tugas sampel populasi

6
1. RANDOM SAMPLING OK Dengan teknik ini, peneliti mengambil sampel dari seluruh populasi secara acak dengan mempertimbangkan dua aspek yakni pertimbangan statistik dan pertimbangan non statistik. Populasi: Mahasiswa Prodi PTM dan PTB angkatan 2010, 2011, dan 2012 sejumlah 372 orang. Jumlah sampel: Menurut Tabel Kriejeige, jumlah sampel untuk populasi 360 orang adalah 186, sehingga untuk 372 orang adalah sejumlah 189 orang (interpolasi). Sampel: Dalam hal ini peneliti mengambil sampel secara acak sejumlah 160 orang. Untuk mempermudah pengambilan sampel dapat menggunakan undian (seperti arisan). Semua populasi mendapatkan kesempatan yang sama besar untuk dipilih menjadi sampel. 2. STRATIFIED SAMPLING OK Sifat homegintas populasi kadang tidak bisa dijamin sepenuhnya di lapangan. Semakin tinggi tingkat keragaman (heterogenitas) populasi maka ukuran sampel yang harus diambil dengan SRS akan semakin besar untuk tingkat ketelitian tertentu. Masalah ini bisa diatasi dengan membuat sub-sub populasi yang bersifat homogen dan terhadap subpopulasi itulah proses pengambilan sampel secara SRS dilakukan. Proses pengambilan sampel setelah populasi keseluruhan yang relatif heterogen dipilah- pilah ke dalam sub populasi itulah yang dilakukan oleh Teknik StRS. Jadi langkah utama yang membedakan teknik ini dengan teknik SRS adalah proses pembentukan sub populasi, disebut strata. Sedangkan proses pemilihan dari setiap strata tersebut bisa

Upload: lala-shidiq-romadhoni

Post on 15-Dec-2014

24 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Sampel Populasi

1. RANDOM SAMPLING OKDengan teknik ini, peneliti mengambil sampel dari seluruh populasi

secara acak dengan mempertimbangkan dua aspek yakni pertimbangan statistik dan pertimbangan non statistik. Populasi: Mahasiswa Prodi PTM dan PTB angkatan 2010, 2011, dan 2012 sejumlah 372 orang.Jumlah sampel: Menurut Tabel Kriejeige, jumlah sampel untuk populasi 360 orang adalah 186, sehingga untuk 372 orang adalah sejumlah 189 orang (interpolasi).Sampel: Dalam hal ini peneliti mengambil sampel secara acak sejumlah 160 orang. Untuk mempermudah pengambilan sampel dapat menggunakan undian (seperti arisan). Semua populasi mendapatkan kesempatan yang sama besar untuk dipilih menjadi sampel.

2. STRATIFIED SAMPLING OKSifat homegintas populasi kadang tidak bisa dijamin sepenuhnya di

lapangan. Semakin tinggi tingkat keragaman (heterogenitas) populasi maka ukuran sampel yang harus diambil dengan SRS akan semakin besar untuk tingkat ketelitian tertentu. Masalah ini bisa diatasi dengan membuat sub-sub populasi yang bersifat homogen dan terhadap subpopulasi itulah proses pengambilan sampel secara SRS dilakukan. Proses pengambilan sampel setelah populasi keseluruhan yang relatif heterogen dipilah-pilah ke dalam sub populasi itulah yang dilakukan oleh Teknik StRS. Jadi langkah utama yang membedakan teknik ini dengan teknik SRS adalah proses pembentukan sub populasi, disebut strata. Sedangkan proses pemilihan dari setiap strata tersebut bisa dilakukan sama seperti proses pemilihan satuan sampling dengan teknik SRS.

Dalam hal ini, populasi dibedakan menurut tingkatan angkatan, yakni angkatan 2010, 2011 dan 2012. Selanjutnya, dari data tersebut, peneliti mengambil sampel secara acak pada tiap angkatan.Populasi: Mahasiswa Prodi PTM dan PTB angkatan 2010, 2011, dan 2012 sejumlah 372 orang.Jumlah sampel: Menurut Tabel Kriejeige, jumlah sampel untuk populasi 360 orang adalah 186, sehingga untuk 372 orang adalah sejumlah 189 orang (interpolasi).Sampel: Dalam hal ini, peneliti membedakan strata populasi berdasarkan angkatan yakni angkatan 2010, 2011, dan 2012. Kemudian, jumlah mahasiswa per angkatan dihitung untuk menentukan sampel per angkatan.

Page 2: Tugas Sampel Populasi

Untuk menghitung jumlah sampel per angkatan menggunakan rumus yakni:

s= jumlahmahasiswa per angkatanjumlah populasi

x jumlahsampel total

Berikut ini adalah jumlah sampel per angkatan:Angkatan 2010: 61 orangAngkatan 2011: 54 orangAngkatan 2012: 74 orangSelanjutnya peneliti mengambil sampel secara acak sesuai jumlah yang telah dihitung per angkatan.

3. PURPOSIVE SAMPLING OKTeknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih satuan

sampling atas dasar pertimbangan sekelompok pakar di bidang ilmu yang sedang diteliti.

Dalam hal ini, dimisalkan peneliti akan melakukan penelitian mengenai kesiapan mahasiswa dalam menyusun skripsi. Sehingga peneliti akan mengambil sampel yang lebih siap untuk menyusun skripsi yakni angkatan 2010.Populasi: Mahasiswa Prodi PTM dan PTB angkatan 2010, 2011, dan 2012 sejumlah 372 orang.Jumlah sampel: Jumlah total mahasiswa angkatan 2010 yakni 120 orang.Sampel: Seluruh mahasiswa angkatan 2010 yang akan mengambil mata kuliah skripsi.

4. PROPORSIONAL SAMPLING – SEBANDING – PROPORSI5. AREA SAMPLING – WILAYAH – DAERAH6. CLUSTER SAMPLING

CSR didasarkan pada prinsip bahwa satuan pengamatan bisa dikumpulkan dalam kelompok yang lebih besar, misalnya kumpula keluarga prasejahtera dalam satu desa, kecamatan, kabupaten, demikian seterusnya sampai propinsi sehingga terbentuk kelompok-kelompok untuk seluruh Indonesia. Kelompok satuan pengamatan tersebut disebut Cluster. Pemilihan satuan sampling dengan CSR tidak dilakukan secara langsung terhadap keluarga prasejahtera, tetapi secara bertahap dimulai dari pemilihan kelompok yang terbesar. Misalkan memilih beberapapropinsi dari 27 propinsi di Indonesia, kemudian dilanjutkan memilih beberapa kabupaten dari propinsi yang terpilih, demikian

Page 3: Tugas Sampel Populasi

seterusnya sampai diperoleh keluarga prasejahtera. Jadi proses pemilihan secara bertahap tersebut bisa satu tahap (single stage cluster sampling), dua tahap (Two stage cluster sampling), dan seterusnya. Dalam prakteknya, disarankan tingkat pemilihan tersebut tidak lebih dari dua kali untuk menghindari rumus yang kompleks.Dalam hal ini, peneliti akan menggunakan model two stage cluster sampling. Rinciannya yakni populasi yang dibagi pada stage pertama adalah berdasarkan tahun angkatan yakni, 2010, 2011, dan 2012. Selanjutnya masing-masing angkatan dibagi pada stage kedua berdasarkan prodi, yakni PTM dan PTB. Populasi: Mahasiswa Prodi PTM dan PTB angkatan 2010, 2011, dan 2012 sejumlah 372 orang.Jumlah sampel: Menurut Tabel Kriejeige, jumlah sampel untuk populasi 360 orang adalah 186, sehingga untuk 372 orang adalah sejumlah 189 orang (interpolasi).Sampel:

7. DOUBLE SAMPLING – DIULANGI8. SYSTEMATIC SAMPLING OK

Teknik ini digunakan apabila (1) bisa disusun kerangka sampling yang lengkap dan (2) keadaan variabel yang diteliti relatif homogen dan tersebar di seluruh populasi. Pemilihan satuan pengamatan kedalam sampel dengan menggunakan SyRS bisa dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu (1) Linear systematic selection (LSS) dan (2) Circular systematic selection (CSS). Setelah mengetahui jumlah populasi, peneliti harus membuat kerangka sampling untuk mempermudah pengurutan sampel.Populasi: Mahasiswa Prodi PTM dan PTB angkatan 2010, 2011, dan 2012 sejumlah 372 orang.Jumlah Sampel: Dengan menggunakan rumus Slovin dan taraf kesalahan sebesar 10%, jumlah sampel adalah 78,81 dibulatkan menjadi 79 orang. Sampel:a. Menurut LSS Linear systematic selection:

1. Menentukan interval dengan rumus:i :Ns=372

79setelah dihitung, i=4,7 (dibulatkan 5)

2. Menentukan angka acak (random start/RS) yakni 1<RS<i. Dalam hal ini ditentukan angka acak yakni 3

3. Memilih sampel pertama dari kerangka sampel atau daftar sampel yakni nomer urut 003.

Page 4: Tugas Sampel Populasi

4. Selanjutnya dipilih sampel selanjutnya dengan menambahkan dengan angka interval, jadi 003+5=008

5. Contoh sampel: Nomer urut 003,008,013,018,023,028,033,038 dan seterusnya.

b. Menurut CSS (Circular systematic selection):

1. Menentukan interval, i :Ns=372

79setelah dihitung, i=4,7 (dibulatkan 5)

2. Menentukan angka acak (random start/RS) yakni 1<RS<N atau 1<RS<372. Dalam hal ini ditentukan angka acak yakni 267

3. Satuan sampling berikutnya dipilih dengan cara menambahkan interval secara sistematik kepada RS, yaitu 267+5= 322. Jika sudah melampaui jumlah total populasi maka selanjutnya adalah mengurangi angka tersebut dengan jumlah populasi. Misalkan, didapatkan perhitungan yakni 401 (melebihi) selanjutnya adalah mengurangi dengan populasi yakni 401-372= 029. Kemudian angka 029 ditambahkan dengan interval.

9. QOUTA SAMPLING – JATAH OKPemilihan sampel disesuaikan dengan karakteristik populasi yang telah ditetapkan sampai memenuhi quota yang telah ditentukan.