tugas kipi

Upload: carrie-klein

Post on 13-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGASKejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Defenisi adalah suatu kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam waktu satu bulan setelah menerima imunisasi yang diduga disebabkan imunisasi.Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI/adverse event following immunization) adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi, baik berupa reaksi vaksin ataupun efek simpang, toksisitas, reaksi sensitivitas, efek farmakologis; atau kesalahan program, koinsidensi, reaksi suntikan, atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.Klasifikasi :1. Induksi vaksinTerjadi karena faktor intrinsik vaksin terhadap individual resipien . contoh : seorang anak menderita poliomielitissetelah mendapat vaksin polio oral.

2. Provokasi vaksinGejala klinis yang timbul dapat terjadi kapan saja oleh karena provokasi vaksin. Contoh : kejang demam pasca imunisasi yang terjadi pada anak yang mempunyai predisposisi kejang.

3. Kesalahan programGejala timbul sebagai akibat kesalahan pada teknik pembuatan dan pengadaan vaksin atau teknik cara pemberian. Contoh : terjadi indurasi pada bekas suntikan disebabkan vaksin yang seharusnya diberikan secara intramuskular tetapi diberikan secara subkutan.

4. Koinsidensi Terjadi bersamaan dengan penyakit yang lain. contoh : bayi menderita jantung bawaan mendadak terjadi sianosis setelah diimunisasi.Gejala :1. Reaksi lokal abses pada tempat suntikan limfadenitis selulitis BCG-itis2. Reaksi SSP Kelumpuhan akut Ensefalopati Ensefalitis Meningitis Kejang 3. Reaksi lain Reaksi alergi : urtikaria, dermatitis, edema Reaksi anafilaksis (hipersensitivitas) Syok anafilaksis Atralgia Demam OsteomielitisGejala KIPI menurut jenis vaksin dan saat timbulnyaJenis vaksinGejala KIPISaat timbul

Toksoid (DPT,DT,TT)Syok anafilaksisneuritis brakialkomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian4 jam2-28 hariTidak tercatat

Pertusis whole cell (DPT,DTP-HB)Syok anafilaksisEnsefalopatiKomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian4 jam72 jamTidak tercatat

Campak, gondongan, rubella (MMR atau salah satu komponen)Syok anafilaksisEnsefalopatiKomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian4 jam5-15 hariTidak tercatat

Rubela Artritis Komplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian7-42hariTidak tercatat

Campak Trombositopenia Klinis campak pada resipien imunokompromiseKomplikasi termasuk kecacatan dan kematian7-32 hari6 bulan

Tidak tercatat

Polio hidup (OPV)Polio paralisisPolio paralisis pada resipien imunokompromiseKomplikasi termasuk kecacatan dan kematian30 hari6 bulan

Tidak tercatat

Vaksin berisi polio yang diinaktivasi (IPV)Syok anafilaksisKomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian4 jamTidak tercatat

Hepatitis BSyok anafilaksisKomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian4 jamTidak tercatat

Haemophilus infuenza tipe b (unconjugated, PRP)Klinis infeksi HibKomplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian7 hariTidak tercatat

Kejadian ikutan pasca imunisasi akan tampak setelah pemberian vaksin dalam dosis besar. Penelitian efikasi dan keamanan vaksin dihasilkan melalui fase uji klinis yang lazim, yaitu fase 1, 2, 3, dan 4. Uji klinis fase 1 dilakukan pada binatang percobaan, sedangkan fase selanjutnya dilakukan pada manusia. Fase 2 dan 3 untuk mengetahui seberapa jauh imunogenisitas dan keamanan (reactogenicity and safety) vaksin yang dilakukan pada jumlah yang terbatas. Pada jumlah dosis yang terbatas mungkin KIPI belum tampak, maka untuk menilai jumlah KIPI diperlukan penelitian uji klinis dalam jumlah sampel (orang, dosis vaksin) yang besar yang dikenal sebagai post marketing surveilance (PMS).

Pencegahan KIPI :1. Anak yang pernah mendapat reaksi vaksinasi yang tidak diinginkan harus segera dilaporkan.2. Bayi berat lahir rendah. Pada dasarnya jadwal imunisasi bayi kurang bulan sama dengan bayi cukup bulan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bayi kurang bulan adalah (1) titer imunitas pasif melalui transmisi maternal lebih rendah daripada bayi cukup bulan, (2) apabila berat badan bayi sangat kecil (