tugas kulit
TRANSCRIPT
DERMATOSIS ERITROSKUAMOSA
Pembimbing
dr.Hj. Nurhasanah Sp.KK
Disusun Oleh :
Arini Nurlela 030.08.040
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kulit dan Kelamin
RSUD KarawangPeriode 14 Januari-15 Februari 2014
Fakultas Kedokteran Universitas TrisaktiJakarta
PSORIASIS1.Nama Penyakit/Diagnosis : Psoriasis
2.Kriteria Diagnosis : Lesi makula atau plak eritematosa dengan skuama putih,
tebal diatasnya. Sering terdapat pada siku,lutut, kulit
kepala dan sakrum. Bersifat kronik residif.
3. Diagnosis Banding : -Dermatofitosis
- Dermatitis Seboroik
- Pitiriasis rosea
4. Pemeriksaan Penunjang : Biopsi kulit (untuk membantu menegakkan diagnosis).
Kerokan kulit dengan KOH 10% (untuk menyingkirkan
dermatofitosis)
5. Konsultasi : Spesialis kulit, THT, Psikiatri, Gigi
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat Jalan
7. Terapi : 1. Sistemik
Antihistamin, kadang-kadang perlu minor tranquilizer .
Kortikosteroid sistemik tidak dianjurkan (sering
terjadi fenomena rebound yang dapat berkembang
menjadi eritroderma).
2. Topikal:
Salep campuran yang terdiri dari liquor carbonas
detergens 5% asam salisil 5% pada lesi
Tidak terlalu luas dapat diberikan salep kortikosteroid
8.Penyulit : Eritroderma
9.Informed Consent : Tidak perlu
10.Lama Perwatan : 2-4 minggu
11.Lama Pemulihan : 2 minggu
12.Output : Rekurens, Kronik – Residif
13.Patologi Anatomi : PA dari biopsi kulit untuk memastikan diagnosis
14.Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu
PARASORIASIS1.Nama Penyakit/Diagnosis : Parapsoriasis
2.Kriteria Diagnosis : Lesi makula atau plak eritematosa dengan skuama. Pada
umumnya tanpa keluhan .Berkembang perlahan-
lahan.Bersifat kronik residif.
3. Diagnosis Banding : - Pitiriasis rosea
- Psoriasis
4. Pemeriksaan Penunjang : -
5. Konsultasi : Spesialis kulit
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat Jalan
7. Terapi : 1. Sistemik
Antihistamin, kadang-kadang perlu minor tranquilizer .
Kortikosteroid sistemik tidak dianjurkan (sering terjadi
fenomena rebound yang dapat berkembang menjadi
eritroderma).
2. Topikal:
Salep campuran yang terdiri dari liquor carbonas detergens 5%
asam salisil 5% pada lesi
Tidak terlalu luas dapat diberikan salep kortikosteroid
8.Penyulit : -
9.Informed Consent : Tidak perlu
10.Lama Perwatan : 2-4 minggu
11.Lama Pemulihan : 2 minggu
12.Output : Rekurens, Kronik – Residif
13.Patologi Anatomi : -
14.Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu
PITIRIASIS ROSEA1.Nama Penyakit/Diagnosis : Pitiriasis Rosea
2.Kriteria Diagnosis : Lesi inisial berbentuk eritema dan skuama yang halus
kemudian disusun oleh lesi yang lebih kecil
dibadan,lengan dan paha atas,tersusun sesuai lipatan kulit.
3. Diagnosis Banding : - Tinea Korporis
4. Pemeriksaan Penunjang : -
5. Konsultasi : Spesialis kulit
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat Jalan
7. Terapi : -Simptomatik
-. Topikal: Bedak Salisil + mentol 0,5-1 %
8.Penyulit : -
9.Informed Consent : Tidak perlu
10.Lama Perwatan :
11.Lama Pemulihan : 3-8 minggu
12.Output : Rekurens, Kronik – Residif
13.Patologi Anatomi : -
14.Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu
DERMATITIS SEBOROIKA1.Nama Penyakit : Dermatitis Seboroika
2.Kriteria Diagnosis : Gatal, kronik-residif. Bayi, Anak 6-10 tahun, Dewasa
18-40 tahun.Tempat predileksi : Kulit kepala, alis, daerah
nasolabial, belakang telinga, lipatan buah dada, presternal,
ketiak, umbilikus, lipat bokong, lipat paha, skrotum.
Morfologi : Skuama kering/basah, krusta kekuning-
kuningan.
3.Diagnosis Banding : -Psoriasis
- Pitiriasis Rosea
- Dermatomikosis
4. Pemeriksaan Penunjang : Bila curiga dermatomikosis, lakukan kerokan kulit,
dengan KOH 10% (menyingkirkan diagnosis)
5.Konsultasi : Pada dermatitis seboroika yang berat konsultasi pada
spesialis kulit
6.Perawatan Rumah Sakit : Rawat Jalan
7.Terapi : 1.Umum : Diet rendah lemak
2.Farmakologi :
Sistemik: Antihistamin. Pada kasus berat ditambah
dengan kortikosteroid, singkat, dosis rendah "tapering
off"
Lokal : Preparat kortikosteroid
Sampo : Selenium Sulfida
8.Penyulit : Infeksi Sekunder
Dependen terhadap Steroid
9.Informed Consent : Tidak perlu
10.Lama Perawatan : Observasi agak lama karena kronik residif
11.Masa Pemulihan : 1-2 minggu
12.Output : Dermatitis Seboroik : Kronik Residif
13.Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu
DERMATITIS EKSFOLIATIVA1.Nama Penyakit/Diagnosis : Dermatitis Eksfoliativa
2.Kriteria Diagnosis : Eritema Universalis dengan/tanpa skuama kasar.
Suhu kulit lebih panas,menggigil
3. Diagnosis Banding : Ada beberapa penyebab eritroderma (underlying
disease)
Sebaiknya dicari (Psoriasis. D.Seboroik, Drug eruption, D
D.Kontak, Keganasan)
4. Pemeriksaan Penunjang : Biopsi kelenjar dan kulit bila curiga keganasan
5. Konsultasi : Spesialis kulit dan kelamin
Penyakit Dalam,THT dan Gigi
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat Inap segera dengan pengawasan Spesialis Kulit
Dan Kelamin
7. Terapi : 1. Sistemik
Prednison 20-3- mg/hari, tapering off bila lebih 2 minggu,
Substitusi synacten,KCL,Diet TKTP, rendah garam
2.Lokal
Emolien dioleskan berselang-seling pada sebagian (40%)
luas permukaan kulit
8.Penyulit : Gangguan faal kulit, keganasan sindrom Sezary,
Ketergantungan steroid, efek samping steroid
9.Informed Consent : Perlu
10.Lama Perwatan : 2-4 minggu
11.Lama Pemulihan : 2-4 minggu
12.Output : Sembuh parsial, Kronik – Residif
13.Patologi Anatomi : Untuk konfirmasi diagnostic penyebab
14.Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu
DERMATOFITOSIS1.Nama Penyakit/Diagnosis : Dermatofitosis
Disebabkan jamur dermatofita berdasarkan lokasi disebut :
Tinea kapitis (di rambut dan kulit kepala), Tinea Korporis
(dibadan), Tinea Manus (ditangan) , Tinea Kruris (diipat
paha), Tinea Pedis (dikaki), Tinea Unguium (dikuku) dan
Tinea Barbe (didaerah jambang/jenggot)
2.Kriteria Diagnosis : Rasa gatal, lesi berbentuk plak/macula anular, sirsiner
dan polisiklik berbatas tegas. Meluas secara sentrifugal
dengan bagian tengah tenang dan bagian pinggir aktif
terdiri dari papul, vesikel, eritem dan skuama.
3. Diagnosis Banding :- Dermatitis Seboroik
- Kandidiasis
- Psoriasis
-Dermatitis Numularis
-Pitiriasis Rosea
4. Pemeriksaan Penunjang : Kerokan kulit dengan KOH 10% (adanya hifa)
- Kultur
5. Konsultasi : Spesialis kulit dan kelamin
Penyakit Dalam,THT dan Gigi
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat Inap
7. Terapi : 1. Umum : Menjaga kebersihan
2.Khusus :
a. Sistemik :
- Griseofulvin 500mg/hari, Ketokonazol 1x200 mg/hari
- Antihistamin (bila gatal)
b. Lokal : krim Ketokonazol : 2%
8.Penyulit : Infeksi Sekunder
9.Informed Consent : Tidak Perlu
10.Lama Perwatan : Bergantung lokasi
11.Lama Pemulihan : Bergantung lokasi
12.Output : Sembuh total, dapat kambuh bila ada faktor pencetus
(kelembaban)
13.Patologi Anatomi : Tidak perlu
14.Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu