uji hedonik

28
UJI HEDONIK Oleh : Nama : Sri Mulyati NRP : 093020039 No. Meja : 4 ( Empat ) Kelompok : B Tanggal Praktikum : 16 Maret 2012 Asisten : Suci Rizana

Upload: sri-mulyati

Post on 21-Oct-2015

274 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Praktikum Uji Inderawi

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Hedonik

UJI HEDONIK

Oleh :

Nama : Sri MulyatiNRP : 093020039No. Meja : 4 ( Empat )Kelompok : BTanggal Praktikum : 16 Maret 2012Asisten : Suci Rizana

JURUSAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDANBANDUNG

2012

Page 2: Uji Hedonik

I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan,

(3) Prinsip Percobaan dan (4) Aplikasi di Bidang Pangan.

1.1. Latar Belakang

Uji kesukaan disebut juga uji hedonik. Dalam uji hedonik panelis

dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya

ketidaksukaan. Disamping panelis mengemukakan tanggapan senang, suka atau

sebaliknya mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat-tingkat

kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya dalam hal suka dapat mempunyai

skala hedonik seperti amat sangat suka, suka, agak suka. Sebaliknya jika

tanggapan itu tidak suka dapat mempunyai skala hedonik seperti amat sangat tidak

suka, sangat tidak suka, tidak suka, agak tidak suka. diantara agak tidak suka dan

agak suka kadang-kadang ada tanggapan yang disebut netral, yaitu bukan suka

tetapi bukan tidak suka (neither like not dislike) (Soekarto, 1985).

Skala hedonik dapat juga direntangkan menurut rentangan skala yang

dikehendakinya. Dalam penganalisaan pada skala hedonik ditransformasikan

menjadi skala numerik dengan angka menaik menurut tingkat kesukaan. Dengan

data numerik ini dapat dilakukan analisis statistik. Dengan adanya skala hedonik

itu sebenarnya uji hedonik secara tidak langsung juga dapat digunakan untuk

mengetahui perbedaan. Karena hal ini, maka uji hedonik paling sering digunakan

untuk menilai komoditi sejenis atau pada produk pengembangan secara

organoleptik. Jika uji pembedaan banyak digunakan dalam program

pengembangan hasil-hasil baru atau bahan mentah maka uji hedonik digunakan

untuk menilai hasil akhir produksi (Soekarto1985).

Uji kesukaan pada dasarnya merupakan pengujian yang panelisnya

mengemukakan responnya yang berupa senang atau tidak senang terhadap sifat

bahan yang di uji. Pada pengujian ini setiap panelis diminta untuk mengemukakan

pendapatnya secara spontan, tanpa membandingkan dengan sampel standar atau

sampel-sampel yang diuji sebelumnya. Oleh karena itu sebaiknya cara penyajian

secara berurutan, tidak disajikan bersama-sama (Kartika, dkk.,1988).

Page 3: Uji Hedonik

Pengujian ini umumnya digunakan untuk mengkaji reaksi konsumen

terhadap sampel yang diujikan, oleh karena itu panelis sebaiknya diambil dalam

jumlah yang besar, yang mewakili polulasi masyarakat tertentu

(Kartika,dkk., 1988).

1.2. Tujuan Percobaan

Tujuan Percobaan ini adalah untuk mengetahui apakah sifat sensoris suatu

komoditi atau produk olahan dapat diterima oleh masyarakat dan untuk mengkaji

reaksi konsumen terhadap suatu komoditi atau produk pangan.

1.3. Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan penilaian panelis terhadap sifat

organoleptik dengan penganalisaan tingkat kesukaan (skala hedonik).

1.4. Aplikasi di Bidang Pangan

Aplikasi uji hedonik di industri pangan adalah untuk menguji suatu produk

baru apakah dapat diterima oleh masyarakat atau tidak sehingga dapat diketahui

apa yang menjadi kesukaan dari konsumen dalam produk baru tersebut dengan

melihat reaksi dari masyarakat yang mencicipi produk tersebut.

Page 4: Uji Hedonik

II BAHAN, ALAT DAN METODE PERCOBAAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan-bahan Percobaan,

(2) Alat-alat Percobaan dan (3) Metode Percobaan.

2.1. Bahan-bahan Percobaan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Teh Hijau dengan

kode dan merek sampel 896 (Yeo’s), 705 ( Fresh Tea), 846 (C2) dan 102 (NU

Green Tea)

2.2. Alat-alat Percobaan

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas kecil (sloki), dan

sendok.

2.3. Metode Percobaan

2.3.1. Deskripsi Percobaan

Metode percobaan yang dilakukan pada uji hedonik adalah panelis diminta

menilai sampel yang telah disediakan berdasarkan kesannya terhadap tingkat rasa,

warna, aroma, dan after taste, yang dinyatakan dalam format yang tersedia dan

diberi tanda pada skala hedonik. Tiap sampel boleh diberi penilaian yang sama

tetapi tidak boleh ada pengulangan dan penilaian bersifat spontan.

2.3.2. Analisis Perhitungan

1) Transformasi

Ketentuan:

Page 5: Uji Hedonik

Rumus :

1. Faktor Koreksi (FK) =

(Total )2

Σ Panelis x Σ Sampel

2. JKS = [ (ΣS1)2+(ΣS2)2+.. . ..+(ΣSn)2

Σ Panelis ]−FK

3. JKP = [ (ΣP1)2+(ΣP2)2+. .. ..+(ΣPn)2

Σ Sampel ]−FK

4. JKT = [(n1)2+ (n2 )2+.. . ..+(nn)2 ]−FK

5. JKG = JKT – JKS – JKP

Tabel 1. Contoh Tabel ANAVA

Sumber

VariansidB JK

Rata-rata JK

(RJK)F Hitung

F Tabel

5% 1%

Sampel ∑ S – 1 JKS JKS/dBS RJKS/RJKG ☼ ☼

Panelis ∑ P – 1 JKP JKP/dBP RJKP/RJKG

Galat ☻ JKG JKG/dBG

Total dBs+dBp+dBg JKT

☻ dBG = dBs x dBp

Ketentuan :

1. Jika F Hitung > F Tabel pada Taraf 5% dan 1%, maka diberi tanda**

(Sangat Berbeda Nyata)

2. Jika F Hitung > F Tabel pada Taraf 5%, tetapi F Hitung < F Tabel pada Taraf

1%, maka diberi tanda* (Berbeda Nyata)

3. Jika F Hitung < F Tabel pada Taraf 5% dan 1%, maka diberi tanda tn (Tidak

Berbeda Nyata)

Tabel distribusi F

Page 6: Uji Hedonik

Tabel 2. Contoh Uji Lanjut Duncan

SSR

5%LSR 5%

Nilai

Rata-rata

Perlakukan Taraf Nyata

5%1 2 3 4

- - -

* -

-

-

1. Nilai Rata-rata diurutkan dari yang terkecil ke terbesar.

2. Tentukan Standar Galat → Sỹ = √RJK GalatΣ Panelis

3. Tentukan SSR 5% Tabel 8 (Vincent)

4. Tentukan LSR 5% → LSR = Sỹ x SSR

5. Bandingkan perlakuan dengan LSR 5%

6. Beri tanda * jika perlakuan > LSR 5%

Beri tanda tn jika perlakuan < LSR 5%

* Selisih Nilai Rata-rata

Page 7: Uji Hedonik

III HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Percobaan dan

(2) Pembahasan.

3.1. Hasil Percobaan

3.1.1. Hasil Percobaan dan Pembahasan Uji Hedonik Terhadap Warna Teh Hijau

Tabel 3. Hasil Percobaan Uji Hedonik Terhadap Warna Teh Hijau

Sampel Rata - Rata

Data Asli

Taraf Nyata

5%Merk Kode

C2 846 2.4 a

Nu Green Tea 102 3.2 a

Fresh tea 705 3.3 a

Yeo’s 896 4.4 a

(Sumber : Sri Mulyati, Kelompok B, Bilik 12-22, 2012)

Rata-rata data asli 0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

846 (C2)102 (Nu Green Tea)705 (Fresh Tea)896 (Yeo's)

Gambar 1. Diagram Batang Uji Hedonik Terhadap Warna Teh Hijau

Berdasarkan tabel anava diketahui bahwa Fhitung < dari tabel Ftabel 5%

dan 1% berarti tidak berbeda nyata pada semua sampel 896 (Yeo’s), 705 (Fresh

Page 8: Uji Hedonik

tea), 102 (Nu green tea) dan 846 (C2) dalam hal warna teh hijau sehingga tidak

perlu dilakukan uji duncan.

3.1.2. Hasil Percobaan dan Pembahasan Uji Hedonik Terhadap Aroma Teh Hijau

Tabel 4. Hasil Percobaan Uji Hedonik Terhadap Aroma Teh Hijau

Sampel Rata - Rata

Data Asli

Taraf Nyata

5%Merk Kode

Nu green tea 102 2.4 a

C2 846 2.8 a

Frash tea 705 3.5 a

Yeo’s 896 5.3 b

(Sumber : Sri Mulyati, Kelompok B, Bilik 12-22, 2012)

Rata-rata data asli0

1

2

3

4

5

6

102 (Nu Green Tea)846 (C2)705 (Freash Tea)896 (Yeo's)

Gambar 2. Diagram Batang Uji Hedonik Terhadap Aroma Teh Hijau

Berdasarkan tabel anava diketahui bahwa Fhitung > dari tabel Ftabel 5%

dan 1% maka terdapat perbedaan nyata dalam hal aroma teh hijau sehingga perlu

dilakukan uji lanjut duncan.

Berdasarkan uji lanjut duncan sampel 102 (Nu Green Tea) memeliki

keseragaman dalam hal aroma dengan sampel 846 (C2) dan 705 (Fresh Tea)

tetapi berbeda nyata dengan sampel 896 (Yeo’s).

3.1.3. Hasil Percobaan dan Pembahasan Uji Hedonik Terhadap Rasa Teh Hijau

Page 9: Uji Hedonik

Tabel 5. Hasil Percobaan Uji Hedonik Terhadap Rasa Teh Hijau

Sampel Rata - Rata

Data Asli

Taraf Nyata

5%Merk Kode

Yeo’s 896 2.3 a

Nu Green Tea 102 3 a

Fresh tea 705 3.4 a

C2 846 3.5 a

(Sumber : Sri Mulyati, Kelompok B, Bilik 12-22, 2012)

Rata-rata Data Asli 0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

896 (Yeo's)102 (Nu Green Tea)705 (Fresh Tea)846 (C2)

Gambar 3. Diagram Batang Uji Hedonik Terhadap Rasa Teh Hijau

Berdasarkan tabel anava diketahui bahwa Fhitung < dari tabel Ftabel 5% dan

1% berarti tidak berbeda nyata pada semua sampel 896 (Yeo’s), 705 (Fresh tea),

102 (Nu green tea) dan 846 (C2) dalam hal rasa teh hijau sehingga tidak perlu

dilakukan uji duncan.

3.1.4. Hasil Percobaan dan Pembahasan Uji Hedonik Terhadap Aftertest Teh

Hijau

Page 10: Uji Hedonik

Tabel 6. Hasil Percobaan Uji Hedonik Terhadap Aftertest Teh Hijau

Sampel Rata - Rata

Data Asli

Taraf Nyata

5%Merk Kode

C2 846 3 a

Nu Green Tea 102 3 a

Fresh Tea 705 3.6 a

Yeo’s 896 5 b

(Sumber : Sri Mulyati, Kelompok B, Bilik 12-22, 2012)

Rata-rata Data Asli

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

846 (C2)102 (Nu Green tea)705 (Fresh tea)896 (Yeo's)

Gambar 4. Diagram Batang Uji Hedonik Terhadap Aftertest Teh Hijau

Berdasarkan tabel anava diketahui bahwa Fhitung > dari tabel Ftabel 5%

dan 1% maka terdapat perbedaan nyata dalam hal aftertest teh hijau sehingga

perlu dilakukan uji lanjut duncan.

Berdarakna uji lanjut duncan sampel 846 (C2) memiliki persamaan dalam

hal aftertest dengan sampel 102 (Nu Green Tea) dan 705 (Fresh Tea) tetapi

berbeda nyata dengan sampel 896 (Yeo’s).

3.1.5. Hasil Percobaan dan Pembahasan Uji Hedonik Terhadap Viskositas Teh

Hijau

Tabel 7. Hasil Percobaan Uji Hedonik Terhadap Viskositas Teh Hijau

Page 11: Uji Hedonik

Sampel Rata - Rata

Data Asli

Taraf Nyata

5%Merk Kode

Nu Green Tea 102 3.2 a

Fresh Tea 705 3.3 a

C2 846 4 a

Yeo’s 896 4.4 b

(Sumber : Sri Mulyati, Kelompok B, Bilik 12-22, 2012)

Rata-rata Data Asli

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

102 (Nu Green Tea)705 (Fresh Tea)846 (C2)896 (yeo's)

Gambar 5. Diagram Batang Uji Hedonik Terhadap Viskositas Teh Hijau

Berdasarkan tabel anava diketahui bahwa Fhitung > dari tabel Ftabel 5%

dan 1% maka terdapat perbedaan nyata dalam hal visositas teh hijau sehingga

perlu dilakukan uji lanjut duncan.

Berdarakna uji lanjut duncan dapat disimpulkan bahwa dalam hal viskositas

sampel 896 (Yeo’s) berbeda nyata dengan sempel 846 (C2), 102 (Nu Green Tea)

dan 705 (Fresh Tea) tetapi sampel 846 (C2), 102 (Nu Green Tea) dan 705 (Fresh

Tea) tidak berbeda nyata dalam hal viskositas.

3.2 Pembahasan

Uji kesukaan disebut juga uji hedonik. Dalam uji hedonik panelis

dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya

Page 12: Uji Hedonik

ketidaksukaan. Disamping panelis mengemukakan tanggapan senang, suka atau

sebaliknya mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya (Soekarto, 1985).

Proses pengolahan data untuk uji hedonik sebelumnya dilakukan uji

kenormalannya. Maksud dari uji kenormalan tersebut untuk mengetahui apakah

data yang diperoleh termasuk data normal atau tidak normal. Apabila data tersebut

normal langsung dilakukan perhitungan Anava, tetapi apabila data tersebut tidak

normal dilakukan transformasi data. Data yang diperoleh menunjukan

ketidaknormalan oleh karena itu perlu dilakukan uji transformasi dengan

menggunakan rumus : √x+0,5. Maksud dari uji transformasi ini adalah untuk

mengurangi tingkat kesalahan selama pengolahan data, untuk menyeragamkan

penilaian, dan untuk memperkecil nilai yang ada. Setelah data diketahui dilakukan

perhitungan untuk Anava, seperti dB, JK, RJK, F hitung, dan F tabel 5% dan 1%.

Dalam penilaian didapatkan dari scale skoring number, yaitu angka-angka

penilaian hasil transformasi dari skala hedonik. Angka-angka tersebut dapat

diurutkan dari skala paling baik yang terbesar atau terkecil, tetapi nilai rata-rata

akan berpengaruh pada setiap urutan penilaian skala hedonik.

Untuk memperoleh hasil pengujian yang berguna sangat tergantung pada

terpeliharanya tingkat motivasi secara memuaskan. Kriteria motivasi yang baik

tidaklah sangat spesifik, tetapi motivasi yang jelek ditandai dengan pengujian

yang terburu-buru, melakukan pengujian semaunya, partisipasinya dalam

pengujian tidak sepenuh hati (Kartika, dkk, 1987).

Untuk mengetahui adanya perbedaan antar sampel yang disajikan maka

dilakukan uji lanjutan yang membandingkan nilai rata-rata antar sampel. Cara

yang dilakukan antara lain dengan uji Duncan. Cara analisanya dimaksudkan

untuk mempermudah dan mempercepat cara analisa sehingga hasilnya dapat

segera diketahui (Kartika, dkk, 1987).

Dalam penganalisaan skala hedonik ditransformasikan menjadi skala

numerik dengan angka menaik menurut tingkat kesukaan. Dengan data numerik

ini dapat dilakukan analisis statistik. Dengan adanya skala hedonik itu sebenarnya

uji hedonik secara tidak langsung juga dapat digunakan untuk mengeahui

perbedaan. Karena hal ini, maka uji hedonik paling sering digunakan untuk

Page 13: Uji Hedonik

menilai komoditi sejenis atau produk pengembangan secara organoleptik. Jika uji

pembedaan banyak digunakan dalam program pengembangan hasil-hasil baru atau

hasil bahan mentah maka uji hedonik banyak digunakan untuk menilai hasil akhir

produksi (Soekarto, 1985).

Uji pembedaan digunakan untuk menetapkan apakah ada perbedaaan sifat

senorik atau organoleptik antara dua contoh. Uji-uji ini digunkan untuk menilai

pengaruh macam-macam perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam

pegolahan pangan atau industry atau untuk mengetahui adanya perbedaan atau

persamaan antara dua produk dari komoditi yang sama (Soekarto, 1985).

Uji penerimaan menyangkut penilaian seseorang terhadap suatu sifat atau

kualitas mutu bahan yang dapat menyebabkan orang menyenangi. Jika pada uji

pembedaan panelis mengemukaan kesan akan adanya perbedaan tanpa diserati

kesan senang atau tidak maka pada uji penerimaan panelis mengemukaan

tanggapan pribadi yaitu kesan yang berhubungan dengan kesukaan atau tanggapan

senang atau tidaknya terhadap sifat sensotrik atau kualitas yang dinilai

(Soekarto, 1985).

Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentang skala yang

dikehendaki (Soekarto, 1985).

Uji kesukaan pada dasarnya merupakan pengujian yang panelisnya

mengemukakan responnya yang berupa senanga tidaknya terhadap sifat bahan

yang diuji. Pada pengujian ini digunakan panelis belum terlatih. Panelis diminta

untuk mengemukakan pendapatnya secara spontan (Kartika, dkk, 1987).

Uji lanjut Duncan digunakan untuk tingkat ketelitian yang tinggi dan bisa

digunakan untuk membandingkan pengaruh perlakuan dengan jumlah perlakuan

yang besar (Anonim, 2012).

Transformasi data bertujuan untuk mengubah data dari data yang tidak

mengikuti sebaran normal dengan keragaman antar perlakuan tidak homogen

menjadi mengikuti sebaran normal dengan keragaman antar perlakuan menjadi

homogen (Anonim, 2012).

Teh hijau adalah jenis teh yang juga tidak mengalami proses fermentasi akan

tetapi mengalami proses pengeringan dan penguapan daun yang sedikit lebih lama

Page 14: Uji Hedonik

dibandingkan teh putih. Semua jenis teh mengandung katekin, akan tetapi saat ini

teh hijau lebih populer karena kandungan katekinya lebih tinggi dibandingkan

dengan teh hitam. Sehingga teh hijau lebih dikenal sebagai jenis teh yang dapat

mencegah pertumbuhan penyakit kanker (Anonim, 2012).

Teh hijau diperoleh tanpa proses fermentasi; daun teh diperlakukan dengan

panas sehingga terjadi inaktivasi enzim. Pemanasan ini dilakukan dengan dua cara

yaitu dengan udara kering dan pemanasan basah dengan uap panas (steam). Pada

pemanasan dengan suhu 85°C selama 3 menit, aktivitas enzim polifenol oksidase

tinggal 5,49%. Pemanggangan (pan firing) secara tradisional dilakukan pada suhu

100-200°C sedangkan pemanggangan dengan mesin suhunya sekitar 220-300°C.

Pemanggangan daun teh akan memberikan aroma dan flavor yang lebih kuat

dibandingkan dengan pemberian uap panas. Keuntungan dengan cara pemberian

uap panas, adalah warna teh dan seduhannya akan lebih hijau terang

(Sulistyowati, 2010).

Gambar 6. Sampel Teh Hijau

Tabel 8. Komposisi sampel teh hijau

Merk Sampel Komposisi

Nu Green Tea air, daun teh hijau, antioksidan, vitamin C, periksa

Page 15: Uji Hedonik

identik dan teh melati.

Fresh Teaair, gula, konsentrat teh, pengatur keasaman asam sitrat,

perisa dan antioksidan asam askorbat.

C2

air, daun teh hijau, gula, pengatur keasaman (asam sitrat,

asam malat, natrium sitrat), antioksidan (asam askorbat),

perisa dan pewarna makanan.

Yeo’s air, teh hijau, gula pasir dan natrium metabisulfit.

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran

Page 16: Uji Hedonik

4.1. Kesimpulan

4.1.1. Kesimpulan Uji Hedonik Terhadap Warna Teh Hijau

Berdasarkan tabel anava diketahui bahwa Fhitung < dari tabel Ftabel 5% dan

1% berarti tidak berbeda nyata pada semua sampel 896 (Yeo’s), 705 (Fresh tea),

102 (Nu green tea) dan 846 (C2) dalam hal warna teh hijau sehingga tidak perlu

dilakukan uji duncan.

4.1.2. Kesimpulan Uji Hedonik Terhadap Aroma Teh Hijau

Berdasarkan tabel anava diketahui bahwa Fhitung > dari tabel Ftabel 5%

dan 1% maka terdapat perbedaan nyata dalam hal aroma teh hijau sehingga perlu

dilakukan uji lanjut duncan.

Berdarakna uji lanjut duncan sampel 102 (Nu Green Tea) memeliki

keseragaman dalam hal aroma dengan sampel 846 (C2) dan 705 (Fresh Tea)

tetapi berbeda nyata dengan sampel 896 (Yeo’s).

4.1.3. Kesimpulan Uji Hedonik Terhadap Rasa Teh Hijau

Berdasarkan tabel anava diketahui bahwa Fhitung < dari tabel Ftabel 5% dan

1% berarti tidak berbeda nyata pada semua sampel 896 (Yeo’s), 705 (Fresh tea),

102 (Nu green tea) dan 846 (C2) dalam hal rasa teh hijau sehingga tidak perlu

dilakukan uji duncan.

4.1.4. Kesimpulan Uji Hedonik Terhadap Aftertaste Teh Hijau

Berdasarkan tabel anava diketahui bahwa Fhitung > dari tabel Ftabel 5%

dan 1% maka terdapat perbedaan nyata dalam hal Aftertaste teh hijau sehingga

perlu dilakukan uji lanjut duncan.

Berdarakna uji lanjut duncan sampel 846 (C2) memiliki persamaan dalam

hal aftertest dengan sampel 102 (Nu Green Tea) dan 705 (Fresh Tea) tetapi

berbeda nyata dengan sampel 896 (Yeo’s).

4.1.5. Kesimpulan Uji Hedonik Terhadap Viskositas Teh Hijau

Page 17: Uji Hedonik

Berdasarkan tabel anava diketahui bahwa Fhitung > dari tabel Ftabel 5%

dan 1% maka terdapat perbedaan nyata dalam hal viskositas teh hijau sehingga

perlu dilakukan uji lanjut duncan.

Berdarakna uji lanjut duncan dapat disimpulkan bahwa dalam hal viskositas

sampel 896 (Yeo’s) berbeda nyata dengan sempel 846 (C2), 102 (Nu Green Tea)

dan 705 (Fresh Tea) tetapi sampel 846 (C2), 102 (Nu Green Tea) dan 705 (Fresh

Tea) tidak berbeda nyata dalam hal viskositas.

4.2. Saran

Saat pengujian harus benar-benar disukai oleh penguji agar mendapatkan

hasil yang diinginkan karena penilaian dilakukan sesuai dengan kesukaan setiap

panelis.

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: Uji Hedonik

Anonim., (2012), Metodologi Ilmiah, http: staff.unud.ac.id/~sampurna/wp- content/uploads/.../metodologi-ilmiah.doc . Akses: 20 Maret 2012.

Anonim (2012), Uji Duncan, http: abdulsyahid-forum.blogspot.com/2009/03/uji-duncan-multiple-range-test-dmrt.html. Akses: 20 Mater 2012

Anonim, (2012). Manfaat Teh Hijau, http://www.sosro.com/jenis-manfaat-teh-hijau.php. Akses 23 Maret 2012.

Kartika, B. Hastuti, Supartono, W., (1988), Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Soekarto, S.T., (1985), Penilaian Organoleptik, Bhatara Karya Aksara, Jakarta

Sulistyowati, (2010), Teh Sebagai Salah Satu Sumber Anti Oksidan, http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/144_16AntioxidantTea.pdf/144_16AntioxidantTea.html. Akses : 20 Maret 2012

Page 19: Uji Hedonik

LAMPIRAN

DISKUSI MODUL UJI HEDONIK

Page 20: Uji Hedonik

1. Mana yang lebih subjektif antara uji penerimaan (preferent test) dengan uji

pembedaan (difference test). Jelaskan pendapat saudara!

Jawab : lebih subjektif uji penerimaan (preference test), karena uji penerimaan

(preferent test) menyangkut penilaian suatu sifat atau mutu bahan yang

menyebabkan, orang menyenangi (kesan pribadi) berhubungan

dengan kesukaan atau tanggapan pribadi sehingga panelis yang ekstrim

benci/senang terhadap suatu komoditi tidak dapat digunakan dalam uji

pemilihan ini.

2. Apakah uji hedonik dapat meramalkan penerimaan pasar? Berikan

argumentasinya!.

Jawab : ya, karena uji hedonik merupakan suatu penilaian mutu

berdasarkan pada kesukaan panelis (kesan yang diberikan dipengaruhi oleh

suka atau tidak suka) dimana panelis yang digunakan berasal dari

konsumen itu sendiri, sehingga kita dapat mengetahui keinginan konsumen

dari hasil reaksi yang diberikan