tugas metode penelitian baru
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan pembangunan yang semakin pesat,
maka kebutuhan pembangunan jalan harus pula di seimbangkan. Hal
ini ditandai dengan adanya jalan jalan seperti jalan Fly Over yang ada
di kota, hal ini di maksudkan untuk mengurangi kemacetan yang
sering terjadi di kota kota besar utamanya ibu kota, dengan adanya
jalan Fly Over yang di bangun di tiap kota atau propinsi di harapkan
bisa mengurangi kemacetan yang sering terjadi.
Dengan adanya PT. Bumi Karsa, yaitu salah perusahaan yang
bergerak di bidang perbaikan jalan dengan mengunakan aspal beton
yang di produksi sendiri, Hal ini di maksudkan guna membantuh
proses terhubungnya jalan-jalan dari kota, desa, atau sebalik agar
masyarakat yang tinggal di kampung bisa menikmati jalan yang bagus
seperti di kota dan juga di harapkan bisa memperlancar proses
transaksi dari kampung ke kampung yang satu atau kota ke kota.
Seiring dengan itu PT. Bumi Karsa harus juga memperlihatkan
kwalitas jalan yang di bangun, sehingga masyarakat yang melalui
jalan yang di bangun melihat bahwa PT. Bumi Karsa adalah salah satu
perusahan yang bekerja dengan mengutamakan kwalitas hasil
pekerjaan untuk kepuasan masyarakat, supaya perusahaan ini
nantinya bisa bersaing dengan perusahan besar lainnya yang ada di
Indonesia. Selain itu PT. Bumi Karsa harus merawat alat alat yang di
gunakan dalam pembagunan jalan yaitu mulai dari alat bagian luar
sampai bagian dalam mesin mesin yang digunakan pada proses
pembangunan jalan, sehingga tidak terhambat dan proyek dapat
berjalan dan selesai dengan tepat waktu.
Mesin – mesin yang digunakan oleh PT. Bumi Karsa seperti
Wheel Loader, Bulldozer, Excavator, Motor Grader, Asphalt Finisher
dan sebagainya. Khusus untuk Wheel Loader memiliki banyak bagian
- bagian mesin yang perlu di rawat dengan routine, dalam proses
perbaikan jalan serta pembangunan kompleks. Oleh karna itu penulis
tertarik mengambil tugas akhir ini dengan judul “ Analisis perawatan
1.2 Rumusan Masalah
1 Bagaimana mengetahui teknik pelaksanaan perawatan alat berat.
2 Bagaimana menganalisa kerusakan yang terjadi pada wheel loader
yang digunakan oleh PT. Bumi Karsa
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan kami melakukan penelitian adalah :
1. Mengetahui teknik pelaksanaan perawatan alat berat .
2. Menganalisa perawatan alat berat jenis Wheel Loader .
1.4Batasan masalah
Dalam penulisan tugas akhir ini, masalah yang di bahas oleh
penulis di batasi khusus pada perawatan Wheel loader WA200PZ-6
dengan komponennya dengan perbaikan dengan bagian- bagian
yang meliputi :
Jenis-jenis perawatan .
- Maintenance routine dan Preventive Maintenance .
- Maintenance repair dan Corrective Maintenance
- Overhaul.
- Penelitian ini tidak membahas analisa biaya perusahaan
yang di timbulkan .
- Kesalamatan dan kesehatan kerja PT.Bumi Karsa
1.5 Metode penulisan
Bentuk penulisan laporan ini adalah studi terhadap objek tertentu
dari suatu proyek, yang mana penulisannya didasarkan atas data yang
dikumpulkan dari berbagai pihak yang terkait pada proyek tersebut.
Adapun data tersebut dikumpulkan dengan berbagai metode antara
lain:
(1) Metode identifikasi adalah pengamatan langsung dilapangan
atas proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek tersebut.
(2) Metode diskusi dan wawancara yaitu dengan melakukan tanya
jawab dengan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data tentang hal-
hal yang bersifat nonteknis.
(3) Metode data dan literature yaitu pengamatan melalui studi
literature dan dokumen-dokumen proyek yang semuanya
sangat membantu dalam pelaksanaan penelitian .
ANALISIS PERAWATAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER
PADA PT. BUMI KARSA.
Oleh
YUSRIYANUS TANGDIERA
9312120111108
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
2012
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah perusahaan
Didirikan pada 14 Pebruari 1969, PT. Bumi Karsa merupakan
salah satu pelopor dari perusahaan kontraktor nasional yang ada di
daerah ini dan bahkan di kawasan Timur Indonesia yang tetap
berkembang hingga saat ini.
Pengalaman PT. Bumi Karsa dalam menyelesaikan berbagai
macam pekerjaan proyek seperti jalan dan jembatan, bendung dan
irigasi, lapangan terbang, dermaga, pembukaan lahan pemukiman
transmigrasi serta gedung-gedung untuk perkantoran dan fasilitas
umum lainnya, telah menumbuhkan kepercayaan pemerintah dan
masyarakat umum akan kemampuan serta profesionalitas sumber
daya manusia dan peralatan yang dimiliki oleh PT. Bumi Karsa untuk
menyelesaikan berbagai jenis proyek.
Dan dalam kurun waktu yang cukup lama ini, karya pengabdian
PT. Bumi Karsa menunjang Pembangunan Nasional tersebar di
berbagai pelosok tanah air, khususnya di Indonesia Bagian timur.
Dalam Company Profile ini, disajikan sekelumit data
perkembangan, kegiatan dan potensi yang dimiliki oleh PT. Bumi
Karsa sebagai bahan informasi. Pada tanggal 11 september 2003, PT.
Bumi Karsa kembali mengukir prestasi dengan menjadi perusahaan
swasta pertama dalam bidang jasa konstruksi yang memperoleh
sertifikat ISO - 9001 : 2000 di daerah ini dan bahkan di kawasan Timur
indonesia. PT. Bumi Karsa mulai menangani pekrjaan jalan pada
tahun 1969, yaitu jalan Baji Ateka Kotamadya Ujung Pandang dan
akhirnya berkat kepercayaan pemerintah dan masyarakat, PT. Bumi
Karsa telah mampu malaksanakan pekerjaan jalan lainnya di bagian
pelosok tanah air.
Khususnya di kawasan timur Indonesia sepanjang kurang lebih 3000
km yang meliputi antara lain :
Peningkatan jalan Propinsi Lampung dan Teluk Betung-Bakahuni
Sumatera Selatan.
Peningkatan jalan Trans Sulawesi meliputi : Wotu - Batas Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Selatan, Taripa - Tindatana (Sulawesi
Tengah), Poso - Batumancu (Sulawesi Tengah), Poso - Tambarana
(Sulawesi Tengah).
Peningkatan jalan Tarenge - Malili - Batas Sulawesi Tengah
Peningkatan jalan Ujung pandang - Pare-Pare
Peningkatan jalan Pare-Pare – Sengkang
2.2 Sumber daya manusia
Perusahaan sadar bahwa tulang punggung PT. Bumi Karsa
adalah Sumber Daya Manusia yang handal dan dapat diandalkan.
Untuk itulah maka perusahaan senantiasa memberikan perhatian yang
besar dan profesional terhadap pengembangan Sumber Daya
Manusia.
Untuk memperoleh Sumber Daya Manusia seperti yang
diharapkan, maka selain kesejahteraan juga tingkat keterampilan yang
memadai terus menerus kami tingkatkan.
Peningkatan Sumber Daya Manusia bagi kami adalah tidak
lepas dari keinginan untuk mewujudkan kualitas komitmen kami
terhadap biaya, mutu dan waktu .
2.3 Sumber daya peralatan
NO Nama Alat Qty
1 Stone Crusher 6
2Scalven Screen
5
3 Wheel Loader 24
NO Nama Alat qty
25 Batching Plant 1
26 Concrete Mixer 27
4 Bulldozer 14
5 Excavator 23
6 Motor Grader 8
7Asphalt Mixing Plant
6
8Asphalt Finisher
13
9Asphalt Sprayer
8
10Compressor Lapangan
21
11Compressor Ban
12
12 Tire Roller 7
13Three Axle Roller
2
14Three Wheel Roller
1
15 Tandem Roller 4
16Vibro Tandem Roller
8
17Vibrator Convactor
19
18Towed Convactor
2
19Hand Vibrator Roller
11
20 Stamper 11
21Genzet Lapangan
20
22 Genzet Plant 16
23 Asphalt Cutter 2
24 Trailler 2
27 Vibrator Concrete 22
28 Welding Set 1
29 Mesin Las 8
30 Travo Las 12
31Submersible Pump
10
32 Water Pump 34
33 Chain Saw 8
34 Battery Charger 4
35 Crane 4
36 Crawlir Drill 2
37 Kapal Keruk 1
38 Speed Boat 2
39 Liner Marker 1
40 Pile Hammer 1
41 Jack Hammer 7
42 Reinf. Bar Cutter 1
43 Reinf. Bar Bender 1
44 Vibro Hammer 2
45 Dump Truck 145
46 Truck Mixer 4
47 Water Tank 16
48 Lab. Equipment
- Asp. Testing 5
- Soil Testing 5
- Concrete Testing
3
Sumber buku PT. Bumi Karsa, menggenai alat-alat berat dan kendaraan yang di gunakan.
2.4 Teori Perawatan
Perawatan adalah kegiatan yang di lakukan secara berulang –
ulang dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki kondisi yang
sama dengan keadaan awalnya dan maintenance atau perawatan
juga di lakukan untuk menjaga agar peralatan tetap berada dalam
kondisi yang dapat di terima oleh penggunanya, adapun tujuan dari
dilakukannya perawatan adalah sebagai berikut :
- Menjamin tersedianya peralatan atau mesin dalam kondisi yang
mampu memberikan keuntungan.
- Memperpanjang masa pakai peralatan atau paling tidak
menjaga agar masa pakai peralatan tersebut tidak kurang dari
masa pakai yang telah dijamin oleh pembuat peralatan tersebut.
- Menjamin keselamatan manusia yang menggunakan peralatan.
- Mencapai tingkat biaya maintenance serendah mungkin melalui
pelaksanaan kegiatan maintenance dengan baik.
- Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan pihak –pihak
terkait dalam perusahaan untuk mencapai tujuan utama, yaitu
mencapai tingkat keuntungan invesiment setinggi mungkin
dengan total biaya serendah mungkin .
Suatu organisasi perusahaan yang baik paham bahwa mereka tidak
melihat aktivitas perawatan sebagai unsur pengeluaran belaka,
melainkan aktivitas tersebut dapat memberikan dukungan yang sangat
penting terutama dalam kaitannya dengan peningkatan produktivitas
pemeliharaan yang efektif, misalnya kapasitas produksi terpenuhi secara
maksikal dan dapat memastikan sekecil mungkin resiko yang dapat
membayakan lingkungan di sekitar perusahaan.
2.5 Defenisi Engineering
Engineering adalah sebuah profesi dimana didalamnya pengetahuan
matematika dan ilmu alam yang diperoleh melalui pendidikan,
pengalaman dan praktek diaplikasikan dengan semestinya untuk
menentukan cara – cara yang ekonomis dalam memanfaatkan bahan –
bahan dan kemampuan alam.
Beberapa bagian department Engineering yaitu :
- Preventive Maintenance
- Corrective Maintenance
- Utilities dan Maintence
- Worshop
- Project
(1) Preventive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan
tujuan untuk mencegah/ memindahkan kemungkinan munculnya
gangguan / kerusakan pada machine yang dilakukan tanpa perlu
menunggu adanya tanda-tanda kerusakan atau rusak dengan melihat
anjuran pada instruction manual atau pengalaman si crew maintenance
terhadap equipment, misalnya penggantian oli yang dilakukan setiap 6
bulan atau penggantian grease setiap 8000 running hours dan
penggantian bucket gas turbine setiap 12000 running hours, serta
bertanggung jawab atas kelancaran mesin produksi yang dilaksanakan
secara,periodic
- Periodic perawatan.
Periodic perawatan adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan
yang dilakukan secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu.
Contoh : pembongkaran carburator, pembongkaran mesin/fasilitas untuk
penggantian pelor roda (bearing) .
- Keuntungan Preventive Maintenance
1. Minimum biaya maintenance
2. Dapat di sesuaikan jadwal produksi
3. Optimisasi waktu dan jumlah shut-down
4. Optimisasi spartpart
5. Pekerjaan dapat di rencanakan
6. Optimisas safety
7. Dan lain-lain.
(2) Corrective Maintenance.
Corrective Maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilakukan
untuk mengatasi kegagalan atau kerusakan yang ditemukan selama
masa waktu preventive maintenance.
Pada umumnya, corrective maintenance bukanlah aktivitas
perawatan yang terjadwal karena dilakukan setelah sebuah komponen
mengalami kerusakan dan bertujuan untuk mengembalikan
kehandalan sebuah komponen atau sistem ke kondisi semula.
Corrective maintenance dikenal sebagai breakdown atau run to failure
maintenance.
Pemeliharaan hanya dilakukan setelah peralatan atau mesin rusak.
Bila strategi pemeliharaan ini digunakan sebagai strategi utama akan
menimbulkan dampak tingginya kegiatan pemeliharaan yang tidak
direncanakan, dan inventori part pengganti.
Tabel 3.1. Keuntungan dan Kerugian Corrective Maintenance
Keuntungan Kerugian
Biaya rendah
Jumlah staff lebih
sedikit
Biaya yang meningkat
apabila terjadi down time
pada peralatan
Biaya buruh meningkat
terutama bila terjadi
overtime yang dibutuhkan
Biaya yang harus
dikeluarkan untuk
perbaikan atau
penggantian peralatan
Penggunaan staff yang
tidak efisien
Sumber, dari data-data yang di kumpulkan tiap hari kerja dan data-data tiap tahun yang ada di perusahaan.
- Corrective Maintenance dibagi atas dua kelompok yaitu :
(1) Planned Corrective Maintenance
Dilakukan apabila telah diketahui sejak dini kapan peralatan yang
harus diperbaiki sehingga dapat sejak awal dan mampu dikontrol.
(2) Unplannned Corrective Maintenance
Dilakukan apabila mesin/peralatan telah benar – benar mati atau
dalam keadaan darurat sehingga aktivitas ini selalu segera (urgent)
dan sulit untuk dikendalikan yang mengakibatkan ongkos yang tinggi.
Prosedur pelaksanaan pemeliharaan korektif adalah sebagai berikut:
• informasi kerusakan mesin/peralatan ditulis oleh operator mesin,
menggunakan formulir permintaan pemeliharaan.
• Setelah diisi lengkap dan disetujui oleh koordinator pemesinan
kemudian disampaikan ke bagian pemeliharaan.
• Berdasarkan laporan tersebut, bagian pemeliharaan melakukan
tindakan perbaikan pada mesin/peralatan.
• Hasil dari pemeliharaan pencgahan dan pemeliharaan korektif
ditulis pada formulir laporan kerja dan kartu perhitungan biaya
pemeliharaan.
• Setelah laporan dibuat lengkap dan disetujui oleh penyelia
pemeliharaan, laporan tersebut ditulis kembali ke kartu riwayat
mesin untuk didokumentasikan .
(3) Utility dan Mekanik yaitu bertanggung jawab pada seluruh mesin –
mesin atau mesin untuk proses produksi seperti :
- Alat berat (Wheel Loader)
- Forklift
- Compressor
- Dan lain – lain
(4) Worshop yaitu bagian yang bertanggung jawab atas pembuatan
alat/mesin yang diperlukan untuk menunjang proses produksi.
(5) Project yaitu yang bertanggung jawab pada pekerjaan/seluruh
aktifitas dalam rangka ekspansi suatu mesin atau penambahan
system proses produksi
2. 6 Sasaran Preventive Maintenance :
1. Mencegah terjadinya kerusakan .
2. Mendeteksi Kerusakan yang terjadi .
3. Menemukan kerusakan yang tersembunyi ,
2. 7 Analisa teknik pemeliharaan .
- Pemeliharaan peralatan Kerugian yang diderita oleh perusahaan
karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan
antara lain:
- Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga
menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
- Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan keguatan
produksi
- Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang atau alat
kelokasi, proyek sehingga menyebabkan turunnya pendapatan
perusahaan.
Biaya pemeliharaan dari tahun ke tahun selalu cenderung naik.
Karena disebabkan oleh tiga hal berikut
1 Selalu terdapat kenaikan yang janggal pada kecepatan
pengoperasian peralatan, ketepatan toleransi dan spesifikasi
produk yang dibua
2 Adanya kecenderungan untuk memasang alat kontrol
otomatis dan alat-alat bantu lainnya sebagai akibat dari
perkembangan teknologi .
3 Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya pengaruh
perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri, dan
supaya kenaikan biaya tidak merubah unit cost terlalu
menyolok, maka mesin baru diusahakan untuk dapat bekerja
lebih lama, lebih produktif .
4 Organisasi pemeliharaan peralatan . Dua sistem untuk
mengorganisasi pemeliharaan yaitu :
- Didesentralisir menurut pusat biaya .
- Departemen dan sentralisasi .
Tujuan dari pemeliharaan dan perbaikan Wheel loader adalah agar
terhindar dari kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan.
Adapun pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan yang telah
dilakukan oleh Safety and Environment
Department adalah dengan tahapan sebagai berikut :
(a) Alat keselamatan kerja :
Safety helmet
Safety shoes
Kacamata gloves
(b) Peralatan :
Tool
Personal tag
Danger tag
(c) Alat bantu tag (seperti jack silinder, dongkrak, kayu dan lain- lain)
Bahan :
Spare part
Serbuk gergaji
Oli
(d) Prosedur :
Pergunakan peralatan safety (APD).
Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
Bersihkan alat yang akan diperbaiki dari lumpur dan tanah.
Tempatkan alat berat di dalam bengkel sesuai area kerja.
(e) Gantungkan personal tag dan danger tag pada saklar pembangkit
daya alat berat.
Lakukan perbaikan sesuai dengan instruksi pengawas dan yang
perlu diperhatikan :
Apabila menggunakan alat bantu angkat, pergunakan sesuai
dengan standar pengoperasian agar terhindar dari kecelakaan
kerja.
Apa bila terdapat limbah B3,lakukan pencegahan ceceran limbah
B3 menggunakan drum oli bekas dan serbuk gergaji. Tempatkan
serbuk gergaji yang terkontaminasi limbah B3 di tempat sampah
dan oli bekas ditempat drum pengumpulan oli bekas dalam
bundwall.
Lakukan pembongkaran secara bertahap sesuai standar
pembongkaran.
Bersihkan komponen yang telah dibongkar sebelum dipasang
kembali.
(f) Lakukan pengecekan ulang hasil pekerjaan.
(g) Lakukan pengetesan operasi dan pengujian emisi. Pastikan sesuai
dengan standar mutu, K3 maupun lingkungan.
(h) Penutup
Lakukan housekeeping di area tempat kerja termasuk pengendalian
limbah B3 dan yang perlu diperhatikan adalah tempatkan majun
dan sarung tangan yang terkontaminsi cairan B3 ke dalam tempat
sampah.
Laporkan kepada pengawas.
Lakukan pencopotan personal tag dan danger tag.
Pelaksanaan perbaikan alat telah selesai.
Tabel 3.2. perawatan dengan kondisi pekerjaan
Kondisi
pengoperasian
Pencegahan untuk perawatan
Tanah
berlumpur,hujan
cuaca bersalju
Sebelum operasi: periksa kekencangan semua
alat pengaman, sumbat dan keran. Setelah
operasi: bersihkan mesin dan retakan, atau
baut dan sekrup yang hilang, kendor atau
rusak. Lumasi semua bagian lengan ayun
tampa harus menunda-nunda lagi.
Dekat dengan lautan Sebelum operasi: periksa kekencangan
semua alat pelindung. Setelah operasi:
barsihkan secara menyeluruh, dengan air
tawar untuk membersihkan dari garam.
Servis peralatan elektronik sering kali untuk
mencegah korosi.
Daerah berdebu Pembersih udara: periksakan elemen dengan
teratur pada interval yang lebih pendek
Radiator: berishkan secreen pendingin oli
mencegah tersumbatnya radiator core Fuel
system: bersihkan elemen filter dan satrainer
dengan teratur pada interval yang di
perpendek Peralatan listrik: berisihkan
dengan teratur, secara khusus, pada
commutator .
Tanah berdebu Tracks: operasihkan dengan hati-hati pada
saat memeriksa karatan dan baut atau
scerup yang longar. Kendorkan trackes sedik
lebih dari biasanya.
Attachemen depan: attachemen standar
biasa rusak saat mengenai tanah berbatu-
batu, perkuat bucket sebelum
menggunakannya, atau pakailah bucket
Cuaca dingin/bersalju bahan bakar: pakailah bahan bakar yang
bermutu tinggi yang sesuai suhu rendah
pelumas: pakailah oli bermutuh tinggi
dengan kekentalan untuk oli mesin dan oli
hidrolik.
Egiene coolant: pakailah cairan anti vrezee
Batere: charge batere secara teratur dengan
interval yang di perpebndek jika tidak di
caraga penuh, cairan elektrolit bias
membeku.
Tracks: jagalah supaya track tetap bersih,
perkirakanlah mesin pada permukan yang
kera untuk mencegah supaya track tidak
terjebak pada tanah yang membeku.
Batuan yang jatu Kabin: sediakan pelindung kabin untuk
melindungi mesin dari batuan jatu jika di
perlukan.
Sumber buku PT. Bumi Karsa . Judul alat-alat berat dan penggunaannya disusun oleh : Ir. Rochmanhadi tahun 1992, percetakan dunia grafika Indonesia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode penelitian
Dalam penelitian metode yang di gunakan adalah metode – metode
berdasarkan Sumadi Suryabrata “ Metodologi penelitian’’ (2003:73)
sebagai berikut :
(a) Metode diskriptif yaitu metode yang mengambarkan penelitian
secara systematis faktual dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat
– sifat serta hubungan antar fenomena yang di selidiki, sehingga
dapat memberikan saran – saran untuk masa yang akan dating.
(b) Metode historis yaitu metedo yang di laksanakan dengan
mengumpulkan data masa lalu mengenai kerusakan yang terjadi
di perusahaan .
3.2 Data dan metode pengumpulan data
Data dalam penelitian ini adalah data – data sekunder yang
mencakup data – data secara langsung dari perusahaan yang
bersangkutan.
Adapun data-data sekunder yang di peroleh penulis dalam
penelitian ini pada perusahaan yang bersangkutan adalah dengan
cara:
- Mengetahui kegiatan – kegiatan perusahaan, terutama yang
berhubungan dengan pelaksanaan Maintenance perusahaan.
- Mengumpulkan data yang mengenai sejarah perusahaan, visi,
misi dan Data spesifikasi.
3.3 Metode pengumpulan data
Sedangkan teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara
mengunjungi perusahaan yang bersangkutan secara langsung
sebagai objek penelitian untuk mendapatkan data dan informasi
dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan
data dan informasi dengan cara melakukan :
(1) Wawancara ini di lakukan dengan mengadakan tanya jawab dan
wawancara langsung dengan pihak manajemen perusahaan
tentang permasalahan yang dibahas pada penelitian ini.
(2) Pengamatan Merupakan metode pengumpulan dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap sistem nyata di lapangan atau
pengamatan terhadap dokumen-dokumen yang di kumpulkan.
Dalam tahapan pengumpulan data ini, data-data yang di butuhkan
untuk proses pengolahan data telah di peroleh dari identifikasi
data-data yang di perlukan dan dari identifikasi cara-cara
pengumpulan data yang di sesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Pengumpulan data yang telah di lakukan antara lain data sejarah
perusahaan , struktur organisasi, visi dan misi perusahaan .