universitas diponegoro kajian karakteristik … · cekungan-cekungan air tanah kritis, penurunan...
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KAJIAN KARAKTERISTIK PERUMAHAN FORMAL YANGMEMANFAATKAN AIR TANAH DI KOTA SEMARANG
TUGAS AKHIRDiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Oleh:
DANIEL VALENTINO P.SL2D 005 355
FAKULTAS TEKNIKJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
SEMARANGJUNI 2011
DANIEL VALENTINO P.S KAJIAN KARAKTERISTIK PERUMAHAN FORMAL YANGMEMANFAATKAN AIR TANAH DI KOTA SEMARANG
JUNI 2011
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini diajukan oleh :
NAMA : Daniel Valentino P.S
NIM : L2D005355
Jurusan : Perencanaan Wilayah & Kota
Fakultas : Teknik
Judul Tugas Akhir : Kajian Karakteristik Perumahan Formal Yang Memanfaatkan Air
Tanah Di Kota Semarang
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota, Fakultas
Teknik, Universitas Diponegoro.
TIM PENGUJI
Pembimbing : Dra. Bitta Pigawati, MT ....................
Penguji I : Diah Intan KD, ST, M.Eng ....................
Penguji II : Ir. Parfi Khadiyanto, MSL ....................
Semarang, 28 Juli 2011
Mengetahui,Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Dr.rer.nat. Imam Buchori, STNIP. 197011231995121001
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas Akhir yang berjudul, “Kajian Karakteristik Perumahan Formal Yang Memanfaatkan
Air Tanah Di Kota Semarang” ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NAMA : Daniel Valentino P.S
NIM : L2D005355
Tanda Tangan : ......................................
Tanggal : 28 Juli 2011
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASITUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Daniel Valentino P.S
NIM : L2D005355
Jurusan : Perencanaan Wilayah & Kota
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Tugas Akhir
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas
Diponegoro Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-exclusive Royalty Free Right) atas karya
ilmiah saya yang berjudul :
“Kajian Karakteristik Perumahan Formal Yang Memanfaatkan Air Tanah Di Kota
Semarang”
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Noneksklusif ini
Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Semarang
Pada Tanggal : 28 Juli 2011
Yang menyatakan
Daniel Valentino P.S
v
ABSTRAK
Kajian Karakteristik Perumahan FormalYang Memanfaatkan Air Tanah Di Kota Semarang
OlehDaniel Valentino P.S
L2D 005 355
Pertumbuhan suatu perkotaan selalu diiringi dengan pertambahan jumlah penduduk. Kebutuhan ruangkota sebagai wadah untuk menampung jumlah penduduk yaitu kebutuhan akan perumahan yangmenyediakan kebutuhan utama bagi aktivitas manusia yaitu air bersih. Sebagian besar aktivitas manusiaberhubungan dengan air mulai dari minum, mandi, mencuci, dan sebagainya. Saat ini pembangunanperumahan masih terus berjalan dikembangkan oleh developer dengan menyediakan kebutuhan utamaaktivias manusia. Peningkatan pembangunan perumahan formal oleh developer swasta akan mempengaruhipemanfaatan air tanah. Hal ini terkait dalam hal pemenuhan kebutuhan air bersih oleh penghuni perumahanyang telah dibangun oleh pengembang.
Penyediaan kebutuhan akan air melalui instansi terkait yaitu PDAM, jika instansi tersebut tidak mampuuntuk menyediakan air, maka developer akan membuat perumahan dengan menggunakan sumber air bawahtanah. Penggunaan air bawah tanah tidak hanya digunakan oleh perumahan formal dan permukiman tetapidigunakan juga oleh sektor industri. Dengan melihat pertumbuhan pembangunan perumahan formaltersebut, maka penelitian ini menjadi menarik karena dugaan terjadinya pemanfaatan air tanah secarabesar-besaran yang tidak didukung oleh kemampuan air tanah untuk regenerasi sesuai dengan sifat airtanah yang termasuk sumber daya terbaharukan. Apabila penggunaan air tanah dalam jumlah besar tanpadiimbangi dengan pengelolaan sumber daya air yang benar akan mengakibatkan kerusakan lingkungan.Dampak pada kerusakan lingkungan yang terjadi seperti penurunan permukaan air tanah, terbentuknyacekungan-cekungan air tanah kritis, penurunan muka tanah (landsubsidence), intrusi air laut, intrusi polutansampai pada kelangkaan air tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perumahan formal yang memanfaatkan airtanah di Kota Semarang. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan kuantitatif.Teknik analisis deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mendeskripsikan hasil olah data dari identifikasiperumahan formal berdasarkan luas lahan, tahun pembangunan dan pengelola fasilitas air bersih,sedangkan teknik statistik deskriptif untuk mengetahui presentase karakteristik perumahan formal yangmemanfaatkan air tanah berdasarkan hasil identifikasi jenis sumber air yang digunakan oleh perumahanformal dianalisis dengan hasil identifikasi karakteristik perumahan formal sebelumnya. Sementara untukanalisis estimasi volume air tanah digunakan sebagai gambaran besarnya volume air tanah yang digunakanoleh perumahan formal.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa perumahan formal di Kota Semarang didominasi olehperumahan yang menggunakan jenis sumber air tanah sebesar 74% di daerah perbukitan dan menurutestimasi penggunaan air tanah, perumahan formal memberikan kontribusi 10%, jika dibandingkan menurutdata yang dikeluarkan oleh Dinas Energi dan Mineral tahun 2003, sebesar 39 juta m3/tahun. Denganmengetahui karakteristik perumahan formal yang memanfaatkan air tanah di kota semarang, diharapkandapat memberikan pengetahuan akan perkembangan pemanfaatan air tanah sehingga keseimbangan antarapemanfaatan dan pengelolaan akan air tanah dapat terjaga dengan baik.
(Kata kunci: Pemanfaatan Air tanah, Karakteristik Perumahan Formal)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan penyertaan-Nya sehingga
Penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Kajian Karakteristik Perumahan
Formal Yang Memanfaatkan Air Tanah Di Kota Semarang” dengan baik. Laporan Tugas
Akhir ini membahas karakteristik perumahan formal yang memanfaatkan air tanah di Kota
Semarang.
Dalam menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir ini, Penyusun mendapat banyak
dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moril dan materiil. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini Penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr.rer.nat. Ir. Imam Buchori selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang serta dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan arahan guna menyempurnakan penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Dra. Bitta Pigawati, MT selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Diah Intan KD, ST, M.Eng dan Ir. Parfi Khadiyanto, MSL selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan arahan guna menyempurnakan penyusunan Tugas
Akhir ini.
4. Orang tua saya, Ir. Taruli T.H Simatupang dan Dra. Nella Barita Marpaung dan kedua
saudari saya, Annelita T.S.S, SE dan Irene B.O.S, SE serta keluarga yang selalu
memberikan dukungan baik materiil maupun spiritual melalui doanya.
5. Dr.Sc.Agr.Iwan Rudiarto, ST, M.Sc elaku koordinator Panitia Tugas Akhir atas bantuan
dan kelancaran dalam administrasi.
6. Sri Rahayu, SSi, MSi selaku dosen wali yang telah memberikan bimbingan selama
penyusun menjalani perkuliahan.
7. Seluruh dosen pengampu Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota yang telah
memberikan banyak bekal ilmu pengetahuan yang sangat berharga.
8. Semua teman-teman satu kampus Plano yang telah memberikan dukungan sampai akhir
terutama Deo dan Andrias atas bantuan dan semangat yang diberikan.
9. Adek Ester Theresiana Silitonga (atas kebersamaan dalam suka dan duka dan
perhatiannya sampai KKN 2011, thanks for all).
10. Staf dan karyawan bagian Tata Usaha, Perpustakaan, dan Spacelab Jurusan Perencanaan
Wilayah dan Kota yang telah membantu dalam memperlancar proses penyusunan
sampai sidang Tugas Akhir ini.
vii
11. Seluruh Instansi dan developer perumahan di Kota Semarang yang bersedia membantu
dan memberikan dukungan data beserta pengetahuan yang diperlukan untuk
penyusunan laporan ini.
12. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyusunan laporan ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan laporan Tugas
Akhir ini baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan untuk hasil yang lebih baik di kemudian hari.
Semarang, 28 Juli 2011
Penyusun
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................................. iv
ABSTRAK ..................................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR………. ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................... xii
DAFTAR PETA ............................................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Sasaran ....................................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan .................................................................................................................. 4
1.3.2 Sasaran ................................................................................................................. 4
1.4 Ruang Lingkup Penelitian............................................................................................. 5
1.4.1 Ruang Lingkup Spasial ........................................................................................ 5
1.4.2 Ruang Lingkup Substansi..................................................................................... 6
1.5 Kerangka Pemikiran Studi ............................................................................................ 6
1.6 Posisi Penelitian dalam Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota ..................................9
1.7 Metodologi Penelitian .................................................................................................... 10
1.7.1 Pendekatan Penelitian ........................................................................................... 10
1.7.2 Tahap Pengumpulan Data ..................................................................................... 10
1.7.3 Metode Analisis..................................................................................................... 11
1.7.4 Tahapan Analisis dan Metode Analisis ................................................................. 12
1.7.5 Tabel Kebutuhan Data........................................................................................... 15
1.8 Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 17
1.9 Keaslian Penelitian......................................................................................................... 17
1.10 Sistematika Penulisan..................................................................................................... 18
ix
BAB II KARAKTERISTIK AIR TANAH DAN PERUMAHAN FORMAL ..................... 19
2.1 Karakteristik Air Tanah................................................................................................. 19
2.1.1 Pengertian Air Tanah ........................................................................................... 20
2.1.2 Siklus Hidrologi ................................................................................................... 21
2.1.3 Akuifer ................................................................................................................. 22
2.1.4 Perizinan Penggunaan Air Tanah......................................................................... 24
2.1.5 Ciri-ciri Air Bersih ............................................................................................... 26
2.2 Pengertian Perumahan................................................................................................... 27
2.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Perumahan ........................................ 28
2.2.2 Klasifikasi Perumahan.......................................................................................... 29
2.2.3 Jenis dan Peran Pengembang ............................................................................... 31
2.3 Pemanfaatan Air Tanah Sebagai Air Bersih.................................................................. 32
2.4 Hubungan Keterkaitan Antara Perumahan Formal dengan Pemanfaatan Air Tanah di
Kota Semarang .............................................................................................................. 34
BAB III GAMBARAN PERUMAHAN FORMAL DI KOTA SEMARANG ...................... 36
3.1 Identifikasi Kondisi Eksisting Perumahan Formal Di Kota Semarang ......................... 38
3.1.1 Lokasi Perumahan Berdasarkan Kelerengan Kota Semarang`............................. 41
3.1.2 Identifikasi Perumahan Formal Berdasarkan Tahun Terbangun.......................... 42
3.1.3 Identifikasi Perumahan Berdasarkan Luas Perumahan ........................................ 46
3.1.4 Identifikasi Pengelola Fasilitas Dalam Perumahan Formal.................................. 48
3.2 Identifikasi Jenis Sumber Air Bersih Di Perumahan Formal ........................................ 50
BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN AIR TANAH DI KOTA SEMARANG.................. 52
4.1 Analisis Karakteristik Perumahan Formal Di Kota Semarang...................................... 52
4.2 Analisis Karakteristik Perumahan Formal yang Memanfaatkan Air Tanah ................. 58
4.3 Analisis Estimasi volume air tanah yang digunakan oleh perumahan formal............... 67
4.4 Temuan Hasil Analisis .................................................................................................. 70
BAB V PENUTUP.................................................................................................................... 74
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 74
5.2 Rekomendasi ................................................................................................................. 75
x
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 76
LAMPIRAN................................................................................................................................... 78
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Kebutuhan Data........................................................................................................ 15
Tabel I.2 Keaslian Penelitian................................................................................................... 17
Tabel II.1 Kriteria Penyediaan Air Minum............................................................................... 33
Tabel II.2 Variabel Penelitian Karakteristik Pemanfaatan Air Tanah oleh Sektor
Domestik di Kota Semarang .................................................................................... 36
Tabel III.1 Perumahan Nasional Di Kota Semarang.................................................................. 37
Tabel III.2 Nama Perumahan Formal Yang Ada Di Kota Semarang......................................... 38
Tabel III.3 Sebaran Perumahan Formal Menurut Kecamatan Di Kota Semarang ..................... 39
Tabel III.4 Klasifikasi Sebaran Perumahan Di Kota Semarang................................................. 41
Tabel III.5 Jumlah Perumahan Di Kota Semarang Dalam Rentang Waktu Tahun 1990
Tahun 2010 .............................................................................................................. 42
Tabel III.6 Kelompok Perumahan Menurut Luas Lahan ........................................................... 46
Tabel III.7 Sumber Kebutuhan Air Bersih Perumahan .............................................................. 50
Tabel IV.1 Matriks Antara SPA dan Lokasi Perumahan ........................................................... 66
Tabel IV.2 Kelompok Jumlah Rumah Dalam Perumahan ......................................................... 68
Tabel IV.3 Perhitungan Estimasi Volume Air Tanah ................................................................ 69
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Semarang......................................................................... 5
Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran ............................................................................................. 8
Gambar 1.3 Posisi Penelitian Dalam Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota ...................... 9
Gambar 1.4 Analisis Dengan Overlay Peta............................................................................... 13
Gambar 1.5 Kearangka Analisis................................................................................................ 16
Gambar 2.1 Skema Cekungan Air Tanah.................................................................................. 21
Gambar 2.2 Siklus Hidrologi..................................................................................................... 22
Gambar 2.3 Penampang Jenis-Jenis Akuifer............................................................................. 23
Gambar 2.4 Jenis Akuifer Terangkat ........................................................................................ 24
Gambar 2.5 Kategori Residential Real Estate ........................................................................... 30
Gambar 3.1 Persentase Perumahan Menurut Jenis Kawasan.................................................... 41
Gambar 3.2 Perumahan Berdasarkan Kawasan Lokasi Perumahan.......................................... 42
Gambar 3.3 Grafik Pertumbuhan Perumahan Di Kota Semarang Tahun 1990–2010............... 44
Gambar 3.4 Perumahan Berdasarkan Tahun Terbangun........................................................... 45
Gambar 3.5 Sebaran Perumahan mulai Tahun 1995 sampai Tahun 2010................................. 45
Gambar 3.6 Diagram Kelompok Perumahan Berdasarkan Luas Lahan........................................ 48
Gambar 3.7 Salah Satu Perumahan Berdasarkan Luas Lahan................................................... 48
Gambar 3.8 Persentase Pengelola Fasilitas Pada Perumahan Di Kota Semarang..................... 49
Gambar 3.9 Perumahan Bella Vista .......................................................................................... 49
Gambar 3.10 Persentase Jenis Kebutuhan Air Bersih Perumahan Di Kota Semarang ............... 50
Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan Perumahan Berdasarkan Jenis Kawasan Di Kota Semarang
Tahun 1990 – Tahun 2010..................................................................................... 52
Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan Perumahan Berdasarkan Jenis Kawasan Di Kota Semarang
Tahun 1990 – Tahun 2010..................................................................................... 53
Gambar 4.3 Diagram dan Persentase Tingkat Hunian Perumahan Di Kota Semarang Pada
Tahun 1990 - Tahun 2010 ..................................................................................... 56
Gambar 4.4 Diagram Jenis Sumber Air Yang Digunakan Oleh Perumahan Berdasarkan Luas
Lahan ..................................................................................................................... 58
Gambar 4.5 Diagram Pertumbuhan Perumahan Berdasarkan Sumber Air Bersih Yang
Digunakan.............................................................................................................. 59
xiii
Gambar 4.6 Persentase Pemanfaatan Jenis Sumber Air Bersih Oleh Perumahan Berdasarkan
Lokasi .................................................................................................................... 60
Gambar 4.7 Diagram Presentase Pengelola Distribusi Air Bersih Dalam Perumahan.............. 60
Gambar 4.8 Diagram Presentase SPAB dalam Perumahan Berdasarkan Jenis SAB................ 63
Gambar 4.9 Diagram Presentase SPAB Berdasarkan Pengelola dalam Perumahan ................. 64
Gambar 4.10 Diagram Presentase SPAB Berdasarkan Pengelola Fasilitas Air Bersih............... 65
Gambar 4.11 Diagram Presentase SPAB Berdasarkan Lokasi Kawasan Perumahan................. 65
Gambar 4.12 Diagram Presentase SPAB Berdasarkan Lokasi Kawasan Perumahan dan Biaya
Yang Dikeluarkan.................................................................................................. 67
xiv
DAFTAR PETA
PETA 3.1 Titik Notasi Perumahan.................................................................................................. 40
PETA 3.2 Jenis Lokasi Kawasan Perumahan ................................................................................ 43
PETA 3.3 Sebaran Perumahan Menurut Luas Lahan...................................................................... 47
PETA 3.4 Jenis Sumber Air Bersih Perumahan.............................................................................. 51
PETA 4.1 Perumahan Berdasarkan Luas Lahan ............................................................................. 55
PETA 4.2 Tingkat Hunian Menurut Jenis Kawasan ...................................................................... 57
PETA 4.3 Jenis Sumber Air Menurut Lokasi ................................................................................. 61
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Form Kuesioner............................................................................................................................... 78
Hasil Kuesioner .............................................................................................................................. 81
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan suatu kota dapat dilihat dari adanya pertambahan jumlah penduduk
secara alamiah maupun akibat dari urbanisasi yang terjadi setiap tahun. Pertambahan penduduk
akibat urbanisasi disebabkan oleh berbagai faktor penarik oleh suatu kota, salah satu
diantaranya yaitu penyerapan lapangan pekerjaan dari adanya industri yang berdiri dan
kelengkapan fasilitas, prasarana dan sarana yang memadai yang terdapat di kota. Peningkatan
aktivitas perkotaan akan berjalan seiring dengan pertambahan penduduk, serta seiring dengan
peningkatan permintaan akan rumah. Peningkatan aktivitas perkotaan menyebabkan tingginya
nilai lahan di daerah pusat kota dan mendorong pertumbuhan kawasan perumahan ke daerah
pinggiran kota.
Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam
rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Selain berfungsi sebagai tempat
tinggal dan hunian yang digunakan manusia untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk
hidup lainnya, rumah juga mempunyai fungsi strategis dalam perannya sebagai pusat
pendidikan keluarga, persesuaian budaya dan peningkatan kualitas generasi mendatang serta
pengejawantahan jati diri (Setyowati, 2005). Tingginya jumlah kebutuhan akan pemenuhan
perumahan dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk kota. Menurut data Perum
Perumnas dan REI, pengadaan perumahan yang dilakukan oleh Pemerintah maupun
pengembang swasta (developer) sampai dengan akhir pelita VI belum mampu memenuhi
kebutuhan perumahan sebesar ±1.528.279, sedangkan yang dibutuhkan: ±9.388.247 rumah,
(Tjahyono, 2004). Pertumbuhan perumahan formal ini juga menimbulkan munculnya kebutuhan
prasarana. Salah satu layanan prasarana yang menjadi kebutuhan dasar manusia adalah
prasarana air bersih.
Kebutuhan manusia akan pemenuhan kebutuhan air bersih meningkat dengan pesat
seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan industri. Aktifitas manusia semakin beragam
dengan pertumbuhan tersebut demikian juga dengan penggunaan air baik di sektor domestik
(rumah tangga) maupun sektor non-domestik seperti industri. Air merupakan bagian dari
kelangsungan kehidupan manusia, yang biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi
atau dalam melakukan aktifitas mereka sehari-hari, terImasuk diantaranya adalah sanitasi, dan
2
juga dalam aktifitas produksi. Sumber air yang masih menjadi andalan utama untuk memenuhi
kebutuhan air bersih untuk industri maupun domestik yaitu sumber air dalam tanah. Air tanah
termasuk dalam klasifikasi sumber daya alam yang bersifat renewable karena memiliki daur
siklus hidrologi sesuai dengan batas-batas keseimbangan alami. Keberadaan air tanah di bumi
apabila dibandingkan dengan total air yang ada di bumi adalah hanya 14,36%. Sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan domestik khususnya di negara-negara maju
sebesar ± 40% bersumber dari air tanah. Pemenuhan kebutuhan air di negara-negara dunia
ketiga berada pada angka 60 – 70% yang bersumber pada air tanah termasuk Indonesia.
Air yang diperoleh berasal dari dalam tanah dengan cara mengebor hingga kedalaman
tertentu. Daya tarik air tanah untuk dipergunakan tidak sebanding dengan proses pembentukan
air tanah itu sendiri yang membutuhkan waktu yang sangat lama. Kebutuhan akan air bersih
terutama di kota-kota terus meningkat. Sebagai contoh dalam tahun 1970 apabila diasumsikan
kebutuhan orang akan air bersih di kota sebanyak 150 liter/hari/orang (DCK Dep. P.U. 1980),
maka dibutuhkan air bersih dari 17.884500 m3/hari pada tahun 1970, naik menjadi 26.879.180
m3/ hari dalam tahun 1990 dan berarti selama 20 tahun kebutuhan akan air bersih naik sekitar
50% (Usman, 1983). Apabila penggunaan air tanah dalam jumlah besar tanpa diimbangi dengan
pengelolaan sumber daya air yang benar akan mengakibatkan kerusakan lingkungan. Dampak
pada kerusakan lingkungan yang terjadi seperti penurunan permukaan air tanah, terbentuknya
cekungan-cekungan air tanah kritis, penurunan muka tanah (landsubsidence), intrusi air laut,
intrusi polutan sampai pada kelangkaan air tanah.
Eksploitasi pemakaian air tanah secara besar telah terlihat di sebagian wilayah di
Indonesia. Hal ini disebabkan adanya persepsi masyarakat secara umum yaitu air tanah dapat
dieksploitasi secara maksimum sebanding dengan bertambahnya waktu. Persepsi ini ditunjang
dengan dasar hukum yang kuat yaitu pasal 33 UUD 1945, yang menyatakan bahwa bumi, air
dan kekayaan yang terkandung di dalam digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Penafsiran dari pemahaman tentang keterkaitan antara Undang-Undang dan tindakannya
menimbulkan kerusakan dalam keseimbangan sistem alami. Salah satu dugaan dari penyebab
perumahan formal menggunakan air tanah adalah karena kurangnya supply air bersih yang
diberikan oleh instansi permerintah, dalam hal ini yaitu PDAM.
1.2 Perumusan Masalah
Kota Semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia dan berperan sebagai
ibukota Provinsi Jawa Tengah menjadikan kota ini sebagai salah satu tujuan masyarakat untuk
3
bertempat tinggal dan mencari pekerjaan. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk
menyebabkan adanya berbagai ragam aktivitas yang terjadi di kota ini. Kota sebagai wadah dari
aktivitas masyarakat di dalamnya harus dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok yang
mencakup sandang, pangan, dan papan. Salah satu pemenuhan kebutuhan hidup pokok yang
harus disiapkan oleh pemerintahan kota adalah dengan adanya infrastruktur yang baik serta
sarana dan prasarana yang memadai.
Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam
rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Selain berfungsi sebagai tempat
tinggal dan hunian yang digunakan manusia untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk
hidup lainnya, rumah juga mempunyai fungsi strategis dalam perannya sebagai pusat
pendidikan keluarga, persesuaian budaya dan peningkatan kualitas generasi mendatang serta
pengejawantahan jati diri (Setyowati, 2005). Tingginya jumlah kebutuhan akan pemenuhan
perumahan dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk kota. Menurut data Perum
Perumnas dan REI, pertumbuhan perumahan formal di Kota Semarang meningkat mulai dari
tahun 1990-2010. Banyaknya industri dan pembangunan perumahan/permukiman baru dari
tahun 1985-2005, lebih 20 kawasan baru dibuka di kota bawah dengan pembangunan gedung
besar dan bertingkat (Kompas, 2006).
Dalam mengembangkan perumahan, pada umumnya pengembang swasta melakukan
pengelolaan terhadap fasilitas di kompleks perumahan, baik fasilitas sosial maupun fasilitas
umum termasuk juga penyediaan kebutuhan air untuk penghuninya. Pengelolaan oleh
pengembang swasta tersebut dikenal dengan nama estate management. Untuk memenuhi
kebutuhan air tersebut pengembang swasta menggunakan sumber air dari PDAM maupun air
tanah. Besarnya kebutuhan air pada perumahan khususnya pada perumahan yang dikembangkan
oleh pengembang swasta akan mempengaruhi ketersediaan air tanah.
Pada umumnya eksploitasi air tanah ini terjadi di beberapa kota besar seperti Jakarta,
Semarang dan Surabaya. Berdasarkan data hasil pengawasan air tanah oleh Dinas Pertambangan
Dan Sumber Daya Mineral Jawa Tengah, pada tahun 1990 jumlah sumur bor yang tercatat di
Kota Semarang sekitar 300 unit dengan pengambilan 23 juta m3 per tahun. Pada kurun waktu 10
tahun, meningkat drastis sebesar 250% sehingga jumlah sumur bor menjadi 1050 unit dengan
pengambilan sebanyak 39 juta m3 per tahun (Kompas, 2003). Oleh karena itu, penurunan muka
air tanah terjadi di Kota Semarang lebih dari dua meter dihitung dari kondisi awal, bahkan
terjadi kerucut penurunan muka air tanah pada kedudukan 20 meter di bawah muka air laut.
Setiap tahun ketinggian tanah Kota Semarang mengalami penurunan/amblesan (land
subsidence) berkisar atau bervariasi antaar 2-8 cm per tahun (Koran Tempo, 2004). Hal ini
4
diduga disebabkan oleh adanya pembuatan sumur artetis yang banyak dilakukan oleh
perusahaan dan pengembang perumahan.
Berdasarkan Dinas ESDM Propinsi Jawa Tengah, sekitar 60% dari pemanfaatan air
tanah di Kota Semarang tidak dilengkapi izin. Hal ini terdiri dari sebagian di antara sumur
illegal tersebut masih dalam proses perizinan, namun faktanya sumur itu sudah beroperasi.
Sebagian lainnya merupakan sumur illegal yang pemiliknya tidak mengurus izin (Suara
Merdeka, 2009). Pemanfaatan air tanah di Kota Semarang dengan sumur illegal yang
pemiliknya tidak mengurus izin, menunjukan bahwa pengawasan dan penegakan hukum yang
masih lemah sehingga dalam pelaksanaanya masih banyak yang melanggar ketentuan yang ada.
Dengan melihat pertumbuhan perumahan formal seiring dengan peningkatan pemanfaatan air
tanah maka peneliti tertarik untuk mengkaji karakteristik perumahan formal yang dikembangkan
oleh pengembang swasta di Kota Semarang. Hal tersebut akan dirumuskan ke dalam suatu
pertanyaan penelitian (research question) yaitu Bagaimana Karakteristik Perumahan
Formal Yang Memanfaatkan Air Tanah Di Kota Semarang? Pertanyaan penelitian ini
merupakan pertanyaan utama dalam penelitian ini yang digunakan sebagai acuan dalam
menyusun tujuan serta sasaran penelitian.
1.3 Tujuan Dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik perumahan formal yang
memanfaatkan air tanah di Kota Semarang.
1.3.2 Sasaran
Adapun sasaran dalam penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi kondisi eksisting perumahan formal di Kota Semarang.
2. Menganalisis karakteristik perumahan formal di Kota Semarang.
3. Mengidentifikasi jenis sumber air di perumahan formal.
4. Menganalisis karakteristik perumahan formal di Kota Semarang yang
memanfaatkan air tanah.
5. Menganalisis estimasi volume air tanah yang digunakan oleh perumahan formal di
Kota Semarang.
5
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup studi dalam laporan penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu lingkup
spasial dan lingkup substansi. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing ruang lingkup
penelitian.
1.4.1 Ruang Lingkup Spasial
Ruang lingkup wilayah studi ini adalah Kota Semarang (lihat gambar 1.1). Beberapa
perumahan di Kota Semarang akan dijadikan sampel sebagai acuan bahan penelitian terhadap
pemanfaatan air tanah. Justifikasi pemilihan Kota Semarang sebagai lokasi penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Kondisi topografi Kota Semarang yang memungkinkan untuk pertumbuhan
perumahan formal yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
2. Penyediaan kebutuhan air dari perumahan formal yang bersumber dari air tanah.
3. Pengaruh eksploitasi air tanah oleh perumahan formal serta ketersedian air tanah
di Kota Semarang.
Berikut ini adalah gambaran wilayah studi untuk memperjelas lokasi penelitian.
Sumber: RTRW Kota Semarang 2010-2030, 2007
Gambar 1.1Peta Administrasi Kota Semarang
6
1.4.2 Ruang Lingkup Substansi
Ruang lingkup substansi pada studi ini dilakukan pembatasan terhadap pembahasan
studi yang akan dilaksanakan agar sasarannya dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Ruang lingkup substansi ditentukan berdasarkan pada sasaran yang telah dirumuskan pada
subbab sebelumnya. Adapun pembatasan ruang lingkup substansi penelitian adalah berikut ini:
1. Pembahasan karakteristik perumahan formal di Kota Semarang meliputi keadaan
topografi Kota Semarang, sebaran perumahan formal yang ada di Kota Semarang
berdasarkan lusa lahan, tahun pembangunan dan pengelola di perumahan. Metode
analisis yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif
kuantitatif.
2. Pembahasan karakteristik perumahan formal yang menggunakan air tanah di Kota
Semarang meliputi karakteristik perumahan formal yang ada di Kota Semarang
dilihat dari jenis sumber air yang digunakan oleh perumahan yaitu air tanah,
PDAM serta gabungan PDAM dan air tanah serta kriteria air bersih dalah hal
penggunaan air tanah. Metode analisis yang digunakan adalah kuantitatif dengan
teknik analisis deskriptif kuantitatif dan teknik analisis statistik deskriptif.
3. Pembahasan analisis estimasi besarnya volume air tanah yang digunakan oleh
perumahan formal meliputi jumlah rumah dalam perumahan dan asumsi kepadatan
dalam rumah serta dihitung menggunakan standar kebutuhan air bersih yang
dikeluarkan oleh DJCK. Dinas Pekerjaan Umum. Metode analisis yang digunakan
adalah kuantitatif dengan rumus perhitungan kebutuhan air bersih dan teknik
analisis deskriptif kuantitatif.
1.5 Kerangka Pemikiran Studi
Berawal dari pertumbuhan suatu kota yang seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk dan peningkatan aktivitas perkotaan. Peningkatan aktivitas perkotaan terjadi karena
adanya pertumbuhan permukiman/perumahan baru dan industri. Sebagian besar kawasan
perumahan disediakan dan dikembangkan oleh pengembang swasta. Objek utama dari
penelitian ini adalah air tanah. Keterkaitan antara pertumbuhan kota dengan objek penelitian
adalah berbanding lurus. Seiring pertumbuhan kota dengan pertumbuhan perumahannya maka
akan terjadi peningkatan kebutuhan air khususnya air tanah.
Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik perumahan formal yang
memanfaatkan air tanah dan besarnya volume air tanah yang diperlukan dalam memenuhi
7
kebutuhan air bersih sektor domestik yaitu perumahan formal, guna keberlangsungan air tanah
di masa mendatang apabila pemanfaatan air tanah tersebut digunakan secara berlebihan. Untuk
melihat alur kerangka pikir secara jelas dapat dilihat pada Gambar 1.2.
8
Gambar 1.2Kerangka Pemikiran Studi
Dampak Pemanfaatan Air TanahSecara Berlebihan: Penurunan permukaan tanah
hingga mencapai 10 cm (KoranTempo, 2004)
Kerusakan/ degradasilingkungan, banjir dan rob(Kompas, 2009)
Bagaimana Karakteristik Perumahan Formal yangmemanfaatkan Air Tanah Di Kota Semarang?
Mengkaji Karakteristik Perumahan Formal YangMemanfaatkan Air Tanah Di Kota Semarang
Fenomena Peningkatan PemanfaatanAir Tanah Oleh Perumahan Formal
Di Kota Semarang
Pertambahan Jumlah Penduduk Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan Perumahan Formal
Pemakaian air tanah meningkat,pada tahun 2000 mencapaihingga 39 juta m3 (Kompas,2003)
Banyaknya industri danpembangunan perumahan/permukiman baru di KotaSemarang, selama tahun 1985-2005 (Kompas, 2006).
Pertumbuhan perumahan formaldari tahun 1990-2010 (DataREI, 2010).
Peningkatan Kebutuhan Air Tanah
Pertumbuhan Kota
Karakteristik Perumahan Formal Yang MemanfaatkanAir Tanah Dan Estimasi Volume Air Tanah
Yang Digunakan
Kesimpulan dan Rekomendasi
Analisis Karakteristik Perumahan FormalYang Memanfaatkan Air Tanah
Analisis Estimasi VolumeAir Tanah Yang Digunakan
Oleh Perumahan Formal
Identifikasi Kondisi EksistingPerumahan FormalDi Kota Semarang
Analisis Karakteristik PerumahanFormal Di Kota Semarang
Identifikasi Jenis Sumber AirDi Perumahan Formal
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
RESEARCHQUESTION
TUJUAN
ANALISIS
OUTPUT
9
1.6 Posisi Penelitian dalam Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota
Manajemen sumber daya dan lingkungan merupakan salah satu bidang yang dipelajari
dalam ilmu perencanaan wilayah dan kota. Pertumbuhan suatu kota tidak lepas dari sumber
daya alam dan lingkungan. Keduanya saling mempengaruhi satu sama lain, bahkan
pembangunan kota seringkali menimbulkan kerusakan karena tidak mempedulikan lingkungan.
Sumber daya alam yang berperan besar atau merupakan kebutuhan vital dari manusia adalah air,
dan salah satu jenis sumber air yang paling banyak diminati adalah air tanah.
Pemanfaatan air tanah secara berlebihan yang tidak disertai dengan pengendalian akan
menimbulkan dampak negatif sampai pada krisis air. Perumahan formal merupakan salah satu
sektor terbesar dalam menggunakan air tanah untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Hasil dari
penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar jumlah pemanfaatan air tanah yang digunakan
oleh perumahan formal. Sehingga penelitian ini tidak berlebihan dalam kedudukannya pada
pengembangan ilmu perencanaan wilayah dan kota. Penelitian ini diharapkan menjadi masukan
bagi pemerintah dalam mengatasi salah satu problematika kota yaitu peningkatan kebutuhan air
bersih dan kesimbangannya dalam menjaga kelestarian air tanah.
Untuk melihat alur posisi penelitian dalam bidang perencanaan wilayah dan kota
khususnya dalam lingkup perencanaan kota dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.3Posisi Penelitian dalam Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota
Perencanaan Kota
Manajemen Sumber Daya Lingkungan
KetersediaanSumber Daya Air
Tanah
- Penyebab PerumahanFormal Memanfaatkan AirTanah
- Jumlah VolumePemanfaatan Air Tanah olehPerumahan Forma
Pengendalian Sumber Daya Air Tanah
Keseimbangan Antara Potensidan Pemanfaatan Air Tanah
Pemanfaatan SumberDaya Air Tanah olehPerumahan Formal
10
1.7 Metodologi Penelitian
1.7.1 Pendekatan Penelitian
Metode pendekatan yang sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif, yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan
seperti melihat tujuan penelitian yang ingin membuktikan atau mencari sesuatu dengan
menggunakan alat analisis dan teori yang sudah ada. Data-data dikumpulkan untuk dapat
menjelaskan fenomena yang terjadi atau melihat hubungan antara teori/konsep dengan
kenyataan yang ada di lapangan dengan menggunakan analisa data secara kuantitatif untuk
memberikan gambaran tentang tingkat pertumbuhan pembangunan perumahan dalam kurun
waktu tertentu. Kurun waktu yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah tahun
1990 sampai dengan 2010.
Adapun dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini bersifat ingin membuktikan teori yang sudah ada. Sehingga sesuai
dengan tujuan pendekatan kuantitatif yaitu menguji teori, membangun fakta,
memberikan deskripsi statistik.
b. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena membutuhkan data
dimana sebagian besar datanya bersifat kuantitatif/angka-angka statistik ataupun
persentase-persentase yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk
variabel-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu.
c. Metode/pendekatan ini memiliki kelebihan yaitu dimana data yang didapat
bersifat valid dan reliable, sehingga kemungkinan bias kesalahan akan semakin
kecil. Beberapa hal yang tidak termasuk konteks penelitian akan direduksi secara
otomatis. Dan perhitungan akan estimasi dari besarnya penggunaan air tanah oleh
perumahan formal dapat mendekati benar dari hasil survei primer yang akan
dilakukan pada populasi yang menjadi obyek penelitian ini.
1.7.2 Tahap Pengumpulan Data
Berdasarkan metode penelitian yang telah diuraikan diatas maka teknik pengumpulan
data pada pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi dua tahap dalam melakukan pengumpulan
data, yaitu tahap pengumpulan data primer dan tahap pengumpulan data sekunder yang akan
dijelaskan berikut ini.
11
a. Tahap Pengumpulan Data Primer
Tahap ini merupakan proses pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung
di wilayah studi. Cara pengumpulan data primer yang dilakukan yaitu dengan menggunakan
kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menjawab
pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti untuk diisi oleh para responden. Adapun pertanyaan
yang dibuat telah disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mendapatakan informasi
tentang sistem penyediaan air bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan penghuni
perumahan dan jumlah penghuni perumahan serta data lainnya yang terkait pada penelitian ini.
Kuisioner yang disebarkan akan bersifat campuran antara pertanyaan terbuka dan tertutup.
Pertanyaan terbuka digunakan untuk mengetahui besarnya volume penggunaan air tanah pada
perumahan. Sedangkan pertanyaan tertutup digunakan untuk mengetahui jumlah unit rumah dan
tipe rumah yang menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih penghuni rumah.
Sesuai dengan pendekatan studi kuantitatif maka jenis kuisioner ini merupakan kuisioner
terukur. Artinya, jawaban yang disediakan dalam form kuisioner tersebut mengarah pada
jawaban kuantitatif (angka).
b. Tahap Pengupulan Data Sekunder
Survei data sekunder pada dasarnya sifatnya merupakan penunjang ataupun
background information bagi survei lapangan. Biasanya sumber dari survei data sekunder
adalah publikasi-publikasi statistik yang dikeluarkan oleh pemerintah ataupun lembaga studi
dan juga publikasi atau laporan-laporan studi terkait (Santoso dalam Syariffudin, 2006).
Pengumpulan data sekunder yang dilakukan adalah Survei Instansi. Survei Instansional dan
Survei Literatur (Sekunder) ini meliputi peta, tabel, dan berbagai laporan resmi lainnya. Survei
instansional adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui survey sekunder pada instansi-
instansi terkait, seperti Bappeda, Dinas Tata Kota, Perum Perumnas, Badan Pusat Statistik
(BPS) Kota Semarang, PDAM Kota Semarang dan Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah.
Tujuan penggunaan metode pengumpulan data ini adalah untuk mendapatkan data-data
peraturan, pedoman pelaksanaan dan aturan-aturan standar yang telah dikeluarkan oleh instansi-
instansi yang terkait dengan ruang lingkup penelitian.
1.7.3 Metode Analisis
Sesuai dengan yang telah dijelaskan pada sub bab pendekatan penelitian, penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode analisis yang digunakan dalam Kajian
12
Pemanfaatan Air Tanah oleh Sektor Domestik di Kota Semarang yaitu metode analisis
kuantitatif. Metode analisis kuantitatif bersifat uraian atau penjelasan untuk mengolah data-
data yang biasanya berupa angka dan mengelompokkan, menganalisa data berdasarkan pada
data kuantitatif. Metode ini digunakan untuk menganalisis karakteristik perumahan yang terdiri
dari luas areal perumahan dan volume penggunaan air tanah oleh perumahan dan lainnya.
Adapun teknik analisis yang digunakan adalah:
a. Deskriptif Kuantitatif
Teknik analisis deskriptif kuantitatif menggunakan data-data berupa angka,
gambar, grafik dan peta, yang hasilnya akan dideskripsikan sesuai dengan data
yang ada tersebut. Teknik ini digunakan pada analisis berikut ini:
- Analisis karakteristik perumahan formal yang ada di Kota Semarang (salah
satunya yaitu mendeskripsikan peta persebaran perumahan)
- Analisis estimasi volume air tanah yang digunakan oleh perumahan formal
(mendeskripsikan hasil jumlah volume air tanah yang dimanfaatkan oleh
perumahan formal berdasarkan standar yang ada)
b. Statistik Deskriptif
Statistik merupakan metode yang digunakan untuk menyusun, meringkas,
menyajikan dan menganalisa data agar menghasilkan suatu kesimpulan sehingga
dapat memudahkan pengambilan keputusan yang dapat diterima berdasarkan data
yang ada. Sementara itu statistik deskriptif merupakan teknik analisis yang
mendeskripsikan hasil statistik. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui
persentase karakteristik perumahan formal, presentase pemilihan air tanah sebagai
air bersih dan jumlah perumahan formal yang memanfaatkan air tanah sebagai air
bersih untuk kebutuhan rumah tangga.
1.7.4 Tahapan Analisis dan Metode Analisis
Analisis dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan analisis, dengan penjelasan
sebagai berikut:
1. Analisis Karakteristik Perumahan Formal Yang Ada Di Kota Semarang
Tahapan pertama dalam analisis ini yaitu identifikasi kondisi eksisting perumahan
formal dengan melakukan overlay peta topografi Kota Semarang dengan peta
notasi perumahan formal sehingga menghasilkan karakteristik perumahan formal
berdasarkan lokasi. Hasil overlay peta tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam
13
tabel angka dan grafik. Demikian pula halnya untuk mendapatkan karakteristik
perumahan formal berdasarkan luas lahan, tahun pembangunan perumahan serta
pengelola, diterjemahkan ke dalam tabel angka dan grafik serta peta notasi
perumahan untuk menggambarkan sebaran perumahan berdasarkan karakteristik
tersebut. Peta karakteristik perumahan formal berdasarkan tahun pembangunan
dibedakan setiap 5 tahun dalam kurun waktu antara tahun 1990-2010 untuk melihat
pertumbuhan perumahan formal.
Gambar 1.4Analisis dengan Overlay Peta
Tahapan berikutnya setelah didapat hasil dari identifikasi maka dilakukan analisis
karaktersitik perumahan formal yang ada di Kota Semarang berdasarkan lokasi,
luas lahan, tahun pembangunan, dan pengelola yang akan diterjemahkan ke dalam
tabel angka dan grafik serta peta sebaran perumahan. Hasil dari karakteristik
perumahan formal yang ada di Kota Semarang adalah presentase dan deskriptif
berdasarkan karakteristik yang telah disebutkan. Dalam analisis ini menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif yang akan menjadi gambaran untuk analisis
selanjutnya.
2. Analisis Karakteristik Perumahan Formal Di Kota Semarang Yang
Memanfaatkan Air Tanah
Tahapan dalam analisis ini yaitu dengan menggunakan hasil karakteristik dari
analisis sebelumnya yang kemudian akan dibedakan berdasarkan jenis sumber air
yang digunakan oleh perumahan formal.
Peta 1
Peta 2
Peta 3
Data :sekunder
primer
InformasiBaru
Informasi Awal Informasi Analisis Informasi Akhir
14
Langkah pertama yaitu dengan melakukan identifikasi jenis sumber air yang
digunakan oleh perumahan formal yaitu air tanah, PDAM serta air tanah dan
PDAM. Hasil dari identifikasi adalah berupa presentase yang diterjemahkan ke
dalam grafik jenis sumber air yang digunakan oleh perumahan formal.
Langkah berikutnya yaitu dengan melakukan analisis karakteristik perumahan yang
memanfaatkan air tanah dengan data hasil identifikasi jenis sumber air yang
digabungkan berdasarkan karaktersitik perumahan formal yang ada di Kota
Semarang yaitu berdasarkan lokasi, luas lahan, tahun pembangunan, dan pengelola.
Hasil dari analisis ini berupa presentase yang diterjemahkan ke dalam grafik.
Analisis ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif.
3. Analisis Estimasi Volume Air Tanah Yang Dimanfaatkan Oleh Perumahan
Formal
Tahapan pertama dalam analisis yaitu dengan menggunakan standar kebutuhan
sumber air bersih, asumsi kepadatan rumah serta jumlah kepadatan rumah dalam
perumahan. Jumlah kepadatan rumah dalam perumahan dibedakan berdasarkan
nilai minimum, nilai tengah serta nilai maksimum. Hal ini dikarenakan jumlah
rumah dalam perumahan masuk dalam kelompok-kelompok kepadatan perumahan
yang dibuat pada kuesioner. Asumsi kepadatan jiwa dalam rumah akan disamakan
yaitu 4 jiwa/rumah. Asumsi akan dikalikan dengan standar kebutuhan air bersih
kemudian akan dikalikan berdasarkan kepadatan rumah dalam perumahan.
15
1.7.5 Tabel Kebutuhan Data
TABEL I.1KEBUTUHAN DATA
Sasaran Kebutuhan Data JenisData
Tahun Bentuk Data TeknikPengumpulan Data
Sumber
Identifikasi kondisi eksistingperumahan formal di Kota Semarang.
Peta notasi sebaran perumahanformal
Sekunder 2010 Peta Survei Istansi REI, Perum Perumnas danarsitektur Semarangan
Peta kelerengan Kota Semarang Primer 2007 Peta Survei Istansi BappedaData jumlah perumahan formal Primer Time Series Tabel/angka Kuisioner REIData perumahan formal berdasarkanluas lahan
Primer 2010 Tabel/angka Kuisioner Pengembang/tokohmasyarakat setempat
Data perumahan formal berdasarkantahun pembangunan
Primer Time Series Tabel/angka Kuisioner Pengembang/tokohmasyarakat setempat
Data perumahan formal berdasarkanpengelola perumahan
Primer 2010 Tabel/angka Kuisioner Pengembang/tokohmasyarakat setempat
Analisis karakteristik perumahanformal di Kota Semarang.
Data karakteristik perumahanberdasarkan lokasi, luas lahan, tahunpembangunan, pengelola perumahan
Sekunder 2010 Tabel/angka dandeskripsi
Sintesis analisissebelumnya
Analisis sebelumnya
Identifikasi jenis sumber air diperumahan formal.
Data jenis sumber air di perumahanformal
Primer 2010 Tabel/angka Kuisioner Pengembang/tokohmasyarakat setempat
Analisis karakteristik perumahanformal di Kota Semarang yangmemanfaatkan air tanah.
Data karakteristik perumahanformal.
Sekunder 2010 Tabel/angka dandeskripsi
Sintesis analisissebelumnya
Analisis sebelumnya
Data jenis sumber air yangdigunakan.
Sekunder 2010 Tabel/angka dandeskripsi
Sintesis analisissebelumnya
Identifikasi sebelumnya
Peta jaringan PDAM Kota Semarang Sekunder 2008 Peta Survei Istansi PDAM Kota SemarangPeta hidrogeologi kota semarang Sekunder 2007 Peta Survei istansi Bappeda
Analisis estimasi volume air tanahyang digunakan oleh perumahanformal di Kota Semarang.
Data jumlah rumah dalamperumahan
Primer 2010 Tabel/angka Kuisioner Pengembang/tokohmasyarakat setempat
Asumsi kepadatan jiwa dalam rumah Sekunder 2010 Deskripsi Kuisioner Interpretasi penelitiStandar kebutuhan air bersih Sekunder 2010 Tabel/angka Telaah dokumen DJCK. Dep. PU
16
Gambar 1.5Kerangka Analisis
INPUT PROSES OUTPUT
Identifikasi Kondisi Eksisting Perumahan FormalDi Kota Semarang
Karakteristik Perumahan FormalDi Kota Semarang
Identifikasi Jenis Sumber AirDi Perumahan Formal
Jenis Sumber Air BersihDi Perumahan Formal
Analisis Karakteristik perumahan FormalYang Memanfaatkan Air Tanah
Karakteristik Perumahan Formal YangMemanfaatkan Air Tanah
Analisis Estimasi Volume Air Tanah YangDigunakan Oleh Perumahan Formal
Estimasi Volume Air Tanah YangDigunakan Oleh Perumahan Formal
Karakteristik Perumahan Formal YangMemanfaatkan Air Tanah Dan Estimasi
Volume Air Tanah Yang Digunakan
Kesimpulan Dan Rekomendasi
Topografi Luas Lahan Tahun Pembangunan Pengelola
Analisis Karakteristik Perumahan FormalDi Kota Semarang
Kondisi eksisting Perumahan FormalDi Kota Semarang
Jenis Sumber Air bersih Di Perumahan Formalyaitu: Air Tanah PDAM Air Tanah dan PDAM
Standar Kebutuhan Air Bersih (Dirjen PU) Asumsi Kepadatan dalam Rumah
17
Gambar 1.5 merupakan gambar dari kerangka analisis yang memudahkan untuk
menginterpretasikan penjelasan di atas kaitannya terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh
penyusun. Kerangka analisis tersebut menjelaskan input/masukan data yang akan dianalisis dan
kemudian mengeluarkan hasil yang akan digunakan selanjutnya sampai mendapat hasil/temuan
studi dari penelitian ini.
1.8 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian tentang karakteristik perumahan formal di Kota Semarang yang
memanfaatkan air tanah sebagai sumber air bersih adalah untuk memberikan gambaran
karakteristik perumahan formal yang memanfaatkan air tanah.
1.9 Keaslian Penelitian
Dalam menjamin keaslian penelitian baik dari segi tema, obyek, wilayah studi ataupun
aspek-aspek lain yang terkandung didalam penelitian perlu adanya komparasi, yakni proses
pembandingan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya.
TABEL I.2KEASLIAN PENELITIAN
Peneliti Judul Tujuan LokasiStudi
MetodePenelitian
Kaspuri,1999
Pengaruh perkembanganlahan terbangun terhadapvolume resapan air hujan dankebutuhan air tanah di KotaSemarang
Mengetahui kecenderungankelestarian sumber daya airtanah di wilayah KotaSemarang.
KotaSemarang
DeskriptifKuantitatifdanDeskriptifKualitatif
Alimasetiowati,2002
Faktor-faktor yangmempengaruhi pemanfaatanair bawah tanah padaperumahan Puri AnjasmoroSemarang
Mengetahui faktor-faktor yangmempengaruhi pemanfaatan airbawah tanah pada perumahanPuri Anjasmoro Semarang.
KotaSemarang
Kuantitatf
Edaharyani,2007
Studi aksesibilitas air bersihbagi masyarakat miskin KotaSemarang
Kajian tingkat kemudahanmasyarakat miskin dalammemperoleh pelayanan airbersih serta faktor-faktor terkait.
KotaSemarang
Kuantitatif
Santiwidyastuti,2007
Kajian pola penyediaan airbersih di Kota Malang
Mangkaji pola penyediaan airbersih di Kota Malang dikaitkandengan target dari Dep. Pu.
KotaMalang
KuantitatifdanKualitatif
Dodykurniawan,2008
Pemenuhan kebutuhan airbersih bagi masyarakat diPerumnas Pucanggading.
Merumuskan kecenderunganpemenuhan air bersih bagimasyarakat di PerumnasPucanggading.
KotaSemarang
DeskriptifKuantitatif
AnaMaulida,2009
Evaluasi PengelolaanKebijakan Air Tanah Di KotaSemarang Dalam RangkaKerangka Pelaksanaan
Mengkaji implementasikebijakan desentralisasipengelolaan air tanah.
KotaSemarang
Kualitatif
18
1.10 SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan ini disusun secara sistematis meliputi pembahasan sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang pembahasan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan
dan sasaran studi, ruang lingkup penelitian yang dibahas berdasarkan ruang lingkup
spatial dan ruang lingkup substansi, kerangka pemikiran, posisi penelitian dalam
lingkup perencanaan wilayah dan kota, metodologi penelitian, manfaat penelitian,
keaslian penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II KARAKTERISTIK AIR TANAH DAN PERUMAHAN FORMAL
Bab ini merupakan penjabaran literatur tentang air tanah yang digunakan sebagai
panduan atau acuan dalam meneliti studi kasus penelitian ini. Secara garis besar,
bab ini akan membahas pengertian air tanah, pemanfaatan sumber daya air tanah
sebagai air bersih dan pengertian perumahan.
BAB III GAMBARAN PERUMAHAN FORMAL DI KOTA SEMARANG
Pada bab ini menguraikan karakteristik obyek penelitian di Kota semarang yaitu
kondisi eksisting perumahan formal di Kota Semarang berupa identifikasi
perumahan formal berdasarkan kelerengan , tahun terbangun, luas lahan perumahan,
pengelola fasilitas dalam perumahan dan jenis sumber air bersih di perumahan
formal.
BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN AIR TANAH DI KOTA SEMARANG
Bab ini terdiri dari subbab-subbab yang menjelaskan analisis karakteristik
perumahan formal di kota semarang, analisis karakteristik perumahan formal yang
memanfaatkan air tanah , analisis estimasi volume air tanah yang digunakan oleh
perumahan formal. Hasil keluaran dari bab ini adalah temuan studi yang merupakan
rangkuman dari analisis-analisis yang telah dilakukan sebelumnya.
BAB V PENUTUP
Bab ini akan membahas kesimpulan yang berupa hasil penelitian dan rekomendasi.