ulil albab

13
Ulul Albab (2) Oleh Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag. 5. Surat Ali Imran ayat 190-194 َ ّ ن ي ف قْ لَ خ ت َ وَ مَ ّ س ل ضْ رَ ْ ل َ و فَ ل تْ خ َ و لْ يَ ّ ل ل ارَ هَ ّ لن َ وٍ اتَ ي- َ ل ي ل و0 ل( 2 اتَ 2 يْ لَ ْ ل 190 َ ن ي ذَ ّ ل) َ ون0 ر0 كْ > ذَ يَ َ ّ اً امَ تِ ق ً ود0 ع0 قَ و يَ لَ عَ وْ م ه 2 ب و0 > ن0 2 خَ ون0 رَ ّ كَ فَ تَ يَ و ي ف قْ لَ خ ت َ وَ مَ ّ س ل ضْ رَ ْ ل َ و اَ يَ ّ 2 يَ ر اَ مَ تْ قَ لَ خ َ ذَ هً ل ط اَ 2 يَ X كَ > ن اَ حْ 2 ب0 س اَ ي قَ قَ 2 ت َ ذَ ع( ارَ ّ ي ل 191 اَ يَ ّ 2 يَ ر) َ X كَ ّ ن ْ نَ م ل خْ ذ0 يَ ارَ ّ ي ل ْ ذَ فَ ق0 هَ تْ يَ زْ خَ اَ مَ وَ ن ي م ل اَ ّ h ظ ل لْ ن م اَ يَ ّ 2 يَ رٍ ارَ صْ نَ اَ يَ ّ ي اَ يْ ع مَ س اً ي ادَ ي0 م ي ادَ يُ ي انَ م ي ْ ل لْ نَ و0 ن م َ ءْ م0 ك ّ 2 يَ ر 2 ب اَ ّ يَ م- اَ ف اَ يَ ّ 2 يَ رْ ز فْ غ اَ ف اَ يَ ل اَ يَ 2 ي و0 ن0 دْ ز ّ فَ كَ و اَ ّ يَ ع اَ ي | ي اَ ت ّ يَ س اَ يَ ّ قَ وَ نَ وَ عَ م1

Upload: ilham-dwi

Post on 02-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ulil albab

TRANSCRIPT

Page 1: ulil albab

Ulul Albab (2)

Oleh Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag.

5. Surat Ali Imran ayat 190-194

� �ق� ف�ي ن�إ ل موات� خ ض� الس� ر� ف� واأل� �ال ت �ل� واخ� �ي �هار� الل ات� والن ي !ول�ي آل أل�

( اب� �ب ل �ذ�ين190األ� ون (ال !ر! ذ�ك �ه ي ام/ا الل �ه�م� وعلى وق!ع!ود/ا ق�ي !وب ن ج!

ون �ر! فك ت �ق� ف�ي وي ل موات� خ ض� الس� ر� ا واأل� �ن ب ق�ت ما ر ل اط�ال/ هذا خ ب

ك ان �ح ب ا س! �ار�) عذاب فق�ن ا191الن �ن ب �ك (ر �ن !د�خ�ل� من� إ �ار ت فقد� الن

ه! �ت ي خ�ز �م�ين وما أ �لظ�ال ا م�ن� ل �ن ب �صار�ر ن ا أ �ن �ن ا إ م�ع�ن /ا س اد�ي اد�ي م!ن !ن �يمان� ي �إل� ل

ن� !وا أ !م� ءام�ن Lك ب �ر �ا ب ا فآمن �ن ب ا فاغ�ف�ر� ر ن ا ل ن !وب فLر� ذ!ن �ا وك ا عن �ن ات Lئ ي ا س وف�ن وت

ار�) مع �ر ب ا193األ� �ن ب ا (ر �ن ا ما وءات ن �ك على وعد�ت ل س! ا وال ر! !خ�ز�ن و�م ت ي

امة� �ق�ي �ك ال �ن ل�ف! ال إ !خ� �م�يعاد ت (194) ال

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya

malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-

orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring

dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya

Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,

maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa

yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia,

dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan kami,

1

Page 2: ulil albab

sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu):

"Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami

ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-

kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan

kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan

rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat.

Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji." (Q.S. Ali Imran 3:190-194)

Kelompok ayat-ayat inilah yang paling banyak menjelaskan ciri-ciri ulul

albab dibandingkan dengan ayat-ayat lain, dan ayat-ayat ini pulalah yang paling

sering dikutip oleh para penulis dan penceramah tatkala menjelaskan tentang siapa

ulul albab menurut Al-Qur’an Al-Karim.

Dari penjelasan panjang lebar tentang ulul albab pada ayat-ayat yang dikutip

di atas, kita dapat menyimpulkan beberapa sifat ulul albab sebagai berikut:

a. Dapat melihat tanda-tanda kekuasaan Allah SWT pada penciptaan langit dan

bumi serta pergantian siang dan malam ( � �ق� ف�ي ن�إ ل موات� خ ض� الس� ر� واأل�

ف� �ال ت �ل� واخ� �ي �هار� الل ات� والن ي !ول�ي آل اب� أل� �ب ل األ� ).

Langit dan bumi tidaklah tercipta demikian saja secara kebetulan, tetapi

diciptakan oleh Allah SWT dengan sempurna dan indah. Allah pula lah yang

mengatur planet dan bintang-bintang yang ada di jagad raya. Salah satu

fenomena alam raya yang secara rutin dialami oleh manusia adalah siang dan

malam. Pergantian siang dan malam bagi ulul albab bukanlah hanya sekadar

peristiwa alam biasa, tetapi merupakan peristiwa yang menunjukkan kekuasaan

Allah SWT.

2

Page 3: ulil albab

b. Senantiasa berzikir kepada Allah SWT di mana saja berada dan situasi

kondisi bagaimana pun ( �ذ�ين ون ال !ر! ذ�ك �ه ي ام/ا الل وعلى وق!ع!ود/ا ق�ي

�ه�م� !وب ن .(ج!

Ulul albab akan selalu ingat kepada Allah SWT, baik waktu berdiri, duduk

maupun waktu berbaring. Semua yang dilakukan, termasuk aktivitas ilmiah,

adalah perwujudan dari zikirnya kepada Allah SWT. Ulul albab akan selalu

berzikir kepada Allah, baik dengan hati, lisan dan tentu saja dengan amal

perbuatannya. Dengan demikian mereka tidak akan sombong dan lupa diri

dengan kelebihan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

c. Tiada henti-hentinya mengembangkan ilmu, meningkatkan kualitas ilmu dan

metodologi ilmu pengetahuan ( ون �ر! فك ت �ق� ف�ي وي ل موات� خ الس�

ض� ر� .(واأل�

Ulul albab selalu memikirkan dan merenungkan penciptaan langit dan bumi,

karena dari mengamati, mempelajari dan meneliti sifat-sifat alam yang

ditetapkan oleh Allah SWT, dapat dirumuskan teori, hukum dan pada akhirnya

melahirkan bermacam disiplin ilmu pengetahuan. Bukankah di samping

melalui wahyu, Allah SWT menurunkan ilmunya kepada umat manusia

melalui alam yang terbentang.

d. Selalu memohon dan memanfaatkan potensi dan kesempatan yang disediakan

oleh Allah SWT ( ا �ن ب ق�ت ما ر ل اط�ال/ هذا خ ب )

Ulul albab menyadari sepenuhnya bahwa apapun yang diciptakan oleh Allah

SWT berguna dan bermanfaat untuk umat manusia. Tidak ada satupun yang

3

Page 4: ulil albab

diciptakan dengan sia-sia. Oleh sebab itu ulul albab harus dapat mengerahkan

segenap potensi yang dimilikinya untuk memahami dan memecahkan rahasia

penciptaan Allah atas segala sesuatu dan berusaha pula secara maksimal untuk

menjadikan semua ciptaan Allah bermanfaat untuk hidup dan kehidupan, baik

di dunia, apalagi di akhirat.

e. Mengakui kekuasaan Allah SWT (( ك ان �ح ب س!

Dalam mengkaji dan merenungkan alam semesta ciptaan Allah SWT, ulul

albab sampai kepada sebuah kesimpulan, betapa hebat dan indahnya ciptaan

Allah SWT. Pengakuan akan kekuasaan Allah itu dapat menghilangkan segala

keangkuhan diri dan kesombongan ilmu pengetahuan. Manusia, betapapun luas

dalamnya ilmu yang dimiliki tidaklah ada artinya sama sekali dibandingkan

dengan keluasan ilmu Allah SWT Yang Maha segala-galanya. Jangankan

untuk mencipta seperti Allah, untuk memahmi ciptaan Allah saja kemampuan

manusia sangat terbatas. Di situlah ulul albab mengucapkan, Maha Suci

Engkau ya Allah.

f. Cenderung menjauhkan prilaku menyimpang dan kembali pada prilaku yang

mendapat keridhaan Allah SWT ( ا �ار� عذاب فق�ن الن )

ا �ن ب �ك ر �ن !د�خ�ل� من� إ �ار ت ه! فقد� الن �ت ي خ�ز وما أ

�م�ين �لظ�ال �صار� م�ن� ل ن أ ))

Jika ulul albab, dengan kelebihan ilmu yang dikaruniakan Allah kepada mereka,

tidak sampai kepada titik pengakuan dan pengagungan kemahakuasaan Allah

SWT, bahkan justru sebaliknya, dengan ilmu pengetahuannya mereka

4

Page 5: ulil albab

mengingkari dan kufur kepada Allah SWT, bahkan menepuk dada

membanggakan ilmu pengetahuannya dengan sombong, maka para cendekiawan

seperti itu pantas mendapatkan siksaan dalam api neraka kelak. Oleh sebab itulah,

ulul albab senantiasa memohon kepada Allah jangan sampai menjadi cendekiaan

yang sombong dan kufur kepada Allah. Ulul albab selalu bermohon kepada Allah

SWT supaya dijauhkan dari siksaan api neraka.

g. Beriman dengan teguh dan senantiasa memperbaiki kualitas keimanannya

( ا �ن ب ا ر �ن �ن ا إ م�ع�ن /ا س اد�ي اد�ي م!ن !ن �يمان� ي �إل� ن� ل !وا أ !م� ءام�ن Lك ب �ر �ا ب فآمن )

Ulul albab sadar sepenuhnya bahwa iman itu bergerak naik turun secara

fluktuatif. Iman akan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan

kemaksiatan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas iman adalah

mempelajari dengan sungguh-sungguh dan mendalami ajaran-ajaran Allah

SWT, baik yang diwahyukan melalui Rasul-Nya maupun yang diciptakan

dalam alam semesta yang sangat luas. Ulul albab mengharapkan dengan

bertambahnya ilmu pengetahuan, bertambah pulalah amal saleh sehingga pada

akhirnya keimanan mereka semakin meningkat. Jangan sampai ilmu

pengetahuan yang didapat justru membuat iman berkurang, bahkan

menjauhkan diri mereka dari Allah SWT.

h. Senantiasa menyadari kekhilafan dan meneguhkembangkan kepribadian

dalam mengembangkan kemampuan diri ( ا �ن ب ا فاغ�ف�ر� ر ن ا ل ن !وب فLر� ذ!ن �ا وك عن

ا �ن ات Lئ ي (س

5

Page 6: ulil albab

Ulul albab menyadari sepenuhnya bahwa manusia tidak luput dari sifat lupa,

alpa, dan kadangkala tidak dapat mengendalikan nafsunya, sehingga keluar

dari rel yang telah digariskan oleh Allah SWT. Tetapi sebaik-baik orang yang

bersalah, adalah yang segera menyadari kesalahannya dan bertekad untuk tidak

mengulangi lagi kesalahan tersebut pada masa-masa yang akan datang.

i. Senantiasa ikhlas, dan siap luluh berkorban mempersembahkan bakti pada

Allah membela kebenaran dan keadilan ( ا وف�ن ار� مع وت �ر ب األ� )

Ulul albab menyadari sepenuhnya bahwa tujuan dari kehidupan di atas

permukaan bumi ini adalah beribadah kepada Allah SWT. Ibadah dalam arti

yang seluas-luasnya, termasuk membela kebenaran dan menegakkan keadilan.

Dalam berbuat kebajikan itu ulul albab menyadari bahwa dia tidak dapat

melakukan sendiri, harus bersama-sama dalam jamaah, tolong menolong, bahu

membahu dengan para pejuang kebenaran. Ulul albab rela memperjuangkan

kebenaran sampai titik darah penghabisan.

j. Berwawasan masa depan, kemuliaan dan perencanaan ( ا وال !خ�ز�ن و�م ت ي

امة� �ق�ي �ك ال �ن ل�ف! ال إ !خ� �م�يعاد ت ال )

Ulul albab selalu berorientasi ke masa depan, yaitu masa depan yang paling

jauh, bukan hanya di dunia, tetapi lebih-lebih lagi masa depan di Akhirat nanti.

Kehidupan di dunia ini hanya sementara dan berlangsung sangat pendek, yang

abadi dan tidak terbatas adalah kehidupan di Akhirat nanti. Oleh sebab itu

apapun yang dilakukan oleh ulul albab di dunia ini selalu berorientasi untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan di Akhirat nanti.

6

Page 7: ulil albab

6. Surat Al-Maidah ayat 100

و�ي ال ق!ل� ت س� �يث! ي ب �خ Lب! ال و� والط�ي ك ول ب ع�ج ة! أ �ر ث �يث� ك ب �خ �ق!وا ال �ه فات الل

!ول�ي اأ اب� ي �ب ل !م� األ� �ك عل �ح!ون ل !ف�ل ت

“Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun

banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai

orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan." (Q.S. Al-Maidah 5:100)

Ulul albab mampu memisahkan yang jelak dari yang baik, kemudian ia pilih

yang baik, walaupun ia harus sendirian mempertahankan kebaikan itu. Ia tetap

konsisten mempertahankannnnya sekalipun harus berhadapan dengan para

pendukung keburukan yang jumlahnya sangat banyak.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------Sumber:

Suara Muhammadiyah Edisi 2 2002

7