tugas mantrans 1.pdf

5

Click here to load reader

Upload: bella-shintya-ariyani

Post on 07-Jul-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS MANTRANS 1.pdf

8/19/2019 TUGAS MANTRANS 1.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mantrans-1pdf 1/5

 

CRITICAL REVIEW

MANAJEMEN TRANSPORTASI

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT TREM DI JALAN RAYA DARMO SURABAYA

Zuhri Muhis dan Wahju Herijanto

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

NAMA : BELLA SHINTYA PUTRI A.

NRP : 3613100074

LATAR BELAKANG

Kota Surabaya merupakan salah satu Kota Metropolitan di Indonesia.

Pertumbuhan penduduk di Kota Surabaya ini setiap tahunnya bertambah pesat.

Pertumbuhan penduduk ini diiringi dengan aktivitas pergerakan yang semakin

meninggi setiap tahunnya. Tidak berimbangnya kondisi geometrik jalan dengan

volume kendaraan yang ada menimbulkan permasalahan transportasi yaitu kemacetan.

Untuk mengatasinya diperlukan sebuah rancangan transportasi umum yang

mampu memenuhi aktivitas pergerakan di Kota Surabaya ini. Kota Surabaya melalui

Bappeko pada pertengahan tahun 2013 berencana menciptakan dan mengembangkan

kembali trem yang dulu pernah ada.

Kajian dalam jurnal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kinerja ruas,

simpang, u-turn , dan jalinan di jalan Raya Darmo yang akan dilewati oleh trem

tersebut. Tolak ukur yang digunakan untuk mengetahui kondisi dan kinerja simpang

dan ruas tersebut adalah nilai derajat kejenuhan.

IDENTIFIKASI PERSOALAN

Manajemen lalu lintas dilakukan dengan menggunakan teori Traffic Demand

Management   (TDM) yang kemudian menjadi demand trem. Sehingga terjadi

pengurangan volume lalu lintas sebesar 35% (Seattle Urban Mobility Plan, 2008) serta

Page 2: TUGAS MANTRANS 1.pdf

8/19/2019 TUGAS MANTRANS 1.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mantrans-1pdf 2/5

perubahan waktu siklus pada simpang bersinyal menyesuaikan headway  minimal trem

(2 menit). Manajemen lalu lintas ini beracuan dari kota London.

Manajemen lalu lintas di lakukan pada kondisi simpang, ruas, jalinan, dan u-turn  

 jika nilai derajat kejenuhan (DS) > 0.75 dengan cara pengurangan volume lalu lintas

dan perubahan geometrik.

Gambar 1 Kondisi Ruas Jalan Raya Darmo Taman Bungkulsetelah adanya Trem

Gambar 2 Simpang Bersinyal Jalan Raya Darmo - Diponegoro(Kondisi Setelah AdanyaTrem)

Page 3: TUGAS MANTRANS 1.pdf

8/19/2019 TUGAS MANTRANS 1.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mantrans-1pdf 3/5

 

Dari hasil analisis pada jurnal, adanya u-turn  tidak akan mempengaruhi headway

dari trem akan tetapi mempengaruhi pada keselamatan kendaraan yang akan berputar.

Manajemen lalu lintas pada u-turn  dilakukan dengan cara pemasangan fasilitas lampu

lalu lintas pada u-turn   sehingga tidak terjadi konflik antara kendaraan yang memutardan trem. Selain itu tindakan manajemen konvensional lainnya seperti perubahan

waktu siklus, perubahan geometrik dan pelarangan gerakan pun dilakukan.

Dengan cara tersebut kondisi dan kinerja dari simpang bersinyal, ruas, dan

 jalinan menjadi tidak jenuh dengan nilai derajat kejenuhan DS < 0.75. Sedangkan

Gambar 3 Simpang Bersinyal Raya Darmo  –   DR. Soetomo  –   PolisiIstimewa (SSP) (Kondisi Setelah Adanya Trem)

Gambar 4 Simpang Bersinyal Raya Darmo  –  RA. Kartini(SDK) (Kondisi Setelah AdanyaTrem)

Page 4: TUGAS MANTRANS 1.pdf

8/19/2019 TUGAS MANTRANS 1.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mantrans-1pdf 4/5

waktu tunggu dan antrian untuk u-turn   berkurang dan tidak menghambat headway

trem dengan memasang lampu lalu lintas. Pada jurnal ini hasil akhir yang diperoleh

berupa terciptanya manajemen lalu lintas setelah beroperasinya trem yang ditinjau

berdasarkan pada konsep sistem transportasi massal berbasis trem yang telah ada.

CRITICAL REVIEW

Manajemen lalu lintas adalah suatu proses pengaturan dan penggunaan sistem

 jalan raya yang sudah ada dengan tujuan untuk memenuhi suatu tujuan tertentu tanpa

perlu penambahan/pembuatan infrastruktur baru (Alamsyah, 2008). Tujuan pokok

manajemen lalu lintas pada jurnal adalah memaksimumkan pemakaian sistem jalan

yang ada dan meningkatkan keamanan jalan. Strategi yang dapat digunakan untuk ruas

 jalan dengan performance yang tidak bagus adalah dengan menaikkan kapasitas atau

mengurangi volume lalu lintas (Alamsyah, 2008). Hal ini sudah sesuai dengan strategi

yang dijelaskan pada jurnal, bahwasanya manajemen lalu lintas ini berpacu pada

pengurangan volume lalu lintas dengan asumsi manajemen demand (demand trem).

Teori yang digunakan pada jurnal mengacu pada Traffic Demand Management

(TDM). Pada dasarnya TDM merupakan suatu strategi untuk memaksimalkan efisiensi

sistem transportasi perkotaan melalui pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan

mempromosikan moda transportasi yang lebih efektif. Meskipun kebanyakan upaya-

upaya TDM hanya berpengaruh kecil terhadap total perjalanan, dan karena manfaatnya

tampak sederhana terkait dengan masalah apapun, tetapi dampaknya kumulatif dan

sinergis.

Pada jurnal ini salah satu fokusan adalah kajian simpang di Jalan Raya Darmo

setelah adanya trem. Persimpangan merupakan bagian terpenting dari sistem jaringan

 jalan dimana ini merupakan pertemuan dua atau lebih jaringan jalan. Kinerja dan

kondisi simpang bersinyal pada Jalan Raya Darmo sebelum adanya trem

menunjukkan kondisi jenuh sebagai indikator utama derajat kejenuhan (DS) > 0.75.

Namun dalam jurnal ini tidak dijelaskan secara rinci strategi dalam mengatasi masalah

di persimpangan Jalan Raya Darmo akibat adanya trem. Tujuan pengaturan simpang

adalah mengurangi maupun menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan yang

Page 5: TUGAS MANTRANS 1.pdf

8/19/2019 TUGAS MANTRANS 1.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-mantrans-1pdf 5/5

berasal dari titik konflik. Masing-masing titik berkemungkinan menjadi tempat

terjadinya kecelakaan.

Pengaturan simpang dengan sinyal lalu lintas termasuk yang paling efektif. Hal

ini sesuai dengan rekomendasi yang diberikan dalam jurnal yang merupaka proritas

bagi trem di persimpangan. Pengaturan ini dapat mengurangi atau menghilangkan titik

konflik pada simpang dengan memisahkan pergerakan lalu lintas pada waktu yang

berbeda-beda. Sinyal lalu lintas merupakan alat yang mengatur pergerakan lalu lintas di

dimpang melalui pemisahan waktu untuk berbagai arah pergerakan. Prioritas pada

persimpangan dapat dilakukan dengan mengganti sinyal lampu merah menjadi hijau

atau memperpajang fase sinyal hijau.

Dalam mengaplikasikan manajemen lalu lintas dengan teori Traffic Demand

Management (TDM) memang diperlukan kombinasi dari berbagai instrumen. TDM pada

dasarnya merupakan bagian dari sistem transportasi yang berkelanjutan. Instrumen-

instrumen itu meliputi instrumen perencanaan, instrumen peraturan, instrumen

perekonomian, instrumen informasi, instrumen teknologi (Broaddus, 2010).

Pada instrumen peraturan dapat dipergunakan untuk membatasi penggunaan

kendaraan bermotor tertentu, dan berbagais standar yang dipatuhi (baik dalam hal

kinerja kendaraan maupun peraturan di jalan raya). Beragam reformasi kebijakan dan

perencanaan dibutuhkan untuk mendukung penerapan manajemen lalu lintas tertentu.

Instrumen-instrumen ini harus saling berkaitan guna menciptakan manajemen lalu

lintas di Kota Surabaya secara berkesinambungan dan tepat guna bagi masyarakat.