tugas pai
DESCRIPTION
makalah tentang agama dan agama islamTRANSCRIPT
AGAMA DAN AGAMA ISLAM
( Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam )
Oleh
Kelompok 2
Panji Asmara (1515041027)
Muhammad Bachtiar (1515041010)
Monica Adinda Pricilya (1515041024)
Rizka Damayanti (1515041050)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
AGAMA DAN AGAMA ISLAM
A. Pengertian Agama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian atau
definisi agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Istilah agama sendiri adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa
Sanskerta “āgama” yang memiliki arti “tradisi”.
Istilah asing lainnya yang mempunyai pengertian sama dengan agama
adalah religi yang berasal dari bahasa latin “religio” dan berakar pada kata
kerja “re-ligare” yang memiliki arti “mengikat kembali”. Mengikat di sini
maksudnya yaitu dengan ber-religi maka seseorang akan mengikat dirinya
kepada Tuhan.
B. Pengertian Agama Islam
Secara etimologis (asal-usul kata, lughawi) kata “Islam” berasal dari
bahasa Arab: salima yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama
yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Sebagaimana firman
Allah SWT:
“Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia
berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati” (Q.S. 2:112).
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut
Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah
dan siap patuh pada ajaran-Nya[1].
Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati[2]. Menurutnya, kata
“Islam” berasal dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim) yang berarti
kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan.
Dalam pengertian religius, menurut Abdalati, pengertian Islam adalah
"penyerahan diri kepada kehendak Tuhan dan ketundukkan atas hukum-Nya"
(Submission to the Will of God and obedience to His Law).
Hubungan antara pengertian asli dan pengertian religius dari kata
Islam adalah erat dan jelas. Hanya melalui penyerahan diri kepada kehendak
Allah SWT dan ketundukkan atas hukum-Nya, maka seseorang dapat
mencapai kedamaian sejati dan menikmati kesucian abadi.
Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk kata “Islam”
setidaknya ada empat yang berkaitan satu sama lain.
1. Aslama. Artinya menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti
menyerahkan diri kepada Allah SWT. Ia siap mematuhi ajaran-Nya.
2. Salima. Artinya selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan
selamat.
3. Sallama. Artinya menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam tidak
hanya menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan orang
lain (tugas dakwah atau ‘amar ma’ruf nahyi munkar).
4. Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan
tercipta jika pemeluk Islam melaksanakan asalama dan sallama.
Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat dikatakan, Islam adalah
agama wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir
dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan pun, yang
ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia
Cukup banyak ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi
atau pengertian Islam secara terminologis. KH Endang Saifuddin Anshari[3]
mengemukakan, setelah mempelajari sejumlah rumusan tentang agama Islam,
lalu menganalisisnya, ia merumuskan dan menyimpulkan pengertian Islam,
bahwa agama Islam adalah:
1. Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk
disampaikan kepada segenap umat manusia sepanjang masa dan setiap
persada.
2. Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan yang mengatur segala
perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam pelbagai hubungan:
dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam lainnya.
3. Bertujuan: keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di
dunia dan akhirat.
4. Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariatm dan akhlak.
5. Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu
Allah SWT sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang
ditafsirkan oleh Sunnah Rasulullah Saw. Wallahu a'la.
C. Pentingnya Agama Islam
Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian
pentingnya agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak
sesungguhnya manusia sangatlah membutuhkan agama dan sangat
dibutuhkanya agama oleh manusia. Tidak saja di massa premitif dulu sewaktu
ilmu pengetahuan belum berkembang tetapi juga di zamanAgama sangatlah
penting dalam kehidupan manusia. Berikut ini sebagian dari bukti-bukti
mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia.
a. Agama merupakan sumber moral
Manusia sangatlah memerlukan akhlaq atau moral, karena moral
sangatlah penting dalam kehidupan. Moral adalah mustika hidup yang
membedakan manusia dari hewan. Manusia tanpa moral pada hakekatnya
adalah binatang dan manusia yang membinatang ini sangatlah berbahaya,
ia akan lebih jahat dan lebih buas dari pada binatang buas sendiri.
Tanpa moral kehidupan akan kacau balau, tidak saja kehidupan
perseorangan tetapi juga kehidupan masyarakat dan negara, sebab soal
baik buruk atau halal haram tidak lagi dipedulikan orang. Dan kalau halal
haram tidak lagi dihiraukan. Ini namanya sudah maehiavellisme.
Machiavellisme adalah doktrin machiavelli “tujuan menghalalkan cara
kalau betul ini yang terjadi, biasa saja kemudian bangsa dan negara
hancur binasa.
b. Agama merupakan petunjuk kebenaran
Salah satu hal yang ingin diketahui oleh manusia ialah apa yang
bernama kebenaran. Masalah ini masalah besar, dan menjadi tanda tanya
besar bagi manusia sejak zaman dahulu kala. Apa kebenaran itu, dan
dimana dapat diperoleh manusia dengan akal, dengan ilmu dan dengan
filsafatnya ingin mengetahui dan mencapainya dan yang menjadi tujuan
ilmu dan filsafat tidak lain juga untuk mencari jawaban atas tanda tanya
besar itu, yaitu masalah kebenaran.
Tetapi dapat disayangkan, sebagaimana telah disebutkan dalam
uraian terdahulu, sebegitu jauh usaha ilmu dan filsafat untuk mencapai
kemampuan ilmu dan filsafat hanyalah sampai kepada kebenaran relatif
atau nisbi, padahal kebenaran relatif atau nisbi bukanlah kebenaran yang
sesungguhnya. Kebenaran yang sesungguhnya ialah kebenaran mutlak dan
universal, yaitu kebenaran yang sungguh-sungguh benar, absolut dan
berlaku untuk semua orang.
Hal ini sesuai dengan firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya
telah kami turunkan al-Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran agar
kamu memberi kepastian hukum di antara manusia dengan apa yang telah
ditunjukkan oleh Allah kepadamu” (an-Nisa’, 105)
c. Agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik dikala
suka maupun di kala duka
Hidup manusia di dunia yang pana ini kadang-kadang suka tapi
kadang-kadang juga duka. Maklumlah dunia bukanlah surga, tetapi juga
bukan neraka. Jika dunia itu surga, tentulah hanya kegembiraan yang ada,
dan jika dunia itu neraka tentulah hanya penderitaan yang terjadi.
Kenyataan yang menunjukan bahwa kehidupan dunia adalah rangkaian
dari suka dan duka yang silih berganti.
Firman Allah Swt yang artinya : “Setiap jiwa pasti akan merasakan
kematian, dan engkau kami coba dengan yang buruk dan dengan yang
baik sebagai ujian” (al-Ambiya, 35).
Dalam masyarakat dapat dilihat seringkali orang salah mengambil
sikap menghadapi cobaan suka dan duka ini. Misalnya dikala suka, orang
mabuk kepayang da lupa daratan. Bermacam karunia Tuhan yang ada
padanya tidak mengantarkan dia kepada kebaikan tetapi malah membuat
manusia jahat. (Shaleh, 2005: 45)
D. Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan
agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam
semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Sesuai
dengan firman Allah dalam Surat al-Anbiya ayat 107 yang bunyinya, “Dan
tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam”.
Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk
Allah, lihat saja sabda Rasulullah sebagaimana yang terdapat dalam Hadis
riwayat al-Imam al-Hakim, “Siapa yang dengan sewenang-wenang
membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil darinya, maka Allah
akan meminta pertanggungjawaban kepadanya”. Burung tersebut
mempunyai hak untuk disembelih dan dimakan, bukan dibunuh dan dilempar.
E. Karakteristik Agama Islam
Pertama: Rabbaniyah (الربانية)
Karakter pertama dinul Islam, adalah bahwa Islam merupakan
agama yang bersifat rabbaniyah, yaitu bahwa sumber ajaran Islam,
pembuat syariat dalam hukum (baca; perundang-undangan) dan
manhajnya adalah Allah SWT, yang diwahyukan kepada Rasulullah
SAW, baik melalui Al-Qur’an maupun sunnah. Allah SWT berfirman QS.
32: 1-3:
اه * * �ر� اف ت ون� �قول ي م� أ �م�ين� ع�ال ال ب� ر� م�ن ف�يه� ب� ي ر� � ال �اب� ك�ت ال ز�يل �ن ت الم
�دون� �ه ت ي (هم �ع�ل ل ل�ك� ق�ب م�ن �ذ�ير. ن م�ن �اهم ت� أ م�ا ق�و م1ا ذ�ر� ن �ت ل �ك� ب ر� م�ن ح�ق2 ال هو� �ل *ب
“Alif Laam Miim. Turunnya Al Qur’an yang tidak ada keraguan padanya,
(adalah) dari Tuhan semesta alam. Tetapi mengapa mereka (orang kafir)
mengatakan: “Dia Muhammad mengada-adakannya”. Sebenarnya Al
Qur’an itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu
memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka
orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka
mendapat petunjuk.”
Dengan karakteristik ini, Islam sangat berbeda dengan agama
manapun yang ada di dunia pada saat ini. Karena semua agama selain
Islam, adalah buatan manusia, atau paling tidak terdapat campur tangan
manusia dalam pensyariatannya.
Kedua: Syumuliyah / universal (الشمولية)
Artinya bahwa karakteristik Islam adalah bahwa Islam merupakan
agama yang universal yang mencakup segala aspek kehidupan manusia.
Menyentuh segenap dimensi, seperti politik, ekonomi, pendidikan,
kebudayaan dsb. Mengatur manusia dari semenjak bangun tidur hingga
tidur kembali. Merambah pada pensyariatan dari semenjak manusia
dilahirkan dari perut ibu, hingga ia kembali ke perut bumi, dan demikian
seterusnya. Perhatikan firman Allah QS. 2: 208.
Imam Syahid Hasan Al-Banna mengemukakan: “Islam adalah
sistem yang syamil ‘menyeluruh’ mencakup semua aspek kehidupan. Ia
adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, moral dan kekuatan,
kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu
pengetahuan dan hukum, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan
kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran. Sebagaimana juga ia
adalah aqidah yang murni dan ibadah yang benar, tidak kurang tidak
lebih.”
Ketiga: Tawazun/ Seimbang (التوازن)
Karakter ketiga agama Islam adalah bahwa Islam merupakan
agama yang tawazun (seimbang). Artinya Islam memperhatikan aspek
keseimbangan dalam segala hal; antara dunia dan akhirat, antara fisik
manusia dengan akal dan hatinya serta antara spiritual dengan material,
demikian seterusnya. Pada intinya dengan tawazun ini Islam
menginginkan tidak adanya ‘ketertindasan’ satu aspek lantaran ingin
memenuhi atau memuaskan aspek lainnya, sebagaimana yang terdapat
dalam agama lain. Seperti tidak menikah karena menjadi pemuka
agamanya, atau meninggalkan dunia karena ingin mendapatkan akhirat.
Konsep Islam adalah bahwa seorang muslim yang baik adalah seorang
muslim yang mampu menunaikan seluruh haknya secara maksimal dan
merata. Hak terhadap Allah, terhadap dirinya sendiri, terhadap istri dan
anaknya, terhadap tetangganya dan demikian seterusnya.
Keempat: Insaniyah (اإلنسانية)
Karakter yang keempat adalah bahwa Islam merupakan agama
yang bersifat insaniyah. Artinya bahwa Islam memang Allah jadikan
pedoman hidup bagi manusia yang sesuai dengan sifat dan unsur
kemanusiaan. Islam bukan agama yang disyariatkan untuk malaikat atau
jin, sehingga manusia tidak kuasa atau tidak mampu untuk
melaksanakannya. Oleh karenanya, Islam sangat menjaga aspek-aspek
‘kefitrahan manusia’, dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang
terdapat dalam diri manusia itu sendiri. Sehingga dari sini, Islam tidak
hanya agama yang seolah dikhususkan untuk para tokoh agamanya saja
(baca: ulama). Namun dalam Islam semua pemeluknya dapat
melaksanakan Islam secara maksimal dan sempurna. Bahkan bisa jadi,
orang awam akan lebih tinggi derajatnya di hadapan Allah dari pada
seorang ahli agama. Karena dalam Islam yang menjadi standar adalah
ketakwaannya kepada Allah.
Kelima: Al-Adalah / Keadilan (العدالة)
Karakteristik Islam berikutnya, bahwa Islam merupakan agama
keadilan, yang memiliki konsep keadilan merata bagi seluruh umat
manusia, termasuk bagi orang yang non muslim, bagi hewan, tumbuhan
atau makhluk Allah yang lainnya. Keadilan merupakan inti dari ajaran
Islam, apalagi jika itu menyangkut orang lain. Allah berfirman: (QS. 5: 8)
ون� �ع م�ل ت �م�ا ب �ير9 ب خ� (ه� الل �ن( إ (ه� الل (قوا و�ات (ق و�ى �لت ل ب ق ر�� أ هو� وا اع د�ل
“Berbuat adillah kalian, karena keadilan itu dapat lebih mendekatkan
kalian pada ketaqwaan. Dan bertakwalah kalian kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kalian
kerjakan.”
F.Ciri-ciri Aliran Sesat
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan sepuluh kriteria suatu
aliran dapat digolongkan tersesat. Namun, tidak semua orang dapat
memberikan penilaian suatu aliran dinyatakan keluar dari nilai-nilai dasar
Islam. Sepuluh Kriteria Aliran Sesat, yaitu:
Mengingkari rukun iman dan rukun Islam.
meyakini dan atau mengikuti akidah yangg tidak sesuai dalil syar`i
(Alquran dan as-sunah),
Meyakini turunnya wahyu setelah Alqurann
Mengingkari otentisitas dan atau kebenaaran isi Alquran
Melakukan penafsiran Alquran yang tidakk berdasarkan kaidah tafsir
Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagaai sumber ajaran Islam
Melecehkan dan atau merendahkan para naabi dan rasul
Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nnabi dan rasul terakhir
Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah
Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar'i
DAFTAR PUSTAKA
http://kamuiyakamu.com/knowledge/definisi-atau-pengertian-agama-menurut-
kbbi-dan-para-ahli/
http://inilahrisalahislam.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-islam.html
http://magsum-ali.blogspot.co.id/2013/09/pentingnya-agama-islam-di-
kehidupan.html
https://saidalfaraby.wordpress.com/2009/12/29/islam-adalah-agama-rahmatan-lil-
alamin/
http://www.dakwatuna.com/2013/04/02/30342/marifatul-islam-bagian-ke-3-
karakteristik-islam/#axzz3n0USyEbS
http://www.adriandw.com/sesat.htm