tugas individu makalah myeloma

22
TUGAS INDIVIDU MAKALAH PATOLOGI SISTEM IMUN “MULTIPLE MYELOMA” Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Biokimia Dosen Pengampu : dr. Intan Zainafree Oleh : Dwitya Kartika Putri 6450407057 Rombel 05 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Upload: dwitya-kartika-putri

Post on 02-Jul-2015

1.909 views

Category:

Documents


104 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH PATOLOGI SISTEM IMUN

“MULTIPLE MYELOMA”

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Biokimia

Dosen Pengampu : dr. Intan Zainafree

Oleh :

Dwitya Kartika Putri

6450407057

Rombel 05

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Multiple myeloma adalah suatu kanker sel plasma dimana sebuah clone dari

sel plasma yang abnormal berkembangbiak membentuk tumor di sumsum tulang

dan menghasilkan sejumlah besar antibodi yang abnormal yang terkumpul di

dalam darah atau air kemih. Multiple myeloma merupakan keganasan sel plasma

yang ditandai dengan penggantian sumsum tulang, kerusakan tulang, dan formasi

paraprotein. Multiple myeloma menyebabkan gejala-gejala klinik dan tanda-tanda

klinis melalui mekanisme yang bervariasi. Tumor menghambat sumsum tulang

memproduksi cukup sel darah. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan

pada ginjal, saraf, jantung, otot dan traktus digestivus.

Di Amerika Serikat, insiden multiple myeloma sekitar 4 kasus dari 100.000

populasi. Pada tahun 2004, diperkirakan ada 15.000 kasus baru multiple multiple

myeloma di Amerika Serikat. Insidennya ditemukan dua kali lipat pada orang

Afro Amerika dan pada pria. Meskipun penyakit ini biasanya ditemukan pada

lanjut usia, usia rata-rata orang yang didiagnosis adalah 62 tahun, dengan 35%

kasus terjadi di bawah usia 60 tahun. Secara global, diperkirakan lebih dari 20.000

kasus baru dari multiple myeloma didiagnosis di Amerika Serikat setiap tahun,

dengan sebagian besar kasus terjadi pada pasien yang lebih tua.

Penyebab multiple myeloma belum jelas. Multiple multiple myeloma telah

dilaporkan pada anggota keluarga dari dua atau lebih keluarga inti dan pada

kembar identik. Beragam perubahan kromosom telah ditemukan pada pasien

multiple myeloma seperti delesi 13q14, delesi 17q13, dan predominan kelainan

pada 11q. Gejala yang muncul dari tindakan meliputi sakit kepala, perdarahan,

penurunan tinggi badan, nyeri tulang yang hebat dan konstan, splenomegali, patah

tulang, hepatomegali, deformasi otot rangka, tulang rusuk, tulang dada, dan batu

ginjal. Beberapa infeksi juga sering muncul dari tumor

Page 3: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

Pada 60% penderita, pengobatan dapat memperlambat perkembangan

penyakit. Penderita yang memberikan respon terhadap kemoterapi bisa bertahan

sampai 2-3 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis. Pengobatan multiple myeloma

telah meningkat secara dramatis selama dekade terakhir dengan pengenalan obat

baru dan terapi kombinasi obat, meskipun tantangan mencegah kekambuhan tetap

Kadang penderita yang bertahan setelah menjalani pengobatan, bisa menderita

leukemia atau jaringan fibrosa (jaringan parut) di sumsum tulang. Komplikasi

lanjut ini mungkin merupakan akibat dari kemoterapi dan seringkali menyebabkan

anemia berat dan meningkatkan kepekaan penderita terhadap infeksi. Oleh karena

itu, perlu dipelajari lebih lanjut mengenai multiple myeloma guna mengetahui

bagaimana penanganan terhadap penyakit ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas , terdapat permasalahan yang akan diangkat

yaitu :

a. Apa definisi multiple myeloma ?

b. Bagaimana anatomi multiple myeloma ?

c. Apa etiologi multiple myeloma ?

d. Bagaimana gejala multiple myeloma ?

e. Bagaimana patofisiologi multiple myeloma ?

f. Bagaimana cara mendiagnosis multiple myeloma ?

g. Apa saja penatalaksanaan dari multiple myeloma ?

h. Apa saja pemeriksaan penunjang dari multiple myeloma ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :

a. Mengetahui definisi dari multiple myeloma

b. Mengatahui anatomi dari multiple myeloma

c. Mengetahui etiologi multiple myeloma

d. Mengetahui gejala dari multiple myeloma

Page 4: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

e. Mengetahui patofisiologi dari multiple myeloma

f. Mengetahui cara mendiagnosis multiple myeloma

g. Mengetahui penatalaksanaan dari multiple myeloma

h. Mengetahui pemeriksaan penunjang untuk multiple myeloma

Page 5: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

BAB II

ISI

2.1 Definisi Multiple myeloma

Multiple myeloma adalah kanker tulang sumsum yang mempengaruhi

produksi sel darah merah, sel darah putih dan sel stem. Multiple myeloma

merupakan suatu kanker sel plasma dimana sebuah clone dari sel plasma yang

abnormal berkembangbiak membentuk tumor di sumsum tulang dan

menghasilkan antibody yang abnormal yang terkumpul di dalam darah atau air

kemih. Ia adalah kanker darah terbesar kedua yang menjangkiti sekitar 750,000

orang di seluruh dunia, di negara maju ia berkembang pesat dan semakin

menjangkiti orang muda.

2.2 Anatomi Multiple myeloma

Lokasi predominan multiple myeloma mencakup tulang-tulang seperti

vertebra, tulang iga, tengkorak, pelvis, dan femur. Awal dari pembentukan tulang

terjadi di bagian tengah dari suatu tulang. Bagian ini disebut pusat-pusat

penulangan primer. Sesudah itu tampak pada satu atau kedua ujung-ujungnya

yang disebut pusat-pusat penulangan sekunder. Bagian-bagian dari perkembangan

tulang panjang adalah sebagai berikut:

1. Diafisis, merupakan bagian dari tulang panjang yang dibentuk oleh pusat

penulangan primer, dan merupakan korpus dari tulang.

2. Metafisis, merupakan bagian tulang yang melebar di dekat ujung akhir

batang (diafisis).

3. Lempeng epifisis, adalah daerah pertumbuhan longitudinal pada anak-

anak, yang akan menghilang pada tulang dewasa.

4. Epifisis, dibentuk oleh pusat-pusat penulangan sekunder.

Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa

(jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat).

Page 6: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan

ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dalam kanalikuli tulang

kompak. Berdasarkan bentuknya, tulang-tulang tersebut dikelompokkan menjadi :

1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran panjangnya terbesar,

contohnya os humerus dan os femur.

2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ukurannya pendek, contoh: ossa

carpi.

3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukurannya lebar, contoh: os

scapula.

5. Ossa irregular (tulang tak beraturan), contoh: os vertebrae.

6. Ossa sesamoid, contoh: os patella.

Perbedaan sel dalam keadaan normal dengan sel yang terkena multiple myeloma

1. Sel-sel Darah Normal

Kebanyakan sel-sel darah berkembang dari sel-sel dalam sumsum tulang yang

disebut sel-sel induk (stem cells). Sumsum tulang adalah materi yang lunak di

pusat dari kebanyakan tulang-tulang. Stem cells menjadi dewasa ke dalam tipe-

tipe yang berbeda dari sel-sel darah. Setiap tipe mempunyai pekejaan khusus:

1. Sel-sel darah putih membantu melawan infeksi.

2. Sel-sel darah merah mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan di seluruh

tubuh.

3. Platelet-platelet membantu membentuk gumpalan-gumpalan darah yang

mengontrol perdarahan.

4. Sel-sel plasma adalah sel-sel darah putih yang membuat antibodi. Antibodi

adalah bagian dari sistim imun. Mereka bekerja dengan bagian-bagian lain

dari sistim imun untuk membantu melindungi tubuh dari kuman dan

unsur-unsur berbahaya lainnya. Setiap tipe dari sel plasma membuat

antibodi yang berbeda.

2. Sel-sel Multiple Myeloma

Pada kanker, sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan sel-sel

baru, dan sel-sel yang tua atau rusak tidak mati ketika mereka harus mati. Sel-sel

Page 7: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

ekstra ini dapat membentuk massa dari jaringan yang disebut pertumbuhan atau

tumor.

Multiple myeloma terbentuk ketika sel plasma menjadi abnormal. Sel yang

abnormal membelah untuk membuat salinan-salinan dari dirinya sendiri. Sel-sel

yang baru membelah berulang-ulang, membuat semakin banyak sel-sel abnormal.

Sel-sel plasma abnormal ini disebut sel-sel multiple myeloma. Pada waktunya,

sel-sel multiple myeloma berkumpul dalam sumsum tulang. Mereka mungkin

merusak bagian yang padat dari tulang. Ketika sel-sel multiple myeloma

berkumpul pada beberapa tulang-tulang, penyakitnya disebut “multiple

myeloma“. Penyakit ini mungkin juga membahayakan jaringan-jaringan dan

organ-organ lain, seperti ginjal.

Sel-sel myeloma membuat antibodi-antibodi yang disebut protein-protein M

dan protein-protein lain. Protein-protein ini dapat berkumpul dalam darah, urin,

dan organ-organ.

2.3 Etiologi Multiple myeloma

Belum diketahui penyebab pasti dari multiple myeloma. Ada beberapa

penelitian yang menunjukan bahwa faktor-faktor risiko tertentu meningkatkan

kesempatan seseorang akan mengembangkan penyakit multiple myeloma,

diantaranya :

1. Umur diatas 65 tahun : Tumbuh menjadi lebih tua meningkatkan

kesempatan mengembangkan multiple myeloma. Kebanyakan orang-orang

dengan myeloma terdiagnosa setelah umur 65 tahun. Penyakit ini jarang

pada orang-orang yang lebih muda dari umur 35 tahun.

2. Ras (Bangsa) : Risiko dari multiple myeloma adalah paling tinggi diantara

orang-orang Amerika keturunan Afrika dan paling rendah diantara orang-

orang Amerika keturunan Asia. Sebab untuk perbedaan antara kelompok-

kelompok ras belum diketahui.

3. Jenis Kelamin : Setiap tahun di Amerika, kira-kira 11.200 pria dan 8.700

wanita terdiagnosa dengan multiple myeloma. Tidak diketahui mengapa

lebih banyak pria-pria terdiagnosa dengan penyakit ini.

Page 8: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

4. Sejarah perorangan dari monoclonal gammopathy of undetermined

significance (MGUS) : MGUS adalah kondisi yang tidak membahayakan

dimana sel-sel plasma abnormal membuat protein-protein M. Biasanya,

tidak ada gejala-gejala, dan tingkat yang abnormal dari protein M

ditemukan dengan tes darah. Adakalanya, orang-orang dengan MGUS

mengembangkan kanker-kanker tertentu, seperti multiple myeloma. Tidak

ada perawatan, namun orang-orang dengan MGUS memperoleh tes-tes

laborat regular (setiap 1 atau 2 tahun) untuk memeriksa peningkatan lebih

lanjut pada tingkat protein M.

5. Sejarah multiple myeloma keluarga : Studi-studi telah menemukan bahwa

risiko multiple myeloma seseorang mungkin lebih tinggi jika saudara

dekatnya mempunyai penyakit ini.

Banyak faktor-faktor risiko lain yang dicurigai sedang dipelajari. Para peneliti

telah mempelajari apakah terpapar pada kimia-kimia atau kuman-kuman tertentu

(terutama virus-virus), yang mempunyai perubahan-perubahan pada gen-gen

tertentu, memakan makanan-makanan tertentu, atau menjadi kegemukan

(obesitas) meningkatkan risiko mengembangkan multiple myeloma.

2.4 Gejala Multiple myeloma

Multiple myeloma seringkali menyebabkan nyeri tulang (terutama pada

tulang belakang atau tulang rusuk) dan pengeroposan tulang sehingga tulang

mudah patah. Nyeri tulang biasanya merupakan gejala awal, tetapi kadang

penyakit ini terdiagnosis setelah penderita mengalami:

- Anemia, karena sel plasma menggeser sel-sel normal yang menghasilkan

sel darah merah di sumsum tulang

- Infeksi bakteri berulang, karena antibodi yang abnormal tidak efektif

melawan infeksi

- Gagal ginjal, karena pecahan antibodi yang abnormal (protein Bence-

Jones) merusak ginjal.

Page 9: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

Kadang multiple myeloma mempengaruhi aliran darah ke kulit, jari tangan,

jari kaki dan hidung karena terjadi pengentalan darah (sindroma hiperviskositas).

Berkurangnya aliran darah ke otak bisa menyebabkan gejala neurologis berupa

kebingungan, gangguan penglihatan dan sakit kepala.

Gejala yang muncul dari tindakan meliputi sakit kepala, perdarahan,

penurunan tinggi badan, nyeri tulang yang hebat dan konstan, splenomegali, patah

tulang, hepatomegali, deformasi otot rangka, tulang rusuk, tulang dada, dan batu

ginjal. Beberapa infeksi juga sering muncul dari tumor.

2.5 Patofisiologi Multiple myeloma

Limfosit B mulai di sumsum tulang dan pindah ke kelenjar getah bening.

Saat limfosit B dewasa dan menampilkan protein yang berbeda pada permukaan

sel. Ketika limfosit B diaktifkan untuk mengeluarkan antibodi, dikenal sebagai sel

plasma.

Multiple myeloma berkembang di limfosit B setelah meninggalkan bagian

dari kelenjar getah bening yang dikenal sebagai pusat germinal. Garis sel normal

paling erat hubungannya dengan sel Multiple myeloma umumnya dianggap baik

sebagai sel memori diaktifkan sel B atau para pendahulu untuk sel plasma,

plasmablast tersebut.

Sistem kekebalan menjaga proliferasi sel B dan sekresi antibodi di bawah

kontrol ketat. Ketika kromosom dan gen yang rusak, seringkali melalui penataan

ulang, kontrol ini hilang. Seringkali, bergerak gen promotor (atau translocates)

untuk kromosom yang merangsang gen antibodi terhadap over produksi.

Sebuah translokasi kromosom antara gen imunoglobulin rantai berat (pada

kromosom keempat belas, 14q32 lokus) dan suatu onkogen (sering 11q13, 4p16.3,

6p21, 16q23 dan 20q11) sering diamati pada pasien dengan multiple myeloma.

Hal ini menyebabkan mutasi diregulasi dari onkogen yang dianggap peristiwa

awal yang penting dalam patogenesis myeloma. Hasilnya adalah proliferasi klon

sel plasma dan ketidakstabilan genomik yang mengarah ke mutasi lebih lanjut dan

translokasi. 14 kelainan kromosom yang diamati pada sekitar 50% dari semua

Page 10: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

kasus myeloma. Penghapusan (bagian dari) ketiga belas kromosom juga diamati

pada sekitar 50% kasus. Produksi sitokin (terutama IL-6) oleh sel plasma

menyebabkan banyak kerusakan lokal mereka, seperti osteoporosis, dan

menciptakan lingkungan mikro di mana sel-sel ganas berkembang. Angiogenesis

(daya tarik pembuluh darah baru) meningkat. Antibodi yang dihasilkan disimpan

dalam berbagai organ, yang menyebabkan gagal ginjal, polineuropati dan berbagai

gejala myeloma terkait lainnya.

2.6 Cara Mendiagnosis Multiple myeloma

Beberapa pemeriksaan darah bisa membantu dalam mendiagnosis penyakit ini:

1. Hitung jenis darah komplit, bisa menemukan adanya anmeia dan sel darah

merah yang abnormal

2. Laju endap sel darah merah (eritrosit) biasanya tinggi

3. Kadar kalsium tinggi, karena perubahan dalam tulang menyebabkan

kalsium masuk ke dalam aliran darah.

Tetapi kunci dari pemeriksaan diagnostik untuk penyakit ini adalah

elektroforesis protein serum dan imunoelektroforesis, yang merupakan

pemeriksaan darah untuk menemukan dan menentukan antibodi abnormal yang

merupakan tanda khas dari multiple myeloma. Antibodi ini ditemukan pada

sekitar 85% penderita. Elektroforesisi air kemih dan imunoelektroforesis juga bisa

menemukan adanya protein Bence-Jones, pada sekitar 30-40% penderita.

Jika dokter menemukan difusi yang mengarah ke bulatan punch-out lesi

tulang, pencarian akan dilanjutkan untuk mengetahui potensi osteoporosis dengan

rontgen. Biopsi sumsum tulang menunjukkan sejumlah besar sel plasma yang

secara abnormal tersusun dalam barisan dan gerombolan; sel-sel juga tampak

abnormal. dokter juga akan mengecek luka osteolitik di tempurung kepala dan

penyebaran demineralisasi.

2.7 Penatalaksanaan Multiple myeloma

Page 11: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

Penatalaksanaan yang bisa diberikan:

1. Obat pereda nyeri (analgetik) yang kuat dan terapi penyinaran pada tulang

yang terkena, bisa mengurangi nyeri tulang.

2. Penderita yang memiliki protein Bence-Jones di dalam air kemihnya harus

bayak minum untuk mengencerkan air kemih dan membantu mencegah

dehidrasi, yang bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal.

3. Penderita harus tetap aktif karena tirah baring yang berkepanjangan bisa

mempercepat terjadinya osteoporosis dan menyebabkan tulang mudah

patah. Tetapi tidak boleh lari atau mengangkat beban berat karena tulang-

tulangnya rapuh.

4. Pada penderita yang memiliki tanda-tanda infeksi (demam, menggigil,

daerah kemerahan di kulit) diberikan antibiotik.

5. Penderita dengan anemia berat bisa menjalani transfusi darah atau

mendapatkan eritropoetin (obat untuk merangsang pembentukan sel darah

merah). Kadar kalsium darah yang tinggi bisa diobati dengan prednison

dan cairan intravena, dan kadang dengan difosfonat (obat untuk

menurunkan kadar kalsium). Allopurinol diberikan kepada penderita yang

memiliki kadar asam urat tinggi.

6. Kemoterapi memperlambat perkembangan penyakit dengan membunuh sel

plasma yang abnormal. Yang paling sering digunakan adalah melfalan dan

siklofosfamid. Kemoterapi juga membunuh sel yang normal, karena itu sel

darah dipantau dan dosisnya disesuaikan jika jumlah sel darah putih dan

trombosit terlalu banyak berkurang. Kortikosteroid (misalnya prednison

atau deksametason) juga diberikan sebagai bagian dari kemoterapi.

7. Kemoterapi dosis tinggi dikombinasikan dengan terapi penyinaran masih

dalam penelitian. Pengobatan kombinasi ini sangat beracun, sehingga

sebelum pengobatan sel stem harus diangkat dari darah atau sumsum

tulang penderita dan dikembalikan lagi setelah pengobatan selesai.

Biasanya prosedur ini dilakukan pada penderita yang berusia dibawah 50

tahun. peneliti dari Klinik Mayo melaporkan 67 persen pasien yang

menggunakan Revlimid (plus steroid dexamethasone) sebagai terapi

Page 12: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

utama, mencapai reaksi yang dikategorikan lengkap atau sangat baik,

dengan tingkat perkembangan penyakit rendah yang berlanjut bahkan

setelah dua tahun.

8. Perawatan pasca-radiasi dan pasca-kemoterapi diberikan pada kasus yang

berat. Selain itu, pasien juga dipantau kalau-kalau ada infeksi, perdarahan,

dan ketidakseimbangan elektrolit. Pasien dianjurkan untuk memantau

gejala yang muncul di rumah, termasuk gejala yang timbul dari patah

tulang, kejang, dan batu ginjal.

2.7 Pemeriksaan Penunjang Multiple myeloma

Terdapat emeriksaan penunjang untuk multiple myeloma , antara lain :

1. Laboratorium

Anemia normositik normokrom ditemukan pada hampir 70% kasus. Jumlah

leukosit umumnya normal. Trombositopenia ditemukan pada sekitar 15%

pasien yang terdiagnosis. Adanya sel plasma pada apusan darah tepi jarang

mencapai 5%, kecuali pada pasien dengan leukemia sel plasma. Formasi

Rouleaux ditemukan pada 60% pasien. Hiperkalsemiadite mukan pada 30%

pasien saat didiagnosis. Sekitar seperempat hingga setengah yang didiagnosis

akan mengalami gangguan fungsi ginjal dan 80% pasien menunjukkan

proteinuria, sekitar 50% proteinuria Bence Jones yang dikonfirmasi dengan

imunoelektroforesis atau imunofiksasi.

2. Radiologi

1. Foto Polos X-Ray

Gambaran foto x-ray dari multiple myeloma berupa lesi multipel,

berbatas tegas, litik, punch out, dan bulat pada tengkorak, tulang

belakang, dan pelvis.

2. CT-Scan

CT Scan menggambarkan keterlibatan tulang pada multiple myeloma.

Namun, kegunaan modalitas ini belum banyak diteliti, dan umumnya

CT Scan tidak dibutuhkan lagi karena gambaran pada foto tulang

Page 13: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

konvensional menggambarkan kebanyakan lesi yang CT scan dapat

deteksi.

3. MRI

MRI potensial digunakan pada multiple multiple myeloma karena

modalitas ini baik untuk resolusi jaringan lunak. Secara khusus,

gambaran MRI pada deposit multiple myeloma berupa suatu intensitas

bulat, sinyal rendah yang fokus di gambaran T1, yang menjadi

intensitas sinyal tinggi pada sekuensi T2. Pada pasien dengan lesi

ekstraosseus, MRI dapat berguna untuk menentukan tingkat

keterlibatan dan untuk mengevaluasi kompresi tulang.

4. Radiologi Nuklir

Multiple myeloma merupakan penyakit yang menyebabkan

overaktifitas pada osteoklas. Scan tulang radiologi nuklir mengandalkan

aktifitas osteoblastik (formasi tulang) pada penyakit dan belum

digunakan rutin. Tingkat false negatif skintigrafi tulang untuk

mendiagnosis multiple multiple myeloma tinggi. Scan dapat positif

pada radiograf normal, membutuhkan pemeriksaan lain untuk

konfirmasi.

Page 14: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

a. Definisi dari multiple myeloma yaitu kanker tulang sumsum yang

mempengaruhi produksi sel darah merah, sel darah putih dan sel stem.

b. Lokasi predominan multiple myeloma mencakup tulang-tulang seperti

vertebra, tulang iga, tengkorak, pelvis, dan femur. Sel yang abnormal

membelah untuk membuat salinan-salinan dari dirinya sendiri. Sel-sel

yang baru membelah berulang-ulang, membuat semakin banyak sel-sel

abnormal. Sel-sel plasma abnormal ini disebut sel-sel multiple myeloma.

Pada waktunya, sel-sel multiple myeloma berkumpul dalam sumsum

tulang. Mereka mungkin merusak bagian yang padat dari tulang.

c. Belum diketahui penyebab pasti dari multiple myeloma. Ada beberapa

faktor-faktor risiko tertentu meningkatkan kesempatan seseorang akan

mengembangkan penyakit multiple myeloma, diantaranya : Jenis Kelamin,

ras (Bangsa), umur diatas 65 tahun, sejarah perorangan dari monoclonal

gammopathy of undetermined significance (MGUS) , sejarah multiple

myeloma keluarga.

d. Gejala dari multiple myeloma antara lain : nyeri tulang (terutama pada

tulang belakang atau tulang rusuk) dan pengeroposan tulang sehingga

tulang mudah patah, terjadi pengentalan darah (sindroma hiperviskositas),

anemia, gagal ginjal, terjadi infeksi berulang.

e. Cara mendiagnosis multiple myeloma dengan elektroforesis protein

serum, imunoelektroforesis, pemeriksaan darah, dan biopsi sumsum tulang

f. Penatalaksanaan dari multiple myeloma dengan Obat pereda nyeri

(analgetik), bayak minum, penderita harus tetap aktif namun tidak banyak

bergerak bebas, diberikan antibiotic, transfusi darah atau mendapatkan

eritropoetin, allopurinol, prednisone, difosfonat, kemoterapi

Page 15: TUGAS INDIVIDU makalah myeloma

g. Pemeriksaan penunjang dari multiple myeloma dengan uji laboratorium

dan pemeriksaan radiologi seperti foto polos X-Ray, CT-Scan, MRI, dan

radiologi nuklir.

3.2 Saran

a. Jika pasien didiagnosis menderita multiple myeloma, dianjurkan untuk

menghindari mengangkat benda yang berat. Mengangkat benda yang berat

dapat menyebabkan sembelit. Sebagai tambahan, pasien juga harus

menghindari pengobatan sendiri karena dapat menyebabkan munculnya

gejala yang bervariasi.

b. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengobatan yang efektif

untuk multiple myeloma

c. Untuk mencegah terjadinya penyakit yang berhubungan dengan imunitas

perlu dilakukan beberapa hal seperti : mempertahankan gizi yang baik,

menghindari makanan yang kurang matang, menghindari kontak dengan

penderita sakit, menjaga hygiene perorangan, dan memberikan vaksin

pada penderita yang mampu membentuk antibody