tugas mandiri brencana peningkatan cakupan
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
1/49
1
JUDUL
RENCANA PENINGKATAN CAKUPAN BALITA YANG DITIMBANG DAN NAIK BERAT BADANNYA (N/D) DI DUSUN
SABRANG DESA PARIPURNO KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG EVALUASI PROGRAM GIZI
PUSKESMAS SALAAN I PERIODE JANUARIOKTOBER 2014
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
2/49
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Paradigma sehat adalah salah satu cara pandang dan atau suatu konsep dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang dalam
pelaksanaannya sepenuhnya menerapkan pengertian dan atau prinsip-prinsip pokok kesehatan. Penerapan paradigma sehat sebagai suatu
kebijakan pembangunan kesehatan telah dijabarkan secara lengkap ke dalam empat hal yang bersifat pokok, yaitu visi pembangunan kesehatan
di Indonesia sekarang ini berdasarkan MDGs (Millenium Development Goals).1
Upaya kesehatan yang semula lebih terfokus pada kuratif dan rehabilitatif, secara berangsur berkembang ke arah promotif dan preventif,
sehingga puskesmas merupakan ujung tombak untuk mencapai MDGs .1
Pada saat ini pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama Posyandu yang jumlahnya mencapai lebih dari 260 ribu yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 74.5% (sekitar 15
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
3/49
3
juta) bali ta pernah ditimbang minimal 1 kali selama 6 bulan terakhir, 60.9% diantaranya ditimbang lebih dari 4 kali. Sebanyak 65%
(sekitar 12 juta) balita memiliki KMS.2
Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor
yang terkait. Untuk menciptakan masyarakat yang sehat dinas kesehatan dan puskesmas melakukan berbagai upaya seperti, bagian dari sistem
kesehatan nasional dengan melibatkan peran serta kader dan masyarakat untuk menangani masalah gizi yang pada hakikatnya adalah masalah
kesehatan masyarakat namun penanggulangan tidak dapat dilakukan lewat pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja.1
Pemantauan status gizi dilakukan dengan memanfaatkan data hasil penimbangan bulanan posyandu yang didasarkan pada indicator
SKDN tersebut. Indikator yang dipakai adalah N/D (jumlah anak yang berat badannya naik dibandingkan dengan jumlah anak yang ditimbang
dalam %). Peramalan dilakukan dengan mengamati kecenderungan N/D dan D/S setiap bulan pada wilayah masing masing wilayah kecamatan.3
Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat
badan anak lebih rendah dari yang sehar usnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak berisiko akan mengalami kekurangan gizi.
Sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar dari yang seharusnya merupakan indikasi risiko kelebihan gizi.2
Dari data SPM (Standar Pelayanan Minimal) Puskesmas Rawat Inap Salaman I dapat diketahui cakupan balita yang naik berat
badannya (N/D) di Puskesmas Rawat Inap Salaman I periode Januari- Oktober 2014 adalah 76,25%, sehingga angka pencapaian balita yang naik
berat badannya sebesar 96,46%. Angka pencapaian ini kurang dari 100%. Dari data pencatatan terakhi r bulan Mei, balita yang naik
bera t badannya di Dusun Kempul Desa Menoreh memiliki presentase sebesar 48%. Jumlah bal ita yan g di timbang di Dusun
Kempulsebanyak 39 balita.Penulis mengambil sampel dari responder ibu yang memiliki balita yang tidak datang teratur dan tidak
naik berat badannya. Agar terciptanya balita yang sehat di desa tersebut sehingga perlu dicari penyebab masalah dan dicari cara
pemecahan masalah yang terbaik.
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
4/49
4
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, program gizi di dusun Kempul Desa Menoreh didapatkan data bahwa balita yang
ditimbang dannaik berat badannya periode Januari-Mei 2014 masih dibawah target pencapaian. Banyak faktor yang mempengaruhi hal itu,
Seperti apa yang menyebabkan Program cakupan balita yang ditimbang dan naik berat badannya (N/D) di dusun Kempul Desa Menoreh
pada bulan Januari-Mei 2014 belum memenuhi target?Bagaimana alternatif pemecahan masalah jika disesuaikan dengan penyebab
permasalahan?Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan tersebut?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui, mengidentifikasi dan menganalisis penyebab serta menyusun rencana tidak lanjut pemecahan masalah belum tercapainya target
program cakupan bali ta yang di tim bang dan naik ber at badannya (N/D) di dusun Kempul Desa Menoreh selama periode Januari-Mei
2014.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkancakupan balita yang ditimbang dan naik berat badannya (N/D)
rendahdi dusun Kempul Desa Menoreh selama periode Januari-Mei 2014.
b. Mengidentifikasi penyebab dari faktor-faktor input, proses, dan lingkungan yang menyebabkan belum tercapainya targetprogram cakupan
balita yang ditimbang dan nai k b erat badannya (N/D) di dusun Kempul Desa Menorehselama periode Januari-Mei 2014.
c.
Mengetahui alternatif pemecahan masalah.
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
5/49
5
d.
Mengetahui rencana tindak lanjut atauPlan Of Action dari alternatif pemecahan masalah yang ditemukan.
D. MANFAAT
1.
Untuk meningkatkan pengetahuan penulis tentang managemen program Gizi terutama Posyandu dalam pendataan dan
penatalaksanaan pemantauan dan pertumbuhan balita di dusun Kempul Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
2.
Hasil laporan ini dapat membantu para orang tua untuk memahami pentingnya memantau pertumbuhan balita untuk mengetahui masalah
gizi balitanya sehingga orang tua merasa penting untuk datang membawa balitanya ke Posyandu dan menimbangnya secararutin tiap bulannya.
3. Hasil laporan ini dapat dijadikan data awal untuk merencanakan penatalaksanaan rendahnya angka balita yang naik berat badannya di
dusun Kempul Desa Menoreh.
4. Hasil laporan ini dapat dijadikan masukan untuk menyusun program dalam rangka mencegah menurunnya angka balita yang ditimbang
dan naik berat badannya di Dusun Kempul Desa Menoreh.
5.
Hasil laporan ini dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu Dusun Kempul Desa Menoreh
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
6/49
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Posyandu
Pos Pelayanan terpadu atau Posyandu adalah unit kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan pembimbing tenaga
kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal UKBM adalah wahana pemberdayaan
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
7/49
7
masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola ol eh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari
petugas, puskesmas, limas sektor dan lembaga terkait lainnya.4
Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya di masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh
karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi posyandu. Kegiatan ini jugs bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader,
manajemen dan fungsi posyandu.5
1. Tujuan Posyandu
Tujuan penyelengggaraan Posyandu antara, lain; mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan bayi, anak balita dan
angka kelahiran, peningkatan pelayanan kesehatan Ibu, mempercepat penerimaan NKKBS, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.
2. Sasaran Posyandu
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:5,6
a. Bayi
b.
Anak balita
c. Ibu hamil, Ibu melahirkan, Ibu nifas dan menyusui
d.
Pasangan usia subur
3. Kegiatan Posyandu
Posyandu dapat dikembangkan dari pos penimbangan, pos imunisasi, pos KB desa, pos kesehatan ataupun pembentukan yang baru. Satu
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
8/49
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
9/49
9
kesehatan masyarakat akan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat seoptimal mungkin.1
C.Kartu Menuju Sehat (KMS)
Gambar 1. Status Pertumbuhan Berdasarkan Grafik Pertumbuhan anak dalam KMS
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan
menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan
tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat.
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
10/49
10
1.
Fungsi Kartu Menuju Sehat (KMS)2
Fungsi utama KMS ada 3, yaitu;
a. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak. Bila grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan pads KMS, artinya
ana k tum buh n orm al, ke cil ri sik o anak u ntu k meng ala mi gan ggu an pertumbuhan. Sebaliknya bila graft berat badan tidak
sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan.
b.
Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanan kesehatan dasar anak terutama berat badan
anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberian ASI pads bayi 0-6 bulan dan imunisasi.c.
Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti pemberian makanan
anak , pera wata n anak bil a menderita diare.
D. Balita yang Naik Berat Badannya
Balita yang naik berat badannya (N) adalah balita yang ditimbang 2 (dua) bulan berturut-turut naik berat badannya dan mengikuti garis
pertumbuhan pada KMS .3
1. Balita naik berat (N) badannya bila 2
a. Grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan, atau
b.
Kenaikan berat badan sama dengan KBM (kenaikan berat badan minimal) atau lebih.
2. Balita tidak naik (T) berat badannya bila :2
a.
Grafik berat badan mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan dibawahnya, atau
b.
Kenaikan berat badan kurang dari KBM.
Tabel 1. Kenaikan berat minimal bayi sampai balita perbulannya
Usia KBM (Kenaikan Berat Minimal)
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
11/49
11
1 bulan 900gr
3 bulan 800gr
4 bulan 600gr
5 bulan 500gr
8,9,10 bulan 300gr
> 1 th 200gr
Gambar 2. Perkembangan Status Gizi Anak yang Memburuk, dalam KMS
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
12/49
12
Pemantauan status gizi dilakukan dengan memanfaatkan data hasil penimbangan bulanan posyandu yang didasarkan pada indicator
SKDN tersebut.Indikator yang dipakai adalah N/D (jumlah anak yang berat badannya naik dibandingkan dengan jumlah anak yang ditimbang
dalam %). Peramalan dilakukan dengan mengamati kecenderungan N/D dan D/S setiap bulan pada wilayah masing masing wilayah kecamatan.
Penghitungan dilakukan dengan mengamati kecenderungan N/D dan D/S setiap bulan pada wilayah masing-masing wilayah kecamatan.
S = adalah jumlah balita yang ada di wilayah posyandu
K = Jumlah balita terdaftar dan memiliki KMS bulan iniD = Jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini
N = jumlah balita yang naik berat badannya mengikuti pita KMS pada bulan ini.
Balita yang datang dan ditimbang (D) adalah semua balita yang datang dan ditimbang berat badannya (D) di posyandu maupun luar
posyandu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) adalah balita yang naik berat badannya (N) dibandingkan dengan balita yang ditimbang
(D) di posyandu maupun luar posyandu yang berat badannya naik dan mengikuti garis pertumbuhan pada KMS di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) adalah jumlah balita yang ditimbang di posyandu dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah
kerja posyandu kemudian dikali 100%. Persentase D/S disini menggambarkan berapa besar jumlah partisipasi masyarakat di daerah tersebut
yang telah tercapai.
Cakupan hasil penimbangan N/D adalah rata rata jumlah baliya yang naik berat badannya dibagi dengan jumlah balita yang ditimbang di
posyandu kemudian dikali 100 %. Persentase N/D disini, menggambarkan berapa besar hasil penimbangan dedaerah tersebut yang telah tercapai.
E. Indikator Pelayanan Gizi
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
13/49
13
Pemantauan dan Pertumbuhan balita
Indikator :
1. Balita yang datang dan ditimbang (D/S) (80%)
2.
Balita yang naik berat badannya (N/D) (80%)
3. Balita BGM (
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
14/49
14
parasit pada usus dapat menyebabkan anemia. Penyakit Infeksi disebabkan oleh kurangnya sanitasi dan bersih, pelayanan kesehatan dasar yang
tidak memadai, dan pola asuh anak yang tidak memadai.
Penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan
lingkungan. Rendahnya ketahanan pangan rumah tangga, pola asuh anak yang tidak memadai, kurangnya sanitasi lingkungan serta pelayanan
kesehatan yang tidak memadai merupakan tiga faktor yang saling berhubungan. Makin tersedia air bersih yang cukup untuk keluarga serta makin
dekat jangkauan keluarga terhadap pelayanan dan sarana kesehatan, ditambah dengan pemahaman ibu tentang kesehatan, makin kecil resiko
anak terkena penyakit dan kekurangan gizi.Sedangkan penyebab mendasar atau akar masalah gizi di atas adalah terjadinya krisis ekonomi, politik dan sosial termasuk bencana alam,
yang mempengaruhi ketidak-seimbangan antara asupan makanan dan adanya penyakit infeksi, yang pada akhirnya mempengaruhi status gizi
balita.gizi buruk disebabkan oleh Faktor karakteristik keluarga dan pola asuh, yaitu : pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu, pengetahuan
ibu mengenai pemantauan pertumbuhan, pengasuh anak, berat badan lahir, lama ASI eksklusif, status imunisasi, dan pola makan anak.
G.Kerangka Teori
1. Analisis masalah
Dalam menganalisis masalah digunakan metode pendekatan sistern untuk mencari kemungkinan penyebab dan menyusun pendekatan-
pendekatan masalah. Adapun sistern yang diutarakan disini adalah sistern terbuka pelayanan kesehatan yang dijabarkan sebagai berikut :
INPUT
Man
Money
Method
Material
Machine
PROSES
P1
P2
P3
OUTPUT OUTCOME IMPACT
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
15/49
15
Gambar 3. Analisis Penyebab Masalah Dengan Pendekatan Sistem
Masalah yang timbul terdapat pada output dimana hasil kegiatan tidak sesuai standar minimal. Hal yang penting pada upaya
pemecahan masalah adalah kegiatan dalam ran gka pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebab masalah tersebut,
berdasarkan pendekatan sistern masalah dapat terjadi pada input, lingkungan maupun proses.7
2. Kerangka Pikir Pemecahan Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan keadaan yang dihasilkan/didapat, yang menimbulkan rasa
ketidakpuasan.Urutan dalam siklus pemecahan masalah antara lain:
a. Masalah
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
16/49
16
Menetapkan keadaan spesifik yang diharapkan, yang ingin dicapai, menetapkan indikator tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja.
Kemudian mempelajari keadaan yang terjadi dengan menghitung atau mengukur hasil pencapaian. Yang terakhir membandingkan
antara keadaan nyata yang terjadi, dengan keadaan tertentu yang diinginkan atau indikator tertentu yang sudah ditetapkan.
b. Penentuan Penyebab Masalah
Penentuan penyebab masalah digali berdasarkan data atau kepustakaan dengan curah pendapat. Penentuan penyebab masalah
hendaknya jangan menyimpang dari masalah tersebut.
c. Memilih Penyebab yang Paling mungkinPenyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab yang didukung oleh data atau konfirmasi.
d. Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah
Seringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari penyebab yang sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas
maka dapat langsung pada alternatif pemecahan masalah.
e. Penetapan Pemecahan Masalah Terpilih
Setelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan pemecahan terpilih. Apabila diketemukan beberapa
alternatif maka digunakan
Kriteria Matrik untuk menentukan/memilih pemecahan terbaik.
f. Penyusunan Rencana Penerapan
Rencana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk POA (Plan of Actionatau Rencana Kegiatan)
g. Monitoring dan Evaluasi
Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan
baik dan menyangkut masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan.
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
17/49
17
Gambar 4. Kerangka Pemecahan Masalah
3. Analisis Penyebab Masalah
Untuk membantu menentukan kemungkinan penyebab masalah dapat dipergunakan diagramfish bone. Metode ini berdasarkan pada
kerangka pendekatan sistem, seperti yang tampak pada gambar di bawah ini :
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
18/49
18
Gambar 5. Diagram fi sh bone
4. Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah melakukan analisis penyebab maka langkah selanjutnya yaitu menyusun alternatif pemecahan masalah.
MASALAH
PROSES
LINGKUNGAN
P1
P2P3
MONEY
MAN
MACHINE
METHODE
MATERIAL
INPUT
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
19/49
19
5. Penentuan Pemecahan Masalah Dengan Kriteria Matriks Mengunakan Rumus M x I x V/C
Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan
masalah. Penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan metode kriteria matriks MxIxV/C.
Berikut ini proses penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode kriteria matriks :
a. Magnitude(M) adalah besarnya penyebab masalah dari pemecahan masalah yang dapat diselesaikan. Makin besar (banyak) penyebab
masalah yang dapat diselesaikan dengan pemecahan masalah, maka semakin efektif.
b.
Importancy(I) adalah pentingnya cara pemecahan masalah. Makin penting cara penyelesaian dalam mengatasi penyebab masalah,
maka semakin efektif.
c. Vulnerability(V) adalah sensitifitas cara penyelesaian masalah. Makin sensitif bentuk penyelesaian masalah, maka semakin efektif.
d. Cost(C) adalah perkiraan besarnya biaya yang diperlukan untuk melakukan pemecahan masalah. Masing-masing cara pemecahan
masalah diberi nilai 1-5.
6. Pembuatan Plan of Action dan Gantt Chart
Setelah melakukan penentuan pemecahan masalah maka selanjutnya dilakukan pembuatan plan of action serta Gantt Chart, halm ini
bertujuan untuk menentukan perncanaan kegiatan.
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
20/49
20
BAB III
ANALISIS MASALAH
A. Analisis Masalah
Berdasarkan data pencapaian SPM kegiatan Puskesmas Salaman 1, khususnya program cakupan gizi periode Januari Oktober 2014
didapatkan cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) dapat dilihat pada table 2.
Tabel 2. Cakupan balita yang naik berat badannya di puskesmas Salaman I periode Januari Oktober 2014
Indikator Target Sasaran Sasaran Cakupan Pencapaian (%)
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
21/49
21
(80%) (1 tahun) bulan
berjalanKegiatan Persen (%)
Balita
yang naik
beratbadannya
(N/D)
80 % 2615 xxx 2033 77,74% 97%
Tabel 3. cakupan program balita yang datang dan ditimbang di puskesmas Salaman I periode Januari Oktober 2014.
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
22/49
22
IndikatorTarget
(80%)
Sasaran (1
tahun)
Sasaran
bulan
berjalan
Cakupan
Pencapaian
(%)
Kegiatan Persen (%)
Balita yang
datang danditimbang
(D /S)
80 % 3059 xxx 2615 85,49 % 107%
Dari table diatas dapat dilihat bahwa cakupan program balita yang datang dan ditimbang ( D/S ) sudah memenuhi standar dinkes
kabupaten magelang yaitu diatas 80 % sedangkan balita yang naik berat badannya (N /D) di puskesmas Salaman I belum memenuhi standart
dinkes Kabupaten Magelang yaitu 77,74 % dari target yang ditetapkan yaitu 80 %. Jika dilihat dari lingkup lebih kecil lagi dari cakupan disetiap
wilayah kerja Puskesmas Salaman I pada bulan Oktober 2014. Didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 4. Cakupan balita yang naik berat badannya di wilayah kerja puskesmas Salaman I bulan Oktober 2014
No. Nama Desa Cakupan
1 Salaman 77,16%
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
23/49
23
2 Kalisalak 79,64%
3 Menoreh 74,00%
4 Kalirejo 79.14%
5 Paripurno 77,57%
6 Ngargoretno 83,74%
7 Ngadirejo 76,44%
8 Sidomulyo 85,21%
9 Kebonrejo 80,61%
10 Banjarharjo 86,86%
Sumber data : tabel PWS Gizi bulan Oktober 2014
Tabel 5. Presentase jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badannya di Desa Paripurno
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul agt sep okt
S 226 230 240 242 234
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
24/49
24
D183 184 196 201 149
N136 141 154 149 333
D/S 80,93%
80,00% 81.57% 83,03% 85,10%
N/D74,17% 76,59% 78,61% 81,56% 68,37%
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
25/49
25
Januari Februari Maret April Mei
S 226
230 240 242 522
D183 184 196 201 453
N136 141 154 164 333
D/S 80,93%
80,00% 81.57% 83,03% 86.78%
N/D74,17% 76,59% 78,61% 81,56% 73.52%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwaDesa Paripurno memiliki presentase cakupan yang terendah yaitu dimana cakupan tersebut kurang dari
target yang telah ditetapkan yaitu 80 %.
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
26/49
26
Tabel 5. Presentase jumlah balita yang
ditimbang dan naik berat badannya di
Dusun Sabrang
Jumlah Balita yang naik berat badannya di dusun Kempul (Januari-Mei 2014)
Cakupan balita yang naik berat badannya (%) =
Jumlah balita yang berat badannya naik (N)
Jumlah Balita yang di Timbang (D)
= 89/149 =59 %
Pencapaian (%) =
Cakupan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul ags sep okt
S 31 35 36 41 36 41 41 41 41 41
D 17 19 17 16 18 20 20 20 15 20
N 3 13 8 7 10 10 10 10 14 7
N/D17,64% 68,42% 47,05% 43,75% 55,55
%
50% 50% 50% 93,33
%
35%
D/S54,83% 54,28% 47,22% 39,02% 50% 48,78
%
48,78% 48,78
%
36,58
%
48,78
%
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
27/49
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
28/49
28
LINGKUNGAN
a.
Pengetahuan ibu tentang asupan gizi balita
b.
Pengetahuan ibu tentang penimbangan balita
c.
Pendapatan keluarga
d.
Pola makan anak
e. Pola pengasuhan anak
f. Penyakit akut dan kronik pada balita
g. Sanitasi lingkungan
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
29/49
29
Gambar 6. Kerangka teori
B. Kerangka Konsep
a.
Penyebab langsung
Faktor anak
Kurang konsumsi makanan
Adanya penyakit infeksi
faktor ibu
Pengetahuan dan perilaku ibu
tentang gizi balita
b.
Tidak langsung
Faktor kader
Pengetahuan dan peran kader
tentang masalah gizi dan
penimbangan balita
Cara penimbangan yang benar
Peran kader dalam mengajak
Cakupan balita yang
naik berat badannya
(N/D) di Dusun
Sabrang Desa
Paripurno
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
30/49
30
Gambar 7. Kerangka konsep penelitian
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
31/49
31
BAB V
METODE PENELITIAN
Laporan ini disusun berdasarkan data primer dan data sekunder yang didapatkan di Puskesmas Salaman I. Data primer didapatkan dari
dilakukan kuesioner ke ibu balita dan wawancara ke kader dan bidan desa. Data sekunder diperoleh dari data tertulis yang ada di puskesmas dan
posyandu.
Hasil data yang diperoleh dari responden yaitu ibu yang memiliki balita yang berat badannya tidak naik, kemudian dianalisa secaradeskriptif berdasarkan pendekatan sistem dari input proses dan output untuk mencari penyebab masalah dengan menggunakan metode fishbone.
Selanjutnya ditentukan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan manajemen dan ditentukan pemecahan masalah dengan
menggunakan kriteria matriks untuk selanjutnya dibuat rencana kegiatan (Planning of Action).
A. Batasan Judul
Laporan kegiatan dengan judul Rencana PeningkatanCakupan Balita Yang Ditimbang Dan Naik Berat Badannya (N/D) Di Dusun Kempul Desa
Menoreh Kecamatan Salaman Kabupaten MagelangEvaluasi Program Gizi Puskesmas Salaman 1 Periode Januari Oktober 2014memiliki
batasan pengertian judul sebagai berikut :
1.
Rencana
Kerangka sesuatu yang akan dikerjakan
2.
Peningkatan
Usaha meningkatkan suatu rencana
3. Evaluasi
Suatu proses untuk menilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
4. Program Gizi
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
32/49
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
33/49
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
34/49
34
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengkajian yang dilakukan meliputi :
1.
Lingkup lokasi : Dusun Sabrang Desa Paripurno Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang.
2. Lingkup waktu : Januari-Oktober 2014
3.
Lingkup sasaran : Seluruh balita yang ditimbang dan naik berat badannya di Sabrang Desa Paripurno
4.
Lingkup metode : Kuesioner, wawancara dan pencatatan.
5. Lingkup materi : Evaluasi program gizi cakupan balita yang ditimbang dan naik berat badannya (N/D) di Sabrang Desa Paripurno
Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang periode Januari-Oktober 2014.
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
35/49
35
BAB VI
HASIL PENELITIAN
A. Data Umum Desa Menoreh
1. Keadaan Geografi
a.
Batas wilayah
b. Peta wilayah
2. Keadaan Demografi
a. Jumlah penduduk desa Paripurno berjumlah 7768 jiwa
b. Tingkat pendidikan
c.
Mata pencaharian
B. HASIL SURVEY
1. Survey Ibu Yang Memiliki Balita
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
36/49
36
2. Hasil Wawancara Tenaga Kesehatan
Hasil wawancara dengan tenaga kesehatan dalam hal ini dengan bidan Desa Paripurno didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 19. Hasil Wawancara Tenaga Kesehatan (Bidan Desa Paripurno)
Bagian Nilai
I Identitas
Nama: Bd. Desa
Paripurno
Usia : 39 th
Pendidikan : D3
Kebidanan
Masa kerja : th
II PENGETAHUAN
Skala nilai 1 5
Menjelaskan 5 Program
pokok kegiatan posyandu
Untuk setiap
pertanyaan
Menjelaskan arti dari istilah
N,K,T,D
Total nilai 30 Menjelaskan arti N/D
< 80% = kurang Menjelaskan langkah
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
37/49
37
baik penimbangan balita
> 80 % = baik Menjelaskan kondisi balita
yang menjadi perhatian
setelah dilakukan
penimbangan
3 Menjelaskan cara mengetahui
pertumbuhan balita baik,kurang dan buruk
Total nilai pengetahuan
III Sikap dan perilaku
Skala nilai 1 5
untuk setiap
pertanyaan
Rutin mengadakan pelatihan
setiap bulan tetapi masi di
rasa kurang menyebar
informasinya
Selalu memperhatikan
kenaikan/ penurunan BB
balitaTotal nilai sikap & perilaku
Man Jumlah kader aktif disetiap
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
38/49
38
dusun cukup
Money 1) Sumber dana kegiatan
posyandu dari swadaya
masyarakat
2) Untuk penanganan gizi
buruk mendapat dana dari
pemerintah
Methode 1) Dilakukan
penimbangan setiap
bulan sekali
2) Pencatatan KMS
3) Pencatatan di kohort
balita
4) System 5 meja
MaterialPosyandu disetiap dusun biasanya di
tempat/ rumah kepala dusun/ warga
Machine Timbangan dacin, KMS balita
Total nilai
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
39/49
39
2. Proses P1 Perencanaan jadwal kegiatan
posyandu di setiap dusun.
Jadwal pertemuan kader, pelatihan
P2
Pelaksanaan & penggerak
Pelaksanaan :
Penimbangan balita
Pencatatan KMS
Pelayanan kesehatan gizi
PMT
P3
(penilaian, pengawasan,
pengendalian)
Adanya laporan kegiatan setiap
bulan dan evaluasi kinerja kader
Total nilai
3 Hasil Wawancara dengan Kader Posyandu
Kuesioner kader ini diisi oleh 5 kader aktif di Posyandu Dusun Sabrang Desa Paripurno Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang.
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
40/49
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
41/49
41
3.
Terbatasnya dana operasional
untuk penyuluhan dan
PMT(Pemberian Makanan
Tambahan).
Money
Man
Pengetahuan kader masih kurang
tentang pembacaan KMS Dan
tentang pentingnya balita yang
ditimbang dan naik berat badannya
Gambar 9. DiagramFish Bone
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
42/49
54
D. Plan Of Action
Dalam Plan Of Action akan disajikan perencanaan kegiatan pemecahan masalah N/D
Tabel 29. Plan Of Action Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolok ukur
1. Diskusi Meningkatkan
pengetahuan ibu yang
memiliki balita
Memudahkan
komunikasi antar ibu
dan kader
Ibu yang
memiliki
balita di
Dusun
Kempul
Desa
Menoreh
Di rumah
kader
Bidan
desa
Kader
desa
3
bulan
Dana
BOK
Diskusi
terbuka
(tanya jawab)
Meningkatnya
pengetahuan ibu
tentang pentingnya
gizi balita dan
pentingnya datang
dan menimbang
balita mereka di
posyandu
2. Penyebaran
pamflet
Meningkatkan keaktifan
kader
Meningkatkan kesadaran
ibu
Membuat ibu tertarik
untuk membawa
balitanya ke posyandu
Kader
dan
Ibu yang
memiliki
balita di
dusun
Kempul
Di rumah
masing
masing
ibu yang
memilki
balita
Kader
desa
3
bulan
- Menyebarkan
pamflet atau
brosur
Meningkatnya
partisipasi dan
kesadaran ibu
yang datang dan
menimbangkan
balitanya ke
posyandu
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
43/49
55
Desa
Menoreh
3. Pemasangan
poster
Menarik perhatian ibu
agar terus mau
membawa balitanya ke
posyandu
Ibu yang
memiliki
balita di
dusunKempul
Desa
Menoreh
Posyandu Bidan
desa
3
bulan
Dana
BOK
Menempel
poster
Meningkatnya
ketertarikan
,partisipasi dan
kesadaran ibu
yang datang danmenimbangkan
balitanya ke
posyandu
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
44/49
56
Tabel 30. Plan Of Action Rapat koordinasi H-1 pelaksanaan Posyandu
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolok ukur
1. Koordinasi
antara Kader dan
ibu yang
memiliki balita.
Meningkatkan
keaktifan kader
Meningkatkan
kesadaran ibuakan pentingnya
gizi balita dan
pentingnya
datang ke
posyandu
Agar ibu tidak
lupa datang ke
posyandu
Kader dan
Ibu yang
memiliki
balita di
dusun
Dusun
Kempul
Desa
Menoreh
Di rumah
masing
masing
ibu yang
memilki
balita
Kader desa 1 bulan - Kunjungan
Rumah
Meningkatnya
partisipasi ibu
yang datang
dan
menimbangkan
balitanya ke
posyandu
Meningkatnya
kesadaran ibu
untuk
mengantarkan
balitanya ke
posyandu
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
45/49
57
Tabel 31. Plan Of Action Kalibrasi Alat Timbang
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolok ukur
1. Kalibrasi Alat
Timbang
Meningkatkan keakuratan
alat timbang
Alat
timbang
dacin
Puskesmas Bidan
desa
1
tahun
Dana
Puskesmas
Standarisasi Meningkatnya
keakuratan
timbangan
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
46/49
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
47/49
1
BAB IX
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Dari hasil SPM Puskesmas Salaman periode Januari-Mei 2014 didapatkan bahwa
cakupan N/D kurang dari target Dinkes (80%). Sementara itu di Dusun Dusun
Kempul Desa Menoreh cakupannya adalah 59 % dan pencapainnya adalah 73 %.
2. Setelah melakukan analisis penyebab masalah, ditemukan penyebab angka
balita yang ditimbang dan naik berat badannya di DusunKempul Desa Menoreh
adalah :
a. Ibu lebih mementingkan kesibukannya daripada memantau
pertumbuhan balitanya.
b.
Masih kurangnya kegiatan penyuluhan yang menarik untuk ibu ibu
mengenai pentingnya gizi balita dan pentingnya menimbang balita
secara rutin ke posyandu.
c. Perilaku orang tua yang menganggap bahwa posyandu tidak harus rutin.
d. Timbangan yang sudah tidak akurat atau pengukuran dengan timbangan
yang berbeda tiap menimbang dan cukup lama untuk mendapatkan
gantinya.
3. Prioritas pemecahan masalah rendahnya angka balita yang datang dan
ditimbang di DusunKempul Desa Menoreh adalah :
a.
Kader mengingatkan jadwal posyandu kepada ibu
ibu H-1 sebelum
kegiatan posyandu dan mengigatkan pentingnya datang ke posyandu.
b. Meningkatkan keaktifan daripada kader agar dapat mengajak ibu yang
memiliki balita aktif ke posyandu balita.
c.
Memberikan penyuluhan kepada ibu yang memiliki balita tentang
pentingnya gizi balita dan pentingnya mengikuti kegiatan posyandu
hingga anak berusia 5 tahun dengan mengunakan mediamedia seperti
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
48/49
2
leafleat, poster, film dan lainlain yang menarik agar menarik perhatian
ibuibu yang memiliki balita.
d.
Melakukan kalibrasi alat timbang
B. Saran
1. Dihimbau kepada puskesmas untuk meningkatkan upaya pembinaan kader
dalam melakukan kegiatan posyandu.
2.
Dihimbau kepada kader untuk melakukan kunjungan rumah untuk melakukan
penyuluhan atau konseling tentang pentingnya membawa balita untuk
ditimbang ke posyandu secara rutin.
3. Dihimbau kepada ibu yang memiliki balita untuk memiliki pengantar pengganti
ke posyandu jika ibu berhalangan hadir.
-
8/10/2019 Tugas Mandiri BRencana Peningkatan Cakupan
49/49
DAFTAR PUSTAKA
1. United Nations. .Millenium Development Goals. Available at :
http://www.un.org/millenniumgoals/.Accessed July 2014.
2.
Departemen Kesehatan. Panduan Penggunaan Kartu Menuju Sehat
(KMS) Balita bagi petugas kesehatan. Available at : www.depkes.go.id.
Jakarta. 1996. Accessed July 2014.
3. Departemen Kesehatan. Kartu Menuju Sehat (KMS). Available at :
www.depkes.go.id,Kartu Menuju Sehat (KMS). Jakarta, 1999, Accessed
July 2014.
4.
Departemen Kesehatan. Penilaian Status Gizi. Available at :
www.depkes.go.id,Accessed July 2014.
5. WHO. World Health Organization;The Growth Chart, A tool for use in
infant and child health care. Available at : www.who.co.id, Geneva,
1986, Accessed July 2014.
6. Hartoyo, 2014. Handout Manajemen Pelayanan I Manajemen Program
Puskesmas : Magelang
7.
Hadisaputro S. Nizar M. Suwandono A. Epidemiologi Manajerial. Semarang;
Universitas Diponegoro. 2013.
http://www.un.org/millenniumgoals/http://www.un.org/millenniumgoals/http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/http://www.who.co.id/http://www.who.co.id/http://www.who.co.id/http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/http://www.un.org/millenniumgoals/