tugas uas teknologi pendidikan
TRANSCRIPT
Defenisi Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah
proses hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang sama – sama aktif melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar
Hasil Belajar Hasil belajar merupakan
kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar
KONDISI BELAJAR YANG EFEKTIF
Pengelolaan Tempat BelajarPengelolaan SiswaPengelolaan Kegiatan PembelajaranPengelolaan isi/materi pembelajaranPengelolaan Sumber Belajar
TEORI BELAJAR
1. Teori Behaviourisme2. Teori Kognitivisme3. Teori Humanisme4. Teori Konstruktivism5. Teori Belajar Sosial
Definisi
Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan
FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan
wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
LANJUTAN,..
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid
Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
PROSEDUR PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL (PPSI)/ SAP
PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresif bagi individu dalam belajar. Oemar Hamalik (2006) mendefinisikan PPSI sebagai pedoman yang disusun oleh guru dan berguna untuk menyusun satuan pelajaran
KOMPONEN
Pedoman perumusan tujuan
Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian
Pedoman proses kegiatan belajar siswa
Pedoman program kegiatan guru
Pedoman pelaksanaan program
Pedoman perbaikan atau revisi
MODEL-MODEL PENGEMBANGAN SISTE MODEL-MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL M INSTRUKSIONAL
Model Pengembangan Instruksional Briggs
Model Bela H. BanathyModel PPSIModel KempModel Pengembangan Gerlach dan ElyModel IDI (Instructional Development
Institute)
EVALUASI DALAM PENGAJARAN
Perumusan tujuan evaluasiPenetapan aspek-aspek yang akan diukurMenetapkan metode dan bentuk tesMerencanakan waktu evaluasiMelakukan uji coba atau tes
DEFINISI...
Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni andra yang berarti “orang dewasa” dan agogos yang berarti “memimpin atau membimbing”. Orang dewasa sendiri dapat didefenisikan dalam tiga aspek yaitu :
Biologis Psikologis Sosiologis Pendidikan orang dewasa adalah apa yang
dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan pengajar.
PRINSIP PENDIDIKAN ORANG DEWASA Orang dewasa mempunyai konsep diri Orang dewasa kaya akan pengalaman Orang dewasa memiliki masa kesiapan untuk
belajar Orang dewasa berpandangan untuk segera
mempraktekkan hasil belajaranya Orang dewasa dapat belajar Belajar merupakan proses yang terjadi pada diri
sendiri
TUJUAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA Membantu melakukan penyesuaian psikologis
dengan kondisi social. Melengkapi keterampilan yang diperlukan untuk
menemukan dan memecahkan masalah yang menekankan pemecahan dengan keterampilan bukan isi.
Menolong merubah kondisi sosial orang dewasa. Memberi bantuan agar orang dewasa menjadi
individu bebas dan otonom.
MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN
Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode demontrasi (Demonstration method)
Metode diskusi (Discussion method)
Metode latihan keterampilan (Drill method)
Metode percobaan (Experimental method)
Metode pemecahan masalah (Problem solving method)
Metode Discovery
PERBEDAAN PEDAGOGY DAN ANDRAGOGY
Pedagogy
Konsep diri (self-cocept) Anak ialah pribadi yang
tergantung.
Pengalaman pelajar masih sangat terbatas
Kesiapan belajar Pendidik menentukan apa yang akan dipelajari, bagaimana dan
kapan belajarPerspektif waktu dan
orientasi terhadap belajar.
Androgogy
Si pelajar bukan pribadi yang tergantung, tetapi
pribadi yang telah masak secara psikologis
Pengalaman pelajar orang dewasa dinilai sebagai
sumber belajar yang kaya.Pelajar menentukan apa
yang mereka perlu pelajari berdasarkan pada persepsi
mereka sendiri terhadap tuntutan situasi sosial
mereka. Belajar merupakan proses untuk penemuan masalah dan pemecahan masalah
pada saat itu juga.
CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA)
Definisi pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor
CBSA DAPAT DILIHAT DARI 2 SEGI YAITU :
Siswa •bahwa CBSA merupakan proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka belajar.
Guru •merupakan suatu strategi yang dipilih guru agar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar berlangsung secara optimal
INDIKATOR CBSA
1. Aktivitas belajar anak didik 2. Aktivitas Guru Mengajar 3. Program Belajar 4. Suasana Belajar 5. Sarana Belajar
PRINSIP-PRINSIP CBSA
Bahwa prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak, yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik
PRINSIP SECARA UMUM
1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajari sendiri tidak ada seorang pun dapat melakukan kegiatan belajar tersebut.
2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya sendiri dan untuk tiap kelompok umum terdapat variasi kecepatan belajar).
4. Seorang murid belajar lebih banyak bila pada setiap langkah segare diberikan penguatan (reinforcement)
5. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti.
6. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar menururt irama, cara dan kemampuannya.
Lanjutan
PRINSIP-PRINSIP CBSA YANG NAMPAK PADA 4 DIMENSI SEBAGAI BERIKUT:
1. Dimensi subjek didik :2. Dimensi Guru3. Dimensi Program4. Dimensi situasi belajar- mengajar
PENGERTIAN
Kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (siswa) dan fasilitas.
PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS
1. Behavior-Modification Approach
2. Socio-Emotional Climate Approach
3. Group Process Approach
BEHAVIOR-MODIFICATION APPROACH
bahwa perilaku “baik” dan “buruk” individu merupakan hasil belajar.
Asumsi :Positive Reinforcement (untuk membina perilaku positif)
Negative Reinforcement (untuk mengurangi perilaku negatif)
Teknik :
GROUP PROCESS APPROACH
Asumsi :
pengalaman belajar berlangsung dalam konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah membina dan memelihara kelompok yang produktif dan kohesif.
TEKNIK
Richard A. Schmuck & Patricia A. Schmuck
Mutual Expectations Leadership Attraction (pola persahabatan) Norm Communication Cohesiveness
DEFENISI
Desain bermakna adanya keseluruhan, struktur, kerangka atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan (Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, kata desain juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang sistematika yang dilakukan sebelum tindakan pengembangan atau pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan Ragan, 1993, p. 4).
PENYUSUNAN
Kegiatan pertama dalam merancang
pembelajaran adalah menetapkan dan
memerinci tujuan pembelajaran.
Rancangan pembelajaran dimulai dan berfokus
pada penetapan tujuan pembelajaran. Langkah
berikutnya adalah menentukan pokok-pokok
bahasan dan tugas ajaran yang harus diberikan
pada siswa agar tujuan pembelajaran tersebut
tercapai
Tujuan Instruksinal Umum merupakan
bagian tidak terpisahkan dari tujuan yang lebih
tinggi (tujuan Kurikuler, Institusional,
Nasional).
Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ), sasaran
belajar merupakan pernyataan tujuan
pembelajaran yang sangat rinci.
Melalui TIK dapat diketahui macam isi ajaran
dan tingkat perubahan prilaku yang
diharapkan. Untuk itu TIK harus menyatakan
sesuatu yang teramati, terukur, dan
operasional.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN
1. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat 2. Ketersediaan sumber belajar. 3. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4. Memilih dan menetapkan isi dan muatan (bahan ajar) 5. Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai.
SUSUNAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah – langkah Pembelajaran Pendahuluan Awal a. Orientasi b. Apersepsi c. Motivasi d. Pemberian Acuan e. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
Langkah – langkah pembelajaran Inti
Sesuai permen No. 41 tahun 2007 Pembelajaran inti melalui 3 tahapan yakni Ekplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
Langkah – langkah Pembelajaran Akhir ( penutup )
TUGAS YANG HARUS DILAKUKAN GURU DALAM MENYUSUN PROGRAM PEMBELAJARAN
(1) menganalisis hari efektif, (2) menyusun program tahunan, (3) menyusun program semester, (4) menyusun program tagihan, (5) menyusun silabus (6) menyusun rencana pembelajaran, dan (7) membuat rancangan penilaian hasil belajar siswa.
GURU?????
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
Seorang guru banyak mempunyai tugas baik yang terikat oleh dinas atau di luar dinas, dalam bentuk pengabdian.
MEMBANGUN PROFESIONALISME GURU
Profesional, jelas berkaitan dengan kemampuan fungsional seorang guru untuk memahami, bersikap, menilai, memutuskan, atau bertindak di dalam kaitan tugasnya.
CITRA GURU YG DIHARAPKAN SEBAGAI PENDIDIK YG PROFESIONAL
Memiliki semangat juang yang tinggi Mampu mewujudkan dirinya dalam
keterkaitan perkembangan IPTEK Mampu belajar dan bekerjasama
dengan profesi lain Memiliki etos kerja yang kuat Memiliki kejelasan dan kepastian
pengembangan karir Berjiwa profesional tinggi
STRATEGI PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi kualifikasi perubahan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan serta standar keberhasilan
CIRI-CIRI PROSES BELAJAR MENGAJAR MENURUT EDI SUARDI
1) Memiliki tujuan2) Ada suatu prosedur 3) Penggarapan materi yang khusus4) Adanya aktifitas anak didik5) Guru sebagai pembimbing6) Disiplin7) Ada batas waktu8) Evaluasi
Komponen Belajar
Mengajar
1)Tujuan-tujuan
yang ingin dicapai
2)Bahan pelajaran
3)Kegiatan belajar
mengajar
4)Metode
DEFINISI METODE PEMBELAJARAN
Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
MACAM – MACAM METODE PEMBELAJARAN UMUM
Metode Ceramah
Adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.
Metode Pembelajaran Ceramah Plus Adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya.
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab terkadang susah dibedakan dengan metode diskusi. Akan tetapi jika dilhat dari tujuannya, maka tanya jawab lebih bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai fakta-fakta yang telah disampaikan guru.
Metode Diskusi
proses melibatkan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif
METODE PENUGASAN ( RESISTASI Menurut Mulyani Sumantri dkk (2001:130)
mengemukakan bahwa “Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok”.Metode Karyawisata
Dengan metode ini, guru mengajak peserta didik kesuatu tempat (objek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Di sini peserta didik sekedar pergi ke suatu tempat untuk berekreasi. Metode karyawisata berguna untuk membantu peserta didik dalam memahami kehidupan riil dalam lingkungan dengan segala masalahnya.
Metode Role PlayingMetode Role Playing adalah suatu cara
penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
Metode Pembelajaran Brainstorming Metode Brainstorming adalah suatu teknik
atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas
MICROTEACHINGPengertian :
Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan salah satu bentuk model praktek kependidikan atau pelatihan mengajar. Dalam konteks yang sebenarnya, mengajar mengandung banyak tindakan, baik mencakup teknis penyampaian materi, penggunaan metode, penggunaan media, membimbing belajar, memberi motivasi, mengelola kelas, memberikan penilaian dan seterusnya.
LANJUTAN , ADAPUN TUJUAN OPERASIONAL MICROTEACHING YAITU :
Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai orang lain
Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.
Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat terbuka dengan kritik orang lain
Mengembangkan sikap kritis murobbi. Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan
mngajar dan komponen-komponenya. Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –
keliruan dalam penampilan ketrampilan mengajar dan tahu penampilan yang baik.
CIRI – CIRI MICROTEACHING
Ciri-ciri pokok Micro Teaching :
1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10 orang2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit3. Komponen mengajar yang dikembangkan terbatas4. Sekadar real teaching.
KARAKTERISTIK MICROTEACHING
Microteaching is a real teaching Micro teaching lessons the complexities of
normal classroom teaching Microteaching focuses on training for the
accomplishment of specific tasks Micro teaching allows for the increased
control of practice Micro teaching greatly expands the normal
knowledge of results or feedback dimension in teaching
MANFAAT MICROTEACHING
Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan praktik keguruan sangat tinggi.
Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro (micro teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil dibandingkan praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro (micro teaching).
Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi.
Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam pengajaran, pengajaran mikro (micro teaching) kurang bermanfaat.
Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching), praktikan dapat menciptakan interaksi dengan siswa secara lebih baik.
Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga lebih signifikan dengan keterampilan mengajar.
KETERAMPILAN DASAR MICROTEACHING
1. Keterampilan dasar membuka dan menutup pelajaran.
2. Keterampilan dasar menjelaskan ( explaining skill).3. Keterampilan dasar mengadakan variasi ( variations
skill)4. Keterampilan dasar memberikan penguatan
(reinforcement skill)5. Keterampilan dasar bertanya (Questioning skill)6. Keterampilan dasar mengelola kelas7. Keterampilan dasar mengajar diskusi kelompok
kecil/perorangan8. Keterampilan dasar membimbing diskusi kelompok
kecil.
DEFINISI
Media pembelajaran
merupakan alat bantu yang
berfungsi untuk menjelaskan
sebagian dari keseluruhan
program pembelajaran yang
sulit dijelaskan secara verbal.
FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Media telah menjadi bagian integral dalam pembelajaran.
-mendorong motivasi belajar
memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana
ESENSI DARI SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA
Dimensi Daya Jangkau/Akses InformasiDimensi Kecepatan InformasiDimensi Jumlah/ Kuantitas InformasiDimensi Keefektifan Memperoleh
PengetahuanDimensi Kesesuaian InformasiDimensi motivasi
KRITERIA PEMILIHAN SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA
Pemilihan Sumber BelajarPemilihan Media PembelajaranPemilihan alat peraga
PEMBERDAYAAN SUMBER BELAJAR, MEDIA DAN ALAT PERAGA
Barang BekasRealitasBenda yang mempunyai nilai khusus
MEDIA PEMBELAJARAN ADALAH suatu yang
dapat diinderai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas,
yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar-mengajar untuk
meningkatkan efektifitas hasil belajar
siswa
MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN
Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian
1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP
2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media Pembelajaran Mandiri
.
MEDIA PRESENTASI PEMBELAJARAN
Media ini merupakan Alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas namun tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan multimedia linear berupa animasi dan video untuk memperkuat pemahaman siswa. Media Jenis ini dapat dibuat atau dikembangkan dengan software presentasi seperti:, Microsoft PowerPoint, OpenOffice Impress
SOFTWARE PEMBELAJARAN MANDIRI / MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI
Adalah Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri atau tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of thumb, pengalaman guru).
LANJUTAN..!!
Jenis Media ini dapat di buat dengan menggunakan software OpenOffice Impress atau Microsoft PowerPoint, dengan catatan harus jeli dan cerdas memanfaatkan berbagai efek animasi dan fitur yang ada di kedua software terebut.
SYARAT ISI
MULTIMEDIA
SYARAT DESAIN
PEMBELAJARAN
SYARAT REKAYAS
A PERANG
KAT LUNAK
SYARAT KOMUNIKASI
VISUAL
SYARAT POKO MEMBUAT
MULTIMEDIA PEMBELJARAN
• Efektivitas Media Pembelajaran• Taraf Berpikir Siswa• Interaktivitas Media Pembelajaran• Ketersediaan Media Pembelajaran• Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran• Kemampuan Guru Menggunakan Media
Pembelajaran• Alokasi Waktu• Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran• Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran• Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Alat pembelajaran
Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang efektivitas dan efisiensi pembelajaran
DEFINISI KLASIFIKASI
VISUALAUDIO AUDIO VISUAL
PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN:
Kesesuaian dengan tujuan pengajaran Ketepatan dalam memilih media
pengajaranObjektifitas Program pengajaranSasaran programSituasi dan kondisiKualitas teknikKeefektifan dan efisiensi
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN ALAT PENGAJARAN:
Alat-alat yang dipilih harus sesuai dengan kematangan dan pengalaman anak/siswa
Alat yang dipilih harus tepat, memadai, dan mudah digunakan
Harus direncanakan dengan teliti dan diperiksa lebih dahulu
Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya dengan diskusi, analisis, dan evaluasi
Sesuai dengan batas kemampuan biaya.