tugas sda

15
LAHAR, LAVA, GAS VULKANIK, HUJAN ABU DAN AWAN PANAS. LAHAR kata ini berasal dari bahasa Jawa, tapi sudah menjadi istilah internasional dan dikenal luas di kalangan ahli volkanologi internasional : adalah aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung (gunung berapi). Di Indonesia khususnya, aktivitas aliran lahar ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas curah hujan. Aliran lahar sangat berbahaya terutama bagi penduduk yang tinggal di perkampungan yang berada di lereng gunung ataupun bagi para penambang pasir yang sering berada di daerah aliran lahar ini. Lahar dapat mengalir dengan kecepatan beberapa puluh meter per detik menempuh jarak sampai beberapa kilometer membawa energi yang cukup besar. Untuk itu biasanya lahar dibuatkan saluran khusus yang di dalam ilmu geoteknik dikenal sebagai "sabo". Beberapa gunung di Indonesia yang mempunyai aktivitas aliran lahar ini misalnya Gunung Galunggung di Jawa Barat dan Gunung Merapi di Jawa Tengah/Yogyakarta. LAHAR (DINGIN) : Lahar berasal dari dari Bhs Jawa, tapi sudah menjadi istilah internasional dan dikenal luas di kalangan ahli volkanologi internasional, adalah aliran air (air hujan, salju yang meleleh) yang bercampur rombakan tefra (material vulkanik) yang masih lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh gunungapi mengalir dengan kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu melanda dan membawa serta bongkah batu berdiameter sampai 2 meter. Suhu lahar adalah sama dengan suhu di sekitarnya, endapannya adalah breksi lahar dengan fragmen yang sudah subrounded. LAHAR PANAS : sama dengan lahar (dingin) hanya saja suhunya di atas suhu sekitar. Lahar panas HANYA dapat dihasilkan oleh gunungapi yang mempunyai DANAU KEPUNDAN seperti G. Kelud, sedangkan gunungapi yang tidak punya danau kepundan tidak mungkin menghasilkan lahar panas. Suhunya tidak akan mencapai 100 C, suhu yang meningkat ini akibat dari air danau kawah yang dipanaskan oleh magma di bawahnya sebelum erupsi, pada saat terjadi erupsi (tidak usah terjadi ledakan). air yang telah panas ini akan meluap bercampur dengan tefra (selanjutnya seperti pada proses lahar dingin), dan membentuk endapan lahar. Lahar panas ini tidak akan menghanguskan tumbuhan atau makhluk hidup seperti pada awan panas!!!!, karena suhunya “hanya” di bawah 100C. LAVA : adalah cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalambumi melalui kawah gunung berapi atau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam. Bila cairan tersebut encer akan meleleh jauh dari sumbernya membentuk aliran seperti sungai melalui lembah dan membeku menjadi batuan seperti lava ropi atau lava blok (umumnya di Indonesia membentuk lava blok). Bila agak kental, akan mengalir tidak jauh dari sumbernya membentuk kubah lava dan pada bagian pinggirnya membeku membentuk blok-blok lava tetapi suhunya masih tinggi, bila posisinya tidak stabil akan mengalir membentuk awan panas guguran dari lava.

Upload: asep-jalaludin

Post on 18-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

SDA

TRANSCRIPT

LAHAR, LAVA, GAS VULKANIK, HUJAN ABU DAN AWAN PANAS.

LAHARkata ini berasal dari bahasa Jawa, tapi sudah menjadi istilah internasional dan dikenal luas di kalangan ahli volkanologi internasional :adalah aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuranbatu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung (gunung berapi). DiIndonesiakhususnya, aktivitas aliran lahar ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas curah hujan.

Aliran lahar sangat berbahaya terutama bagi penduduk yang tinggal di perkampungan yang berada di lereng gunung ataupun bagi para penambang pasir yang sering berada di daerah aliran lahar ini. Lahar dapat mengalir dengan kecepatan beberapa puluh meter per detik menempuh jarak sampai beberapa kilometer membawa energi yang cukup besar. Untuk itu biasanya lahar dibuatkan saluran khusus yang di dalam ilmugeoteknikdikenal sebagai"sabo".Beberapa gunung di Indonesia yang mempunyai aktivitas aliran lahar ini misalnyaGunung Galunggungdi Jawa Barat danGunung MerapidiJawa Tengah/Yogyakarta.

LAHAR (DINGIN):Lahar berasal dari dari Bhs Jawa, tapi sudah menjadi istilah internasional dan dikenal luas di kalangan ahli volkanologi internasional, adalah aliran air (air hujan, salju yang meleleh) yang bercampur rombakan tefra (material vulkanik) yang masih lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh gunungapi mengalir dengan kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu melanda dan membawa serta bongkah batu berdiameter sampai 2 meter. Suhu lahar adalah sama dengan suhu di sekitarnya, endapannya adalah breksi lahar dengan fragmen yang sudah subrounded.

LAHAR PANAS: sama dengan lahar (dingin) hanya saja suhunya di atas suhu sekitar. Lahar panas HANYA dapat dihasilkan oleh gunungapi yang mempunyai DANAU KEPUNDAN seperti G. Kelud, sedangkan gunungapi yang tidak punya danau kepundan tidak mungkin menghasilkan lahar panas. Suhunya tidak akan mencapai 100 C, suhu yang meningkat ini akibat dari air danau kawah yang dipanaskan oleh magma di bawahnya sebelum erupsi, pada saat terjadi erupsi (tidak usah terjadi ledakan). air yang telah panas ini akan meluap bercampur dengan tefra (selanjutnya seperti pada proses lahar dingin), dan membentuk endapan lahar. Lahar panas ini tidak akan menghanguskan tumbuhan atau makhluk hidup seperti pada awan panas!!!!, karena suhunya hanya di bawah 100C.

LAVA: adalah cairan larutanmagmapijar yang mengalir keluar dari dalambumimelalui kawahgunung berapiatau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam. Bila cairan tersebut encer akan meleleh jauh dari sumbernya membentuk aliran sepertisungaimelaluilembahdan membeku menjadi batuan seperti lava ropi atau lava blok (umumnya diIndonesiamembentuk lava blok). Bila agak kental, akan mengalir tidak jauh dari sumbernya membentukkubahlava dan pada bagian pinggirnya membeku membentuk blok-blok lava tetapi suhunya masih tinggi, bila posisinya tidak stabil akan mengalir membentukawanpanas guguran dari lava.

MENGAPA LAVA BEGITU PANAS ?Lava panas karena dua alasan:

1. Disebabkan oleh panas di dalam bumi (sekitar 150 km ke bawah) di mana batu mencair yang akhirnya menjadi magma.

2. Batu disekitar magma adalah insulator yang baik, sehingga magma tidak kehilangan banyak panas dalam perjalanan ke permukaan.

MENGAPA LAVA MEMILIKI WARNA YANG BERBEDA ?Warna lava tergantung pada suhu.

Saat Lava mulai keluar berwarna oranye terang (1000-1150 C). Karena ada pengaruh udara dingin lava berubah warna menjadi merah terang (800-1000 C), kemudian menjadi merah gelap (650-800 C), dan merah kecoklatan (500-650 C) dan terakhir adalah Lava Solid yang berwarna hitam (tapi masih bisa sangat panas).

ALIRAN LAVA (lava flow): adalah magma yang keluar dari permukaan dan mengalir dipermukaan, bisa di darat, bisa di dasar laut. Ini adalah betul-betul material magma (cairan silikat) bersuhu tinggi, bisa mencapai 1300C. Hasil endapannya adalah batuan ekstrusif yang masif atau brecciated. Jadi yang sering terlihat sebagai aliran berpijar dari kepundan (crater) pada waktu malam saat terjadi letusan gunungapi adalah ALIRAN LAVA dan BUKAN lahar panas.

IstilahGUGURAN LAVAsudah sangat umum dipakai di bidang volkanologi, yaitu adalah identik denganROCK FALLtetapi khusus terjadi pada puncak gunungapi, terjadinya adalah sbb.: lava yang sudah mendingin menjadi batuan volkanik (misalnya andesit) di puncak gunungapi membentuk sumbat lava (volcanic plug) yang bisa menutupi seluruh atau sebagian lubang kepundan, tergantung bentuknya, bisa berupa kubah ataupun tiang. Biasanya terjadinya guguran lava dalam skala yang besar mengindikasikan akan terjadi erupsi, karena adanya peningkatan desakan magma dan tekanan gas dari bawah, mengakibatkan sumbat lava ini mengalami deformasi, terangkat, retak-2 dan akhirnya rontok membentuk guguran lava. Jadi BUKAN lava pijar yang gugur.

Selain LAHAR dan LAVA ada beberapa hasil dari letusan gunung berapi lainnya, yaitu :GAS VULKANIK :Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia dan bisa mnyebabkan kematian.

HUJAN ABU atau ABU VULKANIK :Abu vulkanik terdiri dari tefra kecil yang merupakan bubuk batuan dan kaca yang terbentuk dari letusan gunung berapi dengan diameter kurang dari 2 mm (0,1 in).Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.

AWAN PANAS :Awan panas atau dikenal juga dengan wedhus gembel atau aliran piroklastik(ledakan freatikatau juga ultra vulcanian eruptions)terjadi bilamagmayang sedang naik menyentuh air tanah atau air di permukaan bumi. Suhu tinggi dari magma ( antara 600C sampai 1.170C) membuat air langsung menguap dan terjadi letusan uap, air, debu, batu danvolcanic bomb.Hasil letusannya yang mengalir bergulung seperti awan, aliran ini dapat bergerak dari gunung berapi dengan kecepatan 700 km/jam.Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih dari 1000 C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas bahkan kematian.

VulkanismeVulkanisme adalah proses yang berhubungan peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi.Istilah-istilah yang berhubungan dengan gejala vukanisme : magma : cairan pijar yang terdapat di dalam bumi.(suhu magma di dalam bumi kira-kira 1200 'C)

lava : magma yang keluar ke permukaan bumi.

lahar : lava yang sudah bercampur dengan material pasir, batu, dan air. Lahar dibedakan menjadi dua yaitu, lahar panas dan lahar dingin. Lahar panas adalah lahar yang baru keluar dari lubang kepundan. Lahar dingin adalah lahar yang telah mengalami proses pendinginan dan telah bercampur dengan air hujan.

vulkanologi : ilmu yang mempelajari tentang gunung api.

Peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan vulkanisme :1. Erupsi magma. Erupsi magma adalah proses keluarnya yang sampai ke permukaan bumi.Macam-macam erupsi antara lain : (1)Erupsi Efusif, yaitu erupsi di mana magma yang keluar kepermukaan bumi berupa lelehan. Jenis erupsi ini akan menghasilkanbentuk vulkan perisaiatautameng. Jenis vulkan ini banyak terdapat di kepulauan hawai. contoh gunung Monaloa, dan Gunung Kalauea. (2)Erupsi Eksplosif, yaitu erupsi yang terjadi jika magma yang keluar ke permukaan bumi secara meletus atau letusan. Jenis erupsi ini akan menghasilkanbentuk vulkan Maar/Corong/Kaldera. Contoh gunung Lamongan dan gunung Kelud. (3)Erupsi Campuran, yaitu erupsi di mana keluarnya magma ke permukaan bumi secara bergantian antara erupsi efusif dengan erupsi eksplosif. Erupsi ini akan menghasilkanbentuk vulkan kerucut atau Strato. Bentul vulkan kerucut inilah yang merupakan cirikhas vulkan mayoritas di Indonesia.

2. Instrusi magma. Instrusi magma yaitu proses penerobosan magma tetapi belum sampai ke permukaan bumi. Di bawah ini merupakan macam-macam istilah yang berhubungan dengan Instrusi Magma antara lain : (1)Batolit, yaitu dapur atau pusat magma. (2)Lakolit, yaitu magma yang bentuknya atas cembung bawah datar. (3)Lapolit, yaitu magma yang bentuknya atas datar bawah cembung. (3)Sill, yaitu magma yang berbentuk pipih yang tertahan di antara dua lapisan batuan induk. (4)Dike/Diatrema, yaitu pipa kawah gunung berapi. (5)Gang, yaitu cabang dari Dike yang memotong lapisan batuan secara vertikal.

Ciri-ciri Gunung berapi yang akan meletus : Suhu di sekitar gunung naik

Banyak tumbuhan yang mengering

Terjadi peningkatan bau belerang yang menyengat

Sering terjadi Gempa

Sering terdengar suara gemuruh

Hewan-hewan turun gunung

Manfaat dari Gunung berapi : Tanah di sekitar gunung berapi subur

Sebagai daerah tangkapan hujan

Sebagai sumber mata air

Dapat dijadikan obyek wisata

Dapat dijadikan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Material-material yang dikeluarkan gunung berapi antara lain : Material Padat, antara lain yaitu: 1.Bongkahan batu besar(Bom), 2.Bongkahan batu kecil(lapili), 3.Pasir4.Debu. Material Gas, antara lain yaitu: 1.Gas Belerang (Solfatar), 2.Gas Karbon Dioksida(Asam arang), 3.Gas Karbon Monoksida(Mofet)

Material Cair, antara lain yaitu: 1.Lahar2.Uap Air.

Tanaman yang dapat menahan gelombang, gempa dan tumbukan lempeng adalah seperti tanaman palem,ketapang,beringin,dan lainnya.

Perkembangan Islam di IndonesiaPosted by Rizki PujiFriday, 15 August 20143 commentsSejak dahulu bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang ramah dan suka bergaul dengan bangsa lain. Oleh karena itu, banyak bangsa lain yang datang ke wilayah Nusantara untuk menjalin hubungan dagang. Ramainya perdagangan di Nusantara yang melibatkan para pedagang dari berbagai negara disebabkan melimpahnya hasil bumi dan letak Indonesia pada jalur pelayaran dan perdagangan dunia. Pada sekitar abad ketujuh, Selat Malaka telah dilalui oleh pedagang Islam dari India, Persia, dan Arab dalam pelayarannya menuju negara-negara di Asia Tenggara dan Cina. Melalui hubungan perdagangan tersebut, agama dan kebudayaan Islam masuk ke wilayah Indonesia. Pada abad kesembilan, orang-orang Islam mulai bergerak mendirikan perkampungan Islam di Kedah (Malaka), Aceh, dan Palembang.

Ilustrasi

Waktu kedatangan Islam di Indonesia masih ada perbedaan pendapat. Sebagian ahli menyatakan bahwa agama Islam itu masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 sampai dengan abad ke-8 Masehi. Pendapat itu didasarkan pada berita dari Cina zaman Dinasti Tang yang menyebutkan adanya orang-orang Ta Shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Ho Ling di bawah pemerintahan Ratu Sima (674).Sebagian ahli yang lain menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia baru abad ke-13. Pernyataan ini didasarkan pada masa runtuhnya Dinasti Abbassiah di Bagdad (1258). Hal itu juga didasarkan pada berita dari Marco Polo (1292), berita dari Ibnu Batuttah (abad ke-14), dan Nisan Kubur Sultan Malik al Saleh (1297) di Samudera Pasai. Pendapat itu diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf. Sebenarnya kita perlu memisahkan pengertian proses masuk dengan berkembangnya agama Islam di Indonesia, seperti berikut:1. masa kedatangan Islam (kemungkinan sudah terjadi sejak abad ke-7 sampaidengan abad ke-8 Masehi);2. masa penyebaran Islam (mulai abad ke-13 sampai dengan abad ke-16Masehi, Islam menyebar ke berbagai penjuru pulau di Nusantara);3. masa perkembangan Islam (mulai abad ke-15 Masehi dan seterusnya melaluikerajaan-kerajaan Islam).Terdapat berbagai pendapat pula mengenai negeri asal pembawa agama serta kebudayaan Islam ke Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa kebudayaan dan agama Islam datang dari Arab, Persia, dan India (Gujarat dan Benggala). Akan tetapi, para ahli menitikberatkan bahwa golongan pembawa Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat (India Barat). Hal itu diperkuat dengan bukti-bukti sejarah berupa nisan makam, tata kehidupan masyarakat, dan budaya Islam di Indonesia yang banyak memiliki persamaan dengan Islam di Gujarat.Pembawanya adalah para pedagang, mubalig, dan golongan ahli tasawuf. Ketika Islam masuk melalui jalur perdagangan, pusat-pusat perdagangan dan pelayaran di sepanjang pantai dikuasai oleh raja-raja daerah, para bangsawan, dan penguasa lainnya, misalnya raja atau adipati Aceh, Johor, Jambi, Surabaya, dan Gresik. Mereka berkuasa mengatur lalu lintas perdagangan dan menentukan harga barang yang diperdagangkan. Mereka itu yang mula-mula melakukan hubungan dagang dengan para pedagang muslim. Lebih-lebih setelah suasana politik di pusat Kerajaan Majapahit mengalami kekacauan, raja-raja daerah dan para adipati di pesisir ingin melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Oleh karena itu, hubungan dan kerja sama dengan pedagang-pedagang muslim makin erat. Dalam suasana demikian, banyak raja daerah dan adipati pesisir yang masuk Islam. Hal itu ditambah dengan dukungan dari pedagang-pedagang Islam sehingga mampu melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit.Setelah raja-raja daerah, adipati pesisir, para bangsawan, dan penguasa pelabuhan masuk Islam rakyat di daerah itu pun masuk Islam, contohnya Demak (abad ke-15), Ternate (abad ke-15), Gowa (abad ke-16), dan Banjar (abad ke-16).Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dan dilakukan secara damai sehingga tidak menimbulkan ketegangan sosial. Cara penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia melalui berbagai saluran berikut ini.1. Saluran PerdaganganSaluran yang digunakan dalam proses islamisasi di Indonesia pada awalnya melalui perdagangan. Hal itu sesuai dengan perkembangan lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia yang ramai mulai abad ke-7 sampai dengan abad ke- 16, antara Eropa, Timur Tengah, India, Asia Tenggara, dan Cina.Proses islamisasi melalui saluran perdagangan ini dipercepat oleh situasi politik beberapa kerajaan Hindu pada saat itu, yaitu adipati-adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pemerintah pusat di Majapahit. Pedagang-pedagang muslim itu banyak menetap di kota-kota pelabuhan dan membentuk perkampungan muslim. Salah satu contohnya adalah Pekojan.2. Saluran PerkawinanKedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin baik. Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarganya tidak dibawa serta. Para pedagang itu kemudian menikahi gadis-gadis setempat dengan syarat mereka harus masuk Islam. Cara itu pun tidak mengalami kesulitan. Saluran islamisasi lewat perkawinan ini lebih menguntungkan lagi apabila para saudagar atau ulama Islam berhasil menikah dengan anak raja atau adipati. Kalau raja atau adipati sudah masuk Islam, rakyatnya pun akan mudah diajak masuk Islam.Misalnya, perkawinan Maulana Iskhak dengan putri Raja Blambangan yang melahirkan Sunan Giri; perkawinan Raden Rahmat (Sunan Ngampel) dengan Nyai Gede Manila, putri Tumenggung Wilatikta; perkawinan putri Kawunganten dengan Sunan Gunung Jati di Cirebon; perkawinan putri Adipati Tuban (R.A. Teja) dengan Syekh Ngabdurahman (muslim Arab) yang melahirkan Syekh Jali (Jaleluddin).3. Saluran TasawufTasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik dan hal-hal magis. Oleh karena itu, para ahli tasawuf biasanya mahir dalam soal-soal magis dan mempunyai kekuatan menyembuhkan. Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia diperkirakan sejak abad ke-13, yaitu masa perkembangan dan penyebaran ahli-ahli tasawuf dari Persia dan India yang sudah beragama Islam.Bersamaan dengan perkembangan tasawuf, para ulama dalam mengajarkan agama Islam di Indonesia menyesuaikan dengan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi pada agama Hindu dan Buddha sehingga mudah dimengerti. Itulah sebabnya, orang Jawa begitu mudah menerima agama Islam. Tokoh-tokoh tasawuf yang terkenal, antara lain Hamzah Fansyuri, Syamsuddin as Sumatrani, Nur al Din al Raniri, Abdul al Rauf, Sunan Bonang, Syekh Siti Jenar, dan Sunan Panggung.4. Saluran PendidikanLembaga pendidikan Islam yang paling tua adalah pesantren. Murid-muridnya (santri) tinggal di dalam pondok atau asrama dalam jangka waktu tertentu menurut tingkatan kelasnya. Pengajarnya adalah para guru agama (kiai atau ulama). Para santri itu jika sudah tamat belajar, pulang ke daerah asal dan mempunyai kewajiban mengajarkan kembali ilmunya kepada masyarakat di sekitar. Dengan cara itu, Islam terus berkembang memasuki daerah-daerah terpencil.Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain Pesantren Sunan Ampel di Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel) dan Pesantren Sunan Giri yang santrinya banyak berasal dari Maluku (daerah Hitu). Raja-raja dan keluarganya serta kaum bangsawan biasanya mendatangkan kiai atau ulama untuk menjadi guru dan penasihat agama. Misalnya, Kiai Ageng Selo adalah guru Jaka Tingkir; Kiai Dukuh adalah guru Maulana Yusuf di Banten; Maulana Yusuf adalah penasihat agama Sultan Ageng Tirtayasa.5. Saluran Seni BudayaBerkembangnya agama Islam dapat melalui seni budaya, misalnya seni bangunan (masjid), seni pahat (ukir), seni tari, seni musik, dan seni sastra. Seni bangunan masjid, mimbar, dan ukir-ukirannya masih menunjukkan seni tradisional bermotifkan budaya IndonesiaHindu, seperti yang terdapat pada candi-candi Hindu atau Buddha. Hal itu dapat dijumpai di Masjid Agung Demak, Masjid Sendang Duwur Tuban, Masjid Agung Kasepuhan Cirebon, Masjid Agung Banten, Masjid Baiturrahman Aceh, dan Masjid Ternate. Pintu gerbang pada kerajaan Islam atau makam orang-orang yang dianggap keramat menunjukkan bentuk candi bentar dan kori agung. Begitu pula, nisan-nisan makam kuno di Demak, Kudus, Cirebon, Tuban, dan Madura menunjukkan budaya sebelum Islam. Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Islam tidak meninggalkan seni budaya masyarakat yang telah ada, tetapi justru ikut memeliharanya. Seni budaya yang tetap dipelihara dalam rangka proses islamisasi itu banyak sekali, antara lain perayaan Garebek Maulud (Sekaten) di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon.Islamisasi juga dilakukan melalui pertunjukkan wayang yang telah dipoles dengan unsur-unsur Islam. Menurut cerita, Sunan Kalijaga juga pandai memainkan wayang. Islamisasi melalui sastra ditempuh dengan cara menyadur buku-buku tasawuf, hikayat, dan babad ke dalam bahasa pergaulan (Melayu).6. Saluran DakwahGerakan penyebaran Islam di Jawa tidak dapat dipisahkan dengan peranan Wali Songo. Istilah wali adalah sebutan bagi orang-orang yang sudah mencapai tingkat pengetahuan dan penghayatan agama Islam yang sangat dalam dan sanggup berjuang untuk kepentingan agama tersebut. Oleh karena itu, para wali menjadi sangat dekat dengan Allah sehingga mendapat gelar Waliullah (orang yang sangat dikasihi Allah). Sesuai dengan zamannya, wali-wali itu juga memiliki kekuatan magis karena sebagian wali juga merupakan ahli tasawuf.Para Wali Sanga yang berjuang dalam penyebaran agama Islam di berbagai daerah di Pulau Jawa adalah sebagai berikut.1. Maulana Malik Ibrahim

2. Sunan Ampel

3. Sunan Drajad

4. Sunan Bonang

5. Sunan Giri

6. Sunan Kalijaga

7. Sunan Kudus

8. Sunan Muria

9. Sunan Gunung Jati

Referensi : Suryandari. 2007. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sejarah Perkembangan Islam Di IndonesiaA. Kedatangan dan Penyebaran Islam di IndonesiaPada abad ke-1 hingga ke-7 M, pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa sering disinggahi pedagang asing, seperti Pelabuhan Lamuri (Aceh), Barus dan Palembang di Sumatra serta Pelabuhan Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.

Cikal bakal keberadaan Islam di Nusantara telah dirintis pada periode abad ke-1 hingga ke-5 H atau abad ke-7 hingga ke-8 M. Pada periode ini, para pedagang dan mubalig membentuk komunitas Islam. Para mubalig memperkenalkan dan mengajarkan Islam kepada penduduk setempat tentang Islam. Ajaran-ajaran Islam tersebut antara lain sebagai berikut :1. Islam mengajarkan toleransi terhadap sesama manusia, saling menghormati dan tolong menolong.2. Islam mengajarkan bahwa dihadapan Allah, derajat semua manusia sama, kecuali takwanya.3. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Penyayang, dan mengharamkan manusia saling berselisih, bermusuhan, merusak, dan saling mendengki.4. Islam mengajarkan agar manusia menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukannya serta senantiasa setiap saat berbuat baik terhadap sesama manusia tanpa pilih kasih.

Ajaran Islam ini sangat menarik perhatian penduduk Indonesia. Dengan demikian, dakwah dan pengaruh Islam makin meluas, baik di kalangan masyarakat biasa, maupun bangsawan atau penguasa.

Proses Islamisasi diperkirakan sudah berlangsung sejak persentuhan itu terjadi. Di Aceh, kerajaan Islam Samudra Pasai berdiri pada pertengahan abad ke-13 M sehingga perkembangan masyarakat muslim di Malaka semakin pesat. Ibnu Batutah menceritakan, Sultan Kerajaan Samudra Pasai, Sultan Al Malik Az Zahir dikelilingi oleh ulama dan mubalig Islam.

Sementara itu di Jawa proses penyebaran Islam sudah berlangsung sejak abad ke-11 M dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang bertahun 475 H/1082 M.Pengaruh Islam yang masuk ke Indonesia bagian timur, terutama Maluku, tidak dapat dipisahkan dari jalur perdagangan yang terbentang sepanjang pusat lalu lintas pelayaran internasional di Malaka, Jawa, dan Maluku.

MenurutTome Pires, masyarakat yang masuk Islam di Maluku dimulai kira-kira tahun 1460-1465 M. Mereka datang dan menyebarkan pembelajaran Islam melalui perdagangan, dakwah, dan perkawinan.

Sulawesi, terutama bagian selatan, sejak abad 15 M sudah didatangi oleh pedagang-pedagang muslim yang kemungkinan berasal dari Malaka, Jawa, dan Sumatra. Pada abad ke-16 di daerah Goa sebuah kerajaan terkenal di daerah itu telah terdapat masyarakat muslim.

B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan1. Ilmu-ilmu KeagamaanPerjuangan itu dilakukan, diberbagai aspek antara lain pendidikan, kesehatan, dakwah, sosial, politik hingga teknologi. Setidaknya ada dua cara yang dilakukan oleh para ulama dalam menumbuhkembangkan ajarannya yaitu sebagai berikut :a. Membentuk kader-kader ulama yang akan bertugas sebagai mubalig ke daerah-daerah yang lebih luas.b. Melalui karya-karya tulisan yang tersebar dan dibaca di seluruh Nusantara. Karya-karya itu mencerminkan perkembangan pemikiran dan ilmu-ilmu agama di Indonesia pada masa itu.

Ilmuwan-ilmuwan muslim di Indonesia tersebut, antara lain :a. Hamzah Fansuri (sufi) dari Sumatera Utara. Karyanya yang berjudul Asrar Al Arifin fi Bayan ila Suluk wa At Tauhid.b. Syamsuddin As Sumatrani dengan karyanya berjudul Miratul Mumin (Cermin Orang Beriman).c. Nurrudin Ar Raniri, yaitu seorang yang berasal dari India keturunan Arab Quraisy Hadramaut. Karya-karyanya meliputi ilmu fikih, hadis, akidah, sejarah, dan tasawuf yang diantaranya adalah As Sirat Al Mustaqim (hukum), Bustan As Salatin (sejarah), dan Tibyan fi Marifat Al Adyan (tasawuf).d. Abdul Muhyi yang berasal dari Jawa. Karyanya adalah kitab Martabat Kang Pitu (Martabat yang Tujuh).e. Sunan Bonang dengan karyanya Suluk Wijilf. Ronggowarsito dengan karyanya Wirid Hidayat Jatig. Syekh Yusuf Makasar dari Sulawesi (1629-1699 M). Karya-karyanya yang belum diterbitkan sekitar 20 buah yang masih berbentuk naskah.h. Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (1812 M) seorang ulama produktif yang menulis kitab sabitul Muhtadil (fikih).i. Syekh Nawawi Al Bantani yang menulis 26 buah buku diantaranya yang terkenal Tafsir Al Murisj. Syekh Ahmad Khatib dari Minangkabau (1860-1916 M)

2. Arsitektur BangunanIndonesia yang terdiri dari ribuan pulau memiliki penduduk yang juga terdiri dari beragam suku, bangsa, adat, kebiasaan dan kebudayaan masing-masing. Oleh karena itu perbedaan latar belakang tersebut, arsitektur bangunan-bangunan Islam di Indonesia tidak sama antara satu tempat dengan tempat yang lainnya. Beberapa hasil seni bangunan pada masa pertumbuhan dan perkembangan Islam di Indonesia antara lain. Masjid-masjid kuno di Demak, Sandang Duwur Agung di Kasepuhan Cirebon, Masjid Agung Banten dan Masjid Baiturahman di Aceh.

Beberapa masjid masih memiliki seni masih memiliki seni bangunan yang menyerupai bangunan merupai pada zaman Hindu. Ukiran-ukiran pada mimbar, hiasan lengkung pola kalamakara, mihrab dan bentuk mastaka atau memolo menunjukkan hubungan yang erat dengan kebudayaan agama Hindu, seperti Masjid Sendang Duwur.

C. Peranan Umat Islam pada Masa Penjajahan, Masa Kemerdekaan dan Masa Perkembangan1. Masa penjajahanJauh sebelum Belanda masuk ke Indonesia, sebagian besar masyarakat Nusantara telah memeluk agama Islam yang ajarannya penuh kedamaian, saling menghormati, dan tidak bersikap buruk sangka terhadap bangsa asing. Semula bangsa asing seperti Portugis dan Belanda datang ke Indonesia hanya untuk berdagang, tetapi dalam perkembangan selanjutnya niat itu berubah menjadi keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai koloni di bawah kekuasaan dan jajahannya. Portugis berhasil meluaskan wilayah dagangnya dengan menguasai Bandar Malaka di tahun 1511 sehingga akhirnya mereka dapat masuk ke Maluku, Ternate dan Tidore.

Portugis juga mematikan aktivitas perdagangan kaum muslim Indonesia di daerah lainnya seperti Demak. Pada tahun 1527 M, Demak di bawah pimpinan Fatahillah berhasil menguasai Banten. Banten dan Aceh kemudian menjadi pelabuhan yang ramai menggantikan Bandar Malaka.

Dilandasi semangat tauhid dan hasil pendidikan yang diperoleh dari pesantren menyebabkan semakin bertambahnya kader pemimpin dan ulama yang menjadi pengayom masyarakat. Kaum bangsawan dan kaum adat yang semula tidak memahami niat para ulama untuk mempertahankan Indonesia dari cengkeraman penjajah secara perlahan bersatu padu untuk mempertahankan Nusantara dari ekspansi Belanda.

Contoh perlawanan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut antara lain:1. Tuanku Imam Bonjol melalui Perang Paderi (1821-1837) di Sumatera Barat.2. Pangeran Diponegoro (1815-1838) melalui Perang Diponegoro di Jawa Tengah.3. Perang Aceh (1873-1904) di bawah pimpinan Panglima Pilom, Teuku Cik Ditiro, Teuku Umar, dan Cut Nyak Din.

2. Masa KemerdekaanUmat Islam kemudian mengganti perjuangannya melawan penjajahan dengan strategi atau jalan mendirikan organisasi-organisasi Islam yang diantaranya sebagai berikut :

a. Syarikat Dagang IslamSyarikat Dagang Islam yang kemudian berubah menjadi Syarikat Islam berdiri pada tahun 1905 dipimpin oleh H. samanhudi, A.M. Sangaji, H.O.S. Cokroaminoto dan H. Agus Salim. perkumpulan ini berdiri dengan maksud untuk meningkatkan taraf hidup bangsa ndonesia, terutama dalam dunia perniagaan.

b. Jamiatul KhairBerdiri pada tahun 1905 M di Jakarta adalah pergerakan Islam yang pertama di pulau Jawa. Anggotanya kebanyakan keturunan (peranakan) Arab.

c. Al IrsyadAl Irsyad adalah organisasi Islam yang didirikan tahun 1914 M oleh para pedagang dan ulama keturunan Arab, seperti Syekh Ahmad Sorkali.

d. Perserikatan UlamaGerakan modernis Islam yang berdiri pada tahun 1911 M oleh Abdul Halim dan berpusat di Majalengka Jawa Barat. Organisasi ini diakui keberadaannya oleh Belanda tahun 1917 dan bergerak dibidang ekonomi dan sosial, seperti mendirikan panti asuhan yatim piatu pada tahun 1930 M.

e. MuhammadiyahMuhammadiyah didirikan di Yogyakarta 18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan bertepatan tanggal 8 Zulhijah 1330. Muhammadiyah bukan merupakan partai politik, tetapi gerakan Islam yang bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan.

f. Nahdatul UlamaDidirikan pada bulan Januari 1926 oleh KH. Hasyim Asyari yang bertujuan membangkitkan semangat para ulama Indonesia dengan cara meningkatkan dakwah dan pendidikan karena saat itu Belanda melarang umat Islam mendirikan sekolah-sekolah yang bernafaskan Islam seperti Pesantren.

3. Masa PerkembanganDi masa perkembangan atau setelah memperoleh kemerdekaan, umat Islam juga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya memajukan bangsa dan negara. Peran-peran tersebut antara lain dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut.

a. Membentuk Departemen AgamaTujuan dan fungsi Departemen Agama dirumuskan sebagai berikut:1) Mengurus serta menuntut pendidikan agama di sekolah-sekolah serta membimbing perguruan-perguruan agama.2) Mengikuti dan memperhatikan hal-hal yang bersangkutan dengan agama dan keagamaan.3) Memberi penerangan dan penyuluhan agama.

b. Di Bidang PendidikanSalah satu bentuk pendidikan Islam tertua di Indonesia adalah pesantren yang tersebar di berbagai pelosok daerah. Lembaga ini dipimpin oleh seorang kyai dan saat ini sudah banyak muncul pesantren yang bersifat modern. Artinya, pendidikan Islam tersebut memiliki kurrikulum dan jenjang-jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar (ibtidaiyah), menengah (tsanawiyah), dan tingkat atas (aliyah), bahkan sampai ke tingkat perguruan tinggi, seperti Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang sekarang telah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

c. Majelis Ulama IndonesiaSelain Departemen Agama, pemerintah Indonesia juga mendirikan Majelis Ulama Indonesia (MUI), yaitu suatu wadah kerja sama antara pemerintah dan ulama dalam urusan keorganisasian, khususnya agama Islam. Majelis Ulama Indonesia bergerak dalam bidang dakwah dan pendidikan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat berdiri pada bulan Oktober 1962 yang memiliki tujuan awal antara lain sebagai berikut :1) Pembinaan mental dan agama bagi masyarakat.2) Ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan revolusi dan pembangunan semesta berencana dalam rangka demokrasi terpimpin.

D. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di IndonesiaSetelah memahami bahwa perkembangan Islam di Indonesia memiliki warna atau ciri yang khas dan memiliki karakter tersendiri dalam penyebarannya, kita dapat mengambil hikmah, diantaranya sebagai berikut:1. Islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.2. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan pekerja keras.3. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskupin Islam tetap memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar dalam Islam.

E. Manfaat dari Sejarah Perkembangan Islam di IndonesiaBanyak manfaat yang dapat kita ambil untuk dilestarikan diantaranya sebagai berikut:1. Kehadiran para pedagang Islam yang telah berdakwah dan memberikan pengajaran Islam di bumi Nusantara turut memberikan nuansa baru bagi perkembangan pemahaman atas suatu kepercayaan yang sudah ada di nusantara ini.2. Hasil karya para ulama yang berupa buku sangat berharga untuk dijadikan sumber pengetahuan.3. Kita dapat meneladani Wali Songo telah berhasil dalam hal-hal seperti berikut.a. Menjadikan masyarakat gemar membaca dan mempelajari Al Quran.b. Mampu membangun masjid sebagai tempat ibadah dalam berbagai bentuk atau arsitektur hingga ke seluruh pelosok Nusantara4. Mampu memanfaatkan peninggalan sejarah, termasuk situs-situs peninggalan para ulama, baik berupa makam, masjid, maupun peninggalan sejarah lainnya.5. Seorang ulama atau ilmuwan dituntut oleh Islam untuk mempraktikkan tingkah laku yang penuh keteladanan agar terus dilestarikan dan dijadikan panutan oleh generasi berikutnya.6. Para ulama dan umara bersatu padu mengusir penjajah meskipun dengan persenjataan yang tidak sebanding.

F. Perilaku Penghayatan Sejarah Perkembangan Islam di IndonesiaAda beberapa perilaku yang merupakan cerminan dari penghayatan terhadap manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam, yaitu antara lain sebagai berikut:1. Berusaha menjaga persatuan dan kerukunan antaraumat beragama, saling menghormati, dan tolong menolong.2. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan tetap meyakini bahwa setiap kejadian pasti ada hikmahnya.3. Sumber ilmu pengetahuan yang berupa karya tulis dari para ulama hendaknya terus digali atau dipelajari dan dipahami maksudnya.