uji kekerasan vicker_astm_ e384
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Uji Kekerasan Vicker_ASTM_ E384
1/6
-
8/12/2019 Uji Kekerasan Vicker_ASTM_ E384
2/6
2.2 Jenis-jenis Pengujian Kekerasan
Jenis-jenis pengujian bahan dibagi dalam dua kelompok yaitu pengujian dengan
merusak (destructive test) dan pengujian tanpa merusak ( non destructive test).
Pengujian dengan merusak dilakukan dengan cara merusak benda uji dengan cara
diberikan pembebanan/ penetrasi sampai benda uji tersebut rusak, dari pengujian ini akan
diperoleh informasi mengenai kekuatan dan sifat mekanik bahan.Pengujian tanpa merusak dilaksanakan dengan memberi perlakuan tertentu terhadap
bahan uji sehinga diketahui adanya cacat berupa retak atau rongga pada benda uji /produk
tsb.
Pengujian dengan merusak ( destructive test) terdiri dari:
1. Pengujian Tarik (Tensile Test)
2. Pengujian Tekan (Compressed Test)
3. Pengujian Bengkok (Bending Test)
4. Pengujian Pukul (Impact Test )
5. Pengujian Puntir ( Torsion Test)
6. Pengujian Lelah (Fatique Test)
7. Pengujian Kekerasan ( Hardness Test).
Pengujian tanpa merusak ( non destruktive test) terdiri dari:1.Dye Penetrant Test
2.Electro Magnetic Test
3. Ultrasonic Test
4. SinarRongent
2.3 Pengujian Kekerasan Vickers
Pengujian kekerasan Vickers dikembangkan pada 1921 oleh Robert L. Smith dan
George E. Sandland di Vickers Ltd sebagai alternatif dari pengujian kekerasan Brinell.
Tes Vickers sering lebih mudah digunakan daripada uji kekerasan lainnya karena
perhitungan yang diperlukan adalah independen dari ukuran indentor, dan indentor dapat
digunakan untuk semua bahan terlepas dari kekerasan.
Tes Vickers dapat digunakan untuk semua logam dan memiliki salah satu skala
terluas di antara tes kekerasan. Unit kekerasan diberikan oleh tes ini dikenal sebagai
Piramida Jumlah Vickers (HV) atau Diamond Piramida Kekerasan (DPH). Jumlah
kekerasan dapat dikonversi menjadi unit pascal.
2.4 Prinsip Pengujian Vickers Bersadarkan ASTM E384Metode uji meliputi penentuan Knoop dan bahan kekerasan Vickers, verifikasi
Knoop dan mesin pengujian kekerasan Vickers, dan kalibrasi Knoop standar dan blok uji
Vickers.
Metode uji meliputi Knoop dan kekerasan Vickers pengujian yang dilakukan
menggunakan uji kekuatan dalam mikro
(9,807 10 -3 untuk 9,807 N) (1 sampai 1000 gf)
makro (> 9,807-1176,80 N) (> 1 kg sampai 120 kgf).
Catatan 1-Sebelumnya versi ini memaksa uji standar terbatas pada 9,807 N (1 kgf).
-
8/12/2019 Uji Kekerasan Vicker_ASTM_ E384
3/6
Metode uji meliputi s
makro sebagaimana ditentuk
untuk Pengujian Kekerasan
Metode uji meliputi an
selama Knoop dan penguj
akurasi, keterulangan, dan ke
Ketika Knoop dan keditentukan dalam satuan
menentukan satuan kekuata
kekuatan dalam Newton (N)
historis dan penggunaan um
untuk informasi dan sebagia
tes mengacu pada unit-unit.
F = G
A = L
HV =
2.5 Indenter pengujian Vi
Indenter terbuat dari int
metode Vickers digunakan u
yang baik. Indente berbent
adalah belah ketupat yang di
mua persyaratan untuk melakukan uji keker
an sebelumnya dalam Metode Uji E92 , Metod
ickers.
lisis terhadap sumber-sumber kesalahan yang
ian Vickers dan bagaimana faktor-faktor
mampuan untuk memproduksi hasil tes.
erasan Vickers tes dikembangkan, tingkat kram-force (gf) dan kilogram force (kgf).
dan panjang dalam Sistem Satuan Internasio
dan panjang dalam mm atau m . Namun, ka
m lanjutan, kekuatan nilai dalam gf dan unit k
besar diskusi dalam standar ini serta metode p
ya penetrasi (N)
as penetrasi (mm)
ilai kekerasam vickers (kgf)
kers
an karena memiliki nilsi kekerasan paling ting
ntuk semua benda uji,sehingga indenter harus
k piramida dengan kemiringan 136o. bentu
itung adalah diagonal dari penetrasi tersebut.
asan Vickers
e Uji Standar
dapat terjadi
empengaruhi
kuatan yangStandar ini
al (SI), yaitu
ena preseden
gf disediakan
laporan hasil
gi dank arena
mampu tekan
an penetrasi
-
8/12/2019 Uji Kekerasan Vicker_ASTM_ E384
4/6
2.6 Proses Pengujian Kekerasan Vickers
1. Pastikan benda uji sejajar parallel pada bagian atas dan bawah.2. Benda uji dibersihkan dari pelumas, oksida, bahan asing.
3. Sebelum digunakan,kalau bia benda uji di etsa agar permukaan benda uji bersih.
4. Setting alat uji Vickers pada pembebanan 1 kg.
5. Posisikan benda uji pada dudukan dan dekatkan pada lensa hingga focus.
6. Geser lensa optic dengan indenter lalu pencet tombol START, tunggu hinggan
selesai.
7. Geser kembali indenter dengan lensa dan posisikan garis hitam pertama pada titik
ujung kiri benda uji.
8. Geserkan satu garis hitam lagi pada ujung titik sebelah kanan hsil penetrasi.
9. Lalu ukur berapa panjang (d1) dalam satuan micron ().
10. Putar 90opengukuran garis dan lakukan hal yang sama seperti tahap 7 hingga 9.
11. Maka didapatkan nilai panjang (d2) dalam satuan micron ().
Jejak hasil penetrasi pengujian vickers
2.7 Keuntungan Pengujian Vickers
Dalam pengujian mikro dapat juga untuk melihat mikrostruktur benda uji.
Tanpa kita ketahui sebelumnya nama benda tetapi sudah bias menebak dari
susunan mikro strukturnya.
Dapat digunakan untuk lapisan tipis.
Indenter tetap sama walaupun berbeda jenis benda uji.
Permukaan hasil penetrasi selalu memiliki sudut yang sama.
Nlai kekerasan memiliki korelasi yang hampir sama dengan pengujian brinell.
2.8 Kekurangan Pengujian Vickers
Memerlukan waktu yang lama untuk pengujian.
Nilai kekerasan bervariasi dikarenakan penetrasi yang kecil.
-
8/12/2019 Uji Kekerasan Vicker_ASTM_ E384
5/6
3. Bahan dan Alat
a. Bahan1. SS
2. FeCr 25
3. Al
4. GxMn
5. FCD 706. Ni Hard
7. Cr 27
8. 300 M
9. Baja
10. FC 25
b. AlatPeralatan yang dipakai untuk pengujian Vickers adalah :
1. Alat pengujian vickers
2. Indenter
-
8/12/2019 Uji Kekerasan Vicker_ASTM_ E384
6/6
4. Data Praktikum
5. Analisis
6. Kesimpulan
7. Daftar pustakahttp://www.astm.org/Standards/E3.htm
http://www.astm.org/Standards/E384.htmhttp://teknik-mesin1.blogspot.com/2011/06/uji-kekerasan-vickers.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Vickers_hardness_test