tujuan hidup muslim
DESCRIPTION
kji auei hfiawef sdibfn arewknfdsnvjiawgfnjikjab ref harewgidafk vnjiae ngiagndavg dre ghaeh gohaegdmkvndks hnbvkjdnfvuirnegkjhdfk vhig er gdvidsov haeor naerger gae gaer gaer g gaeTRANSCRIPT
1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan Hidup Muslim
Manusia sbagi makluk hidup dimuka bumi disebut juga sebagai mankluk
sosial, makluk yang serakal, makluk agamis dan makluk yang monodualistik (
perpaduan antara jasad dan ruh). Keistimewaan manusia terletak pada peranan
yang diembannya yaitu sebagi khalifah fil ardh atau khalifah dibumi.
Kelebihan ini merupakan pembeda yang jelas dengan makhluk ciptaan Allah
yang lain seperti malaikat,jin, iblis, setan, hewan, tumbuh-tumbuhan dan
makhluk lainya yang yang tidak di ketahui oleh manusia.
Wewenang dan tanggung jawab yang damanahkan oleh Allah Swt. Kepada
manusia untuk mengelola alam ini bukan ssuatu hal yang sulit dan berat,
karena Allah Swt, tidak akan membebankan kewajiban kepada seseorang
melaikan sesuai dengan kemampuanya. Kita dibiarkan akal oleh Allah Swt
dan dengan akal itu pula kita dapat bertindak dan memulai sesuatu.
Memfungsikan akal dapat kita pahami sbagai upaya tujuan hidup serta
merelisasikannya dalam kehidupan nyata manusia.
Karena akal bukanlah benda yang statis, akan harus lah dilatih, dikembangkan
, dan disempurnakan kemampuannya, mengembangkan akal adalah suatau
kewajiban manusia dan dengan cara demikian daya pikir, daya nalar , daya
analisa, daya cipta, rasa dan darsa manusia dapat tumbuh dan bersemi dalam
diri seseorang. Pemanfaatan potensi atau berbagai macam daya yang dimiliki
seseorng pada hakekatnya sebagi khalifah Allah Swt. Mengambil peran itu
pada hakikatnya adalah bagian dari usaha mencapai tujuan penciptaan
manusia di muka bumi
Dalam Al Qur’an di jelaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah Swt.
Hanya untuk mengabdi kepadaya. Mengapa dalam artian secara susngguh
sungguh merencanakan, dan menjauhkan larangan-Nya. Perintah itu bisa
berupa ibadah mahdhah dan bisa juga ibadah ghairu mahdhah. Kedua macam
ibadah ini pada dasarnya tidak dapat dipisah pisah pisahkan, dia menyatu
dlam diri pribadi sorang muslim, melaksanakan kedua ibadah tersebut secara
berimbang utuh dan selain mendukung adalah tujuan hidup seorang muslim
Melaksakan kedua macam ibadah tersebut yang disesuaikan dengan
kemampuan dan tuntunan yang bnar dari rasulullah saw. Akan memberikan
dampak positif dalam mmbentuk perilaku muslim sehari hari. Dampak
tersebut sesuai dengan tingkat kemapuan pengalaman ibadah manusia dan
sesuai pula dngan kehendak alloh swt. Namun demikian rallitas kehidupan
kita menunjukkan bahwa sebagian besar muslim cenderung untuk
memisahkan ibadah dengan kehidupan duniawi. Mereka berpendapat bahwa
yang dikatakan ibadah hanyalah sbatas ibadah mahdhah saja seperti shalat,
puasa . zakat. Haji, dan lain lain. Sedangkan ibadah yang berhubungan dengan
kehidupan dunia dipersepsikan sbagai aktifitas yang bukan termasuk dalam
ruan lingkup atau rana ibadah kpada alloh swt.
Kecenderrungan seperti itu sudah mendarah daging bahkan telah mengakar
secar salah kaparah di kalangan kita dan pemahaman seperti ini cenderung
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara tradisional. Hal ini
mengakibatkan kita jauh tertinggal dari kehidupan duniawi sebagai wahana
menuju kemajuan kehidupan yang dijanjikan oleh Allah Swt. Pada zaman
rosululllah saw . dan para sahabat umat islam berusaha melaksanakan ajaran
atau isi Al Quran secara benar dan meneluruh dalam segala segi kehidpan
seorang muslim betpta kecilnya di setiap saat dan di setiap tempat. Dengan
meningkatkan kualitas ibadah ritual maka akan memberikan kekuatan
ruhaniah dalam diri seseorang dan selanjutnya akanmeningkatkan kekuatan
lahiriyah untukk memperbaiki kualitas khidupan duniawinya. Dengan
perkataan lain. Seorang muslim seyogyanya memandang bahwa kehidupan
dunia ini sbagai suatu mendan peperangan yang harus dimenangkan olehnya
dan sekaligu sbagi ladan menumbuhkan amal ahalih yunuk bekal kehidupan
akhirat.
Menggunakan ibada mahdhah sbagi sumber kkuatan untuk medekatkan diri
kepada alloh swt dan selaigus ridhonya adalah tujuan merka . demikian pula
membentuk dan mengembanka kkuatan ruhaniah sebagi tenaga pendorong
drieing force dalam menyelesaika setiap problematiak kehidupan duniawi
juga meruapaka tujuan juga tujuan hidup manusia. Setelah manusia brpaya
sekuat tenaga dalam mempersembahkan ibadahnya kepada sang pencipta,
maka hasil dari semua ibadah itu di serahikan kepada alloh swt. Setelah
segenap petensi dan kemampuan manusia telah dicurahakan scara baik, benar,
terarah, dan terukur, maka kita tinggal brtwakal brserah dan menerma apapun
yang dikaruniakan –nya
Mengembalikan pemahaman umat Islam secar benar haruslah di mulai
dengan meluruskan dan membenarkan terlbih dahulu penetpan atau
perumusan tujuan hidupnya. Mengapa ? Pertanyaan ini dapat kita jawab secar
sederhana sudah terlalu banyak para ahli filsafat dan pemikira pemikir islam
yang telah menyimpang dari inti ajaran alquran dan sunah rasululah saw
mereka mendefinisikan bebagai macam tujuan hidup manusia dengan
rumusan rumusan yang cenderung brorintasi pada matralis , eksistensialime,
ataupun hedonisme sebagai tercemin dalam konsp pahala dan dosa.
Di tengah-tengah ketidak sengajaan menyerap bahkan mendarah dagingkan
tujuan hidup yang telah di rumuskan oleh para filsuf , para pemikir islam, dan
diri kita masing masin gmaka islam telah merumuskan tujuan hidup yang
lebih universal, sempurna dan menyeluruh untuk setiap pemeluknya mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Mengetahui tujuan hidup manusia secara
utuh, jelas dan gamblang akan mendapat bahwa umat Islam kepada tingkat
kualitas kehidupan tertinggi di dunia dan di akhirat karena juga akan
memberikan kehidupan yang penuh dengan ketenangan, keberuntungan
kebahagiaan yang hakiki dan sesuai denganharapan kodrat kemanusiaan itu
sendiri
Tujuan hidup manusia dalam pandangan islam telah tercantunm dalam ayat
suci Al Qur’an. Bahkan hanya rumusan tujuan hidupnya saja yang
dicantumkan, akan tetapi bagaimana cara mencainya pun juga secara jelas
disebutkan. Pada kesempatan ini melalui modul bahan diskusi , kita mencoba
untuk memahami dengan cara menganalisis tujuan hidup muslim dalam Al
Qur’an dan merumuskan cara mengaplikasikan ayat tsebut dalam kehidupan
nyata kita sehari-hari
2.1 Tujuan Diskusi Tujuan Hidup Muslim
Tujuan diskusi atau kuliah aktif ini adalah agar mahasiswa :
a. Dapat mengerti tujuan hidupnya berdasarkan pemahaman terhadap Al
Qur’an.
b. Dapat menjelaskan perbedaan anatara tujuan hidup muslim dengan tujuan
hidup manusia lainnya.
c. Dapat menjelaskan pengertiaan ibadah kepada Allah Swt.
3.1 Tujuan Hidup Muslim
Kaji dan analisis bahan diskusi di bawah ini:
a. Dengan memperhaikan surat adz dzariyaat (51):56; Al Fatihah (1):5-7; Al
Baqoroh(2):83-84; Al A’raaf(7): 73-74 dan 85-86, Huud (11):50-52 dan 61.
Apakah tujuan hidup sorang muslim
b. Dengan memperhatikan Surat Adz Dzaariyat(51): 55-58; maka bagaimana
anda dapat menghubungkan atau merumuskan relasi atara bezikir dan beriman
pada aya 55 rizki pada ayat 57-58 dan kekuatan tangguh pada atay 58 dengan
brbadah kepada ku pada ayat 56
c. Juga mempehatiak “ laa ta’ buduuna illallaaah” dalam ayat 83 surat al baqarah
denga berbuat baik kepada ibu bapak akum krabat anak yatim dan orang
miskin kemudian baru tunaikan shalat dan tunaikanb zakat. Bagaimanna anda
dapat menjlaskan pngertian berbadah kpada alloh swt. Dalam ataya ini deng
prestasi manusia
d. Dengan memperhatikan ayat 50 dengan 51 dan 52 sura huud 11 allah swt
menghubungkan beribadah kepada alloh swt. Dengan menurunkan rahmat
dalam atay ini misalnya beruapa hujan dan mnambah kekuatan manuai
sekaligus alloh swt menyuruli kita aar jangan berbuat dosa. Dengan demikian
maka apakah benan pengertian ibadah kepada alloh swt. Lebih banayk di tekan
pada pencapaian prestasi ahsanu amala atau amalan yang terbaik dan tingkah
laku akhlaku karimah manusian dunia.