uji tekan

Upload: ramadhansyahputra

Post on 06-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uji tekan

TRANSCRIPT

UJI TEKAN

UJI TEKANNama: Niko Andriano BBRamadhan SyahputraSamuel KristiawanUji tekan adalah pengujian suatu benda yang besarnya sama dengan gaya persatuan luas yang menyebabkan benda yang diuji hancur bila dibebani dengan gaya tekan tersebut. Tujuannya untuk mengetahui kuat tekan maksimum yang dapat diterima oleh benda sampai benda tersebut mengalami kehancuran.

Pengertian UJI TekanKekuatan tekan adalah kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan beban yang akan mengurangi ukurannya. Kekuatan tekan dapat diukur dengan memasukkannya ke dalam kurva teganganregangan dari data yang didapatkan dari mesin uji. Beberapa bahan akan patah pada batas tekan, beberapa mengalami deformasi yang tidak dapat dikembalikan. Deformasi tertentu dapat dianggap sebagai batas kekuatan tekan, meski belum patah, terutama pada bahan yang tidak dapat kembali ke kondisi semula (irreversible).Pengetahuan mengenai kekuatan tekan merupakan kunci dalam mendesain sebuah struktur. Kekuatan tekan dapat diukur dengan mesin uji universal. Pengujian kekuatan tekan, seperti halnya pengujian kekuatan tarik, dipengaruhi oleh kondisi pengujianPada beberapa bahan uji yang dibuat panjang, dia akan melengkung jika diuji menggunakan pengujian tekan. Namun pengujian tekan ini masih diperlukan karena ada beberapa bahan yang memiliki perbedaan sehingga bahan tersebut berbeda pula sifat bahan dalam menerima pengujian tekan. Umumnya, pengujian tekan ini dilakukan pada logam yang bersifat getas, karena bahan uji yang demikian memiliki titik hancur yang terlihat jelas saat dilakukan pengujian tekan.

ALAT UJI TEKAN adalah salah satu alat uji mekanik untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tekan.Caranya adalah dengan memberikan gaya tekan kepada bahan uji. Konstruksi Mesin Uji Pengujian TekanUntuk melaksanakan pengujian tekan, kita memerlukan benda uji yang lainnya.Benda uji itu dipasang pada mesin penguji (sama dengan pengujian tarik) dengan gaya tekan yang akan semakin bertambah besar akhirnya menekan pada batang tersebut, maka batang ini akan menjadi pendek dan akhirnya rusak dan pecahALAT UJI TEKAN akan memberikan informasi mengenai seberapa besar pengukuran yang akan diuji terhadap bahan sehingga standarisasi yang diinginkan dapat tercapai dengan sempurna.

Mesin Uji Pengujian TarikMesin Uji Pengujian Tekan

Mesin Uji Pengujian TekanStandardisasi Bahan Uji Pengujian Tekan

Untuk menghindari variasi bentuk bahan uji atau spesimen, maka untuk bahan uji ini diatur berdasarkanstandardisasi pengujian, dimana bahan uji tekan ini dikelompokanke dalam dua jenis bahan uji, yaitu bahan uji yang masuk dalamstandarisasi ketentuan secara proporsional dan non-proporsionalAngka konstanta bahan uji sebagaimana ditentukan untukbahan yang memenuhi syarat proporsional diatur pula berdasarkanstandar Dp, yakniDP-5 dan Dp-10, dimanaDP-5 adalah Lo = 5.do; dan Dp-10 adalah Lo = 10.do.Beberapabagian lain dari bentuk bahan uji proporsional ini ialah pada bagianprismatis Le = Lo + 2mUntuk bahan uji bulat harga Le harus diantara Lo + d danLo + 2d. Sedangkan untuk benda uji segi empat perbandingan antaratebal dengan lebarnya adalah 1: 4 , tapi tidak berlaku untuk bahanuji yang tipis.Rumus Pengujian TekanBahan uji diberikan gaya tekan. Rumus tegangan dan regangan sama dengan yang dipakai pada uji tarik, hanya tanda beban negative (tekan). Hasil uji akan memberikan harga negative. tegangan geser di rumuskan

Grafik Pengujian Tekan

. Pada kurva tegangan-regangan diatas Kurva akan menunjukkan pembelokan arah, ketika kerucut tekanan bertemu.Hal ini terjadi karena saat kerucut tekanan bertemu (ada penampang benda kerja yg mendapat akumulasi beban dari arah atas & bawah)

Grafik Pengujian TekanSifat Mekanik Bahan UjiPengujian untuk menentukan sifat mekanik batuan dapat dilakukan diantaranya dengan pengujian dibawah ini :Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compressive Strength)Pengujian TriaksialPengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compressive Strength)Pengujian ini menggunakan mesin tekan untuk menekan percontoh batu yang berbentuk silinder, balok atau prisma dari satu arah (uniaksial).Perbandingan antara tinggi dan fiameter percontoh (l/D) mempengaruhi nilai kuat tekan batuan. Untuk perbandingan l/D = 1 kondisi tegangan triaksial saling bertemu sehingga akan memperbesar nilai kuat tekan batuan untuk pengujian kuat tekan digunakan 2 < l/D < 2,5. Makin besar l/D maka kuat tekan akan bertambah kecil

GambarPerpindahan dari percontoh batuan baik aksial (l) maupun lateral(D) selama pengujian diukur dengan menggunakan dial gauge atauelectric strain gauge.Dari hasil pengujian kuat tekan, dapat digambarkan kurva tegangan-regangan (stress-strain) untuk tiap percontoh batu, kemudian ari kurva ini dapat ditentukan sifat mekanik batuan :1. Kuat tekan c2. Batas Elastik E3. Modulus Young E = a4. Poissons Ratio = l1 a1

a = regangan aksial l = regangan lateral v = regangan volumikKurva tegangan-regangan hasil pengujian kuat tekanv=a+2lcE1laal1a1Pengujian ini adalah salah satu pengujian yang terpenting dalam mekanika batuan untuk menentukan kekuatan batuan di bawah tekanan triaksial. Percontoh yang digunakan berbentuk silinder dengan syarat-syarat sama pada pengujian kuat tekan.

Pengujian TriaksialDari hasil pengujian triaksial dapat ditentukan:

-Strength envelope (kurva instrinsic) atau selubung kekuatan-Kuat geser atau shear strength-Sudut geser dalam, -Kohesi, C

13=23=2 1Kondisi tegangan pada pengujian triaksialnTLingkaran Mohr dan kurva instrinsik hasil pengujian triaksialCProses pengujian tekanVideo