tugas1 evaluasi trichoderma sp
TRANSCRIPT
![Page 1: Tugas1 Evaluasi Trichoderma Sp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082321/55cf9490550346f57ba2d284/html5/thumbnails/1.jpg)
Evaluasi Trichoderma sp. sebagai Agen Biokontrol Penyakit Rebah Kecambah dan Penyakit Layu pada Phaseolus vulgaris L.
MUHAMAD SALAM HIDAYATULLAH
G2 A1 13 005
TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN HAYATI
PROGRAM PSACASARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
Kendari, Juni 2014
![Page 2: Tugas1 Evaluasi Trichoderma Sp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082321/55cf9490550346f57ba2d284/html5/thumbnails/2.jpg)
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan pertanian, terdapat berbagai kendala yang membatasi produksi hasil pertanian. Salah satu masalah yaitu adanya organisme pengganggu tanaman. Organisme pengganggu tanaman ini berupa hama, penyakit dan gulma.
Konsep pengendalian hama terpadu (PHT), pemberdayaan musuh alami dan potensi biologi lainnya merupakan komponen utama, karena musuh alami mempunyai peranan yang penting dalam penekanan populasi hama dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Pengendalian biologi (hayati) menunjukkan alternatif pengedalian yang dapat dilakukan tanpa harus memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan dan sekitarnya, salah satunya adalah dengan pemanfaatan agens hayati seperti virus, jamur atau cendawan, bakteri atau aktiomisetes.
Beberapa jamur atau cendawan mempunyai potensi sebagai agens hayati dari dari jamur patogenik diantaranya adalah Trichoderma spp. (Baker dan Cook, 1983 dalam Tindaon, 2008).
Latar Belakang
![Page 3: Tugas1 Evaluasi Trichoderma Sp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082321/55cf9490550346f57ba2d284/html5/thumbnails/3.jpg)
Lanjutan..... Jamur Trichoderma spp. digunakan sebagai jamur atau cendawan
antagonis yang mampu menghambat perkembangan patogen melalui proses mikroparasitisme, antibiosis, dan kompetisi (Mukerji dan Garg, 1988 dalam Rifai, et. al., 1996).
Potensi jamur Trichoderma spp. sebagai jamur antagonis yang bersifat preventif terhadap serangan penyakit tanaman telah menjadikan jamur tersebut semakin luas digunakan oleh petani dalam usaha pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Disamping karakternya sebagai antagonis diketahui pula bahwa Trichoderm spp. juga berfungsi sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik.
Aplikasi jamur Trichoderma spp. pada pembibitan tanaman guna mengantisipasi serangan OPT sedini mungkin membuktikan bahwa tingkat kesadaran petani akan arti penting perlindungan preventif perlahan telah tumbuh.
![Page 4: Tugas1 Evaluasi Trichoderma Sp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082321/55cf9490550346f57ba2d284/html5/thumbnails/4.jpg)
Tujuan Penulisan Makalah
• Penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan cendawan Trichoderma sp. sebagai agen biokontrol untuk mengendalikan penyakit rebah kecambah (damping-off) dan penyakit layu pada tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) sesuai dengan Egypt. J. Phytopathol., Vol. 36, No.1-2, pp. 81-93 (2008) yang dipublikasikan oleh Nashwa M.A. Sallam; K.A.M. Abo-Elyousr and M.A.E. Hassan.
![Page 5: Tugas1 Evaluasi Trichoderma Sp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082321/55cf9490550346f57ba2d284/html5/thumbnails/5.jpg)
TINJAUAN PUSTAKA
Biologi K. Buncis (Phaseolus vulgaris)
Klasifikasi :Klasifikasi kacang buncis menurut Benson (1957), adalah sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiosspermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Famili : Leguminosae (Papilionaceae)
Subfamili : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.
Morfologi
![Page 6: Tugas1 Evaluasi Trichoderma Sp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082321/55cf9490550346f57ba2d284/html5/thumbnails/6.jpg)
Damping-Off (Rhizoctonia solani) Patogen utama yang bertanggung jawab atas kejadian damping-off
pada tanaman kacang-kacangan terutama Buncis adalah Rhizoctonia solani (Kühn) (El-Mougy et al., 2007).
Rhizoctonia solani menyebabkan pembusukan semai yang dekat dengan permukaan tanah, bagian busuk berwarna coklat.
Layu (Fusarium oxysporum) Gejala awal penyakit layu Fusarium berupa pucatnya tulang daun,
terutama daun sebelah atas, kemudian diikuti dengan merunduknya tangkai, dan akhirnya tanaman menjadi layu secara keseluruhan.
Jamur F. oxysporum dalam daur hidupnya mengalami fase patogenesis dan saprogenesis. Pada fase patogenesis, jamur hidup sebagai parasit pada tanaman inang yang dimulai pada saat patogen mulai masuk dan memarasit inang (Sastrahidayat, 1990). Apabila tidak ada tanaman inang, patogen dapat bertahan sebagai saprofit pada sisa tanaman, dan bertahan di dalam tanah dalam jangka waktu yang tidak terbatas (Agrios, 2005).
Penyakit Tanaman Buncis dan Metode Pengendalian Hayati
![Page 7: Tugas1 Evaluasi Trichoderma Sp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082321/55cf9490550346f57ba2d284/html5/thumbnails/7.jpg)
Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida.
Jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan.
Selain sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.
Media aplikatif dapat diberikan ke areal pertanaman yang berlaku sebagai biodekomposer yakni mendekomposisi limbah organik (rontokan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos.
Sifat antagonis Trichoderma spp. meliputi tiga tipe :
1. Menghasilkan sejumlah enzim ekstraseluler beta (1,3) glukonase dan kitinase yang dapat melarutkan dinding sel patogen.
2. Menghasilkan toksin trichodermin yg dapat menyerang dan menghancurkan propagul yang berisi spora-spora patogen disekitarnya.
3. Menghasilkan antibiotik gliotoksin dan viridin yang dapat melindungi bibit tanaman dari serangan penyakit rebah kecambah (T. viridae)
Agensia Hayati (Cendawan Antagonis Trichoderma spp.)
![Page 8: Tugas1 Evaluasi Trichoderma Sp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082321/55cf9490550346f57ba2d284/html5/thumbnails/8.jpg)
PEMBAHASAN
Patogen dan Pesiapan Inokulum Isolasi Trichoderma spp. In vitro tes skrining untuk efek antagonis Persiapan formula jamur antagonis Penilaian keparahan penyakit Percobaan Rumah Kaca Percobaan Lapangan Periode penyimpanan pada formulasi
aktivitas biologis antagonis
![Page 9: Tugas1 Evaluasi Trichoderma Sp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082321/55cf9490550346f57ba2d284/html5/thumbnails/9.jpg)
Penutup
• KesimpulanPemberian formulasi serbuk Trichoderma
harzianum ke tanah pada dua minggu setelah tanam atau pada saat tanam dapat direkomendasikan mengendalikan penyakit damping-off dan penyakit layu pada tanaman kacang.
![Page 10: Tugas1 Evaluasi Trichoderma Sp](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082321/55cf9490550346f57ba2d284/html5/thumbnails/10.jpg)
terima kasih