tugas public private partnership
TRANSCRIPT
![Page 1: Tugas Public Private Partnership](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082604/54e5c6a84a795943458b49b6/html5/thumbnails/1.jpg)
PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP
I. Pengertian Umum
Meningkatnya pembangunan infrastruktur di Negara – Negara berkembang tak
terlepas dari peran pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan. Tentunya pemerintah
tidak bekerja sendiri dalam pembangunan infrastruktur tersebut, peran pihak swasta juga
dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur yang ada terutama dalam hal pembiayaan.
Dalam paradigma lama pembangunan infrastruktur merupakan kewenangan dan
tanggung jawab penuh dipegang oleh pemerintah, sehingga pemerintahlah yang bisa
menentukan pembangunan apa yang akan dilaksanakan. Sedangkan menurut paradigma
baru pembangunan infrastruktur merupakan tugas dan wewenang pemerintah yang juga
dibantu oleh pihak swasta, hal ini dikarenakan keterbatasan pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan infrastruktur dalam hal finansial, keterbatasan teknologi,
sumber daya manusia dan pengelolaan pelayanan. Dalam hal ini pemerintah masih
berorientasi bahwa pembangunan infrastruktur bukanlah suatu investasi yang bisa
dirasakan secara nyata dan real seperti bentuk investasi di bidang lain yang terlihat nilai
break event nya dan pendapatan keuntungannya ke kas Negara. Secara khusus
pembangunan infrastruktur dapat dirasakan manfaat atau nilai keuntungannya tidak
secara langsung dan jangka waktu yang cepat, tetapi dengan adanya pembangunan
infrastruktur akan ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Negara berkembang
tersebut, dengan adanya pembangunan infrastruktur akan mempermudah akses atau
mempermudah pelayanan kegiatan perekonomian di suatu kawasan.
Melihat kemampuan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang masih
rendah dan dibawah target maka pemerintah mengambil kebijakan dengan melaksnakan
pembangunan dengan pola “ Public private partnership “ yaitu suatu bentuk kerjasama
antara pemerintah dengan swasta dalam pembangunan infrastruktur dengan
memaksimalkan peran swasta dalam pembangunan infrastruktur yang ada terutama
dalam hal finansial dan teknis.
![Page 2: Tugas Public Private Partnership](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082604/54e5c6a84a795943458b49b6/html5/thumbnails/2.jpg)
II. Bentuk Umum
Pola kerja sama Public Private Partnership dalam pembangunan infrastruktur
yang diterapkan pemerintah telah diterangkan dalam pasal 5 ayat 2 perpres no. 67 / 2005
jo perpres no. 13 / 2012 yaitu keterlibatan swasta dalam pembangunan infrastruktur
diatur dalam sebuah perjanjian kerjasama, yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar
menteri / kepala lembaga / kepala daerah dengan swasta dan tidak bertentangan dengan
perundang – undangan yang berlaku.
Dengan adanya pola kemitraan ini diharapkan public dan swasta bisa lebih focus
dan saling menghargai dan bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur. Adanya
pola kerjasama ini juga ikut membantu program pemerintah dalam rangka pemerataan
pembangunan di setiap daerah.
Pola kerjasama yang diterapkan pemerintah dalam hal ini dipakai dalam
pembangunan infrastruktur yang telah ditetapkan yaitu :
a. Infrastruktur jalan
b. Infrastruktur transportasi
c. Infrsatruktur pengairan
d. Infrastruktur minyak dan gas
e. Infrsatruktur telekomunikasi
f. Infrastruktur tenaga listrik
g. Infrastruktur air limbah
h. Infrastruktur air minum
Secara umum pola kerjasama public private partnership ini memiliki 4 bentuk umum,
yaitu :
a. Shared authority and responsibility
Merupakan suatu bentuk kerjasama public private partnership dimana
kewenangan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur dibagi menjadi
pemerintah dan swasta sehingga kedua nya juga memiliki tanggung jawab yang
yang diatur dalam perjanjian. Kemitraan antara keduanya harus saling
![Page 3: Tugas Public Private Partnership](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082604/54e5c6a84a795943458b49b6/html5/thumbnails/3.jpg)
berinteraksi karena keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama besarnya.
Status kedua pihak dalam pola kemitraan ini adalah sejajar dalam pencapaian
tujuan pembangunan sesuai dengan perjanjian awal.
b. Shared liability and risk
Merupakan suatu konsep kerjasama dimana pihak swasta dan pemerintah
memiliki kewajiban yang sama atau sejajar dalam pembangunan infrastruktur.
Mengenai penanganan resiko dari pembangunan infrastruktur pun ditanggung
bersama, dimana keduanya memiliki resiko dan pengangan yang saling sejajar.
c. Joint investment
Merupakan suatu bentuk atau pola kerjasama dimana dalam proses
finansial atau permodalan pembangunan infrastruktur menjadi milik bersama
yaitu modal diberikan oleh pemeintah dan juga pihak swasta sehingga kedua
belah pihak memiliki kepemilikan atas pembangunan infrastruktur tersebut.
d. Shared reward / mutual benefit
Merupakan suatu bentuk atau pola kerjasama yang dilakukan pemerintah
dengan pihak swasta dimana keduanya akan mendapatkan keuntungan yang sama
dari pembangunan infrastruktur. Pembangunan ini akan berdampak pada
hubungan yang saling menguntungkan antara pihak swasta dan pihak pemerintah.