tugas nr tutor 4
DESCRIPTION
nrTRANSCRIPT
GAMBARAN MOTIVASI MAHASISWA A 2012 SETELAH
MENGIKUTI CCSA 1 UNTUK MELANJUTKAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Riset Keperawatan 1
Pada Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
Tutor 4
Abdul Aziz (220110120054) Sammy Lazuardi G. (220110120099)
Masriyah Komalasari (220110120063) Hanifah Shalihah (220110120107)
Ranti Asri Lestari (220110120066) Ganes Insina Aghnia (220110120111)
Agni Auliya Firdaus (220110120072) Ellys Suryani (220110120133)
Mira Rahmawati (220110120083) Lovi Meilina (220110120141)
Irvan Rafani Akhyar (220110120089) Restania Lukita Utami (220110120160)
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
SUMEDANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT bahwasanya
proposal penelitian yang berjudul “Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012
Setelah Mengikuti CCSA 1 Untuk Melanjutkan Pendidikan Profesi Ners” dapat
selesai penulis susun pada waktunya.
Proposal penelitian ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Riset Keperawatan 1.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini jauh dari sempurna, maka
dari itu mohon saran dan kritik yang membangun, guna memperbaiki penulisan
makalah dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Dosen mata kuliah Riset Keperawatan 1 Irman Somantri, S.Kp.,M.Kep.
Keluarga penyusun proposal penelitian “Gambarani Motivasi Mahasiswa
A 2012 Setelah Mengikuti CCSA 1 Untuk Melanjutkan Pendidikan Profesi
Ners” yang telah mendukung penulis untuk menyusun propasal penelitian
ini.
Teman-teman mahasiswa program A 2012 yang terlibat dalam penelitian
ini.
Dan kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Mudah-
mudahan Allah SWT membalas kebaikan dengan pahala yang setimpal. Aamiin.
Jatinangor, 27 April 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................4
1.5 Kerangka Pemikiran..................................................................................5
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................................8
BAB III....................................................................................................................9
METODE PENELITIAN.........................................................................................9
3.1 Rancangan Penelitian................................................................................9
3.2 Variabel Penelitian....................................................................................9
3.3 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional..........................................9
3.4 Populasi dan Sampel...............................................................................12
3.5 Etika Penelitian........................................................................................13
3.6 Alat Pengumpul Data..............................................................................14
3.7 Prosedur Pengumpulan Data...................................................................14
3.8 Pengolahan Data......................................................................................15
3.9 Analisa Data............................................................................................16
BAB IV..................................................................................................................17
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................17
ii
4.1 Hasil Penelitian........................................................................................17
4.2 Pembahasan.............................................................................................19
BAB V....................................................................................................................20
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................20
5.1 Kesimpulan..............................................................................................20
5.2 Saran........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Definisi Operasional.................................................................................11
Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Motivasi Mahasiswa A2012...........17
Tabel 3 Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 dilihat dari Indikator Proses.....17
Tabel 4 Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 dilihat dari Indikator Input.......18
Tabel 5 Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 dilihat dari Indikator Output.....18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Konsep Penelitian...................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat adalah salah satu tenaga medis yang memiliki peran dan tanggung
jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan terhadap pasien. Berdasarkan
International Council of Nursing (ICN), perawat merupakan seseorang yang telah
menyelesaikan studi pendidikan keperawatan dengan syarat yang telah dipenuhi
dan memiliki wewenang di negeri bersangkutan untuk memberikan pelayanan
keperawatan serta bertanggung jawab dalam meningkatkan kesehatan,
pencegahan penyakit, dan pelayanan keperawatan (ICN, 1965). Dengan kata lain,
untuk menjadi seorang perawat profesional yang mampu bertanggung jawab
dalam menjalankan peran dan fungsinya, diperlukan kompetensi-kompetensi yang
harus dimiliki dan dikembangkan oleh seorang mahasiswa calon perawat.
Mengacu pada kerangka kerja International Council of Nursing (ICN),
terdapat tiga kompetensi utama yang harus dimiliki oleh seorang perawat
profesional, meliputi aspek praktik profesional, pemberian asuhan keperawatan,
dan pengembangan profesional (ICN, 1997). Indonesia sendiri memberlakukan
kompetensi-kompetensi tersebut berdasarkan konvensi nasional Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
yang dapat dicapai melalui pendidikan (Nursalam, 2008).
Untuk menghasilkan perawat dengan kompetensi yang diunggulkan,
terdapat dua tahap pendidikan yang harus dilalui oleh mahasiswa, yaitu tahap
pendidikan akademik dan tahap pendidikan profesi ners (Reilly, 2002 dalam
Nurul, 2012). Pada tahap pendidikan akademik, sebagian besar kompetensi yang
diberikan yaitu pemahaman teori dan konsep mengenai ilmu keperawatan.
Sedangkan pada tahap pendidikan profesi ners, mahasiswa mulai mengaplikasikan
teori dan konsep yang telah didapatnya selama pendidikan akademik (Nursalam,
2008).
Jenjang program pendidikan profesi ners merupakan program lanjutan
setelah mahasiswa menyelesaikan program pendidikan akademik yang
1
pembelajarannya lebih dititikberatkan pada pelaksanaan praktik keperawatan baik
di lingkup rumah sakit maupun di masyarakat. Dengan adanya program
pendidikan profesi ners ini, mahasiswa dituntut untuk memahami tentang tugas
profesi ners dan realitas di lahan praktik, baik kondisi lingkungan rumah sakit
maupun pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan di rumah sakit. Sehingga,
proses transformasi mahasiswa dari lingkungan akademik menuju lingkungan
praktik harus dipersiapkan agar nantinya mahasiswa mampu beradaptasi secara
cepat pada perannya sebagai perawat profesional dalam lingkungan rumah sakit
maupun masyarakat.
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran merupakan salah satu
institusi pendidikan perawat di Indonesia yang telah mempersiapkan transformasi
peserta didiknya dari lingkungan akademik menuju lingkungan praktik, yaitu
dengan memasukan Comprehensive Clinical System Analysis (CCSA) ke dalam
mata kuliah pada program pendidikan akademik di semester empat (CCSA I) dan
semester tujuh (CCSA II) yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Hasan Sasikin Bandung (RSUP Dr. Hasan Sadikin).
Comprehensive Clinical System Analysis (CCSA) adalah mata kuliah yang
memfasilitasi mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan klinik dasar terkait
semua teori dan konsep keperawatan yang telah dipelajari di semester
sebelumnya. Mata kuliah ini merupakan program baru yang diterapkan di
Fakultas Keperawatan Unpad sejak tahun 2010 (FIK Unpad,2012 dalam Nurul,
2012). Sejak tahun 2014, CCSA dibagi menjadi dua tahap, yaitu CCSA I yang
dilaksanakan pada semester empat dan CCSA II yang dilaksanakan pada semester
tujuh. CCSA I hanya berfokus pada keterampilan mahasiswa dalam melakukan
komunikasi terapeutik dan pemeriksaan tanda-tanda vital terhadap pasien. Adapun
keterampilan klinis dalam tindakan keperawatan akan dilakukan pada CCSA II.
Setelah menjalani mata kuliah CCSA ini, mahasiswa akan mulai mengetahui
mengenai gambaran program pendidikan profesi ners. Hal ini akan mempengaruhi
berbagai macam respon mahasiswa terhadap program profesi ners yang akan
dijalaninya setelah menyelesaikan pendidikan akademik. Respon-respon tersebut
2
nantinya akan memengaruhi pula aspek motivasi mahasiswa untuk melanjutkan
program profesi ners.
Motivasi adalah adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam diri
seseorang untuk melakukan, mengarahkan, dan mengorganisasikan suatu aktivitas
tertentu, bahkan menentukan tingkat usaha yang mungkin dilakukan guna
mencapai sebuah tujuan (Notoatmodjo, 2005 dalam Nurul, 2012 dan Handoko,
2002). Seorang mahasiswa yang termotivasi akan memperlihatkan ciri-ciri,
diantaranya bekerja sesuai standar, disiplin, merasa berharga, bekerja keras, dan
sedikit pengawasan (Ishak, 2003). Jika banyak mahasiswa yang tidak memiliki
motivasi untuk melanjutkan program pendidikan ners, maka tidak akan ada
keinginan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuannya, baik
kemampuan akademik maupun kemampuan klinisnya. Hal ini dapat
mengakibatkan minimnya pengetahuan teori dan konsep keperawatan serta
pengalaman klinis mahasiswa di lingkup praktik yang pada akhirnya akan
berdampak terhadap tidak tercapainya kompetensi-kompetensi tertentu yang
dibutuhkan oleh seorang perawat profesional.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh Nurul dkk
(2012) dalam penelitian deskriptif korelasionalnya tentang hubungan persepsi
mengenai CCSA dan motivasi mahasiswa untuk melanjutkan profesi ners di
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, didapatkan data lima dari sepuluh
responden menyatakan ragu untuk melanjutkan program profesi ners. Selain itu,
terdapat satu responden yang menyatakan tidak akan mengambil program profesi
ners, kalau pun diambil, itu artinya terpaksa.
Data penelitian sebelumnya pada tahun 2012, mahasiswa program A 2008
yang berjumlah 60 orang menunjukkan bahwa setelah menjalani praktik CCSA,
banyak mahasiswa yang merasa kapok dengan tugas perawat di rumah sakit dan
menunjukkan keraguannya untuk melanjutkan program pendidikan profesi ners
dengan alasan tugas saat profesi akan lebih berat. Sedangkan mahasiswa yang
akhirnya tetap memutuskan untuk melanjutkan profesi ners, banyak yang
menjalaninya dengan malas-malasan (Nurul, 2012).
3
Namun berdasarkan studi pendahuluan yang kami lakukan pada
mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran A 2012 sebanyak 30
orang, menunjukkan bahwa hanya 7 orang diantara mahasiswa tersebut yang tidak
berencana melanjutkan pendidikan profesi setelah menjalankan praktik CCSA 1.
Berdasarkan fenomena ini, tim peneliti tertarik untuk meneliti gambaran
motivasi mahasiswa program A 2012 setelah mengikuti Comprehensive Clinical
System Analysis (CCSA) I untuk melanjutkan program profesi Ners di Fakultas
Keperawatan Universitas Padjadjaran.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana motivasi mahasiswa A 2012 setelah mengikuti CCSA 1.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan
mengetahui Gambaran Motivasi Mahasiswa Program A 2012 Fakultas
Keperawatan Universitas Padjadjaran yang mengikuti CCSA 1 untuk melanjutkan
pendidikan profesi Ners.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan informasi mengenai
gambaran motivasi mahasiswa yang telah mengikuti CCSA 1 untuk melanjutkan
pendidikan profesi Ners. Selain itu dengan adanya gambaran ini, dapat
memberikan informasi bagi tenaga pendidik kesehatan untuk dapat membantu
meningkatkan motivasi mahasiswa dalam melanjutkan pendidikan Ners, sehingga
dapat membantu meningkatkan profesionalime di kalangan perawat.
4
Manfaat Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan pengetahuan, sumber informasi, serta pertimbangan bagi
mahasiswa untuk dapat melanjutkan pendidikan profesi Ners yang merupakan
bagian dari pendidikan profesional yang harus dilalui sebelum menjadi perawat.
Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan dasar dan bahan informasi untuk
melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan motivasi mahasiswa yang
telah mengikuti CCSA 1 untuk melanjutkan pendidikan profesi Ners.
1.5 Kerangka Pemikiran
Perawat sebagai tenaga kesehatan profesional bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan wewenang yang dimiliki baik
secara mandiri maupun kolaborasi, dengan demikian perawat diharuskan memiliki
pemahaman yang baik mengenai ilmu keperawatan untuk dijadikan dasar dalam
melakukan setiap intervensi yang tepat.
Reilly (2002) yang membagi pendidikan keperawatan menjadi dua disiplin
yaitu disiplin akademik dan disiplin profesional. Program pendidikan profesi
adakalanya disebut juga sebagai proses pembelajaran klinik. Istilah ini muncul
terkait dengan pelaksanaan pendidikan profesi yang sepenuhnya dilaksanakan di
lahan praktik seperti rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin, panti wherda, dan
keluarga serta masyarakat atau komunitas.
Comprehensive Clinical System Analysis (CCSA) merupakan early clinical
exposure bagi mahasiswa sebagai bekal sebelum menempuh pendidikan profesi.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu memfasilitasi peserta didik untuk belajar
menerapkan teori tindakan ke dalam masalah klinis yang nyata. Oleh karena itu,
diharapkan seluruh mahasiswa dapat mengikuti program ini sebagai langkah awal
menempuh pendidikan yang lebih tinggi sehingga mayoritas pendidikan perawat
yang bekerja di rumah sakit sudah memenuhi kriteria minimal sebagai perawat
profesional (Ners).
5
Untuk menempuh pendidikan keperawatan yang lebih tinggi, sangat
dibutuhkan adanya motivasi dari diri setiap mahasiswa. Menurut Notoatmodjo
(2010) motif atau motivasi berasal dari kata latin moreve yang berarti dorongan
dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Pengertian motivasi
tidak terlepas dari kata kebutuhan atau needs atau want. Kebutuhan adalah suatu
“potensi“ dalam diri manusia yang perlu ditanggapi atau direspons. Tanggapan
terhadap kebutuhan tersebut diwujudkan dalam bentuk tindakan untuk pemenuhan
kebutuhan tersebut, dan hasilnya adalah orang yang bersangkutan merasa atau
menjadi puas. Apabila kebutuhan tersebut belum direspon atau dipenuhi maka
akan selalu berpotensi untuk muncul kembali sampai dengan terpenuhinya
kebutuhan yang dimaksud.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang
menuju sebuah tujuan. Namun motivasi melibatkan lebih dari sekedar gerakan
fisik. Motivasi melibatkan gerakan fisik dan mental. Menurut Hasibuan ( 2002 )
motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang
merangsangnya untuk melakukan tindakan – tindakan. Menurut penelitian –
penelitian yang dilakukan maka faktor – faktor terpenting yang mempengaruhi
motivasi adalah sebagai berikut : a) Kebutuhan – kebutuhan pribadi, b) Tujuan –
tujuan dan persepsi – persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan, c) Cara
dengan apa kebutuhan – kebutuhan serta tujuan – tujuan tersebut akan direalisasi.
Berdasarkan teori ERG yang dikembangkan oleh Clayton Alderfer,
akronim dari tiga kata yaitu, Existense, Relatedness, dan Growth yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adala eksitensi, hubungan, dan
pertumbuhan. Menurut teori ini mempertahankan eksistensi seseorang merupakan
kebutuhan yang sangat mendasar dan kebutuhan nyata setiap orang untuk
mempertahankan dan melanjutkan eksistensinya secara terhormat. Kemudian
kebutuhan hubungan tercermin pada sifat dasar manusia sebagai insan sosial
dimana setiap orang ingin mengaitkan keberadaanya dengan orang lain dan
dengan lingkungannya. Hal ini sangat penting karena tanpa interaksi dengan orang
lain dan dengan lingkungannya keberadaan seseorang dapat dikatakan tidak
mempunyai makna yang hakiki. Sedangkan pertumbuhan merupakan kebutuhan
6
yang pada dasarnya tercermin pada keinginan seseorang untuk tumbuh dan
berkembang misalnya peningkatan prestasi dalam pendidikan seseorng yang
memungkinkannya meraih apa yang secara umum disebut kemajuan dalam
perjalanan hidup seseorang.
7
Kerangka Konsep Penelitian
8
Mahasiswa Fakultas
Keperawatan UNPAD
Program A 2012
Comprehensive Clinical
System Analysis (CCSA)
1
Motivasi untuk
melanjutkan pendidikan
profesi ners
Pengalaman Klinis (bingung
dengan proses matakuliah,
koordinasi yang kurang jelas
antara mahasiswa dengan
dosen, beratnya beban tugas
perawat di lapangan), ragu-
ragu
Tidak Diteliti
Diteliti
Keterangan
Gambar 1 Kerangka Konsep Penelitian
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2015. Lokasi penelitian
adalah di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui Gambaran
Motivasi Mahasiswa A 2012 setelah mengikuti CCSA 1 untuk melanjutkan
pendidikan profesi Ners di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran.
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu motivasi
mahasiswa program A 2012 setelah mengikuti CCSA 1.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2012:61). Pada penelitian ini telah ditentukan 1 variabel tunggal, yaitu motivasi
untuk melanjutkan profesi.
3.3 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
Definisi Konseptual
Motivasi
Niewhof, dkk (2004) dalam tulisan Indie (2009), menggambarkan
motivasi sebagai “why” of human behavior, yang berarti bahwa motivasi yang ada
dalam diri seseorang merupakan satu dorongan dasar yang menjadi alasan
seseorang untuk memutuskan melakukan sesuatu atau tidak.
Setiap individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi tersebut ikut
berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal
tersebut adalah ‘motivasi’. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan
seseorang untuk bertingkah laku. Dorongan tersebut berada pada diri seseorang
yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan
dalam dirinya. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat
9
melaksanakan dan mau melaksanakan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam
maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dapat diartikan juga sebagai dorongan mental
terhadap perorangan atau orang-orang sebagai anggota masyarakat (Uno, 2008).
Comprehensive Clinical System Analysis (CCSA)
Comprehensive Clinical System Analysis (CCSA) merupakan pemaparan
praktik klinis secara dini bagi mahasiswa sebagai bekal sebelum menempuh
pendidikan profesi dengan tujuan meningkatkan keterampilan klinis dasar
mahasiswa. CCSA merupakan nama lain dari Early Clinical Exposure (ECE)
yang merupakan metode pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based
Learning (PBL) yaitu suatu metode instruksional untuk memberi kemampuan
kepada peserta didik melalui penyelesaian masalah (Nursalam, 2008).
10
Definisi Operasional
Variabel Definisi
operasioanl
Alat ukur Hasil ukur Skala
Motivasi
mahasiswa
setelah
mengikuti
ccsa
Keinginan
mahasiswa
setelah
melakukan ccsa
untuk
melanjutkan
pendidikan
profesi ners
Kuesioner Kategori :
1. Motivasi
tinggi jika
hasil
penilaian
kuesioner
responden
di atas
mean
(76%)
2. Motivasi
rendah jika
hasil
penilaian
kuesioner
responden
di bawah
mean
(76%)
Nominal
Tabel 1 Definisi Operasional
11
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek dimana sebagian dari padanya akan
diambil untuk dilakukan pengukuran yang hasilnya akan dijadikan dasar untuk
generalisasi (Aris Santjaka, 2011 ; h.51). Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
program A angkatan 2012 yang berjumlah 145 orang.
Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010; h: 62). Kriteria inklusi yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Jumlah Sampel
Jumlah populasi mahasiswa dan mahasiswi sebanyak 145 orang.
Untuk menetukkan jumkah sampel, peneliti menggunakan rumus
Slovin Umar, 2008), yaitu:
n= N
1+N e2
n= ukuran sampel
N= ukuran populasi
e= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir.
Maka didapatkan hasil sebagai berikut:
n= 145
1+145 (0,05)2
n= 1451+145 (0,0025)
n= 1451,42
n=102
b. Teknik Sampling
12
Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang
digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011;
h:81). Penelitian ini menggunakan teknik sampling Probability
Sampling (Random Sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampel tersebut
menggunakan teknik simple random sampling, yaitu dikatakan simple
(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu, (Sugiyono, 2010; h.6364).
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara melakukan
pengocokan sampai didapatkan jumlah sampel yang sudah ditentukan.
3.5 Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2011; h.93-95) etika penelitian adalah masalah yang
sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung
dengan manusia, maka etika penelitian meliputi :
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan Responden)
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent
tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar
subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika
subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan
mencantumkan nama jelas subyek pada lembar penelitian melainkan hanya
mencantumkan inisial dari subyek yang diteliti.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
13
Kerahasiaan informasi mengenai responden dijamin peneliti, hanya
kelompok data tertentu yanng akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.
3.6 Alat Pengumpul Data
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mengetahui motivasi
mahasiswa A 2012 setelah mengikuti CCSA 1 yaitu menggunakan teknik
kuesioner motivasi berdasarkan teori ERG yang mempelajari motivasi
manusia dilihat dari eksistesi, hubungan, dan pertumbuhan.
Uji Validitas
Pada penelitian ini instrumen yang kami gunakan di uji validitas dengan
metode Content Validity yaitu instrumen yang di analisis rasional
kemudian disetujui langsung (valid) oleh ahli (pembimbing).
3.7 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan
proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam,2008). Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti berupa
kuisioner. Kuisioner yang digunakan berisi pertanyaan tertutup dengan
menggunakan skala Likert yang memiliki 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (ST). Pernyataan
tertutup dapat membantu responden untuk mengisi kuisioner dan memudahkan
peneliti dalam menganalisa hasil data yang didapat . Responden dapat
membubuhkan tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan pada lembar
kuisioner. Responden diberikan inform consent mengenai tujuan dari penelitian.
Responden yang bersedia selanjutnya diberikan pengarahan dan petunjuk
pengisian kuisioner.
Kuisioner diedarkan kepada sasaran penelitian dengan jumlah sample 102
responden.
14
3.8 Pengolahan Data
Data yang diperoleh akan diolah dengan data sebagai berikut
1. Editing
Editing merupakan tahap pertama yang dilakukan dalam pengolahan data
setelah data terkumpul. Editing meliputi pemeriksaan atas kelengkapan
kuisioner yang diisi oleh responden untuk mengetahui gambaran motivasi
mahasiswa melanjutkan pendidikan profesi ners.
2. Koding
Proses koding data adalah usaha penyederhanaan data penelitian. Proses
ini di jalankan dengan membuat kode untuk masing-masing kategori
jawaban
Pernyataan Positif diberi Koding
SS (Sangat Setuju) : 4
S (Setuju) : 3
TS (Tidak Setuju) : 2
STS (Sangat Tidak Setuju) : 1
Pernyataan Negatif diberi Koding
SS (Sangat Setuju) : 1
S (Setuju) : 2
TS (Tidak Setuju) : 3
STS (Sangat Tidak Setuju) : 4
3. Data Entry/processing
Setelah semua kuisioner terisi lengkap, jelas, relevan dan konsisten, serta
teah melewati proses coding, maka langkah selanjutnya adalah memproses
data agar data yang sudah di-entry data dapat dianalisis. Pemrosesan data
dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuisioner ke paket program
komputer.
15
4. Cleaning
Cleaning / pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data
yang sudah di entry apakah ada kesalahan/tidak
3.9 Analisa Data
Setelah dikumpulkan data dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi,
kemudian dihitung presentasenya dengan menggunakan analisis presentase
distribusi frekuensi
P= fn
×100 %
Keterangan : P = Presentase
f = frekuensi
n = jumlah sampel
.
Disajikan dalam bentuk tabel.
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Motivasi Mahasiswa A 2012
Kategori Frekuensi Persentase
Tinggi 59 47,20 %
Rendah 66 52,80 %.
Total 125 100 %
Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Motivasi Mahasiswa A2012
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Gambaran
Motivasi Mahasiswa A 2012 setelah mengikuti CCSA 1 Untuk
Melanjutkan Pendidikan Profesi Ners cenderung rendah. Hal ini bisa
dilihat dari jumlah responden yang memiliki motivasi rendah yaitu
sebanyak 66 orang (52,80%).
Untuk lebih jelasnya mengenai Gambaran Motivasi Mahasiswa A
2012 setelah mengikuti CCSA 1 untuk Melanjutkan Pendidikan Profesi
Ners dideskripsikan didalam hasil penelitian secara terperinci dengan
melihat penyebaran dan pengkategorian pada indikatornya.
4.1.2 Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 dilihat dari Indikator Proses
Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 setelah mengikuti CCSA 1 Untuk
Melanjutkan Pendidikan Profesi Ners ditinjau dari Indikator Proses dapat dilihat
dalam table berikut :
Proses
Tinggi Rendah
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
37 29,6 % 88 70,4 %
Tabel 3 Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 dilihat dari Indikator Proses
Berdasarkan Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi Mahasiswa A 2012
setelah mengikuti CCSA 1 untuk melanjutkan Pendidikan Profesi Ners dilihat dari
17
Indikiator Proses sangat rendah. Hal ini karena hampir semua responden termasuk
pada kategori motivasi rendah yaitu sebanyak 88 orang (70,4 %).
4.1.3 Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 dilihat dari Indikator Input
Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 setelah mengikuti CCSA 1 Untuk
Melanjutkan Pendidikan Profesi Ners ditinjau dari Indikator Input dapat dilihat
dalam table berikut :
Input
Tinggi Rendah
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
41 32,80 % 84 67,20%
Tabel 4 Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 dilihat dari Indikator Input
Berdasarkan Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi Mahasiswa A 2012
setelah mengikuti CCSA 1 untuk melanjutkan Pendidikan Profesi Ners dilihat dari
Indikiator Input sangat rendah. Hal ini karena hampir semua responden termasuk
pada kategori motivasi rendah yaitu sebanyak 84 orang (67,20 %).
4.1.4 Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 dilihat dari Indikator Output
Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 setelah mengikuti CCSA 1 Untuk
Melanjutkan Pendidikan Profesi Ners ditinjau dari Indikator Output dapat dilihat
dalam table berikut :
Output
Tinggi Rendah
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
70 56 % 55 44 %
Tabel 5 Gambaran Motivasi Mahasiswa A 2012 dilihat dari Indikator Output
Berdasarkan Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi Mahasiswa A 2012
setelah mengikuti CCSA 1 untuk melanjutkan Pendidikan Profesi Ners dilihat dari
Indikiator Output cenderung tinggi. Hal ini karena sebagaian besar responden
termasuk pada kategori motivasi tinggi yaitu sebanyak 70 orang (56 %).
18
4.2 Pembahasan
Kesan yang dirasakan oleh mahasiswa terhadap program CCSA 1
masih kurang dapat menunjang motivasi untuk melanjutkan program
profesi ners, hal itu dapat dilihat dari presentase indikator input yang
masih rendah. Mahasiswa merasa belum mendapatkan bekal dan gambaran
yang cukup dari program CCSA 1 untuk melanjutkan pendidikan ke
program ners. Dari ketiga indikator yang digunakan untuk mengukur
gambaran motivasi mahasiswa A2012 yang telah melalui CCSA 1 dapat
dilihat bahwa indikator yang paling rendah merupakan indikator proses.
Indikator proses meliputi hal-hal yang dilakukan atau disiapkan oleh
mahasiswa untuk menempuh program profesi yang digambarkan pada saat
mengikuti CCSA 1.
Namun, motivasi mahasiswa untuk menempuh program profesi masih
dapat ditingkatkan, hal ini dikarenakan tingkat presentase indikator output
yang tinggi . Indikator output merupakan hasil yang diharapkan
mahasiswa dari program profesi yang dapat berpengaruh besar terhadap
skill dan kesiapan mahasiswa untuk bekerja sebagai tenaga kesehatan
klinis.
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari mahasiswa Fkep A 2012, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Motivasi mahasiswa A 2012 yang telah mengikuti CCSA 1 untuk mengikuti
profesi ners cenderung rendah dengan jumlah responden yang memiliki
motivasi rendah sebanyak 66 orang (52,80%) dan motivasi tinggi sebanyak
59 orang (47,20%)
2. Gambaran motivasi juga dapat dilihat dari berbagai indikator seperti indikator
proses, input, dan output. Jika dilihat dari indikator proses dan input, motivasi
mahasiswa cenderung rendah dengan jumlah responden yang bermotivasi
rendah pada indikator proses sebanyak 88 orang (70,4%) dan motivasi tinggi
sebanyak 37 orang (29,6%). Sedangkan pada indikator input sebanyak 84
orang (67,20%) memiliki motivasi rendah dan 41 lainnya (32,80%) memiliki
motivasi tinggi. Namun jika dilihat dari indikator output, mahasiswa
cenderung bermotivasi tinggi dengan jumlah responden yang bermotivasi
tinggi sebanyak 70 orang (56%) dan yang bermotivasi rendah sebanyak 55
orang (44%).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, saran yang dapat diajukan
antara lain:
1. Bagi kemahasiswaan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi
kemahasiswaan Fkep untuk bekerja sama dalam membangun motivasi
mahasiswa salah satunya dengan memberikan gambaran serta informasi yang
jelas mengenai profesi ners.
2. Bagi peneliti selanjutnya
20
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas area penelitian untuk
melihat faktor-faktor apa saja yang berperan terhadap tingkat motivasi mahasiswa
dalam mengikuti profesi ners. Penelitian ini juga dapat dijadikan acuan bagi
peneliti lain untuk mengembangkan penelitian kami baik dari segi metode, teknik,
dan pengumpulan data.
21
DAFTAR PUSTAKA
Arep, Ishak. (2003). Manajemen Motivasi. Jakarta : PT. Gramedia
Hasibuan, Malayu (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Ed. Revisi. Jakarta
: PT. Bumi Aksara
Reilly, D. E. & Obermann, M. H. (2002). Pengajaran Klinis dalam Pendidikan
Keperawatan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesetahan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
Ed. 2. Jakarta : Salemba Medika.
Santjaka, Aris. (2011). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuhu
Medika
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Syarifudin, Hidayat. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju
.
22