tutorial persiapan profesi

15
TUTORIAL PERSIAPAN PROFESI SKENARIO A OLEH KELOMPOK I A/KP/VIII

Upload: rerinranrun

Post on 24-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

persiapan bagi mahasiswa keperawatan untuk masuk ke profesi

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial Persiapan Profesi

TUTORIAL PERSIAPAN PROFESI

SKENARIO A

OLEH KELOMPOK I

A/KP/VIII

Page 2: Tutorial Persiapan Profesi

SKENARIO KASUS AAnak perempuan usia 8 tahun terdiagnosa ALL, berulang kali dirawat di rumah sakit untuk

mendapatkan terapi. Sekarang sedang menjalani perawatan yang

ketiga kali, sudah 23 hari berbaring di tempat tidur.

Page 3: Tutorial Persiapan Profesi
Page 4: Tutorial Persiapan Profesi

I. Identifikasi Masalah

A. Kasus leukemia limfoblastik akut (Acut Limfoblastic Leukimia)B. Penatalaksanaan Medis 1. Terapi spesifik Secara garis besar terapi dimulai dengan terapi induksi untuk

mencapai remisi hematologik (blast di sumsum tulang <5% dan hemopoesis kembali normal) dan perbaikan keadaan umum maupun gejala-gejala klinis. Biasanya ini dilakukan dengan pemberian kombinasi 4 sitostatika atau lebih, meliputi vincristine (VCR), prednisone , L-Asparaginase, metrotreksat (MTX) intratekal. Remisi lengkap kemudian diikuti dengan terapi konsolidasi terutama terhadap leukemia meningeal. Dan selanjutnya diteruskan dengan terapi rumatan/maintenance (biasanya dengan pemberian 6-Mercaptopurine (6-MP) dan MTX untuk mempertahankan remisi.

Page 5: Tutorial Persiapan Profesi

• 2. TERAPI PENUNJANG - Pengendalian infeksi: pasien dijauhkan dari

penderita infeksi dan perawatan di usahakan seseteril mungkin. Kontak dengan infeksi harus dihindari, bila ada infeksi harus diterapi dengan antibiotika yang sesuai bila perlu dengan immunoglobulin. Terapi anti mikroba dianjurkan, misalnya pemberian kontrimoksasol untuk menjegah infeksi pneumocytis carinii, khususnya bila ada granulositopenia.

- Komponen darah: tranfusi eritrosit, suspensi leukosit atau trombosit menurut indikasi.

- Diet: nutrisi yang baik merupakan syarat mutlak untuk memperbaiki keadaan umum, mempertinggi toleransi terhadap sitostatika dan menghindari infeksi. Bila prlu dengan pemberian makanan personde rawat inap maupun jalan.

Page 6: Tutorial Persiapan Profesi

3.Asuhan keperawatan leukemia pada anak

(terlampir)

Page 7: Tutorial Persiapan Profesi

II. Analisa Masalah

» irradiasi, bahan kimia, factor keturunan, infeksi virus (retrovirus).

» Proliferasi sel leukemia

» Mendesak populasi sel normal (trombosit, leukosit, Hb)

» Trombositopenia, leucopenia, anemia.

» Infiltrasi sel leukemia ke sel berbagai jaringan tubuh

» Limfadenopati, hepatosplenomegali, nyeri tulang dan sendi, meningitis, kelainan neurologik, polidipsi dan polifagi

» Terapi medis, sitostatika dan tranfusi

» Tindakan pencakokan sumsum tulang

» Inform concent

» Persiapan operasi

» Penjelasan masalah

Page 8: Tutorial Persiapan Profesi

Tinjauan teori

1.Definisi Acute lympoblastic leukemia adalah bentuk akut dari leukemia yang diklasifikasikan menurut cell yang lebih banyak dalam sumsum tulang yaitu berupa lymphoblasts. Pada keadaan leukemia terjadi proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan kematian. Paling sering terjadi pada anak-anak, dengan laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, dengan puncak insidensi pada usia 4 tahun. Setelah usia 15, ALL jarang terjadi.

Page 9: Tutorial Persiapan Profesi

Etiologi

• Penyebab leukemia belum diketahui dengan pasti. Banyak factor yang terbukti mempunyai korelasi dengan kejadian leukemia, sebagian dicurigai sebagai etiologi dan sebagian lagi sebagai factor resiko, semuanya belum jelas mekanisme pengaruhnya. Factor-faktor tersebut adalah:

Page 10: Tutorial Persiapan Profesi

Infeksi:

• pada waktu ini infeksi virus tertentu dicurigai sebagai penyebab utama leukemia, tetapi belum ada bukti yang meyakinkan. Akhir-akhir ini ditemukan Human-T-Cell-Leukemia-Lymphoma Virus (HTLU) pada penderita Adult T-Cell Leukemia dan varian T-Cell dari Hairy Cell Leukemia. Meskipun mengenai hal ini masih banyak persoalan yang belum jelas, tetapi retrovirus ini sangat dicurigai sebagai penyebab leukemia jenis tertentu.

Page 11: Tutorial Persiapan Profesi

Radiasi

Telah lama diketahui mengenai kemampuan ionizing radiation sebagai penyebab leukemia. Bukti-bukti diperoleh dari pengamatan:

Page 12: Tutorial Persiapan Profesi

- Ledakan bom nuklir dijepang meningkatkan insidens semua jenis leukemia (kecuali CLL) di kalangan orang yang terpapar radiasi dan kebetulan selamat, sejak 1,5 tahun dan mencapai puncak 6-7 tahun setelah ledakan, kemudaian menurun. Nyata kemudian bahwa kenaikan tersebut berkaitan dengan dosis yang melebihi 100 rad. Ini terlihat juga dari kenyataan tidak adanya kenaikan insidensi leukemia di kalangan personil militer yang menyaksikan percobaan ledakan nuklir di nevada.

- Radiasi medik: irradiasi terhadap penderita ankylosing spondylitis ternyata diikuti kenaikan insidensi leukemia (umumnya akut) mulai 2 tahun dan mencapai puncak 3-5 tahun sesudah penyinaran. Hal serupa juga ditemukan pada pasien Hodgkin yang mendapat radioterapi. Tidak ada bukti terjadinya kenaikan insidensi leukemia pada prosedur diagnostic dengan X-ray, kecuali bila digunakan Thorium dioxid sebagai bahan kontras (masa dulu) dan pemaparan sinar Rontgen pada janin pelvimetri.

Page 13: Tutorial Persiapan Profesi

Manifestasi klinik

• Limfosit imatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer dan mengganggu perkembangan sel normal. Akibatnya, hematopoesis normal terhambat, mengakibatkan penurunan jumlah leukosit, sel darah merah, dan trombisit. Eritrosit dan trombosit jumlahnya rendah dan leukosit jumlahnya dapat rendah atau tinggi tetapi selalu terdapat sel imatur. Manifestasi infiltrasi leukemia keorgan-organ lain lebih sering terjadi pada ALL dari pada bentuk leukemia lain

Page 14: Tutorial Persiapan Profesi

PATOFISIOLOGI • Komponen sel darah terdiri atas eritrosit atau sel darah merah (RBC) dan

leukosit atau sel darah putih (WBC) serta trombosit atau platelet. Seluruh sel darah normal diperoleh dari sel batang tunggal yang terdapat pada seluruh sumsum tulang. Sel batang dapat dibagi ke dalam lymphpoid dan sel batang darah (myeloid), dimana pada kebalikannya menjadi cikal bakal sel yang terbagis epanjang jalur tunggal khusus. Proses ini dikenal sebagai hematopoiesis dan terjadi di dalam sumsum tulang tengkorak, tulang belakang., panggul, tulang dada, dan pada proximal epifisis pada tulang-tulang yang panjang.

• ALL meningkat dari sel batang lymphoid tungal dengan kematangan lemah dan pengumpulan sel-sel penyebab kerusakan di dalam sumsum tulang. Biasanya dijumpai tinmgkat pengembangan lymphoid yang berbeda dalam sumsum tulang mulai dari yang sangat mentah hingga hampir menjadi sel normal. Derajat kementahannya merupakan petunjuk untuk menentukan/meramalkan kelanjutannya. Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan sel muda limfoblas dan biasanya ada leukositosis (60%), kadang-kadang leukopenia (25%). Jumlah leukosit neutrofil seringkali rendah, demikian pula kadar hemoglobin dan trombosit. Hasil pemeriksaan sumsum tulang biasanya menunjukkan sel-sel blas yang dominan. Pematangan limfosit B dimulai dari sel stem pluripoten, kemudian sel stem limfoid, pre pre-B, early B, sel B intermedia, sel B matang, sel plasmasitoid dan sel plasma. Limfosit T juga berasal dari sel stem pluripoten, berkembang menjadi sel stem limfoid, sel timosit imatur, cimmom thymosit, timosit matur, dan menjadi sel limfosit T helper dan limfosit T supresor.

Page 15: Tutorial Persiapan Profesi

PENATALAKSANAAN

• Terapi ALL telah mengalami kemajuan, sekitar 60% anak mencapai ketahanan hidup sampai 5 tahun. Bentuk terapi utama adalah kemoterapi dengan kombinasi vinaristine, prednisone, daunorubicin, dan asparaginase untuk terapi awal dan di lanjutkan dengan kombinasi mercaptopurine, methotrexate, vincristine, dan prednisone untuk pemeliharaan. Radiasi untuk daerah kraniospinal dan injeksi intratekal obat kemoterapi dapat membantu mencegah kekambuhan pada system saraf pusat.