ungaran 2

Upload: oerip-nurwijayanto-prabowo

Post on 15-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Rombongan menuju Gedongsongo Ungaran untuk melakukan studi lapangan mengenai geologi gunung ungaran dan kenampakan geologi yang merupakan manifestasi sumber geothermal di gunung Ungaran. Peserta di bagi kedalam 6 kelompok yang masing-masing kelompok membawa perlengkapan berupa GPS, termometer, larutan HCL, palu geologi, lup dan kompas. Terdapat 4 titik yang menjadi tempat pengamatan utama pada studi lapangan ini. Letak setiap titik diketahui koordinatnya menggunakan GPS.Titik 1 terletak pada juring 49 koordinat (UTM) x: 0427325, y: 9203047,dan elevasi 1279. Pada titik pengamatan ini kita dapat melihat disebelah selatan terdapat perbukitan memanjang dengan morfologi yang tidak smooth (naik turun), sehingga di indikasikan adanya sesar. Sesar tersebut berupa lereng yang patah sehingga puncak lereng Ungaran tidak berbentuk kerucut. Lereng tersebut merupakan dinding luar dari ungaran yang paling selatan dan membentuk graben dengan gunung ungaran berada di pusat graben.Disebelah utara terlihat tebing tegak yang membuka ke selatan /lereng gunung ungaran (arah barat-timur).Gunung Ungaran merupakan gunungapi yang cukup tua yang terbentuk pada zaman plestosin awal dengan batuan penyusun bersifat basaltis. Mineral basa merupakan penyusun kerak samudra. Pada fase gunung ungaran, magma akan mengalami deferensiasi ke asam karena bersentuhan dengan dinding kawah dan menjadi semakin berat. Kemudian dinding kawah roboh dan membentuk kaldera dengan batuan penyusun bersifat andesitik. Maka fase gunung ungaran dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu fase pra kaldera, fase post kaldera I dan fase post kaldera II.Pada titik ini terdapat banyak batuan yang terlihat di permukaan dan terpisah pada jarak tertentu, maka kumpulan batuan ini diperkirakan piroklastik aliran. Sedangkan jika dilihat per fragmen batuan,maka batuan ini merupakan batuan rombakan (epiklastik) yaitu batuan beku yang mengalami proses epigen (pelapukan) dilihat dari struktur antar mineralnya yang menyatu tetapi rapuh. Fluida/zat kimia dan pelapukan menyebabkan batuan beku tidak asli lagi. Batuan ini termasuk batuan sekunder karena tidak langsung berasal dari proses magmatik.Titik 2 terletak pada juring 49 koordinat (UTM) x: 0427398, y: 9203523,dan elevasi 1358. Pada titik ini terdapat sebuah lubang singkapan yang diperkirakan lapisannya adalah batuan breksi dilihat dari fragmennya yang besar dan berbentuk runcing. Namun lapisan ini belum bisa di pastikan merupakan batuan beku breksi atau piroklastik breksi karena letaknya dalam dan tertutup lumut. Jika lapisan tersebut merupakan piroklastik breksi maka lapisan tersebut akan memiliki beberapa ciri antara lain adanya lapisan tuff (andesit), adanya abu di lapisan atas batuan, atau adanya arang di dalam lapisan. Arang ini merupakan tanaman atau makhluk hidup lain yang terbawa saat piroklastik mengalir yang kemudian ikut membeku dan membentuk batuan. Lapisan tuff yang sangat keras dan tipis disebut welded tuff yang terbentuk karena piroklastik flow yang jatuh sangat panas sedangkan lapisan bawahnya lebih dingin sehingga seperti terjadi proses pengelasan. Warna hitam pada lapisan singkapan merupakan reaksi dengan asam dari luar.Titik 3 terletak pada juring 49 koordinat (UTM) x: 0427108, y: 9203686,dan elevasi 1378. Batuannya terupa breksi karena ukurannya besar,runcing,clastik,dan sortasinya jelek. Warna putih menandakan daerah ini mengalami alterasi tetapi tekstur batuan pada titik ini belum mengalami alterasi, hanya strukturnya yang mengalami alterasi. Warna putih merupakan lempung sedangkan abu-abu merupakan lapisan andesit.Terdapat batuan teralterasi berbentuk speroidal (fellstar) yang terbentuk akibat proses dari luar. Fellstar ini terbentuk jika batuan terkena air kemudian mengembang dan mengerut sehingga retak dan membentuk kulit yang berlapis. Warna yang berbeda pada batuan di titik ini menunjukkan tingkat alterasi yang berbeda. Hal ini mungkin di karenakan komposisi batuannya berbeda atau porositas batuan yang berbeda sehingga fluida yang masuk juga berbeda dan menyebabkan tingkat alterasinya berbeda. Lapisan yang berwarna lebih merah mungkin mengandung Fe yang tinggi.Adanya lempung mengindikasikan titik ini merupakan sumber geothermal. Batuan bukan merupakan karbonat karena tidak bereaksi saat tetesi larutan HCL sehingga daerah tersebut merupakan daerah upflow.Litologi/petrologi merupakan ilmu yang berkaitan dengan batuan. Batuan vulkanik merupakan batuan beku yang berasal dari pembekuan magma. Batuan beku terdiri atas batuan beku dalam dan beku luar. Batuan yang berasal dari erupsi magma dan berbentuk butir disebut sebagai batuan piroklastik. Ada 3 jenia piroklastik yaitu: Piroklastik aliranBerasal dari dalam kemudian didorong gas dan mengalir ke permukaan laut/lembah, sifat batuannya seperti breksi. Piroklastik jatuhan(fall)Batuan dilemparkan dari gunung api karena tekanan gas yang besar, contohnya abu dan bom Piroklastik hembusan (surge)Aliran gas yang mengandung partikel kecil dan hembusan, contohnya pada erupsi merapi yang menewaskan mbah maridjan.

Fieldtrip Potensi Panas Bumi Gunung UngaranSetelah melaksanakan fieldtrip mitigasi bencana di museum merapi kemudian dilanjutkan dengan fieldtrip geothermal di Gunung Ungaran secara administrasi berada di kabupaten semarang. Sumber panasbumi yang kami kunjungi ialah di gedongsong yang terletak disebalah selatan G. Ungaran. Peralatan yang digunakan ialah palu geologi, GPS, HCl,kamera. Pak saptono dari jurusan geologi UGM memandu langsung perjalanan menuju sumber panas bumi. Dalam perjalana menuju sumber air panas bapak saptono menjelaskan mengenai batuan yang ada di sekitar gedongsongo. Titik pertama ialah mengamati batuan yang terletak di dekat pitu masuk candi gedongsongo. Pertama kali yang diamati tialah topografi daerah gedongsong yang berada sekitar 1300 m diatas permukaan laut kemudian mengamati morfologi didaerah sekitar. Morfologi gunung ungaran merupakan bukit vulkanik dan hamparan datar. Morfologi gunung ungaran dapat dibagi menjadi empat yaitu morfologi Gunung Ungaran tua, morfologi gunung Ungaran Muda dan dataran aluvial ( Syabaruddin,2003.,Aribowo 2003.)Pada titik pertama dijelaskan mengenai batuan yang ada di daerah gunungapi yaitu pertama batuan vulkanik yang membeku di dalam atau diluar permukaan bumi dari aliran piroklastik yang mengalir di permukaan bumi yang mengikuti lembah sifatnya seperti breksi campuran. Tipe aliran piroklastik ini ada tiga yaitu piroklastik aliran, gas yang terlempar keatas, dan hembusan gas yang mengandung partikel kecil. Kedua batuan epiklastik merupakan rombakan batuan beku dan batuan piroklastik. Ketiga batuan beku utuh.Pengamatan dititik pertama yang itu mengukur koordinat dengan menggunakan GPS dan mengamati struktur batuan tersebut dengan menggunakan kaca pembesar. Dari hasil pengamatan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa batuan yang kami jumpai diperkirakan batuan beku karena memiliki struktur yang teratur dan keras.Setelah melakukan pegamatan di titik pertama kemudian dilanjutkan naik keatas untuk melakuakan pengamatan dititik keduaa. Pada titik kedua ditemukan batuan breksi piroklastik. Ciri ciri batuan ini ukuran antar butir tidak sama dan ujungnya runcing. Ciri yang terdapat arang didalam batuan tersebut karena proses pembentukan batuan breksi piroklastik ialah ketika aliran panas turun melalui lereng maka apa yang dilaluinya terbawa kemudian mengendap. Posisi breksi ini diatas lapisan tuf.Titik ketiga merupakan daerah sumber panas bumi batuan yang ada disekitar panas bumi tersebut merupakan batuan yang telah melalui prose alterasi ( perubahan komposisi batuan ) dimana batuan andesit ynag ada disana berubah menjadi lempung akibat fumarol yang keluar dari sumber panas bumi. Salah satu ciri dari adanya sumber panas ialah batuan daerah sekitarnya ter alterasi menjadi lempung atau batuan sedimen. Adanya batuan alterasi menunjukan temperatur permukaan di dekat sumber panas. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan termometer alkohol dilakukan di air panas yang keluar di permukaan. Suhu air panas tersebut sekitar 72 o C.Sistem panas bumi yang berkembang di gunung Ungaran secara geologi berada pada zona depresi dengan litologi permukaan batuan vulkanik berumur kuarter berupa kerucut-kerucut muda. Batuan vulkanik penyusun pra kaldera dikontrol oleh sistem sesar yang berarah barat laut-barat daya dan tenggara-barat daya. pada batuan penyusun pst kaldera hanya sedikit struktur yang dikontol oleh sesar regional ( Budiardjo et al.1997.,Rezky et al 2012)