tugas rangkuman btl
DESCRIPTION
BTLTRANSCRIPT
![Page 1: tugas rangkuman BTL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072117/563db9f1550346aa9aa150aa/html5/thumbnails/1.jpg)
Plant Growth-Promoting Bacteria: Mechanisms and Application
(Benard R. Glick)
Peningkatan jumlah populasi manusia didunia selalu bertambah setiap tahunnya.
Peningkatan tersebut akan meningkatkan kerusakan lingkungan akibat dampak peningkatan
industrilisasi di dunia. Pertumbuhan populasi dunia diperkirakan akan terjadi 40% kematian
akibat polusi air, udara, dan tanah serta peningkatan penyakit manusia. Polusi yang terjadi
akan mengakibatkan peningkatan kontaminasi metal dan bahan organik. Bagaimana pun hal
tersebut membutuhkan penanganan, untuk lahan yang terkontaminasi sangat disarankan
untuk dilakukan fitoremediasi.
Plant Growth-Promoting Bacteria (PGPB)
Mikroorganisme pada tanah keberadaannya sangat bermacam-macam dan dengan
jumlah bervariatif. Keberadaan mikroorganisme seperti bakteri pada tanah dapat memberikan
dampak untuk tanaman seperti memberi keuntungan, kerugian, dan netral. Bakteri yang dapat
memberikan keuntungan contohnnya bakteri yang dapat memfiksasi nitrogen untuk tanaman.
Bakteria yang tumbuh di tanah secara hidup bebas maupun simbiotik dapat
mendukung pertumbuhan tanaman. Hal tersebut dilakukan dengan mengurangi dampak
pathogen dan hambatan dari lingkungan terhadap tanaman. Rhizobia spp dikenal sebagai
bakteri penambat nitrogen akan tetapi peran PGPB tidak terbatas pada itu saja dimana perlu
diketahuinya mekanisme-mekanisme yang berbeda. Komersialisasi PGPB strains dapat
dilakukan dengan jumlah dan jenis yang dibutuhkan pada suatu lingkungan tertentu. Hal
tersebut disebabkan keadaan lingkungan, kemampuan dan sifat PGPB yang berbeda-beda.
Mekanisme secara langsung
Memfasilitasi akuisisi sumber daya dapat dilakukan oleh PGPB dengan membantu
tanaman dalam penyediaan nutrisi seperti nitrogen, besi, dan fosfor yang bermanfaat untuk
tanaman dan tanah. Pada penyediaan unsur tersebut secara tidak alami dilakukan dengan
sumber energi yang tidak terbarukan serta dapat merusak tanaman oleh karena itu dengan
penggunaan PGPB dapat menghilangkan dampak tersebut. Fiksasi nitrogen dilakukan oleh
bakteri Rhizobia spp dan juga Azospirillum spp (hidup bebas). Proses fiksasi nitrogen
membutuhkan energi (ATP) yang cukup besar. Oleh karena itu tanah maupun tanaman perlu
![Page 2: tugas rangkuman BTL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072117/563db9f1550346aa9aa150aa/html5/thumbnails/2.jpg)
memberikan sumber nutrisi yang mencukupi untuk bakteri. Pelarutan fosfat bertujuan
menyediakan fosfat dalam bentuk terlarut sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Hal
tersebut disebabkan keberdaan fosfat yang cukup tinggi di alam tersedia dalam bentuk tidak
terlarut sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Pelarutan fosfat berkaitan dengan
keasaman sehingga perlu peranan bakteri penghasil asam organik pada tanah. Pengurangan
besi, besi merupakan salah satu elemen yang banyak terdapat dialam keberdaannya dialam
dapat mengakibatkan polusi. Walaupun besi banyak terdapat dialam, hanya sedikit saja yang
dapat dimanfaatkan dikarenakan sifatnya yang sulit terlarut. Besi banyak dimanfaatkan oleh
mikroorganisme maupun tanaman sehingga akan terjadi persaingan unsur besi pada tanah.
Modulasi fitohormon
Hormon tumbuhan sangat berperan dalam pertumbuhan dan pengembangan tanaman
serta merespon keadaan lingkungan. Hormon tersebut seperti sitokinin dan gibberellin dapat
dihasilkan oleh PGPB seperti Azotobacter spp, Pantoea agglomerans dan lain-lain. Asam
indolasetat (IAA) diperlukan tanaman untuk melakukan pembagian, pembedaan dan
perluasan sel dalam tubuh tanaman. Etilen merupakan hormon bermolekul sederhana pada
aktifitas biologi. Ketersediaan etilen pada tumbuhan sangat sedikit, penambahan PGPB yang
dapat memproduksi IAA secara ekso maupun endo dapat menginduksi tanaman untuk
mensintesis etilen untuk mencukupi keperluannya.
Mekanisme secara tidak langsung
Kemampuan biokontrol bakteri dapat membantu pertumbuhan tanaman seperti
dengan memproduksi bahan-bahan kimia. Senyawa tersebut seperti antibiotik dan enzim litik
yang dapat diproduksi oleh PGPB sebagai biokontrol untuk organisme pathogen sehingga
dapat memberikan lingkungan yang baik untuk tanaman. PGPB juga dapat membentuk
lingkungan yang tidak menguntungkan untuk jasad pathogen seperti siderofor dan kompetisi.
Siderofor memberikan kondisi lingkungan sulit tersediannya unsur besi untuk jasad pathogen
sedangkan kopetisi membentuk kondisi lingkungan tidak cukup tersedianya nutrisi untuk
jasad pathogen. Hal tersebut mengakibatkan penghambatan tumbuh pathogen.
Efek modulasi dari stress lingkungan
Kondisi pertumbuhan tanaman terhambat oleh berbagai macam stress secara biotik
maupun abiotik. Stress tersebut dalam bentuk temperatur, banjir, intensitas cahaya yang
tinggi, keberadaan polutan besi, kontaminasi bahan organik, pathogen peganggu dan lain-
![Page 3: tugas rangkuman BTL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022072117/563db9f1550346aa9aa150aa/html5/thumbnails/3.jpg)
lain. Kondisi strees tersebut dapat mengakibatkan seperti terinduksinya produksi etilen akibat
terjadinya infeksi pathogen yang menyebabkan pembusukan. Kemudian terproduksinya IAA
dalam jumlah besar yang menyebabkan penghambat untuk tanaman. Produksi sitokinin
dalam jumlah besar pada kondisi stress abiotik dapat membantu melindungi tanaman dari
efek negatif pada stress tersebut. PGPB dapat membantu dalam memproduksi senyawa
antifreeze sehingga mencegah membekunya sel-sel tanaman pada kondisi dingin.
Kesimpulan
Penggunaan PGPB sebagai komponen teknologi pada pertanian sudah perlu
dilakukan. Bakteri sudah digunakan dan sukses dalam membangun pertanian. Walaupun
pertanian secara kimia relative lebih murah akan tetapi akan memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan. Penggunaan PGPB akan memberikan hasil lebih lambat akan tetapi
akan memberikan dampak positif untuk lingkungan dan dapat digunakan sebagai
pengembangan pertanian organik.