tugas kespro

27
MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI PERMASALAHAN KESEHATAN WANITA DALAM DIMENSI SOSIAL DAN UPAYA MENGATASINYA DALAM BIDANG DRUG ABUSE Disusun Oleh: 1. Lusyana Cahya Wulandari ( 100550041 ) 2. Lutfiatul Hasanah ( 100550042) 3. Putri Nur Azizah ( 100550058 ) 4. Permata Asri ( 100550062 ) 5. Rodiyah ( 100550076 ) 6. Rizky Rahmasari ( 100550075 ) 7. Ulvi Setyasari ( 100550092 ) Dosen Pembimbing : DYAH PALUPI W., S.Si.T AKADEMI KEBIDANAN JEMBER YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

Upload: satryo-budi-utomo

Post on 03-Jul-2015

927 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kespro

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI

PERMASALAHAN KESEHATAN WANITA DALAM DIMENSI SOSIAL

DAN UPAYA MENGATASINYA DALAM BIDANG

DRUG ABUSE

Disusun Oleh:

1. Lusyana Cahya Wulandari ( 100550041 )

2. Lutfiatul Hasanah ( 100550042)

3. Putri Nur Azizah ( 100550058 )

4. Permata Asri ( 100550062 )

5. Rodiyah ( 100550076 )

6. Rizky Rahmasari ( 100550075 )

7. Ulvi Setyasari ( 100550092 )

Dosen Pembimbing :

DYAH PALUPI W., S.Si.T

AKADEMI KEBIDANAN JEMBER

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

Tahun Akademik 2010 / 2011

i

Page 2: Tugas Kespro

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah

memberikan limpahan Rahmat dan Anugerah-Nya kepada kita semua. Akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Tugas Makalah Kesehatan Reproduksiyang berjudul ini dengan selesai

tanpa hambatan apapun.

Kesempatan yang te lah d iber ikan da lam Pembuatan Makalah in i ,

tentunya tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu dalam

kesempatan yang baik ini kami menghaturkan ucapan terima kasih yang tidak terhingga

khususnya kepada :

1. Bapak dr. Soemarmo selaku Direktur AKBID Jember.

2. Dyah Palupi W., S.Si.Tselaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah kesehatan reproduksi

3. Orang tua kami yang selalu memberikan kami dukungan dan semangat.

4. Teman–teman satu kelompok kami yang bekerja menyelesaikan Makalah ini dengan

kompak.

5. Teman – teman sekelas dan seangkatan kami yang ikut mendukung dalam

menyelesaikan makalah ini.

Kami telah berusaha semaksimalnya akan tetapi, Tak ada gading yang tak retak sehingga

kami membutuhkan kritik dan saran dalam menyempurnakan Makalah kami ini.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak, amien………..!

Jember,4 Mei 2011

Penulis

ii

Page 3: Tugas Kespro

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................................................i

Kata Pengantar...............................................................................................................................ii

Daftar Isi........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Dari segi hukum obat obat apa yang sering disalahgunakan.........................................3

2.2 Bagaimanakah cara pemerintah menanggulangi penyalahgunaan obat-obatan.............3

2.3 Apa pengertian Narkotika dan dapat dibedakan menjadi berapa golongan...................3

2.4 Apa yang dimaksud dengan psikotropika......................................................................4

2.5 Apa bahaya dan dampak negativ penggunaan obat terlarang........................................6

2.6 Cara pencegahan dan solusi mengatasi tindak penyalahgunaan obat............................8

2.7 Apa dampak alkohol pada ibu hamil ........................................................................10

2.8 Jenis obat-obatan apa saja yang boleh dan tidak boleh di konsumsi oleh ibu hamil...11

BAB III PENUTUP....................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................14

3.2 Saran............................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

iii

Page 4: Tugas Kespro

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

WHO memperkirakan bahwa setiap tahunnya 500.000 wanita meninggal akibat kehamilan atau persalinan. 99% dari kematian tersebut terjadi di Negara berkembang. 86% dari persalinan terdapat di Negara berkembang sedangkan 50% dari persalinan terjadi di Asia.

Kemungkinan kematian maternal disebabkan oleh beberapa factor misalnya: gizi, penyakit, budaya (dalam hal ini perilaku ibu), yang semuanya akan berpengaruh pada kehamilan.

Penggunahsalahan zat dapat mencangkup berbagai jenis zat, termasuk rokok, alcohol, dan obat – obatan. Sejumlah bukti menunjukkan bahwa ketiga zat tersebut berpengaruh buruk pada kesehatan. Meskipun demikian, pada preode pelahiran. Kemungkinan bahaya tersebut menjadi dua kali lipat karena konsukuensi negative ketiga zat di atas dapat menyerang ibu serta bayinya.

Visi NSH Plan (DoH, 1999) adalah menetapkan strategi jangaka panjang untuk reformasi dan perbaikan di inggris asuhan dan menyoroti pentingnya pasien sebagai pusat dalam menuntunkan kebutuhan mereka dan dalam mengaruhi sistem layana kesehatan dan layanan social. Pada layanan meternitas, NHS Plan mencerminkan filosofi dasar Changing Chilbirth (1993), dan rencana disahkan dalam National Sevice Framework for Children, yang People and Maternity Sevices (DoH, 2004a) dalam rangka meningkatkan asuhan yang berpusat pada wanita: sebuah elemen utama saat merencanakan atau memberikan asuhan kepada wanita yang menggunasalahkan zat pad kontinum pelahiran.Meskipun penggunaan obat terjadi di semua spectrum kelas social, hal ini diketahui berkaiatan dengan deprivasi social selama 50 tahun trakhir, teerjadi penggeseran dalam hal obat yang digunakan dan usia pengguna obat.

1

Page 5: Tugas Kespro

1.2 Rumusan masalah

Di lihat dari segi hukum obat obat apa yang sering disalahgunakan?

Bagaimanakah cara pemerintah menanggulangi penyalahgunaan obat-obatan?

Apa pengertian Narkotika dan dapat dibedakan menjadi berapa golongan?

Apa yang dimaksud dengan psikotropika?

Apa bahaya dan dampak negativ penggunaan obat terlarang?

Bagaimanakah cara pencegahan dan solusi mengatasi tindak penyalahgunaan obat

terlarang?

Apa dampak alkohol pada ibu hamil?

Jenis obat-obatan apa saja yang boleh dan tidak boleh di konsumsi oleh ibu hamil?

1.3 Tujuan masalah

Untuk mengetahuiPenyalahgunaan obat (drug abuse) dalam dua tiga dekade terakhir

bertambah gawat secara global dan juga sudah mencapai keadaan serius di Indonesia.

Penyalahgunaan obat dimaksud bila suatu obat digunakan tidak untuk tujuan mengobati

penyakit, akan tetapi digunakan dengan sengaja untuk mencari atau mencapài "kesadaran

tértentu" karena pengaruh obat pada jiwa.

2

Page 6: Tugas Kespro

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Di lihat dari segi hukum obat obat apa yang sering disalahgunakan?

Penyalahgunaan obat dimaksud bila suatu obat digunakan tidak untuk tujuan mengobati

penyakit, akan tetapi digunakan dengan sengaja untuk mencari atau mencapài "kesadaran

tértentu" karena pengaruh obat pada jiwa.

Dari segi hukum obat-obat yang sering disalahgunakan dapat dibagi dalam dua

kelompok, yaitu:

a. Narkotika atau obat bius.

b. Bahan psikotropika.

2.2 Bagaimanakah cara pemerintah menanggulangi penyalahgunaan obat-obatan?

Untuk mencegah penyalahgunaan obat, pcmerintah baru-baru ini telah mengesahkan dua

Undang-undang penting, yaitu:

1) Undang-undang Repubik Indonesia No 5 tahun 1997 tanggal 11 Maret 1997 tentang

Psikotropika.

2) Undang-undang Repubik Indonesia No 22 tàhun 1997 tanggal I September 1997

tentangNarkotika.

2.3 Apa pengertian Narkotika dan dapat dibedakan menjadi berapa golongan?

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis

maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penunulan atau perubahan kesadaran, lulàngnya

rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Contohnya adalah opium, morphine, cocaine, ganjal/marihuana, dan sebagainya.

3

Page 7: Tugas Kespro

Narkotika dibedakan menjadi:

a. Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai

potensi sangat tinggi mengakibatkari ketergantungan.

b. Narkótika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai

pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

c. Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan

dalam tetapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

ringan mengakibatkan ketergantungan.

2.4Apa yang dimaksud dengan psikotropika?

Bahan psikotropika adalah bahan/obat yang mempengaruhi jiwa atau keadaan jiwa, yaitu:

a. Keadaan kejiwaan diubah menjadi lebih tenang, ada perasaan nyaman, sampai tertidur.

b. Dalam hal ini pemakai menjadi gembira, hilang rasa susah/sedih, capek/ depresi.

c. Bahan memberi halusinasi, yaitu si pemakai melihat/merasakan segala sesuatu lebih indah

dari yang sebenamya dihadapi.

Menurut Undang-undang No. 5/1997, Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah

maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif susunan

saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.Psikotropika

yang mempunyai potensi mengakibatkan sindroma ketcrgantungan digolongkan menjadi:

a. Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu

pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat

mengakibatkan sindroma ketergantungan.

b. Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat

digunakan dalam terapi, dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mémpunyai potensi

kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

4

Page 8: Tugas Kespro

c. Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak

digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.

d. Psikotropika Golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas

digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Pembentukan Komisi Nasional Penanggulangan Narkoba dapat rnemperlihatkan bagaimana

gawatnya persoalan yang dihadapi oleh semua orang terutama bagi para remaja bahkan wanita

hamil dalam kaitannya dengan kesehatan reproduksi. Dimana salah satu akibatnya adalah tertular

penyakit IMS (Infeksi Menular Seksual) dan HIV/AIDS. Faktor yang sangat berpengaruh pada

penularan HIV/AIDS adalah perilaku seks berisiko tinggi, makin maraknya industri seks kian

banyak penggunà narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA), suntik secta faktor

kemiskinan.

Adanya peningkatan jumlah pengguna narkoba pada perempuan, biasanya 8-20% dari total

keseluruhan, walaupun pengguna narkoba laki-laki tetap yang tertinggi. Organ reproduksi

perempuan lebih rentan tertular HIV/AIDS dibandingkan organ reproduksi Iaki-laki karena

berada di bagian dalam tubuh, Bagian dalam vagina berselaput lendir memiliki lipatan-lipatan

yang membuat penampang vagina menjadi lebih luas sehingga lebih rentan terinfeksi HIV/AIDS

dibandingkan organ reproduksi laki-laki. Hubungan seksual melalui vagina disertai kekerasan

lebih berpotensi menimbulkan luka pada organ reproduki perempuan. Luka itu menjadi pintu

masuk bagi HIV yang berada dalam cairan sperma ke tubuh perempuan : Statistik

mernpertühatkan, perempuan 2-4 kali lebih rentan tertular HIV/AIDS daripada laki-laki.

5

Page 9: Tugas Kespro

2.5 Apa bahaya dan dampak negativ penggunaan obat terlarang?

Bahaya atau dampak negative penggunaan obat terlarang

Adanya tindak penyalahgunaan obat terlarang membawa dampak yang membahayakan

bagi tubuh penderita dan orang lain.

Dari segi hukum, tentunya tindakan ini merupakan tindak pidana yang bertentangan

dengan UU. Dalam UU Narkotika dalam UU Psikotropika disebutkan bahwa semua yangg

terlibat baik produsen, penyalur; pemakai dapat dikenai sanksi berupa hukuman penjara, denda,

bahkan hukuman mati. Orang yang mempersulit upaya penyidikan pun dikenai sanksi denda

maksimal Rp. 750 juta dan hukuman maksimal adalah mati.

Dari segi kesehatan, sangat bervariasi tergantung dari jenis obat yang dipakai. Namun,

semua obat tersebut membawa.efek ketergantungan, ketagihan, rasa terus membutukan oleh

pemakai, dan adiksi serta gejala putus obat apabila dihentikan pemakaiannya. Intoksikasi yang

umumnya menyebabkan kematian pun sering terjadi karena timbul sebagai akibat dari

pemakaian dosis yang berlebihan. Gejala terganggunya fungsi normal tubuh (witerhadaprawal

syndrome), misal berkeringat, nyeri seluruh tubuh, demam, mual sampai muntah dapat terjadi

bila pemakaian obat terlarang tersebut dihentikan. Bila tidak mengkonsumsi obat tersebut, gejala

ini akan makin hebat sehingga hanya akan menghilang bila diberikan lagi obat tersebut.Secara

farmakologi, efek yang ditimbulkan dibagi menjadi depresan, stimulan dan halusinogen.

a. Depresan

Obat terlarang yang akan menyebabkan depresi (menekan) aktivitas susunan sarafpusat. Efek

yang dirasakan oleh pemakai adalah menjadi tenang pada awalnya, kemudian apatis,

mengantuk dan tidak sadarkan diri. Semua gerak reflex menurun, mata menjadi sayu, daya

penilaian menurun, mata menjadi sayu, daya penilaian menurun, gangguan terhadap system

kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah).Termasuk kelompok depresan ini adalah:

1) Opioid seperti heroin, morfin dan turunannya.

2) Sedativa seperti barbiturat dan diazepam, nitrazepam dan turunannya.

6

Page 10: Tugas Kespro

b. Stimulan

Memiliki efek dapat merangsang fungsi tubuh. Pada awalnya pemakai akan merasa segar,

penuh percaya diri, kemudian berlanjut menjadi susah tidur, perilaku hiperaktif, agresif,

denyut jantung menjadi cepat, dan mudah tersinggung. Contohnya : kokain, amfetamin,

ekstasi dan kafein.

d. Halusinogen

Kelompok obat yang menyebabkan penyimpangan persepsi termasuk halusinasi seperti

mendengan suara atau melihat sesuatu tanpa ada rangsang, dan sering menjadi "aneh". Para

pemakai menjadi psikopat (curiga berlebihan), mata menjadi merah dan agresif serta

disorientasi. Termasuk dalam kelompok ini contohnya ialah LSD, meskalin,

mariyuana/ganja.

Pemakaian dari obat tersebut bervariatif mulai dari oral sampai suntikan. Bila melalui

suntikan, bahaya yang dapat terjadi adalah timbulnya infeksi di tempat suntikan; tertulamya

radang hati (Hepatitis B) dan HIV/ AIDS. Sedang yang dihirup lewat hidung dapat menyebabkan

peradangan

di hidung (epistaksis).

Selain obat terlarang, pernakaian tembakau dan alkòhol memiliki dampak yang buruk

bagi kesehatan. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa tembakau yang dihisap sebagai rokok

mengandung bahan aktif lebih dari 3000 macam, termasuk nikotin, tar, C02, CO, hidrogen

sianida dan tembaga. Seorang perokok dihadapkan pada risiko rusaknya jaringan paru-paru,

sesak nafas, kanker paru dan penyakit jantung koroner. Pada intoksikasi akut dapat menyebabkan

kematian. Banyak negara melarang pemakaian tembakau di depan umum dan dalam setiap

bungkus rokok tercantum bahaya yang mungkin ditimbulkan rokok.

7

Page 11: Tugas Kespro

Alkohol memiliki kandungan zat etanòl yang berfiulgsi menekan sistem susunan saraf

pusat. Pemakaian dengan dosis rendah akan membuat tubuh menjadi segar karena memiliki efek

merangsang. Namun, pada dosis tinggi atau lebih besar àkan menimbúlkan gangguan berupa

rusaknya jaringan otak, gangguan daya ingat, gangguanjiwa, mudah tersinggung, menurunnya

koordinasi otot (jalan sempoyongan),.reaksi reflekmenurun, kelumpuhan, bahkan kematian.

Dampak negatif dari penyalahgunaan narrkoba terhadap anak atauremaja antara lain:

a. Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian.

b. Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai pelajaran.

c. Menjadi mudah tersiriggung dan cepat marsh.

d. Sering menguap, mengantuk, dan malas:

e. Tidak mempedulikan kesehatan diri.

f. Suka mencuri untuk membeli narkoba.

2.6 Bagaimanakah cara pencegahan dan solusi mengatasi tindak penyalahgunaan obat

terlarang?

Cara pencegahan tindak penyalahgunaan obat terlarang

Adanya dampak negatif ateu bahaya yang ditimbulkan dari pemakaian obat terlarang baik bagi

diri sendiri maupun orang lain perla diminimalisir. Pencegahan dini yang perla dilakukan adalah

malai dari keluarga, karena keluarga merupakan sumber pendidí'kan yang pertama dan utama.

Berbagai alasan pengguna memakai obat tersebut, sangat bervariatif mulai dari kurangnya kasih

sayang sampai terpengaruh bujukan temen.

8

Page 12: Tugas Kespro

Pengunaan obat terlarang tersebut sudah melanggar hukum, agar generasi muda tidak

semakin terjerumus maka perlu adanya pencegahan. Upaya-upaya yang-dapat ditempuh antera

lain:

a. Melakukan kerjasama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang

bahaya narkoba. Misalnya denganmengadakan seminar, maupun temu wicara antara gerakan

anti narkoba dengan para pelajar, penyuluhan kepada masyarakat umum maupun sekolah-

sekolah mengenai bahaya narkòba

b. Mengadakan razia mendadak secara.rutin: Razia ini perlu dilakukan agar para pengedar,

pengguna dapat ter jaring disaat tanpa mereka ketahui (.Saat trànsalcsi jual beli obat

terlarang). Razia dapat dilakukan di sekolah, diskotik, club malam, cafe, maupun tempat-

tempat sunyi yang diduga sebagai tempat transaksi

c. Péndampingan dari.orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih

sayang. Salah satu penyebab banyaknya remaja terjerumus dalam pemakaian obat terlarang

adalah kurangnya kasih sayang dari keluarga, sebab mereka berpikir tidak perlu lagi ada

beban pikiran keluarga ketika mereka memakai obat tersebut

d. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya,

karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah

e. Pendidikan moral dan keagaaman harus lebih ditekankan kepada siswa, karena salah satu

penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah.kurangnya

péndidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercelà seperti ini

pun akhirnya mereka jalani.

Solusi atau cara mengatasi tindak penyalahgunaan obat terlarang

Pemakaian obat terlarang semakin marak terjadi di rnasyarakat baik oleh kalangan pelajar

maupun orang tua. Himpitan ekonòmi, tekanan keluarga, ketidakpuasan merupakan pemicu

untuk adanya tindakan ini. Berbagai cara ditempuh untuk mencegah terjadinya tindak

penyalahgunaan obat ini. Namun, apabila súdah tidak dapat dïcégah, maka cara mengatasilah

yang merupakan pilihan utama untuk keluar dari penggunaan obat ini.

9

Page 13: Tugas Kespro

Berbagai solusi ataupun cara mengatasi yang dapat ditempuh baik oleh individu itu

sendiri, keluarga, masyarakat (institusi) antara lain :

a. Membawa anggota keluarga (pemakai) ke panti rehabilitasi untuk mendapatkan penanganan

yang memadai.

b. Pembinaan kehidupan beragama, baik di sekolah, keluarga dan lingkungan

c. Adanya komunikasi yang harmonis antara remaja dan orangtua, guru serta lingkungannya.

d. Selalu berperilaku positif dengan melakukan aktivitas fisik dalam penyaluran energi remaja

yang tinggi seperti berolah raga.

e. Perlunya pengembangan diri dengan berbagai program/hobi baik di sekolah maupun dirumah

dan lingkungan sekitar.

f. Mengetahui secana pasti gaya hidup sehat sehingga mampu menangkal pengaruh atau

bujukan memakai obat terlarang.

g. Saling menghargai sesama remaja (peer group) dan anggota keluarga.

Penyelesaian berbagai masalah di kalangan remaja/pelajar secana positif dan konstruktif

2.7 Apa dampak alkohol pada ibu hamil?

Sebuah laporan tentang kasus Malformasi dan perilku ibu hamil pengguna alcohol mengesankan adanya kemungkinan hubungan antar perilaku tersebut dengan cacat bayi yang dilahirkan.

Pada ibu hamil pengguna alcohol akan menyebabkan :

a. Sindrom alkohol janinb. Fisura falpepbra pendekc. Hipoplasia rahang atasd. cacat jantung e. Keterbelakangan jiwaf. Bayi lahir dengan ukuran kecil, cacat mental, kelainan bentukg. Angka kematian bayi tinggi.

Wanita yang sering minum-minuman beralkohol akan lebih mungkin menderita masalah menstruasi dan reproduksi. Bagaimanapun akan banyak masalah yang akan menbhampiri yang selalu berhubungan dengan minuman alkohol.

10

Page 14: Tugas Kespro

Tidak ada bukti bahwa sedikit minum alcohol pada beberapa kesempatan diawal kehamilan akan membahayakan embrio yang sedang tumbuh. Dari penelitian menunjukan bahwa wanita yang pernah 2 atau 3x minum alcohol dalam jumlah sedikit pada awal masa kehamilan mempunyai kecenderungan yang lebih sedikit akan cacat struktur atau keterlambatan pertumbuhan janin dari pada mereka yang sama sekali tidak minum.

Tetapi minum alcohol dalam jumlah banyak selama kehamilan akan dapat menyebabkan sejumlah besar masalah pada bayi karena alcohol akan memasuki aliran darah janin dengan jumlah konsentrasi yang sama dengan jumlah konsentrasi alcohol dari ibinya. Dan karena janin membutuhkan waktu 2x lebih lama dari pada waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan alcohol dalam system tubuhnya, maka si bayi sudah pingsan ketika ibunya sedang menikmati minuman tersebut.

Tetapi minum kelas sedang selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai masalah serius, seperti:

1. Resiko keguguran tinggi2. Lahir premature3. Berat lahir yang rendah4. Komplikasi selama persiapan kelahiran dan persalinan5. Efek alcohol pada janin (Fetal Alkohol Effect/FAE)

Tidak diketahui secara pasti dosis alcohol perhari untuk kehamilan tetapi sangat bijaksana bila selama kehamilan wanita pantang untuk minum alkohol, kecuali ½ gelas anggur pada saat pesta yang diminum bersama dengan makanan, sebab makanan dapat mengurangi penyerapan alcohol.

2.8 Jenis obat-obatan apa saja yang boleh dan tidak boleh di konsumsi oleh ibu hamil?

Sebuah lembaga penelitian nasional Indonesia mengungkapkan bahwa wanita hamil jika menggunakan obat-obatan jenis:

1. Talidomid (sejenis anti muntah obat tidur)Ini akan mengakibatkan terbentuknya atau kelainan yang nyata pada janin yaitu atresia pada usus dan kelainan jantung dan meromelia.

2. Aminopterin (senyawa tergolong anti metabolit)Cacat yang ditimbulkan obat oleh Aminopterin adalah: Anesefali, meningokel, hydrocephalus, bibir sumbing, dan palatoskisis.

11

Page 15: Tugas Kespro

3. Agen-agen antipsikosis dan anti ansietas obat penenang juga yang dicurigaimenyebabkan cacat congenital. Dalam penelitian prospeltif telah ditemukan bahwa kelainan-kelainan yang berat terjadi pada bayi dari ibu pengguna obat-obatan tersebut mengakibatkan bibir sumbing atau tanpa palatoskisis.

4. Jenis antibiotic Streptomisin mengakibatkan tuli Tetrasiklin mengakibatkan kelainan tulang dan gigi.

Adapun beberapa obat yang sering disalahgunakan yaitu:

1. Kortikosteroid, antara lain Hidrokortison, deksametason, betametason, beklometason,Dll,Contohnya:Produsen jamu mencampur jamunya dengan obat-obatan sintetik, salah satunya deksametason.Biasanya deksametason di campurkan pada jamu anti reumatik agar jamunya menjadi manjur.Efek samping penggunaan obat ini umumnya baru muncul pada penggunaan yang cukup lama, antara lain:1. Meningkatkan resiko diabetes 2. Osteoporosis3. Menghambat pertumbuhan anak-anak4. Menyebabkan gemuk pada bagian tubuh tertentu (wajah, bahu, perut)5. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena infeksi6. Meningkatkan resiko hipertensi karena menahan garam di dalam tubuh7. Menyebabkan gangguan lambung, Dll

2. Antibiotik, antara lain Penisilin (Ampisilin, Amoksilin), tetrasiklin, eritromisin, Kloramfenikol, Sefalosporin, Siprofloksasin, Sulfa, Dll.Contohmya:Pasien penderita demam tidak minum obat antibiotic sampai habis/sesuai aturannya.Sehingga kuman-kuman yang terbunuh hanya kuman-kuman yang lemah saja, sedangkan kuman-kuman yang kuat masih hidup.kuman yang kuat tersebut tetap tinggal dan menjadi resisten terhadap Antibiotika, tentu saja penyakit bias kambuh lagi.Ada beberaa Antibiotik yang dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang tertentu yang hipersensitif, Yang paling sering adalah golongan Sulfa dan Penisilin. Reaksi alergi ini bias berupa gatal-gatal, bengkak, dan pingsan.

12

Page 16: Tugas Kespro

Obat-obat yang berbahaya bagi ibu hamil Tiamfenicol Tiofilin psikotropikal Katalar Domperidon Salbutamol,Dll

Obat-obatan yang aman bagi ibu hamil:

Adfer Amoksilin Elkana Primolut Menorhagia Tifilac Lynoral Aspilet Sulfasferosus Luminal Vitamin Metronidazol Asam mefenamat Flagil supp Metergin Atransamin

13

Page 17: Tugas Kespro

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Adanya tindak penyalahgunaan obat terlarang membawa dampak yang membahayakan

bagi tubuh penderita dan orang lain.

Dari segi hokum, tentunya tindakan ini merupakan tindak pidana yang bertentangan

dengan UU. Dalam UU Narkotika dalam UU Psikotropika disebutkan bahwa semua yangg

terlibat baik produsen, penyalur; pemakai dapat dikenai sanksi berupa hukuman penjara, denda,

bahkan hukuman mati. Orang yang mempersulit upaya penyidikan pun dikenai sanksi denda

maksimal Rp. 750 juta dan hukuman maksimal adalah mati.

Dari segi kesehatan, sangat bervariasi tergantung dari jenis obat yang dipakai. Namun,

semua obat tersebut membawa.efek ketergantungan, ketagihan, rasa terus membutukan oleh

pemakai, dan adiksi serta gejala putus obat apabila dihentikan pemakaiannya. Intoksikasi yang

umumnya menyebabkan kematian pun sering terjadi karena timbul sebagai akibat dari

pemakaian dosis yang berlebihan. Gejala terganggunya fungsi normal tubuh (witerhadaprawal

syndrome), misal berkeringat, nyeri seluruh tubuh, demam, mual sampai muntah dapat terjadi

bila pemakaian obat terlarang tersebut dihentikan. Bila tidak mengkonsumsi obat tersebut, gejala

ini akan makin hebat sehingga hanya akan menghilang bila diberikan lagi obat tersebut

3.2 SARAN

Pemakaian obat terlarang semakin marak terjadi di rnasyarakat baik oleh kalangan pelajar

maupun orang tua. Himpitan ekonòmi, tekanan keluarga, ketidakpuasan merupakan pemicu untuk adanya

tindakan ini. Pendidikan moral dan keagaaman harus lebih ditekankan kepada siswa, karena salah satu

penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah.kurangnya péndidikan moral dan

keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercelà seperti ini pun akhirnya mereka jalani.

14

Page 18: Tugas Kespro

DAFTAR PUSTAKA

Widyastuti,yani:dkk.2009.kesehatan reproduksi,Yogyakrta:Fitramaya

Murphy DJ,Sitrrat GM,Heron J and Alspac Study Team(2002) The RelationShip between

caesarean section and subfertility in a population-based sample of 14 541 pregnancies.

Human Reproduction 17(7):1914-17.

Ikawati,Prof.Dr.Zullies,Apt.2010.cerdas mengenali obat,Yogyakarta.Kanisius

15