uas teori hukum no. 1

Upload: rana-zara-athaya

Post on 05-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    1/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  LATAR BELAKANG

    Dalam dunia i lmu, teori menempati kedudukan yang penting. Teori

    memberikan sarana kepada kita untuk bisa merangkum masalah yang kita bicarakan

    secara lebih baik.Hal-hal yang semula tampak tersebar dan berdiri sendiri bisa disatukan

    dan ditunjukkan kaitannya satu sama lain secara bermakna. Teori, dengan demikian

    memberikan penjelasan dengan cara mengorganisasikan masalah yang dibicarakannya.

    Teori juga bisa mengandung subyektivitas, apalagi berhadapan dengan suatu fenomen

    yang cukup komplek seperti hukum. Oleh karena itulah muncul berbagai aliran dalam

    ilmu hukum,sesuai dengan pandangan oleh orang-orang yang bergabung dalam aliran-

    aliran tersebut

    Adapun engertian Teori Hukum tidak mudah memberikan definisi tentang teori

    hukum yang singkat, sederhana, definitif, tetapi komprehensif !"udikno #ertokusumo$,

    dan pendapat lain mengatakan tidak mudah memberikan definisi teori hukum yang dapat

    diterima umum ! Meuwissen dalam van Dijk , %&'() *+&$.

    - ata teori hukum adalah terjemahan dari “legal theory”, “Rechtstheorie”

    atau “rechtstheorie”.

    - Ada juga yang menyebut teori hukum dengan istilah “jurisprudence”, “legal 

     philosophy”, atau “theory of justice

    icara tentang Teori Hukum, berarti bicara tentang hukum, akan tetapi perlu dipahami

     baha Teori Hukum tidak identik dengan /lmu Hukum. Teori Hukum bukan /lmu

    Hukum, dan sebaliknya /lmu Hukum bukan Teori Hukum. /lmu Hukum mempelajari

    hukum positif (jus constitutum. /lmu Hukum adalah teorinya hukum positif atau teorinya

     praktik hukum. "edang Teori Hukum adalah teorinya /lmu Hukum. Dengan kata lain,

    /lmu Hukum adalah objek Teori Hukum.

    Teori hukum murni !the ure Theory of 0a$ adalah teori hukum positif tetapi bukan

    hukum positif suatu sistem hukum tertentu melainkan suatu teori hukum umum !generallegal theory$. "ebagai suatu teori tujuan utamanya adalah pengetahuan terhadap

    i

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    2/21

    subyeknya untuk menjaab pertanyaan apakah hukum itu dan bagaimana hukum dibuat.

    ukan pertanyaan apakah hukum yang seharusnya !hat the la ougth to be$ atau

     bagaimana seharusnya dibuat !ought to be made$. Teori hukum murni adalah ilmu hukum

    !legal science$, bukan kebijakan hukum !legal policy$.

    /de mengenai Teori Hukum #urni diperkenalkan oleh seorang filsuf dan ahli hukum

    terkemuka dari Austria yaitu Hans elsen. elsen lahir di raha pada tanggal %% Oktober 

    %''%. eluarganya yang merupakan kelas menengah 1ahudi pindah ke 2ienna. ada tahun

    %&34, elsen mendapatkan gelar doktor dalam bidang hukum. elsen memulai karirnya

    sebagai seorang teoritisi hukum pada aal abad ke-+3. Oleh elsen, filosofi hukum yang ada

     pada aktu itu dikatakan telah terkontaminasi oleh ideologi politik dan moralitas di satu sisi,

    dan telah mengalami reduksi karena ilmu pengetahuan di sisi yang lain. elsen menemukan

     baha dua pereduksi ini telah melemahkan hukum. Oleh karenanya, elsen mengusulkan

    sebuah bentuk kemurnian.  Hans elsen meninggal dunia pada %& April %&56 di erkeley.

    elsen meninggalkan hampir *33 karya, dan beberapa dari bukunya telah diterjemahkan

    dalam +* bahasa. engaruh elsen tidak hanya dalam bidang hukum melalui The ure

    Theory of 0a, tetapi juga dalam positivisme hukum kritis, filsafat hukum, sosiologi, teori

     politik dan kritik ideologi. Hans elsen telah menjadi referensi penting dalam dunia

     pemikiran hukum. Dalam hukum internasional misalnya, elsen menerbitkan rinciples of 

    /nternational 0a. arya tersebut merupakan studi sistematik dari aspek-aspek terpenting

    dari hukum internasional termasuk kemungkinan adanya pelanggaran atasnya, sanksi-sanksi

    yang diberikan, retaliasi, spektrum validitas dan fungsi esensial dari hukum internasional,

     pembuatan dan aplikasi.

    1urisprudensi ini dikarakterisasikan sebagai kajian kepada hukum, sebagai satu objek 

    yang berdiri sendiri, sehingga kemurnian menjadi prinsip-prinsip metodolgikal dasar dari

    filsafatnya. erlu dicatat baha paham anti-reduksionisme ini bukan hanya merupakan

    metodoligi melainkan juga substansi. elsen meyakini baha jika hukum dipertimbangkan

    sebagai sebuah praktek normatif, maka metodologi yang reduksionis semestinya harus

    dihilangkan. Akan tetapi, pendekatan ini tidak hanya sebatas permasalahan metodologi saja.

    embahasan utama elsen dalam teori hukum murni adalah membebaskan ilmu hukum itu

    dari unsur ideologis7 keadilan, misalnya oleh elsen dipandang sebagai konsep ideologis.

    elsen melihat dalam keadilan sebuah ide yang tidak rasional, dan teori hukum murni, ia

    mempertahankan, tidak bisa menjaab pertanyaan tentang apa yang membentuk keadilan

    karena pertanyaan ini sama sekali tidak bisa dijaab secara ilmiah. 8ika keadilan harus

    diidentikkan dengan legalitas. Dalam arti tempat keadilan berarti memelihara sebuah tatanan

    ii

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    3/21

    !hukum$ positif melalui aplikasi kesadaran atasnya

    B. KERANGKA TEORI

    erangka teori merupakan landasan dari teori atau dukungan teori dalam membangun

    atau memperkuat kebenaran dari permasalahan yang dianalisis, kerangka teori yang

    dimaksud adalah kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, sebagai dalam penulisan ini.

    Teori hukum murni menurut elsen adalah sebuah teori hukum positif. Teori ini

     berusaha menjaab pertanyaan 9apa hukum itu:9 tetapi bukan pertanyaan 9apa hukum itu

    seharusnya:9. Teori ini mengkonsentrasikan diri pada hukum semata-mata dan berusaha

    melepaskan ilmu pengetahuan hukum dari campur tangan ilrnu pengetahuan asing seperti

     psikologi dan etika. elsen memisahkan pengertian hukum dari segala unsur yang berperan

    dalam pembentukan hukum seperti unsur-unsur psikologi , sosiologi, sejarah, politik, dan

     bahkan juga etika. "emua unsur ini termasuk ;ide hukum; atau ; isi hukum; . /si hukum tidak 

     pernah lepas dari unsur politik, psikis, sosial budaya, dan lain-lain.

    C. PENGGUNAAN JUDUL

    %.

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    4/21

    D. METODE PENELITIAN

    ada penelitian hukum ini, bidang ilmu hukum dijadikan sebagai landasan ilmu

     pengetahuan induknya. Oleh karena itu maka penelitian yang digunakan adalah penelitian

    hukum. #enurut "oerjono "oekanto yang dimaksud dengan penelitian hukum adalah

    kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang

     bertujuan untuk mempelajari satu atau segala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya.

    #etode pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode pendekatan

    yuridis empiris, yaitu mengkaji bagaimana ketentuan normatif diujudkan kenyataan

    E.  PERUMUSAN MASALAH

    erdasarkan uraian latar belakang di atas, maka agar permasalahan dapat dibahas secara

    operasional sesuai dengan yang diharapkan maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan

    sebagai berikut)

    %. agaimanakah erkembangan emikiran Teori Hukum #urni:

    +. agaimanakah /mplementasinya Teori Hukum #urni di /ndonesia :

    iv

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    5/21

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A.HUKUM DALAM ARTI FORMAL

    engertian hukum menyatakan hukum dalam arti formalnya, yaitu sebagai peraturan

    yang berlaku secara yuridis.#enurut elsen, inilah hukum dalam arti yang benar, hukum

    yang murni !das reine =echt$. #enurut Hans elsen, hukum adalah suatu tatanan perbuatan

    manusia. Tatanan sendiri adalah suatu sistem hukum, dapat diartikan baha hukum

    merupakan sistem yang mengatur tatanan perbuatan manusia. "elanjutnya menurut Hans

    elsen, tidak serta merta tatanan itu berkaitan dengan perbuatan manusia, akan tetapi bisa

     juga di luar manusia, misalnya berhubungan dengan peristia-peristia alam. 0ainnya, Hans

    elsen membedakan antara tatanan hukum dan tatanan lainnya, sebagaiamana tatanan moral

    dan agama. !elsen, +3%%) *$

    /lmu Hukum adalah ilmu normatif. Hukum semata-mata berada dalam

    kaasan dunia "ollen.>iri hakiki dari norma adalah sifatnya yang hipotetis. /a lahir bukan

    karena proses alami, melainkan karena kemauan dan akal manusia.emauan dan

    akal inilah yang menelorkan pernyataan yang berfungsi sebagai asumsi dasar atau permulaan.agian lain dari teori elsen yang bersifat dasar adalah konsepsinya mengenai

    ?rundnorm.ecuali berfungsi sebagai dasar juga sebagai tujuan yang harus diperhatikan oleh

    setiap hukum atau peraturan yang ada. "emua hukum yang berada didalam kaasan

    rejim grundnorm tersebut harus mengait kepadanya, oleh karena itu bisa juga dilihat

    sebagai induk yang melahirkan peraturan-peraturan hukum dalam suatu tatanan sistem

    tertentu. ?rundnorm ini tidak perlu sama untuk setiap tata hukum

    #a@hab ina mengetengahkan, dalam teori hukum pencarian pengetahuan

    yang murni, d en g an k a t a l a i n t e o ri h u ku m h a r us m ur n i f o r ma l . / l mu

    h u ku m a da la h i lmu normatif dan hukum itu semata-mata berada dalam kaasan

    dunia sollen.

    Dengan Demikian maka )

    B Hukum adalah sebuah "istem Corma.

    B Corma merupakan pernyataan yang menekankan aspek seharusnyaE atau das solen,

    dengan menyertakan beberapa peraturan tentang apa yang harus dilakukan.

    B Corma-norma adalah produk dari aksi manusia yang deliberatif.

    v

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    6/21

    B elsen percaya baha hukum, yang merupakan pernyataan-pernyataan seharusnyaE

    tidak bisa direduksi ke dalam aksi-aksi alamiah .

    Tatanan hukum merupakan sistem norma, yaitu hirarki norma yang mempunyaikevalidan, artinya norma harus terlahir dari norma di atasnya yang mempuyai kevalidan.

    Adapun norma yang tidak diperoleh dari norma valid lain yang lebih tinggi disebut dengan

    norma dasarE. Corma dasar yang menjadi sumber utama ini merupakan pengikat diantara

    semua norma yang berbeda-beda yang membentuk suatu tatanan norma. !elsen, %(&$

    Dilihat dari hakikat norma dasar, maka dibagi menjadi dua jenis tatanan hukum !norma$

    atau sistem yang berbeda) sistem norma statis dan dinamis. Dalam sistem norma statis, norma

    itu validE dan itu berarti kita menganggap baha para individu yang perbuatannya diatur oleh norma-norma itu, harus berbuat sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh norma-norma

    tersebut, berdasarkan isinya) isinya memiliki kualitas yang terbukti secara langsung yang

    menjamin validitasnya, atau dalam istilah lain, norma itu valid karena seruannya yang

    inheren. >iri dari norma statis adalah dimana norma khususnya dapat diperoleh melalui cara

    kerja intelektual yakni melalui penyimpulan dari yang umum kepada yang khsusus. !elsen,

    %4%$

    erbeda dengan norma statis, dimana norma-norma yang beraneka ragam tidak dapat

    diperoleh dari norma dasar melalui suatu tatanan kerja intelektual. Corma dasar tersebut

    hanya meberikan otoritas tertentu, yang pada gilirannya memberikan eenang

     pembentukan norma kepada sejumlah otoritas lain. Corma- norma dari sistem dinamis harus

    lahir melalui tindakan-tindakan kehendak dari para individu yang telah diberi eenang

    untuk membentuk norma-norma atau suatu norma yang lebih tinggi. emberian eenang

    ini merupakan pendelegasian. Corma yang membentuk kekuasaan didelegasikan dari suatu

    otoritas kepada otoritas lain, otoritas yang pertama adalah otoritas yang lebih tinggi , otoritas

    yang kedua adalah otoritas yang lebih rendah. Corma dasar dari suatu sistem yang dinamis,

    merupakan peraturan yang pundamental dan menjadi rujukan bagi pembentukan norma-

    norma dari sistem tersebut. !elsen, %46$

    #enurut elsen, yang dimaksud tatanan hukum adalah bentuk norma yang dinamis.

    arena pada dasarnya norma tidak valid, disebabkan norma itu sendiri, atau dengan kata lain

    norma dasar mempunyai sisi yang kekuatan pengikatnya terbukti dengan sendirinya. Corma

    hukum tidak valid karena seruannya yang inheren. "ecara tidak langsung, elsen merujuk 

    norma tidak valid kepada jenis yang statis.

    vi

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    7/21

    Dari pernyataannya di atas, kelsen menyatakan baha hukum haruslah selalu positif, dan

     positivisme hukum terletak pada fakta baha hukum dibuat dan dihapus oleh tindakan

    manusia bukan yang lain. enjelasan sekaligus membedakan antara hukum positif dan hukum

    alam. #enurutnya norma dasar dari suatu tatanan yang positif adalah peraturan pundamentaltetang pembuatan berbagai norma dari tatanan hukum positif itu sendiri. !elsen, %4*$

    "elanjutnya, terkait dengan tata urutan norma-norma, maka dibedakan menjadi norma

    lebih tinggi dan norma lebih rendah, dalam arti hubungan antara norma yang membentuk 

    norma lain, dapat digambarkan sebagai hubungan antara superordinasi dan subordinasi yang

    merupakan kiasan keruangan. !elsen, %5&$

    Tatanan hukum yang difersonifikasikan dalam bentuk Cegara tidaklah bentuk norma yang

    satu sama lain dapat dikoordinasikan, akan tetapi berbentuk hirarki atau tingkatan-tingkatan

    yang berbada. 8elasnya, dengan mempostulasikan norma dasar, maka konstitusi menempati

    urutan tertinggi dalam hukum nasional. onstitusi disini diartikan dalam berntuk meteril

     bukan formal. onstitusi formal adalah suatu dokumen resmi, yaitu seperangkat norma

    hukum yang dapat dirubah dibaah pengaasan ketentuan-ketentuan khusus, yang tujuannya

    adalah untuk menjadikan perubahan norma-norma ini lebih sulit. "edangkan dalam arti

    materil, maka konstitusi terdiri atas peraturan-peraturan yang mengatur pembentukan norma-

    norma hukum yang besifat umum, khususnya perundang-undangan. "elanjutnya, selain

    norma umum, teradapat pula norma individu yang dibentuk dari norma umum yaitu ketika

    seorang hakim dipengadilan memproses kasus, maka yang digunaknnya adalah norma umum,

    sedangkan ketika dia memutuskan putusan atau sanksi maka dia telah membuat norma

    individu. !elsen, %'3$

    B .NILAI NORMATIF HUKUM

    etika mengakui hukum sebagai teknik sosial yang spesifik, sebagai a coercive order,kita dapat melaankannya dengan tatanan sosial lain yang sama-sama merupakan bagian

    dari masyarakat tetapi berbeda artinya. Hukum adalah suatu alat sosial yang spesifik, bukan

    tujuan. Cilai normatif Hukum bisa diperbandingkan perbedaannya dengan nilai normatif

    agama. Corma agama, sebagaimana norma moralitas, tidak tergantung kepada kepatuhan

    aktual dari para pengikutnya. Tidak ada sanksi yang benar-benar langsung sebagaimana

    norma hukum.

    #isal) etika seorang lupa untuk berdoa di malam hari, maka tidak ada instrumen langsung

    yang memberikan hukuman atas ketidakpatuhannya tersebut.

    vii

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    8/21

    .

    2aliditas dari sistem hukum bergantung dari paktik-pratik aktualnya. elsen

    mengatakan baha perturan legal dinilai sebagai sesuatu yang valid apabila normanya

    efektif !yaitu secara aktual dipraktikkan dan ditaati$E. 0ebih jauh lagi, kandungan sebenarnya

    dari Corma Dasar juga bergantung pada keefektifitasannya. "ebagaimana yang telah berkali-

    kali ditekankan oleh elsen, sebuah revolusi yang sukses pastilah revolusi yang mampu

    mengubah kandungan isi Corma Dasar.

    Terdapat keberatan terdapat definisi hukum sebagai perintah yang memaksa didasarkan

     pada fakta adanya hukum yang tidak memberikan sanksi, tetapi hanya memberikan otoritas.

    Adalah benar terdapat bagian hukum yang tidak mengatur perbuatan dengan menyediakan

    sanksi sebagai konsekuensinya. Camun harus diingat baha aturan yang dimaksud adalah

    aturan prosedural, bukan material. Hukum modern sangat jarang sekali mengatur suatu

     perbuatan tertentu tanpa membuat tindakan sebaliknya sebagai kondisi bagi suatu sanksi.

    "elain itu, definisi hukum yang tidak menentukan hukum sebagai perintah yang memaksa

    harus ditolak karena ) hanya dengan memasukkan elemen sanksilah hukum dapat dibedakan

    secara jelas dengan tatanan sosial lainnya7 paksaan adalah faktor yang sangat penting sebagai

     pengetahuan hubungan sosial dan menjadi karakter utama dari hukum7 dan adanya sanksi

    adalah karakter utama dari hukum modern dalam hubungannya antara hukum dan negara.

    emikiran yang dikemukakan elsen meliputi tiga masalah utama, yaitu tentang teori hukum,

    negara, dan hukum internasional. etiga masalah tersebut sesungguhnya tidak dapat

    dipisahkan satu dengan lainnya karena saling terkait dan dikembangkan secara konsisten

     berdasarkan logika hukum secara formal.

     Corma dasar suatu tata aturan hukum dipostulasikan sebagai aturan akhir tentang

     penetapan dan pembatalan !menerima dan kehilangan validitas$ norma dalam tata aturan

    hukum tersebut. Hukum adalah selalu hukum positif, dan positivisasi tersebut berdasarkan

     pada fakta baha hukum tersebut dibuat dan dibatalkan dengan tindakan manusia yang bebas

    dari sistem moralitas dan norma sejenis lainnya. Hal ini membedakan antara hukum positif 

    dengan hukum alam yang dideduksikan dari norma dasar tidak nyata yang dianggap sebagai

    ekspresi dari kehendak alam atau rasio alam. Corma dasar tata aturan hukum positif adalah

    semata-mata aturan fundamental di mana diatur pembuatan berbagai macam norma. /nilah

    titik aal proses pembuatan hukum dan secara keseluruhan memiliki karakter dinamis.

    Apapun isi dari suatu norma, dan apapun perbuatan manusia memungkinkan untuk menjadi

    isi suatu norma, dapat memperoleh validitasnya. "uatu norma adalah valid dan mengikat

    viii

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    9/21

    hanya berdasarkan persyaratan baha telah dibuat dalam bentuk tertentu dan lahir dengan

     prosedur dan aturan tertentu. Corma hukum mungkin dibuat dengan cara-cara yang berbeda7

    norma umum melalui kebiasaan atau legislasi, norma individual melalui tindakan judisial dan

    administratif atau transaksi hukum. Hukum selalu dibuat dengan suatu tinda- kan secara

    sengaja sebagai pembuatan hukum, kecuali dalam kasus ketika hukum berasal dari kebiasaan.

    ebiasaan adalah tindakan umum yang dilakukan secara sadar dan diakui sebagai norma

    mengikat dan bukan merupakan pilihan bebas. /nilah persyaratan yang disebut dengan opinio

     juris sive necessitatis. enafsiran atas persyaratan ini adalah baha individu yang

     perbuatannya diatur oleh kebiasaan harus menyadari perbuatannya sebagaimana ditentukan

    oleh aturan hukum. #ereka harus percaya baha mereka melaksanakan keajiban hukum

    atau memenuhi hak hukum. Doktrin tersebut adalah tidak benar karena aturan hukum yang

    dibuat melalui tindakannya tersebut tidak dengan sendirinya merupakan aturan hukum.

    Di sini dapat dibedakan antara hukum undang-undang !statutory la$ dan hukum

    kebiasaan !customary la$ sebagai dua bentuk dasar hukum. Hukum undang-undang harus

    dipahami sebagai hukum yang dibuat dengan cara selain kebiasaan, yaitu oleh legislatif,

    yudisial, atau tindakan administratif, atau oleh transaksi hukum, khususnya kontrak dan

     perjanjian internasional. =a@ memahami pemikiran elsen dengan membagi dua macam

    norma, yaitu norma original dan norma derivatif, berdasarkan model pembuatan dan berhentinya sebagai norma. Corma original adalah norma dasar yang dibuat dengan cara

    dipresuposisikan valid. "edangkan norma derivatif dibuat dengan dua macam kondisi, yaitu

    !%$ adanya eksistensi suatu norma tertentu !disebut sebagai a norm creating norm$7 dan !+$

    terjadinya peristia tertentu !norm creating events$. erhentinya status norma terjadi dalam

    dua cara, yaitu tidak pernah berlaku atau pernah berlaku di suatu aktu tetapi kemudian

    gagal. Corma dasar dari suatu tata hukum nasional tidak mengimplikasikan baha tidak 

    mungkin untuk memasuki ilayah dibelakang norma. Tentu saja seseorang mungkin bertanya

    mengapa seseorang harus menghormati konstitusi pertama sebagai suatu norma yang

    mengikat. 8aabannya mungkin baha bapak konstitusi pertama diberi kekuasaan oleh

    Tuhan. Camun karakteristik positivisme hukum adalah bebas dari pembenaran religius

    terhadap tata hukum. Hipotesis akhir positivisme adalah baha norma yang memberikan

    otoritas pada legislator pertama. Corma dasar hanyalah presuposisi yang dibutuhkan oleh

     penafsiran positivis terhadap materi hukum.

     Corma dasar tidak dibuat dalam prosedur hukum oleh organ pembuat hukum. Corma

    ini valid tidak karena dibuat dengan cara tindakan hukum, tetapi valid karena

    ix

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    10/21

    dipresuposisikan valid, dan dipresuposisikan valid karena tanpa presepsi ini tidak ada

    tindakan manusia dapat ditafsirkan sebagai hukum, khususnya norma pembuat hukum.

    2aliditas norma hukum mungkin terbatas aktunya, dan adalah penting untuk 

    memperhatikan baha akhir sebagaimana aal validitas ini ditentukan hanya oleh tata aturan

    di mana norma tersebut ada. Corma tetap valid sepanjang belum dinyatakan invalid dengan

    cara yang ditentukan oleh tata hu- kum itu sendiri. /nilah prinsip legitimasi. rinsip

    legitimasi ini tidak berlaku pada kasus revolusi atau juga disebut dengan coup dFGtat. "uatu

    revolusi terjadi ketika tata hukum suatu komunitas ditiadakan !nullified$ dan diganti dengan

    suatu tata aturan baru dengan cara yang tidak dapat dilegitimasi dengan tata aturan yang

    digantikan tersebut. "ecara hukum adalah tidak relevan apakah revolusi itu berdarah atau

    tidak, atau dilakukan oleh massa atau oleh elit pemerintahan. Dalam pandangan hukum,

    kreteria utama suatu revolusi adalah baha tata aturan yang berlaku disingkirkan dan

    digantikan dengan tata aturan baru dengan cara yang tidak diatur dalam tata aturan pertama.

    iasanya, orang yang berhasil melakukan revolusi hanya meniadakan konstitusi dan hukum

    tertentu yang memiliki signifikansi besar secara politik dan menggatinya dengan norma lain.

    "edangkan sebagian besar bagian dari tata hukum lama tetap valid dalam bingkai tata aturan

    yang baru.

    C. TEORI HUKUM MURNI

    #enurut asal-usulnya, Teori Hukum #urni merupakan suatu bentuk pemberontakan

    yang ditujukan terhadap /lmu Hukum yang /deologis, yaitu ajaran

    yanghanya mengembangkan hukum sebagai alat pemerintahan suatu re@im dari Cegara-

    negara totaliter

    . Teori ini hanya menerima hukum sebagaimana adanya, yaitu dalam bentuk peraturan-

     peraturan yang ada.#enurut elsen teori hukum murni adalah teori hukum positip. /a berusaha

    untuk mempersoalkan dan menjaab pertanyaan apakah hukumnya:E dan bukanbagaimana

    kah hukum yang seharusnya:E. arena titik tolak yang demikian itulah maka

    elsen berpendapat, baha keadilan sebagaimana la@imnya dipersoalkan hendaknya

    dikeluarkan dari ilmu hukum. Dasar pokok teori elsen adalah sebagai berikut )

    %. Tujuan teori tentang hukum, adalah untuk mengurangi kekalutan

    dan meningkatkankesatuan !unity$.

    x

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    11/21

    +. Teori hukum adalah ilmu, bukan kehendak, keinginan. /a adalah penget ahuantentang

    hukum yang ada, bukan tentang hukum yang seharusnya ada.

    6. /lmu hukum adalah normatif, bukan ilmu alam.

    *. "ebagai suatu teori tentang norma, teori hukum tidak berurusan dengan persoalan

    efektivitas norma-norma hukum.

    (. "uatu teori tentang hukum adalah formal, suatu teori tentang cara pengaturan dari

    isiyang berubah-ubah menurut jalan atau pola yang spesifik.

    4. Hubungan antara teori hukum dengan suatu sistem hukum positip tertentu seperti

    antara hukum yang mungkin dan hukum yang ada.

    . arakteristik dari norma adalah sifatnya yang hipotetis. Teori elsen dapat dirumuskan

    sebagai suatuanalisis tentang struktur hukum posistip. elsen pada dasarnya ingin

    menciptakan suatuilmu pengetahuan hukum murni, memisahkan dari unsur-unsur non-

    hukum.elsen juga menolak untuk meberi definisi hukum sebagai suatu perintah. Oleh

    karena definisi yang demikian itu menggunakan pertimbangan-pertimbangan

    subjektif dan politis. Dalam Teori elsen sejak munculnya ide tentang ?rundnorm maka

    selanjutnya proses konkretisasi setapak demi setapak, mulai dari norma dasar dan penerapann

    ya atas suatu situasi tertentu. roses ini melahirkan "tufen theory, yaitu yangmelihat tata

    hukum sebagai suatu proses menciptakan sendiri norma-norma, mulai darinorma-norma

    yang bersifat umum sampai kepada yang lebih konkrit.

    Ajaran hukum murni R!in! R!"h#$!hr!%

    adalah baha hukum itu harus dipisahkan dari sosiologis, moral, politis, historis,d an

    s e b a g a i n ya . H u k u m a d a l a h s u a t u k e h a r u s a n y a n g m e n g a t u r t i n g k a h l a k u

    m a n u s i a s e b a g a i m a h l u k r a s i o n a l . a g i n y a t i d a k m e m p e r s oa l k a n h u k u m

    i t u dalam kenyataannya, tetapi mempersoalkan apa hukumnya. ahkan dalam ajaran hu kum

    murni ini menolak keadilan dijadikan pembahasan dalam ilmu hukum.agi Hanselsen keadilan adalah masalah ideologi yang ideal-irasional.

    &.  Ajaran S#u'!n&au Th!r(.

    Ajaran ini pada mulanya dikemukakan oleh Adolf #erkl kemudian dipopulerkan oleh Hans

    elsen. Teori ini melihat hukum sebagai suatu sistem yang terdiri dari susunan norma yang

     berbentuk piramida. Corma yang lebih rendah memperoleh kekuatannya dari suatu

    norma yang lebih tinggi. "emakin tinggi suatu norma se ma ki n abstrak sifatnya,

    sebaliknya semakin rendah suatu norma semakin kongkrit sifatnya. Corma yang paling tinggi

    menduduki puncak piramida disebut ?rundnorm atau unsprungnorm. Teori jenjang melihat

    hukum itu identik dengan perundang-undangan. #enurut teori ini di luar perundang-

    xi

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    12/21

    undangan tidak termasuk hukum.Teori jenjang kemudian dihubungkan sistem hukum

    /ndonesia berdasar ketetapan #=" Co.I#="I%&44 tentang memorandum D=-?= 

    mengenaisumber tertib hukum =/ dan tata urutan peraturan perundang-undangan =/ didasari

    oleh "tuffenbau Theory dengan ciri formal legalistik.

    - The ure Theory of 0a )

    %. !he pure theory of law menekankan pada pembedaan yang jelas antara hukum empiris

    dan keadilan transcendental dengan mengeluarkannya dari lingkup kajian hukum.

    +. Hukum bukan merupakan manifestasi dari otoritas super-human, tetapi merupakan

    suatu teknik sosial yang spesifik berdasarkan pengalaman manusia.

    6. !he pure theory of law menolak menjadi kajian metafisis tentang hukum.

    *. Teori ini mencari dasar-dasar hukum sebagai landasan validitas, tidak pada prinsip-

     prinsip meta"juridis, tetapi melalui suatu hipotesis yuridis, yaitu suatu norma dasar,

    yang dibangun dengan analisis logis berdasarkan cara berpikir yuristik aktual.

    (. !he pure theory of law berbeda dengan analytical jurisprudence dalam hal the pure

    theory of law  lebih konsisten menggunakan metodenya terkait dengan masalah

    konsep-konsep dasar, norma hukum, hak hukum, keajiban hukum, dan hubungan

    antara negara dan hukum.

    4. #engapa keajiban yang terletak dalam kaidah hukum adalah suatu keajiban

    yuridis: #enurut penganut positivisme, hal ini tersangkut dengan suatu keharusan

    ekstrem, yaitu karena ada paksaanIancaman dari pihak luar jika tidak menaati.

    5. Dasarnya adalah baha asal mula segala hukum adalah undang-undang dasar negara.

    Dalam relasi negara ada penguasa dan ada rakyat, ada yang memberi perintah dan ada

    yang harus menaati perintah.

    D. KRITIK TERHADAP POKOK)POKOK PEMIKIRAN TEORI HUKUM HANS

    KELSEN

    ritik terhadap teori hukum yang dikemukakan elsen pada umumnya antara lain terkait

    dengan metode formal yang digunakan dalam #ure !heory of $aw, konsep hukum sebagai

     perintah yang memaksa namun tidak secara psikologis, postulasi validitas norma dasar,

    hubungan hukum dan negara, dan masalah konsep hukum internasional sebagai suatu sistem.

    B "alah satunya adalah %ari &hand  dalam buku-nya Modern 'urisprudence. /a

    memberikan kritik terhadap teori yang dikemukakan oleh elsen tersebut dari segi)

    xii

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    13/21

    %. Tentang Corma Dasar 

    #enurut >hand, konsep norma dasar yang dikemukakan oleh elsen tidak jelas. 1ang

    disebut dengan norma dasar tersebut bukan merupakan hukum positif tetapi suatu

     presuposisi pengetahuan yuridis, atau sesuatu yang meta-legal tetapi memiliki suatu fungsi

    hukum. "ulit untuk melihat konstribusi ure Theory of 0a terhadap suatu sistem dengan

    mengasumsikan hukum berasal dari norma dasar yang tidak dapat ditemukan.

     Corma dasar yang dikemukakan oleh elsen tidak lebih dari suatu presuposisi moral yang

    memerintahkan kepatuhan. 8ulius "tone menduga baha norma dasar tersebut hanya

    merupakan norma puncak !apeJ norm$ dan digunakan untuk tujuan seperti konstitusi

    menggantikan supremasi parlemen. enekanan baha kita harus mematuhi konstitusi

    harus didukung oleh landasan fakta sosial, moralitas dan etika umum masyarakat. Tidak 

    ada realitas makna lain yang dapat diterapkan. 2aliditas suatu norma dasar pada akhirnya

    adalah suatu prinsip moral atau tidak bermakna sama sekali.

    +. #etodologi

    "uatu sistem hukum bukan merupakan koleksi abstrak dari kategori yang mati, tetapi suatu

    susunan hidup yang bergerak secara konstan dan terdapat bahaya yang besar jika hanya

    melihat potongan-potongan dan menganalisis masingmasing bagian. Tidak akan

    didapatkan gambaran menyeluruh yang menunjukkan bagaimana sistem tersebut

     beroperasi. endekatan elsen hanya pada satu sisi ketertarikan, yaitu pada bentuk hukum

    sembari meletakkan isinya sebagai hal yang sekunder.

    6. emurnian

    elsen sangat menekankan pada analisis kemurnian sehingga pendekatan lain terhadap

     penyelidikan yuridis diabaikan. #etodenya menjadi tidak murni sepanjang mengenai

    norma dasar karena dia gagal menjelaskan bagaimana norma tersebut dan eksis.

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    14/21

    yang tidak murni. enentuan tingkatan norma sebagai bentuk kehendak hukum yang

     berbeda dengan sendirinya mengimplikasikan adanya valuasi sosial tertentu.

    *. eadilan

    "alah satu dalil ure Theory of 0a adalah baha hukum tidak dapat menjaab

     pertanyaan apakah suatu hukum itu adil atau tidak adil, atau apakah keadilan itu. eadilan

    adalah sesuatu yang di luar rasio. eadilan ditolak menjadi jia dari hukum atas nama

    kemurnian hukum. Apakah dengan begitu elsen tidak kehilangan pusat dari

     permasalahan yang dibahas: Kaman ini menangis karena masalah keadilan, baik sosial

    maupun politik, namun elsen menolak dan menyatakannya sebagai sesuatu ide yang

    irasional. Teori elsen tidak berbicara apapun tentang ketidakadilan berupa penindasan

    kulit putih minoritas terhadap kulit hitam di Afrika "elatan atau penindasan terhadan etnis

    asia di /nggris, demikian pula dengan ketidakadilan ekonomi dan politik dalam hubungan

    internasional. Apa artinya suatu studi jika substansinya diabaikan: Teori elsen hanyalah

    kulit dari sistem hukum, meninggalkan kehidupan dan aktivitasnya pada sosiolog dan

    ilmuan sosial lain. Teorinya adalah bentuk lain dari kekaburan dan penghindaran.

    (. eberlakuan

    elsen tidak memberikan sesuatu yang dapat digunakan untuk membedakan keberlakuan

    suatu norma tunggal dan keberlakuan sistem hukum secara keseluruhan. Apa yang

    dimaksud dengan keberlakuan minimum: agaimana hal itu dapat dibuktikan selain

    dengan suatu penyelidikan terhadap fakta-fakta sosial dan politik: 8ika elsen menerima

    efektifitas sebagai suatu faktor validitas, mengapa tidak juga menerima faktor yang lain

    seperti mralitas, ekonomi, dan politik. #enurut kelsen, keberlakuan adalah suatu kondisi

     bagi validitas. ertanyaan krusialnya adalah bagaimana menentukan keberlakuan tersebut:

    #isalnya penguasa militer mengambil alih kekuasaan dan menahan perdana menteri dan

     presiden negara tersebut dan kemudian mengumumkan baha dialah kepala negara saat

    itu. Dia mengesampingkan konstitusi dan menetapkan suatu keputusan yang

    ditandatanginya. agaimanakah dapat menentukan eksistensi suatu norma dasar dalam

    kondisi seperti ini: Dengan dasar apa suatu penilaian tentang keberlakuan atau

    ketidakberlakuan suatu sistem hukum:

    4. Hirarki Corma

    xiv

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    15/21

    Terdapat sumber hukum seperti kebiasaan, undang-undang, dan preseden, yang salah

    satunya tidak dapat dikatakan lebih tinggi dari yang lain. Di samping norma, dalam sistem

    hukum juga terdapat standar, prinsip-prinsip, kebijakan, asas !maJim$, yang sama

     pentingnya dengan norma, namun tidak diperhatikan oleh elsen.

    E. IMPLEMENTASI TEORI HUKUM MURNI DI INDONESIA

    /ndonesia mengalami krisis dalam penegakan hukum, mulai dari tahap formulasi,

    implementasi dan eksekusi. "elanjutnya permasalahan seputar sistem hukum yang carut

    marut meliputi kultur, struktur dan substansi, membuat Cegara ini diambang kehancuran..

    "ecara umum, permasalahan hukum di /ndonesia tidak lepas dari pencarian jati diri-model

    ajah hukum yang cocok-dimana sampai saat ini hukum /ndonesia masih berupa topeng

    yang berbeda dengan karakter pemerannya. Oleh karenanya diperlukan pembaharuan terusmenerus, dengan harapan hukum yang berlandaskan ancasila dapat terujud dan

    mendatangkan kemaslahatan sesuai dengan tujuan nasional.

    #elihat ajah hukum kita saat ini, persoalan yang timbul tidak lepas dari kelemahan

    hukum yang dipengaruhi faktor lain di luar hukum. 8ika dilihat dari sudut pandang politik 

    hukum, maka mulai dari tahapan fomulasi, implementasi dan eksekusi, hukum akan selalu

    dipengaruhi faktor-faktor di luar hukum yang sebenarnya melemahkan eksistensi hukum itu

    sendiri. Oleh karenanya, untuk menghindari konflik, maka hukum harus dimurnikan dariunsur-unsur non hukum, yang dalam pembahasan ini disebut teori hukum murni.

    "ecara teoritis, teori hukum murni Hans elsen merupakan respon dari hukum kodrat,

    sosiologi hukum dan analytical jurisprudence. Dalam teori hukum umumnya, Hans elsen

    membagi konsep hukum kepada nomostatis dan nomodinamis. Comostatis berarti perbuatan

    manusia yang diatur oleh hukum, sedangkan nomodinamis terkait dengan hukum yang

    mengatur perbuatan.

    Gksistensi negara =/ baru dapat diterima sebagai suatu kenyataannya jika cara berpikir kita menggunakan paradigma sosiologisE, bukan paradigma positivistisE.Demikian pula

    ajaran hukum murni secara realitas, empiris sudah banyak ditinggalkan hal ini diperkuat oleh

    Talcott arsons dengan teori sibernetiknya baha dalam masyarakat ada sub-sub sistem

    yaitu)

    a.  )u*")istem +konomi.

    *.  )u*")istem #olitik.

    xv

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    16/21

    c.  )u*")istem )osial.

    d.  )u*")istem udaya.

    "ub sistem hukum berada pada sub sistem sosial sehingga dari sistematikanya subsistem

    hukum diatasi oleh ekonomi dan politik. "ementara arus informasi terbesar berada pada sub

    sistem budaya, sebaliknya arus energi terbesar berada pada sub sistemekonomi, semakin kecil

     pada politik, sosial dan budaya.erdasarkan teori sibernetik dari Talcott arson secara realitas

     baha hokum sudah tidak otonom lagi. Hukum sudah dipengaruhi oleh faktor ekonomi,

     politik, etika, moral, sejarah sehingga pada saat sekarang ini dimaklumi jika ada suatu

     putusan hakim kadang-kadang atau keseringan dipengaruhi oleh unsur ekonomi dan politik.

    "eperti kasus edung

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    17/21

    yang berlaku dan mengikat secara umum atau khusus dan ditegakkan oleh atau

    melalui pemerintah atau pengadilan dalam Cegara. #enurut Teori hukum murni, baha

    objek kajian hukum !legal science$ hanyalah mengenai isi hukum positif. "edangkan

    mengenai baik atau buruk suatu kaidah yang mencerminkan system nilai tertentu, masalah

    tujuan hukum dan lain-lain, bersifat filosofis, bukan objek teori hukum, melainkan

    objek filsafat. andangan ini bertalian dengan paham legal positivismE dan Hans elsen

    merupakan salah seorang penganut Aliran ositivis. Teori Hukum #urni masih

     banyak dipakai di /ndonesia, hal tersebut tercermin dengan masih diikutinyaIditerapkannya

     beberapa pemikiran dari Hans elsen dalam sistem kehidupan secara yuridis dan dalam

    sistem ketatanegaraan7 antara lain dalam Tata

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    18/21

    instutusi politik pembentuk hukum untuk mengajukan gugatan terhadap institusi negara

    tersebut.

    Dalam hal pelanggaran tersebut dilakukan melalui pembentukan undang-undang

    maka dapat diajukan keberatan kepada Mahkmah K-n+#i#u+i dan dalam hal segala

     produk hukum dari institusi politik lainnya dibaah undang-undang diajukan kepada

    Mahkamah A,un,. "istem hukum /ndonesia pada dasarnya menganut teori yang

    dikembangkan oleh Hans elsen. /ni tampak dalam rumusan hirarkhi peraturan

     perundangan-undangan /ndonesia sebagaimana dapat kita temukan dalam asal 5

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    19/21

    BAB III

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A.KESIMPULAN

    /. Teori elsen dapat dirumuskan sebagai suatu analisis tentang struktur hukum

     positif, yang dilakukan se-eksak mungkin, suatu analisis yang bebas dari semua

     pendapat (judgements etik atau politik mengenai nilaiE.

    +. ritik yang ditujukan kepada teori elsen yang positivistis, realistis dan murni itu,

    di antaranya didorong oleh pemikiran, baha teori yang demikian itu akan terlalu

    menekankan pada hukum sebagai konsep-konsep, yang mengutamakan studi

    terhadap hukum sebagai suatu deutungsschema” yang kait- mengait secara logis

    tanpa cacat dan melupakan nilai kemanusiaannya.

    6. "istem hukum /ndonesia pada dasarnya menganut teori yang dikembangkan oleh

    Hans elsen. /ni tampak dalam rumusan hirarkhi peraturan perundangan-undangan

    /ndonesia sebagaimana diatur dalam asal 5

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    20/21

    +. Teori Hukum tidak bisa dilepaskan dari lingkungan @amannya, sekalipun

    ia berkeinginan untuk mengatakan suatu pikiran universal. Dengan demikian

    kita baiknya bersikap untuk selalu tidak melepaskan teori-teori tersebut dari

    konteks aktu pemunculannya.aling tidak teori-teori tersebut dapat

    memperkaya hasanah ilmu hukum. .

    6. "uatu bentuk kontrol masyarakat meskipun dalam bentuk yang sederhana harus

    membuktikan baha peraturan mampu mempertahankan kelangsungan

    hidup bermasyarakat dan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Tidak 

    tertutup kemungkinan peraturan itu memiliki kelemahan. Hukum hendaknya

    mampu menjadi penyeimbang antara kehendak individu, masyarakat dan

     penguasa.

    2

  • 8/16/2019 Uas Teori Hukum No. 1

    21/21

      DAFTARPUSTAKA

    - Arinanto "atya , Hak Asasi #anusia dalam Transisi olitik,

    usat "tudi Hukum Tata Cegara Lakultas Hukum