tugas media pembelajaran kimia
DESCRIPTION
media pembelajaran kimia pendidikan kimia unsriTRANSCRIPT
Ujian Tengah Semester
“Media Pembelajaran Kimia”
Oleh
Nama : DIANA NOVITASARI
Nim : 06101381320014
Prodi : PENDIDIKAN KIMIA 2013
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
Soal:
1. Coba anda jelaskan dengan memberikan beberapa contoh tentang :
a. Media
b. Media pembelajaran
c. Multimedia interaktif
d. Fungsi media pembelajaran
e. Sejarah perkembangan media
f. Manfaat media pembelajaran
g. Prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran
h. Prosedur pengembangan media pembelajaran
i. Evaluasi media pembelajaran
2. Coba anda jelaskan jenis-jenis media pembelajaran berdasarkan :
a. Indera yang digunakan
b. Jenis pesan yang disampaikan
c. Asal media
d. Kesiapan dalam penggunaan
e. Sasaran pencapaian
3. Coba anda jelaskan juga karateristik dari setiap jenis media (pada nomor 2)
4. Coba anda akses dari internet (di download) satu contoh tulisan tentang produk
media untuk setiap jenis media pembelajaran (lima contoh tulisan tentang produk
media)
JAWABAN:
1. COBA ANDA JELASKAN DENGAN MEMBERIKAN BEBERAPA CONTOH
TENTANG:
A. MEDIA Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”,
yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam
Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang”
sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau
meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima
pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat
digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162). Contoh
media:
a) Media grafis yaitu: Gambar, Diagram , Sketsa, Chart dan Grafik
b) Media teks
c) Grafik
d) Audio
e) Animasi
f) Video
B. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian
sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran / pelatihan.
1. Televisi.
Televisi merupakan sebuah perangkat teknologi yang digemari oleh masyarakat
dalam berbagai macam usia. Televisi ini juga dapat menjadi sebuah media
pembelajaran yang menyenangkan bagi para peserta didik. Banyak informasi menarik
yang terdapat di televisi setiap harinya yang dapat menjadi sumber pembelajaran. Di
sini seorang tenaga pendidik dapat memberikan tugas kepada para peserta didik untuk
menyimak acara televisi yang sesuai dengan materi pembelajaran yang di ajarkan.
2. Internet merupakan sebuah media pembelajaran terbaru yang sangat digemari. Di
internet bertebaran berbagai macam informasi menarik yang sangat beragam . Yang
dengannya jika seorang tenaga pendidik mampu memanfaatkannya dengan
maksimal maka akan sangat mudah dalam mewujudkan sebuah pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan bagi para peserta didiknya.
C. MULTIMEDIA INTERAKTIF
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian
sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran / pelatihan. Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran
adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film,
video dan sebagainya. Contohnya:
Robot , Robot diciptakan dan didisain manusia, untuk melakukan suatu pekerjaan
tertentu dalam meringankan pekerjaan-pekerjaan manusia. Bekerjanya robot atas
dasar perintah-perintah dari manusia. Jika manusia bekerja atas dasar perintah-
perintah, maka manusia tersebut tak ubahnya seperti robot, dan matilah kreatifitas!.
Hidup adalah pilihan, kita harus berani memilih, dari sekian banyak pilihan. Masing-
masing pilihan, memiliki konsekuensi yang harus kita hadapi. Di era serba teknologi,
kita dihadapkan berbagai pilihan pada teknologi yang tumbuh, dan terus berkembang.
Dalam menyikapi perkembangan teknologi, kita seperti pemain bola. Jika Anda
sebagai pemain, mau mengejar bola?, atau menunggu bola?, siapa cepat pasti dapat!.
Hadirnya teknologi untuk dipelajari, dan untuk memecahkan permasalahan yang kita
hadapi.
D. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pemusat perhatian siswa
Media pembelajaran dapat berfungsi dengan baik sebagai pemusat
perhatian siswa.Apalagi jika media pembelajaran itu bersifat menarik. Guru IPS
dapat menarik perhatiansiswa misal dengan hanya menempel peta di papan tulis
saat akan memulai pembelajaran.Siswa akan selalu terpusat perhatiannya kepada
hal-hal baru yang ditunjukkan ataudibawa oleh guru ke dalam ruang kelas. Jadi
jangan ragu untuk selalu menggunakanmedia pembelajaran.
2. Menggugat emosi siswa
Emosi siswa akan suatu ahal dapat dengan mudah digugat dengan
meenggunakan media pemelajaran. Misalnya mereka dapt dengan mudah
bersimpatidengan orang yang memiliki kekurangan fisik dengan hanya menonton
video singkat tentang seorang cacat yang harus dapat melakukan berbagai
kegiatan sehari-hari secara mandiri.
3. Membantu siswa mengorganisasikan informasi
Berbagai media pembelajaran seperti ppt yang dirancang dengan sungguh-
sungguh,menyajikan grafik atau bagan-bagan,diagram dan membantu siswa
mengorganisasikan materi pembelajaran dengan mudah.
E. SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA
Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar (teaching
aids).Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya model, objek dan
alat-alat lainyang dapat memberikan pengalaman kongkrit, motivasi belajar serta
mempertinggi dayaserap atau retensi belajar. Namun karena terlalu memusatkan
perhatian pada alat Bantu visualkurang memperhatikan aspek disain, pengembangan
pembelajaran (instruction) produksi danevaluasinya. Jadi, dengan masuknya
pengaruh teknologi audio pada sekitar abad ke-20, alatvisual untuk mengkongkritkan
ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenaldengan audio visual atau
audio visual aids (AVA)
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan
alat bantuaudio visual, yang berguna sebagai penyalur pesan atau informasi belajar.
Pada tahun 1965-1970 , pendekatan system (system approach) mulai
menampakkanpengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran.
Pendekatan systemini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam
proses pembelajaran.Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara
sistematis dengan memusatkanperhatian pada siswa. program pembelajaran
direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswadiarahkan kepada
perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang dicapai. Padadasarnya
pendidik dan ahli visual menyambut baik perubahan ini. Sehingga untuk
mencapaitujuan pembelajaran tersebut, mulai dipakai berbagai format media. Dari
pengalaman mereka,guru mulai belajar bahwa cara belajar siswa itu berbeda-beda,
sebagian ada yang lebih cepatbelajar melalui media visual, sebagian audio, media
cetak, dan sebagainya. Sehingga darisinilah lahir konsep media pembelajaran.
F. MANFAAT MEDIA PEMELAJARAN
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru
dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi
diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan
warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk
menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak
membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan
tanpa media guru cenderung bicara satu arah
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media pembelajaran tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara
maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus
menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian
menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih
mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja,
siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan
melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media
pemahaman siswa akan lebih baik.
G. PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Efektivitas Media Pembelajaran
Prinsip utama pemilihan media pembelajaran adalah efektivitas media
pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran serta efektivitasnya dalam
membantu siswa memahami materi pembelajaran yang akan disajikan. Guru
harus menimbang-nimbang apakah suatu media pembelajaran yang akan
digunakan lebih efektif bila dibandingkan dengan media yang lain. Misalnya,
pada pembelajaran IPA di SD tentang terjadinya gerhana matahari dan gerhana
bulan, siswa perlu memahami posisi matahari, bumi, dan bulan saat melalukan
peredaran. Contoh media dalam pembelajaran pada materi ini yang tersedia di
sekolah misalnya media pembelajaran berupa gambar dalam bentuk charta dan
alat peraga 3 dimensi berupa model peredaran matahari, bumi dan bulan.
2. Taraf Berpikir Siswa
Media pembelajaran juga harus dipilih berdasarkan prinsip taraf berpikir
siswa. Benda-benda yang bersifat konkret lebih baik digunakan sebagai media
pembelajaran bila dibandingkan media yang lebih abstrak. Demikian pula media
pembelajaran yang kompleks dari segi struktur atau tampilan akan lebih sulit
dipahami dibanding media pembelajaran yang sederhana. Contoh media
pembelajaran di SD untuk struktur organ-organ dalam tubuh manusia haruslah
tidak serumit media pembelajaran untuk siswa SMP dan SMA. Media
pembelajaran yang sering digunakan untuk materi ini misalnya torso (model 3
dimensi) atau gambar. Walaupun sama-sama menggunakan gambar atau torso,
tetapi tingkat kerumitan (kompleksitas) gambar dan torso harus dibedakan. Media
pembelajaran di SD tentunya tidak boleh serinci media pembelajaran untuk siswa
SMP dan SMA.
3. Interaktivitas Media Pembelajaran
Misalnya, saat mengajar materi tentang operasi hitung bilangan bulat, contoh
media dalam pembelajaran di SD yang dapat digunakan adalah video tentang
bagaimana cara melakukan operasi hitung bilangan bulat atau guru dapat juga
menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif pembelajaran mandiri
tentang operasi hitung bilangan bulat. Bila siswa diberikan tontonan video,
tentunya interaksi yang terjadi antara siswa dengan media pembelajaran hanya
satu arah saja: dari media ke siswa.
4. Ketersediaan Media Pembelajaran
Guru boleh saja berangan-angan menggunakan media pembelajaran yang
sangat efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran, sesuai dengan materi
pelajaran, dan interaktivitasnya tinggi. Tetapi jika media yang sedemikian tidak
tersedia, tentu juga sia-sia. Media yang dipilih saat merancang pembelajaran
secara logis sudah tersedia di sekolah, atau paling tidak bila tidak dimiliki masih
dapat diperoleh dengan mudah, misalnya dengan meminjam atau membuat
sendiri. Jumlah media yang akan digunakan juga harus diperhitungkan dengan
jumlah siswa di kelas. Bila media pembelajaran digunakan bukan secara klasikal,
tetapi secara berkelompok atau individual, maka jumlah media pembelajaran yang
tersedia harus mencukupi.
5. Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
Misalnya, pada pembelajaran Bahasa Indonesia contoh media pembelajaran di
SD yang digunakan untuk mengajarkan jenis-jenis kata (kata sifat, kata benda dan
kata kerja) guru dapat menggunakan kartu-kartu berukuran 10 x 8 cm. Kartu-
kartu yang hanya memuat contoh kata yang harus diidentifikasi siswa apakah
merupakan kata kerja, kata benda, atau kata sifat tentu kurang menarik bila
dibandingkan dengan kartu-kartu serupa tetapi memiliki variasi berupa
ditambahkannya gambar-gambar kartun yang familiar dengan siswa terkait kata
yang ditulis pada kartu tersebut dengan warna-warna yang semarak.
6. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
Sebagus apapun media, misalnya media pembelajaran interaktif berbasis
komputer, tentu tidak akan efektif bila guru sendiri memiliki keterbatasan dalam
hal kemampuan menggunakannya. Media pembelajaran yang dipilih harus dapat
digunakan oleh guru dengan baik. Sebenarnya kendala kemampuan guru dalam
mengoperasikan suatu media pembelajaran dapat saja diatasi apabila guru yang
bersangkutan memiliki kemauan untuk belajar menggunakan media pembelajaran
tersebut.
7. Alokasi Waktu
Guru selalu dikejar waktu untuk menyelesaikan tuntutan kurikulum. Oleh
karena itu, penggunaan media pembelajaran yang notabene efektif untuk
mencapai tujuan pembelajaran, mempunyai relevansi yang baik dengan materi
pelajaran, dan berbagai kelebihan lainpun kadang-kadang terpaksa harus
dikesampingkan bilamana alokasi waktu menjadi pertimbangan yang penting.
Akan tetapi ketersediaan waktu seringkali bisa disiasati dengan berbagai cara
berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki oleh guru.
8. Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dipilih oleh guru untuk kegiatan belajar mengajar di
kelasnya seharusnya memiliki fleksibelitas yang baik. Media pembelajaran itu
dikatakan mempunyai fleksibelitas yang baik apabila dapat digunakan dalam
berbagai situasi. Kadangkala, saat proses pembelajaran berlangsung terjadi
perubahan situasi yang berakibat tidak dapat digunakannya suatu media
pembelajaran. Contoh media pembelajaran yang menggunakan sumber energi
untuk pengoperasiannya kadangkala justru dapat menghambat kegiatan
pembelajaran yang sedang berlangsung bila aliran listrik mati.
9. Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
Bagi anak-anak SD atau TK, kadangkala guru harus hati-hati memilih media
pembelajaran. Ada media pembelajaran yang kalau tidak hati-hati dalam
penggunaannya dapat mengakibatkan kecelakaan atau siswa terluka. Media
pembelajaran yang dipilih haruslah media pembelajaran yang aman bagi mereka
sehingga hal-hal yang tidak diinginkan saat kegiatan pembelajaran sedang
berlangsung tidak terjadi.Contoh media pembelajaran di SD yang kurang aman
misalnya penggunaan alat-alat yang mudah terbakar, tajam (mudah melukai) atau
panas, atau bahan-bahan kimia bersifat korosif.
10. Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Kualitas teknis media pembelajaran juga dapat ditentukan oleh kualitas
produksi media oleh suatu produsen. Jika di sekolah tersedia media pembelajaran
yang sejenis tetapi diproduksi oleh beberapa produsen, maka sebaiknya guru
memilih yang sekiranya memiliki kualitas teknis terbaik, misal dari segi
keterbacaan tulisan atau gambar, komposisi warna, ketelitian alat, dan sebagainya.
Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah
1. harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa,
2. pemilihan media hams secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas
kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu
benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar
siswa,
3. tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media
memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan
belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media
untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu,
4. pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi
pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses
belajar mengajar,
5. untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan
masing-masing media, dan
6. pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan
H. PROSEDUR PENGEMBANGAN MEDIA BELAJAR
1) Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa:
Siswa MI diharapkan sudah berprilaku hidup sehat dengan rajin menggosok gigi,
membuang sampah pada tempatnya, mandi 2 kali sehari, selalu berpakaian rapih
dan tidak jajan sembarangan. namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan
harapan. dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap
siswa untuk hidup bersih.
Adanya kebutuhan tersebut seyogyanya menjadi dasar pijakan dalam membuat
media pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat
berfungsi dengan baik. dan media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan
kemampuan yang dimiliki siswa
2) Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional dan
khas
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada beberapa
ketentuan yang harus diingat, yaitu:
a) Tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa. Artinya tujuan
instruksional itu benar-benar harus menyatakan adanya prilaku siswa yang dapat
dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
b) Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja
itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.
Beberapa contoh dari kategori kata operasional adalah sebagai berikut:
Kata Kerja Operasional Kata Kerja tidak Operasional
Mengidentifikasikan
Menyebutkan
Menunjukkan
Memilih
Menjelaskan
Menguraikan
Merumuskan
Menyimpulkan
Mendemostrasikan
Membuat
Menghitung
Menunjukkan
Menemukan
Membedaka, dll
Mengerti
Memahami
Menghargai
Menyukai
Mempercayai
Dan lain-lain
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat
kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
A = Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran
pembelajaran
B = Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang
dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C = Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau dimana
sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D = Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan
dapat dicapai.
Contoh Rumusan Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti praktek sholat, siswa kelas 6 MI dapat mempraktekkannya
© (A) (B)
(sholat) dengan benar
(D)
Siswa kelas VI SD dapat menyebutkan pulau-pulau besar yang ada di
(A) (B)
Indonesia dengan benar
(D)
3) Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya
tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau
keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi
yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan
proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka
langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada
tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.
Contoh Rumusan Butir-butir Materi dari Rumusan Tujuan Pembelajaran di
atas:
Praktek Sholat
Nama Pulau-pulau Besar yang ada di Indonesia
4) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu
sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan.
Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist
prilaku.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika
melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat
pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut.
Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan
materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi yang
dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya.
Dengan demikian, maka siswa dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari
segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya. Sebagai salah satu contoh tentang
alat pengukur keberhasilan dari media yang dikembangkan oleh guru adalah sebagai
berikut:
Rumusan Tujuan Rumusan Materi Alat Pengukur (Tes)
Siswa dapat
menyebutkan minimal 5
pulau besar yang ada di
Indonesia dengan benar
Nama-nama pulau
Besar yang ada di
Indonesia
Sebutkan minimal 5 nama-
nama pulau besar yang ada
di Indonesia
Siswa kelas VI MI dapat
mempraktekkan tata cara
sholat dengan benar
Tata Cara Sholat Sebutkan bacaan ketika
Ruku, I’tidal dan Sujud
Tunjukkan gerakan ruku
dan I’tidal
Dari contoh di atas, jelaslah bahwa penyusunan alat ukur keberhasilannya
harus berdasar dari rumusan tujuan dan materi pembelajaran yang akan diajarkan
melalui media pembelajaran tersebut.
5) Menulis naskah media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media
rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun
secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu
dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam
tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media. Naskah program media
maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam memproduksi media. Artinya
menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara. Karena naskah
ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau bunyi dan
suara yang harus direkam.
Dalam teknis penulisannya, naskah tersebut dilakukan melalui tahapan-tahapan
sebagaimana bagan berikut ini:
Namun demikian, sebelum naskah ditulis, maka terlebih dahulu disusun garis-garis
besar program media (GBPM) dan rancangan isi medianya. Bentuk dan cara
menyusun rancangan isi media dapat dilihat sebagaimana diagram dan format
flowchart berikut ini:Contoh: Garis-garis ProgramMedia (GBPM)
No Topik Tujuan
Umum
Tujuan
Khusus
Pokok-
pokok
Materi
Keterangan
1 Pelaksanaan
Sholat
Siswa
memahami
1. Siswa dapat
mengidentifi
1. Rukun
sholat
1. Sumber: Buku Fiqih
sholat
No Topik Tujuan
Umum
Tujuan
Khusus
Pokok-
pokok
Materi
Keterangan
cara-cara
pelaksanaan
sholat
kasi rukun-
rukun sholat
2. Siswa dapat
melafalkan
bacaan sholat
3. Siswa dapat
memprakteka
n gerakan
tubuh dalam
sholat
2. Bacaan
sholat
3. Gerakan
tubuh
dalam
sholat
2. Alat:perlengkapan
sholat
6. Mengadakan tes dan revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan
kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program
tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi
bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses
belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak
dikatakan baik.
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau
melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses
pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan.
Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu
mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
Jika semua langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak
ada lagi yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap
untuk diproduksi. akan tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi ternyata
setalah disebarkan atau disajikan ada beberapa kekurangan dari aspek materi atau
kualitas sajian medianya (gambar atau suara) maka dalam kasus seperti ini dapat pula
dilakukan perbaikan (revisi) terhadap aspek yang dianggap kurang. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan kesempurnaan dari media yang dibuat, sehingga para
penggunanya akan mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui media
tersebut. Prosedur tes/uji coba ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab yang
menjelaskan tentang evaluasi media.
I. EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN
adalah suatu tindakan proses atau kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud
untuk menentukan nilai dari segala media atau alat yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar.
2. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN:
a. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN INDERA YANG
DIGUNAKAN
Arsyad (2002) membagi karakteristik media pembelajaran
1. Media visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan
indera penglihatan peserta didik semata-mata, sehingga pengalaman belajar
yang diterima peserta didik sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya
seperti buku, jurnal, poster, globe bumi, peta, foto, alam sekitar dan
sebagainya.
2. Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran
dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman
belajar yang akan didapatkan adalah dengan mengandalkan indera
kemampuan pendengaran.
3. Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus
dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat
disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang
mengandalkan bail< penlihatan maupun pendengaran.
4. Multimedia, yaitu media yang melibatkan jenis media untuk merangsang
semua indera dalam satu kegiatan pembelajaran. Multimedia lebih
ditekankan pada penggunaan berbagai media berbasis TIK dan
komputer.
Jenis Media Pembelajaran menurut Djamarah diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1. Media auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti
radio, kaset rekorder.
2. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan
karena hanya menampilkan gambar diam seperti film bingkai, foto, gambar,
atau lukisan.
3. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik.
B. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN JENIS PESAN YANG
DISAMPAIKAN
Media Cetak adalah media statis yang menyampaikan pesan- pesann dalam
bentuk verbal dan visual secara tertata, satu topic per satu topic pada lembaran
cetak. Dalam media ini dikenal jenis iklan baris, iklan display, dan iklan
advertorial.
C. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN ASAL MEDIA
1. audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5. proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara
6. visual gerak : film bisu
7. audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8. obyek fisik : Benda nyata, model, spesimen
9. manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran
10. komputer : CAI
D. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN KESIAPAN DALAM
PENGGUNAANYA
dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media
jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di pasaran luas
dalam keadaan siap pakai (media by utilization), dan media rancangan karena
perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan
pembelajaran tertentu (media by design).
E. JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN SASARAN YANG
DICAPAI
Jenis Media Interaktif
Media Pembelajaran Aksara Jawa Dengan Macromedia Flash MX.
Aksara Jawa merupakan salah satu peninggalan budaya yang tak ternilai
harganya. Dalam upaya ikut menjagapeninggalan budaya, suatu media pembelajaran
tentang aksara Jawa dapat dihadirkan dengan memanfaatkanteknologi komputer
berbentuk multimedia interaktif. Salah satu perangkat lunak yang sangat mendukung
dalampenerapannya adalah Macromedia Flash MX. Permasalahan dalam penelitian
ini adalah bagaimanakahmerencanakan, membuat atau memproduksi dan menguji
perangkat lunak berupa multimedia interaktif untukpembelajaran aksara Jawa dengan
Macromedia Flash MX . Sasaran dari pengguna media pembelajaran iniadalah
kalangan umum bagi siapa saja yang memebutuhkan.Tujuan dari pembuatan media
pembelajaran iniadalah untuk membantu pembelajaran aksara Jawa dengan pokok
bahasan sejarah aksara Jawa dalam ceritaajisaka, aksara carakan beserta pasangan,
sandhangan, aksara murda, aksara swara, aksara rekan, angkaJawa, tanda baca serta
evaluasi yang dikembangkan dengan Macromedia Flash MX.
3. COBA ANDA JELASKAN JUGA KARATERISTIK DARI SETIAP JENIS
MEDIA (PADA NOMOR 2)
A. KARAKTERISTIK JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN
INDERA YANG DIGUNAKAN
1) Karakteristik media visual
A. Menurut (Schramm), kita dapat melihat media karakteristik ekonomisnya,
lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan kontrol pemakai.
Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuan membangkitkan
rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan maupun
penciuman atau kesesuaiannya dengan tingkat hierarki belajar seperti yang
digarap oleh Gagne, dan sebagainya
B. Karakteristik media sebagaimana dikemukakan oleh Kemp (1975) merupakan
dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia mengatakan
“The question of what media attributesare necessary for a given learnign for
situation becomes the basis for media selection”. Jadi klasifikasi media,
karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tak
terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.
2) Karakteristik media audio
i. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan
jangkauannya luas)
ii. Pesan /program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat
mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif
pendengarnya
3) Dapat mengatasi masalah kekurangan guru
Karakteristik Media Audio Visual
A. Media Audio Visual mampu menghadirkan informasi atau pesan dalam wujud
gambar/visual dan suara secara riil, nyata.
B. Media Audio Visual lebih mengutamakan Visual dari pada suara, meskipun
tidak bisa lepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan
visual.
C. Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian
nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan kreatif.
B. KARAKTERISTIK JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN
JENIS PESAN YANG DISAMPAIKAN(MEDIA CETAK)
1) Tergolong praktis cepat, dengan harga terjangkau
2) Daya jangkau dan edar surat kabar dapat sampai pelosok.
3) Peran jenis huruf, ukuran, aspek ;ay out turut menentukan keberhasilan iklan
4) Dapat bertahap, tidak satu kali lalu habis.
D. KARAKTERISTIK JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BERDASARKAN
SASARAN YANG DICAPAI
Jenis Media Interaktif
Media Pembelajaran Aksara Jawa Dengan Macromedia Flash MX.
1) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi
respon pengguna.
2) dapat digunakan secara individu
3) tidak membutuhkan waktu yang lama dalam menggunakan media ini
4) bahan ajar media bersifat interaktif sehingga siswa langsung mendapatkan
feedback (balikan) dari media ini
4. SATU CONTOH TULISAN TENTANG PRODUK MEDIA UNTUK SETIAP
JENIS MEDIA PEMBELAJARAN (LIMA CONTOH TULISAN TENTANG
PRODUK MEDIA):
1. Media Audio Visual
Produk audio-visual dapat menjadi media dokumentasi dan dapat juga
menjadi media komunikasi. Sebagai media dokumentasi tujuan yang lebih utama
adalah mendapatkan fakta dari suatu peristiwa. Sedangkan sebagai media
komunikasi, sebuah produk audio-visual melibatkan lebih banyak elemen media dan
lebih membutuhkan perencanaan agar dapat mengkomunikasikan sesuatu. Film
cerita, iklan, media pembelajaran adalah contoh media audio-visual yang lebih
menonjolkan fungsi komunikasi. Media dokumentasi sering menjadi salah satu
elemen dari media komunikasi.
Karena melibatkan banyak elemen media, maka produk audio-visual yang diperuntukkan sebagai, media komunikasi kini sering disebut sebagai multimedia.
Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis kreatif puisi
dengan menggunakan MAV. Melalui bantuan MAV yang menampilkan visualisasi
pembacaan puisi dan objek yang sudah dikenal, siswa dimungkinkan dapat
melakukan aktivitas menulis puisi dengan teknik re-kreasi. Menurut siswa media
audio visual membuat mereka senang mengkuti pembelajaran. Tayangan melalui
media audio visual dapat membantu pemahaman terhadap materi pembelajaran,
sehingga proses ini memudahkan dalam penyelesaian tugas dan latihan-latihan yang
diberikan. Media audio visual dapat membantu dan membimbing siswa untuk
menulis puisi lebih baik. Siswa dapat menulis puisi seperti yang dicontohkan dengan
bentuk yang baru melalui teknik re-kreasi berdasarkan visualisasi objek yang
ditayangkan.
2. Media komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat.
Televisi dan radio adalah contoh media yang paling sukses menjadi pendorong
perubahan. Sehingga produk pesat dalam media komunikasi ini adalah televise
dan radio.
3. 1.Media visual
4. News letter
5. Contoh:koran sindo
Pembelajaran dalam Inovasi
Inovasi sekalipun ide awalnya bisa datang pada saat dan di tempat yang tidak
terduga, tetap saja memerlukan proses dalam mewujudkannya menjadi produk akhir.
Inovasi tidak boleh berhenti, karena tanpa inovasi akan sulit bagi perusahaan
membangun dan menjadi besar.
Inovasilah yang sebetulnya dijual kepada pemakai, pengguna dan pembeli.
Inovasi juga yang membedakan satu produk unggulan terhadap produk pesaingnya.
Inovasi harus disesuaikan dan karenanya harus berorientasi pada kebutuhan dan
keinginan pemakai, pengguna dan pelanggan. Betapa canggih pun inovasi dari sudut
pandang produsen jika itu tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan pemakai,
pengguna dan pelanggan maka inovasi menjadi sia-sia jika mereka tidak mau
membelinya. Inovasi adalah hasil atau output dari sebuah proses pembelajaran.
Oleh karena itu mereka yang berkecimpung dalam proses dan pengembangan inovasi
harus mengerti dan menguasai proses pembelajaran sebelum memasuki tahap proses
inovasi sendiri. Sikap hati dan pikiran ikut menentukan apakah seseorang sungguh-
sungguh mau belajar dan memiliki tujuan atau hanya sekedarnya formalitas.
Pembelajaran bisa dilakukan Pertama, transfer of knowledge. Merupakan
pengalihan atau pemindahan pengetahuan dan teori yang disampaikan oleh orang lain
kepada kita, melalui berbagai cara baik tatap-muka di ruang kelas maupun melalui
teleconference atau distant-learning (dengan video, audio, dan bentuk materi lain).
Kedua, discovery, melakukan sendiri penyelidikan, eksperimen dan menemukan
sebuah hasil. Keduanya diperlukan dalam pengembangan inovasi dan dipakai secara
bergantian.
Ada enam tahapan proses belajar yang kita kenal dengan ciri-ciri dan
ungkapan yang menyertainya:
1. Ignorance (tidakacuh atau tidak peduli). Pernyataan seperti “Saya tidak tahu dan
tidak peduli” berubah menjadi “Saya sebaiknya tahu tentang ini.” Tidak setiap
orang tahu apa yang seharusnya ia ketahui, oleh karena itu, tidak perlu heran
ketika ia menjadi tidak peduli,
2. Awareness (kesadaran). “Saya tidak perlu berubah” berubah menjadi “Saya perlu
dan harus bias berubah. Learning by experience memberikan pelajaran,
pengalaman praktik dan keyakinan, baik itu positif maupun negatif, bukan
sekadar asumsi. Bill Buckler seorang pakar dalam manajemen mutu dari Marton
House, Inggris, mengemukakantigaunsuryangdiperlukan agar dapat menarik
manfaat dalam pembelajaran:
a) Focus, apa yang harus dipelajari yang dijadikan pusat dan tujuan
pembelajaran, dikehendaki, sesuatu yang ingin dicapai,
b) Environment. Mengapa kita harus mempelajari, apa relevansi dan kaitan satu
dengan lain,
c) Technique.
2. Media audio
a) Audiotape
Keuntungan: Bisa merekam snendiri dengan mudah dan ekonomis. Bisa
dihapus, Tidak mudah rusak dan mudah disimpan. Tape yang salah bisa dperbaiki
Pita kaset adalah bentuk yang paling banyak digunakan, terdiri atas 2 rol
terpasangpermaent dalam kotak. Dengan pita selebar 1/8 inci. Pita kaset digolongkan
dari lamanya merekam. Contohnya kaset C-60 merekam 60 menit suara, artinya 30
menit setiapsisinya. C-90 merekam 45 menit tiap sisinya.
b) Phonograph
Yang terpopuler ialah bentuk piringan hitam. Phonograph bentuknya pedat,mudah
dibawa dan mudah digunakan serta mudah meletakan bagian/segmen yang khusus
pada rekaman karena bisa melihat alur gerak jarum pada phonograph dan bagian-
bagiannya dipisahkan oleh pita-pita hitam.
c) Compact disc
CD yang berukuran kecil ini dapt mentimpan MUsik atau suara-suara yang disimpan
dan direkam secara digital dalam bentuk ukuran bit, piringan perak tanpa alur seperti
pada piringan j\hitam yang dapat menyim[an informasi dalam jumlah ynag besar,
ukuran hanya 12 cm (diameter)
d) MP3/WAVE File Format
3. MP3 (MPEG Audio Layer 3) adalah kompresi audio untuk membuat file audio
besar yang tersedia dengan menyusut menjadi file yang lebih kecilyang dapat
dengan cepat dan mudah menangkap di internet.
4. Audio Card
Yang memiliki pita perekam magnetic di sisi bawahnya. Esensinya
merupapkan flashcard tetapi dilengkapi suara. Menggunakan system dual track yang
memperbolehkan merekam suaranya dan memutarnya kembali untuk
membandingkan dengan suarasebelum direkam. Jika suara rekaman salah maka bisa
dihapus dan direkam kembali sesering yang kita inginkan.
Brikut Keunggulan dan keterbatasn dari salah satu media audio yaitu format
kase, karena format kaset ini yang paling popular.
a) Kesulitan dalam langkah
b) Sulit dalam menentukan segmen
c) Berpotensi terhadap penghapusan