tugas jarkom (physical layer)

23
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat limpahan rahmat, taufiq dan hidayahnya, saya dapat menyelesaikan makalah JARINGAN KOMPUTER “ OSI Physical Layer “sesuai dengan yang direncanakan. Makalah JARINGAN KOMPUTER ini merupakan makalah sekaligus sumber belajar mahasiswa. Makalah ini disesuaikan dengan pokok bahasan. Untuk setiap lembar dalam makalah ini disajikan dengan muatan-muatan kompetensi dasar, yang berhubungan dengan OSI Physical Layer “ yang merupakan gambaran kompetensi yang seharusnya dipahami, diketahui, dan dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai hasil pembelajaran dari setiap pokok bahasan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang relevan bagi penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan. Dan akan kami pertimbangkan dalam penyempurnaan untuk makalah selanjutnya. Semoga makalah ini mampu memberi nilai tambah bagi para pembacanya . Amin

Upload: alves-thegreensoul

Post on 03-Jul-2015

703 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Jarkom (Physical Layer)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat

limpahan rahmat, taufiq dan hidayahnya, saya dapat menyelesaikan makalah

JARINGAN KOMPUTER “ OSI Physical Layer “sesuai dengan yang direncanakan.

Makalah JARINGAN KOMPUTER ini merupakan makalah sekaligus sumber

belajar mahasiswa. Makalah ini disesuaikan dengan pokok bahasan. Untuk setiap

lembar dalam makalah ini disajikan dengan muatan-muatan kompetensi dasar, yang

berhubungan dengan “ OSI Physical Layer “ yang merupakan gambaran kompetensi

yang seharusnya dipahami, diketahui, dan dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai hasil

pembelajaran dari setiap pokok bahasan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu kritik dan saran yang relevan bagi penyempurnaan makalah ini sangat kami

harapkan. Dan akan kami pertimbangkan dalam penyempurnaan untuk makalah

selanjutnya. Semoga makalah ini mampu memberi nilai tambah bagi para

pembacanya . Amin

Wassalam,

Penulis

Page 2: Tugas Jarkom (Physical Layer)

BAB I

A. Pendahuluan

IT merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang ilmu computer yang

berhunungan dengan jaringan ,yang salah satunya membahas mengenai OSI dan Physical

Layer.

OSI adalah sebuah deskripsi abstrak untuk komunikasi berlapis dan desain jaringan

computer protocol. Ini dikembangkan sebagai bagian dari Open System

Interconnection (OSI) inisiatif. Dalam bentuk yang paling dasar, arsitektur jaringan

membagi menjadi tujuh lapisan yang, dari atas ke bawah, adalah Aplikasi Layer,

Presentasi Layer, Season Layer, Transpor Layer, Network Layer, Data Link Layer,

dan yang terakhir adalah Physical Layer. Oleh karena itu sering disebut sebagai OSI

Layer Model Tujuh.

Lapisan ( layer ) adalah kumpulan fungsi yang sama konseptual yang

memberikan layanan ke lapisan di atasnya dan menerima layanan dari lapisan di

bawahnya. Pada setiap lapisan satu contoh memberikan layanan kepada instansi di

lapisan atas dan permintaan layanan dari lapisan bawah. Sebagai contoh, sebuah

lapisan yang menyediakan komunikasi bebas kesalahan di dalam jaringan

menyediakan jalur yang dibutuhkan oleh aplikasi di atasnya, sementara panggilan

lapisan yang lebih rendah berikutnya untuk mengirim dan menerima paket yang

membentuk isi jalan. Konseptual dua contoh di satu lapisan yang dihubungkan oleh

sebuah sambungan protokol horizontal pada lapisan itu.

Page 3: Tugas Jarkom (Physical Layer)

B. Permasalahan

Mengingat orang-orang sekarang belum banyak mengetahui ataupun menguasai

masalah IT megenai Jaringan Komuter, maka makalah ini membatasi diri pada pengenalan

Jaringan Komputer pada OSI dan Physical Layer.

C. Tujuan

1. Mengetahui tentang OSI dan Physical Layer.

2. Memahami OSI ( Open System Interconnection ) pada Physical Layer.

3. Memahami cara kerja Physical Layer.

Page 4: Tugas Jarkom (Physical Layer)

BAB II

A. History OSI ( Open System Interconnection )

Pada tahun 1978, layer model arsitektur jaringan dimulai dan Organisasi

Internasional untuk Standarisasi (ISO) mulai mengembangkan kerangka arsitektur

OSI. OSI memiliki dua komponen utama: model jaringan abstrak, yang disebut Basic

Reference Model atau model tujuh-lapis, dan satu set protokol tertentu.

Konsep model 7 lapisan disediakan oleh karya Charles Bachman, kemudian

dari Honeywell. Berbagai aspek desain OSI berkembang dari pengalaman dengan

ARPANET, Internet pemula, NPLNET, EIN, Cyclades jaringan dan bekerja di IFIP

WG6.1. Desain baru ini didokumentasikan dalam ISO 7498 dan berbagai addenda.

Dalam model ini, sistem jaringan dibagi menjadi lapisan. Dalam setiap lapisan, satu

atau lebih entitas melaksanakan fungsi tersebut. Setiap entitas berinteraksi secara

langsung hanya dengan lapisan di bawahnya, dan menyediakan fasilitas untuk

digunakan oleh lapisan di atasnya.

Protokol memungkinkan sebuah entitas dalam satu host untuk berinteraksi

dengan badan yang sesuai pada lapisan yang sama di host lain. Layanan definisi

abstrak menggambarkan fungsionalitas yang disediakan untuk lapisan (N)-oleh (N-1)

lapisan, dimana N merupakan salah satu dari tujuh lapisan protokol yang beroperasi di

host lokal.

B. Layer Physical

Physical Layer merupakan yang pertama dan lapisan terbawah dalam model

OSI tujuh-lapisan jaringan komputer. Pelaksanaan lapisan ini sering disebut PHY.

Physical Layer terdiri dari teknologi perangkat keras dasar transmisi jaringan.

Ini adalah lapisan dasar dasar struktur data logis dari fungsi tingkat lebih tinggi di

jaringan. Karena kebanyakan dari teknologi perangkat keras yang tersedia dengan

sangat beragam karakteristik, ini mungkin merupakan lapisan paling kompleks dalam

arsitektur OSI.

Page 5: Tugas Jarkom (Physical Layer)

Physical Layer mendefinisikan sarana transmisi bit mentah dari pada logika paket

data melalui sebuah link yang menghubungkan node jaringan fisik. Aliran bit dapat

dikelompokkan ke dalam kata-kata atau simbol-simbol dan kode diubah menjadi

sinyal fisik yang disalurkan ke sebuah media transmisi hardware. Lapisan fisik

menyediakan sebuah antarmuka listrik, mekanik, dan prosedural untuk media

transmisi. Bentuk dan sifat dari konektor listrik, frekuensi untuk disiarkan di, skema

modulasi untuk menggunakan dan serupa tingkat rendah parameter, yang ditetapkan di

sini.

Dalam semantik dari arsitektur jaringan OSI, Layer Fisik menerjemahkan permintaan

logis komunikasi dari Data Link Layer ke operasi hardware-efek khusus transmisi atau

penerimaan sinyal elektronik.

C. Tujuan utama dari layer Physical

Menspesifikasikan standard untuk berinteraksi dengan media jaringan

Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan-jaringan

Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan

Synchronisasi transmisi sinyal

Deteksi error selama transmisi

Pada layer physical, komputer mengirimkan stream bit-bit lewat media transmisi.

Karena komputer menggunakan sinyal electric untuk menghadirkan biner 0 dan 1,

standards layer physical berkenaan dengan sinyal-sinyal electric ini meliputi:

Jenis sinyal (analog atau digital)

Level tegangan

Identifikasi bit

Synchronisasi bit

Page 6: Tugas Jarkom (Physical Layer)

D. Standard media transmisi

Protocol pada layer physical menjelaskan karakteristik dari media transmisi dan

sinyal elektrik yang meliputi spesifikasi-spesifikasi berikut:

Konektor-konektor fisik

Piranti koneksi seperti switch, multiplexer

Kecepatan data transfer

Jarak transmisi maksimum

E. Topology Physical

Istilah topology menjelaskan bagaimana semua piranti pada jaringan secara fisik di

koneksikan bersama, seperti:

a. Topology Bus

Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah

terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya

terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin

terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya

sepanjang kabel.

Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama

menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung

dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali

mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul

lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu

mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa

Page 7: Tugas Jarkom (Physical Layer)

mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak

digunakan untuk pemrosesan informasi.

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7

komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan

data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka

akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Keuntungan dan kelemahan Topologi Bus :

* Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan

workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.

* Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel

pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan

Sambungan computer dalam Topologi Bus

b. Topology Linear Bus

Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada

masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector

(dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat

jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari

Page 8: Tugas Jarkom (Physical Layer)

penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang

dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh

diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan

dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.

Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang

kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau

node.).

c. Topology Ring

Topologi Ring ( Token Ring ) adalah sebuah cara akses jaringan berbasis

teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum

pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan

memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari

desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri

(proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang

berada di dalam sebuah jaringan komputer.

Sambungan komputer dalam topologi ring

Pada tahun 1985, Asosiasi IEEE di Amerika Serikat meratifikasi standar IEEE 802.5

untuk protokol (cara akses) Token Ring, sehingga protokol Token Ring ini menjadi

standar internasional. Pada awalnya, IBM membuat Token Ring sebagai pengganti

Page 9: Tugas Jarkom (Physical Layer)

untuk teknologi Ethernet (IEEE 802.3) yang merupakan teknologi jaringan LAN

paling populer. Meskipun Token Ring lebih superior dalam berbagai segi, Token Ring

kurang begitu diminati mengingat biaya implementasinya lebih tinggi jika

dibandingkan dengan Ethernet.

Spesifikasi asli dari standar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan

kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat,

menjadi 16 megabit per detik. Pada jaringan topologi ring ini, semua node yang

terhubung harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Implementasi yang umum

terjadi adalah dengan menggunakan ring 4 megabit per detik sebagai penghubung

antar node, sementara ring 16 megabit per detik digunakan untuk backbone jaringan.

Dengan Token-Ring, peralatan network secara fisik terhubung dalam konfigurasi

(topologi) ring di mana data dilewatkan dari devais/peralatan satu ke devais yang lain

secara berurutan. Sebuah paket kontrol yang dikenal sebagai token akan berputar-putar

dalam jaringan ring ini, dan dapat dipakai untuk pengiriman data. Devais yang ingin

mentransmit data akan mengambil token, mengisinya dengan data yang akan

dikirimkan dan kemudian token dikembalikan ke ring lagi. Devais penerima/tujuan

akan mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan akhirnya

mengembalikan token ke pengirim lagi. Protokol semacam ini dapat mencegah

terjadinya kolisi data (tumbukan antar pengiriman data) dan dapat menghasilkan

performansi yang lebih baik, terutama pada penggunaan high-level bandwidth.

Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, switched

Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth

dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang

mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal).

Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun

Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.

d. Topology Star

Page 10: Tugas Jarkom (Physical Layer)

Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke

server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel

tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi

dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara

keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan

terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan

secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah

kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.

Sambungan Komputer Topologi Star

e. Topology Mesh

Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar

perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya

yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat

berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan

bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap

perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka

setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).

Page 11: Tugas Jarkom (Physical Layer)

Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima)

komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi

antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 =

10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1

= 4 port (lihat gambar).

Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan,

yaitu:

Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer

tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena

satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju

saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).

Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A

dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka

gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan

komputer lainnya.

Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang

terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.

Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan

koneksi antar komputer.

Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa

kekurangan yang dapat dicatat yaitu:

Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam

topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat

rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).

Page 12: Tugas Jarkom (Physical Layer)

Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena

setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka

instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.

Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang

memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya

diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer

utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid

network).

f. Topology Hibryda

Topology Hibryda adalah kombinasi dari topologi-topologi yang berbeda yang

digunakan pada jaringan yang sama.

Sebagai ilustrasi, sebuah organisasi/departemen memiliki 3 bagian dimana komputer-

komputer pada masing-masing bagian tersebut saling terhubung menggunakan

topologi yang berbeda, sebut saja bagian A menggunakan topologi Bus, bagian B

menggunakan topologi Star, dan beberapa komputer terhubung langsung ke HUB

pusat.

Apabila kedua jaringan komputer dan beberapa komputer tersebut dibuat menjadi

saling terhubung ke dalam satu jaringan yang lebih luas (mencakup ketiganya)

menggunakan salah satu jenis topologi (misalkan topologi Star) maka itulah yang

dinamakan dengan Topologi Hybrid (Hybrid Topology).

Page 13: Tugas Jarkom (Physical Layer)

Sambungan computer dalam Topologi Hybird

Karena topologi ini merupakan gabungan dari banyak topologi, maka

kelebihan/kekurangannya adalah sesuai dengan kelebihan/kekurangan dari masing-

masing jenis topologi yang digunakan dalam jaringan bertopologi Hybrid tersebut.

Page 14: Tugas Jarkom (Physical Layer)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ii

BAB I

A. PENDAHULUAN…………………………………………………………… 1

B. PERMASALAHAN …………………………………………………………. 2

C. TUJUAN……………………………………………………………………… 2

BAB II

A. History OSI ( Open System Interconnection )…………………………………..

B. Physical Layer ……………………………………………………………

C. Tujuan Utama dari Layer Physical …………………………………….

D. Standard Medi Transmisi ………………………………………………

Page 15: Tugas Jarkom (Physical Layer)

E. Topology Physical ………………………………………………………..

BAB III

A. KESIMPULAN ……………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………

BAB III

A. Kesimpulan

1. OSI ( Open System Interconnection ) merupakan suatu model jaringan yang memiliki

komponen utama yang disebut dengan Basic dan Protokol.

2. Physical Layer merupakan lapisan OSI yang paling dasar dan merupakan lapisan

paling kompleks dalam arsitektur OSI.

3. Dalam kinerjanya Physical Layer mendefinisikan sarana transmisi dalam bentuk bit

mentah. Seperti kata-kata atau simbol-simbol dan kode kemudian diubah menjadi

sinyal fisik yang disalurkan ke sebuah media transmisi hardware.

4. Dalam pengorganisasian OSI, Physical Layer merupakan User Support Layer ( lapisan

- lapisan pendukung pengguna ).

Page 16: Tugas Jarkom (Physical Layer)

JARINGAN KOMPUTER

“ OSI dan PHYSICAL LAYER “

Page 17: Tugas Jarkom (Physical Layer)

Dosen Pembimbing :

Didin Rosyadi

Disusun Oleh :

M. N. Hidayatur R (08622066)

TEKNIK INFORMATIKAUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

GRESIK

DAFTAR PUSTAKA

1. Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Modul 2 Jaringan Komputer

2. OSI Reference Model — The ISO Model of Architecture for Open Systems

Interconnection

3. http://www.erg.abdn.ac.uk/users/gorry/course/phy-pages/phy.html

4. http://www.tcpipguide.com/free/t_PhysicalLayerLayer1.htm

5. Teknik Konfigurasi LAN Oleh Jaka Fahrial dari Ilmu Komputer.com

6. www.sysneta.com