tugas paper katalis
TRANSCRIPT
TUGAS PAPER KATALIS
Teknik Preparasi Katalis Logam Pengemban
Disusun Oleh :
OKKY RIZKY SINAGA
(0907114241)
Kelas B
JURUSAN TEKNIK KIMIA S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses Katalisis merupakan suatu fenomena yang sangat penting
dalam perekonomian berbasis industri modern, tanpa proses ini kehidupan
sekarang akan berbeda dengan kenyataan yang terlihat di sekitar
kita.Sebagai satu contoh yang merupakan penerapan katalisis yang paling
luas, yaitu mobil yang dilengkapi dengan converters untuk mengurangi
polutan (misalnya NO) yang keluar melalui asap kendaraan. Tidak
diragukan lagi bahwa tanpa perkembangan teknologi ini, daerah perkotaan
akan menjadi kawasan polusi yang lebih parah dari kondisi sekarang.
Katalisis merupakan teknologi vital di dunia saat ini. Sekitar 90 % dari
seluruh zat kimia dan berbagai material, diproduksi dengan menggunakan
proses katalisis baik pada satu tahap ataupun pada tahap lainnya. Oleh sebab
itu, banyak negara berkembang melakukan ekspor zat tersebut dan
akhirnya bergantung pada katalisis untuk kesehatan perekonomiannya.
Walaupun penerapannya dalam skala besar oleh manusia baru saja
dimulai dalam abad ini, katalisis bukan suatu fenomena baru Katalisis
enzimatik sangat esensial pada semua makhluk hidup. Tanpa adanya
katalisis enzim tidak akan ada kehidupan.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini selain untuk memberikan pengetahuan
kepada para pembaca dan juga untuk memenuhi tugas paper yang diberikan
oleh dosen pengajar pada mata kuliah Katalisis dalam hal ini Bapak Syaiful
Bahri, Drs. H, Msi., PhD
1.3 Batasan Makalah
Pada makalah ini diberikan batasan masalah antara lain mengenai :
1. Pengertian Katalis
2. Proses pembuatan katalis dengan metode impregnasi
1.4 Tinjauan Pustaka
Katalis adalah senyawa yang dapat meningkatkan suatu reaksi ke arah
kesetimbangan tanpa terkonsumsi selama proses reaksi berlangsung.
Sebagai hasil dari partisipasinya dalam suatu reaksi, katalis dapat mengalami
perubahan dalam struktur dan komposisinya. Suatu katalis tidak dapat
mengubah kesetimbangan yang ditetapkan melalui termodinamika reaksi.
Fungsinya hanya mempercepat kecepatan reaksi untuk mencapai
kesetimbangan. Katalisis melibatkan proses siklus sebagai berikut:
Site atau tempat yang berada pada permukaan katalis membentuk
komplek dengan reaktan.
Produk atau hasil dilepaskan dari site tersebut.
Site kembali kosong dan siap memulai siklus baru.
Tahapan dalam suatu reaksi katalitik yaitu :
1. Eksternal Diffusion
2. Internal Diffusion
3. Adsorption
4. Surface Reaction
5. Desorption
6. Internal Diffusion
7. Eksternal Diffusion
Dalam industri Katalis yang banyak digunakan adalah katalis
heterogen yang biasanya digunakan dalam bentuk logam murni atau
oksidanya. Katalis yang banyak digunakan secara umum adalah katalis
dalam bentuk logam-pengemban. Pemilihan pengemban ini harus
memperhatikan sifat-sifat bahan pengemban itu sendiri, seperti :
a. stabilitas thermal yang tinggi,
b. memiliki rongga yang memungkinkan terjadinya adsorpsi,
c. memiliki kemampuan untuk mengikat logam sebagai katalis,
d. mempunyai luas permukaan yang luas.
Adsorpsi terjadi pada permukaan pori membran. Partikel zeolit
memiliki tiga tipe pori, yaitu
1. Macropore (>50 nm)
2. Mesopore (antara 2 nm sampai 50 nm)
3. Micropore (<2 nm)
Macropore merupakan jalan masuk ke dalam partikel menuju
micropore. Macropore tidak berkontribusi terhadap besarnya luas
permukaan membran zeolit. Sebaliknya, micropore adalah penyebab
besarnya luas permukaan membran zeolit. Micropore tersebut sebagian
besar terbentuk selama proses aktifasi.
BAB II
KATALIS LOGAM PENGEMBAN
2.1. Komponen penyusun
Pada umumnya ada tiga macam komponen katalis ini yaitu :
1. Komponen aktif ( inti aktif )
2. Komponen penunjang ( support atau pengemban )
3. Komponen promotor
2.1.1. Komponen Aktif
Fungsinya membantu berlangsungnya reaksi kimia dari reaktan untuk
membentuk produk. Contoh inti aktif dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 1. Klasifikasi Komponen Aktif
Kelas Konduktivitas Reaksi Contoh
Logam Konduktor/Redoks Hidrogenasi, Hidrogenolisi, Oksidasi
Fe, Ni, Pt, Pd, Cu, Ag
Oksida Sulfida
Semikonduktor Hidrogenolisi, Oksidasi
NiO, ZnO, CuO
Oksida-oksida
Insulator Polimerisasi, Isomerisasi, Dehidrasi, Cracking
Al2O3, SiO2,MgO, SiO2-Al2O3
2.2. Pengemban
Komponen ini berfungsi menjaga luas permukaan yang tinggi bagi
komponen aktif dan bisa juga berfungsi sebagai komponen aktif. Contoh
Support yang sering dipakai yaitu γ-Al2O3, SiO2, C (activated),
Diatomaceous clay, SiO2-Al2O3 (Zeolit).Klasifikasi support secara lengkap
pada table berikut:
Tabel 2. Klasifikasi Pengemban
Tipe Oksida
Basa MgO,CaO,Ca2SiO4,BaO,Ca3SiO5
Amfoter ThO2,ZrO2,CeO2,TiO2
Netral MgAl2O4,MgCrO4
Asam γ-Al2O3,SiO2,SiO2-Al2O3
Kriteria pemilihan pengemban (support) pada katalis :
Bersifat inert
Luas permukaan relatif tinggi dengan ukuran pori terdistribusi dengan
baik.
Memiliki sifat mekanik yang baik,tahan terhadap gesekan dan penekanan
Stabil dalam kondisi reaksi, per-treatment, dan regenerasi
Relatif murah dan mudah diperoleh
2.3. Promotor
Komponen promotor ditambahkan dalam jumlah sedikit dan fungsinya
untuk aktivitas, selektivitas atau stabilitas yang diharapkan.
Contoh penyangga yang mempunyai sifat khas antara lain :
1. Pengemban Silika (SiO2), bersifat netral dengan luas permukaan 150 –
800 m²/gram
2. Pengemban Alumina (Al2O3), bersifat asam dan luas permukaannya 250
– 350 m²/gram
3. Pengemban Zeolit (SiO2.Al2O3), sifatnya merupakan kombinasi sifat
alumina dan silica
BAB III
PEMBUATAN KATALIS LOGAM PENGEMBAN
Beberapa metoda pembuatan katalis logam pengemban adalah:
Impregnasi terdiri dari impregnasi basah dan impregnasi kering
Pertukaran ion
Koopresipitasi
Metal Vapor deposition
Salah contoh preparasi katalis menggunakan metode impregnasi adalah
sebagai berikut:
Preparasi katalis NiO/AL2O3
Preparasi katalis NiO/AL2O3 dilakukan dengan metode wet imprenasi
dimana volume larutan garamuntuk mengimprenasikan prekursur logam
dibuat berlebih dari jumlah alumina yang digunakan. Adapun tahapan
preparasinya meliputi :
1. Tahap pembuatan garam prekursur
2. Tahap impregnasi dan kalisinasi
3. tahap reduksi katalis.
Pembuatan larutan Ni(NO3)2.6H2O (nikel nitrat) dilakukan dengan
menimbang sebanyak 29,117 gram padatan nikel nitrat lalu secara perlahan
dilarutkan di dalam gelas kimia berisi aquades 200 ml, setelah larut kemudian
dimasukan ke dalam labu takar 500 ml, lalu diencerkan dengan aquades
sampai tanda batas. Pembuatan larutan (NH4)6Mo7O24.4H2O (amonium
molibdat) dilakukan dengan menimbang 17, 6564 gram padatan amonium
molibdat lalu dilarutkan di dalam gelas kimia berisi aquades 200 ml kemudian
dimasukkan ke dalam labu takar 500 ml lalu diencerkan sampai tanda batas.
Setelah masing-masing larutan garam prekursor dibuat, tahap selanjutnya
adalah tahap impregnasi yang bertujuan untuk mendispersikan kation maupun
anion dari larutan garam tersebut pada material pendukungnya, yaitu alumina.
Proses selanjutnya adalah pengeringan dan kalisinasi yang dilakukan untuk
menghilangkan senyawa-senyawa organik,air ,nitrat, dan amoniak seta untuk
menubah kation Ni maupun Mo menjadi bentuk oksidanya.
Tahap terakhir dalam preparasi katalis ini adalah tahap reduksi yang
bertujuan untuk mereduksi oksida logam menjadi logam katalis yang
terdispersi pada material pendukung. Proses reduksi ini dilakukan dengan
memasukan katalis kedalam reaktor, kemudian diisi dengan gas nitrogen 2
Kg/cm2 sebanyak 4 kali sirkulasi, lalu dikosongkan kemudian diisi dengan gas
hidrogen 2 Kg/cm2 sebanyak 3 kali sirkulasi, lalu dikosongkan kemudian diisi
lagi dengan gas hidrogen 5 kg/cm2 , setelah itu dipanaskan dengan mantel
pemanas pada suhu 300oC selama 2 jam. Secara skematis dapat kita lihat pada
Gambar 3.1
BAB IV
KESIMPULAN
1. Katalis yang digunakan di bidang industri biasanya katalis heterogen
dalam bentuk logam murni atau oksidanya. Katalis yang banyak
digunakan secara umum adalah katalis dalam bentuk logam-pengemban.
2. Pemilihan logam pengemban harus memperhatikan sifat-sifat bahan
pengemban itu sendiri, seperti :
a. stabilitas thermal yang tinggi,
b. memiliki rongga yang memungkinkan terjadinya adsorpsi,
c. memiliki kemampuan untuk mengikat logam sebagai katalis,
d. mempunyai luas permukaan yang luas.
3. Beberapa metoda pembuatan katalis logam pengemban
adalah:
a. Impregnasi terdiri dari impregnasi basah dan impregnasi kering
b. Pertukaran ion
c. Koopresipitasi
d. Metal Vapor deposition
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Madeira, L. M., Portela, M. F., and Mazzocchia, C., 2004, Nickel Molybdate Catalysts and Their Use in Selective Oxidation of Hydrocarbon, Catalysts Review, Vol: 46, No. 1, P: 53 – 110.
Trisunaryanti, W., Triwahyuni, E., dan Sudiono, S., 2005, Preparasi, Modifkasi dan Karakterisasi Katalis Ni-Mo/Zeolit dan Mo-Ni/Zeolit Alam, TEKNOIN, Vol.4, no. 4, Hal 269 -282.
Rangga. 2011 http: // ranggadihminang. blogspot. Com /2011/ 02/ bab- ii–skripsi -koeokeh .html. diakses pada tanggal 6 januari 2012.
Impco. 2010 http://www.impco-inc.com/page209.html diakses pada tanggal 6 januari 2012
Usu. 2010. http : // www.repository. usu.ac.id/ bitstream/ 123456789 /5891/ 1/0 9E01432.pdf diakses pada tanggal 6 januari 2012