undang-undang nomor 9 tahun 2018 tentang … pontianak uu no 9 tahun... · 5 perubahan uu pnbp...
TRANSCRIPT
1
UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
Pontianak, 10 April 2019
2
SEKILAS PENERIMAAN NEGARA DALAM APBN
RAPBN
2019
Outlook
2018
2017
2016
2015
2014 74,0% 25,7% 1.550,5
82,3% 17,0% 1.508,0
82,6% 16,8% 1.555,9
80,6% 18,7% 1.666,4
1.903,0 81,4% 18,3%
2.142,5 83,1% 16,9%
Penerimaan Perpajakan PNBP Hibah
1.146,9 398,6
1.240,4 255,6
1.285,0 262,0
1.343,5 311,2
1.548,5 349,2
1.781,0 361,1
Kontribusi Penerimaan Perpajakan Terus meningkat, dari 74% di tahun 2014 menjadi 83,1 di tahun 2019
Rata-rata Pertumbuhan Pendapatan negara mampu tumbuh rata-rata sebesar 3,8% (2014 sampai dengan 2017
Sumber: Nota Keuangan Rancangan APBN 2019
dalam triliun rupiah
3
PNBP terbesar dari Migas yang sangat bergantung pada harga minyak
PNBP dari Kekayaan Negara Dipisahkan meningkat sejalan dengan meningkatnya laba BUMN
PNBP Lainnya cenderung fluktuatif yang berfokus pada peningkatan kualitas layanan di K/L
PNBP BLU meningkat seiring dengan perbaikan layanan
*Keterangan: Tahun 2012 s.d 2017 berdasarkan LKPP, Tahun 2018 berdasarkan outlook dalam Nota Keuangan APBN 2019, sedangkan Tahun 2019 berdasarkan RAPBN
351.80 345.75 398.59
255.63 261.98 311.22
349.16 361.09
PNBP DARI MASA KE MASA
4
PERMASALAHAN DALAM PENGELOLAAN PNBP ERA UU NO. 20 TAHUN 1997
Temuan berulang BPK, meliputi:
PNBP TERLAMBAT/ BELUM DISETORKAN KE KAS NEGARA
PNBP KURANG/ BELUM DIPUNGUT
PUNGUTAN TANPA DASAR HUKUM
PNBP TIDAK DISETORKAN KE KAS NEGARA / DIGUNAKAN LANGSUNG
5
Perubahan UU PNBP
Penyederhanaan tarif
Meningkatkan kepatuhan wajib bayar
Kebijakan tarif s.d Rp0 atau 0%
Opsi keberatan, keringangan dan pengembalian PNBP
Memperkuat pengawasan baik oleh KL maupun oleh Kemenkeu
Penguatan pemeriksaan PNBP dan sanksi pidana
Peningkatan Pemanfaatan IT dalam Pengelolaan PNBP
Meningkatkan kualitas layanan
Peningkatan transparansi pengelolaan PNBP
Pengelolaan dan Pemanfaatan data PNBP
Skema PSC Gross Split
Mendorong usaha eksplorasi dan eksploitasi lebih efisien dan efektif
Penerimaan negara migas lebih pasti dan tidak dideterminasi besarnya biaya operasi yang harus dibayarkan pemerintah & KKKS
Reformasi SDA Migas
Meningkatkan pengawasan dan monitoring intensif proyek yang akan onstream tahun 2019
Melaksanakan operasional hulu migas secara efektif dan efisien dengan melanjutkan Kontrak Bagi Hasil Gross Split
SDA Nonmigas
Koordinasi pembinaan, pengaturan dan pengawasan usaha pertambangan
Penguatan Satgas Pemberantasan Penangkapan Ikan secara ilegal
PNBP Lainnya
Peningkatan pelayanan dan penyesuaian tarif
Optimalisasi penerimaan dari pengelolaan BMN penyempurnaan tarif dan regulasi
Perluasan penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi dan terkoneksi dengan sistem pembayaran PNBP (Simponi)
Kekayaan Negara Dipisahkan
Penentuan dividen sesuai profabilitas dan likuiditas perusahaan
Menjaga persepsi investor agar tidak menurunkan nilai pasar BUMN listed di bursa saham
Memperhatikan penugasan Pemerintah terhadap BUMN sebagai agenda pembangunan
Badan Layanan Umum
Penguatan kelembagaan BLU antara lain melalui rasional struktur dan proporsi pegawai fungsional layanan
Peningkatan kompetensi SDM BLU
Pemanfaatan IT sebagai bagian dari modernisasi pengelolaan BLU
Kebijakan 2019
REFORMASI DAN KEBIJAKAN PNBP TAHUN 2019
6
LATAR BELAKANG PENETAPAN UU PNBP
Penguatan Landasan Hukum
Penyesuaian dengan Amandemen
UUD dan Paket UU Keuangan Negara
Peningkatan Pelayanan dan
Optimalisasi Penerimaan
Penegasan tugas dan fungsi pengelola PNBP
sehingga meningkatkan pelayanan dan
mengoptimalkan PNBP
Peningkatan Kualitas Pengelolaan
Upaya untuk meminimalisasi
temuan, serta meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas
Implementasi Kebijakan Pemerintah
Membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih dan mewujudkan kemandirian
ekonomi
7
MATERI UU NO.9 TAHUN 2018 TENTANG PNBP
Bab I
Ketentuan umum
Bab II
Objek dan Subjek PNBP
Bab III
Tarif atas Jenis PNBP
Bab IV
Kewenangan Pengelolaan PNBP
Bab V
Pengelolaan PNBP
Bab VI
Pemeriksaan PNBP Bab VII
Keberatan PNBP
Bab VIII
Keringanan PNBP
Bab IX
Pengembalian PNBP
Bab X
Badan Layanan Umum
Bab XI
Ketentuan Pidana
Bab XII
Ketentuan Peralihan
Bab XIII
Ketentuan Penutup
13 BAB
73 PASAL
Keterangan: Dalam UU No.20 Tahun 1997, terdiri dari 8 BAB dan 24 Pasal.
8
Penggunaan
Keberatan, Keringanan,
Pengembalian Objek
Verifikasi oleh Instansi
Pengelola Pemeriksaan PNBP Sanksi
Pidana
Pengawasan PNBP
Pengaturan Tarif
Pengelolaan PNBP
POKOK-POKOK PERUBAHAN UU PNBP
Dalam rangka • merespon perkembangan
peraturan perundang-undangan khususnya paket Undang-Undang Keuangan Negara dan kebijakan Pemerintah;
• memenuhi tujuan pengelolaan PNBP
pokok-pokok perubahan dalam UU No.9 Tahun 2019 secara garis besar adalah:
9
OBJEK PNBP
penyediaan barang, jasa, atau pelayanan administratif yang menjadi tanggung jawab pemerintah
bumi, air, udara, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang dikuasai oleh negara
kekayaan negara yang berasal dari APBN yang dijadikan penyertaan modal negara atau perolehan lainnya
penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan semua barang yang diperoleh atas beban APBN dan perolehan lain
PEMANFAATAN SDA
PENGELOLAAN BMN
PELAYANAN
PENGELOLAAN KND
dana pemerintah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau perolehan lain
PENGELOLAAN DANA
hak negara selain 5 objek sesuai peraturan perundang-undangan
HAK NEGARA LAINNYA
`
Pengklasteran digunakan sebagai pedoman untuk menetapkan jenis dan tarif PNBP dengan tetap memperhatikan karakteristik masing-masing objek PNBP, prinsip keadilan, dan menjaga kualitas layanan pada masyarakat.
10
Dasar Pertimbangan pengaturan tarif diatur masing-masing sesuai klaster, antara lain a. Nilai manfaat, kadar, atau kualitas sumber daya
alam b. Dampak pengenaan tarif c. Kebutuhan investasi, kondisi keuangan, &
operasional Badan d. Nilai guna aset tertinggi dan terbaik e. Aspek keadilan f. Kebijakan pemerintah
Dasar Pertimbangan Dasar hukum penetapan tarif dilekatkan langsung pada 6 klaster objek PNBP: 1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Undang-
Undang, kontrak, dan/atau Peraturan Pemerintah
2. Pelayanan Peraturan Pemerintah dan/atau Peraturan Menteri
3. Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan Undang-Undang dan/atau dalam rapat umum pemegang saham
4. Pengelolaan Barang Milik Negara Peraturan Pemerintah dan/atau Peraturan Menteri Keuangan
5. Pengelolaan Dana Peraturan Menteri Keuangan
6. Hak Negara Lainnya Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan/atau Peraturan Menteri Keuangan
Dasar Hukum
SPESIFIK
AD VALOREM Tarif PNBP yang ditetapkan dengan nominal uang Tarif PNBP yang
ditetapkan dengan persentase dan
formula
Bentuk Tarif
PENGATURAN TARIF PNBP
11
PENGELOLAAN PNBP
Dik
elo
la d
alam
sis
tem
AP
BN
PERENCANAAN PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN
Perencanaan PNBP dalam
penyusunan RAPBN/RAPBNP
PENGAWASAN
Penentuan PNBP Terutang,
Pemungutan,
Pembayaran/Penyetoran, Piutang,
Penetapan dan Penagihan,
Penggunaan PNBP
Penatausahaan dan Pelaporan
Pengawasan atas Perencanaan,
Pelaksanaan, dan
Pertanggungjawaban PNBP
Dap
at d
ilan
jutk
an p
eme
riks
aan
12
VERIFIKASI OLEH INSTANSI PENGELOLA PNBP
Instansi pengelola PNBP wajib melakukan verifikasi atas PNBP terutang yang dihitung oleh wajib bayar
Kewajiban verifikasi bertujuan agar meningkatkan kepatuhan wajib bayar, khususnya yang menghitung sendiri kewajibannya, sehingga meminimalisir potensi kerugian negara karena kurang bayar dan tidak menyetor oleh wajib bayar.
13
Instansi Pengelola PNBP dapat mengusulkan penggunaan dana PNBP yang dikelolanya kepada Menteri.
Menteri memberikan persetujuan atau penolakan dengan mempertimbangkan: a. kondisi keuangan negara; b. kebijakan fiskal; dan/atau c. kebutuhan pendanaan Instansi
Pengelola PNBP.
Penggunaan dana PNBP dapat digunakan oleh Instansi Pengelola PNBP untuk unit-unit kerja di lingkungannya dalam rangka: a. penyelenggaraan Pengelolaan PNBP dan/atau
peningkatan kualitas penyelenggaraan Pengelolaan PNBP dan/atau kegiatan lainnya; dan/atau
b. optimalisasi PNBP.
Menteri dapat meninjau kembali
persetujuan penggunaan dana
PNBP
PENGGUNAAN PNBP
14
A. Pengawasan oleh APIP Instansi Pengelola PNBP melaksanakan pengawasan intern atas
Pengelolaan PNBP yang dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga.
B. Pengawasan oleh Menteri Keuangan • Untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban PNBP, Menteri melakukan pengawasan terhadap Instansi Pengelola PNBP.
• Pengawasan dapat dilakukan dalam bentuk verifikasi, penilaian, dan/atau evaluasi.
• untuk meminimalisir potensi temuan Instansi Pemeriksa karena adanya pengawasan melekat yang dilakukan secara internal (APIP KL) maupun eksternal (BPKP dan Menkeu).
• Pengawasan oleh Menkeu dilakukan sebagai bentuk sinergi dengan BPKP dan sebagai solusi atas keterbatasan BPKP dalam melakukan pengawasan PNBP
PENGAWASAN PNBP
15
PEMERIKSAAN PNBP
OBJEK PEMERIKSAAN • Wajib bayar • Instansi Pengelola PNBP • Mitra Instansi Pengelola
INISIATOR • Instansi Pengelola PNBP • Menteri (Menteri Keuangan)
DASAR PEMERIKSAAN, antara lain: • Hasil pengawasan intern atau Menteri • Permintaan koreksi surat tagihan,
pengembalian, atau keringanan • Indikasi kerugian dan ketidakpatuhan
RUANG LINGKUP • Kepatuhan pemenuhan
kewajiban Wajib Bayar • Pemenuhan ketentuan PNBP
oleh Instansi Pengelola PNBP dan Mitra Instansi Pengelola
• Tata Kelola PNBP
HASIL PEMERIKSAAN • Laporan Hasil Pemeriksaan • Surat Ketetapan Kurang Bayar; Nihil; atau Lebih Bayar
16
• Diajukan oleh Wajib bayar atas: 1. Surat Ketetapan Lebih Bayar, 2. Surat Ketetapan Nihil, Atau 3. Surat Ketetapan Kurang Bayar
• Diajukan ke Instansi Pengelola dan diterbitkan persetujuan atau penolakan
• Keputusan bersifat FINAL • Wajib bayar dapat mengajukan
gugatan atas putusan keberatan ke PTTUN
• Dasar Pengajuan: 1. Kondisi kahar, 2. Kesulitan likuiditas, atau 3. Kebijakan Pemerintah
• Bentuk Keringanan: 1. Pengangsuran 2. Penundaan 3. Pembebasan 4. Pengurangan
• Keringanan Pengurangan dan Pembebasan membutuhkan: 1. Persetujuan Menteri dan/atau 2. Pertimbangan APIP atau
rekomendasi instansi pemeriksa kesulitan likuiditas
• Dasar Pengajuan: 1. Salah bayar/setor, 2. Salah pungut, 3. Penetapan atas pengajuan
Keberatan, 4. Putusan Pengadilan, 5. Hasil Pemeriksaan, 6. Pelayanan tidak Terpenuhi, atau 7. Ketentuan Perundang-undangan
• Bentuk pengembalian: 1. Pembayaran Dimuka Kewajiban
PNBP Terutang Selanjutnya 2. Pemindahbukuan
KEBERATAN KERINGANAN PENGEMBALIAN
KEBERATAN, KERINGANAN DAN PENGEMBALIAN PNBP
17
SANKSI PIDANA
Wajib Bayar yang menghitung sendiri kewajiban PNBP yang dengan sengaja tidak membayar atau menyampaikan laporan PNBP Terutang yang tidak benar, dipidana dengan pidana denda sebanyak 4 (empat) kali jumlah PNBP Terutang dan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun.
Pengenaan sanksi yang lebih tinggi dan bersifat akumulatif untuk memberikan efek jera yang tinggi sehingga mampu mencegah (tindakan preventif) bentuk ketidakpatuhan atau pelanggaran.
Setiap orang yang dengan sengaja tidak memberikan dokumen, keterangan, dan/atau bukti lain yang dimiliki, atau memberikan dokumen, keterangan, dan/atau bukti lain yang dimiliki namun isinya tidak benar, dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) atau pidana kurungan paling lama 1
(satu) tahun.
18
TUGAS INSTANSI PENGELOLA PNBP DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
19
TUGAS DAN KEWENANGAN PENGELOLAAN PNBP
Kewenangan Menteri Keuangan selaku Pengelola
Fiskal
Kewenangan dan Tugas Pimpinan Kementerian
Negara/Lembaga
Kewenangan Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara
Tugas Mitra Instansi Pengelola PNBP
20
melaksanakan tugas lain di bidang PNBP pada Instansi Pengelola PNBP yang dipimpinnya sesuai dengan ketentuan peraturan per-undang-undangan di bidang PNBP.
menyusun dan menyampaikan usulan jenis dan tarif PNBP;
mengusulkan penggunaan dana PNBP;
menyusun dan menyampaikan rencana PNBP dalam rangka penyusunan RAPBN dan/atau RAPBNP;
memungut dan menyetorkan PNBP ke Kas Negara;
melaksanakan anggaran yang bersumber dari pagu penggunaan dana PNBP;
mengelola piutang PNBP;
menyusun dan menyampai-kan laporan pertanggung-jawaban PNBP;
menunjuk pejabat kuasa pengelola PNBP; dan
Pimpinan Instansi Pengelola PNBP
mempunyai kewenangan untuk mengelola PNBP pada Instansi Pengelola PNBP yang dipimpinnya
Dalam mengelola PNBP Pimpinan Instansi Pengelola PNBP bertugas:
TUGAS DAN KEWENANGAN INSTANSI PENGELOLAAN PNBP (1)
Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) UU No.9 Tahun 2018
21
TUGAS DAN KEWENANGAN INSTANSI PENGELOLAAN PNBP(2)
Disamping melakukan tugas sebagaimana Pasal 17, Instansi Pengelola PNBP juga wajib melaksanakan :
Verifikasi atas PNBP Terutang yang dihitung oleh Wajib Bayar
Meminta Instansi Pemeriksa untuk melakukan Pemeriksaan terhadap Wajib Bayar
Instansi Pengelola PNBP melaksanakan pengawasan intern atas Pengelolaan PNBP
Memproses permohonan Keberatan, Keringanan dan Pengembalian PNBP
Pasal 27
Pasal 45
Pasal 47 dan 49
Pasal 58-65
22
SANKSI BAGI INSTANSI PENGELOLA PNBP
Tidak melakukan verifikasi atas PNBP Terutang yang dihitung oleh Wajib Bayar. (Pasal 27)
Tidak melaksanakan pemungutan PNBP berdasarkan jenis dan tarif PNBP. (Pasal 28)
Tidak melaksanakan penyetoran seluruh PNBP pada waktunya ke Kas Negara. (Pasal 30)
Tidak melaksanakan pengelolaan piutang PNBP yang menjadi tanggung jawabnya. (Pasal 35)
Tidak memenuhi kewajiban melakukan Penetapan PNBP Terutang dengan menerbitkan dan menyampaikan Surat Ketetapan PNBP kurang bayar dan Surat Tagihan PNBP kepada Wajib Bayar. (Pasal 37)
Tidak memenuhi kewajiban menatausahakan PNBP. (Pasal 41)
Tidak melakukan kewajiban memberikan, memperlihatkan, dan/atau menyampaikan dokumen, keterangan, dan/atau bukti lain yang diminta oleh instansi pemeriksa. (Pasal 53)
Tidak mengeluarkan penetapan atas pengajuan keberatan sampai dengan jangka waktu 6 (enam) bulan setelah surat keberatan dan dokumen pendukung diterima secara lengkap. (Pasal 59)
PENJELASAN
Sanksi dikenakan kepada pejabat pengelola PNBP di lingkungan Instansi Pengelola PNBP.
Yang dimaksud dengan “ketentuan peraturan perundang-undangan” antara lain peraturan perundang-undangan di bidang disiplin untuk Aparatur Sipil Negara dan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan.
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
BAB IV. PROSES PENYUSUNAN PNBP & KMK
23
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 24
7 Menteri
Sekretaris
Negara
Konsep RPP Hasil
Pembahasan dan surat
MK ke Menkumham
Menteri Hukum
dan HAM
Konsep RPP Hasil
Harmonisasi dan surat
Menkumham ke MK
Pimpinan K/L
Konsep RPP
Pembahasan dengan
instansi terkait :
• K/L bersangkutan
• Biro Hukum,
Kemenkeu
• Kemen. Hukum dan
HAM
• Kemen. Sekretariat
Negara
Menteri
Keuangan
Dirjen
Anggaran
Direktur
PNBP
PP tentang Jenis dan
Tarif atas Jenis PNBP
yang Berlaku pada K/L
1
2
3 4
5
6
8
Pembahasan dan
penuangan konsep RPP
dalam naskah asli PP,
dan permintaan paraf
Menkeu dan Pimpinan
K/L bersangkutan dalam
naskah asli PP
Harmonisasi, pembulatan
dan pemantapan RPP
antara Kemenkumham,
Kemenkeu, dan K/L
bersangkutan
9 10
Presiden RI 11
PENYUSUNAN RPP PNBP -UU 12 TAHUN 2011-
Keterangan: Dalam penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah, menteri/pimpinan lembaga pemerintah non departemen (pemrakarsa) membentuk Panitia Antar departemen.
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
Pimpinan K/L Menteri
Keuangan KMK
Ijin Penggunaan
25
Proposal Ijin Penggunaan
• Tujuan Penggunaan
• Rincian Keg
• Jenis PNBP
• Laporan Realisasi
• Perkiraan penerimaan tahun berjalan
• Perkiraan penerimaan 2 th mendatang
Proses di Kementerian Keuangan
• Verifikasi dokumen pendukung
• Pembahasan
• Penelaahan
• Penyusunan konsep RKMK
Isi KMK
• Jenis PNBP yang digunakan
• Unit /Satker yang dapat menggunakan
• Besaran persentase penggunaan
• Rincian kegiatan yg akan didanai PNBP
PENYUSUNAN RKMK IZIN PENGGUNAAN
TERIMA KASIH