ull irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26724...hari ini karn is tanggal 10 bulan...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR YANG
MELEKAT PADA TAX PA YER (WAJIB PAJAK)
TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN
PAJAK BUMI DAN BANGUN.AN
(Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebayoran Baru 2)
••• Ull I
Oleh:
Nama : Angga Munggara Han_· sman --rn tt'rtn, ·,_" -·--~,_, ____ ~-""'-~""-~,..~t-J
NIM : 10308202933~~;.1 '. 'i.J:"Q'T ....................... .. ,.,: .. ,.,,,._," ; £:i'c.i.v..·:;.l>::[;k.~S'2s k lasHika~i : ................. "
llRUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGER[
SY ARrF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009
...........................
ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR YANG
MELEl(A T P ADA TAX PA YER (WAJIB PAJAK) TERHADAP
KEBERHASILAN PENERIMAAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
(Studi Empiris Di Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kebayoran Baru Dua)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Angga Munggara Harisman
NIM: 103082029330
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Abdul Hamid, M.S. Afif Sulfa S.E.,Ak.,M.Si. NIP : 131 474 891
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY A TULLAH
JAKARTA
Hari ini Karn is Tanggal 10 Bulan Dcsembcr tahun Dua ribu Scmbilan telah dilakukan Ujian Skripsi atas Nama Angga Munggara Harisman, NIM : 103082029330 dcngan judul skripsi "Analisis Pengarull Faktor-Falitor Yang Melekat Pada Tax Payer (wajib Pajak)Terlladap Keberlzasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kenayoran Baru Dua). Memperhatikan kemampuan keilmuan dan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan llmu Sosial Univcrsitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, I 0 Desember 2009
Tim Penguji Ujian Skripsi
Ke tu a S.ekretaris
Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS NIP : 131.474.891
Afif Sulfa, S.E.,Ak.,M.Si.
Hari ini Rabu Tanggal 18 Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Angga Munggara Harisrnan NIM:
I 03082029330 dengan judul Skripsi "Analisis Pengarulz Faktor-Faktor Yang
Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terlladap Keberllasilan Pe11erimaa11 Pajak
Bumi Dan Ba11g1111a11 (Studi Empiris Pada Kantor Pelaya11a11 Pajak Pratama
Kebayoran Baru Dua) . Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama
ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Faknltas Ekonomi
dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 November 2009
Tim Pcnguji Ujian Komprehensif
Yessi Fitri, S.E., Ak., M.Si Ketua
Hepi P~1van, S , ., Ak.,.M.M Sekretaris
Dr. Yahya Hamja, MM Penguji Ahli
DAFT AR RIWA Y AT HID UP
I. IDENTIT AS PRIBADI 1. Nama Angga Munggara Harisman 2. Tempat & Tgl. Lahir Lebak, 30 Januari 1985 3. Tinggal di Bayah Baral 2 4. Alamal Batah Baral 2. Kee. Bayah, Kab. Lebak,
Ban ten 5. Telepon 081210007059
II. PENDIDIKAN I. SD SON Bayah Baral 2 2. MTS Daar El-Kutub Bayah 3. MA Daar El-Kulub Bayah
Ill. LATAR BELAKAN KELUARGA f. Ayah !ding Nazmudin S.Pdl 2. Tempal & Tgl. Lahir Majalengka, 7 Juli 1955 3. Alamat Desa Sukamurni, Kee. Maja,
4. Telepon
5. !bu 6. Tempat & Tgl. Lahir 7. Alam al
8. Telepon 9. Anak Ke dari
Kab. Majalengka, Jawa Barat 081384775288
Hal um Lebak, 3 Februari 1958 Bayah Baral 2, Kee. Bayah, Kab. Lebak, Banlen 0252 401154 Pertama dari 4 bersaudara
ABSTRACT
The objective of' this research have been understanding the influence of factors inherent in the tax payer (compulsory tax) to pay the tax Land and Building success and acceptance of Land and Building Tax Services Office in the Land and Building Tax Pratama .Jakarta Kebayoran Baru Dua.
Research was conducted by using regression linier to double with dummy variables, a sample of this research was 100 respondents to pay the Land and Building T{lx Services Ojjice in the Land and Building Jl1xes PraJoma Jok11rta Kebayoran Baru Dua. Sampling method used was the judgment sampling. Collecting data using the primary data is data taken directly.from the re.17J1mdents to the questionnaire technique.
Research results obtained in the partial test is the obligat01y tax on laws and regulations from Land and Building Tax and unite on the implementation of mandatory tax penalty fines Land and Building Tax sign(ficant effect on the success of the reception of Land and Building Tax. Awarnes of taxation, attitudes assessable development priorities of the government, edua1tion mandatory taxes, mandatory status of the house tax, income tax shall live long in the location object tax and income tax obligation to the heavy case load Land and Building Tax is not a significant effect on the success of the reception of Land and Building Tax.
Simultaneously the independent variables affect the success of the reception of Land and Building Ttu: as dependent variables.
Keywords: Factors that inherent on the Jax payer (obligatory t{lx), compliance, /{IX Revenue of Land {Ind Building.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara faktorfaktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak) yang membayar Pajak Bumi dan Bangunan dengan keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda dengan variabel dummy, sampel penelitian ini sebanyak I 00 responden yang membayar Pajak Bumi dan Bimgunan di Kantor Pelayanan Pajak bumi dan Bangunan Pratama jakarta Kebayoran Baru Dua. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah judgemenl sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer yaitu data yang dian1bil langsung dari responden dengan teknik kuesioner.
Hasil penelitian diperoleh dalam pengujian seeara parsial adalah pemahaman wajib pajak terhadap undang-undang dan peraturan Pajak Bumi dan Bangunan dan presepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda Pajak Bumi dan Bangunan berpengaruh signifikan terhadap keberhasifan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. Kesadaran perpajakan, sikap wajib p:~jak terhadap prioritas pembangunan pemerintah, pendidikan wajib pajak, status rumah wajib pajak, lama tinggal wajib pajak di lokasi obejek pajak dan pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban Pajak Bumi dan Bangunan tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
Secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebagai variabel dependen.
Kata kunci: Faktor-faktor yang melekat pada tax payer (w:~jib pajak), kepatuhan, Keberhasilan Penerimaan pajak Bumi dan Bangunan.
KATA PENGANTAR
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil'alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang
selalu memberikan rahmat dan cinta-Nya scrta semru1gat hidup untuk terus
mencari ridho-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada
Rasulullah Muhamad SAW, revolusioner dunia yllilg membawa umat manusia
dari jrunllil jahiliyah menuju jrunllil keselamatan, pemimpin dan publik figur kaum
yang beriman, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umat yllilg setia.
Turwujudnya skripsi ini bukanlah merupakllil basil penulis pribadi, akllil
tetapi berkat adllilya bantuan baik moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis tidak lupa untuk menyampaikllil rasa terima kasih yang
sebesar-besamya kepada:
1. Bapak Abdul Hamid, H., Prof., Dr., MS, Dekan Fakultas ekonomi dan
Ilmu Sosial, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan
waktunya dengan penuh kesabaran dllil keikhlasan memberikan segala hal
yang berharga dallli11 pembuatan skripsi ini.
2. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak .. M.Si, Ketua .lurusan Akuntansi, selaku dosen
pembimbing II yang telah banyak membantu penulis disela-sela
kesibukannya dengan penuh kesabaran.
3. Bapak Azam Jasin, Prof., Dr .. MBA, Penguji Ahli Sidllilg Skripsi yllilg
berkenan melullilgkan waktunya untuk menguji skripsi penulis dan
memberkan pelajaran berharga bagi penulis.
4. Bapak Yahya Hamja, MM, Penguji Ahli Tim PengLiji Ujian Komprehensif
yang berkenan meluangkan waktunya untuk mengi.;ji komprehensip dan
memberikan motivasi dan kesadaran penulis sebagai mahasiswa ekonomi.
5. !bu Yessi Fitri, SE., Ak., Msi, Sekretaris Jurusan Akuntansi dan ketua Tim
Penguji Ujian Komprehensif dan menyadarkan penulis hidup dalam
kehidupan sosial masyarakat dan memberikllil pe!Bijaran berharga tentllilg
mekanisme belajar yang benar.
6. Bapak Hepi Prayudiawan. SE .. Ak., MM, Sekretaris Tim Penguji Ujian
Komprehensif yang meluangkan waktu mengajarnya tmtuk memehuni
tanggung jawabnya sebagai Tim Penguji untuk menguji komprehensif
penulis dan memberikan pelajaran tentang waktu yang begitu berharga
dalam melaksanakan tanggungjawab.
7. Untuk segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pendidikan dan inspirasi yang tak terhingga untuk bekal
pengabdian di masyarakat.
8. Kedua orang tua tercinta !ding Nazmudin S.Pdl dan Halum yang selalu
mendoakan di setiap sujudnya dan memberikan cinta serta kasih sayang
yang amat sangat besar dan menjaga anak-anaknya dalam jalan Islam serta
tak pemah lelah memberi semangat agar penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. A" sayang dan cinta Bapak dan Mamah .. Serta ketiga adik
adikku Hafid Usman, Halida Zakiyah dan Havaz Fazrurrahman yang
selalu menjadi inspirasi dan selalu meberikan senyum-senyum yang penuh
wama bagi penulis untuk terus melangkah ke depan. Semangat terus
meraih cita-cila yaa ....
9. Perempuanku Vita Fitriyah yang menemani penui.is dari awal sampai
skripsi ini hadir ke tengah-tengah pembaca. Peran kamu sungguh berarti
dalam ruang kampus, semoga peran selalu berarti dalam ruang lairmya
esok hari. Semoga Allah meridhoi dan menjaga kita, amiiiin ....
10. My Best Friend, Ahmad "Cebhel" Nida, Abdul "Akim" Hakim, Rima
"Ceu' Ima" Yulianti dan Dini "Achuy" Pratiwi yang selalu menemani
kesedihan dan kebahagiaan juga memotivasi penulis untuk selalu
semangat berjuang. Dimanapun kita berada, kita tetap satu ...
11. Temen-temen kamar kostan, Ahmad "onta" Ilhan1 Syarif dan Gandhi
"mamo" Angelino, terima kasih sudah menjadi korban jail dan usil penulis
saat penulis sedang suntuk dan bete, it's all just a joke ... semangal yaa
Sob ... Temen-temen kostn, Veri "Veli" Andi terima kasih internet dan
Muhamad "ucen" Husen, terima kasih atas segala waktunya untuk
menemam penulis bercanda dan berdiskusi. Semangal terus ya kawan
kawan. .. lbu-ibu kostn Nadya, Ayu, !ta dan lsma yang selalu memberikan
warna-warni yang indah di kostn. Semoga silaturahmi kit a letap terjaga ya
Buuu ...
12. Sahabat-sahabati PMII KOMFEIS seperjuangan, kakak-kakak senior Bang
Aki, Bang Kubil, Bang Alwi, Bang Hasyim, Bang Bewok, Bang Margi
dan Bang Helmi serta pandawa dan punggawa lainnya yang selalu
membimbing penulis dalam belajar berorganisasi. Love U all ... Adek-adek
tercinta yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik Badru, Bembeng, Badri,
Buie, Galuh, Gita, Ute dan yang lainya, semangat terus mengkibarkan
bendera aswaja di kampus UJN tercinla ...
13. Teman-teman seperjuangan yang sudah lama kena! atau pun baru kenal,
terima kasih banyak atas segala suport n dukungan.
Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, atas
bantuan dan jasa-jasa yang telah terkorbankan untuk penulis mudah-rnudahan
Allah SWT akan senantiasa rnelimahkan rahmat clan cinta-Nya serta pahala yang
berlipat ganda dengan penuh keridhoan-Nya.
Wassalaamu'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Angga Munggara Harisrnan
DAFT AR ISi
Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... .
Abstract ..................................................................................................... 11
A bstrak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . m
Kata Pengantar ......... .............................................................. ................... 1v
Daftar Isi . .. .. . . .. .. . ... . .. . .... ..... .. .. ....... ...... .. .. .. ... . ... ..... .. .. . .. .. .. . .. . .. . . . . . .. .. .... ... .... vn
Daftar Tabel . ........ .. . .. ..... .. .. ..... .... .... ... ... . . . . . .. . .. . .. . . .. .. ... .. . .. .. ... .. .. ................. x
Daftar Garn bar ......................................................... .................................. x1
Daftar lan1piran .......................................................................................... x11
BABI
BAB II
PENDAHULUAN
A. La tar Belakang ............................................................. .
B. Perumusahan Masalah ............................... .................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................... 9
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Perpajakan......................... .................... I I
I. Pengertian Pajak Dan Pajak Bumi dan Bangunan... 11
2. Dasar Hukum Dan Tujuan Undang-unclang PBB .... 14
3. Subjek Pajak............................................................. 15
4. Objek Pajak.............................................................. 15
5. Objek Pajak Yang Tidak Dikenakan PBB ............... 15
6. Tarif Pajak, Dasar Pengenaan Pajak Dan
Cara Menghitung PBB ............................................. 16
7. Sanksi Dan Denda PBB............................................ 17
8. Jangka Waktu Pembayaran ...................................... 19
9. Pem bagian Hasi !.......... ...... .. ... .. .. . . .... .. .. ...... ... .. ... ... ... 20
B. Konsep Dasar Tax Payer (Wajib Pajak)...................... 21
I. Pengertian Wajib Pajak............................................ 21
2. Faktor-faktor Yang Melekat Pada Wajib Pajak....... 21
a. Kesadaran Perpajakan ................... ..................... 21
BAB III
b. Pemahaman wajib Pajak Terhadap
Undang-undangPBB..................... .................... 22
c. Sikap Wajib Pajak Terhadap Prioritas
Pembangunan Pemerintah................................ 22
d. Presepsi Wajib Pajak Tentang Pelaksanaan
Sanksi Denda PBB . ... . ............ .. ........ ....... .. . . ..... 23
e. Pendidikan Wajib Pajak..................................... 23
f. Pendapatan Wajib Pajak Terhadap Berat
Tidaknya Be ban PBB ....................................... 24
g. Lama Tinggal Wajib Pajak Di Lokasi
Objek Pajak...................................................... 24
h. Status Rumah Wajib Pajak................................. 25
C. Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan 25
D. Kerangka Pemikiran ..................................................... 31
E. Perumusan 1-lipotesis .................................................... 33
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................. 34
B. Metode Penentuan Sampel ............................................ 34
C. Metode Pengumpulan Data........................................... 35
I. Data Primer .......................................... .................... 35
2. Data Sekunder ..................................... ..................... 35
D. Metode Analisis Data.................................................... 35
I. Uji Validitas dan Realibilitas ................................... 36
2. Uji Asumsi Klasik .................................................... 39
a. Uji Normalitas Data............................................ 39
b. Multikolenearitas................................................ 39
c. Heterokedastisitas ............................................... 40
3. Analisis Regresi Berganda Variabel Dummy.......... 41
4. Uji Hipotesis............................................................. 43
a. Uji !..................................................................... 43
E. Operasional Variabel Penelitian .................................... 45
BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Jakarta Selatan 2 ........................................................... 50
I. Sejarah ................................................... ................... 50
2. Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik....................... 51
3. Struktur Organisasi................................................... 53
4. Tugas Dan Fungsi..................................................... 55
5. Sumber Daya Manusia ............................................. 56
B. Karakteristik Responden................................................ 58
I. Hasil Analisis Data Kualitatif .............. .................... 58
C. Uji Kualitas Data........................................................... 64
1. Uji Validitas ............................................................. 64
2. Uji Reliabilitas.......................................................... 68
D. Uji Asumsi Klasik ......................................................... 71
I. Uji Multikolenearitas................................................ 71
2. Uji Heterokedastisitas .............................................. 73
3. Uji Normalitas.......................................................... 73
E. Uji Hipotesis .................................................................. 75
I. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..•...•.•.....•.••••.........•.• 75
2. Persamaan Regresi Berganda Variabel Dummy...... 76
3. Uji Statistik !.............................................................. 79
4. Uji Statistik Fisher (F) ............................................. 84
BABY KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan............................................... ..................... 86
B. lmplikasi Dan Saran ...................................................... 88
I. Implikasi .............................................. ..................... 88
2. Saran......................................................................... 89
Oaf tar Pustaka .......................................................................................... 90
Daftar Lampiran ...................................................................................... 92
DAFT ART ABEL
Nomor Keterangan Halaman
3.1 Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 47 4.1 Jenis Kelamin ................................................................................... 59 4.2 Usia Responden ................................................................................ 60 4.3 Pendidikan Wajib Pajak ................................................................... 61 4.4 Pekerjaan .......................................................................................... 61 4.5 Status Tempat Tinggal ..................................................................... 62 4.6 Lama Menempati Tempat Tinggal ................................................... 63 4.7 Pendapatan Wajib Pajak ................................................................... 63 4.8 Hasil Uji Validitas Kesadaran Perpajakan ....................................... 64 4.9 Basil Uji Validitas Pemahaman Wajib Pajak Terhadap
Undang-undang Dan Peraturan PBB ................................................ 65 4. IO Hasil Uji Validitas Sikap Wajib Pajak Terhadap
Prioritas Pembangunan Pemerintah ................................................. 66 4.11 Basil Uji Validitas Presepsi Wajib Pajak Tentang
Pelaksanaan Sanksi Denda PBB ...................................................... 67 4.12 Basil Uji Validitas Keberhasilan Penerimaan PBB ......................... 68 4.13 Basil Uji Reliabilitas Kesadaran Perpajakan ................................... 69 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Pemahan1an Wajib Pajak Terhadap
Undang-undang Dan Peraturan PBB ................................................ 69 4.15 Basil Uji Reliabilitas Sikap Wajib Pajak Terhadap
Prioritas Pembangunan Pemerintah ................................................. 70 4.16 Hasil Uji Reliabilitas Presepsi Wajib Pajak Tentang
Pelaksanaan Sanksi Denda PBB ...................................................... 70 4.17 Basil Uji Reliabilitas Keberhasilan Penerimaan PBB. ..................... 71 4.18 Basil Uji Multikolinearitas ............................................................... 72 4.19 Basil Uji Regresi .............................................................................. 75 4.20 Hasil Uji t ......................................................................................... 76 4.21 Basil Uji t ......................................................................................... 79 4.22 Basil lJji F ........................................................................................ 84
DAFT AR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
4.1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Barn Dua ........................................................................ 55
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 73 4.3 Normal Probability 1'101... ........................................................................... 74
DAFT AR LAMPIRAN
Nomor Kctcrangan Halaman
I. Lembar Kuesioner ............................................................................ 92 2. Lcmbar Hasil Olah Data SPSS ......................................................... 97 3. Lembar Nilai Hasil Keusioner .......................................................... I 05
A. Latar Belakang
BABI
PENDAHULUAN
Indonesia adalah sebuah negara paradoks, negara yang subur dan
kekayaan alamnya melimpah. lni merupakan anugerah dari Allah SWT untuk
pembangunan dan kesejahteraan negara dan rakyat Indonesia. Dalam BKKSI
(2001), salah satu tujuan pembangunan adalah untuk memacu pertumbuhan
ekonomi. Sedangkan pertumbuhan ekonomi digunakan sebagai alat ukur bagi
keberhasilan pembangunan. Peningkatan clan pemerataan pertumbuhan
ekonomi selanjutnya akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Indonesia harus memiliki kemarnpuan supaya dapat
mempercepat laju pembangunan serta memperbaiki stmktur pembiayaan dari
dalam negeri. Seperti yang dijelaskan oleh Bawazier (1995); Adriansyah
(2005), peran penerimaan dalam negeri akan terns ditingkatkan seoptimal
mungkin melalui sumber penerimaan negara terutarna penerimaan dari non
migas. Penerimaan dari non migas ini sebagian besar dari penerimaan pajak.
Mengingat urgensi pajak dalam menopang perjalanan clan kehidupan
negara, sejak awal kemerdekaan para pendiri negara telah menempatkan pajak
dalam konstitusi negara yang diamanatkan dalam pasal 23 ayat (2) UUD 1945
bahwa "segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan Undang-Undang",
sehingga dasar hukum pengenaan pajak di Indonesia telah kuat.
Pajak berfungsi budgeter-regulerend-social. Pajak bertimgsi budgeter
artinya pajak bersifat kontraksi terhadap dana masyarakat dan memberikan
kontribusi sebesar-besarnya untuk budge/ (APBN/APBD). Dengan prinsip
APBN berimbang dan dinamis yang dianut pemerintah, maka penerimaan
pajak di Indonesia harus selalu ditingkatkan. Hal ini dikaitkan dengan
kebutuhan investasi dalam negeri yang terns meningkat akibat proyek-proyek
pembangunan yang terns bertambah. Pajak berfimgsi regulerend artinya pajak
adalah instrumen untuk mengatur, mendorong atau menghan1bat pertumbuhan
pelaku-pelaku dan bidang-bidang ekonomi tertentu. Pajak berfungsi sosial
artinya pajak adalah instrnmen untuk mengurangi perbedaan si kaya dan si
miskin.
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah, pelayanan masyarakat dan
pembangunan pemerintah suatu negara pada hakekatnya mengemban tiga
fungsi utama yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi dan fungsi stabilisasi.
Fungsi alokasi yang meliputi sumber-sumber ekonomi dalam bentuk barang
dan jasa pelayanan terhadap masyarakat. Fungsi distribusi yang meliputi
kekayaan dan pendapatan masyarakat serta pemerataan pembangunan. Fungsi
stabilisasi yang meliputi stabilisasi pertaharian dan keamanan, stabilisasi
ekonomi dan moneter, dan lain-lain.
Fungsi distribusi dan stabilisai Iebih ditujukan pelaksanaannya oleh
pemerintah pusat, sedangkan fungsi alokasi lebih efektif dilaksanakan oleh
pemerintah daerah karena Iebih mengetahui akan kebutuhan dan standar
oelavanan terhadap masyarakatnya. Dengan demikian pembagian tiga fungsi
tersebut sangat penting sebagai landasan dalam penentuan dasar-dasar dana
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara
jelas dan tegas. Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada
daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. Dana perimbangan ini merupakan sumber pembiayaan yang
berasal dari bagian daerah yaitu dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan Hak atas Tanah clan Bangunan (BPHTB), penerimaan dari Sumber
Daya Alam (SDA), serta Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi
Khusus (DAK). Menurut Saragih (2003); Adria11syah (2005), yang
mengatakan bahwa dana perimbangan tersebut tidak dapat dipisahkan satu
sama lain, mengingat tujuan tersebut saling mengisi dan melengkapi.
Seperti yang dikatakan oleh Gunadi (1999); Adriansyah (2005), bahwa di
negara Indonesia yang kehidupan rakyat dan perekonomiannya sebagian besar
bercorak agraris, bumi termasuk perairan dan kekayaan alam terkandung
didalamnya mempunyai fungsi penting dalam membangun masyarakat yang
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan lJlJD 1945. Oleh karena itu bagi
mereka yang memperoleh manfaat dari bumi dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya, karena mendapat suatu hak dari kenikmatan yang
diperolehnya kepada negara melalui pembayaran pajak.
Menurut Khadijah (2005), salah satu jenis pajak di Indonesia adalah pajak
bumi clan bangunan. Pajak bumi dan bangunan merupakan pajak yang
memiliki nilai rupiahnya tergolong kecil dibandingkan dengan jenis pajak
yang lain. walaupun demikian PBB, memiliki dampak yang lebih luas sebab
hasil penerimaan PBB dikembalikan untuk pembangunan daerah yang
bersangkutan. PBB merupakan sumber penerimaan pembangunan utama
pemerintah daerah dan PBB memiliki jumlah wajib pajak terbesar
dibandingkan pajak-pajak yang lain.
Pada tahun 1983 dan l 994, pemerintah mengadakan tax-reform
(pembaharuan pajak). Tax reform ini sangat penting karena bersifat konseptual
dan membuat sistem pajak Indonesia sederhana, mudah, adil dan berkepastian
hukum. Akibatnya sistem perpajakan saat ini mudah dipelajari, dipahami dan
dipatuhi. Reformasi perpajakan ini bertujuan mendorong keberhasilan
perpajakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pajak adalah tax law, tax
policy, tax administration dan tax payer. Di bandingkan dengan faktor-faktor
yang lain, faktor tax payer atau wajib pajak (WP) bersifat uncontrolable
(sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilakukan dengan baik) bagi fiskus.
Faktor tax payer adalah faktor-faktor yang melekat pada wajib pajak. Oleh
karena itu pengetahuan tentang faktor-faktor yang melekat pada wajib pajak
merupakan input penting pada fiskus dan sangat berpern.n penting dalam setiap
upaya peningkatan keberhasilan pajak baik pajak pusat maupun pajak daerah.
Salah satu ukuran keberhasilan perpajakan yang sesuai dengan fungsi
budgeter pajak adalah keberhasilan penenmaan pajak (Collection success)
keberhasilan penenmaan pajak adalah jumlah pembayaran pajak sesuai
demrnn ookok ketetaoannva pada tahun yang bersangkutan. Kepatuhan wajib
pajak terbagi atas dua macam yaitu kepaluhan formal dm1 kepatuhm1 material.
Menurut Suhardito (1999); Khadijah (2005), bahwa kepatuhmi formal adalah
kepatuhmi wajib pajak dalmn menyampaikmi SPTnya. Sedmigkmi kepatuhmi
material adalah kepatuhan wajib pajak dalmn membayar pajak sesuai dengan
besarnya pajak terhutmig. Semakin tinggi tingkat kepatuhan WP semakin
tinggi keberhasilan perpajakmi.
Upaya peningkatan kepatuhmi perpajakan dapat melalui penyuluhan
perpajakan, seminar, diskusi, penataran, dmi penyelenggaran tax education
lainnya. Upaya tersebut dilakukmi oleh jajarmi Ditjen Pajak di tingkat pusat
maupun daerah, nmi1un dapat pula dilakukan oleh berbagai pihak seperti
konsultan pajak, lembaga pendidikan, lembaga swadaya masyarakat atau
pihak lain.
Pada penelitimi ini, penulis mencoba untuk mencari tahu apakah terdapat
pengaruh antara faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak)
terhadap keberhasilmi penerimaml pajak bumi dmi bangunan. Penelitian ini
didasari oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khadijah (2005),
dengan judul "Pengaruh Karakteristik Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan
Penerimaml PBB". Data dianalisis dengan menggunaikan analisis deskriptif
dan regresi linier berganda, yang menghasilkan kesimpulan bahwa faktor
kesadarmi perpajakan pada wajib pajak wiraswasta berpengaruh terhadap
keberhasilmi penerimami Pajak Bumi dmi Bmigunan sedangkmi pada wajib
pajak non wiraswasta tidak berpengaruh.
Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Adriansyah (2005), dengan judul
"Pengaruh Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak
Bumi Dan Bangunan". Dengan menggunakan analisis deskriptif dan regresi
linier berganda, data diolah dengan menggunakan SPSS. Yang membuktikan
bahwa faktor tax payer berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB,
faktor-filktor ini meliputi faktor kesadaran perpajakan, rasio beda hitung, sikap
WP terhadap prioritas pembangunan, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi
denda PBB, pendapat WP tentang berat tidaknya beban PBB, pendidikan WP,
lama tinggal WP dilokasi objek PBB dan status rumah WP.
Penelitian yang dilakukan oleh Suryadi (2006), dengan judul "Model
Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak Dan
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survei Di Wilayah
Jawa Timur". Data dianalisis dengan menggunakan metode Structural
Equation Modelling (SEM) dan Uji Beda Dua Rata-rata (t Test), yang
membuktikan bahwa Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan,
Karakteristik Wajib Pajak dan Penyuluhan Perpajakan tidak berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Penerimaan Pajak. Pelayanan Perpajakan, Kualitas
SOM dan Sistem Informasi Perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Penerimaan Pajak. Kepatuhan Wajib Pajak, Penegakan Hukum dan
Kompensasi Pajak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Penerimaan
Perpajakan.
Penelitian yang dilakukan oleh Suminar (1997), dengan judul "Analisis
Faktor-Faktor Sikap Wajib Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan
Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Empiris di Kota Surabaya)".
Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yang membuktikan
bahwa sikap wajib pajak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan.
Adapun perbedaan penelitian 1111 dengan penelitian yang dilakukan oleh
Umi Khadijah adalah:
I. Objek penelitian
Pada penelitian sebelumnya objek penelitian dilakukan di Jakarta Barat,
sedangkan pada penelitian ini objek penelitian dilakukan di Jakarta
Selatan.
2. Variabel penelitian
Pada penelitian sebelumnya variabel penelitian yang digunakan terdapat 6
(enam) variabel yaitu: tingkat kesadaran wajib pajak, pemahaman WP
terhadap UU dan Peraturan Perpajakan PBB, sikap WP tentang prioritas
pembangunan, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda, tingkat
pendidikan WP, lama tinggal WP dilokasi objek PBB. Sedangkan pada
penelitian penulis menggunakan 8 ( delapan) variabel yaitu: tingkat
kesadaran wajib pajak, pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan
Perpajakan PBB, sikap WP tentang prioritas pembangunan dan persepsi
WP tentang pelaksanaan sanksi denda. Dan variabel demografi yaitu:
tingkat pendidikan WP, lama tinggal WP dilokasi objek PBB, status
rumah wajib pajak dan pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya
beban PBB.
Berdasarkan ura1an diatas. penelitian ini mengambil judul "Pengaruh
Faktor-Faktor yang melekat pada Tax Payer (Wajib Pajak) terhadap
Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan" (Studi Empiris di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua).
B. Perumusan Masalah
Faktor tax payer adalah faktor yang melekat pada WP PBB yaitu
demografi seperti faktor pendidikan WP, lama tinggal WP di lokasi objek
pajak PBB dan faktor lainnya yaitu tingkat kesadaran perpajakan WP,
pemahaman WP terhadap undang-undang dan peraturan perpajakan PBB,
sikap WP terhadap prioritas pembangunan daerah, persepsi WP tentang
pelaksanaan sanksi denda PBB, pendapatan WP terhadap berat tidaknya beban
PBB, status rumah WP. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
I. Apakah faktor tax payer berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan
PBB?
2. Apakah kesadaran perpajakan wajib pajak berpengaruh terhadap
keberhasilan penerimaan PBB?
3. Apakah pemahaman wajib pajak terhadap Undang-undang dan peraturan
PBB berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB?
4. Apakah sikap wajib pajak terhadap prioritas pembangunan daerah
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB?
5. Apakah persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda PBB
beroengaruh terhadao keberhasilan oenerimaan PBB?
6. Apakah pendidikan wajib pajak berpengaruh l<~rhadap keberhasilan
penerimaan PBB?
7. Apakah pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban PBB
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB?
8. Apakah lama tinggal wajib pajak di lokasi obje:k pajak berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan PBB?
9. Apakah status tempat tinggal wajib pajak berpengaruh terhadap
keberhasilan penerimaan PBB?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor-faktor yang
melekat pada lax payer (wajib pajak) terhadap keberhasilan
penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan.
b. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kesadaran wajib pajak terhadap
keberhasilan penerimaan PBB.
c. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman WP terhadap UU dan
Peraturan Perpajakan PBB terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
d. Untuk mengetahui pengaruh sikap WP tentang prioritas pembangunan
terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
e. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan WP terhadap berat tidaknya
beban PBB.
f. Untuk mengetahui pengaruh persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi
denda terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
g. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan WP terhadap
keberhasilan penerimaan PBB.
h. Untuk mengetahui pengaruh lama tinggal WP dilokasi objek PBB
terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
a. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi
berkembangnya ilmu pengetahuan khususnya bidang Akuntansi
perpaj akan.
b. Dapat dijadikan referensi bagi praktik perpajakan PBB, seperti
pembentukan model penyuluhan dan penagihan perpajakan.
c. Memberikan masukan kepada Direktorat Jenderal Pajak dan
pemerintah-pemerintah daerah berkenaan dengan upaya-upaya untuk
meningkatkan keberhasilan perpajakan.
BABB
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar Perpajakan
I. Pengertian Pajak dan Pajak Bumi Dan Bangunan
Banyak para ahli dalan1 bidang perpajakan yang memberikan
pengertian atau definisi pajak yang berbeda-beda, namun demikian
berbagai definisi tersebut mempunyai tujuan yang sama sehingga mudah
dipahami. Perbedaannya terletak pada sudut pandang yang digunakan
masing-masing pihak.
Beberapa pengertian dari pajak adalah sebagai berikut:
Menurut Adriani dalam Zain (2003:6)
"Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (Undang Undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan".
Menurut Somerfeld Ray M, Andersen Herschel M. dan Brock Horace R.
dalam Zain (2003:6).
"Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat dari pelanggaran hukum namun wajib dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan".
Menurut Soemitro dalam Si ti Resmi (2003: l)
"Paiak adalah iuran rakvat kepada kas Negara berdasarkan Undang-
balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum".
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ada 2 (dua) ha!
penting yang terdapat dalam pengertian pajak yaitu:
a. luran yang dapat dipaksakan. artinya iuran yang mau tidak mau harus
dibayar oleh rakyat yang dikenakan kewajiban membayar iuran
tersebut. Apabila rakyat atau wajib pajak tidak mau melaksanakan
pembayaran tersebut, maka wajib pajak yang bersangkutan dapat
dikenakan tindakan hukum oleh pemerintah berdasarkan Undang
Undang.
b. Tanpa psa timbal atau kontraprestasi atau imbalan langsung yang
dapat ditunjukkan, mengandung arti bahwa wajib pajak yang
membayar iuran kepada negara tidak ditunjukkan secara langsung
imbalan apa yang diperolehnya dari pemerintah atas pembayaran iuran
tersebut.
Dari berbagai definisi tersebut diatas, baik pengertian secara ekonomis
(pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah)
atau pengertian secara yuridis (pajak adalah iuran yang dapat dipaksakan)
dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri yang terdapat dalam pengertian
pajak adalah sebagai berikut:
a. Pajak dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun untuk
pemerintah daerah berdasarkan alas Undang Undang serta aturan
pelaksanaannya.
b. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alib dana (sumber daya)
dari sektor swasta (wajib pajak membayar p~iak) ke sektor negara
(pemungut pajak/administrator pajak).
c. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum
pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin
maupun pembangunan.
d. Tidak dapat ditunjukkan adanya imbalan (kontraprestasi) individual
oleh pemerintah terhadap pembayaran pajak yar1g dilakukan oleh para
wajib pajak.
e. Selain fungsi budgeter (anggaran), pajak juga berfungsi sebagai alat
untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan
ekonomi dan sosial (fungsi mengatur/regulatif).
Sedangkan definisi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) menurut
Tjahjono (2003 :345), yang mendefinisikan PBB adalah pajak yang
dikenakan atas obyek pajak bumi dan bangunan yang diatur pengenaannya
berdasarkan Undang Undang nomor 12 tahun 1985 sebagaimana telah di
ubah dengan Undang Undang nomor 12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi
dan Bangunan. Yang dimaksud dengan bumi disini adalah permukaan
bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Perrnukaan bumi meliputi
tanah dan perairan, pedalaman (terrnasuk rawa-rawa, tambak pengairan)
serta laut wilayah Republik Indonesia. Sedangkan bangunan adalah
konstruksi teknik yang ditanam/dilekatkan secara tetap pada tanah
dan/atau perairan untuk tempat tinggal, tempat usaha dan tempat yang
diusahakan. Tcrmasuk dalam pengertian bangunan adalah hotel, pabrik,
_jalan tol, kolam renang, pagar mewah, tempat olahraga, tanian mewah,
galangan kapal, dem1aga dan fasilitas lain yang memberikan manfaat.
Pajak bumi dan bangunan adalah pajak yang dikenakan (objeknya)
atas nilai jual bumi dan bangunan. Termasuk pajak atas kekayaan, wealth
taxes, pajak objektif karena dikenakan terhadap "kekayaan" dalam bentuk
tanah dan bangunan.
2. Dasar hukum dan tujuannya undang-undang PBB
Pemungutan pajak bumi dan bangunan (PBB) didasarkan pada Undang
Undang nomor 12 tahun 1985 tentang pajak bumi dan bangunan
sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 12 tahun 1994.
Tujuan ditetapkannya Undang Undang PBB antara lain:
a. Menyederhanakan peraturan perundang-undangan pajak sehingga
mudah dimengerti oleh rakyat.
b. Memberi dasar hukum yang kuat pada penguatan pajak atas harta tak
bergerak, menyerasikan pajak atas harta tak bergerak di semua daerah
dan menghilangkan simpang siur.
c. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat sehingga
masyarakat mengetahui sejauh mana hak dan kewajibannya.
d. Menghilangkan pajak ganda yang terjadi sebagai akibat berbagai
undang-undang pajak yang sifatnya sama.
e. Memberikan penghasilan kepada daerah yang sangat diperlukan untuk
menegakkan otonomi daerah dan untuk pemban:~unan daerah.
f. Menambah penghasilan bagi daerah
3. Subjek pajak
Subjek pajak adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai
suatu hak atas bumi, dan atau memperoleh manfaat atas bumi, dan atau
memiliki menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas bangunan.
Dengan demikian, subjek pajak tersebut diatas menjadi wajib pajak PBB.
4. Objek pajak
Objek pajak adalah bumi dan atau bangunan. P·~ngertian bumi adalah
permukaan bumi dan tubuh bumi yag ada di bawahnya, sedangkan
bangunan adalah kontruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara
tetap pada tanah atau perairan.
5. Objek pajak yang tidak dikenakan PBB
Kategori objek pajak yang tidak dikenakan PBB adalah objek pajak
yang:
a. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang
ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang
tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan.
b. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau sejenis dengan
itu.
c. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman
nasional, tanah penggembalan yang dikuasai oleh desa, dan tanah
negara yang belum dibebani suatu hak.
cl. Digunakan oleh perwakilan cliplomatik, konsulat berclasarkan atas
perlakuan timbal balik.
e. Digunakan oleh baclan atau perwakilan organisasi internasional yang
clitentukan oleh menteri keuangan.
6. Tarif Pajak, Dasar Pengenaan clan Cara Menghitung PBB
a. Tarif Pajak
Tarif Pajak Bumi clan Bangunan yang clikenakan atas Objek Pajak
Bumi clan Bangunan sebesar 0,5%.
b. Dasar pengenaan clan cara menghitung PBB
Dasar Pengenaan Pajak aclalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) yang
clitetapkan serenclah-renclahnya 20% clan setinggi-tingginya I 00% clari
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
Besarnya persentase NJOP ditetapkan clengan Peraturan
Pemerintah No. 46 Tahun 2000 Tanggal 26 Juni 2000 yang
cliberlakukan mulai tahun pajak 200 I yaitu:
1) Sebesar 40% clari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
a) Objek Pajak Perkebunan
b) Objek Pajak Kehutanan
c) Objek Pajak Lainnya
Apabila NJOP Rp 1.000.000.000,- atau lebih.
2) Sebesar 20% dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
1) Objek Pajak Pertambangan
2) Obiek Paiak Lainnva
Apabila NJOP kurang dari Rp 1.000.000.000,
Cara menghitung Pajak Bumi dan Bangunan:
PBB Terutang = Tarif Pajak x % NJKP x NJOP untuk Perhitungan Pajak
7. Sanksi dan Denda PBB
Sanksi PBB ada 2 jenis, yaitu:
a. Sanksi Administrasi
Sanksi administrasi dikenakan terhadap:
I) Wajib pajak yang tidak menyampaikan SPOP walaupun telah
ditegur secara tertulis, dikenakan sanksi adrninistrasi berupa denda
sebesar 25% dihitung dari pokok pajak.
2) Wajib pajak yang berdasarkan hasil pemeriksaaan atau keterangan
lain temyata jumlah pajak yang terhutang lebih besar dari jumlah
pajak yang dihitung berdasarkan SPOP, maka selisih pajak tersebut
ditambah/dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 25%
dari selisih pajak yang terhutang.
3) Wajib pajak tidak membayar atau kurang membayar. Pajak yang
tehutang pada saat jatuh tempo pembayarannya dikenakan sanksi
administrasi berupa denda sebesar 2% sebulan yang dihitung dari
saat jatuh tempo sampai dengan hari pernbayaran untuk jangka
waktu paling lama 24 bulan.
b. Sanksi Pidana
Sanksi oidana diatur sebagai berikut:
I) Barang siapa karena kealpaanya:
a) Tidak mengembalikan/menyampaikan SPOP kepada Direktorat
Jendral Pajak.
b) Menyampaikan SPOP tetapi 1smya tidak benar atau tidak
lengkap dan atau melampirkan keterangan yang tidak benar.
Sehingga menimbulkan kerugian pada ne:gara, dipidana dengan
pidana kurungan selama-lamanya 6 bulan atau denda setinggi
tingginya sebesar 2 kali pajak yang terhutang .
2) Barang siapa dengan sengaja:
a) Tidak mengembalikan/menyampaikan SPOP kepada Direktorat
J endral Pajak.
b) Menyampaikan SPOP, tetapi 1smya tidak benar atau tidak
lengkap dan atau melampirkan keterangan yang tidak benar.
c) Memperlihatkan surat palsu atau dipalsukan atau dokumen lain
yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar.
d) Tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan surat atau
dokumen lainnya.
e) Tidak menunjukan data atau tidak menyampaikan keterangan
yang diperlukan.
Sehingga menimbulkan kerugian pada n•egara, dipidana dengan
pidana penjara selama-lamanya 2 tahun atau denda setinggi
tingginya sebesar 5 kali pajak yang terhutang.
3) Terhadap bukan wajib pajak yang bersangkulan yang melakukan
tindakan sebagaimana dimaksud pada angka 2) poin:
a) Tidak memperlihatkan atau tidak merninjamkan surat atau
dokumen lainnya.
b) Tidak menunjukan data atau tidak menyampaikan keterangan
yang diperlukan.
Dipidana dengan kurungan selama-lamanya I tahun atau denda
setinggi-tingginya Rp. 2.000.000.
Pengertian bukan wajib pajak diatas adalah pejabat yang
bertugas dan pekerjaanya berkaitan langsung atau ada
hubungannya dengan objek pajak atau pihak lainnya. Ancaman
pidana pada angka 2) dilipatkan dua apabila seseorang melakukan
lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat I tahun,
terhitung sejak selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana
penjara yang dijatuhkan atau sejak dibayamya denda. Selanjutnya
tindak pidana tidak dapat dituntut setelah lampau I 0 tahun sejak
berakhimya tahun pajak yang bersangkutan.
8. Jangka Waktu Pembayaran
Jangka waktu pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan diatur sebagai
berikut:
a. Wajib pajak yang telah menerima SPPT hams melunasi Pajak terutang
berdasar SPPT selambat-lan1batnya 6 bulan sejak tanggal diterimanya
SPPT tersebut.
b. Wajib pajak yang telah menenma Surat Ketetapan Pajak harus
melunasi pajaknya selambat-lambatnya
diterimanya Surat Ketetapan Pajak tersebut.
bulan sejak tanggal
c. Wajib pajak yang telah menerima Surat Tagihan Pajak atas sanksi
administrasi berupa denda sebagai akibat W<ijib Pajak tidak atau
kurang membayar pajak terutang pada saat jatuh tempo pembayaran,
harus melunasi utangnya selambat-lan1batnya l. bulan sejak tanggal
diterimanya Surat Tagihan Pajak tersebut.
9. Pembagian Hasil
Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan merupakan penerimaan
negara yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dengan lmbangan pembagian sekurang-kurangnya 90% untuk Pemerintah
Daerah Tingkat II dan Pemerintah Daerah Tingkat I sebagai pendapatan
daerah yang bersangkutan, sedangkan sisanya I 0% merupakan bagian
Pemerintah Pusat. Dengan memperhatikan pembagian tersebut terlihat
bahwa basil Penerimaan PBB diarahkan untuk kepentingan masyarakat di
Daerah Tingkat II.
Hasil pembagian PBB dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur
daerah yang bersangkutan. Pembagian ini diharapkan akan merangsang
masyarakat didaerah untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak,
sebagai realisasi kegotongroyongan yang pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan rakyat didaerah dan juga layanan pemerintah
keoada masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Soetrisno (1994);
Khadijah (2005) yang mengatakan bahwa terrnasuk pembangunan
infrastruktur dapat mempengaruhi ketaatan pembayaran pajak wajib pajak
PBB khususnya wajib pajak PBB perkotaan.
B. Konsep Dasar Tax Payer (Wajib Pajak)
1. Pengertian Wajib Pajak
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yarlg menurut ketentuan
peraturan undang-undang perpajakan clitentukan untuk melakukan
kewajiban perpajakan, termasuk pemungut atau pemotong pajak tertentu.
2. Faktor-Faktor yang Melekat Pada Wajib Pajak (Fax Payer)
a. Kesaclaran perpajakan
Kesadaran perpajakan adalah suatu sikap terhadap fungsi pajak
yaitu fungsi Budge/air yang artinya pajak merupakan salah satu
sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik
rutin maupun pembangunan dan fungsi regu/erend yang artinya pajak
sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah
dalam bidang sosial dan ekonomi dan mencapai tujuan-tujuan tertentu
di luar biclang keuangan, berupa konstelasi komponen kognitif, afektif
dan konatif, yang berinteraksi clalam memahami, merasakan clan
berperilaku terhadap makna dan fungsi pajak. Kesadaran perpajakan
berkonsekuensi logis untuk para wajib pajak agar mereka rela
memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaar1 fungsi pajak dengan
cara membayar kewajiban pajaknya secara tepat waktu clan tepat
jumlah. Keberhasilan perpajakan sangat diten1ukan oleh kesadaran
perpajakan wajib pajak.
b. Pemahaman wajib pajak terhadap undang-undang dan peraturan
perpajakan PBB
UU, PP, KEPPRES, Kep. Menkeu dan SE Dirjen Pajak yang
secara jelas mengatur perhitungan PBB. Pemerintah telah melakukan
perubahan peraturan PBB dalan1 ha! untuk penyederhanaan maupun
penyesuaian perhitungannya agar wajib pajak dapat lebih memahami
dalam memenuhi kewajiban membayar pajak. Perilaku wajib pajak
terhadap kesederhanaan dan daya jangkau hukum pajak akan
mempengaruhi perilaku wajib pajak dan keberhasilan perpajakan.
Pemahaman wajib pajak terhadap UU dan Peraturan Perpajakan PBB
berfungsi karena ini merupakan elemen kognitif dari sikap wajib pajak
terhadap UU dan Peraturan Perpajakan PBB dan sikap wajib pajak
mempengaruhi perilaku perpajakan wajib pajak dan akhimya perilaku
perpajakan mempengaruhi keberhasilan perpajakan.
Wajib pajak yang memperoleh pengetahuan dan informasi
perpajakan yang memadai cenderung lebih patuh daripada yang kurang
mendapatkan pengetahuan dan informasi perpajakan.
c. Sikap wajib pajak terhadap prioritas pembangunan pemerintah.
Menurut Wiranata (1995); Adriansyah (2005) mengatakan bahwa
hasil penerimaan PBB dipergunakan untuk pembangunan infra
struktur daerah yang bersangkutan, tetapi karena terbatasnya dana
maka pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan secara bertahap
sesuai dengan skala prioritas pemerintah daerah yang bersangkutan.
Kenaikan penerimaan PBB dapat disebabkan karena akibat adanya
penbangunan prasarana baru di suatu daerah.
d. Persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda PBB
Undang-undang dan peraturan secara garis besar berisikan hak dan
kewajiban, tindakan yang diperkenankan dan yang tidak
diperkenankan oleh masyarakat. Sanksi PBB yang banyak diterapkan
adalah denda. Masyarakat akan mematuhi pcmbayaran PBB, bila
memandang sanksi denda PBB tersebut dilaksanakan secara lugas,
konsisten dan mampu menjangkau para pelanggar.
e. Pendidikan wajib pajak
Menurut Soebroto (1994); Suminar (2000), mengatakan bahwa
keberhasilan perpajakan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pendidikan
masyarakat. Pendidikan adalah salah satu elemen sikap WP yang
berpengaruh terhadap keberhasilan perpajakan. Agar masyarakat
memiliki kesadaran tinggi dalam melaksanakan kewajiban perpajakan,
masyarakat harus tahu lebih dahulu tentang pajak. Tahu apa itu pajak,
tahu mengapa harus membayar pajak, tahu sifat dari pajak, tahu
ketentuan perundang-undangan perpajakan, tahu bagaimana cara
menghitung pajak, tahu bagaimana cara rnembayar pajak dan
sebagainya. Namun tidak berarti bahwa tidak semua masyarakat harus
menjadi ahli perpajakan, tetapi minimal hams tahu hal-hal yang
mendasar tentang perpajakan.
Setelah mengetahui hal-hal yang mendasar tentang perpajakan,
selanjutnya diharapkan akan tumbuh kesadaran di dalam masyarakat
untuk membayar pajak. Karena ada sebagian WP yang tidak
membayar pajak, belum tentu WP tersebut tidak mau membayar pajak.
Bisa jadi WP tidak tahu bagaimana cara membayar pajak dan
bagaimana cara menghitungnya.
f. Pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban PBB
Tarifpajak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam
kesadaran dan kepatuhan wajib pajak. Tarif pajak yang terlalu tinggi
akan menimbulkan beban yang terlalu berat bagi wajib pajak. Beban
pajak yang terlalu berat akan membuat wajib pajak tidak mampu
membayamya karena beban pajak dibayar dari penghasilan wajib
pajak. Oleh karena itu derajat penghasilan WP akan mempengaruhi
tingkat keberhasilan penerimaan PBB.
g. Lama tinggal wajib pajak di lokasi objek pajak F'BB
Semakin lama wajib pajak bertempat tinggal di lokasi yang
menjadi objek pajak PBB maka akan meningkat pula nilai jual tanah
dan rumah yang bersangkutan sehingga PBB yang dikenakan dapat
ditingkatkan sesuai dengan nilai tanah dan bangunan yang besar. PBB
adalah pajak objektif/kebendaan yang artinya penetapan pajak tidak
melihat kemampuan ekonomis subjek pajak, Daftar Himpunan
Ketetapan Pajak (DHKP), buku induk PBB, tidak membedakan WP
badan/perusahaan dengan WP Nir-Badan/perusahaan tetapi
membedakan WP berdasarkan luas, klasifikasi, lokasi obyek pajak dan
Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP).
h. Status rumah wajib pajak
Selain menghasilkan penenmaan negara, pemungut PBB juga
dapat meningkatkan efesiensi pembangunan tanah dan bangunan.
Pemikiran ini didasarkan oleh suatu logika bahwa pemilik tanah dan
bangunan akan berusaha untuk mengurangi beban pajak yang harus
dibayar dengan cara meningkatkan hasil dari tanah atau bangunan
miliknya, misalnya dengan disewakan atau dikontrakan.
C. Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
Keberhasilan penerimaan PBB diukur dengan melihat seberapa besar
wajib pajak mematuhi Undang-Undang pajak dalam ha! ini mengenai
ketepatan waktu wajib pajak membayar PBB atau yang biasa disebut
kepatuhan pajak.
Pengertian kepatuhan menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sifat
patuh, ketaatan. Menurut Gunadi dalam Marliyah (2003: 19), mendefinisikan
kepatuhan pajak (tax compliance) adalah wajib pajak yang mempunyai
kesediaan untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan yang
berlaku tanpa perlu dilakukan pemerikasaan, investigasi, peringatan ataupun
ancaman dan penerapan sanksi baik hukum maupun administrasi.
Menurut Sumitro dalam Harahap (2004) dalam Marliyah (2006: 19), secara
umum teori tentang kepatuhan dapal digolongkan dalam teori paksaan (dwang
theory) dan teori konsensus. Menurut teori paksaan, orang mematuhi hukum
karena adanya unsur paksaan dari kekuasaan yang bersifat legal dan penguasa.
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa paksaan fisik yang merupakan
monopoli penguasa adalah dasar untuk terciptanya suatu ketertiban sebagai
tujuan dan hukum. Menurut teori ini, unsur sanksi merupakan faktor yang
menyebabkan seseorang mematuhi hukum.
Sedangkan bagi teori konsensus, dasar ketaatan hukum terletak pada
penerimaan masyarakat terhadap sistem hukwn, yaitu :;ebagai dasar legalitas
hukum. Teori inilah yang sejalan dengan upaya mewujudkan kepatuhan
sukarela wajib pajak. Menurut Harahap (2004) dalam Fitriyah (2007:32),
menyatakan kepatuhan hukum ditinjau dari segi deni,jat kualitatifnya dapat
dibedakan dalam tiga proses:
1. Compliance
Suatu kepatuhan yang didasarkan pada harapan akan adanya suatu imbalan
dan sebagai usaha untuk menghindarkan diri dari hukum yang mungkin
akan dijatuhkan. Pada tahapan ini orang membayar pajak karena takut
dihukum bila orang itu menyembunyikan pajak atau tidak membayar
pajak. Seseorang membayar pajak bukan didasarkan pada kesadaran akan
pentingnya pajak bagi negara dan dirinya melainkan didasarkan berat
tidaknya hukuman yang akan diterimajika tidak membayar pajak.
2. Identification
Orang membayar pajak didorong karena rasa senang dan hormat pada
tugas pemerintah, khususnya petugas pajak. Bila pegawai negeri
khususnya petugas pajak dapat berbuat secara simpatik, jujur, penolong,
dan adil. Maka orang akan bergairah untuk membayar pajak.
3. Internalization
Pada tingkat ini, orang membayar pajak karena sadar bahwa pajak itu
memang berguna untuk pribadi maupun masyarakat luas. Dalam tingkatan
ini orang sudah menginternalisasikan norma hidup bersama yang memang
memerlukan pajak untuk kepentingan bersama.
Salah satu keberhasilan perpajakan adalah keberhasilan penerimaan pajak
yang diakibatkan oleh tingginya tingkat kepatuhan Wajib Pajak. Oleh karena
itu semakin tinggi tingkat kepatuhan WP, semakin tinggi pula tingkat
keberhasilan penerimaan pajak, dan akan mengakibatkan semakin tinggi
keberhasilan penerimaan pajak. Sedangkan kiteria wajib pajak yang patuh,
antara lain:
I. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
(SPPT).
2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah
memperoleh izin untuk mengawasi atau menunda pembayaran pajak.
3. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana dibidang
perpajakan dalam jangka waktu l 0 tahun terakhir.
[·~·····-· .. ··--·-·.·-·. ·--. -. --. ---······~ ..... --···1 PEfH"U~;T"" ,\f\N UTAMA
UIN SYl\hiU JAf<ARTA ---------------·~-'
4. Dalam laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pendapat hams wajar
tanpa syarat atau wajar dengan pengeeualian, sepanjang pengecualian
tersebut tidak mempengamhi laba-mgi fiskal.
Terdapat 2 indikator dalam mengukur kepatuhan perpajakan antara lain:
a. Pemeriksaan Pajak
Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengUJI kcpatuhan wajib pajak
dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Menurut Broto Diharjo
dalam Marliah (2006:23), menjelaskan bahwa pada urnurnnya masyarakat
cenderung meloloskan diri dari kewajiban perpajakannya. Dalam hal ini
terdapat dua faktor utama dalam usaha tersebut, yaitu:
I) Perlawanan pasit: merupakan produk dari ketidaktahuan
masyarakat tentang pengetahuan perpajakan. Masyarakat secara
tidak sadar melakukan suatu perlawanan dalam bentuk tidak
membayar pajak. Dalam perlawanan pasif ini tidak terlihat adanya
unsur kesengajaan dari masyarakat untuk menghidari pembayaran
pajak apalagi menghambatnya. Mereka ti,dak tahu untuk apa,
bagaimana, kapan, dan kepada siapa pajak hams dibayarkan.
2) Perlawanan aktif, meliputi semua usaha dan perbuatan, yang secara
langsung ditujukan terhadap fiskus dan bertujuan untuk
menghindari pajak. Perlawanan ini justm dilakukan oleh mereka
yang mengetahui peraturan clan permainan pajak dengan baik.
Sementara itu cara-cara perlawanan aktif yang ada dapat dibedakan
atas:
I) Penghindaraan dari pajak (tax avoidance), pembayaran pajak
dengan mudah dapat dihindari dengan tidak melakukan perbuatan
yang memberi alasan untuk dikenakan pajak, yaitu dengan
meniadakan atau tidak melakukan hal-hal yang dapat dikenakan
pajak.
2) Penyelundupan pajak, apabila penghindaran dari pajak tidak dapat
dilaksanakan, maka wajib pajak akan menggunakan usaha dengan
cara lain yang disebut pengelakan pajak. Pengelakan itu
merupakan pelanggaran undang-undang dengan maksud
melepaskan diri dari pajak atau mengurangi dasarnya.
3) Melalaikan pajak, yaitu menolak pajak-pajak yang telah ditetapkan
dan menolak memenuhi formalitas-formalitas yang harus dipenuhi
olehnya.
b. Penegakan Hukum
Tujuan penegakan hukum adalah untuk memberikan keadilan dan
kepastian hukum sehingga wajib pajak akan taat, patuh dan disiplin
dalam membayar pajak. Kesadaran hukum m<~rupakan suatu proses
dan sikap yang berpangkal pada pengetahuan dan pengertian tentang
hukum. Atas dasar nilai-nilai yang dihayati seseorang, kemudian
timbul sikap terhadap hukum yang bermuara pada tingkah laku sesuai
dengan makna dan fungsi hukum.
Tingkah laku hukum warga masyarakat tidak lain merupakan
manifestasi dari kesadaran hukumnya yang berkaitan dengan nilai-nilai
dan sikap hubungannya dengan fungsi hukum dalam membayar Pajak
Bumi dan Bangunan. Kesadaran hukum merupakan konsep abstrak
dalam diri manusia sehingga sulit untuk diberi perumusan. Salah satu
perumusan yang dapat dijadikan pegangan mempunyai empat
indikator kesadaran hukum, yaitu:
I) Pengetahuan tentang peraturan-peraturan hukum (Law
Awareness)
2) Pengetahuan tentang 1s1 peraturan-peraturan hukum (Law
Acquitance.1~
3) Sikap terhadap peraturan hukum (Legal Allilude)
4) Pola-pola perkelakuan hukum (Legal Behavior)
Setiap indikator menunjukan tingkat kesadaran hukum tertentu,
mulai dari yang terendah sampai pada tingkat kesadaran hukum yang
tertinggi. Dengan adanya indikator-indikator tersebut dapat diketahui
apa sesungguhnya yang merupakan kesadaran hukum.
Indikator pengetahuan tentang hukum/pcraturan tidak terlalu
relevan bagi konsepsi kesadaran hukum. Walaupun adanya
pengetahuan tersebut menyempurnakan taraf kesadaran hukum, karena
taraf pengetahuan hukum tidak berpengaruh terhadap pengetahuan
tentang isi aturan hukum. Jadi pengetahuan hukum tidak berpengaruh
terhadao tinggj rendahnva kesadaran hukum.
Faktor-faktor yang lebih pokok dari kesadaran lrnkum adalah
pengetahuan tentang isi peraturan yang di satu pihak mempengaruhi
sikap hukum dan perilaku hukumnya. Hal ini dikarenakan pengetahuan
tentang isi peraturan terjadi karena proses internalisasi dan proses
limitasi terhadap pola perilaku pejabat hukum dan menyangkut nilai
yang berlaku.
Dari keterangan diatas, hukum merupakan kongkretisasi dari pada
sistem nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Suatu keadaan yang
diciptakan adalah kesesuaian antara hukum dengan sistem nilai-nilai
harus diikuti dengan perubahan hukum atau dilain pihak hukum harus
dapat dipergunakan sebagai saran untuk mengadakan perubahan pada
sistem nilai-nilai tersebut. Dengan demikian masalah kesadaran hukum
sebetulnya masalal1 nilai-nilai. Maka kesadaran hukum adalah
konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, tentang keserasian
antara ketertiban dengan ketentraman yang dikehendaki atau
sepantasnya.
D. Kerangka Pemikiran
Faktor-faktor yang melekat pada WP dalam penelitian ini merupakan
variabel bebas. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah faktor demografi
yaitu faktor pendidikan WP, pendapat WP terhadap berat-tidaknya beban
PBB, status rumah wajib pajak clan lama tinggalnya WP dilokasi objek pajak.
Dan faktor lainnya seperti kesadaran perpajakan WP, pemahaman WP
terhadap undang-undang clan peraturan perpajakan PBB, sikap WP terhadap
prioritas pembangunan pemerintah, persepsi WP tentang sanksi denda PBB.
Sedangkan variabel tidak bebas (Dependen Variabel) druri penelitian ini adalah
tingkat keberhasilan penerimaan PBB di Jakarta Selatan.
Dari kerangka pemikiran tersebut diatas, dapat digambarkan model
penelitian:
Kesadaran Perpajakan I
Pernahaman WP terhadap Undang-undang dan ~
Peraturan Perpajakan PBB Faktor-faktor yang Melekat pada
- Wajib Pajak (X) Sikap WP terhadap
Prioritas Pembangunan Pemerintah
Persepsi WP tentang Sanksi Denda PBB
...__
~
Pendidikan WP (D) I
Pendapat WP terhadap Berat-tidaknya Behan
PBB (D)
~eberhasilan penerimaan PBB ~
Status Rumah Wajib (Y)
Pajak (D)
Lama Tinggalnya WP di Lokasi Objek Pajak (D) ~
E. Perumusan Hipotesis
Kerangka pemikiran merupakan gambaran penelitian yang dilakukan.
Oleh karena itu, berdasarkan kerangka pemikiran diatas penulis dapat
mengambil hipotesis sebagai berikut:
HO : Faktor-faktor yang melekat pada Wajib Pajak tidak berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
Ha : Faktor-faktor yang melekat pada Wajib Pajak berpengaruh
terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
BABill
METODE PENELITIAN
A. Ruaug Lingkup Penelitian
Objek penelitian ini dilakukan terhadap wajib pajak yang membayar PBB
pada Kantor Pelayanan Pajak Bumi Dan Bangunan Pratama Jakarta
Kebayoran Baru Dua. Dalam penelitian ini, variabel bebas (lndependen
Variabel) dalam penelitian ini faktor-faktor yang melekat ada wajib pajak ada
8 ( delapan) yaitu kesadaran perpajakan, sikap WP terhadap prioritas
pembangunan pemerintah, persepsi WP tentang sanksi denda PBB pendapat
WP terhadap berat-tidaknya beban PBB dan status rumah wajib pajak.
Sedangkan variabel tidak bebas (Dependen Variabe/) dari penelitian ini adalah
tingkat keberhasilan penerimaan PBB di Jakarta Selatan.
B. Metode Penentuan Sampcl
Menurut lndriantoro (2002: 115), populasi adalah sekelompok orang,
kejadian atau segala sesuatu mempunyai karakteristik tertentu. Populasi pada
penelitian ini adalah para wajib pajak yang dikenakan pajak bumi dan
bangunan di wilayah Jakarta Selatan. Sedangkan definisi sampel menurut
Indriantoro (2002: 115) adalah sebagian elemen-elemen dari populasi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
secara non probabilitas atau non acak dengan menggunakan judgement
sampling yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya
diperoleh dengan menggunakan pe11imbangan tertentu ( umumnya disesuaikan
dengan tujuan atau masalah penelitian).
Metode ini dipilih untuk menentukan sampel penelitian dengan mengambil
sampel berdasarkan wajib pajak yang membayar PBB di Kantor Pelayanan
Pajak Bumi dan Bangunan Jakarta Selatan.
C. Mctodc Pcngumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua sumber
data:
I . Data primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui media pelantara). Pada penelitian
ini data primer dikumpulkan dengan menggunakan metode survei ( datang
langsung ke KP PBB) dan metode kuesioner yaitu peneliti berhubungan
langsung dengan responden dan memberikan penj1~lasan seperlunya dan
kuesioner dapat langsung dikumpulkan setelah dijawab oleh responden.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dengan meminta
secara langsung catatan atau laporan historis tentang penerimaan PBB.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif yaitu menekankan pada penguj ian teori-teori melalui
pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis
data dengan prosedur statistik.
Dalam penelitian ini kuesioner yang dibagikan adalah berdasarkan pada
variabel-variabel faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak)
yaitu kesadaran perpajakan, pemahaman wajib pajak terhadap undang-undang
dan peraturan perpajakan PBB, sikap wajib pajak terhadap prioritas
pembangunan pemerintah, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi
denda PBB, pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban PBB,
pendidikan wajib pajak, lama tinggal wajib pajak dilokasi objek pajak PBB
dan status rumah wajib pajak.
Setelah melakukan perhitungan atas hasil kuesioner, selanjutnya dilakukan
pengolahan data kuantitatif mengenai faktor-faktor yang melekat pada tax
payer (wajib pajak) terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Maka sebelum
dilakukan pengolahan data terlebih dahulu data yang diperoleh harus
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
I. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauhmana
instrumen pengukur mampu mengukur apa yang diukur. Menurut
Ghozali (2005:45) uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau
tidak validnya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Tipe validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas
konstruksi (Construct validity). Validitas konstruksi menentukan
validitas alat pengukur dengan mengkorelasikan antara skor yang
diperoleh dari masing-masing item yang berupa pertanyaan ataupun
pernyataan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang
diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor
item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan dimensi
konsep berkorelasi dengan skor totalnya, j ika hasil skor item dengan
skor totalnya signifikan maka dapat disimpulkan bahwa alat pengukur
tersebut valid. Menurut lndriantoro (2002: 181) syarat minimum untuk
dapat dianggap memenuhi syarat adalah apabilR hasil r = positif (+),
jika korelasi antar butir dengan skor total mempunyai hasil negatif (-)
maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2005:45) yang dimaksud uji reliabilitas adalah
alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu.
Untuk melihat reliabilitas, maka harus dihitung cronbach alpha
masing-masing instrumen. Variabel-variabel tersebut dikatakan
reliabel bila cronbach alphanya memiliki nilai lebih besar dari 0,60.
Teknik yang digunakan adalah koefisien alpha cronbach dengan
rumus:
r=l~l (i ~ab~ lk- IJ l ot
2J
dimana: r : Reliabilitas instrumen
k : Banyak butir pertanyaan
a t2 : Varians total
a b2 : J umlah varians butir
Sedangkan untuk mencari nilai varians butir dapat dipergunakan
rumus:
a= N
N
Dimana : N : Jumlah populasi
X : Nilai skor yang dipilih
a : Ragam atau varians butir
Reliabilitas suatu instrumen dapat diterima j ika memiliki koefisien
alpha cronbach minimal 0,60 yang berarti bahwa instrumen tersebut
dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal yaitu hasil
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji nommlitas adalah penguJ1an tentang kenormalan distribusi
data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk
analisis statistic parametric. Penggunaan uji normalitas dilakukan
karena pada analisis statistic parametric asumsi yang harus dimiliki
oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.
Maksud data terdistribusi secara nonnal adalah bahwa data akan
mengikuti bentuk distribusi normal. Pengujian ini mengasumsikan
dalam bentuk uji F dan uji t, jika asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menunjukan adanya
hubungan linier antara variabel-variabel bebas (independen) dalam
model regresi. Jika variabel bebas berkorelasi sempurna maim dapat
disebut dengan multikolinearitas sempurna.
Menurut Santoso (2002:217), untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas didalam model regresi adalah sebagai berikut:
I) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antara
variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di alas 90
%) maka ha! ini diindikasikan adanya multikolineritas.
c~~:i·~i~;~~~~~:-1 2) Dilihat dari nilai 10/erance dan varian inflalion]aclol' (VJF:):--MedeL
regresi yang bebas multikolineritas mempunyai nilai VlF berkisar
pada angka I hingga 8 dan mempunyai angka 10/erence mendekati
I. Uji ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam
mengestimasi kemampuan variabel independen sebagai prediktor
variabel dependen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan
cara melihat nilai VIF regresi jika nilai VIF variabel independen
lebih besar dari I 0 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
tersebut mempunyai hubungan linear yang sangat kuat dengan
variabel bebas lain. Untuk menghilangkan multikolinearitas adalah
dengan menghilangkan variabel bebas tersebut dari persamaan
regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2005: l 05), uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Pada heteroskedasti1sitas kesalahan yang
terjadi tidak random, tetapi menunjukan hubungan yang sistematis
sesuai dengan besamya satu atau lebih variabel.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas ada
beberapa cara yaitu :
1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scal/erp/o/ antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya).
2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang
membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit). Maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3. Regresi Berganda Variabel Dummy
Menurut Sugiono (2002:2 I I), Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen (Y),
bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi. Analisis regresi berganda variabel dummy memprediksi
besar Variabel Tergantung menggunakan data variabel bebas, adalah
variabel dummy. Varianel dummy adalah variabel yang di gunakan untuk
membuat kategori data yang bersifat kualitatif (nominal). Jadi analisis
regresi berganda variabel dummy sebagai berikut:
Oimana: Y = Keberhasilan penerimaan PBB
A Konstanta
~ Angka arah (koefisien)
X1 Kesadaran perpajakan
X2 Pemahaman wajib pajak terhadap undang-undang dan
peraturan perpajakan PBB
X3 = Sikap wajib pajak terhadap prioritas pembangunan
pemerintah
X4 Persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda
PBB
0 1 = Pendidikan wajib pajak
0 1 = O,jika non perguruan tinggi
0 1 = I, j ika perguruan tinggi
02 Status rumah wajib pajak
02 = 0, jika hak sewa
=
02 = I, jika hak milik
Lama tinggal wajib pajak dilokasi objek pajak PBB
0 3 = kurang dari 2 tahun
0 3 = lebih dari sama dengan 2 tahun
0 4 - Pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban
PBB
0 4 = kurang dari Rp 1.000.000,-
04 = lebih dari sanrn dengan Rp 1.000.000,-
e = Standar error
4. Uji Hipotesis
a. Uji Distribusi t (Uji t)
Uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat, maka digunakan kriteria sebagai berikut :
Faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib pajak) terhadap
keberhasilan penerimaan PBB.
Ho= Faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib pajak)
tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
Ha = Faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib pajak)
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
Kriteria pengarnbilan keputusan t hitung dengan t tabel :
a) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima.
Artinya faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib
pajak) tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan
PBB.
b) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak
Artinya faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib
pajak) berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
Kriteria pengambilan keputusan probabilitas (signifikansi) dengan
a0.05:
a) Jika probalitas >a 0.05, maka Ho diterima.
Artinya faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib
pajak) tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan
PBB.
b) Jika probabilitas <a 0.05, maka Ho ditolak.
Artinya faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib
pajak) berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
b. Uji distribusi F (Uji F)
Untuk menguji pengaruh secara bersama variabel bebas terhadap
variabel terikat, maka digunakan kriteria sebagai berikut:
Faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak) terhadap
keberhasilan penerimaan PBB.
Ho= faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib pajak)
tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
Ha = faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak)
berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
Kriteria pengambilan keputusan F hitung dengan F label :
a) Jika F hitung < F tabel, maka, Ho diterima.
Artinya faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib
pajak) tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan
PBB.
b) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak.
Artinya faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib
pajak) berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.
Kriteria pengujian tingkat signifikansi dengan a 0.05:
a) Jika probalitas >a 0.05, maka Ho diterima.
Artinya faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib
pajak) tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan
PBB.
b) Jika probalitas < a 0.05, maka Ho ditolak.
Artinya faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib
pajak) berpengaruh terhadap keberhasila11 penerimaan PBB.
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi dari operasional variabel menurut lndriantoro (2002:69) adalah
definisi yang diberikan kepada variabel atau konstrak dengan cara memberi
arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberi suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur variabel atau konstrak tersebut. Dengan adanya
definisi operasional yang diukur dapat memberikan gambaran bagaimana
variabel tersebut diukur.
Adapun variabel penelitian terdiri dari variabel Jlndependen (X) yaitu
faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib pajak), dan variabel
dependen (Y) yaitu keberhasilan penerimaan PBB.
I. Variabel Independen (faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib
pajak).
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel independen adalah faktor-faktor yang melekat pada lax payer
(wajib pajak) yang terdiri dari :
X1 = Kesadaran perpajakan.
X2 = Pemahaman wajib pajak terhadap Undang-Undang dan Peraturan
Perpajakan PBB.
X3 = Sikap wajib pajak terhadap prioritas pembangunan pemerintah.
Xi = Persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda PBB.
X5 = Pendidikan wajib pajak.
X6 = Status rumah wajib pajak.
X7 = Lama tinggal wajib pajak dilokasi objek pajak PBB.
X8 = Pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban PBB.
Dimana Variabel X1 sampai dengan X4 diukur dengan menggunakan
skala ordinal sedangkan Xs sampai dengan Xs diukur dengan
menggunakan skala nominal.
2. Variabel Dependen (Keberhasilan penerimaan PBB)
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dipengaruhi atau
dijelaskan oleh variabel yang lain. Variabel dependen ini diukur dengan
melihat jumlah pembayaran pajak oleh wajib pajak sesuai dengan pokok
ketetapannya pada tahun yang bersangkutan. Oleh karena itu Variabel
dependen ini menggunakan skala ordinal.
Tabel 3.1 Operasional Variabel dan Pengukurannya
Variabel Sub Variabel lndikator Pengukuran Skala Depend en Kepatuhan Pajak • Pemeriksaa11 Kuesioner Skala keberhasilan Pajak Ordinal penenmaan • Penegakan PBB Hukum Independen X 1 = Kesadaran • Stimulus Kuesioner Skala Faktor- perpajakan pengalaman, Ordinal faktor yang perasaan dan melekat perilaku pad a tax mempengaruhi payer (wajib akan makna Pajak) dan fungsi
pajak .. Pernyataan sikap wajib pajak akan kesadaran makna dan fungsi pajak
• Wajib pajak memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaan fungsi pajak
• Kesadaran WP membayar kewajiban pajaknya secara tepat waktu dan tepat jumlah
X2 = Pemahaman • Adanya UU Kuesioner Skala wajib pajak dan Peraturan Ordinal terhadap UU Perpajakan dan memberikan Peraturan pemahaman Perpajakan ten tang PBB kewajiban
membayar
• Tax reform peraturan PBB untuk penyederhanaa ndan penyesuaian perhitungan WP membayar pajak
• Perilaku WP akan kesederhanaan dayajangkau hukum pajak
• Pengetahuan WP terhadap UU danPP PBB
• Sikap WP terhadap refonn UU dan PP PBB
X3 = Sikap wajib • Pembangunan Kuesioner Skala pajak merupakan Ordinal terhadap tanggung prioritas jawab bersama pembanguna • Pembangunan n pemerintah infastruktur
dari hasil penenmaan PBB
• Kenaikan penenmaan PBB dapat disebabkan akibat pembangunan prasarana barn di suatu daerah
X4 = Persepsi • Berat tidaknya Kuesioner Skala wajib pajak sanksi atas Ordinal ten tang pelanggaran ... ,...1 .... 1,. ........................ nnn
·---·- -PBB • UU dan PP
yang mengatur ten tang pelaksanaan sanksi denda PBB
• Kelalaian akan pelaksanaan sanksi denda terhadap WP
• Ampunan dan tidak adanya pelaksanaan sanksi denda terhadap WP atas pelanggaran yang dilakukan
Xs = Pendidikan Jenjang Pendidikan a. Non Skala Wajib Pajak pergurua Nominal
n tinggi b. Pergurua
n tinggi X6 =Status Status tempat a. Hak sewa Skala rumah wajib tinggal b. Hak milik Nominal pajak
X1=Lama Lama menempati a. Kurang Skala tinggal Wajib tempat tinggal dari 2 Nominal Pajak di lokasi tahun objek pajak PBB b. Lebih
dari sama dengan 2 tahun
Xs = Pendapatan Pendapatan a. Kurang Skala wajib pajak perbulan dari Rp 1 Nominal terhadap Ju ta berat b. Lebih tidaknya dari sama beban PBB dengan
Rp I Juta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Kantor Pclayanan Pajak Pratama Jakarta Sclatan 2
1. Sejarah
Sebelum diterapkannya administrasi modem, KPP Pratama Jakarta
Kebayoran Barn Dua adalah KPP Jakarta Kebayoran Baru Dua (lama)
yang struktur organisasinya masih berdasarkan jenis pajak dan memiliki
tugas pelayanan, pengawasan administratif, penagihan dan pemeriksaan
terbatas hanya untuk jenis Pajak Panghasilan, Pajak Pertambahan Nilai,
Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung lainnya.
Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kebayoran Baru Dua dibentuk
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.Ol/2001
tanggal 23 Juli 2001 sebagai pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 84
Tahun 20001. Dengan Keputusan Menteri Keuangan tersebut maka
dengan resmi terbentuklah unit eselon III baru yang merupakan pemekaran
dari Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kebayoran Baru dan berkantor di
Graha Kanaan JI. TB.Simatupang Jakarta Selatan.
Seiring dengan semangat modemisasi yang dicanangkan Kantor
Pusat Direktorat Jenderal Pajak maka sesuai dengan Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor : KEP-86/PJ/2007 tanggal 11 Juni 2007
terbentuklah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru
Dua yang menerapkan sistim administrasi perpajakan yang moderen dan
struktur orgarnsas1 yang didasarkm1 alas fungsi. Di dalam struktur
organisasi moderen ini fungsi pemeriksaan yang s·~belumnya di Kantor
Pemeriksaan Pajak dan Fungsi pelayanan PBB yang sebelumnya di Kantor
Pelayanan PBB dilebur ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama dengan
prinsip "One Stop Services" dan diharapkan Wajib Pajak dapat memenuhi
seluruh hak dan kewajiban perpajakannya di satu tern.pat .
Saat Mulai Operasi (SMO) Kantor Pelayanan Pajak Pratania Jakarta
Kebayoran Baru Dua terhitung sejak tanggal 12 Juni 2007 dan menempati
gedung baru yang merupakan eks Kantor Pelayanan PBB Jakarta Selatan
II di Jalan Ciputat Raya No.2 ,Pondok Pinang ,Jakarta Selatan.
2. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebayoran Baru Dua sebagai salah
satu institusi pelayanan publik dibawah Direktorat Jenderal Pajak terns
mentransformasi diri untuk memenuhi tuntutan perubahan lingkungan
ekstemal dan tuntukan masyarakat supaya Direktorat Jenderal Pajak
bekerja secara professional dan proporsional. Sebagai wujud nyata dari hal
tersebut KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua melaksanakan tugas
dan fungsinya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang
baik (good Corporate Governance) yang menekankna lata kerja yang
transparan, akuntabel dan menjamin kepastian hukum bagi masyarakat
khususnya Wajib Pajak.
Untuk mcnjamin terlaksananya tata kelola pemerintahan yang baik
scbagai landasan kerja di Direktorat jenderal pajak maka telah dibuat
berbagai instrument antara lain:
a. Kode Etik yang secara jelas menyebutkan hal-hal yang wajib
dilakukan dan yang dilarang unutk dilakukan oleh pegawai, berikut
sanksi atas pelanggaran kode etik tersebut.
b. Komite Kode Etik yang diketuai oleh sekretaris Jenderal Departemen
Keuangan dan bertugas untuk menerima serta rnemproses pengaduan
atas pelanggaran Kode Etik. Komite Kode Etik ini dilengkapi dengan
secretariat yang difasilitasi oleh sambungan teletpon khusus untuk
pengaduan alas pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai.
c. Kerjasama dengan Komisi Ombudsman Nasional untuk membentuk
Custom and Tax Ombudsman Desk yang bertugas menangani
pengaduan mengenai peny1mpangan atas pelayanan kepada
masyarakat.
d. Tim Khusus dari lnspektorat Jenderal Departemen Keuangan yang
mengawasi kenerja KPP secara lebih intensif.
e. Konsolidasi interen berupa penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan, intemasilasi Kode Etik, pembinaan mental dan perilaku
secara berkesinambungan, pemberian reward and punishman kepada
para pegawa1.
3. Struktur Organisasi
Berbeda dengan struktur organisasi yang lama, pembagian seksi di
KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru dua didasarkan alas fungsi,yang
secara garis besar meliputi fungsi pelaymmn, fungsi pengawasan dan
konsultasi, dan fungsi pemeriksaan dengan tujuan untuk dapat
memberikan pelayanan yang lebih prima kepada Wajib Pajak. Pembagian
seksi adalah sebagai berikut :
a. Sub Bagian Umum
Melakukan tata kelora kantor sehingga kegiatan organisasi kantor
secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik diantaranya tata
kelola Kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga.
b. Seksi Pengolahan Data Dan lndormasi
Seksi ini merupakan pusat dukungan teknis komputer di Kantor
Pelayanan Pajak yang menjaga agar sistim komputerisasi yang telah
diterapkan di KPP berjalan dengan baik. Disamping itu tugas dari
seksi ini untuk mengumpulkan data baik itu yang bersifat internal
maupun eksternal KPP, pencarian dan pengolahan data, pengamatan
potensi perpajakan,penyajian informasi perpajakan, perekaman
dokumen perpajakan, urusan tata usaha penenmaan perpajakan,
pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak
alas Tanah dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer,
pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, pelaksanaan i-SISMIOP
dan SIG, serta penyiapan laporan kinerja.
c. Seksi Pelayanan
Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,
pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan surat pemberitahuan perpajakan serta penerimaan surat
lainnya, penyuluhan perpajakan,pelaksanaan registrasi Wasib Pajak,
penerbitan nomor PKP , Validasi PBB serta melakukan kerjasama
perpajakan.
d. Seksi Penagihan
Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan
angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan
piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
e. Seksi Pemeriksaan
Melakukan penyusunan rencana pemeri.ksaan, pengawasan
pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat
Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan
perpajakan lainnya.
f. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan
subjek pajak, penilaian objek pajak dalam rangka ekstensifikasi.
g. Seksi Pengawasan Dan Konsultasi
Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib
Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi
teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja
Wajib Pajak, melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka
melakukan intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil banding.
Gambar4.l Stuktur organisasi kantor pelayanan pa1jak
Pratama jakarta kebayoran baru du:a
Catatan : **) terdapat empat seksi Pengawasan dan Konsultasi
4. Tugas Dan Fungsi
KPP Pratama Jakarta Kebayoran Barn Dua mempunyai tugas
melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di
bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan
Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam
wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
KPP Pratama Kebayoran Barn Dua menjalankan fungsi :
a. Mengumpulkan, mencari dan mengolah data,, mengamati potensi
perpajakan, menyajikan informasi perpajakan, mendata objek dan
subjek pajak, serta menilai objek Pajak Bumi dan Bangunan;
b. Menetapkan dan Menerbitkan produk hukum perpajakan;
c. Mengadministrasikan dokumen dan berkas perpajakan, menerima dan
mengolah Surat Pemberitahuan, serta menerima surat lainnya;
d. Melakukan penyuluhan perpajakan;
e. Melaksanakan registrasi waj ib pajak;
f. Melaksanakan ekstensifikasi;
g. Menatausahakan piutang pajak dan melaksanaJcan penagihan pajak;
h. Melaksanakan pemeriksaan pajak;
1. Mengawasi kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak;
J. Melaksanakan konsultasi perpajakan;
k. Melaksanakan intensitikasi;
I. Melaksanakan administrasi Kantor Pelayanan Pajak.
5. Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan agenda modemisasi di Dire:ktorat Jenderal Pajak
tetapi yang paling penting adalah sumber daya manusia sebagai motor
penggerak roda organisasi . Untuk itu di KPP Pratama Jakarta Kebayoran
Baru yang didukung oleh 112 pegawai telah dm1 sedang dilakukan
perbaikan secara berkelanjutan sehingga KPP dapat mempososikan diri
sebagai pusat layanan yang bercirikan;
a. Keran1ahan, melayani dengan keikhlasan, p·enuh perhatian dan
berempati.
b. Kemudahan, menjan1in bahwa Wajib Pajak akan mendapat kemudahan
akses informasi dan kemudahan prosedur pelayanan dalan1
melaksanakan kewaj i bannya.
c. Kompetensi, men3amm bahwa Wajib Pajak akan dilayani oleh
karyawan yang terlatih dan profisional.
d. Kejelasan, men3amm bahwa Wajib Pajak akan mendapat informasi
yangjelas tentang hak dan kewajibannya.
e. Kepastian, menjamin bahwa Wajib Pajak dalam menjalankan hak-dan
kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. lntegritas, berpedoman kepada sikap jujur dan tegas dalam melayani
Wajib Pajak.
Upaya Pengembangan Pegawai:
a. Memberikan kesempatan seluas luasnya kepada ~;e]uruh pegawai untuk
melanjutkan pendidikan dalam rangaka peningkatan kemampuan
pegawai.
b. Mengikutsertakan pegawai dalam berbagai in house traning untuk
meningkatkan kompetensi dan integritas pegawai seperti : training
pelayanan prima, training kode etik, training komunikasi skill,
sedangkan dibidang teknis perpajakan antara Jain diklat pemeriksaan,
diklat penagihan.
6. Wilayah Kerja
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor. 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja lnstansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
ditetapkan wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
Kebayoran Baru Dua meliputi 4 kelurahan yaitu Kelurahan Kramat Pela,
Kelurahan Pulo, Kelurahan Gandaria Utara dan Kelurahan Cipete Utara
yang terletak di Kacamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
B. Karakteristik Responden
I. Hasil Analisis Data Kualitatif
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan selama penelitian melalui
kuesioner yang dibagikan sebanyak 100 buah kepada Wajib Pajak Orang
dilihat bahwa _jumlah responden berdasarkan _jenis kelamin terbanyak pada
laki-laki berjumlah 65 orang atau 65%, sedangkan responden perenpuan
35 orang atau 35%. Artinya sebagian besar responden yang mengisi
kuesioner adalah laki-laki.
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
Frekuensi
65
35
100
Sumber: data pnmer yang d10lah
Persentase (%)
65
35
100
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan
usia tersebar pada responden berusia 21-25 tahun sebanyak 15 orang atau
15% dari 100 responden, responden berusia 26-30 tahun sebanyak 20
orang atau 20%, responden berusia 31-40 tahun sebanyak 34 orang atau
34%, responden yang berusia 41-50 tahun sebanyak 21 orang atau 21 %
san responden yang berusia 51 tahun keatas sebanyak 10 orang atau 10%.
Usia
21-25 tahun
26-30 tahun
31-40 tahun
41-50 tahun
51 tahun keatas
Jumlah
Tabcl 4.2 Usia Rcspondcn
Frekucnsi
15
20
34
21
10
100
Sumber: data pnmer yang d10lah
Pcrsentase ('Yo)
15
20
34
21
10
100
Pada tabel 4.3 dapat dilihat jumlah responden berdasarkan jenjang
pendidikan terakhir tersebar pada pendidikan tingkat SL TA sederajat
dengan kategori Non Perguruan Tinggi sebanyak 22 orang atau 22% dan
yang berpendidikan terakhir Perguruan Tinggi sebanyak 78 orang atau
78% meliputi Diploma (D3), Sarjana (SI), Master (S2), dan Doktor (S3).
Artinya kondisi ini menggambarkan bahwa WPOP sebagai responden
yang terdaftar di KPP Pratan1a Jakarta Kebayoran Baru Dua sebagian
besar berpendidikan terakhir hingga Perguruan Tinggi.
Pendidikan
Tabet 4.3 Pendidikan Wajib Pa.iak
Frekuensi
Non perguruan tinggi 22
Perguruan tinggi 78
Jumlah 100
Sumber: data primer yang diolah
Persentase (%)
22
78
100
Dilihat dari label 4.4 dapat dilihat pekerjaan responden pada data
yang telah diolah responden yang bekerja sebagai pelajar/mahasiswa
adalah I orang atau I%, responden yang bekerja sebagai guru/dosen
sebanyak 3 orang atau 3%, responden yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga sebanyak 2 orang atau 2%, responden yang bekerja sebagai
karyawan swasta/pegawai negeri sebanyak 79 orang atau 79%, dan
profesi/ahli sebanyak 15 orang atau 15%.
Pekerjaan
Tabet 4.4 Pekerjaan
Pelajar/Mahasiwa
Guru/Dosen
!bu rumah tangga
Karyawan Swasta/Pegawai Negeri
Profesi/ Ahli
Jumlah
~11mhp.r• rl-.::it!l nr1mPr ''!lno ..-1101-.::ih
Frelmensi Persentase (%)
I I
3 3
2 2
79 79
15 15
JOO JOO
Status tempat tinnggal Wajib Pajak yang menjadi responden daspat
dilihat pada tabel 4.5 menunjukan tenpat tinggal yang merupakan hak
sewa sebanyak 25 tempat tinggal atau 25% dan tempat tinggal yang
nerupakan hak milik sebanyak 75 tempat tinggal atau 75%. Dari 100
responden yang mempunyai hak milik atas tempat tinggal lebih banyak
dari pada hak sewa.
Tabel 4.5 Status Tempat Tinggal
Tempat Tinggal Frekuensi Persentase (%)
HakSewa 25 25
Hak Milik 75 75
Jumlah 100 100
Sumber: data pnmer yang d10lah
Dari tabel 4.6 dapat dilihat responden yang menempati tempat
tinggalnya kurang dari 2 tahun sebanyak 25 responden atau 25% dan yang
menempati tempat tinggalnya lebih dari atau sama dengan 2 tahun 75
responden atau 75%. Artinya responden yang merupakan WPOP KPP
Pratan1a Jakarta Kebayoran Baru Dua menempati tempat tinggalnya
kebanyakan lebih dari sama dengan 2 tahun.
Tabel 4.6 Lama Menempati Tempat Tinggal
Lama Menempati Frekuensi Persentase (%)
Tempat Tinggal
Kurang dari 2 tahun 25 25
Lebih dari sama 75 75
dengan 2 tahun
Jumlah 100 100
Sumber: data primer yang diolah
Pada tabel 4.7 responden yang memiliki pendapatan kurang dari I
Juta 7 orang atau 7% sedangkan yang responden yang memiliki
pendapatan lebih dari sama dengan I Juta 93 orang atau 93%. lni
menunjukan bahwa WPOP yang menjadi responden dengan pendapatan
lebih dari sama dengan I Juta lebih banyak pada KPP Pratama Jakarta
Kebayoran Baru Dua.
Pendapatan
Tabel 4.7 Pendapatan Wajib Pajak
Frekuensi
Kurang dari l Juta 7
Lebih dari sama 93
dengan I J uta
Jumlah 100
Sumber: data primer yang diolah
Persentase (%)
7
93
100
~ \
I. PEf~PUS I r,VJ\AN UT/,[1'11\ :
UIN SY/1HID JAKAF\TA I L ___ . _________________ _1
C. U ji Kualitas Data
I. Uji Validitas
Instrumen validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang
telah dibuat dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur
secara cepat. Butir pertanyaan dinyatakan valid jikai r Hitung lebih besar
dari r Tabet 0,230 (r Hitung > r Tabet). Tabet 4.8 berikut ini hasil uji
validitas untuk Kesadaran Perpajakan yang mempakan faktor yang
Melekat pada Wajib Pajak dimana jumlah pertanyaan sebanyak 4 butir.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kesadairan Perp:ajakan
Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan
Butir I 0.510 0,230 Valid
Butir 2 0.561 0,230 Valid
Butir 3 0.681 0,230 Valid
Butir 4 0.355 0,230 Valid
Sumber: data pnmer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa seluruh pertanyaan
tersebut valid, karena memiliki r Hitung lebih dari 0,230 (r Hitung > r
Tabet).
Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk Pemahaman Wajib
Pajak terhadap Undang-Undang dan Peraturan PBB yang mempakan
faktor yang Melekat pada Wajib Pajak dimana jumlah pertanyaan 8 butir.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9 Basil Uji Validitas Pcmahaman Wajib Pajak t•~rhadap Undang
Undang dan Pcraturan PBB
Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan
Butir l 0.222 0,230 Tidak Valid
Butir 2 0.269 0,230 Valid
Butir 3 0.218 0,230 Tidak Valid
Butir 4 0.444 0,230 Valid
Butir 5 0.188 0,230 Tidak Valid
Butir 6 0.378 0,230 Valid
Butir 7 0.460 0,230 Valid
Butir 8 0.322 0,230 Valid
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas bahwa tidak seluruh pertanyaan tersebut
valid, karena ada 3 butir pertanyaan yang memiliki r Hitung kurang dari
0,230 (r Hitung < r Tabel), sehingga harus dikeluarkan dari perhitungan
penelitian.
Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk Sikap Wajib Pajak
terhadap Prioritas Pembangunan Pemerintah yang merupakan faktor yang
Melekat pada Wajib Pajak dimana jumlah pertanyaan 10 butir. Hasil uji
Tabcl 4.10 Hasil Uji Validitas Sikap Wajib Pajak tcrhadap Prioritas
Pcmbangunan Pcmerintah
Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan
Butir 1 .191 0,230 Tidak Valid
Butir 2 .288 0,230 Valid
Butir 2 .303 0,230 Valid
Butir 2 .294 0,230 Valid
Butir 2 .571 0,230 Valid
Butir 2 .293 0,230 Valid
Butir 2 .045 0,230 Tidak Valid
Butir 2 .355 0,230 Valid
Butir 2 .405 0,230 Valid
Butir 2 .352 0,230 Valid
Sumber: data pnmer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa ada 2 butir pertanyaan
yang tidak valid artinya t Hitung kurang dari 0,230 (r Hitung < r Tabel),
sehingga harus dikeluarkan dari perhitungan penelitian.
Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk Persepsi Wajib
Pajak tentang Pelaksanaan Sangsi Denda PBB dimana jumlah pertanyaan
6 butir pertanyaan. Hasil pengujian validitas ini dapat dilihat pada tabel
4.11 berikut.
Tabet 4.11 Hasil Uji Validitas Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sangsi
Denda PBB
Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan
Butir 1 0.507 0.230 Valid
Butir 2 0.518 0.230 Valid
Butir 3 0.409 0.230 Valid
Butir 4 0.533 0.230 Valid
Butir 5 0.368 0.230 Valid
Butir 6 0.384 0.230 Valid
Sumber : data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan
tersebut valid, karena memiliki r Hitung lebih dari. 0.230 (r Hitung > r
Tabel).
Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk variabel
Keberhasilan Penerimaan PBB dimana jumlah pertanyaan 7 butir
pertanyaan. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut.
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Keberhasilan Pencrimaan PBB
Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan
Butir 1 0.503 0.230 Valid
Butir 2 0.705 0.230 Valid
Butir 3 0.500 0.230 Valid
Butir 4 0.342 0.230 Valid
Butir 5 0.503 0.230 Valid
Butir 6 0.705 0.230 Valid
Butir 7 0.500 0.230 Valid
Sumber : data pnmer yang d1olah
Berdasarkan Tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa seluruh
pertanyaan tersebut valid karena r Hitung lebih drui 0.230 (r Hitung > r
Tabel).
Pada pengujian validitas, pertanyaan pada kuesioner dapat
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner penelitian ini.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengukur apakah jawaban
responden alas pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu dengan
menggunakan SPSS konstruk, atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach 's Alpha> 0.60 (Ghozal.i, 2005). Hasil dari uji
reliabilitas untuk Kesadaran Perpajakan dapat dilihat pada Tabel 4.13
Tabet 4.13 Hasil dari uji reliabilitas Kcsadaran Perpajakan
Cronbach's Alpha N of Items
0.730 4
Sumber: data primer yang dioJah
Hasil uji relabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0.730
dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0.60 (0.730 >
0.60).
Selanjutnya uji reliabilitas untuk Pemahaman Wajib Pajak terhadap
Undang-Undang dan Peraturan PBB. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat
pada Tabel 4.14 berikut.
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Pemahaman Wajib Pajak terhadap Undang
Undang dan Peraturan PBB
Cronbach's Alpha N ofitems
0.620 8
Sumber : data pnmer yang d10lah
Hasil uji relabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0.620
dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0.60 (0.620 >
0.60).
Selanjutnya uji reliabilitas untuk Sikap Wajib Pajak terhadap
Prioritas Pembangunan Pemerintah. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada
Tabel 4.15 berikut.
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Sikap Wajib Pajak terhadap Prioritas
Pembangunan Pemcrintah
Cronbach's Alpha N ofltems
0.643 10
Sumber: data primer yang diolah
Hasil uji relabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0.643
dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0.60 (0.643 >
0.60).
Selanjutnya uji reliabilitas untuk Persepsi Wajib Pajak tentang
Sanksi Denda PBB. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.16
berikut.
Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Wajib Pajak tentang Sanksi Denda
PBB
Cronbach's Alpha N ofitems
0.719 6
Sumber : data primer yang diolah
Hasil uji relabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0.719
dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0.60 (0.719 >
0.60).
Selanjutnya uji reliabilitas untuk Keberhasilan Penerimaaan PBB.
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut.
Tabcl 4.17 Hasil Uji Reliabilitas Keberhasilan Pcnerimaaan PBB
Cronbach's Alpha N of Items
0.783 7
Sumber: data primer yang diolah
Hasil uji relabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0.783
dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0.60 (0. 783 >
0.60).
Dari pengUJian reliabilitas indikator atau konstruk dari variabel-
variabel menunjukan jawaban responden konsisten dari waktu ke waktu
dan penelitian ini dapat dilakukan ke analisis data.
D. Uji Asumsi Klasik
I. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya
hubungan antara beberapa variabel independen atau semua variabel
independen dalam model regres1. Tabel 4.17 berikut ini hasil
multikolinearitas.
Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Kesadaran Perpajakan 0.885 1.130
Pemahaman WP terhadap
Undang-Undang dan Peraturan 0.771 1.297
PBB
Sikap WP terhadap Prioritas
Pembangunan Pemerintah 0.784 1.275
Presaepsi WP twntang
Pelaksanaan Sanksi Denda PBB 0.820 1.219
Pendidikan WP 0.881 l.135
Status Rumah WP 0.926 1.080
Lama Tinggal WP di Lokasi
Objek PBB 0.940 1.064
Pendapatan WP terhadap Berat
Tidaknya Beban PBB 0.952 1.050
Sumber : data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.17 hasil uji dapat dilihat melalui Variance
Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF
tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance > 0, I. maka dapat dinyatakan model
regresi linear berganda terbebas dari asumsi multikolinearitas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat sebaran titik-titik
secara acak pada grafik yang tidak membentuk po la t•ertentu dengan jelas.
Gambar4.2 hasil uji heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: Keberhasilan Penerim<ttan PBB
3--;;
" .., 0 0 0 .. 2· D
0
0 0 00 0 0
<b 0 °"" Do 0 "co.,, 0 oo o o QI'} ~coo o Q)
~ 0 OQ) 0 0
0 0 0 0 0 Oo '° o Do 0 0
'b
0
.. 0::
"' 1-.. N ..,
°"' c .. o· 0 0
"' i3 "' D ~ -1-.. ~
;; _z- 0
0
0
0 0 ..
a: 0
.3·
-2
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas karena titik-titik menyebar di atas dan di bawah nilai
angka nol (0) pada sumbu Y dan tidak membentuk pola.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati nomml. Cara untuk mengetahui normalitas adalah
normal (nom1al P-P Plot). Distribusi normal akan membentuk suatu garis
lurus diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Gambar4.3 Normal Probability Plot
Normal P-P Plot of Regression standardized Residual
Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan PBB 1.0J-r------------..,,,
0 .
.Q
f 0.. EO.ti
" 0 .,, i 0.4 a. " w
0
o.~ .JE-----------~ RO 02 0.4 O.B O.S 1.0
Observed Cum Prob
Sumber: data yang diolah
Dalam gambar 4.3 grafik normal probability plot menunjukan pola
grafik yang normal, terlihat dari titik-titik distribusi data yang terletak
disekitar garis lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
terdistribusi normal sehingga model regresi layak digunakan.
E. Uji Hipotesis
I. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi bertujuan untuk meng,~tahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Hasil uji
koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut.
Model R
1 .521 8
Tabel 4.19 Basil Uji Regresi
Model Summary
Adjusted R
R Sauare Sauare
.271 .207 Sumber: data yang diolah
Std. Error of the
Estimate
2.648
Tabel 4.18 menunjukan bahwa nilai Adjusted R Square yang
dihasilkan oleh variabel independen hanya sebesar 0,207 yang artinya
20,7% variabel dependen Keberhasilan Penerimaan PBB dapat dijelaskan
oleh variabel independen Faktor-faktor yang Melekat pada Wajib Pajak.
Sedangkan sisanya sebesar 79.3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
masuk dalam analisis regresi ini, seperti pelayanan. perpajakan, promosi
perpajakan, penyuluhan perpajakan, image yang terbangun di masyarakta
bahwa KPP adalah lahan potensi korupsi dan kurang jelasnya kebijakan
pemerintah yang dikenakan kepada Departemen Keuangan yang
mengelola pajak dan Departemen Agama yang mengelola zakat..
2. Persamaan Regresi Berganda Variabel Dummy
Tabet 4.20 Hasil Uji t
Coefficients a
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) 12.656 3.593
Kesadaran Perpajakan .175 .127
Pemahaman WP terhadap
Undang-Undang dan .236 .088
Peraturan PBB
Sikap WP terhadap Prioritas .006 .076
Pembangunan Pemerintah
Presaepsi WP tentang
Pelaksanaan Sanksi Denda .257 .082
PBB
Pendidikan WP .327 .681
Status Rumah WP -.399 .654
Lama Tinggal WP di Lokasi .389 .745
Objek PBB
Pendapatan WP terhadap -.663 1.063
Bera! Tidaknya Beban PBB
a. Dependent Vanabel: Keberhas1lan Penenmaan PBB
Standardized
Coefficients
Beta
.131
.273
.008
.311
.046
-.057
.048
-.057
Berdasarkan tabel 4.19 diperoleh persarnaan regres1 sebagai
berikut:
Y=12.656+0.175X1+0.236X2+0.006X3+0.257X4+0.327D1-0.399D2+0.389D3-0.663D4+e
Maka, apabila setiap peningkatan kesadaran perpajakan (X1) satu
satuan maka keberhasilan penerimaan PBB akan meningkat sebesar 0.175
oertahun. aoabila oemahaman waiib oaiak terhadao undang-undang dan
peraturan PBB (X2) meningkat satu satuan maka keberhasilan penerimaan
PBB akan meningkat 0.236 pertahun, apabila sikap wajib pajak terhadap
prioritas pembangunan pemerintah (X3) meningkat satu satuan maka
keberhasilan penerimaan PBB akan meningkat 0.006 pertahun, apabila
Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sanksi Denda PBB (X4)
meningkat satu satuan maka keberhasilan penerimaan PBB akan
meningkat 0.257 pertahun, apabila Pendidikan Wajib Pajak (D 1)
meningkat satu satuan maka keberhasilan penenmaan PBB akan
meningkat 0.327 pertahun, sedangkan status rumah wajib pajak (D2)
memiliki hubungan negatif dengan keberhasilan penerimaan PBB sebesar
-0.399 yang artinya jika status rumah wajib pajak meningkat satu satuan
maka keberhasilan penerimaan PBB akan menurun sebesar 0.399
pertahun, apabila Lama Tinggal Wajib Pajak (D3) meningkat satu satuan
maka keberhasilan penerimaan PBB akan meningkat 0.389 pertahun,
sedangkan Pendapatan WP terhadap Berat Tidaknya Beban PBB (D4)
memiliki hubungan negatif dengan keberhasilan penerimaan PBB sebesar
-0.663 yang artinya jika Pendapatan Wajib Pajak meningkat satu satuan
maka keberhasilan penerimaan PBB akan menurun sebesar 0.663
pertahun.
Persamaan regres1 dapat dijelaskan dengan perhitungan
matematika berikut ini :
a. Variabel Dummy Pendidikan Wajib Pajak (Non Perguruan Tinggi),
Status Rumah Wajib Peajak (Hak Sewa), Lama Tinggal Wajib Pajak di
Lokasi Objek Pajak ((kurang dari 2 tahun) dan Pendapatan Wajib
Pajak terhadap Berat Tidaknya Beban PBB (kurang dari I Juta)).
Y= I 2.656+0.175X1+0.236X2+0.006X3+0.257X,rt-0.327D1-
0.399D2+0.389D3-0.663D4
Y=l 2.656+0. I 75X1+0.236X2+0.006X3+0.257X4+0.327(0)-
0.399(0)+0.389(0)-0.663(0)
Y= 12.656+0. I 75X 1 +0.236X2+0.006X3+0.257~
b. Variabel Dummy Pendidikan Wajib Pajak (Perguruan Tinggi), Status
Rumah Wajib Peajak (Hak Milik), Lama Tinggal Wajib Pajak di
Lokasi Objek Pajak (lebih dari sama dengan 2 tahun) dan Pendapatan
Wajib Pajak terhadap Berat Tidaknya Beban PBB (lebih dari sama
deangan I Juta).
Y= I 2.656+0.175X1+0.236X2+0.006X3+0.257X4+0.327D1-
0.399D2+0.389D3-0.663D4
Y=l 2.656+0. I 75X1+0.236X2+0.006X3+0.257X4+0.327( I)-
0.399(1 )+0.389( I )-0.663((1)
Y= l 2.299+0. I 75X 1 +0.236X2+0.006X3+0.257~-0,346
3. Uj i Statistik t
Model
1 (Constant)
Kesadaran Perpajakan
Pemahaman WP
terhadap Undang-
Undang dan Peraturan
PBB
Sikap WP terhadap
Prioritas Pembangunan
Pemerintah
Presaepsi WP twntang
Pelaksanaan Sanksi
DendaP88
Pendidikan WP
Status Rumah WP
Lama Tinggal WP di
Lokasi Objek PBB
Pendapatan WP
\erhadap Bera\
Tidaknya Beban PBB
Tabet 4.21 Hasil Uji t
Coefficients a
Unstandardized
Coefficients
B Std. Error
12.656 3.593
.175 .127
.236 .088
.006 .076
.257 .082
.327 .681
-.399 .654
.389 .745
-.663 1.063
a. Dependent Vanabel: Keberhas1lan Penenmaan PBB
Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa:
a. Kesadaran Perpajakan (X1)
Standardized
Coefficients
Beta t Sig.
3.522 .001
.131 1.375 .173
.273 2.675 .009
.008 .083 .934
.311 3.151 .002
.046 .480 .633
-.057 -.610 .544
.048 .522 .603
-.057 -.624 .534
Kesadaran Perpajakan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.173 dan t
hitung sebesar 1.375. Sedangkan nilai t tabel untuk pengujian
signifikansi diperoleh dengan nilai 0.05 dan df sebesar I 00-4=96 maka
diperoleh t tabel 1,985. Artinya nilai t hitung Jebih kecil dari nilai t
tabel (l,375<1,985) dan nilai signifikansi Jebih besar dari nilai alpha
(0.173>0.05). lni berarti Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
Kesadaran Wajib Pajak (Xi) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB. Wajib pajak masih
kurang memahan1i fungsi pajak dan merasa kurangnya pelayanan dan
kepastian hukum perpajakan juga mengklaim KPP sebagai tempat
praktek KKN.
b. Pemahaman Wajib Pajak terhadap Undang-Undang dan Peraturan
PBB (X2)
Pemahaman Wajib Pajak terhadap Undang-Undang dan Peraturan
PBB memiliki nilai signifikansi sebesar 0.009 dan t hitung 2.675.
sedangkan nilai t tabel untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan
nilai 0,05 dan df sebesar I 00-4=96 maka diperoleh t tabel 1,985.
artinya nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2.675> 1,985) dan nilai
signifikansinya Jebih kecil dari alpha (0.009<0,05). Ini berarti Ho
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan Pemahaman Wajib Pajak
terhadap Undang-Undang dan Peraturan PBB (X2) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB.
Pemahaman wajib pajak tentang UU dan peraturan PBB dapat
memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan.
c. Sikap Wajib Pajak terhadap Prioritas Pembangunan Pemerintah (X3)
Sikap Wajib Pajak terhadap Prioritas Pembangunan Pemerintah
memiliki nilai signifikansi sebesar 0.934 dan t hitung 0.083 sedangkan
nilai t tabel untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan nilai 0,05
dan df sebesar I 00-4=96 maka diperoleh t tabel 1,985. Artinya nilai t
hitung lebih kecil dari nilai t tabel (0.083 <1,985) dan nilai signifikansi
lebih besar dari nilai alpha (0.934 >0.05). lni berarti Ha ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan Sikap Wajib Pajak terhadap Prioritas
Pembangunan Pemerintah (X3) secara parsial tidak berpengaruh
dignifikan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB. Wajib pajak
melihat kurangnya infrastruktur dan perawatan infrastruktur
pembangunan pemerintah karena infrastruktur merupakan asset untuk
perekonomian masyarakat. Jika infrastruktur bagus maka keberhasilan
penerimaan pajak akan meningkat.
d. Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sanksi Denda PBB (Xi)
Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sanksi Denda PBB
memiliki nilai signifikansi sebesar 0.002 dan t hitung 3.151. sedangkan
nilai t tabel untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan nilai 0,05
dan df sebesar I 00-4=96 maka diperoleh t tabel 1,985. artinya nilai t
hitung lebih besar dari t tabel (3.151>1,985) dan nilai signifikansinya
lebih kecil dari alpha (0.002<0,05). Ini berarti Ho ditolak. Sehingga
dapat disimpulkan Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sanksi
Denda PBB (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Keberhasilan Penerimaan PBB. Wajib pajak merasa takut akan
pengenaan denda dengan bunga 2% karena tidak memenuhi kewajiban
PBB dan wajib pajak merasa pengenaan denda PBB sudah lugas dalam
pengenaan kepada pelanggar pajak.
e. Pendidikan Wajib Pajak (01)
Pendidikan Wajib Pajak memiliki nilai signifikansi sebesar 0.633 dan t
hitung 0.480 sedangkan nilai t tabel untuk pengujian signifikansi
diperoleh dengan nilai 0,05 dan df sebesar I 00-4=96 maka diperoleh t
tabel 1,985. Artinya nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel
(0.480<1,985) dan nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha
(0.633>0.05). lni berarti Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
Pendidikan Wajib Pajak (0 1) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB. Semakin Wajib
Pajak memahami dan tahu perpajakan terkadang wajib pajak merasa
enggan untuk membayar pajak karena wajib pajak yang paham
perpajakan tidak hanya kesadaran tapi melihat juga pelayanan
perpajakan, fungsi pajak dan kepastian hukum perpajakan untuk
memenuhi keajiban membayar PBB.
f. Status Rumah Wajib Pajak (D2)
Status Rumah Wajib Pajak memiliki nilai signifikansi sebesar 0.544
dan t hitung -0.610 sedangkan nilai t tabel untuk pengujian signifikansi
diperoleh dengan nilai 0,05 dan df sebesar I 00-4=96 maka diperoleh t
tabel 1,985. Artinya nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-
0.610<1,985) dan nilai signifikansi lehih he:sar dari nilai alpha
(0.544>0.05). lni herarti Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan Status
Rumah Wajih Pajak (02) secara parsial tidak herpengaruh signifikan
terhadap Keherhasilan Penerimaan PBB. Wajib pajak masih helum
hisa untuk mengefektifkan dan mengefesiensikan PBB dengan
menyewakan atau mengontrakan rumah yang bersifat hak milik dan
basil sewa atau kontrak rumah tersehut dapat dihayarkan untuk PBB.
g. Lama Tinggal Wajih Pajak di Lokasi Ohjek PBB (03)
Lama Tinggal Wajih Pajak di Lokasi Ohjek PBB memiliki nilai
signifikansi sehesar 0.603 dan t hitung 0.522 s·edangkan nilai t tahel
untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan nilai 0,05 dan df sehesar
I 00-4=96 maka diperoleh t tahel 1,985. Artinya nilai t hi tung lehih
kecil dari nilai t tahel (0.522<1,985) dan nilai signifikansi lehih hesar
dari nilai alpha (0.603>0.05). Ini herarti Ha ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan Lama Tinggal Wajih Pajak di Lokasi Ohjek PBB (03)
secara parsial tidak herpengaruh signifikan t-erhadap Keherhasilan
Penerimaan PBB. Ohjek PBB dilihat dari lua:s dan klasifikasi juga
NJOP dan NJKP tanah dan hangunan hukan dari ekonomis wajih
pajak.
h. Pendapatan Wajih Pajak terhadap Berat Tidaknya Behan PBB (04)
Pendapatan Wajih Pajak terhadap Berat Tidaknya Behan PBB
memiliki nilai signifikansi sehesar 0.534 clan t hitung -0.624
sedangkan nilai t tahel untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan
nilai 0,05 dan df sebesar l 00-4=96 maka diperoleh t tabel 1,985.
Artinya nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-0.624 <l ,985) dan
nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha (0 . .534>0.05). Ini berarti
Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan Pendapatan Wajib Pajak
terhadap Berat Tidaknya Beban PBB (04) secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB.
Kurangnya kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya
dengan membayar pajak dari penghasilan wajib pajak dan tarih pajak
PBB masih dianggap berat untuk wajib pajak KPP Pratama Jakarta
Kebayoran Baru Dua.
4. Uji Statistik Fisher (F)
Uji F bertujuan untuk menunjukan apakah semua variabel
independen yang dimasukan dalam model regresi mempunyai pengaruh
yang signifikan secara bersamaan terhadap variabel dependen. Hasil uji F
dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut ini :
Model
1 Regression
Residual
Total
Tabet 4.22 Basil Uji F
ANOVAb
Sum of
Squares di
237.650 8
637.910 91
875.560 99
Mean Square F Sig.
29.706 4.238 .ODO'
7.010
a. Predictors: (Constant), Pendapatan WP terhadap Bera! Tidaknya Beban PBB, Lama Tinggal WP di Lokasi Objek PBB, Kesadaran Perpajakan , Status Rumah WP, Presaepsi WP twntang Pelaksanaan Sanksi Denda PBB, Pendidikan WP, Sikap WP terhadap Prinrit:it:: PPmh::inn11n::in PPmPrint::ih P1=>m:::th:::tm::in \J\/P fArh!~rl::in I lnrl::inn-1 lnrl:::tnn rl..:.n
b. Dependent Variabel: Keberhasilan Penerimaan PBB
Dari tabel uji F diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah
4.238 dan F tabel 2,030 artinya F hitung > F tabel, maka disimpulkan
bahwa menolak Ho dan menerima Ha, artinya ada pengaruh faktor-faktor
yang melekat pada tax payer (wajb Pajak) terhadap keberhasilan
penerimaan PBB. Dengan membandingkan signifikansi 0.000 jauh lebih
kecil dari 0,05 (0.000<0,05) yang berarti ada pengaruh faktor-faktor yang
melekat pada tax payer (wajib Pajak) terhadap keberhasilan penerimaan
PBB. Berdasarkan hasil uji F baik dengan rnembandingkan F hitung dan F
tabel maupun dengan signifikansi, maka dapat disimpulkan bahwa faktor
faktor yang melekat pada wajib pajak secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Tax
payer (wajib pajak) merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan penerimaan pajak selain dari tax policy dan tax
administration. Dibandingkan dengan faktor-faktor yang lainya, tax payer
(wajib pajak) bersifat uncontrollable (sistem control tidak dapat dilakukan
atau dilakukan dengan baik) bagi fiskus. Oleh karena itu pengetahuan dan
keasadaran wajib pajak merupakan input penting pada fiskus dan sangat
berperan penting dalam upaya peningkatan keberhasilan penerimaan pajak
(collection success) pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
A. Kesimpulan
[·-~~---·-·---· ... -·--·
PERPUSTAl\AAN Ur;: ~. UIN SY.t1H!D JJ.\l"./\HT /"
--~-~------·----····~·~-·-"'
BABV
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
J. Dari hasil Uji t, secara parsial variabel kesadaran perpajakan, sikap wajib
pajak terhadap prioritas pembangunan pemerintah, pendidikan wajib
pajak, status tempat tinggal wajib pajak, lama tinggal wajib pajak di lokasi
objek pajak dan pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban
PBB tidak berpengaruh terhadap keberhasilan peneirimaan PBB, karena t
hitung lebih kecil dari pada t tabel dan nilai signifikansinya lebih besar
dari nilai alpha sehingga Ha ditolak.
2. Secara parsial variabel pemahaman wajib pajak terhadap UU dan
peraturan PBB dan persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda
PBB berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB, karena nilai t
hitung lebih besar dari pada nilai t tabel dan nilai signifikansinya lebih
kecil dari pada nilai alpha sehingga Ho ditolak.
3. Dari hasil uji F ditemukan bahwa faktor-faktor yang melekat pada /ax
payer (wajib Pajak) yaitu kesadaran perpajakan, pemahaman wajib pajak
terhadap UU dan peraturan PBB, sikap wajib pajak terhadap prioritas
pembangunan pemerintah, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan
sanksi denda PBB, pendidikan wajib pajak, status rumah wajib pajak, lama
tinggal wajib pajak dilokasi objek pajak dan pendapatan wajib pajak
terhadap berat tidaknya beban PBB secara bersamaan (simultan)
berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan penerimaan PBB
dengan nilai F hitung 4,238 lebih besar dari pada nilai F tabel 2,030.
4. Hasil penelitian ini mendapatkan R = 0,521 menunjukan hubungan yang
sedang antara faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak)
terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Koefisien determinasi (R Squere)
(Adjusted R Squere) sebesar 0,207 hal ini berarti faktor-faktor yang
melekat pada tax payer (wajib pajak) dapat menjelaskan 20,7% terhadap
keberhasilan penerimaan PBB. Sedangkan sisanya 79,3% dijelaskan oleh
faktor-faktor lainnya.
B. lmplikasi dan saran
a. lmplikasi
I. Berdasarkan kesimpulan diatas, bahwa secara parsial kesadaran
perpajakan tidak dapat pengaruh yang signifikan terhadap
keberhasilan penerimaan PBB. Hal ini disebabkan sikap, pemahaman
dan perilaku wajib pajak terhadap fungsi pajak yaitu fungsi budgetair
yang artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan
pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun
pembangunan dan fungsi regulerend yang artinya pajak sebagai alat
untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam
bidang sosial dan ekonomi dan mencapai tujuan·-t~juan tertentu diluar
bidang keuangan. Wajib pajak menilai negative terhadap program
pembangunan pemerintah seperti fasilitas-fasilitas umum yang
dibangun di sekitar rumah dan tempat kerja wajib pajak karena
kurangnya perawatan dan renovasi kembalo oleh pemerintah. Wajib
pajak yang berpendidikan tinggi dan memahami perpajakan
beranggapan bahwa pajak tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah
sehingga wajib pajak kurang patuh untuk membayar pajak dan wajib
pajak juga merasa berat untuk membayar pajak dari penghasilannya,
karena wajib pajak kurang inovatif dan kreatif dalam mengelola
rumah tempat tinggalnya.
2. Pemahaman wajib pajak terhadap UU dan peraturan pemerintah
memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasiiJan penerimaan PBB.
lni merupakan pemerintah dalam melakukan perubahan peraturan
PBB dalam hal menyederhanakan maupun penyesuman
perhitungannya agar wajib pajak Jebih memahami kewajiban
dilaksanakan secara lugas. knsisten dan mampu menjangkau para
pelanggar.
3. Faktor-faktor yang melekat pada Tax Payer (wajib pajak) bersifat
uncontrollable bagi fiskus. Oleh karena itu pengctahuan fiskus tentang
faktor-faktor yang melekat pada wajib pajak me:rupakan input penting
dalam upaya peningkatan keberhasilan penerimaan PBB.
4. Hubungan antara faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib
pajak) terhadap keberhasilan penerimaan PBB bersifat sedang dan
variabel bebas kurang dapat menjelaskan vruiabel terikat, karena
adanya variabel lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan
penerimaan PBB seperti promosi pajak, pelayanan pajak, transparansi
dana pajak, kinerja perpajakan dan lain-lain.
b. Saran
Berdasarkan kesimpulru1 diatas, diharapkan penelitian selaJ1jutnya
dapat menyajikan hasil penelitiaJ1 yang berkualitas dengan adanya saran
saran mengenai beberapa hal:
1. Pemerintah melalui KPP hams lebih senus dalrun melakukan
sosialisasi pajak seperti mengadakan pelatihan gratis bagi para wajib
pajak sehingga wajib pajak lebih bisa memahami pajak dalam hal
teknis.
2. Pelaksanaan penyuluhan dan penyampruaJ1 informasi secara benar
menyangkut perpajakan kepada wajib pajak di wilayah Kebayoran
Baru Dua diharapkan lebih ditingkatkan. Pengawasan dan konsultasi
yang diberikan secara cepat, tepat dan benar olc:h fiskus. Diharapkan
dengaJ1 peningkatan kedua progrrun tersebut pada KPP Pratruna Jakarta
Kebayoran Baru Dua dapat meningkatkanjumlah penerimaan pajak.
3. Kualitas kinerja KPP Pratruna Jakarta Kebayoran Barn Dua yang
mempunyai fungsi-fungsi lain, seperti fungsi pelayanan dan fungsi
pengawasan dan konsultasi diharapkan juga lebih ditingkatkaJ1 karena
fungsi ini juga berhubungan langsung dengan wzuib pajak yaJ1g datang
memuaskan wajib pajak dan dapat memberikan kesan positif dan baik
dari wajib pajak terhadap kinerja pelayanan KPP Pratama Jakarta
Kebayoran Barn Dua.
4. Aparat pajak (fiskus) perlu melakukan sosialisasi perpajakan secara
maksimal, efesien dan efektif ke seluruh lapisan masyarakat, lebih
menekankan hukum pajak kepada wajib pajak, merubah image wajib
pajak tentang KPP yang merupakan tempat praktek KKN, distribusi
pajak untuk pembangunan dan belanja pemerintah harus lebih
transparan supaya wajib pajak memiliki pengetahuan tentang
perpajakan dan memahami secara benar hak dan kewajibannya.
Dengan demikian, secara langsung akan berdampak pada penerimaan
pajak yang diharapkan terns meningkat dan juga terciptanya kepatuhan
wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
DAFT AR PUST AKA
Adriansyah. "Pengaruh Faktor Tax Payer Terhadap Keberhasilan Penerimaan P BB" .Skri psi STIE Manajemen Trisakti.Jakarta.2005.
BKKSI. "Formal 01da dan Dampaknya Terhadap Anggaran Pembangunan Daerah ".artikel ini diakses tanggal 21 Februari 2008.dari http://www.bkksi.or.id/modules.php?name=News&file=article&sid=52
Ghozali, Imam. "Aplikasi Analisis Mul!ivariale Dengan Program SPSS" .Universitas Diponegoro.Semarang.2005.
Hamid, Abdul. "Panduan Penulisan Skripsi",Grafika Karya Utama.Jakarta.2005.
Herdjati, Tyassih "Pengaruh Tingkat Pendidikan Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Hukum Wajib Pajak Dalam Membayar PBB Di Kolamadya Dati II Semarang ".Skripsi Universitas Diponegoro.Semarang.2000.
Jndriantoro, Nur dan Bambang Supomo. "Metodologi Penelilian Bisnis".BPFE Y ogyakarta. Y ogyakarta.2002.
Khadijah, Umi."Pengaruh Karakteristik Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB". Skripsi STIE Manajemen Trisakti.Ja'rnrta.2005.
Misbach, M. Lutfie. "Analisis Faklor-Faktor Yang Melekat Pada Wajib Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap KeberhasifanPenerimaan PBB (Sludi Empiris Di Kotamadya Surabaya ".Skripsi Universitas Airlangga.Surabaya.2000.
Resmi, Siti. "Perpajakan Teori Dan Kasus".Salemba Empat.Jakarta.2003.
Ruhpina, HL. Said."Tingkat Kesadaran Hukum Wqjib Pajak PBB Dan Faklor Yang Mempengaruhinya ".Skripsi Universitas Mataram.Mataram.2000.
Santoso, Singgih. "Menggunakan SPSS Untuk Slatistik Parametrik (Seri Solusi Bi.mis Berbasis TI) ".Elex Media Komputindo.Jakarta.2005.
Sugiono. "Afetodologi Penelitian Bisnis ". CV. Alfabeta; Bandung, 2004.
Suminar, Dewi Retno. "Analisis Faklor-Faktor Sikap Wajib Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB (S1udi Empiris Di Kola Surabaya ".Skripsi Universitas Airlangga.Surabaya.2000.
Suryadi. ..Model Huhungan Kausal Kesadaran, Pelayanan,Kepatuhan Wqjih Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survei Di Wilayah Jawa Timur". Jurnal Keuangan Publik 2006.
Tjahjono, Ahmad dan Triyono Wahyudi. "Perpajakan Indonesia Pendekatan Soal Jawah dan Kasus".PT.Rajagrafindo Persada.Jakarta.2003.
Waluyo. "Perpajakan Indonesia".Salemba Empat.Jakarta.2004.
Zain, Mohammad. "Manajemen Perpajakan". Salemba Empat.Jakarta.2003.
----~· "Undang-Undang Pajak + PTKP 2006".Mitra Wacana Media.Jakarta.2006.
Lampiran I: Lembar Kuisioner
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Responden yang terhormat
KUISIONER
Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan, saya mohon kepada Bapak/lbu untuk membantu menjawab kuesioner ini dalam rangka penyusunan tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Progran1 Strata I (SI), dengan skripsi berjudul: "Pengaruh Faktor-faktor yang Melekat pada Tax Payer (wajib pajak) terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan".
Oleh karena itu, saya mengharapkan bantuan Bapak/lbu untuk memberikan jawaban yang sesungguhnya. Saya menjamin kerahasiaan yang Bapak/lbu berikan, karena jawaban tersebut hanya sebagai bahan atau data penelitian dan tidak untuk dipublikasikan
DAT A PENELITI
Nama NIM
: Angga Munggara Harisman : I 03082029330
Program Studi : Akuntansi Perpajakan Fakultas : Ekonomi dan Ilmu Sosial
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LEMBAR KUISIONER
Petunjuk Pengisian : I. Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat anda. 2. Pilih hanya satu jawaban untuk setiap pemyataan
A. Identitas Responden
I. Nama Responden : ............................................................... . (Catatan: Boleh Tidak Diisi)
2. Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Usia
a. 21 Tahun s/d 25 Tahun
b. 26 Tahun s/d 30 Tahun
d. 41 Tahun s/d 50 tahun
e. 51 Tahun keatas
4. Pendidikan terakhir:
a. Tidak tamat SD f. 04
b. SD g. SI
c. SLTP h. S2
d. SLTA i. S3
e. 03
5. Pekerjaan:
a. Pelajar I Mahasiswa d. Karyawan Swasta I Pegawai Negeri
b. Guru I Dosen e. Profesi I Ahli Sebutkan : ................... .
c. !bu Rumah Tangga
6. Status tempat tinggal :
a. Hak sewa tempat tinggal
b. Hak sewa untuk usaha
c. Hak milik tempat tinggal
d. Hak milik untuk usaha
e. Lainnya, sebutkian: ...................... .
7. Lama menempati tempat tinggal:
a. Kurang 2 Tahun
b. 2 Tahun
c. 2 Tahun s/d 4 Tahun
d. 4 Tahun s/d 6 Tahun
e. 6 Tahun Lebih
8. Pendapatan perbulan
a. < Rp 1.000.000 d. Rp 5.000.000 s/d Rp 10.000.000
b. Rp 1.000.000 s/d Rp 2.000.000 e. > Rp I 0.000.000
c. Rp 2.000.000 s/d Rp 5.000.000
B. Pilihlah .Jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda mengenai beberapa pertanyaan dengan memberi tanda ( '1 ) sesuai dengan pilihan bobot jawaban yang tersedia pada kolom, dengan rincian Sbb :
( STS) (TS) (R) ( s ) (SS)
Jawaban : Sangat Tidak Setuju : Tidak Setuju : Ragu : Setuju : Sangat Setuju
Bobot Nilai (I) (2) (3) (4) (5)
1. Variabel lndependen (Faktor-faktor yang melekat pada Wajib Pajak)
a. K d esa aran p "k ema1a an No Pernyataan Bnbot Jawaban
STS TS R s 1 Pajak merupakan salah satu penerimaan
pemerintah 2 Pajak untuk membiayai pengeluaran rutin
pemerintah 3 Pajak untuk mengatur dan melaksanakan
fungsi pemerintah 4 Wajib pajak mebatar pajak untuk
oelaksanaan fungsi pajak
b p emamman w··br·ak hd Ud 1\JI a1 ter a ap n ang-un d ang d p an eraturan PBB No Pernyataan Bobot Jawaban
STS TS R s l Perubahan Peraturan PBB dalam ha!
penyederhanaan penyesuaian perhitungan pajak akan mempengaruhi keberhasilan penerimaan PBB
2 Pemahaman wajib pajak terhadap UU dan Peraturan PBB akan mempengaruhi oerilaku waiib paiak
3 Wajib pajak yang memperoleh pengetahuan dan informasi perpajakan cenderung lebih patuh
4 Penjelasan di SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) telah cukup menjelaskan kewajiban Wajib Paiak
5 Undang-undang dan Peraturan PBB mengatur tentang pelaksanaan sanksi
~~~
SS
SS
mengajukan keberatan terhadap besarnya pengenaan (tarif) PBB
7 BapalJJbu dapat dengan mudah mengajukan pengurangan terhadap besarnya pengenaan (tarif) PBB
8 Prosedur membayar dan menghitung pajak mudah dilakukan
c. s·k w --b P ·ak h ct P · · P b I ap aJI aJ ter a ap nontas em angunan p h emermta No Pernyataan Bobot Jawaban
STS TS R s SS l Pembangunan bertujuan untuk memajukan
kesejahteraan rakyat 2 Dalam melaksanakan tugas pembangunan
pemerintah memerlukan dana 3 PBB salah satu dana pembangunan 4 Dana PBB hanya untuk pembangunan
daerah 5 PBB untuk kemandirian membangun
daerah 6 Pembangunan prasarana/bangunan baru
menaikan penerimaan PBB 7 Pembangunan infrastruktur dilakukan
secara bertahap sesuai dengan skala prioritas nemerintah
8 Realisasi pembayaran PBB Bapak/lbu sangat tergantung pada pembangunan fasilitas umum
9 Realisasi pembayaran PBB Bapak/lbu sangat tergantung pada mutu bangunan fasilitas umum di sekitar rumah (tempat usaha) Bapak/Ibu
IO Wajib pajak mengevaluasi dan menilai mutu pembangunan fasilitas umum seperti jalan/got/trotoar/jembatan dan sarana umum lainnya disekitar rumah/tempat keria
d p ·w--bP.ak erseps1 a_11 ai, ten tang P I k ea sanaan S nk. D d PBB a SI en a No Pernyataan Bobot Jawaban
STS TS R s SS 1 Denda bunga sebesar 2% perbulan adalah
wajar 2 Pengenaan sanksi denda bunga terhadap
aparat pajak sesuai prosedur dan tepat waktu
3 Perhitungan pelaksanaan sanksi denda bunga terhadap Wajib Pajak yang lalai membayar dilakukan oleh Wajib Pajak yang bersangkutan
4 Keterlambatan membayar pajak PBB akan dikenakan beban bunga
5 Sanksi denda PBB dilaksanakan secara lugas dan konsisten
6 Sanksi denda PBB mampu menjangkau para pelanggar dalam pelaksanaannya
3. VarfabeJ Dependen (Keberhasilan Penerimaan PBB)
No Pernyataan Bobot Jawaban STS TS R s SS
1 Membayar PBB tepat pada waktunva 2 Melaporkan setiap perubahan/renovasi
tanah dan bangunan/rumah sendiri 3 Mengambil dan mengisi SPOP (Surat
Pemberitahuan Objek Pajak) dengan benar 4 Menyerahkan SPOP (Surat Pemberitahuan
Objek Pajak) yang sudah terisi ke Kantor Pelayanan Pajak
5 Wajib pajak membayar PBB karena kesadaran akan beban pajak yang harus di bayar.
6 Wajib pajak membayar PBB karena adanya Undang Undang yang mengharuskan membayar PBB.
7 Wajib pajak membayar pajak karena mengerti akan manfaat dan kegunaan pajak untuk kepentingan bersama.
''.'7 eWna liadi/i. a/uJ t!Hda dmt depa/a .7fdaillmt ~ Aft~ ini. .. ,,
Lampiran 2: Lcmbar Hasil Olah Data SPSS
A. UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS I. Kesadaran Perpajakan
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Hems
.730
Uji Vahd1tas
4
Item-Total Statistics
'
' r Hitung r Tabel
Kesadaran Perpaiakan .510 0,230
Kesadaran Perpaiakan .561 0.230
Kesadaran Perpajakan .681 0,230
Kesadaran Perpajakan .355 o,2c;o
2. Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB Uji reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.620 8
Uji validitas
Item-Total Statistics
r Hitung
Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .222
Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .269
Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .218
Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .444
Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .188
Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .378
Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .460
Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .322
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
r Tabel Keterangan
0,230 Tidak Valid
0,230 Valid
0,230 Tidak Valid
0,230 Valid
0,230 Tidak Valid
0,230 Valid
0,230 Valid
0,230 Valid
3. Sikap WP terhadap Prioritad Pembangunan Pemerintah Uji reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.643 10
Uji validitas
Item-Total Statistics
~~ Sikap WP terhadap Prioritas Pembangunan
.191 Pemerintah
Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .288
Pemerintah
Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .303
Pemerintah
Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .294
Pemerintah
Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .571
Pemerintah
Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .293
Pemerintah
Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .045
Pemerintah
Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .355
Pemerintah
Sikap WP terhadap Prioritas Pembangunan .405
Pemerintah
Sikap WP terhadap Prioritas Pembangunan .352
Pemerintah
rTabel Keterangan
D,230 Tidak Valid
0,230 Valid
0,230 Valid
0,230 Valid
0,230 Valid
0,230 Valid
0,230 Tidak Valid
0,230 Valid
0,230 Valid
0,230 Valid
4. Presepsi WP tentang sanksi Denda PBB Uji reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.719 6
Uji validitas
Item-Total Statistics
Presepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi
Denda PBB
Presepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi
Denda PBB
Presepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi
Denda PBB
Presepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi
Denda PBB
Presepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi
Denda PBB
Presepsi WP tentang Peiaksanaan Sanks!
Denda PBB
5. Keberhasilan penerimaaan PBB Uji reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
r Hitung
.507
.518
.409
.533
.368
.384
Alpha Items N of Items
.783 .811 7
rTabel Keterangan -0.230 Valid
0.230 Valid
0.230 Valid
0.230 Valid
0.230 Valid
0.230 Valid
-
Uji validitas
Item-Total Statistics
r Hitung r Tabel Keterangan
Keberhasilan Penerimaan PBS .503 0.230 Valid
Keberhasi\an Penerimaan PBS .705 0.230 Valid
Keberhasilan Penerimaan PBS .500 0.230 Valid
Keberhasilan Penerimaan PBS .342 0.230 Valid
Keberhasilan Penerimaan PBS .503 0.230 Valid
Keberhasilan Penerimaan PBS .705 0.230 Valid
Keberhasilan Penerimaan PBS .500 0.230 Valid
B. UJI MUL TIKOLINEARIT AS
Collinearity S\alistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Kesadaran Perpajakan .885 1.130
Pemahaman WP terhadap Undang-Undang dan .771 1.297
Peraturan PBS
Sikap WP terhadap Prioritas Pembangunan .784 1.275
Pemerintah
Presaepsi WP twntang Pelaksanaan Sanksi Denda .820 1.219
PBS
Pendidikan WP .881 1.135
Setatus Rumah WP .926 1.080
Lama Tinggal WP di Lokasi Objek PBS .940 1.064
Pendapatan WP terhadap Berat Tidaknya Beban PBS .952 1.050
a. Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan PBS
C. UJI HETEROSKEDASTISITAS
-3
Scatterplot
Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan PBB
0
0
-0
0
0 0
0
0
0
0
Regression Stand:irdizod P.-edict:edl Value
D. NORMAL PROBABILITY PLOT
Normal P-P Plot of Regression standardized Residual
Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan PBB
1.0'..,-----------------,.,
o. _,, e a. E O.o :J 0 .,, $ ~ 0.4 <>. >< w
0.
02 0.4 0.6 0.8
Observed Cum Prob
0
4
E. HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summary"
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .521a .271 .207 2.648
F. PERSAMAAN REGRESI BERGANDA VARIABEL DUMMY
Coefficients a
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.656 3.593
Kesadaran Perpajakan .175 .127 .131
Pemahaman WP terhadap
Undang-Undang dan Peraturan .236 .088 .273
PBB
Sikap WP terhadap Prioritas .006 .076 .008
Pembangunan Pemerintah
Presaepsi WP twntang
Pelaksanaan Sanksi Denda .257 .082 .311
PBB
Pendidikan WP .327 .681 .046
Setatus Rumah WP -.399 .654 -.057
Lama Tinggal WP di Lokasi .389 .745 .048
Objek PBB
Pendapatan WP terhadap Berat -.663 1.063 -.057
Tidaknya Beban PBB
a. Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan PBB
G. HASIL UJI t
Coefficients a
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) 12.656 3.593
Kesadaran .175 .127
Perpajakan
Pemahaman WP
terhadap Undang-.236 .088
Undangdan
Peraturan PBB
Sil<ap WP terhadap
Prioritas .006 .076
Pembangunan
Pemerintah
Presaepsi WP
twntang .257 .082
Pelaksanaan Sanksi
Denda PBB
Pendidikan WP .327 .681
Setatus Rumah WP -.399 .654
Lama Tinggal WP di .389 .745
Lokasi Objek PBB
Pendapatan WP
terhadap Berat -.663 1.063
Tidaknya Beban
PBB
a. Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan
PBB
-Standardized
Coefficients
Beta
.131
.273
.ooa
.311
.0413
-.057
.048
-.057
t Sig.
3.522 .001
1.375 .173
2.675 .009
.083 .934
3.151 002
.480 .633
-.610 .544
.522 .603
-.624 .534
H. HASIL UJI f
ANOVA•
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 237.650 8 29.706 4.238 .000'
Residual 637.910 91 7.010
Total 875.560 99
~ Jmlh X2
Jmlh X3
Jmlh X4 Jmlh
.. y '' ' ",-, Jmlh 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 1 2. 3 4 5 6 •.7 .
4 12 4 5 2 2 4 2 2 2 23 5 5 4 4 4 4 5 2 2 4 39 4 4 4 2 4 2 20 4 4 5 5 4 4 5 31 4 14 4 4 4 2 3 3 3 4 27 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 32 2 4 4 2 4 2 18 4 4 4 4 4 2 4 26 5 18 5 4 3 4 4 5 4 5 34 5 4 5 2 4 4 5 3 2 3 37 2 4 2 2 4 2 16 5 2 5 5 5 2 5 29 4 15 4 5 4 2 4 2 2 3 26 3 4 4 2 4 4 3 5 5 5 39 3 3 2 4 4 2 18 5 4 4 4 5 3 3 28 4 16 4 4 4 4 3 4 4 4 31 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 37 2 2 4 4 4 3 19 4 2 4 4 4 2 3 23 4 16 3 4 4 3 4 4 4 3 29 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 3 3 3 4 4 4 21 4 3 4 4 4 3 4 26 4 19 4 4 4 4 4 3 4 5 32 4 3 5 1 1 1 5 4 1 3 28 4 5 4 3 5 4 25 5 5 5 5 5 4 4 33 4 11 4 2 5 4 4 3 3 4 29 5 4 5 5 4 3 2 2 2 4 36 3 4 2 4 4 5 22 4 4 4 4 4 3 5 28 3 13 4 4 4 4 5 3 3 3 30 3 4 4 4 4 5 3 5 5 5 42 5 4 4 4 4 3 24 4 2 4 4 4 5 3 26 4 16 4 4 4 4 4 3 3 2 28 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 35 4 4 3 4 3 3 21 3 3 4 4 3 4 3 24 4 16 3 3 4 3 3 3 3 3 25 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 4 4 3 4 27 4 15 4 3 2 2 4 4 4 4 27 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 37 2 4 4 4 4 4 22 4 3 4 4 4 2 4 25 4 16 4 4 4 4 4 4 4 3 31 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 40 4 4 3 3 4 3 21 4 4 4 4 4 4 5 29 4 16 2 3 2 2 4 4 2 4 23 2 4 4 2 2 2 4 2 2 4 28 4 4 4 4 4 2 22 4 4 4 2 4 4 2 24 4 17 4 4 4 3 3 2 2 3 25 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 40 3 3 3 4 2 3 18 5 4 4 4 5 3 5 30 4 16 4 4 4 4 4 2 2 4 28 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 36 2 2 2 2 2 2 12 4 4 4 4 4 2 4 26 4 15 3 4 4 3 3 4 4 4 29 5 4 3 2 3 4 4 4 4 5 38 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 4 5 4 5 31 4 16 4 3 4 4 3 3 4 3 28 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 33 2 2 2 2 2 2 12 5 5 4 4 5 2 3 28 2 13 4 4 5 2 4 1 1 3 24 4 4 4 1 2 1 4 5 5 5 35 1 1 5 1 4 5 17 5 2 5 4 2 1 4 23 5 19 4 4 4 3 4 3 3 4 29 5 5 4 4 4 4 4 3 2 4 39 4 3 4 3 4 3 21 4 4 4 4 4 4 5 29 5 14 4 4 4 5 4 3 3 5 32 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 34 2 4 3 4 4 4 21 4 4 4 5 4 2 4 27 3 16 4 4 4 4 5 4 5 4 34 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 5 29 3 16 4 4 4 3 4 3 3 4 29 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 38 4 4 4 4 4 5 25 5 4 4 4 4 4 5 30 3 18 4 3 4 3 4 3 3 4 28 5 4 5 4 4 4 4 3 2 4 39 4 4 4 4 4 3 23 5 3 4 5 3 4 4 28 4 17 3 4 4 3 4 5 5 2 30 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 42 2 2 4 1 4 4 17 4 3 4 4 3 2 4 24 4 14 5 5 5 3 4 5 5 5 37 5 5 5 4 4 2 4 4 4 5 42 2 4 4 2 5 5 22 5 5 5 5 5 4 5 34 5 19 4 4 5 5 2 4 4 4 32 5 5 5 3 4 4 4 2 2 4 38 4 2 4 4 4 3 21 4 4 4 4 4 2 5 27 4 16 4 4 4 4 4 4 4 5 33 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48 4 4 4 3 4 4 23 4 4 4 4 4 4 4 28 4 13 3 4 3 3 4 4 4 3 28 4 5 3 3 3 3 4 2 2 3 32 3 2 3 2 3 3 16 5 4 4 5 4 2 5 29 4 16 4 4 4 3 4 4 5 4 32 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 36 3 4 4 2 4 3 20 4 4 4 4 4 4 4 28 5 1S 4 4 5 2 2 4 2 5 23 4 4 4 2 3 4 4 4 2 5 36 2 4 2 < 4 5 18 4 2 4 4 2 4 4 "' ·~ 4 16 4 4 4 4 3 3 3 3 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 3 4 2 2 3 16 4 4 4 4 4 3 4 27 4 13 4 5 4 4 3 3 3 4 30 5 4 5 3 3 4 3 3 3 4 37 4 4 4 5 5 5 27 5 4 4 4 4 4 4 29 4 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 4 4 2 4 2 4 4 4 4 37 2 4 4 2 4 4 20 5 5 5 5 5 4 4 33 4 16 4 5 5 4 4 5 5 5 37 5 5 5 3 4 2 4 2 4 4 38 3 4 4 4 3 4 22 5 5 5 5 5 4 5 34 4 18 4 4 4 4 4 5 5 5 35 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 2 4 2 4 5 21 4 4 4 4 4 2 4 26 4 13 3 4 5 3 4 5 2 2 28 5 5 4 1 4 3 5 4 4 5 40 2 4 2 4 5 5 22 5 3 4 5 3 4 5 29 4 16 4 4 4 4 3 3 3 5 30 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 40 2 3 3 2 3 2 15 4 5 4 4 4 3 5 29 4 14 4 4 4 4 4 2 2 4 28 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 39 1 1 1 1 5 4 13 5 4 4 4 4 1 4 26 4 19 4 3 4 3 4 5 2 3 28 4 5 5 3 3 3 4 4 4 3 38 3 4 3 2 4 3 19 4 4 4 4 4 4 5 29 4 15 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 4 4 4 4 4 23 4 2 4 4 4 4 4 26 4 15 4 4 4 3 3 3 3 3 27 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 36 3 3 3 2 4 4 19 4 4 4 4 4 3 4 27 4 17 5 4 2 2 2 4 2 5 26 4 4 4 3 2 1 4 4 2 4 32 4 4 4 2 4 3 21 4 5 4 4 4 4 4 29
1~ g~~~ i~1i~2iil:i~- f-,~,j~,.,;·r-·~".~~.,-i,.-~=·i;"'':.;;'r-•• ~~-----+"~~~Er-i'ii'""'~""i-~ 4 16 5 4 4 5 4 4 4 41 191 41 51 41 41 51 41 31 51 341 51 41 51 41 51 31 41 41 51 51 441 31 41 41 31 51 51 241 51 SI 51 SI SI 41 41 33 41 121 41 41 31 31 41 31 31 41 281 51 41 41 21 21 31 41 31 31 41 341 41 41 41 41 41 31 231 51 41 41 41 41 41 41 29 41 161 sl 41 41 21 41 41 41 41 31 I 51 41 41 41 41 41 41 41 31 41 401 41 41 41 41 41 41 241 41 41 41 41 41 41 41 28 41 191 41 41 41 41 41 21 21 41 281 51 51 41 41 41 41 41 41 21 41 401 41 41 21 41 41 41 221 41 41 41 41 41 21 41 26 41 161 31 41 41 41 41 31 31 41 291 31 41 41 31 31 31 31 21 21 41 31 I 21 41 41 21 31 21 171 41 41 41 41 41 41 41 28 31 121 31 41 SI 41 41 SI 41 41 331 41 41 41 11 41 21 31 41 SI SI 361 31 41 41 11 31 31 181 41 31 41 41 41 41 41 27 31 141 31 41 41 31 41 31 31 41 281 41 41 41 21 21 21 41 21 21 21 281 41 41 31 41 41 41 231 41 41 41 41 41 31 41 27 41 1SI 41 41 41 41 41 51 31 51 331 51 41 31 21 21 31 41 41 21 41 331 41 31 41 41 41 51 241 SI 51 41 41 41 41 31 29 41 161 SI 41 SI 41 31 41 41 41 331 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 41 31 41 41 41 41 41 27 51 161 41 41 31 41 41 41 41 41 31 I 41 41 41 21 41 31 41 41 41 41 371 21 41 41 21 41 41 201 41 21 41 41 41 41 41 26 SI 191 51 51 51 31 31 31 31 21 291 31 41 41 41 41 31 31 31 41 51 371 21 31 21 21 41 31 - 161 31 31 41 51 41 21 41 25 31 151 31 41 41 31 31 31 31 . 31 261 41 41 41 41 41 31 41 31 41 41 381 41 41 21 41 41 31 21 I 41 41 41 41 41 21 41 26 41 161 41 51 51 41 21 51 51 11 311 41 41 41 21 41 41 41 51 SI 51 411 11 41 41 41 41 41 211 41 41 41 41 41 41 41 28 31 141 31 31 31 31 41 31 31 31 251 41 51 41 31 31 31 31 31 31 31 341 31 31 31 41 31 31 191 41 31 41 41 41 31 41 26 51 191 41 41 41 41 41 31 31 31 291 41 51 51 21 41 21 41 sl 41 51 401 31 31 41 41 41 41 221 51 41 41 51 51 41 SI 32 51 201 sl 41 51 4t 41 3t 3t 3t 31 I 31 4t 51 4t 41 51 41 4t 31 41 401 3t 31 41 3t 31 31 19t 51 51 st st sl 4t s1 34 41 141 41 41 41 31 41 41 21 41 291 41 SI 41 SI 51 41 41 41 31 41 421 21 41 21 21 SI 41 191 41 21 41 41 41 21 41 24 51 201 51 51 31 11 31 31 31 31 261 21 41 41 31 31 31 31 SI SI SI 371 11 11 31 11 31 31 121 51 51 SI 51 SI 31 41 32 51 201 41 41 41 41 41 31 31 31 291 41 51 51 31 31 31 41 31 31 31 361 31 31 31 31 31 41 191 SI 51 41 41 41 31 51 30 41 161 51 31 41 11 31 11 11 11 191 41 41 41 41 41 51 41 11 11 51 361 11 11 11 41 41 41 151 SI 11 41 21 21 11 41 19 51 161 21 31 41 11 41 41 21 51 2SI 51 51 SI 21 SI 21 SI 31 21 51 391 11 41 41 41 41 41 211 SI 21 SI 11 11 41 SI 23 31 121 31 31 31 41 41 41 41 31 281 31 41 41 31 31 31 41 31 41 31 341 41 41 41 41 41 41 241 41 21 41 41 41 41 41 26 SI 201 41 41 SI 21 31 11 11 11 211 41 SI 41 41 41 41 41 sl 41 41 421 31 41 41 41 41 41 231 41 31 41 41 41 41 41 27 31 131 31 41 41 41 41 31 31 41 291 41 31 41 31 31 41 41 41 41 SI 381 31 21 41 31 41 21 181 41 31 41 41 41 41 41 27 31 141 41 41 41 41 41 41 41 41 321 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 SI 41 41 41 41 41 41 29 SI 201 41 41 SI 41 41 31 31 41 31 I 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 SI 51 SI SI SI 41 41 33 41 141 41 41 41 41 1 I 41 21 41 271 31 41 41 31 31 51 41 41 41 SI 391 21 31 41 41 SI SI 231 41 41 41 41 41 41 41 28 41 1SI 41 41 41 41 41 41 41 41 321 41 41 41 21 21 41 41 21 21 21 301 31 41 41 41 41 41 231 SI 41 41 41 41 41 41 29 31 1SI 41 41 41 41 41 31 31 41 301 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 41 41 41 41 41 41 41 28 31 121 41 41 41 41 41 41 41 41 321 51 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 I 41 41 41 41 41 41 241 51 41 4i 4i 41 41 41 29 31 1s1 31 41 31 21 31 41 41 31 isl 41 4! 4! 21 3! 3! 4! 4! 2! s! 35! 3! 3! 3! 2! 3! 3! 17! 4! 3! 4! 4! 4! 21 21 23 41 191 SI 51 SI 51 41 41 41 41 361 sl 51 Sf 21 21 11 41 SI 51 SI 391 11 11 11 11 51 11 101 SI 41 51 21 21 11 21 21 41 141 31 31 21 31 31 41 41 31 2SI 41 41 41 21 31 31 31 31 31 21 31 I 21 31 31 21 21 21 141 41 41 41 41 41 21 21 24 41 181 sl 51 31 41 41 21 21 41 291 41 41 51 21 41 41 31 41 41 21 361 21 31 41 41 41 31 201 41 31 41 31 31 41 21 23 41 141 31 41 41 31 31 21 21 41 2SI sl 41 41 SI 41 41 21 31 41 41 391 21 21 31 31 41 31 171 41 31 41 41 41 31 51 27 41 151 31 31 31 31 41 31 31 31 2Sf 41 41 41 31 31 31 31 41 41 31 3SI 31 31 31 41 41 31 201 41 41 41 41 41 41 31 27 41 161 31 31 41 31 31 51 31 31 271 31 41 41 41 41 31 31 31 31 31 341 21 21 21 21 21 21 . 121 41 41 41 4i 41 21 41 26 31 121 21 11 31 41 31 41 51 31 251 41 41 41 11 41 41 41 21 41 51 361 21 41 41 31 31 31 191 51 41 41 41 41 31 11 25 41 181 41 41 31 31 41 31 31 31 271 41 41 41 41 41 41 31 41 41 41 391 21 31 41 21 41 41 191 41 41 . 41 41 41 21 41 26 41 161 41 41 41 31 31 41 41 41 301 41 41 41 41 41 41 21 21 21 41 341 21 41 41 21 41 41 201 51 4141 41 41 21 41 27 41 161 41 41 41 41 41 41 41 41 321 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 41 31 41 41 41 41 41 27 41 161 41 41 41 41 41 41 41 41 321 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 41 41 41 41 41 41 41 28 51 161 41 31 31 41 41 31 31 41 281 31 41 41 31 SI 41 41 21 21 SI 361 41 41 31 21 31 31 191 41 31 31 41 41 21 31 23
2
i ~~~ ,.'j~1.,~ ·'~12i> ~·.3!~-~~M ~s:~·~,~6~:;.;-i~.7;:) ;;,S:;j, ~'Sl!llrA: 2.~<I ,:; ~;2~ ~ .. 3 ;:, ¢;4$ ~i-5~~~;.s.~ ,(~7·~~'~;8~s;-~;9ji ~Ol ~~},~: ~,;~'Iif1"~~~~·';3,iitt:'°.~~~·;:·~~;; ·~~!!l ~1y, ~~ ;;3.'~i ~·4j g;t53g ~ 4 16 4 4 4 4 4 4 3 3 30 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 34 3 3 3 4 4 4 21 5 4 4 4 4 4 3 28 4 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 36 2 4 2 2 4 4 18 4 2 4 4 4 2 2 22 5 20 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 30 5 4 4 4 4 5 5 31 3 12 4 4 3 4 4 5 4 4 32 5 5 4 2 2 5 4 3 3 3 36 4 4 4 4 4 3 23 5 4 5 5 5 4 2 30 3 16 4 5 4 4 3 3 3 2 28 4 4 3 3 3 2 4 3 2 2 30 2 3 2 2 2 3 14 5 2 4 4 4 2 3 24 4 12 2 2 4 4 4 4 4 2 26 4 2 2 2 2 2 4 2 2 4 26 2 4 4 4 4 2 20 5 2 4 2 2 4 2 21 4 17 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 42 4 4 3 4 4 4 23 4 4 5 4 4 4 4 29 4 15 3 3 3 4 3 3 3 4 26 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4 3 4 4 4 4 23 4 2 4 4 4 4 4 26 4 19 4 4 4 2 4 2 2 4 26 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 33 3 2 2 4 4 4 19 5 5 4 4 4 4 3 29 4 16 2 2 2 4 2 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 2 2 2 4 4 16 4 2 4 4 4 2 4 24 4 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 1 4 4 4 4 4 21 5 4 5 5 5 4 4 32 5 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42 2 4 4 2 2 2 16 4 4 4 4 4 2 4 26 4 17 4 4 5 3 3 3 3 4 29 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 36 3 3 4 4 4 3 21 5 4 4 4 4 4 3 28
3
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I ~ 1 1 1 1 c rn
- ::0 . • 1 Z,"'F! ' ' 1 1 0 I 0~ c
1 1 1 1 -< (!)
0 1 1 1 I 2;: ~ 1 0 1 1 -;;<::
1 1 1 1 0 )>
r'-> 0 1 1 1 />-,,. 0 1 1 1
A =.
/>c; 1 0 1 1 I :::o ..., 1 1 1 1 -I )>
I J>~ I .Y>
~"-< '""'' e::-,-,;J •