uji pembeda
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi sensorik atau organoleptik adalah ilmu
pengetahuan yang menggunakan indera manusia untuk
mengukur tekstur, penampakan, aroma dan flavor produk
pangan. Uji organoleptik yang menggunakan panelis dianggap
yang paling peka sehingga sering digunakan untuk menilai mutu
berbagai jenis makanan. Uji panel sangat berperan penting dalam
pendiskripsian dan pengembangan produk. Saat ini tersedia
berbagai metode analisa organoleptik. Pada prinsipnya terdapat
3 jenis uji organoleptik, yaitu uji pembeda, uji deskripsi, dan uji
afektif. Dalam laporan ini, yang akan dibahas adalah uji
pembeda.
Uji pembedaan dimaksudkan untuk melihat secara statistik
adanya perbedaan contoh dan sensitifity test, yang mengukur
kemampuan panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensori. Uji
pembedaan terdiri dari uji perbandingan pasangan, dimana para
panelis diminta untuk menyatakan apakah ada perbedaan antara
dua contoh yang disajikan. Uji duo-trio dimana ada tiga jenis
contoh (dua sama, satu berbeda) disajikan dan para panelis
diminta untuk memilih contoh yang sama dengan standar. Uji
lainnya adalah uji segitiga, yang sama dengan uji duo-trio, tetapi
tidak ada standar yang telah ditentukan dan panelis harus
memilih satu produk yang berbeda.
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya uji pembeda ini adalah untuk
mendapatkan apakah antar sampel terjadi terjadi perbedaan
yang nyata. Kemudian untuk menguji apakah dua sampel cukup
sama sehingga keduanya dapat saling menggantikan.
II. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan adalah gelas, sendok, piring
kecil, form penilaian. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan
adalah susu cair (uji segitiga), susu bubuk (uji duo trio), dan sirup
(uji pembeda pasangan).
B. Metode
1. Uji Segitiga
Pengujian dilakukan di dalam ruangan bersekat dimana
setiap panelis dapat melakukan pengujian sendiri. Kepada
setiap panelis disajikan tiga sampel berkode (tiga gelas susu
cair) dan dijelaskan bahwa terdapat dua sampel yang sama
dan satu sampel berbeda. Kemudian panelis menguji setiap
produk dari kiri ke kanan, dan memilih sampel yang berbeda.
Jika sama, maka diberi skor 0, jika berbeda diberi skor 1.
2. Uji Duo Trio
Kepada panelis disajikan 3 sampel (susu bubuk) secara
bersamaan yang terdiri dari 1 sampel reference (R) yang
merupakan sampel dan dua sampel uji berkode yang salah
satunya merupakan sampel. Uji dilakukan panelis mulai dari
reference dan selanjutnya sampel yang berkode sama atau
berbeda dari reference. Jika sama diberi skor 0, jika berbeda
diberi skor 1.
3. Uji Pembeda Pasangan
Kepada panelis disajikan dua sampel (sirup) dan diminta
menentukan apakah kedua sampel tersebut sama atau
berbeda. Jika sama diberi skor 0, jika berbeda diberi skor 1.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengujian
Uji Pembeda Pasangan
PanelisSirup
Rasa Kemanisan
1 0 1
2 0 0
3 0 1
4 0 1
5 0 0
6 0 0
7 1 1
8 0 0
9 0 1
10 0 0
11 0 1
12 0 1
13 1 1
14 0 1
15 0 1
16 0 0
17 0 1
18 0 0
19 0 1
20 0 1
21 0 1
22 0 1
23 0 1
24 0 0
25 0 1
26 1 1
27 0 0
28 0 1
29 0 1
30 0 1
31 0 1
32 1 1
33 0 1
34 0 1
35 0 1
Jumlah 4 26
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan (berdasar tabel):
1. Tidak terdeteksi adanya perbedaan rasa sirup antara contoh baku dengan
sampel pada tingkat galat/eror 5%
2. Terdeteksi adanya perbedaan kemanisan antara contoh baku dengan sampel
pada tingkat galat/eror 1%
Uji Pembeda Segitiga
Paneli susu
swarna kehalusan rasa
876 745 269 876 745 269 876 745 269
1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
2 0 0 0 0 0 0 0 1 0
3 0 1 0 1 0 0 0 1 0
4 1 0 0 0 0 0 1 1 1
5 0 1 0 0 1 0 0 1 0
6 0 0 1 0 1 0 1 1 1
7 1 0 0 0 1 0 0 1 0
8 0 0 0 0 1 0 0 1 0
9 0 0 0 0 0 0 0 1 0
10 0 0 0 0 0 0 0 1 0
11 1 0 0 1 0 0 0 1 0
12 0 1 0 0 0 0 0 1 0
13 1 0 0 0 0 1 0 0 1
14 0 1 0 0 0 0 1 0 0
15 0 0 1 1 0 0 0 1 0
16 0 1 0 0 1 0 0 1 0
17 0 1 0 0 1 0 0 1 0
18 0 0 0 0 0 0 0 1 0
19 0 0 0 0 0 0 0 1 0
20 0 1 0 0 1 0 0 1 0
21 0 0 0 1 0 0 1 1 1
22 0 1 0 0 0 0 0 1 0
23 1 0 0 0 0 1 0 0 1
24 0 0 0 0 0 0 1 0 0
25 0 0 1 0 0 0 1 1 1
26 0 1 0 0 1 0 0 1 0
27 0 1 0 0 1 0 0 1 0
28 0 0 0 0 1 0 0 0 1
29 0 1 0 0 1 0 0 1 0
30 1 0 0 1 0 0 0 0 1
31 0 1 0 0 1 0 0 1 0
32 1 0 0 0 0 1 0 0 1
33 0 0 0 1 0 0 1 1 1
34 0 1 0 0 0 0 0 1 0
35 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Jumla
h7 13 3 6 12 3 7 27 11
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan :
1. Dari segi warna susu yang diuji (876, 745, 269) tidak terdeteksi perbedaan
rasa pada tingkat galat/eror 5%
2. Dari segi kehalusan susu yang diuji (876, 745, 269) tidak terdeteksi adanya
perbedaan kehalusan pada tingkat galat/eror 5%
3. Dari segi rasa susu yang diuji (876, 269) tidak terdeteksi adanya perbedaan
rasa pada tingka galat/eror 5%. Untuk contoh uji 745 terdeteksi perbedaan
rasa pada tingkat galat/eror 0,1%
Uji Duo-Trio
Panelis
susu
warna kehalusan rasa
307 521 307 521 307 521
1 1 1 1 0 1 0
2 0 0 0 1 1 1
3 0 0 1 0 1 0
4 0 0 0 1 0 0
5 0 1 0 1 0 1
6 0 1 0 1 0 1
7 1 0 1 0 1 0
8 0 0 0 1 0 1
9 0 0 1 0 0 0
10 1 0 1 0 1 0
11 0 1 0 1 0 1
12 1 0 1 0 1 1
13 0 0 1 0 1 1
14 1 0 0 0 1 1
15 1 0 0 1 0 1
16 0 1 1 0 1 1
17 1 0 1 0 1 0
18 0 0 1 0 0 0
19 0 0 1 0 1 0
20 0 0 0 0 0 0
21 0 0 0 1 1 1
22 1 0 1 0 1 0
23 0 1 1 0 1 1
24 0 0 0 0 0 0
25 0 0 1 0 1 0
26 0 1 0 1 0 1
27 0 1 0 1 0 1
28 0 0 0 1 0 0
29 0 0 1 0 1 0
30 1 0 1 0 1 0
31 0 1 0 1 0 1
32 1 0 1 0 1 0
33 0 0 0 0 1 0
34 0 0 1 0 1 0
35 1 0 0 1 0 0
jumlah 11 9 18 13 20 15
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan :
1. Dari segi warna tidak terdeteksi perbedaan warna antara contoh baku dengan
kedua sampel pada tingkat 5%
2. Dari segi kehalusan tidak terdeteksi perbedaan kehalusan antara contoh baku
dengan kedua sampel pada tingkat 5%
3. Dari segi rasa tidak terdeteksi perbedaan rasa antara contoh baku dengan
kedua sampel yang diujikan pada tingkat 5%
B. Pembahasan
Pengujian organoleptik mempunyai macam-macam cara. Cara-cara
pengujian itu dapat digolongkan dalam beberapa kelompok. Cara pengujian yang
paling populer adalah kelompok pengujian pembedaan (defference tests)
Pengujian pembedaan digunakan untuk menetapkan apakah ada
perbedaan sifat sensorik atau organoleptik antara dua contoh. Meski pun dalam
pengujian dapat saja sejumlah contoh disajikan bersama tetapi untuk
melaksanakan pembedaan selalu ada dua contoh yang dapat dipertentangkan.
Untuk mempertentangkan contoh-contoh yang diuji dapat menggunakan
bahan pembanding (reference) tetapi dapat pula tanpa bahan pembanding. Jika
hanya berminat pada ada atau tidak ada perbedaan antara dua contoh produk
maka bahan pembanding tidak perlu. Sebaliknya jika berminat pada pengaruh
suatu perlakuan maka diperlukan bahan pembanding. Pembedaannya dapat
mempunyai arah atau tanpa arah. Pembedaan berarah jika dalam pembedaan
contoh-contoh itu disertai arah perbedaan yaitu, lebih kecil atau lebih besar dan
bahan baku. Jika pembedaan itu tidak berarah tidak perlu disertai pernyataan
lebih yang satu terhadap yang lain; cukup kalau dapat menyatakan bahwa
perbedaan itu ada. Jika dalam pembedaan itu diguriakan bahan pembanding
(reference) maka sifat-sifat organoleptik yang ingin dibedakan harus betul-betul
jelas dan dipahami para panelis. Keandalan (reliability) dan uji pembedaan
tergantung dan pengenalan sifat mutu yang diinginkan, tingkat latihan, dan
kepekaan masing-masing anggota panelis.
Jumlah anggota panelis mempengaruhi derajat keandalan hasil pengujian.
Meskipun dernikian uji pembedaan yang dilakukan secara saksama dengan
menggunakan panelis yang terlatih akan memberikan hasil pembedaan yang jauh
lebih baik daripada yang dilakukan tanpa menggunakan panelis terlatih meskipun
dengan anggota panelis yang besar jumlahnya. Uji pembedaan biasanya
menggunakan anggota panelis yang berjumlah 15-30 orang yang terlatih.
Macam-macam uji pembedaan :
1. Uji pasangan
Uji pasangan juga disebut paired comparison, paired test atau dual corn
paration. Dalam pengujian dengan uji pasangan, dua contoh disajikan bersamaan
atau berurutan dengan nomor kode berlainan. Masing-masing anggota panel
diminta menyatakan ada atau tidak ada perbedaan dalam hal sifat yang dujikan.
Agar pengujian mi cfektif, sifat atau kriteria yang diujikan harus jelas dan
dipahami panelis.
Ada dua cara uji pasangan yaitu dengan dan tanpa dengan bahan
pembanding (reference). Dan dua contoh yang disajikan yang satu dapat
merupakan bahan pembanding atau sebagai kontrol sedangkan yang lain sebagai
yang dibandingkan, dinilai atau yang diuji.
Pada umumnya dibutuhkan 20 sampai 50 panelis untuk uji beda dari
kontrol dan diminta untuk menentukan seberapa besar perbedaan yang ada antara
sampel dengan kontrol. Apabila uji beda dari kontrol ini dipilih dengan tujuan
menghindari perbandingan yang kompleks atau faktor kelelahan, maka sampel
yang disajikan tidak boleh lebih dari satu pasangan pada waktu yang sama.
Panelis yang diikutsertakan dalam panel bisa merupakan panelis terlatih atau
tidak, akan tetapi tidak boleh campuran keduanya. Semua panelis harus
memahami prosedur pengujian, arti skala-skala yang digunakan, dan mengetahui
bahwa adanya sampel yang sama dengan kontrol.
Dalam pengujian pasangan dilakukan pembandingan antara contoh baku
dengan satu sampel. Contoh yang diujikan adalah sirup, yang dibandingkan dari
sirup tersebut adalah rasa dan tingkat kemanisan. Dari 35 panelis tidak terlatih, 4
panelis memberikan penilaian bahwa rasa dari kedua surip yang diujikan berbeda,
31 panelis lainnya memberikan penilaian rasa sirup sama. Jika dilihat dari nilai
tabel maka diperoleh bahwa tidak terdeteksi adanya perbedaan rasa pada tingkat
5%. Dari 35 panelis tidak terlatih, 26 panelis memberikan penilaian bahwa
kemanisan dari kedua sirup yang diujikan berbeda, 9 panelis lainnya memberikan
penilaian kemanisan dari sirup sama.
2. Uji segitiga (triangle test)
Uji segitiga digunakan untuk mendeteksi perbedaan yang kecil. Pengujian
ketiga contoh itu biasanya dilakukan bersamaan tetapi dapat pula berurutan. Uji
pembedaan digunakan ketika sensori analisis ingin melihat
apakah dua sampel memiliki perbedaan yang nyata atau tidak.
Salah satu dari uji pembeda adalah ujui pembedaan keseluruhan
yang terdiri dari uji segitiga, uji duo trio, dan uji pembeda
pasangan.
Uji segitiga digunakan untuk menunjukkan apakah ada
perbedaan karakteristik sensori diantara dua sampel. Tujuan
penggunaan uji segitiga antara lain menentukan ada tidaknya
perbedaan produk akibat perubahan dalam bahan baku, proses
pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan; menentukan ada
tidaknya perbedaan secara keseluruhan, dimana tidak ada atribut
spesifik yang dapat diidentifikasi sebagai atribut yang
mempengaruhi; memilih dan menyeleksi panelis dalam
kemampuan membedakan.
Pengujian dilakukan di dalam ruangan bersekat dimana
setiap panelis dapat melakukan pengujian sendiri. Kepada setiap
panelis disajikan tiga sampel berkode (tiga gelas susu cair) dan
dijelaskan bahwa terdapat dua sampel yang sama dan satu
sampel berbeda. Pada uji segitiga, sampel sedapat mungkin
disajikan langsung secara bersamaan, kecuali untuk sampel yang
meiliki sifat bulky, dan mempunyai penampakan yang berbeda
lebih baik disajikan satu-satu. Panelis diperintahkan untuk
menguji sampel-sampel dari kiri ke kanan dan diperbolehkan
untuk mengulang kembali pengujian terhadap sampel
sebelumnya selama pengujian masih berlangsung.
Umumnya panelis yang digunakan berjumlah 20 sampai 40
panelis, namun 12 panelis juga dapat digunakan apabila produk
mempunyai perbedaan yang besar dan mudah untuk dilihat.
Sebaliknyan uji ini membutuhkan 50-100 panelis apabila
perbedaannya sulit dideteksi. Panelis yang digunakan dalam uji
ini sedikitnya mengenal uji segitiga (format, tugas, dan prosedur
pengujian), dan mengenal produk yang akan diujikan, terutama
karena daya ingat tentang flavor memegang peran penting
dalam uji segitiga ini.
3. Uji duo-trio
Uji mi seperti halnya pada uji segitiga, tiap-tiap anggota panel disajikan 3
contoh, 2 contoh dan bahan yang sama dan contoh ketiga dan bahan yang lain.
Bedanya ialah bahwa salah satu dan 2 contoh yang sama itu dicicip atau dikenali
dulu dan dianggap sebagai con toh baku, sedangkan kedua contoh lainnya
kemudian. Dalam penyu guhannya ketiga contoh itu dapat diberikan bcrsamaan.
Atau contoh bakunya diberikan lcbih dulu baru kemudian kedua contoh yang lain
disuguhkan.