uji chi square kel 1
TRANSCRIPT
Uji Kai Kuadrat pada variabel Status Ekonomi dan Status Pekerjaan terhadap perilaku ibu dalam menggunakan jamban
(Manajemen dan Analisis Data)
DOSEN : NAJMAH, SKM., MPH Kelompok 1
Irchas Eko Wiliantara Ermaliani Ade Verientic Nenny Sandi Sasmita Miska Khairia
Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Sriwijaya
Tahun 2013
UJI CHI SQUARE
Tujuan :
Menguji perbedaan proporsi / persentase antara beberapa kelompok data atau menguji hubungan antara variabel kategorik dengan variabel kategorik lainnya.
Kegunaan Uji Chi Square :
1. Independency Test (hubungan antara 2 variabel).
2. Homogenity Test (homogenitas antara sub kelompok).
3. Goodness of Fit (kesesuaian antara pengamatan dengan parameter yang dispesifikasikan).
Prinsip Dasar Uji Chi Square
Adalah membandingkan frekuensi yang terjadi
(observasi) dengan frekuensi harapan
(ekspektasi). Bila nilai frekuensi observasi dengan
nilai frekuensi harapan sama, maka dikatakan
tidak ada perbedaan/hubungan. yang bermakna
(signifikan), sebaliknya bila nilai frekuensi
observasi dan nilai frekuensi harapan berbeda,
maka dikatakan ada perbedaan/hubungan. yang
bermakna (signifikan).
Syarat Uji Chi Square
Tidak ada sel yang nilai observed yang bernilai nol
Sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel
Nilai yang diambil “continuity correction”
Jika syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya.
Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2 x 2 adalah uji Fisher
Alternatif uji Chi-Square untuk tabel 2 x K adalah uji Kolmogorof –Smirnov.
Alternatif uji Chi-Square untuk tabel selain 2 x 2 dan 2 x K adalah penggabungan sel akan terbentuk suatu tabel B x K yang baru. Uji Hipotesis yang dipilih sesuai dengan tabel B x K yang baru tersebut.
Olahraga Otak 14
Pada data “karakteristik Responden jamban sehat”Uji Kai Kuadrat pada variabel Status Ekonomi dan Status Pekerjaan terhadap perilaku ibu dalam menggunakan jamban.
UJI CHI SQUARE
Hubungan Status Ekonomi Keluarga Dalam Menggunakan Jamban Sehat
1
23
Interpretasi
Pada hasil output diatas diperoleh bahwa nilai p value sebesar 0.001, dengan demikian bahwa p value (0.001) lebih kecil dari alpha (0.05), sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara status ekonomi ibu terhadap perilaku penggunaan jamban sehat.
Ibu dengan status ekonmi kurang cenderung menggunakan jamban tidak sehat 4,218 kali lebih besar dibandigkan dengan ibu dengan status ekonomi cukup.
Di populasi dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 %, ibu yang memiliki status ekonomi kurang 1,821-9,773 kali lebih memilih tidak menggunakan jamban sehat dibandingkan dengan ibu yang mempunyai status ekonomi cukup.
Hubungan Status Pekerjaan Terhadap Perilaku Ibu
dalam Menggunakan Jamban Sehat
1
23
Interpretasi Pada hasil output diatas diperoleh bahwa nilai p value
sebesar 0.438 , dengan demikian bahwa p value (0.438) lebih besar dari alpha (0.05), sehingga Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu terhadap perilaku menggunakan jamban sehat.
Ibu yang bekerja cenderung melindungi dari penggunaan jamban tidak sehat (OR 0,5 atau 50 persen lebh rendah) dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja
Di populasi dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, ibu yang bekerja memiliki kecenderungan 0,140 hingga 1,782 kali lebih memilih menggunakan jamban sehat dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.
Tabel penyajian dalam word untuk Hubungan Status Ekonomi Dalam
Menggunakan Jamban Sehat
Tabel penyajian dalam word untuk Hubungan Status Pekerjaan Terhadap Perilaku
Ibu dalam Menggunakan Jamban Sehat
KESIMPULAN
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa status ekonomi ibu berpengaruh dalam terhadap penggunaan jamban sehat sedangkan status pekerjaan ibu tidak berpengaruh dalam penggunaan jamban sehat.