tugas manajemen keperawatan-ruang nifas

20
TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN oleh : Ruang Nifas KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Upload: akhmad-miftahul-huda

Post on 11-Dec-2015

76 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

oleh :Ruang Nifas

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450

Page 2: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

oleh :

Mahbub Rahmadani NIM 122310101003Hidayatus Sholihah NIM 122310101002Ikbar Nurkholisa Imaniar NIM 122310101004Amadea Yollanda NIM 122310101009Riana Vera Andantika NIM 122310101006Listya Pratiwi NIM 122310101017Retno Puji Astuti NIM 122310101027Desi Rahmawati NIM 122310101021Riska Umaroh NIM 122310101023Sungging Pandu Wijaya NIM 122310101026Akhmad Miftahul Huda NIM 122310101061Mega Puspita Warni NIM 122310101069Berlinda Damar Asri NIM 122310101077Ambar Larasati NIM 122310101076

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGIUNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450

Page 3: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

A. Struktur Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari

pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan

fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian

khusus.

Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :

1. Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal

2. Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing

3. Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan

4. Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan

lancar dan tertib

5. Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang

sama biasanya cukup tinggi.

6. Pembidangan tugas menjadi jelas

Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:

1. Pekerjaan seringkali sangat membosankan

2. Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian

lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja

3. Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga

koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan

Page 4: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

Struktur Organisasi Fungsional Bagian Pelayanan Medik dan Keperawatan

Direktur

Mahmbub Ramadhani

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan

Amadea Yollanda

Divisi laboratorium

Hidayatus S

Spesialis Paru

Riska Umaroh

Spesialis Penyakit Dalam

Retno Puji A

Departemen Pengobatan

Listya Pratiwi

Divisi Radiologi

Sungging Pandu

Spesialis Saraf

Desi Rahmawati

Divisi Farmasi

Berlinda Damar

Spesialis Kandungan

Akhmad Miftahul

Spesialis Jantung

Ambar Larasati

Divisi Keperawatan

Riana Vera A

Page 5: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

B. Struktur Organisasi MatriksStruktur matriks ialah struktur organisasi yang memadukan garis wewenang

vertikal dan horizontal . Struktur matriks terjadi ketika pembentukan

departemen prouk di tindihkan pada organisasi yang membentuk

departemennya dilakukan seecara fungsional. Dalam organisasi

matriks,wewenangdi delegasikan baik kebawah mauppun mendatar. Banyak

ahli yang berpendapat tentang struktur organisasi matriks.

Adapun beberapa definisi struktur organisasi matriks adalah

sebagai berikut:

1) Menurut Sukoco (2007)

Struktur organisasi matriks adalah struktur organisasi terbaru

dari semua struktur organisasi dan sering digunakan oleh

perusahaaan yang melakukan proyek rumit. Struktur ini

mengintegrasikan hubungan vertical dan horizontal dengan unit lain dalam

sebuah proyek.

2) Menurut Wijanto (2009)

Struktur organisasi matriks merupakan suatu desain

struktural yang menugaskan para spesialis dari berbagai

departemen fungsional untuk bekerja pada suatu proyek

yang dipimpin olh seorang manajer proyek. Manajer proyek

mempunyai otoritas terhadap staf yang terlibat. Jadi staf

yang terlibat memiliki dua atasan, yakni manajer lini dan

manajer proyek. Model ini banyak digunakan di perusahaan

besar dan perudahaan multinasional.

3) Menurut Hendi (2009)

Struktur matriks adalah struktur yang meibatkan karyawan yang direkrut

sementara dari beberapa area fugsional, seperti manufaktur, keuangan,

penjualan, dan mempekerjakan mereka sebagai tenaga part time atau full time

di sebuah proyek. Orang yang direkrut biasanya memiliki keahlian tertentu

yang dibutuhkan proyek yang sedang atau akan dikerjakan. Misalnya, jika

Page 6: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

proyek melibatkan pengembangan, manufaktur dan pemasaran produk baru,

karyawan di area fungsional yang memiliki keahlian terkait.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

struktur organisasi matriks adalah struktur organisasi yang terdiri dari

beberapa karwayan dengan keahlian sesuai bagian dalam proyek dan

dipimpin oleh manajer dari dua arah secara vertical dan horizontal. Struktur

organisasi matriks digunakan untuk memudahkan pengembangan

pelaksanaan beragam program atau proyek. Setiap departemen dikepalai oleh

vice precident  yang mempunyai tanggung jawab fungsional  bagi seluruh

proyek. Sedangkan setiap manajer proyek mempunyai project responsibility

untuk penyelesaian dan implementasi strategi.

Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda dimana

wewenang horizontal diterima manajer proyek sedangkan wewenang

fungsionalnya yaitu sesuai dengan keahliannya dan tetap akan melekat

sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya.

Akibatnya anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, yang berarti

dalam melaksanakan kegiatannya para anggota harus melaporkannya kepada

dua atasan. Untuk mengatasi masalah yang timbul, biasanya manajer proyek

diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan

perintah dimana manajer proyek tersebut akan langsung melapor pada

manajer puncak.

Kekurangan Stuktur Organisasi Matriks

a) Kebingungan dapat terjadi karena orang tidak memiliki

seorang atasan tempat karyawan mempertanggungjawabkan

pekerjaannya

b) Rancangan matriks mendorong manajer dan bawahannya

bermain politik dan kekuasaan

c) Keykinan yang keliru dapat terjadi yakni manajemen matriks

sama halnya dengan pengambilan keputusan kelomppok

Page 7: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

dengan kata lain, setiap orang harus diajak berkonsultasi

untuk setiap keputusan

d) Terlalu banyak nuansa demokrasi menyebabkan kurangnya

tindakan nyata

e) Meningkatnya tekanan kerja pada karyawan dengan jumlah

atasan atau pengawas lebih dari satu orang

f) Manajer dapat menemui kesulitan mengkoordinasikan

aktivias karyawan saat mereka direkrut sementara ke dalam

proyek.

g) Menyalahi prisip kesatuan komandu akibat adanya dua

supervisor dalam satu proyek.

Kelebihan Stuktur Organisasi Matriks

a) Pengambilan keputusan terdesentralisasi pada suatu tingkat

tempat informasi diproses secara benar dan pengetahuan

yang relevan diterapkan

b) Jaringan komunikasi yag ekstensif membantu memproses

informasi dalam jumlah besar

c) Dengan keputusan yang didelegasikan ke tingkat yang

sesuai, manajemen di tingkat yang lebih tinggi tidak akan

terbebani oleh keputusan operasional

d) Pemanfaatan sumberdaya dapat efisien karena sumberdaya

utama dibagikan ke beberapa program atau produk penting

yang bersamaan

e) Karyawan dapat mempelajari keahlian kolaboratif yang

dibutuhkan untuk berfungsi dalam suatu lingkungan formal

dan interaksi besar

f) Jenjang karir berganda akan ditekan seiring dengan lebih

banyaknya pilihan karir yang tersedia di kedua sisi organisasi

Page 8: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

g) Memungkinkan perusahaan menyelesaikan pekerjaan yang

rumit karena tersedianya sumber daya yang ahli dalam

bidangnya

h) Membantu perusahaan beradaptasi dengan cepat terhadap

segala situasi, karena karyawan dengan keahlian tertentu

dapat dengan mudah direkrut dalam proyek

Page 9: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

Staf Pembelian Staf AdministrasiMega P.W.

Staf AdministrasiAmbar L.

Staf PembelianBerlinda D.A.

Staf ProduksiDesi R.

Staf TeknisAkhmad M.H

Staf ProduksiIkbar N.I.

Staf TeknisSungging P.W.

Presiden Direktur

Mahbub R.

Manajer Departemen Teknis

Listya Pratiwi

Manajer Departemen Produksi

Riska Umaroh

Manajer Departemen Pembelian

Retno P.A.

Manajer Departemen Administrasi

Hidayatus S.

Manajer Proyek A

Amadea Yollanda

Manajer Proyek B

Riana Vera A.

Contoh Struktur Organisasi Matriks

Page 10: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

C. Struktur Organisasi Lini

Definisi : Kekuasaan mengalir secara langsung dari Direktur ke Kepala Bagian,

kemudian ke para Karyawan di bawahnya. Masing-masing bagian

merupakan unit yang berdiri sendiri, dan Kepala Bagian menjalankan

semua pengawasan dalam jajarannya

Kelebihan :

1. Adanya kesatuan komando atau perintah dalam suatu pimpinan yang

terstruktur serta koordinasi akan lebih mudah dilaksanakan

2. Kedisiplinan pegawai yang tinggi dan mudah dipelihara atau dipertahankan

3. Proses pengambilan keputusan dan istruksi-instruksi dapat betjalan dengan

cepat karena langsung pada pimpinan

4. Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab langsung bisa

diberikan pada bawahan.

5. Rasa solidaritas yang tinggi antara pimpinan dan pegawai

6. Menghemat biaya, karena pengawasan dari berbagai kegiatan cukup dilakukan

oleh seorang saja

7. Pengawasan yang lebih efektif

8. Banyak digunakan dalam organisasi kecil

Kelemahan :

1. Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas

sehingga kurang efisien.

2. Bersikap kaku (tidak fleksibel)

3. Kesempatan pegawai untuk berkembang akan terbatas karena sukar untuk

mengambil inisiatif sendiri

4. Kurangnya kerjasama antar bagian pada setiap staf

5. Keorganisasian yang tergantung pada satu orang yaitu pimpinan

6. Beban pimpinan yang berat karena dipegang sendiri

Page 11: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

DIREKTUR UTAMA(Mahbub Rahmadani)

DIREKTORAT MEDIK DAN

KKEPERAWATAN(Amadea Yolanda)

DEWAN PENGAWAS(Akhmad Miftahul Huda)

DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENDIDIKAN(Listya Pratiwi)

DIREKTORAT KEUANGAN

(Riana V Andantika)

Bidang Medik(Riska

Umaroh)

Bidang Keperawat

an(Hidayatus Sholeha)

Bagian Sumber Daya

Manusia(Sungging P.

W)

Bagian Pendidika

n dan Penelitian

(Desi Rahmawati

Bagian Akuntansi

dan Verifikasi(Retno Puji

A)

Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi

Dana(Ikbar N Imaniar)

Seksi Pelayanan Keperawatan

(Berlinda Damar A)

Page 12: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

DAFTAR PUSTAKA

Haryadi, Hendi.2009. Administrasi Perkantoran Untuk Manajer &

Staf. Jakarta: Visimedia.

Sukoco, B.M. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran

Modern. Surabaya: Erlangga

Sungkono, C & Yulianto, A. 2008. Kepemimpinan dan Kolaborasi

dalam Dunia yang Kompetitif. Jakarta: Salemba Empat.

Wijanto, Serian. 2009. Pengantar Entrepreneurship. Jakarta:

Grasindo

Page 13: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas

Lampian

Tugas terstruktur Ns. Dosi Wijaya, M.Kep

Page 14: Tugas Manajemen Keperawatan-ruang Nifas