tugas mata kuliah agama

Upload: dodyherdiansyah

Post on 16-Jul-2015

162 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ulangan Tengah Semester Ganjil

Di Susun Oleh : Nama NPM : Nur Fitri Handayani : 240210110047

Jurusan/Kelas : TIP/A

TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2011

I. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG MULIA 1.1 Konsepsi Manusia Konsepsi manusia telah terdefinisi sejak jaman Aristoteles. Ia menyebutkan bahwa manusia adalah the thinking animal. Kemudian banyak definisi para ahli yang mengemukakan konsepsi manusia diantaranya adalah ahli sosiolog dan ahli etika menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial dan bertanggung jawab. Manusia tidak mampu hidup sendiri, ia akan selalu bergantung kepada yang lain karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang lemah. Alquran sendiri menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang terdiri atas unsur fisik dan jiwa (somatis-psikis) dan dia memiliki 2 potensi dasar yaitu baik dan buruk. 1.2 Asal-Usul Manusia Dalam Alquran telah dijelaskan bahwa Adam diciptakan dari saripati tanah dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Allah mencipatakan Siti Hawa untuk dijaikan kawan hidup Adam. Manusia keturunan Adam dan Siti Hawa dalam proses kejadiannya secara biologis tercantum dalam Alquran Surah Al Mu minun ayat 12-14 yang artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan sariapti itu air mani ( yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulanh itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik 1.2 Karakteristik Manusia Manusia memiliki sifat positif dan negatif. Sifat positif manusia diantaranya yaitu kapasitas intelegensinya lebih tinggi dibandingkan makhluk lain. Manusia dalam inti fitrahnya memiliki kebaikan, ia adalah makhluk yang cenderung dekat dengan Tuhan , memiliki kesadaran moral sehingga manusia adalah makhluk yang bebas dan merdeka. Karena merupakan makhluk pilihan manusia adalah makhluk yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Selain memiliki sifat positif, manusia juga memiliki hawa nafsu yang cenderung mengarahkan manusia kepada sisi negatifnya yaitu diantaranya keinginannya tidak terbatas, ia tidak pernah merasa berkecukupan terhadap nikmat yang telah Allah berikan sehingga manusia seringkali mengingkari nikmat Allah, kikir dan selalu berkeluh kesah. 1.3 Tugas Manusia Sebagai Hamba Allah Manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di bumi. Manusia diberi tanggung jawab untuk mengelola alam untuk kesejahteraan manusia sendiri. Untuk mengelola alam, manusia memerlukan bantuan dari manusia lain, sehingga hubungan antara sesama manusia harus harmonis. Tugas manusia juga sebagai hamba Allah yaitu menyembah dan taat kepada Allah, mengakui adanya kekuasaan yamh Maha Kuasa atas dirinya. Manusia harus membuktikan diri bahwa ia memiliki potensi untuk beragama.

Pembahasan Materi Dari berbagai rumusan konsepsi tentang manusia, saya lebih condong memilih konsepsi menurut Alquran yang menjelaskan bahwa manusia terdiri dari unsur fisik dan jiwa serta memiliki potensi baik dan jahat. Hal tersebut benar adanya, manusia akan berbuat baik jika dia bertindak menurut akal serta nuraninya. Sementara jika ia menuruti hawa nafsunya, manusia akan berbuat kerusakan. Manusia merupakan makhluk yang mulia karena kemampuan akal yang dianugerakan oleh Allah SWT. Dengan akal, ia akan mampu membedakan mana yang baik dan buruk serta mengendalikan hawa nafsunya. Manusia tidak selamanya baik dan tidak selamanya buruk tergantung kemampuan ia sendiri untuk mengekang hawa nafsunya. Oleh karena itu manusia berbeda dengan malaikat yang selalu bertasbih kepada Allah dan berbeda dengan setan yang selalu mendustakan Allah. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang selalu melampaui batas. Keinginan manusia melebihi jumlah setiap tarikan nafasnya. Oleh karena itu manusia harus senatiasa merasa cukup atas apa yang telah Allah berikan. Akal manusia tidak akan dapat menjangkau kekuasaan Allah sehingga manusia harus mengakui adanya kekuasaan yang amaha kuasa atas dirinya.

II. KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP TUHAN DAN AGAMA 2.1 Konsep Ketuhanan dalam Islam 1. Rabb Dalam surah Alfatihah ayat 2, Rabb berarti Tuhan atau penguasa. Selain itu dalam kalimat rabbul- aalamiin mengandung arti tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan. 2. Malik An-Naas ayat 2 yang menjelaskan bahwa tidak ada yang setara dengan Allah. Dalam islam konsep ketuhanan adalah monoteisme. Tuhan hanya satu yaitu Allah. 3. Illah Dalam surat An-Nas ayat 3 berisikan bahwa Allah adalah sembahan manusia. Tuhan (illah) adalah sesuatu yang dipentingkan oleh manusia sedemikian rupa, rasa cinta yang amat sangat sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh Nya. 2.2 Kebutuhan Manusia Terhadap Tuhan Dalam fitrahnya sendiri, jelas manusia membutuhkan Tuhan. Sifat manusia akan sewenang-wenang jika tidak diatur oleh aturan yang ditetapkan Tuhan sebagai Sang Pencipta. Manusia harus patuh terhadap Tuhan dengan mengikuti syariat-syariat yang telah ditetapkan Tuhan. Dalam islam sendiri, perintah mnyembah Allah telah termaktub dalam surah Al-Dzariyat ayat 56 yang artinya: Tidak Kami jadikan jin dan manusia, kecuali untuk patuh dan menyembah kepada Allah . Di zaman global seperti sekarang ini, persaingan yang terjadi dalam tataran praksis sangatlah ketat. Siapa yang tanggap membaca peluang maka ia akan mendapatkannya. Implikasinya dalam kehidupan yang kuat seringkali menindas yang lemah, kesenjangan antara si kaya dan si miskin menjadi sangat kentara. Disinilah syariat agama seharusnya diaplikasikan untuk mengatur dinamika kehidupan manusia.

2.3 Agama sebagai Fitrah Manusia Alquran surah Al-Anbiya ayat 92 menjelaskan bahwa agama yang yang diturunkan Allah hanya satu, yaitu agama tauhid. Sehingga seharusnya manusia hanya menganut satu agama. Maksud agama sebagai fitrah manusia adalah agama tempat kembalinya manusia. Din adalah bagian dari fitrah manusia. Manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk cenderung beragama,dalam arti manusia mencintai kesempurnaan yang mutlak dan hakiki serta ingin menyembah pemilik kesempurnaan tersebut.

Pembahasan Materi Sesuai fitrahnya manusia dalah makhluk yang lemah dan bodoh. Saat manusia lahir, ia tidak mengenal suatu apapun hingga akhirnya Allah membimbingnya dengan perantara orang tua. Manusia sangat membutuhkan agama. Tanpa agama manusia tidak dapat mengetahui tujuan hidupnya, akan kemana nanti setelah ia meninggal. Manusia yang meyakini adanya agama,ia tahu bahwa bumi tidak begitu saja tiba-tiba ada. Semuanya pasti ada permulaan yang menuju ke titik pangkal. Ketika manusia tidak berdaya baik disengaja ataupun tidak, setiap manusia pasti akan selalu mengingat tuhannya. Fitrah manusia sendiri tidak menolak bahwa ada suatu kekuatan dan kekuasaan melebihi apapun di dunia ini. Agama berfungsi sebagai petunjuk hidup, pengatur sendi kehidupan, serta pengisi rohani manusia sehingga sangat benar adanya bahwa agama adalah hal yang dibutuhkan oleh manusia.

III ISLAM SEBAGAI AGAMA TERAKHIR 3.1 Pengertian Islam Berasal dari kata 1. Salima berarti selamat,aman dan tenteram 2. Salama berarti kedamaian dan kehormatan 3. Aslama berarti penyerahan diri 3.2 Ruang Lingkup Agama Islam Ruang lingkup agama islam secara kasar terbagi ke dalam tiga skop utama : 1. Aqidah Secara istilah aqidah adalah keyakinan keagamaan yang dianut oleh seseorang dan menjadi landasan segala bentuk aktivitas, sikap, pandangan dan pegangan hidupnya. Istilah ini mengacu pada iman yang berarti kepercayaan atau keyakinan. 2. Akhlak Menurut Imam Ghazali akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan tanpa terlalu banyak pertimbangan dan pemikiran yang sama. Disebut akhlak jika perbuatan tersebut adalah kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang dan timbul dengan sendirinya. Ada 2 akhlak yaitu Al-Akhlakul Mahmudah yaitu akhlak yang baik dan AlAkhlakul Mazmumah yaitu akhlak yang buruk. 3. Syariah Syariah adalah peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan (ibadah) dan manusia dengan manusia (muamalah). Ibadah terbagi menjadi 2 yaitu ibadah secara blangsung kepada Allah misalnya mengerjakan yang terdapat pada rukun islam. Kemudian yang kedua adalah ibadah secara tidak langsung misalnya individu (tidak ada timbal balik) seperti tersenyum,menjaga pandangan, dan menutup aurat. Sosial (ada timbal balik) seperti munakahat dan jual beli. 3.3 Karaktristik Ajaran Islam Menurut Dr.Yusuf Qardhawi dalam bukunya Khasaais Al-Ammah Lil Islam ada 7 karakteristik islam yang tidak dimiliki ajaran lain yaitu : 1. Robbaniyah, bersumber dari Allah SWT 2. Insaniyyah, sangat cocok bagi fitrah manusia 3. Syumuliah, merupakan agama yang lengkap 4. Al waqiyyah, dapat diamalkan oleh manusia 5. Al Wasathiyah, agama yang seimbang 6. Al Wudhuh, konsep islam sangat jelas 7. Al Jam u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah,permanen dan fleksibel

3.4 Islam di Tengah Faham Ajaran agama lain Banyak sekali agama yang terdapatdi dunia saat ini. Para ahli mengklasifikasikannya dalam 2 golongan yaitu agama wahyu atau agama langit dan agama ardhi atau agama bumi. Agama wahyu adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah kepda umat manusia melalui RasulNya. Sedangkan agama ardhi adalah agama agama yang ajarannya diciptakan oleh manusia sendiri. Islam adalah menurut penelitian adalah satu-satunya agama yang kitab sucinya masih asli sampai sekarang. Agama seperti yahudi hanya bersifat lokal dan tidak menyeluruh. Sementara nasrani konsep ketuhanannya bukanlah monoteisme murni tetapi monoteisme nisbi. Pembahasan Materi Pada dasarnya akidah, akhlak dan syariah adalah suatu kesatuan dalam islam. Tiga unsur yang bisa dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Akidah atau kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mutlak diperlukan dimana disinilah hakikat agama serta keberadaannya diakui. Setiap umat muslim boleh berbeda pendapat dalam ilmu agama islam tetapi akidahnya tetap sama yaitu meyakini adanya Allah SWT sebagai Sang Maha Pencipta. Akhlak merupakan implementasi dari akidah yang berpegangan pada syariah. Syariah mengatur bagaimana seharusnnya sesuatu dilakukan atau tidak dilakukan. Syariah yang utama bersumber dari Alquran dimana ia adalah petunjuk hidup umat manusia sampai akhir jaman. Keaslian Alquran dijamin oleh Allah SWT, sehingga sampai kapanpun Islam adalah satu-satunya agama yang paling murni berasal dari Allah SWT dibandingkan agama lain yang kitab sucinya sendiri dapat diubah oleh manusia sehingga kebenaran ajarannya dipertanyakan.

IV SUMBER HUKUM ISLAM 4.1 Syariat Islam Hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim merupakan penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. QS. Al Ahzab ayat 36 mengajarkan bahwa sekiranya Allah dan RasulNya sudah memutuskan suatu perkara, maka umat Islam tidak diperkenankan mengambil ketentuan lainQS.

4.2 Jenis Perkara 1. Asas Syara Sudah ada dan jelas ketentuannya dalam Al Quran atau Al Hadits kedudukannya yaitu sebagai pokok Syari'at Islam . Memiliki sifat pada dasarnya mengikat umat Islam seluruh dunia di manapun berada, sejak kerasulan Nabi Muhammad saw hingga akhir zaman, kecuali dalam keadaan darurat. 2.Furu' Syara Tidak ada atau tidak jelas ketentuannya dalam Al'quran dan Al Hadist. Kedudukannya yaitu cabang Syariat Islam, memiliki sifat pada dasarnya tidak mengikat seluruh umat Islam di dunia kecuali diterima Ulil Amri setempat menerima sebagai peraturan / perundangan yang berlaku dalam wilayah kekuasaanya.

4.3 Dasar Menentukan Sumber Syariat Islam qath i (pasti) kebenarannya. bukan sesuatu yang bersifat dugaan (dzanni).

4.4 Sumber Hukum Islam 1. Al-Qur an adalah kalam Allah yang diturunkan melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Rasulullah saw dengan disertai kebenaran agar dijadikan hujjah (argumentasi) dalam hal pengakuannya sebagai rasul dan agar dijadikan sebagai pedoman hukum bagi seluruh ummat manusia, di samping merupakan amal ibadah bagi yang membacanya

Pokok isi kandungan Al-Qur an terdiri atas: 1. Tauhid (mengesakan Allah) 2. Ibadah 3. Janji dan Ancaman 4. Peraturan dan Hukum 5. Riwayat dan Cerita 2. Hadist, ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan, taqrir, dan sebagainya. 3. Ijtihad, menurut bahasa, ijtihad berarti (bahasa Arab ) Al-jahd atau aljuhd la-masyaqat (kesulitan dan kesusahan) dan akth-thaqat (kesanggupan dan kemampuan). Ijtihad berfungsi menetapkan hukum baru yang belum ditegaskan pada Alquran dan As Sunnah. Pembagian ijtihad berdasarkan subjeknya a. Ijtihad Fardi, yaitu ijtihad yang dilakukan secara perorangan b. Ijtihad Jama'i. Yaitu Ijtihad yang dilakukan oleh sekelompok orang. Dalam Ijtihad ini tentu tidak hanya ahli hukum Islam yang harus hadir, tapi juga orang yang ahli dibidang yang terkait dengan hukum yang akan diijtihadkan. Di sini adanya persetujuan dari para mujtahid terhadap masalah. Pembahasan Materi Kehidupan manusia jika tidak diatur akan terjadi ketidakharmonisan dalam berbagai aspek. Hukum atau aturan yang dibuat oleh manusia mustahil ada yang bersifat sempurna. Sehingga pada pada dasarnya aturan yang terbaik adalah aturan agam islam, aturan dari Allah SWT. Dalam alquran berisi aturan-aturan kehidupan yang sangat lengkap dan menyeluruh. Adapun bagian hal-hal yang kurang jelas dijelaskan dalam As Sunnah atau perilaku dan ucapan Nabi Muhammad. Hendaknya kita sebagai umat muslim mampu menerapkan aturan yang telah tercantum dalam Alquran karena akan membawa kebahagiaan di dunia maupun diakhirat kelak.

Kesimpulan Konsepsi manusia menurut Alquran, manusia adalah makhluk yang terdiri atas unsur fisik dan jiwa (somatis-psikis) dan dia memiliki 2 potensi dasar yaitu baik dan buruk. Untuk membedakan baik dan buruk manusia diberi akal dan pengetahuan oleh Allah SWT sehingga manusia dikatakan sebagai makhluk yang mulia. Manusia di bumi diberi tugas oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi, ia dituntut mampu memakmurkan bumi dan diharamkan jika berbuat kerusakan. Manusia pada hakikatnya berasal dari Tuhan sehingga sudah semestinya ia merasa sangat membutuhkan Tuhan. Fitrahnya sendiri, manusia mengakui adanya kekuasaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan apapun. Dalam konsep islam, seorang muslim harus membersihkan diri dari berbagai tuhan terlebih dahulu, sehingga dalam hatinya hanya ada satu tuhan yaitu Allah. Termasuk kedalam unsur ruh adalah fitrah. Agama adalah bagian dari fitrah manusia. Manusia diciptakan untuk cenderung beragama. Manusia sebenarnya tidak dipaksa beragama namun cukup kembali pada dirinya bahwa ada sesuatu yang menciptakan dirinya dan alam sekitarnya. Akidah adalah suatu sistem kepercayaan atau keyakinan. Syarat manusia beragama yaitu ia harus meyakini adanya Tuhan. Dalam mengikuti sebuah agama tentu ada aturan dalam tata cara peribadatan setiap agama. Dalam islam sendiri aturan dijelaskan dalam Alquran dan diperjelas lagi oleh As Sunnah. Aturan atau Syariat tersebut bukan hanya untuk tata cara peribadatan saja melainkan seluruh aspek kehidupan sudah tercantum dalam Alquran. Akidah dan Syariat yang dianut akan tercermin dalam akhlak setiap manusia. Sifat manusia akan sewenang-wenang jika tidak ada aturan. Untuk itu agama hadir sebagai aturan yang sempurna bagi kehidupan manusia. Dengan mengikuti syariat-syariat yang telah ditetapkan Allah yaitu Alquran adalah buku petunjuk hidup umat manusia yang akan membawa keselamatan.