tugas kuliah modul 1
TRANSCRIPT
TUGAS KULIAH MODUL 1
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
“Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Operasi dan Produksi”
Oleh :
Kelompok 3 Kelas I
Susi Susanti (115040100111024)
Iwan Haryono (115040100111116)
Wiwik Fitriani (115040101111060)
Yani Misrotin (115040101111177)
Abednego Abrian P. (115040107111013)
Yuli Alfiatul I’sadah (115040113111005)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014
Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa
tentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar
laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going Concern), perusahaan
memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut,
produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen
(harga, kualitas, pelayanan, dsb.). Salah satu ujung dari masalah ini adalah proses produksi
yang harus baik dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan baik berupa barang atau
jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan
baik, perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat
mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan
perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki
devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang punggung kelangsungan hidup
perusahaan.
Seperti di ketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi
dan operasi merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan
barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah
dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi dan operasi mengkaji
pengambilan keputusan dalam fungsi produksi dan operasi.
Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer diartikan
sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat lakukan
sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi,
sedangkan manajer produksi dan operasilah yang akan menentukan keberhasilan organisasi
perusahaan sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan
dalam mencapai tujuan dan sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi dan
operasi, serta kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan
manajemen puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan
bersama perusahaan.
A. Pengertian Manajemen Operasi dan Produksi
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan suatu manajemen yang
berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya pengaturan dan
pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi yang dikenal sebagai
manajemen produksi atau manajemen operasional. Berikut ini adalah definisi manajemen
operasi dan produksi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain :
a) Menurut Jay Heizer dan Berry Rander (2009:4), manajemen operasional adalah
serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output.
b) Menurut Eddy Herjanto (2007:2), manajemen operasional adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan pembuatan barang, jasa dan kombinasinya, melalui proses
transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
c) Menurut William J. Stevenson (2009:4), manajemen operasional adalah sistem
manajemen atau serangkaian proses dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa.
d) Menurut Richard L. Daft (2006:216), manajemen operasional adalah bidang
manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, serta menggunakan alat dan
teknik khusus untuk memecahkan masalah produksi.
e) Menurut James Evans dan David Collier (2007:5), manajemen operasional adalah ilmu
dan seni untuk memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke
pelanggan.
Jadi, manajemen operasional adalah ilmu yang mempelajari serangkaian proses aktivitas
managerial yang diperlukan dalam seleksi, design, operasi, kontrol dan memperbaharui
sistem produktif, pengubahan input menjadi output yang bernilai untuk mencapai kinerja
operasional perusahaan yang optimal secara efisien dan efektif, sehingga kebutuhan
konsumen terpenuhi.
Aktivitas-aktivitas tersebut adalah sebagai berikut: 1. Seleksi : Suatu proses pemilihan
keputusan strategis yang mana barang dan jasa yang harus dibuat atau ditingkatkan, 2. Design
:Keputusan-keputusan taktis yang dilibatkan didalam menciptakan suatu metode dalam
menyelesaikan suatu operasi produktif. 3. Operasi : Perencanaan keputusan keluaran jangka
panjang yang diukur dari sudut pandang peramalan permintaan dan keputusan penjadwalan
pekerjaan dalam jangka pendek dan penempatan para pekerja, 4. Controlling : Prosedur yang
melibatkan pengambilan tindakan korektif tentang produk atau jasa yang dihasilkan, dan 5.
updating : Implementasi dari revisi utama dari sistem produksi, perubahan didalam
permintaan , tujuan organisasi, teknologi dan management.
(Sofjan, 2008)
B. Tokoh – Tokoh Teknik Manajemen Operasi dan Produksi
I. Aliran Klasik
1. Robert Owen (1771 – 1858)
Robert Owen (lahir di Newton, Powys, Montgomeryshire, Wales, 14 Mei 1771
–meninggal 17 November 1858 pada umur 87 tahun) adalah pemikir utama
sosialisme utopis, dia adalah seorang pelaku bisnis yang sukses yang
menyumbangkan banyak laba dari bisnisnya demi peningkatan hidup karyawannya.
Dia dianggap sebagai "Bapak" gerakan koperasi.
Pada awal tahun 1800-an, Robert Owen memperkenalkan teori tentang
manajemen personalia. Robert Owen menitikberatkan pentingnya penggunaan faktor
produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Teorinya menyatakan bahwa
bilamana diadakan perawatan pada mesin akan memberikan keuntungan pada
perusahaan, demikian pula pada tenaga kerja bila diberikan perhatian berupa
kompensasi, asuransi kesehatan, tunjangan dan lainnya oleh pimpinan perusahaan
akan memberikan keuntungan pada perusahaan.
Owen meningkatkan kondisi kerja di pabrik, menaikkan usia minimum kerja
bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi
karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan
dengan harga layak dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan
tinggal. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.
2. Charles Babbage (1792 – 1871)
Kelahiran Babbage masih diperdebatkan, tetapi dia kemungkinan besar lahir di
44 Row Crosby, Walworth Road, London, Inggris. Sebuah plakat biru di
persimpangan Larcom Street dan Jalan Walworth. Tanggal lahir diberikan dalam
obituari di The Times 26 Desember 1792. Namun setelah muncul berita kematian,
keponakan menulis untuk mengatakan bahwa Charles Babbage lahir satu tahun
sebelumnnya.
Charles Babbage mengemukakan bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada
proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya,
karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Perhatiannya
diarahkan dalam hal pembagian kerja (division of labour) yang memiliki beberapa
keunggulan, yaitu : waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-
pengalaman yang baru, harus ada spesialisasi dalam pekerjaan (karena banyak waktu
yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dan
orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga
menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja), kecakapan dan keahlian seseorang
bertambah karena seseorang pekerja bekerja terus-menerus dalam tugasnya, adanya
perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.
Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan
perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus
memakai fasilitas, bahan dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-
baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia
menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja
dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik,
apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas.
3. Frederick Winslow Taylor (1856 - 1915)
Frederick Winslow Taylor (lahir 20 Maret 1856 – meninggal 21 Maret 1915)
adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas usahanya
meningkatkan efesiensi industri. Ia dikenal sebagai "bapak manajemen ilmiah" dan
pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi.
Frederick Winslow Taylor memperkenalkan teori scientific management, teori
manajemen yang menganalisis dan mensintesis alur kerja dengan tujuan
meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Taylor percaya bahwa keputusan
berdasarkan tradisi dan aturan-aturan praktis harus diganti dengan prosedur yang
tepat, yang dikembangkan setelah mempelajari kinerja individu ditempat kerja.
Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
a. Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu
pengetahuan di setiap unsur-unsur kegiatan.
b. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan
latihan dan pendidikan kepada pekerja.
c. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam
menjalankan tugas
d. Harus menjalin kerja sama yang baik antara pemimpin dengan pekerja.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi
mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut
Taylor mendekati ilmiah adalah :
a. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
b. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
c. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
d. Bekerja untuk hasil yang maksimal.
e. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya,
untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan
perusahaan.
Taylor mengatakan bahwa scientific management merupakan tugas setiap
manajer untuk mengetahui hal yang terbaik (best of the best) melalui penganalisaan,
observasi dan percobaan-percobaan. Observasi yang dilakukannya antara lain : time
and motion study, organisasi fungsional dan the taylor differential rate system.
4. Henry Laurance Gantt (1861 - 1919)
Henry Laurence Gantt (1861-23 November 1919 di Calvert Country, Amerika)
adalah seorang konsultan manajemen berlatarbelakang insinyur mekanik yang
menciptakan peta Gantt (Gantt Chart) terkena. Sumbangan Henry L. Grant yang
terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau
juga memperkenalkan sistem Charting yang terkenal dengan Gant Chart.
Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik
antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry
beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi
pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak
karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah
manajemen. Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan
rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih
baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan
dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya Gantt Chart
yang terkenal tersebut. Teknik ini pelopor teknik-teknik modern seperti PERT
(Program Evaluation and Review Techique).
5. Harrington Emerson (1853 – 1931)
Harrington Emerson Columbus (26 Maret 1864 - 15 Desember 1945) adalah ke-
48 Gubernur Maryland di Amerika Serikat 1916-1920. Menjabat sebagai Pengawas
Keuangan Maryland 1912-1916. Jangkanya sebagai gubernur berakhir 14 Januari
1920 dan dia kembali ke praktik hukumnya. Dia tetap aktif di politik, tetapi tidak
berhasil dalam pemilihan hakim Circuit Yudisial tahun 1926 dan gagal dalam
pemilihan untuk Distrik Kongres Pertama Maryland.
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dari hasil penelitiannya
menunjukkan kebenaran prinsip yaitu bahwa uang akan lebih berhasil bila
mengetahui tujuan penggunaannya. Bukti dari pendapat Emerson yaitu adanya
istilah Management by Objective (MBO). Dikemukakan 12 prinsip efisiensi untuk
mengatasi pemborosan dan ketidak-efisienan, yaitu :
a. Clearly defined ideals
b. Common sense
c. Competent causal
d. Dicipline
e. The fair deal
f. Reliable
g. Give an order, planning and schedulling
h. Schedule, standard working and time
i. Standard condition
j. Standard operation
k. Written standard practice instruction
l. Efficiency rewar
6. Frank Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972)
Frank Bunker Gilbreth (7 Juli 1868-14 Juni 1924) adalah penganjur manajemen
ilmiah dan perintis studi gerak dan waktu. Ia juga terkenal sebagai bapak dan tokoh
sentral dalam novel Cheaper by the DozenLillian Moller Gilbreth, BA, MA, PhD
(24 Mei 1878–2 Januari 1972) adalah salah seorang wanita ilmuwan Amerika
Serikat yang pertama kali menyandang gelar doktor (Ph.D).
Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik
dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh sebagai
makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi
kelelahan. Mereka juga terkenal dengan tiga peran dari setiap pekerja yaitu sebagai
pelaku, pelajar dan pelatihan yang senantiasa mencari kesempatan baru atau terkenal
dengan konsep "three position plan of promotion". Banyak manfaat dan jasa yang
diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh
manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu
mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan
pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa.
Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian
suamianya pada efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang
terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan mengerti kepribadian serta
kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian
dari pihak manajemen terhadap pekerja.
II. Aliran Neo Klasik
1. Hugo Munsterberg (1863 – 1916)
Hugo Münsterberg dilahirkan dalam sebuah keluarga Yahudi di Danzig
(sekarang Gdansk, Polandia) di bagian sebelah timur kota pelabuhan Prusia adalah
seorang Jerman-Amerika psikolog. Dia adalah salah satu pelopor dalam psikologi
terapan, memperluas penelitian dan teori-teori untuk Industri/Organisasi, hukum,
medis, klinis, pengaturan pendidikan dan bisnis.
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak
psikologi industri. Bukunya Psychology and Indutrial Efficiency, ia memberikan 3
cara untuk meningkatkan produktivitas:
a. Menempatkan seorang pekerja terbaik (best possible person) yang paling sesuai
dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya.
b. Menciptakan kondisi kerja yang terbaik (best possible work) yang memenuhi
syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
c. Menggunakan pengaruh psikologis (best possible effect) agar memperoleh
dampak yang paling tepat dalam mendorong karyawan.
2. Elton Mayo (1880 – 1949)
George Elton Mayo (1880-1949), ahli teori sosial dan psikolog industri, lahir
pada tanggal 26 Desember 1880 di Adelaide, putra sulung dari George Gibbes
Mayo, juru dan insinyur sipil kemudian, dan istrinya Maria Henrietta, Donaldson
née. Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan
manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan.
Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam
organisasi juga buruk. Hasil percobaan Howthorne menyatakan bahwa kenaikan
produktivitas bukan diakibatkan oleh insentif keuangan.Rantai reaksi emosional
antar pekerja berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas, perhatian khusus dan
simpatik sangat berpengaruh.
Dalam pendidikan dan pelatihan bagi para manajer dirasa semakin pentingnya
people management skills daripada engineering atau technicall skills, sehingga
konsep dinamika kelompok dalam praktek manajemen lebih penting daripada
manajemen atas dasar kemampuan perseorangan (individu). Walaupun demikian ada
beberapa kelemahan temuan Mayo yang dinyatakan oleh orang-orang yang
beranggapan kepuasan karyawan bersifat kompleks, karena selain ditentukan oleh
lingkungan sosial, juga oleh faktor-faktor lainnya yaitu tingkat gaji, jenis pekerjaan,
struktur dan kultur organisasi, hubungan karyawan manajemen dan lain-lain.
Gerakan hubungan manusia terus berkembang dengan munculnya pemikiran-
pemikiran lain yang juga tergolong dalam aliran perilaku yang lebih maju.
3. William Ouchi (1981)
William G. Ouchi (lahir 1943) adalah seorang profesor Amerika dan penulis
dalam bidang manajemen bisnis. Bill Ouchi lahir dan dibesarkan di Honolulu,
Hawaii. Dia adalah seorang profesor sekolah bisnis Stanford selama 8 tahun dan
telah menjadi anggota fakultas dari Sekolah Anderson of Management di University
of California, Los Angeles selama bertahun-tahun.
William Ouchi, dalam bukunya "theory Z -How America Business Can Meet
The Japanese Challen ge (1981)", memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk
menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau
didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi.
Teori Z : Bagaimana American Management Bisa Temui Tantangan Jepang dan
New York Times best seller selama lebih dari lima bulan. Saat ini peringkat sebagai
buku yang paling banyak memegang ketujuh dari 12 juta judul yang diselenggarakan
di perpustakaan 4000 AS. Buku keduanya, Formulir Society M: Bagaimana Amerika
Teamwork dapat menangkap kembali Competitive Edge, meneliti berbagai teknik
menerapkan pendekatan itu.
Ouchi juga datang dengan tiga pendekatan untuk kontrol dalam manajemen
organisasi:
a. Pasar kontrol
b. Birokrasi kontrol
c. Clan kontrol
III. Aliran Manajemen Modern
1. Abraham Maslow (1908-1970)
Abraham Harold Maslow (1 April 1908 - 8 Juni 1970) adalah seorang Amerika
profesor psikologi di Brandeis University, Brooklyn College, Sekolah Baru untuk
Penelitian Sosial dan Columbia University yang menciptakan hierarki kebutuhan
Maslow. Beliau seorang psikolog humanistis, dari USA memperkenalkan teori
aktualisasi diri dengan menandaskan bahwa tujuan utama psikoterapi adalah
membangun integritas seseorang.
Mengemukakan adanya hierarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang
perilaku manusia dan dinamika proses motivasi. Tingkatan Kebutuhan manusia
menurut Maslow sebagai berikut :
a. Kebutuhan Fisologis, hampir semua kebutuhan dasar manusia kebutuhan akan
pemelioharaan biologis, makan, minum dan kesejahteraan fisik.
b. Kebutuhan Keamanan, kebutuhan akan perlidungan dan kepastian dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Kebutuhan Sosial, kebutuhan akan kasih sayang, rasa memiliki dalam hubungan
dengan orang lain.
d. Kebutuhan Harga Diri secara Penuh, kebutuhan akan harga diri dimata orang
lain, penghormatan, prestise, harga diri, kemampuan diri dan dianggap ahli.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri, tingkat kebutuhan yang paling tinggi, kebutuhan
akan self fulfilment berkembang dan menggunakan kemampuannya.
2. Robert Blak dan Jane Mouton (1930 – 1987)
Blake lahir pada tahun 1918 dan belajar psikologi di Berea College, University
of Virginia, di mana ia mengambil MA pada tahun 1941, kemudian di University of
Texas di Austin, di mana ia mengambil gelar Ph.D. pada tahun 1947. Dia tinggal di
University of Texas sebagai profesor hingga tahun 1964, menerima LL.D pada tahun
1992.
Jane Mouton belajar matematika murni dan fisika di University of Texas dan
diterima MA dalam psikologi dari Florida State University pada tahun 1951 dan
Ph.D. dari University of Texas pada tahun 1957. Blake dan Mouton mengembangkan
konsep Grid manajerial saat bekerja bersama-sama di University of Texas dan ide-
ide mereka diuji dan dikembangkan melalui pelaksanaan program pengembangan
organisasi di perusahaan minyak Amerika Exxon.
Robert R. Blake Dan Jane Srygley Mouton bekerja bersama di departemen
psikologi dari University of Texas selama tahun 1950-an dan 1960-an. Mereka
dikenal terutama untuk pengembangan dari "Grid manajerial" sebagai kerangka
kerja untuk memahami perilaku manajerial. Mengemukakan lima gaya
kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
Blake dan Mouton mengidentifikasi dua driver fundamental dari perilaku
manajerial sebagai kepedulian untuk mendapatkan pekerjaan, dan kepedulian
terhadap orang yang melakukan pekerjaan. Mereka berpendapat bahwa, di satu sisi,
perhatian eksklusif untuk produksi dengan mengorbankan kebutuhan mereka yang
terlibat dalam produksi menyebabkan ketidakpuasan dan konflik, sehingga dapat
mempengaruhi kinerja, tetapi bahwa, di sisi lain kekhawatiran yang berlebihan untuk
menghindari konflik dan memelihara hubungan baik juga merugikan pencapaian
tujuan dan sasaran.
3. Fred Feidler (1967)
Fred Fiedler Edward (lahir 1922) adalah salah satu peneliti terkemuka di bidang
psikologi Industri dan organisasi abad ke-20. Dia adalah bisnis dan manajemen
psikolog di University of Washington .Dia menerapkan pendekatan kontingensi pada
studi kepemimpinan.
4. Rensis Likert (1903–1981)
Rensis Likert (5 Agustus 1903-3 September 1981) adalah seorang pendidik
Amerika dan psikolog organisasi paling dikenal untuk penelitian tentang manajemen
gaya. Dia mengembangkan nya Skala Likert dan model yang menghubungkan pin.
Pada tahun 1960-an Likert mengembangkan empat sistem manajemen yang
menggambarkan hubungan, keterlibatan, dan peran antara manajemen dan bawahan
dalam pengaturan industri, antara lain : sistem (1) explotatif otoritatif, sistem (2)
kebajikan otoritatif, sistem (3) konsultatif dan sistem (4) Partisipatif kelom POK.
(Firmanila, 2012)
C. Tantangan Masa Depan Bagi Bidang Manajemen Operasi Dan Produksi
Manajemen operasi merupakan ilmu yang menarik untuk dipelajari karena dihadapkan
pada kondisi yang selalu berubah. Kedinamisan ini terjadi karena adanya berbagai macam
tekanan dari globalisasi perdagangan dunia, juga perpindahan ide, produk dan uang dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Panduan yang sekarang diambil oleh manajemen operasi-di
mana dulu berada dan hendak menuju kemana.
Maka proses manajemen operasional harus konsisten dengan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan kegiatan operasional. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka akan diperkenalkan beberapa tantangan dinamis yang ditunjukkan dalam tabel
berikut.
Dahulu Penyebab Masa depan
Fokus lokal atau nasional Biaya rendah, komunikasi
global yang andal dan
jaringan transportasi
Fokus global
Jumlah pengiriman yang
besar
Siklus produk yang singkat
dan perlunya modal
memberikan tekanan untuk
mengurangi persediaan
Pengiriman yang just in time
Pembelian dengan
penawaran yang terendah
Penekanan kualitas,
membutuhkan pemasok
yang terlibat dalam
peningkatan produk.
Kemitraan rantai pasokan,
perencanaan sumberdaya
perusahaan, e-commerce
Pengembangan produk yang
lama
Siklus hidup yang lebih
pendek, internet,
komunikasi internasional
yang cepat, desain dengan
bantuan komputer dan kerja
sama internasional
Pengembangan produk yang
cepat, aliansi, desain yang
bekerja sama.
Produk yang distandarisasi Pasar global yang
berlimpah, bertambahnya
proses produksi yang
fleksbel
Customisation massal
dengan penekanan pada
mutu
Spesialisasi pekerjaan Berubahnya sosial budaya Pemberdayaan pekerjaan,
pergaulan, meningkatnya
masyarakat yang syarat
informasi dan pengetahuan
tim dan perampingan
produksi
Fokus pada biaya rendah Permasalahan lingkungan,
ISO 14000, meningkatnya
biaya pembuangan limbah
Produksi yang peka
terhadap lingkungan, ramah
lingkungan, bahan yang
dapat didaur ulang,
manufaktur kembali
(Prasetya H, Fitri Lukiastuti, 2009)
D. Ruang Lingkup Manajenem Operasi dan Produksi
Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi akan mencakup perencanaan atau
penyiapan sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi, serta
sistem informasi produksi. Peranan perencanaan dan pengendalian produksi adalah semata-
mata dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kegiatan bagian langsung atau tidak langsung
dalam berproduksi, sehingga perusahaan itu betul-betul dapat menghasilkan barang-barang
atau jasa dengan efektif dan efisien serta memenuhi sasaran-sasaran lainnya.
Perencanaan Sistem Produksi
Proses untuk merencanakan system produksi sehingga permintaan pasar dapat
dipenuhidengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat dan biaya produksi
minimum.
a. Perencanaan Produk
Kegiatan produksi dan operasi harus dapat menghasilkan produk, berupa
barang atau jasa, secara efektif dan efisien, serta dengan mutu atau kualitas yang
baik.
b. Perencanaan Lokasi Pabrik
Kelancaran produksi dan operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh
kelancaran mendapatkan sumber-sumber bahan dan masukan (inputs), serta
ditentukan pula oleh kelancaran dan biaya penyampaian atau supply produk yang
dihasilkan berupa barang jadi atau jasa ke pasar.
c. Perencanaan Fasilitas Produksi
Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja
dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk produksi aman, dan
nyaman; Dalam merencanakan tata letak suatu pabrik perlu mempertimbangkan
semua proses dan prosedur yang kan dijalani pabrik, kuantitas dan kualitas yang
diperlukan dan setiap jenis perubahan, jenis, mutu atau permintaan produk di masa
mendatang.
Menurut Subagyo (2000), tata letak (layout) pabrik adalah cara penempatan
fasilitas-fasilitas yang digunakan di dalam pabrik.
Fasilitas itu misalnya : mesin, alat produksi, alat pengangkutan barang, tempat
pembuangan sampah dan lain-lain. Letak dari fasilitas-fasilitas itu harus diatur
sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berjalan sedemiakian rupa dengan
lancar dan efisien. Sedang menurut Assauri (2008), layout yang baik dapat
diartikan sebagia penyusunan yang teratur dan efisien semua fasilitas pabrik dan
buruh (personel) yang ada di dalam pabrik.
d. Perencanaan Lingkungan Kerja
Untuk memperoleh kinerja yang optimal dari karyawan maka perlu
diperhatikan kebutuhan dari karyawan tersebut. Maka dari itu perlu dilakukan
perencanaan lingkungan kerja yang baik sehingga karyawan dapat bekerja dengan
baik dan menghasilkan kinerja yang baik bagi perusahaan karena produktivitas
dan mutu kerja karyawan dipengaruhi faktor-faktor yang terkait dengan lingkungan
kerja.
Perencanaan Lingkungan kerja seperti memperlakukan karyawan secara baik
dengan memberikan gaji yang layak , atau tidak memperkerjakan karyawan secara
overtime atau juga dapat dengan memberikan beberapa fasilitas di dalam
perusahaan yang dapat di manfaaat kan oleh karyawan seperti mushola,toilet
kantin.
e. Perencanaan Standart Produksi
Salah satu faktor yang terpenting dalam menunjang keberhasilan perusahaan
adalah penggunaan standar produksi dalam suatu perusahaan, dengan adanya
standar produksi maka pelaksanaan proses produksi pada sebuah perusahaan akan
berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh perusahaan,
Standar produksi umumnya digunakan oleh perusahaan yaitu untuk menetapkan
kualitas produksi.
Sistem Pengendalian Produksi
Pengendalian dan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa
yang telah direncanakan, dan apabila terjadi penyimpangan, maka dapat dievaluasi
sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai.
a. Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-
sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan
sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana. Tujuan utamanya adalah
memaksimumkan pelayanan bagi konsumen, meminimumkan investasi pada
persediaan, perencanaan kapasitas, pengesahan produksi dan pengesahan
pengendalian produksi, persediaan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan
material, peralatan, routing dan proses planning, dan sebagainya.menetapkan
produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus
selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan
b. Pengendalian Bahan Baku
Persediaan dalam sebuah perusahaan merupakan suatu hal yang sangat
penting. Persediaan memilki berbagai fungsi karena jika perusahaan mengalami
kekurangan barang persediaan, maka akan berakibat pada hal-hal sepeti
tertundanya proses produksi, penjualan sehingga akan menghambat dalam
perolehan laba atau pendapatan.
c. Pengendalian Tenaga Kerja
Pelaksanaan pengoperasian sistem produksi dan operasi ditentukan oleh
kemampuasn dan keterampilan para tenaga kerja atau sumber daya manusianya.
d. Pengendalian Biaya
Perusahaan harus mampu untuk memanjemen dan mengawasi system
keuanganya yang dikeluarkan selama proses produksi agar biaya yang dikeluarkan
dalam kegiatan bisnis dapat digunakan secara efektif dan efisien.
e. Pengendalian Kualitas atau Mutu
Pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa dirancang
dan diproduksi telah mampu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
standart yang di miliki perusahaan
f. Pemeliharaan
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi harus
selalu terjamin tetap tersedia untuk dapat digunakan, sehingga dibutuhkan adanya
kegiatan pemeliharaan atau perawatan.
Sistem Informasi Produksi
Sistem yang di gunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup
seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk
memproduksi barang atas jasa.
a. Struktur Organisasi
Salah satu perangkat yang paling penting dari sistem informasi adalah manusia
sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi
dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat
tergantung dari kebutuhan pengelolanya. Oleh karena itu bentuk atau jenis sistem
informasi yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya.
- Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan
pengambilan keputusan.
- Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan.
- Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi dan
pengambilan keputusan.
- Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.
b. Strategi Berdasarkan Pesanan
Sistem informasi produksi atas dasar pesanan merupakan suatu strategi yang
reaktif, Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan
pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar.
Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan harga pokok
pesanan.
c. Produksi untuk Persediaan
Sistem informasi produksi untuk persediaan adalah suatu strategi material
proaktif yaitu mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan.
Sistem informasi produksi untuk persediaan memiliki 4 ( empat ) komponen
yakni : a) Sistem penjadwalan produksi, b) Sistem material requirement planning,
c) Sistem capacity requrement planning dan d) Sistem pelepasan pesanan.
Manfaat sistem informasi produksi untuk persediaan adalah :
1. Perusahaan dapat mengelola materialnya secara lebih efisien
2. Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang
3. Perusahaan mengetahui kebutuhan material dimasa depan
4. Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok
Ketiga aspek dan komponen-komponennya tersebut agar dapat berjalan
dengan baik perlu Proses Manajemen (POACC) yaitu:
1. Planning yaitu merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan
alternatif-alternatif, kebijaksanaan- kebijaksanaan, prosedur-rosedur, dan
program-program sebagai bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai.
2. Organizing merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh
potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan
atau organisasi untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan
yang telah ditentukan bersama.
3. Actuating merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian,
dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi
tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing
untuk dapat mewujudkan tujuan.
4. Coordinating dalam operasionalnya mengerjakan unit- unit, orang-orang,lalu
lintas informasi, dan pengawasan seefektif mungkin, semuanya harus
seimbang dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Controlling merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses
perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan
tersebut memberikan hasil yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan
berhasil guna.
(Prasetya H, 2009)
E. Peranan Manajer Operasi dan Produksi
Kegiatan manajemen operasi memerlukan pengetahuan yang luas yang mencakup
berbagai fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian. Maka dari itu manajemen operasi itu sendiri harus diperlukan seorang manajer
yang mengatur kegiatan tersebut secara efektif dan efisien. Dan manajer operasi dituntut juga
harus menghasilkan sebuah produk.
Zulian Yamit (2003) menyatakan bahwa peranan manajer operasi adalah sebagai berikut:
1. Menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang efisien agar
tidak menyita waktu dalam pergerakan.
2. Melakukan pemeliharaan agar menjamin keandalan dan kontinuitas operasi.
3. Mengurangi bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses produksi untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang rendah.
4. Menentukan komponen yang akan dibuat atau dibeli dari suplier.
5. Menentukan atau memperbaiki skedul kerja.
6. Mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan jam kerja.
7. Memperbaiki sistem informasi produk dengan para suplier.
8. Memperbaiki manajemen persediaan.
9. Memperbaiki produktivitas.
10. Mengurangi jika memungkinkan menghapuskan pemborosan.
11. Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses, dan
sebagainya.
Dari banyaknya peranan manajer operasi, maka peranan manajer operasi itu sangatlah
penting dalam kegiatan manajemen operasi untuk menghasilkan barang atau jasa.
(Yamit, 2003)
F. Proses Produksi
Proses produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu
barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.
Jenis proses produksi menurut wujud proses produksi :
1. Proses kimia adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia
2. Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dengan merubah bentuk
3. Proses asembling adalah proses produksi menggabungkan komponen-komponen
menjadi produk akhir.
4. Proses transportasi adalah proses produksi menciptakan perpindahan barang
5. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi adalah proses produksi berupa
penyiapan data informasi yang di perlukan.
Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi :
1. Proses Produksi Terus-menerus (Continuous Processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai
pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan.
Ciri-ciri :
a. Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah
distandarisir.
b. Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
c. Mesin bersifat khusus.
d. Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
e. Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi
terhenti.
f. Tenaga kerja sedikit.
g. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
h. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman
yang banyak.
Kebaikan:
a. Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan
distandardisir.
b. Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
c. Biaya tenaga kerja rendah.
d. Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Kekurangan:
a. Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
b. Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh
proses produksi.
c. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
2. Proses Produksi Terputus-putus (Intermitten Processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus
proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
Ciri-ciri:
a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
b. Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
c. Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
d. Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah
satu mesin.
e. Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
f. Persediaan bahan mentah tinggi.
g. Membutuhkan tempat yang besar.
Kelebihan:
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang
berhubungan dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan
menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi
mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun
ada kerusakan di salah satu mesin.
Kekurangan:
a. Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda
tergantung pemesanan.
b. Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
c. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
d. Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena
menggunakan banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.
3. Proses Produksi Campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-
menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan
kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas
secara penuh.
Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi :
Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses
produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam perusahaan
yang bersangkutan yaitu proses produksi utama dan proses produksi bukan utama.
1. Adapun proses produksi utama meliputi:
a. Proses produksi terus-menerus merupakan proses produksi yang mempunyai
pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di
dalam perusahaan.
b. Proses produksi terputus-putus ialah suatu proses produksi dimana arus proses
yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
c. Proses produksi proses yaitu suatu proses produksi yang terjadi saat produksi
itu terjadi.
d. Proses produksi proses yang sama merupakan sebuah proses produksi yang
dilakukan secara bersamaan dalam sebuah perusahaan.
e. Proses produksi proyek khusus merupakan suatu proses produksi yang
dilakukan perusahaan dalam sebuah proyek tertentu yang sedang ditangani
oleh perusahaan tersebut.
f. Proses produksi industri berat merupakan proses produksi yang dilakukan oleh
sebuah industri yang menggunakan tenaga mesin-mesin besar dalam proses
produksi seperti pabrik baja dan pabrik besi.
2. Proses produksi bukan utama meliputi:
a. Penelitian yaitu metode produksi yang dilakukan melalui sebuah pencarian
sumber pengetahuan terlebih dahulu sebelum melakukan produksi.
b. Model ialah proses produksi untuk memberikan gambaran produksi yang
dilakukan oleh perusahaan.
c. Prototipe yaitu bentuk awal produksi atau standar dari entitas yang memiliki
perbedaan yang unik namun belum tentu berbentuk fisik.
d. Percobaan merupakan proses produksi awal sebagai permulaan dalam
pembentukan produk, biasanya dalam uji coba produk baru.
e. Demonstrasi ialah pola produksi yang dilakukan untuk memaparkan hasil dari
produksi sebuah perusahaan yang telah terjadi.
3. Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi
Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi penyelesaian proses ini pada
umumnya untuk mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi di dalam
perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
yaitu:
- Proses Produksi Tipe A
Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses produksi dimana
dalam setiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat
diperiksa secara mudah. Dengan demikian pengendalian proses dapat
dilaksanakan pada setiap tahap proses, sesuai dengan yang dikehendaki oleh
manajemen perusahaan yang bersangkutan.
- Proses Produksi Tipe B
Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses produksi dimana di
dalam penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan
akan terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses
produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu
saja. Dengan demikian pengendalian proses produksi yang dilaksanakan dalam
perusahaan akan terbatas kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa
secara mudah.
- Proses Produksi Tipe C
Perusahaan yang penyelesaian produksinya termasuk di dalam kategori
proses produksi tipe C ini adalah perusahaan yang melaksanakan proses
penggabungan atau pemasangan (assembling). Pelaksana proses produksi
dalam perusahaan tersebut dilakukan dengan pemasangan atau penggabungan
komponen-komponen produk.
- Proses Produksi Tipe D
Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi yang dilaksanakan
dalam perusahaan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi
otomatis. Mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan dalam perusahaan
tersebut dilengkapi dengan beberapa peralatan khusus untuk melaksanakan
pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.
- Proses Produksi Tipe E
Proses produksi ini merupakan proses produksi dari perusahaan-
perusahaan dagang dan jasa. Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda
dengan perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi agak berbeda dengan
beberapa perusahaan yang melaksanakan processing dalam proses produksi
yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan.
(Subagyo, 2000)
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2014.Pengantar Manajemen Operasi.Online.
http://taufikep.blogspot.com/20/13/06/pengantar-manajemen-operasi-dan.html. Diakses
21 Februari 2014
Anonymous.2014.Pengantar Manajemen Operasi.Online.
http://taufikep.blogspot.com/20/13/06/pengantar-manajemen-operasi-dan.html. Diakses
22 Februari 2014
Apple, James M. 1990. Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung : Penerbit ITB.
Firmanila, Fira.2012.Tokoh-tokoh Manajemen Operasi dan Produksi.(online).
http://catatanfhiera.blogspot.com/2012/03/profile-tokoh-tokoh-manajemen.html.
Diakses 19 Februari 2014
Musdalifah.2014.Manajemen
Operasional.online.http://www.slideshare.net/musdalifah/ringkasan-pengajaran-
manajemen-operasional. Diakses 22 Februari 2014
Pangestu Subagyo,2000. Manajemen Operasi.BPFE. Yogyakarta
Prasetya H, Fitri Lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Penerbit MedPress
Sofjan Assauri. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Jakarta
Yamit, Zulian. (2003). Manajemen Produksi dan Operasi. Second edition. Ekonosia Fakultas
Ekonomi UII, Yogyakarta