tugas jiwa
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
TUGAS
Kepribadian seseorang berperan penting dalam merespon suatu stressor.
Ini akan berdampak pada respon biologik yaitu pada sistim endokrin dan
imunitas.
Perubahan biomolekuler terhadap stressor akut berbeda dengan yang
kronis. Pada stressor akut (menit – jam), sistim simpatis (terutama noradrenergik)
akan mengalami aktivasi. Kondisi demikian terjadi pada stress psikologis ringan
atau selama latihan fisik tertentu. Sebaliknya pada stress psikologis berat dan
terpapar stressor fisik berat maka akan mengaktivasi aksis HPA yang selanjutnya
mengakibatkan gangguan pada system imunologis dan proses plastisitas.
Suatu rangsangan atau stressor akan mengaktifkan aksis HPA, yang
dicerminkan oleh pelepasan corticotrophin-releasing hormone (CRH) dan
Vasopresin (AVP) oleh nucleus paraventrikuler dari hipotalamus, kemudian akan
merangsang produksi dari adrenocortikotropic hormone (ACTH) oleh kelenjar
pituitary anterior. ACTH akan memicu pelepasan kortisol yang akan
mempengaruhi fungsi insulin terkait dalam hal sensitivitas, produksi dan reseptor,
sehingga glukosa darah tidak bisa diseimbangkan.
Salah satu gaya hidup yang berpengaruh terjadinya diabetes adalah
kualitas tidur. Kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh
memproses glukosa menurun drastis. Hal ini menyebabkan risiko diabetes
meningkat. Selama tidur juga terjadi peningkatan kadar glukosa darah dimana
rentang peningkatan kadar glukosa berkisar antara 20-30% dan maksimal terjadi
pada pertengahan periode tidur.
Perubahan hormonal yang terjadi terkait dengan gangguan tidur dapat
disebabkan adanya aktivitas Hipotalamus-Pituitari-Adrenal (HPA) dan sistem
saraf simpatis. Aktivitas HPA dan sistem saraf simpatis dapat merangsang
pengeluaran hormon, seperti katekolamin dan kortisol yang menyebabkan
gangguan toleransi glukosa dan resistensi insulin dan berhubungan dengan
diabetes tipe 2.
20
Kurang tidur akan menurunkan hormon serotonin sehingga membuat
seorang mudah stres dan depresi. Selain itu, tubuh yang lelah membuat mudah
emosi dan meningkatkan hormon stres. Stres dan kurang tidur dapat juga
meningkatkan kadar kortisol. Hormon kortisol yang terlalu tinggi akan
menyebabkan kenaikan gula darah. Dengan tidur yang baik maka bisa
menurunkan kelebihan kortisol hingga 50%. Disstress psikologis dapat
menimbulkan perubahan menjadi distress biologis yang pada proses lanjut dapat
mengganggu kesehatan.
( Sumber: Surwit, R., et al. (2002). Stress management improves long-term
glycemic control in type2 diabetes. Diabetes Care, 25 (2),pp 835-839)
21