uas

10
TUGAS UAS TAKE HOME EXAMINATION Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Analisis Kasus When Radiation Therapy Kills Oleh : Fakhri Nugraha Pratama 125020305111015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Upload: fakhri-nugraha-p

Post on 08-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

TUGAS UASTAKE HOME EXAMINATION

Mata Kuliah Sistem Informasi ManajemenAnalisis Kasus When Radiation Therapy Kills

Oleh :Fakhri Nugraha Pratama125020305111015

Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas BrawijayaMalang2015

DAFTAR ISI

Daftar Isi 2

BAB I PENDAHULUAN 3

1.1 Resume Studi Kasus : When Radiation Therapy Kills ...3

1.2 Pertanyaan ...5

BAB II PEMBAHASAN ......6

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Resume Studi Kasus : When Radiation Therapy KillsKetika terapi medis baru datang yang dapat menjanjikan untuk sembuh dari penyakit dengan harga yang mahal, orang akan berpikir bahwa produsen, dokter, dan teknisi medis, bersama dengan rumah sakit dan lembaga pengawasan negara akan sangat berhati-hati dalam proses pengambilan dan proses pengaplikasiaannya tersebut. Terapi radiasi kontemporer adalah contoh yang baik dari kegagalan untuk mengantisipasi dan mengendalikan dampak negatif dari teknologi yang cukup kuat untuk membunuh.Dalam melawan kanker, hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan teknis dalam pengobatan melalui radiasi telah mewakili harapan dan kesempatan orang-orang untuk hidup bebas dari kanker. Tetapi ketika mesin yang sangat kompleks tersebut gagal dalam mengobati kanker atau ketika teknisi medis dan dokter gagal untuk mengikuti prosedur keselamatan yang tepat, maka hal tersebut menjadi penderitaan yang lebih buruk daripada penyakit. Sebuah cerita horor yang menggambarkan tentang konsekuensi dari rumah sakit yang gagal untuk memberikan pengobatan radiasi dengan aman untuk pasien kanker adalah salah satu hal yang membuat penderita kanker menjadi ketakutan. Desain dari perangkat lunak yang buruk, interface yang buruk, dan kurangnya pelatihan adalah akar dari masalah tersebut. Kematian Scott Jerome Parks dan Alexandra Jn Charles yang merupakan pasien dari rumah sakit New York City adalah contoh utama dari pengobatan radiasi akan gagal. Jerome bekerja di Manhattan selatan yang dekat dengan lokasi serangan World Trade Center menduga bahwa kanker lidahnya timbul setelah serangan World Trade Center. Pada awalnya prognosisnya tidak pasti, tetapi dia punya alasan untuk optimis. Karena mengingat kualitas perawatan yang diberikan oleh Rumah Sakit St. Vincent. Tetapi setelah menerima dosis radiasi yang salah dalam beberapa kali, kondisinya menjadi memburuk secara drastis. Mesin yang lama hanya mampu menampilkan tumor dalam bentuk dua dimensi dan memproyeksikan balok radiasi lurus. Akselerator linear yang baru mampu menampilkan tumor dalam bentuk tiga dimensi dan membentuk balok radiasi agar sesuai dengan bentuknya. Salah satu masalah yang paling umum dengan terapi radiasi adalah menemukan cara untuk menghancurkan sel-sel kanker sambil menjaga sel-sel sehat. Dengan menggunakan teknik beam yang membuat radiasi tidak melewati jaringan-jaringan yang sehat untuk menjangkau daerah kanker. Rumah Sakit mengiklankan akselerator baru mereka yang mampu untuk mengobati kanker yang sebelumnya tidak dapat diobati karena ketepatan dari metode pembentukan balok. Dalam kasus Jerome Parks dan Jn Charles, kombinasi kerusakan mesin dan kesalahan dalam penggunaan adalah kesalahan yang menakutkan. Batang otak dan leher Jerome Parks terkena dosis radiasi yang berlebihan karena kesalahan dari komputer. Sebagai akibat dari overdosis radiasi, Mr. Jerome Parks menjadi tuli dan hampir buta, bisul di mulut dan tenggorokan, mual persisten, dan sakit parah. Giginya menjadi rontok dan ia tidak bisa menelan. Akhirnya ia tidak dapat bernapas dan meninggal tidak lama setelah itu. Kasus Jn Charles sama tragisnya. Ia adalah seorang Ibu berusia 32 tahun, ia didiagnosis kanker payudara ganas, tapi tampilannya tampak baik setelah operasi payudara dan kemoterapi. Namun, akselerator linear yang digunakan oleh rumah sakit untuk menangani Jn Charles bukanlah yang terbaru. Model akselator yang digunakan rumah sakit tersebut adalah model lama yang masih menggunakan perangkat yang dikenal sebagai "wedge" untuk mencegah radiasi mencapai daerah yang tidak diinginkan dari tubuh. Pada hari ke 28, para teknisi akhirnya menyadari bahwa ada yang salah dalam pengobatan tersebut. Kulit Jn Charles mulai terkelupas. Ketika rumah sakit melihat mengapa hal ini bisa terjadi, mereka menemukan bahwa akselerator linear yang mereka gunakan tidak memiliki perintah memasukan irisan, tetapi harus diprogram terlebih dahulu oleh pengguna. Teknisi telah salah dalam melihat pesan pada layar mereka. Ini berarti bahwa Jn Charles telah terkena hampir empat kali lipat jumlah normal radiasi selama masing-masing 27 kali. Jn Charles mengalami overdosis radiasi yang membuat luka tidak akan sembuh meskipun banyak sesi dalam ruang hiperbarik dan beberapa operasi. Meskipun luka telah ditutup, dia meninggal tak lama setelah itu. Ini tampak bahwa kecerobohan dari para teknisi medis yang salah dalam memberikan pengobatan, tetapi faktor-faktor lain juga ikut memberikan kontribusi dalam kasus ini. Kompleksitas teknologi akselerator linear baru belum disertai dengan update yang tepat dalam perangkat lunak, pelatihan, dan prosedur keselamatan.Produsen mesin ini membanggakan bahwa mereka dapat dengan aman memberikan pengobatan radiasi kepada pasien setiap hari, namun rumah sakit jarang mampu menyesuaikan staf mereka untuk menangani beban kerja yang banyak atau meningkatkan jumlah pelatihan teknisi sebelum menggunakan mesin baru. Teknisi medis telah salah menganggap bahwa sistem baru dan perangkat lunak akan bekerja dengan benar. Tetapi dalam kenyataannya mereka belum diuji selama jangka waktu yang lama. Saat ini tanggung jawab untuk mengatur insiden ini jatuh pada negara,

1.2 Pertanyaan1. Apakah konsep dalam kasus yang diilustrasikan dalam bab ini? Masalah etika apa yang diangkat oleh teknologi radiasi?2. Apa saja faktor seperti manajemen, organisasi, dan teknologi yang bertanggung jawab atas masalah-masalah dalam kasus ini? Jelaskan peran masing-masing.3. Apakah anda merasa bahwa salah satu kelompok yang terlibat dalam masalah ini (manajemen rumah sakit, teknisi, produsen peralatan medis dan software) harus menerima sebagian besar kesalahan untuk insiden ini? Mengapa iya atau mengapa tidak?4. Bagaimana sebuah agen pusat melaporkan yang mengumpulkan data atas kecelakaan radiasi dapat membantu mengurangi jumlah kesalahan terapi radiasi di masa depan?5. Jika Anda bertanggung jawab untuk merancang perangkat lunak elektronik untuk akselerator linear, fitur apa yang akan dimasukan? Apakah ada fitur yang akan dihindari?

BAB IIPEMBAHASAN

1. Apakah konsep dalam kasus yang diilustrasikan dalam bab ini? Masalah etika apa yang diangkat oleh teknologi radiasi?Jawab: Konsep dalam kasus diatas adalah belum adanya sistem informasi manajemen yang memadai di rumah sakit tersebut atas kegiatan terapi radiasi kanker dalam penggunaan teknologi mesin sehingga membuat dua pasien rumah sakit tersebut meninggal. Masalah Etika dalam kasus diatas antara lain tanggungjawab dari manajemen rumah sakit, tenaga medis yang dimiliki rumah sakit, developer peralatan yang dibutuhkan oleh rumah sakit, dan akuntabilitas manajemen rumah sakit dalam penggunaan peralatan medis dan liabilitas.

2. Apa faktor seperti manajemen, organisasi, dan teknologi yang bertanggungjawab atas masalah-masalah dalam kasus ini? Jelaskan peran masing-masing.Jawab: Dalam hal manajemen, manajemen bertanggung jawab dalam pengendalian sistem informasi, pengendalian pekerjaan, dan pengendalian kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki. Dalam hal organisasi, tidak ada pihak-pihak terkait yang bertanggungjawab untuk mengatur mesin/aplikasi dan pemberian radiasi kepada pasien. Dalam hal teknologi, teknologi tidak bertanggungjawab dalam hal ini karena manusialah yang menggunakan teknologi tersebut. Jadi yang bertanggungjawab seharusnya adalah manusia yang menggunakan teknologi tersebut.

3. Apakah anda merasa bahwa salah satu kelompok yang terlibat dalam masalah ini (manajemen rumah sakit, teknisi, produsen peralatan medis dan software) harus menerima sebagian besar kesalahan untuk insiden ini? Mengapa iya atau mengapa tidak?Jawab: Tidak. Karena semua pihak disini yaitu manajemen rumah sakit, teknisi, produsen peralatan medis dan software semuanya saling berkaitan dalam hal ini. Manajemen rumah sakit belum memiliki struktur sistem informasi yang memadai atas penggunaan alat radiasi canggih tersebut dan manajemen dari rumah sakit juga kurang mengupayakan adanya pelatihan yang memadai bagi karyawan yang menggunakan peralatan tersebut, baik dari tenaga medis maupun dari teknisi yang menggunakan peralatan radiasi tersebut. Teknisi tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk menggunakan alat radiasi tersebut, sehingga kesalahan-kesalahan sederhana dari alat radiasi tersebut tidak akan dapat terdeteksi. Karena buruknya desain software interface yang dibuat oleh produsen peralatan tersebut, menyebabkan teknisi dan tenaga medis menjadi kesulitan untuk memahami peralatan tersebut dan untuk melakukan deteksi awal dari kesalahan sistem pada peralatan tersebut.

4. Bagaimana sebuah agen pusat dapat mengumpulkan data atas kecelakaan radiasi untuk dilaporkan sehingga dapat membantu mengurangi jumlah kesalahan terapi radiasi di masa depan?Agen pusat dapat melakukan pengumpulan data dengan melakukan observasi,menyebarkan kuisoner kepada pengelola dan pasien rumah sakit dan pengukuran kinerja dari alat radiasi tersebut. Kuesioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang mencakup karakteristik rumah sakit, kuesioner individu, kuesioner untuk pengelola rumah sakit yang selanjutnya dilakukan analisis secara deskriptif. Apabila ditemukan kejanggalan atau kelemahan, harus langsung segera dikonsultasikan dengan developer alat radiasi tersebut. Sehingga pembuat aplikasi memiliki gambaran mengenai penggunaan produknya. Dan pihak developer dan pembuat aplikasi dapat membuat produknya dengan lebih baik di masa depan.

5. Jika Anda bertanggung jawab untuk merancang perangkat lunak elektronik untuk akselerator linear, fitur apa yang akan dimasukan? Apakah ada fitur yang akan dihindari?Sebagai seorang perancang aplikasi yang untuk akselerator linear, sebelum membuat aplikasi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:1. Tinjauan yang sistematik mengenai kebutuhan klinis saat ini, proyeksi dan jenis penyakit pasien yang akan diterapi dengan peralatan.2. Review secara seksama mengenai prosedur pengiriman, fungsionalitas, spesifikasi teknis dan fisik, dan biaya yang dibutuhkan.3. Review mengenai ruangan yang tersedia, dana yang tersedia, ketersediaan dan kebutuhan staf/personil, ketersediaan dukungan teknis dan keahlian.4. Evaluasi kemungkinan upgrade di masa mendatang.Selain itu perlu dilakukan ditambahkan fitur aplikasi database dan deteksi dini permasalahan, sehingga setiap langkah yang dilakukan oleh tenaga medis akan langsung terekam kedalam aplikasi. Menurut saya, fitur yang dimiliki oleh akselerator linear saat ini, dalam hal ini LINAC, sudah cukup memadai dan tidak ada yang perlu dihindari.

7