tugas munir

Upload: munir-maestro

Post on 04-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Jurnal Metodelogi Perancangan sistem informasi dan pelayanan rumah sakit

TRANSCRIPT

  • SISTEM INFORMASI DAN PELAYANAN RUMAH SAKIT BERBASIS

    WEB DENGAN TOGAF ADM DI RSI MAYITHOH BANGIL.

    Misbahul Munir[1]

    , Aries Syufagi, S.Pd., M.T.[2]

    program studi Teknik Informatika, STMIK Yadika

    email: [email protected]

    Abstrak

    Rumah sakit islam masyihtoh bangil merupakan instansi swasta yang berbagan organisasi NU bergerak di bidang pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka perlu adanya sebuah sistem informasi yang mampu memonitoring dan membantu proses kinerja dari rumah sakit tersebut. Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi yang lebih baik adalah semakin meningkatnya kebutuhan fungsi pelayanan yang dijalankan. Enterprise Arsitekture Planning (EAP) merupakan salah satu metodologi melihat unsure secara keseluruhan dalam perusahaan, di mana EAP akan menentukan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam mendukung bisnis dan rencana implementasi arsitektur di sebuah perusahaan / organisasi.Penelitian menggunakan metodelogi TOGAF ADM yang memiliki empat komponen utama: arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur teknologi dan arsitektur aplikasi. Hasil penelitian ini berupa blueprint / cetak Biru teknologi informasi yang di dasarkan pada roadmap togaf yang telah dibuat sehingga menghasilkan suatu EAP pada khususnya dan Implementasi dari blueprint yang menghasilkan sistem informasi apotik dan rekam medis yang saling terintegrasi . 1. Pendahuluan

    Rumah sakit islam masyihtoh

    bangil merupakan instansi swasta

    yang berbagan organisasi NU

    bergerak di bidang pelayanan

    kesehatan. Untuk meningkatkan

    kualitas pelayanan maka perlu

    adanya sebuah sistem informasi yang

    mampu memonitoring dan

    membantu proses kinerja dari rumah

    sakit tersebut. Salah satu faktor

    pendorong pemanfaatan sistem

    informasi yang lebih baik dalam

    rumah sakit adalah semakin

    meningkatnya kebutuhan fungsi

    pelayanan yang dijalankan.

    Keselarasan penerapan sistem

    informasi dengan kebutuhan rumah

    sakit hanya mampu dijawab dengan

    memperhatikan faktor integrasi di

    dalam pengembangnya, tujuan

    integrasi yang sebenarnya adalah

    untuk mengurangi kesenjangan yang

    terjadi dalam proses pengembangan

    sistem. Untuk menghilangkan

    kesenjangan tersebut, maka

  • diperlukan sebuah paradigma dalam

    merencanakan, merancang, dan

    mengelola sistem informasi yang

    disebut dengan Arsitektur Enterprise.

    Sehingga ketersediaan data yang

    terformat baik, dalam satu sumber

    data yang terkelola dengan baik akan

    terpenuhi.

    EA (enterprise arsitekture) pada

    dasarnya adalah strategi pemanfaatan

    IT dan integrasi antara

    pengembangan bisnis dengan

    pengembangan IT. EA

    mengambarkan rencana untuk

    mengembangkan sebuah sistem atau

    sekumpulan sistem.

    Berbagai macam dan metode

    yang biasa digunakan dalam

    perancangan arsitektur enterprise

    diantaranya adalah Zachman

    framework, TOGAF ADM, EAP dan

    lain lain. Dalam studi kasus ini

    akan di bahas bagaimana

    menggunakan TOGAF ADM dalam

    merancang arsitektur enterprise,

    sehingga di dapatkan gambaran yang

    jelas bagaimana melakukan

    perancangan arsitektur enterprise

    untuk mendapatkan arsitektur

    enterprise yang baik dan biasa di

    gunakan oleh rumah sakit untuk

    mencapai tujuannya.

    Keluaran yang dapat di capai

    dari perancangan arsitektur

    enterprise tersebut adalah

    menghasilkan model dan kerangka

    dasar (blueprint) dalam

    mengembangkan sistem informasi

    yang terintegrasi untuk mendukung

    kebutuhan rumah sakit.

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas didapatkan perumusan masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana membuat suatu Framework atau kerangka kerja

    untuk penggunaan informasi

    dalam mendukung aktifitas bisnis

    enterprise di RSI Masyithoh

    Bangil.

    2. Bagaimana membangun bagian dari Arsitekture Enterprise yang

    terdiri dari Aplikasi system

    informasi dan pelayanan

    difokuskan pelayanan di rawat

    jalan.

    1.3. Tujuan dan Manfaat

    Tujuan dari penelitian ini

    adalah menghasilkan perencanaan

    Arsitektur Enterprise, yang dapat di

    gunakan sebagai landasan untuk

    pengembangan, implementasi

    teknologi dan sistem informasi dan

    pelayanan bagi rumah sakit antara

    lain:

    1. Dapat mendefinisikan TOGAF ADM dalam penggunaan

    informasi untuk mendukung

    aktifitas bisnis di RSI Masyithoh

    Bangil.

    2. Dapat menghasilkan Arsitektur Enterprise rumah sakit yang

    standart berdasarkan perencanaan

    informasi strategis dan integrasi

    sistem.

  • 3. Dapat menghasilkan sistem informasi dan pelayanan rawat

    jalan yang baik.

    1.4. Batasan Masalah

    Agar dalam pembahasan penelitian

    ini tidak terlalu melebar maka di

    berikan sebuah batasan masalah yang

    meliputi :

    1. Penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit dan difokuskan pada

    kasus yang ada pada RSI

    Masyithoh Bangil.

    2. Merancang Arsitekture Enterprise di RSI Masyithoh Bangil sehingga

    dapat menghasilkan suatu

    blueprint.

    3. Membuat dan menerapkan Arsitekture Enterprise ke dalam

    Sistem Informasi khususnya di

    bagian pelayanan rawat jalan.

    2. ARSITEKTUR ENTERPRISE

    Arsitekture Enterprise atau lebih

    dikenal dengan arsitektur enterprise

    adalah deskripsi dari misi

    stakeholder yang di dalamnya

    termasuk informasi, fungsionalitas /

    kegunaan, lokasi organisasi dan

    parameter kinerja. Arsitektur

    Enterprise mengambarkan rencana

    untuk mengembangkan sebuah

    sistem atau sekumpulan sistem.

    Bagaimana implementasi dari

    Arsitektur Enterprise dapat

    digunakan oleh organisasi, sebaiknya

    organisasi mengadopsi sebuah

    metode atau framework yang bisa

    digunakan dalam melakukan

    pengembangan Arsitektur Enterprise

    tersebut. Sehingga dengan ada

    metode Arsitektur Enterprise

    diharapkan dapat mengelola sistem

    yang komplek dan dapat

    menyelaraskan bisnis dan Teknoligi

    Informasi ( TI ) yang akan di

    investasikan.

    Untuk mengimplementasikan

    EA, sebaiknya organisasi dalam

    konteks yaitu rumah sakit sebaiknya

    mengadopsi sebuah metode

    framework yang dapat digunakan

    oleh rumah sakit sebagai acuan

    dalam pengelolaan sistem yang

    kompleks. Ada banyak alternatif

    metode dan framework yang dapat

    digunakan, seperti Zachman

    Framework, EAP, EAS, BEAM,

    TOGAF ADM, GEAF, dan lainnya.

    Perbandingan yang sudah dilakukan

    pada penelitian sebelumnya

    didapatkan bahwa TOGAF ADM

    merupakan sebuah metode yang

    kompleks yang bisa memenuhi

    seluruh kebutuhan pengembangan

    EA yaitu sebesar 92% (Yunis, dan

    Surendro, 2009).[2] TOGAF ADM

    juga komplek dan bisa digunakan

    berdasarkan kebutuhan organisasi.

    TOGAF ADM juga merupakan

    metode yang umum, sehingga jika

    diperlukan pada prakteknya TOGAF

    ADM dapat disesuaikan dengan

    kebutuhan spesifik tertentu, misalnya

    digabungkan dengan framework

    yang lain sehingga TOGAF ADM

    menghasilkan arsitektur yang

    spesifik terhadap organisasi

  • (Setiawan, 2009). TOGAF ADM juga

    fleksibel dikombinasikan dengan

    arsitektur framework seperti:

    Zachman Framework atau FEAF

    (Paszkiewicz, dan Picard, 2005).

    2.1 TOGAF ADM

    The Open Group Architecture

    Framework (TOGAF) memberikan

    metode yang detil bagaimana

    membangun dan mengelola serta

    mengimplementasikan arsitektur

    enterprise dan sistem informasi

    yang disebut dengan Architecture

    Development Method (ADM).

    TOGAF ADM seperti

    ditunjukkan pada Gambar 2.1, juga

    merupakan metode yang fleksibel

    yang dapat mengantifikasi berbagai

    macam teknik pemodelan yang

    digunakan dalam perancangan,

    karena metode ini dapat disesuaikan

    dengan perubahan dan kebutuhan

    selama perancangan dilakukan.

    Gambar 2.1 Arsitektur Development

    TOGAF ADM juga menyatakan

    visi dan prinsip yang jelas tentang

    bagaimana melakukan

    pengembangan Arsitektur Enterprise,

    Langkah awal yang perlu

    diperhatikan pada saat

    mengimplementasikan TOGAF ADM

    adalah mendefinisikan persiapan-

    persiapan yaitu dengan cara

    mengidentifikasi kontek arsitektur

    yang akan dikembangkan, kedua

    adalah mendefenisikan strategi dari

    arsitektur dan menetapkan bagian-

    bagian arsitektur yang akan

    dirancang, yaitu mulai dari arsitektur

    bisnis, arsitektur sistem informasi,

    arsitektur teknologi, serta

    menetapkan kemampuan dari

    arsitektur yang akan dirancang dan

    dikembangkan.

    2.2 Architecture Development

    Method

    Tahapan dari TOGAF ADM

    secara ringkas bisa dijelaskan

    sebagai berikut:

    a. Preliminary Framework and Principles

    Merupakan fase persiapan yang

    bertujuan untuk mengkonfirmasi

    komitmen dari stakeholder,

    penentuan framework dan

    metodologi detil yang akan

    digunakan pada pengembangan EA.

    b. Architecture Vision Menciptakan keseragaman

    pandangan mengenai pentingnya

  • arsitektur enterprise untuk mencapai tujuan organisasi yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan. Pada tahapan ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan arsitektur yang ideal.

    c. Business Architecture Mendefinisikan kondisi awal

    arsitektur bisnis, menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Pada tahap ini tools dan metode umum untuk pemodelan seperti: BPMN, IDEF dan UML bias digunakan untuk membangun model yang diperlukan.

    d. Information Sistem Architecture

    Pada tahapan ini lebih

    menekankan pada aktivitas

    bagaimana arsitektur sistem

    informasi dikembangkan.

    Pendefinisian arsitektur sistem

    informasi dalam tahapan ini meliputi

    arsitektur data dan arsitektur aplikasi

    yang akan digunakan oleh organisasi.

    Arsitekur data lebih memfokuskan

    pada bagaimana data digunakan

    untuk kebutuhan fungsi bisnis,

    proses dan layanan. Teknik yang bisa

    digunakan dengan yaitu: ER-

    Diagram, Class Diagram, dan

    Object Diagram.

    Pada arsitektur aplikasi lebih

    menekan pada bagaimana kebutuhan

    aplikasi direncanakan dengan

    menggunakan Application Portfolio

    Catalog, serta menitik beratkan pada

    model aplikasi yang akan dirancang.

    Teknik yang bisa digunakan

    meliputi: Application Communication

    Diagram, Application and User

    Location Diagram dan lainnya.

    e. Technology Architecture Membangun arsitektur

    teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan jenis kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology Portfolio Catalog yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam tahapan ini juga mempertimbangkan alternatif- alternatif yang diperlukan dalam pemilihan teknologi. Teknik yang digunakan meliputi Environment and Location Diagram, Network Computing Diagram, dan lainnya.

    f. Opportunities and Solution Pada tahapan ini lebih

    menekan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan diimplementasikan. Untuk memodelkan tahapan ini dalam rancangan bisa menggunakan teknik Project Context Diagram dan Benefit Diagram.

  • g. Migration Planning Pada tahapan ini akan

    dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi. Biasanya pada tahapan ini untuk pemodelannya menggunakaan matrik penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan pendukung dalam organisasi terhadap impelemtasi sistem informasi.

    h. Implementation Governance Menyusun rekomendasi

    untuk pelaksanaan tatakelola implementasi yang sudah dilakukan, tatakelola yang dilakukan meliputi tatakelola organisasi, tatakelola teknologi informasi, dan tatakelola arsitektur. Pemetaaan dari tahapan ini bisa juga dipadukan dengan framework yang digunakan untuk tatakelola seperti COBITS dari IT Governance Institute (ITGI) (Open Group, 2009). h. Arcitecture Change

    Management

    Menetapkan rencana

    manajemen arsitektur dari sistem

    yang baru dengan cara

    melakukan pengawasan terhadap

    perkembangan teknologi dan

    perubahan lingkungan

    organisasi, baik internal maupun

    eksternal serta menentukan

    apakah akan dilakukan siklus

    pengembangan arsitektur

    enterprise berikutnya.

    3. Analisa Dan Desain Sistem

    3.1 Analisa Permasalahan

    Perancangan sistem digunakan

    untuk memberikan gambaran secara

    umum mengenai aplikasi yang akan

    dibuat.Rancang bangun perangkat

    lunak sistem arsitektur enterprise

    khususnya pada aplikasi informasi

    dan pelayanan rawat jalan.

    Perancangan sistem ini dikarenakan

    semakin meningkatnya kebutuhan

    fungsi pelayanan yang dijalankan.

    Dampak dari itu semua banyak

    rumah sakit yang berlomba-lomba

    untuk menerapkan sistem informasi

    dengan teknologinya dengan hanya

    memperhatikan kebutuhan sesaat dan

    memungkinkan penerapan sistem

    informasi yang saling tumpang tindih

    dan adanya sub - sub sistem yang

    berbeda satu dengan yang lainya.

    Kondisi tersebut membuat sistem

    informasi tidak dapat dimanfaatkan

    sesuai yang diharapkan, berdasarkan

    misi dan tujuan penerapan sistem

    informasi, yaitu efesiensi dan

    efektifitas dalam pemenuhan

    kebutuhan rumah sakit, mulai dari

    pemenuhan kebutuhan pada level

    yang tertinggi sampai pada

    kebutuhan yang paling bawah yaitu

    operasional.

    Memahami kebutuhan diatas,

    peneliti memandang perlu

    mengadakan penelitian untuk

    membuat suatu sistem yang dapat

    digunakan dalam pemenuhan

  • kebutuhan rumah sakit tanpa adanya

    sistem yang saling tumpang tindih.

    Sistem ini dirancang dalam bentuk

    arsitektur enterperise untuk optimasi

    pelayanan kesehatan.

    3.1.1 Analisa Input

    Kriteria yang digunakan

    sebagai inputan atau parameter

    dalam sistem antara lain:

    a. Aplikasi website informasi Kriteria diantaranya :

    a) Sambutan b) Profil c) Informasi d) Event e) Prestasi f) Visi misi g) Jadwal dokter h) Galeri i) Konsultasi j) Kontak person

    b. Aplikasi Rawat Jalan Kriteria diantaranya:

    a) Data pasien b) Pendaftaran poli c) Poliklinik d) Apotik e) Kasir

    3.1.2 Analisa Output

    Output dari sistem ini adalah

    sebuah informasi tentang suatu

    sistem enterprise dengan

    spesifikasinya pada informasi rumah

    sakit dan di pelayanan rawat jalan.

    3.1.3 Analisa User

    User yang menggunakan

    perangkat lunak sistem aplikasi ini

    dibagi menjadi 4, yaitu akses masuk

    pendaftaran, askes poli, akses apotik

    dan akses kasir.

    3.1.4 Analisa Kebutuhan.

    A. Proses Mambangun Srategi IS /

    IT

    Adapun Proses Strategi IS / IT(gambar 3.1) ini terdiri dari data IS / IT internal dan eksternal rumah sakit, Portofolio aplikasi, dimana proses ini akan menghasilkan Strategi bisnis IS, management IS dan strategi IS untuk menentukan aplikasi portofolio masa yang akan datang.

    Gambar 3.1. Framework Membangun Strategi IS/IT

    Komponen Proses Strategi IS

    / IT :

    a. External Lingkungan Rumah Sakit terdiri dari:

    Kondisi saat ini.

  • Persaingan antara rumah sakit.

    Kerjasama dengan rumah sakit lain, industri, pemerintah.

    KKN (Kuliah Kerja Nyata), pengabdian masyarakat dan

    pelayanan yang memuaskan dan

    lain-lain.

    b. Internal Lingkungan Rumah Sakit terdiri dari : Strategi

    Pelayanan

    1. Peningkatan Komitmen staf dan

    administrasi

    Peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan gaji,

    tunjangan maupun kompensasi

    Pembudayaan nilai, etika, sikap dan moral pegawai melalui

    forum diskusi, seminar, pelatihan

    dll.

    2. Peningkatan kinerja

    Menjalin kerjasama penelitian dengan instansi lain

    Memberdayakan dokter dan karyawan agar menerapkan 3S (

    Senyum, Sapa, dan Salam).

    3. Pengabdian Masyarakat

    Perlu adanya daerah binaan agar konsentrasi dana dan SDM jelas

    4. Pemantapan manajemen dan

    organisasi.

    Peningkatan sarana dan prasarana IT

    Penentuan sistem evaluasi dan penilaian untuk mendukung

    keputusan manajerial

    5. Peningkatan Kualitas Sumber

    Daya Manusia

    Penempatan SDM sesuai pendidikan & keahlian

    Job deskripsi yang jelas untuk mengurangi overlapping dan

    missunderstanding

    Peningkatan studi lanjut spesialisasi bagi dokter dan

    perawat

    6. Peningkatan Sistem Pelayanan

    Rumah Sakit

    Prosedur & birokrasi perlu disederhanakan

    Peningkatan kualitas melalui manajemen mutu terpadu

    7. Relevansi dan Kualitas pendidikan

    Peningkatan kegiatan penelitian tepat guna sehingga aplikasi yang

    dihasilkan lebih banyak

    8. Persaingan

    Melakukan sharing dengan rumah sakit didaerah atau n

    untuk melihat situasi dan

    perkembagan kesehatan dan

    pelayanan

    Menyiapkan tenaga ahli yang mampu berbahasa asing, melalui

    pelatihan & pendidikan yang

    relevan

    Perekrutan dokter-dokter spesialis yang proporsional

    c. External IT / IS terdiri dari :

    Tren Teknologi rumah sakit saat ini (Dalam membangun teknologi

    informasi dengan menggunakan

    komputerisasi dan jaringan

    secara on-line)

  • Peluang rumah sakit untuk memasukkan teknologi baru ke

    dalam pelayanan baik berupa

    program manajemen baru atau

    sistem informasi yang memadai.

    d. Internal IT / IS terdiri dari :

    IS / IT saat ini yang digunakan dalam rumah sakit untuk

    mensupport pelaksanaan proses

    pelayanan.

    Skills / Keahlian yang di miliki oleh rumah sakit.

    Resource IS / IT pelayanan kesehatan.

    Teknologi infrastruktur / sarana dan prasarana teknologi

    Aplikasi portofolio saat ini

    3.1.5 Procurement Logistic

    a). Sub Bagian Perawatan dan

    Instalansi Air dan pemeliharaan

    listrik, Telepon, OHP, AC, dan

    Komputer

    Daftar nomor telepon internal dan PT. Telkom

    Inventarisasi Overhead Projector

    Prosedur Peminjaman perlengkapan listrik

    b). Sub Bagian Perawatan dan

    istalasi Air dan Pemeliharaan

    Kebersihan fasilitas Gedung

    Inventarisasi nama Ruang

    Daftar nama Lab. Dan Studio

    Inventarisasi papan pengumuman

    Rekap peralatan kebersihan

    Prosedur pengajuan barang

    c). Sub Bagian logistik dan

    pemeliharaan dan pengaturan

    kendaraan dinas

    Inventarisasi Kendaraan Roda 2

    Inventarisasi Kendaraan Roda 4

    Prosedur penggantian spare part kend. Dinas

    Prosedur peminjaman mobil d). Pengadaan Barang Furniture dan

    Barang Elektronik

    a. IS Strategies : Kebijaksanaan dan stategi untuk

    mengatur teknologi dan resource

    rumah sakit.

    b. IS / IT Management Strategi : i. Element dari startegi yang

    menggunakan IT / IS secara

    keseluruhan dalam organisasi

    ii. Kebijaksanaan dalam penggunaan IS / IT management

    c. IT Strategi : a. Masing-masing unit pelayanan /

    fungsi akan menggunakan /

    implementasi IT / IS dalam

    mencapai sasaran.

    b. Aplikasi Portofolio masa depan dengan membangun : unit

    pelayanan dan model-model

    pelayanan serta informasi

    arsitektur.

    d. Future Application portofolio : Menentukan portofolio yang

    akan masa depan berdasarkan

    Current portofolio (terdiri dari

    Sistem, Struktur Organisasi,

    Infrastruktur, Finansial, Sumbar daya

    manusia, Sistem informasi,

    Procurement logistic) dan IT/IS

    Management Strategi.

  • 3.1.6 Menentukan Tujuan

    Objektif dari Strategi Bisnis

    Berdasarkan data IS / IT

    Rumah Sakit, dapat ditentukan

    tujuan objektif Rumah Sakit yang

    akan menghasilkan analisa bisnis,

    aktivitas, IS needs, evaluasi

    portofolio yang akan menghasilkan

    sistem dan arsitektur arsitektur.

    Gambar 3.3. Menentukan Tujuan

    Objektif dari Strategi Bisnis

    3.1.7 Menentukan sistem

    informasi berdasarkan SWOT,

    Value Chain

    Gambar 3.4. Menentukan SI

    berdasarkan SWOT, Value Chain

    1. SWOT (Sumber informasi :RSI

    MASYITHOH ):

    Kekuatan (strength) :

    1. Fasilitas RS

    2. Organisasi dan Manajemen :Hubungan kerja antar dokter,

    petugas medis, dan staf

    3. Status Rumah Sakit

    Kelemahan (Weakness) :

    Pelayanan keperawatan, pelayanan

    administrasi, pelayanan

    penunjang dan pemasaran.

    Peluang (opportunity) :

    a. Jaminan Pembayaran baik asuransi / umum.

    b. Peraturan / kebijakan .

    Ancaman (threath) :

    a. Persaingan antar rumah sakit. b. Persepsi Konsumen EksternaL.

    4. Implementasi

    4.1 Rancangan Document flow

    rawat jalan

    Pada Gambar 3.5 Document Flow Alur Pendaftaran Rawat Jalan menjelaskan tentang proses alur rawat jalan baik pasien baru atau lama, jika pasien lama petugas Pendaftaran dan Informasi hanya menginputkan nomer rekammedis saja, dan jika pasien baru mengisi formulir data diri kemudian petugas Pendaftaran dan Informasi penginputan data pasien dan nomer

  • rekammedis serta nomer antrian poli dan mencetakkan kwitansi poli, kartu kontrol / berobat serta status poli yang tertuju, setelah itu pasien di arahkan ke kasir untuk biaya untuk biaya tersebut dan ke poli yang tertuju untuk mendapatkan pemeriksaan sesuai dengan diagnosa penyakit pasien, setelah pasien mendapatkan pemeriksaan dokter membuat resep dan kwitansi tindakan jika ada, jika ada kwitansi tindakan pasien diarahkan sekalian menebus obat di apotik untukpembayarannya.

    DOKUMEN FLOW PENDAFTRAN RAWAT JALAN DI RSI MASYITHOH

    PASIEN PENDAFTARAN KASIR POLI APOTIK

    KIB

    DATA PX

    START

    PENDAFTARAN PX

    BEROBAT

    BARU / LAMA

    DATA PX

    BARU

    INPUT DATA PASIEN

    LAMA

    KIB

    DAFTAR DI WEB ATAU DATANG

    CARI DATA PEMBAYARAN POLI

    ANTRIAN

    INPUT DATA PEMBAYARAN POLI

    ANTRIAN

    WEBDATANG

    TAMPILAN DATA CETAK

    KIB

    TAMPILAN NO ANTRIAN

    DAN POLI

    KIBKIB

    KW POLI

    STATUS DIAGNOSA

    ARSIP

    KWITANSI POLI

    STATUS DIAGNOSA

    LIHAT DATA PEMBAYARA

    N POLI

    CARI DAN VERIFIKASI

    PEMBAYARAN

    KWITANSI POLI

    STATUS DIAGNOSA

    KWITANSI POLI

    STATUS DIAGNOSA

    KW 1

    LIHAT DATA POLI

    DIAGNOSA

    CARI DAN INPUT DIAGNOSA

    DANPEMBERIAN RESEP OBAT

    KW POLI 3

    DIAGNOSA

    KW POLI 2

    ARSIP

    ARSIP

    RESEP OBAT

    JIKA ADA TINDAKAN /

    TIDAKTIDAK

    INPUT PEMBAYARAN

    TINDAKAN PASIEN

    LIHAT DATA TINDAKAN DAN CETAK

    KW TINDAKANKW TINDAKAN

    LIHAT PEMBAYARAN TINDAKAN

    CARI DAN VERIFIKASI

    PEMBAYARAN TINDAKAN

    ARSIP

    KW TINDAKAN 2

    KW TINDAKAN 1

    RESEP OBAT

    LIHAT DATA RESEP

    CARI DAN INPUT DATA OBAT DAN

    PEMBYARAN OBAT

    KW OBAT

    KW OBAT

    LIHAT DATA PEMBAYARA

    N OBAT

    CARI DAN VERIFIKASI

    PEMBAYARAN OBAT

    ARSIP

    KW 2 OBAT

    KW OBAT

    SIMPAN LAPORAN OBAT

    SIMPAN LAPORAN TINDAKAN

    SIMPAN LAPORAN KUNJUNGAN POLI

    END

    Gambar 3.5 Document Flow Alur Rawat Jalan.

    4.2 Sistem Flow Informasi Pada Web

    Pada Gambar 3.6 ini menerangkan alur pasien yang mendapatkan layanan informasi dan rawat jalan di RSI Masyithoh.

    Gambar 3.6 Sistem Flow Layanan

    dan Informasi Web

    4.3 Tampilan Aplikasi

    4.3.1 Tampilan Halaman Website

    Interface EAP.

    Gambar 3.7 Halaman website

    Pada Gambar 3.7 terdiri dari

    informasi terkait dengan infomasi

    rumah sakit.

    4.3.2 Halaman Utama Roadmap

    EAP.

    SISTEM FLOW PELAYANAN DAN INFORMASI DI RSI MASYITHOH BANGIL

    PASIEN / MASYARAKAT

    START

    HALAMAN WEB

    TAMPILAN

    DATA WEB

    MENU

    PEMILHAN

    PROSES MENU

    LAYANAN

    PEMILAHAN LAYANAN YA

    ATAU TIDAK

    INFO JADWAL

    DOKTER

    INFO FASILITAS

    DAN LAYANAN

    KESEHATAN

    PROFIL RUMAH

    SAKIT

    LAYANAN

    PENDAFTARAN WEB

    DATA

    JADWAL

    DOKTER

    PROFIL

    RSI M

    DATA

    FASILITAS

    KESEHATA

    N

    DATA INPUTAN

    POLI RAWAT

    JALAN

    T ANTRIAN

    POLI DAN

    PEMERIKSA

    AN

    T PROFIL

    RSI MT FASILITAS

    T JADWAL

    DOKTER

    JIKA KELUAR / PILIHAN

    MENU LAIN

    PILIH MENU LAIN

    END

    KELUAR

  • Gambar 3.8 Halaman Menu Map

    Pada Gambar 3.8 adalah Halaman

    Menu roadmap Eap pada aplikasi

    terdiri inputan data yang terkait dari

    sistem informasi.

    4.3.3 Halaman Terima Konsultasi.

    Gambar 3.9 Halaman konsultasi

    Pada Gambar 3.9 Admin dapat

    membalas chat dari website utama,

    dengan keluhan pasien.

    4.4 Hasil Uji Coba Sistem Ujicoba sistem yang dilakukan

    untuk mengetahui apakah sistem

    informasi rekam medis untuk

    mendukung evaluasi pelayanan dapat

    mendukung mutu pelayanan kesehatan

    di rumah sakit dengan mengetahui :

    1) Uji coba kesederhanaan dalam

    struktur dan pengoperasian/ easy of

    use

    Ujicoba kesederhanaan dilakukan

    untuk melihat kemudahan atau

    kesederhanaan sistem dengan mencoba

    input data salah satu file dan petugas

    ditanya tanggapannya mengenai

    kemudahan dalam input data, proses

    maupun output yang dihasilkan. Dari

    hasil uji coba semua responden

    menyatakan mudah berarti menunjukkan

    bahwa sistem yang baru memenuhi uji

    kesederhanaan baik untuk pengoperasian

    maupun pembuatan laporan bulanan.

    2) Keterbatasan sistem informasi

    Minimnya data yang diperoleh

    dikarenakan data bersifat sangat rahasia

    khususnya di sistem rekam medis.

    Sistem informasi dan pelayanan ini

    dapat menyajikan data pasien dan

    riwayat pasien namun demikian peneliti

    menyadari masih terdapat keterbatasan

    pada sistem informasi ini yang

    dikembangkan, yaitu laporan yang

    dihasilkan hanya untuk mendukung

    evaluasi pelayanan dengan mengetahui

    produktifitas pelayanan rawat jalan.

    Sistem informasi ini belum dapat

    digunakan untuk mengetahui persediaan

    (stok) obat dan reagen, karena output

    yang dihasilkan hanya untuk mengetahui

    penggunaan obat. Walaupun sistem

    informasi yang baru masih bersifat

    single user, tetapi dengan pembuatan

    basis data menggunakan SQL Server

    maka sistem informasi ini dapat

    dikembangkan untuk multi user.

    5. Penutup

    5.1 Kesimpulan

  • Dari hasil perancangan,

    pembuatan dan pengujian aplikasi

    system informasi dan pelayanan di

    RSI Masyihtoh dapat di simpulkan

    bahwa :

    1. Adanya Roadmap enterprise architecture planning dapat menciptakan suatu sistem yang sistematis untuk mempermudah proses pembuatan dan implementasi sistem informasi.

    2. Arsitektur Enterprise secara sistematis dan lengkap dapat menghasilkan Blueprint / Cetak biru teknologi Informasi.

    3. EAP menghasilkan sistem informasi rawat jalan yang terintergrasi.

    5.2 Saran Dari hasil perancangan,

    pembuatan dan pengujian aplikasi

    sistem informasi ini, didapati

    beberapa kelemahan system yang

    kedepanya diharapkan dapat

    diperbaiki agar dapat bekerja dengan

    lebih optimal, diantanya :

    1. Bahwa sistem ini dapat dikembangkan lagi untuk tahap

    implementasi teknologi sistem

    informasi laboratorium, radiologi,

    rawat inap, ,Gudang, dan Keuangan.

    2. Penambahan system keamanan berkala dengan kemajuan teknologi.

    Daftar Pustaka

    Yunis, R., Surendro, K., Panjaitan, E.

    (2010). Pengembangan Model

    Arsitektur Enterprise untuk

    Perguruan tinggi, JUTI, Volume 8,9-

    18.

    Budi Sutedjo dharma Oetomo.

    Perencanaan & Pembangunan

    Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.

    2002

    Yunis, R., Surendro, K. (2009).

    Perancangan Model Enterprise

    Architecture dengan TOGAF

    Architecture Development Method,

    Prosiding SNATI, ISSN : 1907-

    5022, (UII, Yogyakarta), E25-E31

    Sutanta E, 2003. Sistem Informasi

    Manajemen. Edisi Pertama,

    Yokyakarta : Graha Ilmu.

    Notoatmodjo. Prof. Dr. Soekidjo.

    SKM. M.Com. H. 2005, Promosi

    Kesehatan

    Teori dan Aplikasi. PT. Rineka

    Cipta. Jakarta.

    Depkes RI., 2009. Sistem Kesehatan

    Nasional. Jakarta.

    Azwar, Azrul, 1988. Pengantar

    Administrasi Kesehatan. PT.

    Binarupa Aksara. Jakarta.

    Undang undang RI No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

    Moh. Nazir, Ph. D, Metode

    Penelitian, Jakarta : Ghalia

    Indonesia, 1998.

    Kustiyahningsih, Y. (2007).

    Perencanaan Arsitekture Enterprise

    Berbasis Web Pada Intitusi

    Pendidikan Tinggi, Prosiding

    SNATI, ISSN : 1978 9777, (UII, Yogyakarta), D1 D7