tujuan hidup muslim

6
1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan Hidup Muslim Manusia sbagi makluk hidup dimuka bumi disebut juga sebagai mankluk sosial, makluk yang serakal, makluk agamis dan makluk yang monodualistik ( perpaduan antara jasad dan ruh). Keistimewaan manusia terletak pada peranan yang diembannya yaitu sebagi khalifah fil ardh atau khalifah dibumi. Kelebihan ini merupakan pembeda yang jelas dengan makhluk ciptaan Allah yang lain seperti malaikat,jin, iblis, setan, hewan, tumbuh-tumbuhan dan makhluk lainya yang yang tidak di ketahui oleh manusia. Wewenang dan tanggung jawab yang damanahkan oleh Allah Swt. Kepada manusia untuk mengelola alam ini bukan ssuatu hal yang sulit dan berat, karena Allah Swt, tidak akan membebankan kewajiban kepada seseorang melaikan sesuai dengan kemampuanya. Kita dibiarkan akal oleh Allah Swt dan dengan akal itu pula kita dapat bertindak dan memulai sesuatu. Memfungsikan akal dapat kita pahami sbagai upaya tujuan hidup serta merelisasikannya dalam kehidupan nyata manusia. Karena akal bukanlah benda yang statis, akan harus lah dilatih, dikembangkan , dan disempurnakan kemampuannya, mengembangkan akal adalah suatau kewajiban manusia dan dengan cara demikian daya pikir, daya nalar , daya analisa, daya cipta, rasa dan darsa manusia dapat tumbuh dan bersemi dalam diri seseorang. Pemanfaatan potensi atau berbagai macam daya yang dimiliki seseorng pada hakekatnya

Upload: stevan-wedi-kurniawan

Post on 14-Dec-2014

39 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

kji auei hfiawef sdibfn arewknfdsnvjiawgfnjikjab ref harewgidafk vnjiae ngiagndavg dre ghaeh gohaegdmkvndks hnbvkjdnfvuirnegkjhdfk vhig er gdvidsov haeor naerger gae gaer gaer g gae

TRANSCRIPT

Page 1: Tujuan Hidup Muslim

1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan Hidup Muslim

Manusia sbagi makluk hidup dimuka bumi disebut juga sebagai mankluk

sosial, makluk yang serakal, makluk agamis dan makluk yang monodualistik (

perpaduan antara jasad dan ruh). Keistimewaan manusia terletak pada peranan

yang diembannya yaitu sebagi khalifah fil ardh atau khalifah dibumi.

Kelebihan ini merupakan pembeda yang jelas dengan makhluk ciptaan Allah

yang lain seperti malaikat,jin, iblis, setan, hewan, tumbuh-tumbuhan dan

makhluk lainya yang yang tidak di ketahui oleh manusia.

Wewenang dan tanggung jawab yang damanahkan oleh Allah Swt. Kepada

manusia untuk mengelola alam ini bukan ssuatu hal yang sulit dan berat,

karena Allah Swt, tidak akan membebankan kewajiban kepada seseorang

melaikan sesuai dengan kemampuanya. Kita dibiarkan akal oleh Allah Swt

dan dengan akal itu pula kita dapat bertindak dan memulai sesuatu.

Memfungsikan akal dapat kita pahami sbagai upaya tujuan hidup serta

merelisasikannya dalam kehidupan nyata manusia.

Karena akal bukanlah benda yang statis, akan harus lah dilatih, dikembangkan

, dan disempurnakan kemampuannya, mengembangkan akal adalah suatau

kewajiban manusia dan dengan cara demikian daya pikir, daya nalar , daya

analisa, daya cipta, rasa dan darsa manusia dapat tumbuh dan bersemi dalam

diri seseorang. Pemanfaatan potensi atau berbagai macam daya yang dimiliki

seseorng pada hakekatnya sebagi khalifah Allah Swt. Mengambil peran itu

pada hakikatnya adalah bagian dari usaha mencapai tujuan penciptaan

manusia di muka bumi

Dalam Al Qur’an di jelaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah Swt.

Hanya untuk mengabdi kepadaya. Mengapa dalam artian secara susngguh

sungguh merencanakan, dan menjauhkan larangan-Nya. Perintah itu bisa

berupa ibadah mahdhah dan bisa juga ibadah ghairu mahdhah. Kedua macam

ibadah ini pada dasarnya tidak dapat dipisah pisah pisahkan, dia menyatu

dlam diri pribadi sorang muslim, melaksanakan kedua ibadah tersebut secara

berimbang utuh dan selain mendukung adalah tujuan hidup seorang muslim

Melaksakan kedua macam ibadah tersebut yang disesuaikan dengan

kemampuan dan tuntunan yang bnar dari rasulullah saw. Akan memberikan

Page 2: Tujuan Hidup Muslim

dampak positif dalam mmbentuk perilaku muslim sehari hari. Dampak

tersebut sesuai dengan tingkat kemapuan pengalaman ibadah manusia dan

sesuai pula dngan kehendak alloh swt. Namun demikian rallitas kehidupan

kita menunjukkan bahwa sebagian besar muslim cenderung untuk

memisahkan ibadah dengan kehidupan duniawi. Mereka berpendapat bahwa

yang dikatakan ibadah hanyalah sbatas ibadah mahdhah saja seperti shalat,

puasa . zakat. Haji, dan lain lain. Sedangkan ibadah yang berhubungan dengan

kehidupan dunia dipersepsikan sbagai aktifitas yang bukan termasuk dalam

ruan lingkup atau rana ibadah kpada alloh swt.

Kecenderrungan seperti itu sudah mendarah daging bahkan telah mengakar

secar salah kaparah di kalangan kita dan pemahaman seperti ini cenderung

diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara tradisional. Hal ini

mengakibatkan kita jauh tertinggal dari kehidupan duniawi sebagai wahana

menuju kemajuan kehidupan yang dijanjikan oleh Allah Swt. Pada zaman

rosululllah saw . dan para sahabat umat islam berusaha melaksanakan ajaran

atau isi Al Quran secara benar dan meneluruh dalam segala segi kehidpan

seorang muslim betpta kecilnya di setiap saat dan di setiap tempat. Dengan

meningkatkan kualitas ibadah ritual maka akan memberikan kekuatan

ruhaniah dalam diri seseorang dan selanjutnya akanmeningkatkan kekuatan

lahiriyah untukk memperbaiki kualitas khidupan duniawinya. Dengan

perkataan lain. Seorang muslim seyogyanya memandang bahwa kehidupan

dunia ini sbagai suatu mendan peperangan yang harus dimenangkan olehnya

dan sekaligu sbagi ladan menumbuhkan amal ahalih yunuk bekal kehidupan

akhirat.

Menggunakan ibada mahdhah sbagi sumber kkuatan untuk medekatkan diri

kepada alloh swt dan selaigus ridhonya adalah tujuan merka . demikian pula

membentuk dan mengembanka kkuatan ruhaniah sebagi tenaga pendorong

drieing force dalam menyelesaika setiap problematiak kehidupan duniawi

juga meruapaka tujuan juga tujuan hidup manusia. Setelah manusia brpaya

sekuat tenaga dalam mempersembahkan ibadahnya kepada sang pencipta,

maka hasil dari semua ibadah itu di serahikan kepada alloh swt. Setelah

segenap petensi dan kemampuan manusia telah dicurahakan scara baik, benar,

terarah, dan terukur, maka kita tinggal brtwakal brserah dan menerma apapun

yang dikaruniakan –nya

Mengembalikan pemahaman umat Islam secar benar haruslah di mulai

dengan meluruskan dan membenarkan terlbih dahulu penetpan atau

Page 3: Tujuan Hidup Muslim

perumusan tujuan hidupnya. Mengapa ? Pertanyaan ini dapat kita jawab secar

sederhana sudah terlalu banyak para ahli filsafat dan pemikira pemikir islam

yang telah menyimpang dari inti ajaran alquran dan sunah rasululah saw

mereka mendefinisikan bebagai macam tujuan hidup manusia dengan

rumusan rumusan yang cenderung brorintasi pada matralis , eksistensialime,

ataupun hedonisme sebagai tercemin dalam konsp pahala dan dosa.

Di tengah-tengah ketidak sengajaan menyerap bahkan mendarah dagingkan

tujuan hidup yang telah di rumuskan oleh para filsuf , para pemikir islam, dan

diri kita masing masin gmaka islam telah merumuskan tujuan hidup yang

lebih universal, sempurna dan menyeluruh untuk setiap pemeluknya mencapai

kebahagiaan dunia dan akhirat. Mengetahui tujuan hidup manusia secara

utuh, jelas dan gamblang akan mendapat bahwa umat Islam kepada tingkat

kualitas kehidupan tertinggi di dunia dan di akhirat karena juga akan

memberikan kehidupan yang penuh dengan ketenangan, keberuntungan

kebahagiaan yang hakiki dan sesuai denganharapan kodrat kemanusiaan itu

sendiri

Tujuan hidup manusia dalam pandangan islam telah tercantunm dalam ayat

suci Al Qur’an. Bahkan hanya rumusan tujuan hidupnya saja yang

dicantumkan, akan tetapi bagaimana cara mencainya pun juga secara jelas

disebutkan. Pada kesempatan ini melalui modul bahan diskusi , kita mencoba

untuk memahami dengan cara menganalisis tujuan hidup muslim dalam Al

Qur’an dan merumuskan cara mengaplikasikan ayat tsebut dalam kehidupan

nyata kita sehari-hari

2.1 Tujuan Diskusi Tujuan Hidup Muslim

Tujuan diskusi atau kuliah aktif ini adalah agar mahasiswa :

a. Dapat mengerti tujuan hidupnya berdasarkan pemahaman terhadap Al

Qur’an.

b. Dapat menjelaskan perbedaan anatara tujuan hidup muslim dengan tujuan

hidup manusia lainnya.

c. Dapat menjelaskan pengertiaan ibadah kepada Allah Swt.

Page 4: Tujuan Hidup Muslim

3.1 Tujuan Hidup Muslim

Kaji dan analisis bahan diskusi di bawah ini:

a. Dengan memperhaikan surat adz dzariyaat (51):56; Al Fatihah (1):5-7; Al

Baqoroh(2):83-84; Al A’raaf(7): 73-74 dan 85-86, Huud (11):50-52 dan 61.

Apakah tujuan hidup sorang muslim

b. Dengan memperhatikan Surat Adz Dzaariyat(51): 55-58; maka bagaimana

anda dapat menghubungkan atau merumuskan relasi atara bezikir dan beriman

pada aya 55 rizki pada ayat 57-58 dan kekuatan tangguh pada atay 58 dengan

brbadah kepada ku pada ayat 56

c. Juga mempehatiak “ laa ta’ buduuna illallaaah” dalam ayat 83 surat al baqarah

denga berbuat baik kepada ibu bapak akum krabat anak yatim dan orang

miskin kemudian baru tunaikan shalat dan tunaikanb zakat. Bagaimanna anda

dapat menjlaskan pngertian berbadah kpada alloh swt. Dalam ataya ini deng

prestasi manusia

d. Dengan memperhatikan ayat 50 dengan 51 dan 52 sura huud 11 allah swt

menghubungkan beribadah kepada alloh swt. Dengan menurunkan rahmat

dalam atay ini misalnya beruapa hujan dan mnambah kekuatan manuai

sekaligus alloh swt menyuruli kita aar jangan berbuat dosa. Dengan demikian

maka apakah benan pengertian ibadah kepada alloh swt. Lebih banayk di tekan

pada pencapaian prestasi ahsanu amala atau amalan yang terbaik dan tingkah

laku akhlaku karimah manusian dunia.