknya ikatan ganda di antara rantai C-nya).
Contoh: C18:1, berarti asam lemak berantai C sebanyak 18 dengan satu ikatan ganda.
Lambang omega (ω) menunjukkan posisi ikatan ganda dihitung dari ujung (atom C
gugus metil).
BEBERAPA ASAM LEMAK YANG DIKETAHUI
Berdasarkan panjang rantai atom karbon (C), berikut sejumlah asam lemak alami
(bukan sintetis) yang dikenal. Nama yang disebut lebih dahulu adalah nama
sistematik dari IUPAC dan diikuti dengan nama trivialnya.
Asam oktanoat (C8:0), asam kaprilat.
Asam dekanoat (C10:0), asam kaprat.
Asam dodekanoat (C12:0), asam laurat.
Asam 9-dodekenoat (C12:1), asam lauroleinat, ω-3.
Asam tetradekanoat (C14:0), asam miristat.
Asam 9-tetradekenoat (C14:1), asam miristoleinat, ω-5.
Asam heksadekanoat (C16:0), asam palmitat.
Asam 9-heksadekenoat (C16:1), asam palmitoleinat, ω-7.
Asam oktadekanoat (C18:0), asam stearat.
Asam 6-oktadekenoat (C18:1), asam petroselat, ω-12.
Asam 9-oktadekenoat (C18:1), asam oleat, ω-9.
Asam 9-hidroksioktadekenoat (C18:1), asam ricinoleat, ω-9, OH-7.
Asam 9,12-oktadekadienoat (C18:2), asam linoleat, ω-6, ω-9.
Asam 9,12,15-oktadekatrienoat (C18:3), asam α-linolenat, ω-3, ω-6, ω-9.
Asam 6,9,12-oktadekatrienoat (C18:3), asam γ-linolenat, ω-6, ω-9, ω-12.
Asam 8,10,12-oktadekatrienoat (C18:3), asam kalendulat, ω-6, ω-8, ω-10.
Asam 9,11,13-oktadekatrienoat (C18:3), asam α-elaeostearat, ω-7, ω-9, ω-11.
Asam 9,11,13,15-oktadekatetraenoat (C18:4), asam α-parinarat, ω-3, ω-5, ω-7,
ω-9.
Asam eikosanoat (C20:0), asam arakidat.
Asam 5,8,11,14-eikosatetraenoat (C20:4), asam arakidonat, ω-6, ω-9, ω-12, ω-
15.
Asam 9-eikosenoat (C20:1), asam gadoleinat, ω-11.
Asam 11-eikosenoat (C20:1), asam eikosenat, ω-9.
Asam dokosanoat (C22:0), asam behenat.
Asam 13-dokosenoat (C22:1), asam erukat, ω-9.
Asam tetrakosanoat (C24:0), asam lignoserat.
Asam 15-tetrakosenoat (C24:1), asam nervonat, ω-9.
Asam heksakosanoat (C26:0), asam cerotat.
3. Sel Eukariotik dan Prokariotik
Bagian terkecil dari makhluk hidup berupa sel. Sekelompok sel yang bentuk dan
fungsinya sama membentuk jaringan. Beberapa macam jaringan yang bekerja sama
membentuk suatu organ atau alat tubuh. Sedangkan beberapa macam organ akan terangkai
dan membentuk suatu sistem organ.
Struktur Dan Fungsi Bagian – Bagian Sel Prokariotik Dan Sel Eukariotik
Kita ketahui bahwa sel memiliki struktur yang dibagi menjadi dua yaitu struktur sel
prokariotik dan sel eukariotik. Setiap organisme tersusun dari salah satu sel prokariotik dan
sel eukariotik. Kedua sel ini memiliki perbedaan berdasarkan inti selnya.
Adapun penejelasan struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik adalah sebagai
berikut :
1. Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel
prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler,
walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu
membentuk koloni.
Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, neklueoid berupa DNA
dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki
membran inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung
dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran
dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga
tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama
dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromator. Contoh sel prokariotik adalah bakteri
(Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria).
Adapun bagian-bagian sel bakteri dan fungsinya adalah sebagai berikut:
Dinding Sel yang tersusun dari atas peptidoglikan, lipid dan protein. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan memberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat
pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul
Membran Plasma yang tersusun atas molekul lipid dan protein dan berfungsi sebagai
pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekirnya, dengan jalan mengatur lalu
lintas molekul dan ion-ion dari dalam
Sitoplasma yang tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan enzim yang berfungsi
untuk mencerna makanan secara ekstraselular untuk melakukan metabolisme sel.
Mesosom yaitu membran plasma yang melekuk ke dalam membentuk bangunan.
Fungsinya sebagai pengahasil energi.
Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein.
DNA (Asam Deoksiribonukleat), berfungsi sebagai pembawa informasi genteika,
yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
RNA (Asam Ribonukleat), RNA berfungsi membawa kode-kode gentika sesuai
pesanan DNA.
Ternyata sel prokariotik terdiri atau tersusun dari berbagai bagian. Setiap bagian bagian
sel memiliki fungsi yang berbeda. Tetapi seluruh bagian tersebut harus bekerja sama
membentuk satu kesatuaan.
“Setiap bagian sel ini mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan hidup
sebuah sel, Namun bagian-bagian sel itu tidak dapat berdiri sendiri dalam menjalankan fungsi
sel, melainkan membentuk satu kesatuan” (Purnomo, Sudjino, Sembiring dan Trijoko
(2006:9)).
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak
tersebar melainkan dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel
hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. Adapun bagian-bagian dari sel eukariotik adalah sebagai
berikut:
Membran Sel (selaput Plasma) yaitu selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat
dilaui molekul-molekul tertentu, seperti glukosa, asam amino. Gliserol dan berbagai
ion.
Sitoplasma adalah materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma.
Sitoskleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yaitu mikrofilamen,
mikrotubulus dan filamen intermediar.
Nukleus merupakan organel terbesar di dalam sel yang berperan penting pada sel
sebagai pengendali kegiatan sel.
Retikulum Endoplasma merupakan organl yang tersusunoleh membran yang terbentuk
seperti jala dan berfungsi sebagai saluran penghubung antara nukleus dengan bagian
luar sel.
Ribosom yaitu bagian terkecil dari sel dan berfungsi sebagai tempat sintesis potein.
Kompleks golgi yaitu mempunyai hubungan erat dalam sekresi protei sel.
Lisosom merupakan membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik (lisozom).
Badan Mikro yaitu berisi enzim katalase.
Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi,
fosforilasi oksidatif dan sistem elektron.
Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Perbedaan Sel Prokariotik Dan Sel Eukaritok
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik terletak pada inti selnya. Sel prokariotik
adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki
selaput inti. Adapun perbedaan lainnya adalah sebagai berikut :
No Organel Prokariotik Eukariotik
1 Membran Plasma Ada
2 Sitoplasma Ada Ada
3 Ribosom Ada Ada
4 Dinding Sel Ada
5 Mesosom Ada
6 Nukleus Ada
7Retikulum
Endoplasma Ada
8 Sentriol Ada
9 Lisosom Ada
10 Kompleks Golgi Ada
11 Mitokondria Ada
12 Badan Mikro Ada
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/biomolekul/asam-lemak/
http://kambrium.blogspot.com/2013/05/apa-itu-silia-dan-sitoplasma.html
http://www.bimbie.com/fungsi-sitoskeleton.htm
http://lengkapbiologi.blogspot.com/2012/10/struktur-dan-fungsi-bagian-bagian-sel.html
http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/struktur-dan-peranan-bagian-bagian-
sel.html#.Ula1ElBi2Fo
http://www.hikmat.web.id/biologi-klas-xi/bagian-bagian-sitoplasma-dan-organel-sel/