tugas mandiri blok reproduksi

Upload: sandrya-deprisicka

Post on 12-Jul-2015

209 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TUGAS MANDIRI OBGYN Blok Reproduksi dan Tumbuh Kembang

Disusun Oleh: Sarastania Oktatriana 1102008228

Universitas Yarsi Jakarta 2011/2012

TUGAS MANDIRI BLOK REPRODUKSI-TUMBUH KEMBANG A. POWER Distosia adalah kesulitan dalam jalannya persalinan. Distosia karena kelainan tenaga (his) adalah his yang tidak normal, baik kekuatan maupun sifatnya, sehingga menghambat kelancaran persalinan. Etiologi 1) Kelainan his sering dijumpai pada pada primigravida tua; sedangkan inersia uteri sering dijumpai pada multigravida dan grandemulti 2) Factor herediter, emosi, dan ketakutan memegang peranan penting 3) Salah pimpinan persalinan, atau salah pemberian obat-obatan seperti oksitosin dan obat-obat penenang 4) Bagian terbawah janin tidak berhubungan rapat dengan segmen bawah Rahim; ini dijumpai pada kesalahan-kesalahan letak janin dan disproporsi sefalopelvik 5) Kelainan uterus misalnya uterus bikornis unikolis 6) Kehamilan postmatur (postdatism) INERSIA UTERI Adalah his yang sifatnya lebih lemah, lebih singkat, dan lebih jarang dibandingkan dengan his normal. Inersia uteri dibagi atas 2 keadaan: 1) Inersia uteri primer Kelemahan his timbul sejak dari permulaan persalinan. Hal ini harus dibedakan dengan his pendahuluan yang juga lemah dan kadang-kadang menjadi hilang (false labour). 2) Inersia uteri sekunder Kelemahan his yang timbul setelah adanya his kuat yang teratur dan dalam waktu yang lama. Diagnosis inersia uteri memerlukan pengalaman dan pengawasan yang teliti terhadap persalinan . pada fase laten diagnosis akan lenih sulit, tetapi bila sebelumnya telah ada kontraksi (his) yang kuat dan lama, maka diagnosis inersia uteri sekunder akan lebih mudah. Inersia uteri menyebabkan persalinan akan berlangsung lama dengan akibat-akibatnya terhadap ibu dan janin. TETANIA UTERI Adalah his yang terlampau kuat dan terlalu sering sehingga tidak ada relaksasi Rahim. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pertus presipitatus yang dapat menyebabkan persalinan diatas kendaraan, di kamar mandi, atau tidak sempat dilakukan pertolongan. Akibatnya terjadilah luka-luka janin lahir yang luas pada serviks, vagina, dan perineum, dan pada bayi dapat terjadi perdarahan intracranial.

Bila ada kesempitan panggul dapat terjadi ruptura uteri mengancam. Dan bila tidak segera ditangani akan berlanjut menjadi ruptura uteri. AKSI UTERUS INKOORDINASI (INCOORDINATE UTERINE ACTION) Sifat his yang berubah-ubah, tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antara kontraksi dan bagianbagiannya. Jadi kontraksi tidak efisien dalam mengadakan pembukaan, apalagi dalam pengeluaran janin. Pada bagian atas dapat terjadi kontraksi tetapi bagian tengah tidak, sehingga dapat menyebabkan terjadinya lingkaran kekejangan yang mengakibatkan persalinan tidak dapat maju. B. PASSAGE Klasifikasi Panggul Bermacam-macam klasifikasi panggul telah dikemukakan berbagai sarjana, namun masih kurang memuaskan. DEVENTER membuat pembagian: 1) Too large (besar) 2) Too small (kecil) 3) Too flat (picak) Klasifikasi yang paling banyak dipakai adalah menurut CALDWELL & MOLOY (1933). Mereka membagi pelvis menurut bentuk arsitekturnya menjadi: a) False (anterior) b) Hind (posterior) c) Bentuk kombinasi, yaitu gineko-antropoid, andro-platipeloid, dan lain-lain. Kelainan Bentuk Panggul (Deformed Pelvis) 1) Kongenital - Just minor pelvis : sempit, kecil - Simple flat pelvis - Male type pelvis - Funnel pelvis (outlet sempit) - Panggul asimilasi 2) Kelainan penyakit tulang panggul - Rachitis - Osteomalasia - TBC tulang 3) Kelainan tulang belakang - Lordosis - Skoliosis - Kiposis - Spondilolistesis

DISPROPORSI SEFALO PELVIK Ada beberapa kemungkinan: 1) Imbang sefalo pelvic baik Partus dapat direnacanakan pervaginam, namun demikian his, posisi kepala, dan keadaan serviks harus diperhatikan selama partus. 2) Disproporsi sefalo pelvik Artinya bahwa janin tidak dapat dilahirkan secara normal pervaginam, bila anak hidup lakukan seksio sesarea. 3) Kemungkinan disproporsi Mengandung arti: imbang baik atau dapat terjadi disproporsi. PANGGUL SEMPIT Pembagian panggul sempit 1) Kesempitan pintu atas panggul (pelvic inlet) a. Pembagian tingkatan panggul sempit: Tingkat I : C.V. = 9 10 cm = borderline Tingkat II : C.V. = 9 8 cm = relative Tingkat III : C.V. = 6 8 cm = ekstrim Tingkat IV : C.V. = 6 cm = mutlak (absolut) b. Pembagian menurut tindakan: S.C. primer = 11 cm . . . . . . . . . . . . . . partus biasa 1. C.V. = 8 10 cm . . . . . . . . . . . . . . . partus percobaan 2. C.V. = 6 8 cm . . . . . . . . . . . . . . . . S.C. primer 3. C.V. = 6 cm . . . . . . . . . . . . . . . . . . . S.C. mutlak (absolut) Inlet di anggap sempit bila C.V. kurang dari 10 cm atau diameter transversa kurang dari 12 cm. karena yang biasanya diukur adalah conj. Diagonalis (C.D.) maka inlet dianggap sempit bila C.D. kurang dari 11,5 cm. 2) Kesempitan midpelvis 3) Kesempitan outlet Kelainan Jalan Lahir Lunak Jalan lahir lunak dapat pula menghalangi lancarnya persalinan. Jalan lahir lunak yang dibicarakan disini adalah kelainan serviks uteri, vagina, selaput dara, dan keadaan lain pada jalan lahir lunak. DISTOSIA SERVIKS Adalah terhalangnya kemajuan persalinan karena kelainan pada serviks uteri. Walaupun his normal dan baik, kadang-kadang pembukaan serviks macet karena ada kelainan yang menyebabkan serviks tidak mau membuka. Ada 4 jenis kelainan pada serviks uteri, yaitu: 1) Serviks kaku (rigid cervix = cervical rigidity) 2) Serviks gantung (hanging cervix)

3) Serviks konglumer (conglumeratio servicis) 4) Edema serviks Serviks Kaku Adalah suatu keadaan dimana seluruh serviks kaku. Keadaan ini sering dijumpai pada primigravida tua, atau karena adanya parut-parut bekas luka atau bekas infeksi atau pada karsinoma servisis. Kejang atau atau kaku serviks dibagi 2: a) Primer Karena takut atau pada primigravida tua. b) Sekunder Karena bekas luka-luka dan infeksi yang sembuh dan meninggalkan parut. Serviks Gantung Adalah suatu keadaan dimana ostium uteri eksternum dapat terbuka lebar, sedangkan ostium uteri internum tidak mau membuka. Serviks akan tergantung seperti corong. Bila dalam observasi keadaan tetap dan tidak ada kemajuan pembukaan ostium uteri internum, maka pertolongan yang tepat adalah dengan melakukan seksio sesarea. Serviks Konglumer Adalah suatu keadaan dimana ostium uteri internum dapat terbuka sampai lengkap, sedangkan ostiumuteri eksternum tidak mau membuka. Keadaan ini sering kita jumpai pada ibu hamil dengan prolapse uteri disertai serviks dan porsio yang panjang (elongatio servicis at portionis). Dalam hal ini serviks dapat menjadi tipis namun ostium uteri eksternum tidak membuka atau hanya terbuka 5 cm . Edema Serviks Bila dijumpai edema yang hebat pada serviks dan disertai hematoma serta nekrosis, maka ini merupakan tanda adanya obstruksi. Bila syarat-syarat untuk ekstraksi vakum atau forsep tidak terpenuhi, lakukan seksio sesarea. KELAINAN PADA SELAPUT DARA DAN VAGINA Pada selaput dara yang kaku dan tebal dapat dilakukan eksisi selaput darah (hymen). Bila terdapat septa vagina (sirkuler atau antero-posterior), lakukan eksisi sedapat mungkin sehingga persalinan berjalan lancar, atau kalau sulit dan terlalu lebar, dianjurkan untuk melakukan seksio sesarea. KELAINAN LAIN PADA JALAN LAHIR LUNAK YANG MENGGANGGU PERSALINAN Tumor jalan lahir lunak, seperti kista vagina, polip serviks, mioma uteri, kista ovarii, dan sebagainya. Kandung kemih yang penuh atau batu kandung kemih yang besar. Rectum yang penuh skibala atau tumor.

Kelainan letak serviks, seperti dijumpai pada multipara dengan perut gantung. Ginjal yang turun ke dalam rongga pelvis. Kelainan-kelainan bentuk uterus, seperti uterus bikornis, uterus septus, uterus arkuatus, dan sebagainya. Dasar panggul atau perineum yang ketat tegang dan tidak elastis, penangannya dengan melakukan episiotomi. SKEMA LETAK, PRESENTASI, DAN POSISI JANIN DALAM RAHIM LETAK MEMBUJUR (MEMANJANG) 1) Letak kepala (97%) a) Letak fleksi-kepala menekur/letak belakang kepala (LBK) (95,5%) - LBK I = punggung di kiri - LBK II = punggung di kanan b) Letak defleksi = kepala tengadah (1,5%) - Presentasi puncak kepala - Presentasi dahi - Presentasi muka c) Presentasi (posisi) oksiput salah 2) Letak sungsang (2,5 3%) a) Letak bokong (frank breech) b) Letak sungsang sempurna (complete breech) c) Letak sungsang tidak sempurna (incomplete breech) LETAK LINTANG (0,5 2%) 1) Letak lintang I = kepala di kiri 2) Letak lintang II = kepala di kanan LETAK MENGOLAK (OBLIQUE LIE) 1) Letak kepala mengolak 2) Letak bokong mengolak LETAK RANGKAP (GANDA) C. PASSANGER LETAK DEFLEKSI (LETAK KEPALA TENGADAH) Presentasi Puncak Kepala Bagian terbawah adalah puncak kepala, pada pemeriksaan dalam teraba UUB yang paling rendah, dan UUB sudah berputar ke depan. Menurut statistic hal ini terjadi pada 1% dari seluruh persalinan. Etiologi Letak defleksi ringan ini biasanya disebabkan: 1) Kelainan panggul (panggul picak) 2) Kepala bentuknya bundar

3) Anak kecil atau mati 4) Kerusakan dasar panggul Presentasi Muka (Face Presentation) Adalah letak kepala tengadah (defleksi), sehingga bagian kepala yang terletak paling rendah ialah muka. Letak ini merupakan letak defleksi yang paling maksimal, jadi oksiput dan punggung berhubungan rapat. Muka terlihat ke bawah, jadi seperti orang menjolok manga. Hal ini jarang terjadi, kira-kira 0,27 0,5% Posisi ini ditentukan oleh dagu (mento), jadi ada posisi: 1) 2) 3) 4) Left Mento Anterior (LMA) = dagu kiri depan Right Mento Anterior (RMA) = dagu kanan depan Left Mento Posterior (LMP) = dagu kiri belakang Right Mento Posterior (RMP) = dagu kanan belakang

Etiologi Karena adanya sebab yang menghalangi terjadinya fleksi kepala dan sebab yang menyebabkan defleksi kepala. a) Primer Sejak dari awal persalinan sudah terjadi letak muka, karena: - Ansefalus - Hidrosefalus - Kongenital anomaly - Congenital shortening of the cervical muscle - Struma - Higroma coli (kista leher) - Llilitan tali pusat pada leher beberapa kali b) Sekunder - Panggul sempit - Tangan menumbung di samping kepala - Anak sangat besar - Plasenta previa atau plasenta letak rendah - Grande multipara - Pergerakan anak bebas, misalnya pada hidramnion dan perut gantung - Posisi uterus miring Presentasi Dahi Posisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi terendah dan tetap paling depan. Pada penempatan dahi, biasanya dengan sendirinya akan berubah menjadi letak muka atau letak belakang kepala.

Frekuensi persistant brow presentation jarang ditemukan dan lebih banyak pada multi dari primi. Etiologi - Anak kecil atau sudah meninggal - Penempatan dahi persisten - Seperti letak muka POSISI OKSIPUT POSTERIOR Pada letak belakang kepala biasanya ubun-ubun kecil memutar ke depan dengan sendirinya dan janin lahir secara spontan. Kadang-kadang UUK tidak berputar ke depan, tetapi tetap berada di belakang, yang disebut POSITIO OCCIPUT POSTERIOR PERSISTENS. Dalam mengahadapi persalinan dimana UUK terdapat dibelakang, kita harus sabar, sebab rotasi ke depan kadang-kadang baru terjadi di dasar panggul. Etiologi - Sering kita jumpai pada panggul anthropoid, endroid dan kesempitan midpelvis - Letak punggung janin dorsoposterior - Putar paksi salah satu tidak berlangsung, pada: a) Perut gantung b) Janin kecil atau janin mati c) Arkus pubis sangat kuat d) Dolicocephali e) Panggul sempit Akibatnya partus akan menjadi lama dan lebih sukar sehingga dapat terjadi perlukaan pada perineum. Pada posisi oksiput posterior persistens masih ada kemungkinan janin lahir spontan yaitu UUB berada dibawah simfisis, terjadi hiperfleksi untuk melahirkan belakang kepala melewati perineum, kemudian menjadi defleksi untuk melahirkan muka di bawah simfisis. Pada letak ini hanya kira-kira 4% yang memerlukan pertolongan khusus untuk melahirkan janin. LETAK BELAKANG KEPALA UUK MELINTANG Pada pemeriksaan, kepala sudah didasar panggul sedangkan UUK masih di samping, terjadi karena putar paksi terlambat. Etiologi - Kelemahan his pada kala II - Panggul picak - Janian kecil atau mati - Kepala janin bundar

LETAK TULANG UBUN-UBUN (POSITIO OCCIPUT DIRECTA) Bagian janin yang terdepan adalah tulang ubun-ubun, terdiri dari: 1) Position Occiput Pubica (anterior) 2) Positio Occiput Sacralis (posterior) Keadaan ini terjadi karena asinklitismus permanen (tetap) yang biasanya kita jumpai pada panggul picak. Pada yang pertama didapati oksiput berada dekat simfisis dan pada yang kedua dekat sacrum. LETAK LINTANG (TRANSVERSE LIE) Adalah bila sumbu memanjang janin menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus atau mendekati 90 derajat. Jika sudut yang dibentuk kedua sumbu ini tajam disebut oblique lie, yang terdiri dari deviated head presentation (letak kepala mengolak)dan deviated breech presentation (letak bokong mengolak). Karena biasanya yang paling rendah adalah bahu, maka dalam hal ini disebut juga shoulder presentation. Menurut letak kepala terbagi atas: a) LLi I : Kepala di kiri b) LLi II : Ke[ala di kanan Menurut posisi punggung terbagi atas: a) Dorso anterior (di depan) b) Dorso posterior (di belakang) c) Dorso superior (di atas) d) Dorso inferior (di bawah) Etiologi Penyebab dari LL sering merupakan kombinasi dari berbagai factor, sering pula penyebabnya tetap merupakan suatu misteri. Factor-faktor tersebut adalah: - Fiksasi kepala tidak ada, karena panggul sempit, hidrosefalus, anensefalus, plasenta previa, dan tumor-tumor pelvis. - Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas, anak kecil, atau sudah mati. - Gemeli (kehamilan ganda) - Kelainan uterus, seperti arkuatus, bikornus, atau septum - Lumbar scoliosis - Monster - Pelvic kidney dan kandung kemih serta rectum yang penuh

PRESENTASI RANGKAP/GANDA Menurut EASTMAN adalah keadaan dimana bagian kecil janin menumbung disamping bagian besar janin dan bersama-sama memasuki panggul. Misalnya tangan disamping kepala, kaki disamping kepala, atau tangan disamping bokong. Etiologi Letak rangkap terjadi pada keadaan dimana pintu aas panggul tidak dimasuki seluruhnya oleh bagian terbawah janin, seperti pada: Panggul sempit Janin yang kecil atau mati Multipara, karena dinding perut sudah kendor dank e[ala masih tinggi Gemeli

KELAINAN BENTUK DAN BESAR JANIN Klasifikasi 1) Distosia kepala: hifrosefalus, kepala besar, dan higroma koli (tumor di leher) 2) Distosia bahu: bahu janin lebar seperti anak kingkong 3) Distosia perut: hidropos fetalis, asites akardiakus 4) Distosia bokong: meningokel, spina bifida dan tumor pada bokong janin 5) Kembar siam (double monster) 6) Monster lainnya Etiologi - Kehamilan posterm - Wanita-wanita dengan habitus indolen - Anak-anak berikutnya selalu lebih besar dari anak terdahulu - Orang tua yang besar - Eritroblastosis - Hipertiroidisme - Diabetes Melitus HIDROSEFALUS Penimbunan cairan serebrospinal dalam ventrikel otak sehingga kepala menjadi besar serta ubunubun jadi lebar. Jumlah cairan besar bias mencapai 1,5 liter bahkanada yang sampai 5 liter. Sering dijumpai kelainan lain seperti spinabifida dan cacat bawaan lain pada janin. MONSTER (KELAINAN BENTUK JANIN) Terdiri dari: 1) Kembar siam (double monster), yaitu penyatuan dua janin kembar (janin kembar melekat), ini bias berupa: - Kraniofagus: yang melekat kedua kepala

Pigofagus: kedua panggul melekat Diprofagus atau difagus: bila kedua janin berhubungan tidak lengkap sebagian dibadan atas dan sebagian lagi dibagian bawah - Torakofagus: penyatuan pada bagian dada - Omfalofagus: penyatuan pada bagian perut - Disefalus: penyatuan seluruh tubuh dengan kedua kepala - Sinsefalus: penyatuan tubuh dengan satu kepala 2) Akardiakus: bayi yang tidak memiliki jantung atau memiliki jantung rudimenter (holoakardikus) dan hemikardiakus. 3) Anensefalus atau hemisefalus: badan ada tapi pembentukan otak dan tengkorak kepala tidak ada atau terbelakang JANIN DENGAN PERUT BESAR Dapat berupa asites, tumor hati, tumor limpa, atau tumor ginjal.

-