uji karbohidrat

2
Berdasarkan sifat-sifat sakarida dan reaksi-reaksi kimia yang spesifik, karbohidrat dapat dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Nah, kali ini akan dibahas beberapa uji yang teramsuk ke dalam analisis kualitatif pada karbohidrat. Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yang dapat digunakan untuk analisis kualitatif. Bila karbohidrat direaksikan dengan larutan naftol dalam alkohol, lalu ditambahkan asam sulfat pekat secara hati-hati, maka akan berbentuk batasan cairan furfural berwarna ungu. Reaksi tersebut sangat dikenal dengan reaksi Molisch. Resorsinol Berikut beberapa uji sebagai analisis kualitatit pada karbohidrat yang lebih spesifik untuk membedakan golongan karbohidrat. Karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa karbohidrat ada yang berupa ketosa, pentosa dan asam uronat. Semuanya bisa dibedakan sesuai dengan warna yang dihasilkan. Semua bergantung pada pereaksi yang digunakan. Uji Seliwanoff; pereaksi dibuat dengan mencampurkan 3,5 mL resorsinol 0,5% dengan 12 mL HCl pekat. Encerkan menjadi 35 mL dengan air suling (aquades). Setelah selesai, sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) sebanyak 1 mL dimasukkan ke dalam 5 mL pereaksi tadi dan dimasukkan ke dalam air mendidih selama 10 menit. Jika terjadi perubahan warna menjadi merah cherry, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat jenis fruktosa. Uji Tauber; 2 tetes sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) dimasukkan ke dalam 1 mL larutan benzidina. Lalu dididihkan dan didinginkan dengan cepat. Jika timbul

Upload: jeweee

Post on 07-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

uji kualitatif karbohidrat

TRANSCRIPT

Berdasarkan sifat-sifat sakarida dan reaksi-reaksi kimia yang spesifik, karbohidrat dapat dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Nah, kali ini akan dibahas beberapa uji yang teramsuk ke dalam analisis kualitatif pada karbohidrat.Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yang dapat digunakan untuk analisis kualitatif. Bila karbohidrat direaksikan dengan larutan naftol dalam alkohol, lalu ditambahkan asam sulfat pekat secara hati-hati, maka akan berbentuk batasan cairan furfural berwarna ungu. Reaksi tersebut sangat dikenal dengan reaksi Molisch.

ResorsinolBerikut beberapa uji sebagai analisis kualitatit pada karbohidrat yang lebih spesifik untuk membedakan golongan karbohidrat. Karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa karbohidrat ada yang berupa ketosa, pentosa dan asam uronat. Semuanya bisa dibedakan sesuai dengan warna yang dihasilkan. Semua bergantung pada pereaksi yang digunakan. Uji Seliwanoff; pereaksi dibuat dengan mencampurkan 3,5 mL resorsinol 0,5% dengan 12 mL HCl pekat. Encerkan menjadi 35 mL dengan air suling (aquades). Setelah selesai, sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) sebanyak 1 mL dimasukkan ke dalam 5 mL pereaksi tadi dan dimasukkan ke dalam air mendidih selama 10 menit. Jika terjadi perubahan warna menjadi merah cherry, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat jenis fruktosa. Uji Tauber; 2 tetes sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) dimasukkan ke dalam 1 mL larutan benzidina. Lalu dididihkan dan didinginkan dengan cepat. Jika timbul warna ungu, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat jenis pentosa. Uji Iodin; larutan iodin dibuat dalam larutan KI. Sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) sebanyak satu tetes dimasukkan ke dalam pereaksi (larutan iodin tadi). Jika terjadi warna biru, maka sampel mengandung pati. Uji Benedict; pereaksi dibuat dengan mencampurkan kupri sulfat + natrium sitrat + natrium karbonat. Setelah selesai, sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) sebanyak 8 tetes ditambahkan ke dalam pereaksi kemudian dididihkan selama 5 menit. Jika terjadi endapan warna hijau, merah oranye atau kuning, maka sampel tersebut mengandung gula pereduksi. Uji Barfoed; pereaksi dibuat dengan campuran kupri asetat + asam asetat. Sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) 1 mL ditambahkan ke dalam 5 mL pereaksi tadi kemudian dididihkan selama 1 menit. Jika terjadi endapan warna merah oranye, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat jenis monosakarida. Uji Antron; pereaksi antron (0,2% dalam asam sulfat pekat). Sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) 0,2 mL ditambahkan ke dalam larutan antron. Jika terjadi warna hijau atau hijau kebiruan, maka sampel mengandung karbohidrat jenis selulosa. Uji Orsinol Bial-HCl; 5 mLpereaksi ditambahkan sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) 2-3 mL kemudian dipanaskan sampai ada gelembung gas ke permukaan. Jika terjadi endapan dan larutan berubah menjadi warna hijau, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat jenis pentosa. Uji Molisch; sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) sebanyak 2 mL ditambahkan 2 tetes larutan alfa-naftol 10% dan dikocok. Masukkan dengan hati-hati 2 mL asam sulfat pekat sehingga akan terjadi 2 lapisan (larutan sampel ada di bagian atas). Jika terjadi cincin berwarna merah ungu pada batas kedua cairan, maka sampel tersebut benar mengandung karbohidrat secara umum.