universitas indonesia pemahaman proses …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-s-gunawan satrio...

140
UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES BISNIS DAN PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PENDAPATAN PADA INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS DI INDONESIA (UPSTREAM) STUDI KASUS PERUSAHAAN OPERATOR PT. ABC LAPORAN MAGANG Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi GUNAWAN SATRIO MOHAMMAD 0806391663 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2012

Upload: duongnguyet

Post on 05-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

UNIVERSITAS INDONESIA

PEMAHAMAN PROSES BISNIS DAN PERLAKUAN

AKUNTANSI UNTUK PENDAPATAN PADA INDUSTRI HULU

MINYAK DAN GAS DI INDONESIA (UPSTREAM)

STUDI KASUS PERUSAHAAN OPERATOR PT. ABC

LAPORAN MAGANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

GUNAWAN SATRIO MOHAMMAD

0806391663

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK

JUNI 2012

uiperpustakaan
Sticky Note
Silahkan klik Bookmarks untuk memudahkan penelusuran
Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Laporan Magang ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Gunawan Satrio Mohammad

NPM : 0806391663

Tanda Tangan :

Tanggal : 8 Juni 2012

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

iii

TANDA PERSETUJUAN

LAPORAN AKHIR MAGANG

Nama Mahasiswa : Gunawan Satrio Mohammad

Nomor Pokok Mahasiswa : 0806391663

Judul Laporan Akhir Magang : Pemahaman Proses Bisnis dan Perlakuan

Akuntansi untuk Pendapatan pada Industri

Hulu Minyak dan Gas di Indonesia

(Upstream), Studi Kasus Perusahaan

Operator PT. ABC.

Tanggal : 8 Juni 2012

Pembimbing Magang : Dr. Ludovicus Sensi Wondabio

TTD

(Dr. Ludovicus Sensi Wondabio)

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

iv

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat kepada Allah SWT atas berkat dan

rahmat – Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini yang

dibuat dengan judul “Pemahaman Proses Bisnis dan Perlakuan Akuntansi untuk

Pendapatan pada Industri Hulu Minyak dan Gas di Indonesia (Upstream), Studi

Kasus Perusahaan Operator PT. ABC”. Laporan magang ini dibuat dalam rangka

untuk memenuhi prasyarat mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi untuk Program

Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Pada dasarnya, Siklus Pendapatan merupakan salah satu siklus yang sangat

penting dan kunci utama bagi perusahaan karena pada siklus ini perusahaan akan

mengakui pendapatannya atas hasil aktivitas produksi yang dilakukan. Selain itu,

di siklus pendapatan itu sendiri, terdiri atas cakupan materi mengenai perlakuan

akuntansinya seperti bagaimana cara Perusahaan dapat mengakui (Recognition),

mengukur (Measurement), menyajikan (Presentation) serta mengungkapkan

(Disclosure) pendapatan itu sendiri. Selain itu, di siklus pendapatan ini juga

mencakup adanya kemungkinan risiko – risiko yang akan terjadi baik risiko fraud,

error maupun risiko lainnya yang dapat mempengaruhi nilai suatu pendapatan

bagi Perusahaan itu sendiri.

Selama proses pengerjaan laporan magang ini, Penulis mendapat banyak bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, Penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Ludovicus Sensi Wondabio, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan waktu dan ilmunya kepada Penulis sehingga laporan ini bisa

dikerjakan tepat pada waktunya serta memberikan inspirasi bagi Penulis

akan berpikir secara kritis terhadap sesuatu yang baru.

2. Bapak Edward Tanujaya dan Ibu Nanda Ayu atas evaluasi mengenai

Laporan Magang ini sekaligus sebagai Dosen Penguji bagi Penulis. Tanpa

evaluasi dari Bapak dan Ibu, Penulis tidak dapat menyempurnakan hasil

yang terbaik dari Laporan Magang Penulis.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

vi

3. KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan (PwC Indonesia) yang telah

memberikan kesempatan bagi Penulis dalam menjalankan program

magang ini yang juga memberikan pembelajaran praktik dalam proses

audit.

4. Tim Audit PT. ABC terutama Bapak Dwi Daryoto, Bapak Yusron Fauzan

dan Bapak Toto Harsono. Selain itu, senior – senior yang membantu

Penulis dalam membimbing (Coaching) Penulis yaitu Ifanna Liska,

Agustina Widjaja dan Sangaji Saputro. Sebagai tambahannya, Penulis juga

berterima kasih kepada Harry Margatan, Jesiska, Indah Wardani dan

Vebby Tjahyadi yang menemani Penulis dalam menjalankan program

magang tersebut.

5. Sahabat dan sekaligus teman hidup Penulis yaitu Marina Yessika Yudithia

yang telah menemani Penulis suka dan duka selama proses pengerjaan

laporan magang ini.

6. Keluarga Penulis (Papi, Mami, Kikuk, Ito dan Mas Rahmat) yang sudah

memberikan kasih sayang kepada Penulis dan memberikan nilai – nilai

moril yang tak ternilai harganya dan menginspirasi bagi Penulis mengenai

proses pembelajaran hidup dan pilihan hidup yang sangat berguna bagi

Penulis.

7. Teman – teman Penulis yang memberikan semangat kepada Penulis serta

menjalankan kehidupan di kampus baik suka maupun duka yaitu Febrian

Permana (memberikan tempat Penginapan di Kontrakkan), Daniel Mauritz

(memberikan inspirasi pola kehidupan yang sehat), Hasmirsyah

(menghibur penulis dalam canda dan tawanya), Dermovi Rangkuti

(menemani Penulis di KAFE), Imam Prakoso (seorang tokoh politik yang

memberikan banyak ilmu kepada penulis), Nabil Chee Ming Yan (Noble),

Fautiaz Fauzi (memberikan penulis makanan daging rendang asli padang),

Febrianto, Sadad (Milanisti), Lilia Zuhara, Gerry Kamahara, Aravano

Siregar (teman penulis di kontrakkan), Kamal Nassar, Yodhie Ariefianto

(menemani penulis di Ruang Skripsi dan di KAFE), Daniel OS, Beben

Tobing, Iftitah Rizky Dewi, Karina Adelita, Anetta Permata, Rila Rigana,

Claudia Denanda Touw, Revita Wandayani, Andika Nur Ekaputri, Andani

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

vii

Ismira, Binar Galuh, Windrya Amartiwi, Harris Pratama (memberikan

bantuan kepada Penulis atas penilaian laporan ini) dan teman – teman

penulis lainnya di FEUI yang penulis tidak bisa sebutkan satu per satu.

8. Teman – teman Penulis di Health & Security Jazz Goes to Campus 34th

yang memberikan pelajaran hidup bagaimana memimpin suatu tim serta

bagaimana bekerja dalam tim atau kelompok.

9. Keluarga Marina Yessika Yudithia yang memberikan tempat dan

waktunya dalam menjalankan proses laporan magang ini yaitu Ibu Ika,

Mbak Niken, Mas Riza, Mas Sandy dan Mas Arya.

10. Cemong dan Mas Harto, sebagai pihak yang selalu memberikan Penulis

minuman segar setiap harinya, Pak Sahat (Warung Rokok) dan mbak

Tongseng.

11. Terakhir, teman penulis di KAP PwC yaitu M. Fitra Ananda, Deodatus,

Evansjah Syarief, Benny Januar, Suluh Sigit, Rendy Puja Utama dan

teman – teman di PwC lainnya.

Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penerapan dan pengembangan

ilmu akuntansi serta ilmu audit.

Depok, 8 Juni 2012

Gunawan Satrio Mohammad

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Gunawan Satrio Mohammad

NPM : 0806391663

Program Studi : S1 - Reguler

Departemen : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Jenis Karya : Laporan Magang

Demi pembangunan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non – Exclusive Royalty

– Free Right) atas karya ilmiah Penulis yang berjudul:

Pemahaman Proses Bisnis dan Perlakuan Akuntansi untuk Pendapatan pada

Industri Hulu Minyak dan Gas di Indonesia (Upstream)

Studi Kasus Perusahaan Operator PT. ABC

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini, Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis atau pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,

Dibuat di : Depok

Pada Tanggal : 8 Juni 2012

Yang menyatakan

(Gunawan Satrio Mohammad)

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN MAGANG ..................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI LAPORAN MAGANG ............... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR ISTILAH DASAR INDUSTRI MINYAK DAN GAS ...................... xiii

ABSTRAK .......................................................................................................... xvii

1. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Tujuan Program Magang dan Penulisan Laporan Magang .................... 3

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang .............................................. 5

1.4. Pelaksanaan Aktivitas Magang .............................................................. 5

1.5. Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang.......................................... 6

1.6. Latar Belakang Pemilihan Topik Laporan Magang ............................... 7

1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................ 8

2. LANDASAN TEORI. .................................................................................. 11

2.1. Pengendalian Internal............................................................................. 11

2.1.1. COSO Framework ....................................................................... 12

2.2. Teori Pendapatan ................................................................................... 16

2.2.1. Definisi Pendapatan ..................................................................... 16

2.2.2. Prinsip Pengakuan Pendapatan .................................................... 17

2.2.3. Pengukuran Pendapatan............................................................... 20

2.2.4. Pengungkapan Pendapatan .......................................................... 20

2.3. Industri Minyak dan Gas Bumi .............................................................. 21

2.3.1. Karakteristik & Peraturan Akuntansi Minyak dan Gas Bumi ..... 22

2.3.1.1. Karakteristik Utama Industri Minyak dan Gas Bumi ...... 23

2.3.1.2. BP MIGAS ...................................................................... 27

2.3.1.3. Peraturan Akuntansi Minyak dan Gas Bumi ................... 29

2.4. Penggunaan Istilah di Industri Minyak dan Gas Bumi .......................... 39

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

x

2.4.1. Production Sharing Contract ...................................................... 39

2.4.2. Joint Venture ............................................................................... 43

2.4.3. Kerja Sama Operasi (KSO) ......................................................... 44

2.4.4. Istilah Mendalam di Industri Perminyakan ................................. 45

3. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................................... 47

3.1. Profil Kantor Akuntan Publik ................................................................ 47

3.2. Profil Perusahaan PT. ABC ................................................................... 50

4. PEMBAHASAN DAN ANALISIS ............................................................. 53

4.1. Proses Bisnis PT. ABC di Industri Perminyakan Indonesia .................. 53

4.2. Sistem Pengendalian Internal (SPI) ....................................................... 55

4.2.1. Aktivitas Pengendalian SPI di Siklus Pendapatan....................... 62

4.2.2. Analisis Risiko dan SPI ............................................................... 64

4.3. Perlakuan Akuntansi untuk Pendapatan................................................. 66

4.3.1. Pengakuan Pendapatan ................................................................ 67

4.3.2. Pengukuran Pendapatan............................................................... 68

4.3.3. Penyajian Pendapatan .................................................................. 76

4.3.4. Pengungkapan Pendapatan .......................................................... 76

4.3.5. Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian .......... 77

4.3.6. Tabel Isu Kritis Pendapatan ......................................................... 77

5. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 82

5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 82

5.2. Saran ...................................................................................................... 85

DAFTAR REFERENSI .................................................................................... 87

LAMPIRAN ....................................................................................................... 89

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka COSO .......................................................................... 12

Gambar 2.2 Beberapa Sektor Industri Minyak dan Gas .................................. 23

Gambar 2.3 Fase atau Proses Industri Minyak dan Gas .................................. 25

Gambar 2.4 Persamaan antara PSAK 29 dengan ED PSAK 64 ...................... 31

Gambar 2.5 Perbedaan antara PSAK 29 dengan ED PSAK 64 ...................... 32

Gambar 3.1 Struktur Perusahaan PT. ABC ..................................................... 50

Gambar 4.1 Proses Bisnis di Industri Minyak dan Gas ................................... 53

Gambar 4.2 Proses Akrual Pendapatan ........................................................... 56

Gambar 4.3 Proses Aktual Pendapatan ........................................................... 60

Gambar 4.4 Prosedur Perhitungan Entitlements ............................................. 71

Gambar 4.5 Contoh Penyajian Angka Pendapatan PT. ABC .......................... 76

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan PSC Accounting & GAAP Accounting ................ 36

Tabel 3.1 Persentase Kepemilikan PSC Kontraktor .................................... 51

Tabel 4.1 Perhitungan Lifting 2011 ............................................................. 69

Tabel 4.2 Cara Perhitungan Pendapatan Metode Entitlements 2011 .......... 73

Tabel 4.3 Tabel Isu Kritis Perlakuan Akuntansi Pendapatan ...................... 78

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

xiii

DAFTAR ISTILAH DASAR INDUSTRI MINYAK DAN GAS BUMI

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau biasa

disebut dengan BP MIGAS adalah suatu institusi yang dibentuk

Pemerintah yang berperan sebagai Pembina dan Pengawas Kontrak Kerja

Sama (KKS) di dalam menjalankan aktivitas eksplorasi, eskploitasi,

pendistribusian serta pemasaran minyak di Indonesia serta mengatur dan

berwenang atas segala dan semua aktivitas di dalam industri tersebut.

Cost Recovery adalah suatu biaya baik biaya eksplorasi maupun biaya

lainnya yang dikeluarkan oleh suatu Entitas atau Perusahaan yang nantinya

akan digantikan oleh Pemerintah Indonesia apabila menemukan cadangan

minyak yang terbukti ada.

Domestic Market Obligation (DMO) yaitu suatu kebijakan yang

diterapkan oleh Pemerintah yang mewajibkan Perusahaan atau Kontraktor

– kontraktor untuk menjual hasil produksi atau minyak mentah tersebut di

dalam negeri atau pasar domestik sebesar 25% dari total minyak yang

lifting.

Entitlements merupakan suatu metode perhitungan utama yang digunakan

untuk mengukur dan menilai jumlah cadangan minyak yang terangkat ke

permukaan bumi dengan memperhitungkan faktor seperti First Tranche

Petroleum, Investment Credit, Operating Cost, DMO dan sebagainya. Pada

dasarnya, perhitungan ini akan menghasilkan suatu selisih jumlah

cadangan minyak yang diangkat dengan metode perhitungan lifting yang

disebut dengan net over/(under) lifting di siklus penerimaan industri

perminyakan tersebut.

First Tranche Petroleum (FTP) yaitu penyisihan jumlah tertentu dari

produksi setiap tahun sebelum diperhitungkan untuk pengembalian biaya.

FTP dalam hal ini digunakan untuk memastikan penerimaan negara karena

ada kemungkinan saat dilakukan pengembalian biaya, Negara tidak

mendapat bagiannya sebab terjadi pengembalian biaya yang besar. FTP

mengambil sebesar 20% dari total produksi kemudian dibagi antara

Pemerintah dan Kontraktor berdasarkan persentase kepemilikan PSC yang

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

xiv

berlaku. Selain itu, dasar dari perlakuan perhitungan FTP ini dapat

dikatakan sebagai pendapatan yang tidak dikenakan pajak (PTKP).

Geological and Geophysical (G&G Cost) yaitu suatu biaya yang

dikeluarkan oleh Perusahaan atau Entitas yang pada dasarnya biaya

tersebut berhubungan dengan biaya eksplorasi dalam pencarian cadangan

terbukti minyak baik dari aspek geologis maupun geofisik atas daerah

eksplorasi tersebut.

Investment Credit merupakan allowance atau insentif yang diperoleh atas

investasi yang dilakukan oleh Kontraktor. Investment credit biasanya

menjadi penambah pada perhitungan Entitlement milik Kontraktor.

Besarnya investment credit yang diberikan yaitu 20% dari jumlah investasi

langsung bila tarif pajak 56% atau 17% atau tarif pajak 48%.

Joint Operating Agreement (JOA) merupakan suatu penggabungan usaha

antara 2 pihak atau lebih yang pada dasarnya masing – masing pihak

tersebut tidak membentuk suatu Perusahaan atau Badan Usaha baru dan

hanya mejalankan suatu aspek operasional dan tenaga ahli dari masing –

masing pihak atas suatu proyek pekerjaan berdasarkan perjanjian kontrak

yang disepakati keduanya. Pihak – pihak yang dimaksud adalah pihak

antara Kontraktor satu dengan Kontraktor lainnya.

Joint Operation Body (JOB) merupakan suatu penggabungan usaha antara

2 pihak atau lebih yang menghasilkan suatu Perusahaan atau badan usaha

baru baik dari aspek operasional maupun non – operasional Perusahaan.

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yaitu suatu Kontrak Kerja Sama

yang membahas mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan

pembagian hasil antara masing – masing pihak.

Lifting yaitu suatu metode perhitungan kasar (Bruto) yang pada dasarnya

perhitungan tersebut hanya melihat jumlah cadangan minyak yang

terangkat ke permukaan bumi serta tidak memperhitungkan faktor – faktor

yang dilihat dari metode entitlements. Sebagai informasi tambahannya,

istilah lifting ini digunakan sebagai pedoman dasar dalam perhitungan dan

pengukuran pendapatan untuk metode entitlements.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

xv

Non – Operator adalah suatu Perusahaan atau Entitas yang hanya sebagai

penyandang dana dan tidak ikut secara penuh dalam pengimplementasian

aktivitas eksplorasi dan eksploitasi di industri hulu minyak dan gas di

Indonesia.

Operator adalah suatu Perusahaan atau Entitas yang menjalankan dan

mengimplementasikan aktivitas eksplorasi dan eksploitasi di industri hulu

minyak dan gas di Indonesia.

Overlifting yaitu suatu istilah yang berkaitan dengan lebihnya jumlah

minyak yang diakui baik dari Kontraktor maupun Pemerintah yang

nantinya akan disesuaikan dan dialokasikan ke utang kepada Pemerintah

(Amount due to Government).

Production Sharing Contract (PSC) adalah kontrak bagi hasil atau bentuk

kerja sama lain dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang lebih

menguntungkan negara dan hasilnya dipergunakan sebesar – besarnya

untuk kemakmuran rakyat. Pengertian PSC menurut Haryono (2003, Hal :

157) merupakan suatu penggabungan usaha (Joint Venture) antara

Pemerintah selaku BP MIGAS dengan Perusahaan lainnya selaku

Kontraktor untuk mengeksploitasi minyak dan gas bumi yang berdasarkan

prinsip pembagian hasil produksi dan hasilnya dipergunakan untuk

kepentingan dan kemakmuran rakyat. Pembagian hasil yang dimaksud

adalah hasil produksi setelah dikurangi dengan pengembalian biaya

produksi.

Technical Assistant Contract (TAC) adalah suatu kontrak kerja sama yang

pada dasarnya terdapat satu pihak yang mempunyai peranan sebagai

supporting yang bersifat teknis atas suatu proyek yang dikerjakan.

Underlifting yaitu suatu istilah yang berkaitan dengan kurangnya jumlah

minyak yang diakui baik dari Kontraktor maupun Pemerintah yang

nantinya akan disesuaikan dan dialokasikan ke Piutang dari Pemerintah

(Amount due from Government).

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

xvi

WPNB (Work Program and Budget) WPNB menunjukkan kewenangan

Manajemen dari BP MIGAS yang pada dasarnya program kerja ini berisi

rencana pengeluaran Perusahaan setiap tahun selama masa eksplorasi.

WPNB juga disiapkan dan diajukan oleh Kontraktor ke BP MIGAS yang

akan ditinjau setiap tahunnya untuk melihat kinerja aktual Perusahaan

selama produksi berlangsung. Selain itu, WPNB juga menjelaskan

mengenai jadwal rencana hasil produksi minyak tersebut yang akan

dikirimkan kepada Pembeli.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

xvii Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Gunawan Satrio Mohammad

Program Studi : Akuntansi

Judul : Pemahaman Proses Bisnis dan Perlakuan Akuntansi untuk

Pendapatan pada Industri Hulu Minyak dan Gas di Indonesia

(Upstream), Studi Kasus Perusahaan Operator PT. ABC.

Laporan ini membahas mengenai gambaran proses bisnis dan produksi industri

minyak, prosedur dalam mengakui pendapatan, perhitungan dasar nilai

pendapatan yang dihasilkan dari produksi tersebut, cara penyajian dan

pengungkapan dalam pelaporan keuangan untuk pendapatan, proses sistem

pengendalian internal pendapatan dan isu kritis di industri perminyakan Indonesia.

Pada dasarnya, studi kasus ini bersifat deskriptif serta menjelaskan mengenai kerja

praktek yang dilakukan di PT. ABC yang akan dibandingkan dengan teori dasar

dari pendapatan itu sendiri berdasarkan PSAK 23 (Revisi 2010), PSAK 29 (Revisi

1990), PSAK 64 (ED 2011), UU.No. 22 Tahun 2001 serta PP. No. 42 Tahun 2002

mengenai sektor perminyakan hulu di Indonesia dan teori lainnya.

Kata Kunci:

Pendapatan, Sistem Pengendalian Internal, Industri Hulu Minyak

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

xviii Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Gunawan Satrio Mohammad

Study Program : Accounting

Title : Understanding of Business Process and Accounting

Treatment Revenue Cycle in Oil and Gas Industry

(Upstream), Case Study in Company Operator PT. ABC.

The focus of this study explained about the oil industry processes as a whole,

basic procedures and concept about revenue recognition, how to calculate the

revenue measurement, presentation and disclosure revenue in Financial Statement,

implementation of internal control and also explained about critical issues in oil

industry Indonesia. Basically, this study focused on descriptive study that

compared between in theory and in the field work (Practically) which the theory

consists of PSAK 23 (Revised in 2010), PSAK 29 (Revised in 1990), PSAK 64

(ED 2011), Government Regulation in UU. No. 22 Year 2001 and PP. No. 42

Year 2002 about the sector upstream in oil industry Indonesia.

Keywords:

Revenue, Internal Control, Upstream Oil Industry

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan hal yang tidak bisa

dihindari khususnya dalam persaingan yang semakin ketat dan persaingan

tersebut menjadi dampak dari era globalisasi saat ini. Jika dilihat dari

aspek dunia bisnis dan usaha, era globalisasi ini sangat memicu dalam

peningkatan jumlah pesaing atau kompetitor baik lokal maupun

internasional. Persaingan – persaingan tersebut akan memberikan

tantangan tersendiri bagi Perusahaan untuk dapat bertahan di industrinya

masing – masing. Hal tersebut akan berdampak kepada peningkatan

permintaan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten

dalam menghadapi persaingan yang terjadi di Indonesia secara khususnya

dan global pada umumnya. Selain itu, dampak dari globalisasi tersebut

akan berpengaruh terhadap arus tenaga kerja asing yang masuk di

Indonesia sehingga persaingan dalam dunia kerja semakin ketat dan akan

menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa dan mahasiswi Indonesia

untuk dapat meningkatkan kemampuan serta ketrampilan mereka agar

dapat bersaing di dalam negeri maupun di dunia internasional. Untuk

mencapai hal tersebut, dibutuhkan peranan dari institusi pendidikan untuk

dapat menghasilkan sumber daya manusia yang tidak hanya berkualitas

dan berkompeten, tetapi juga dibutuhkan suatu kemampuan dalam

menyesuaikan teori yang telah dimengerti oleh mahasiswa dan mahasiswi

tersebut dengan praktik dunia usaha yang sebenarnya. Oleh karena itu,

sebagai salah satu bagian institusi atau departemen pendidikan terbaik

Indonesia ini yaitu Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia (FEUI) menyadari bahwa kondisi persaingan di dunia usaha

semakin ketat dan dibutuhkan suatu pengenalan kepada mahasiswa dan

mahasiswi tersebut dalam praktik dunia kerja secara nyata. Hal ini

bertujuan untuk dapat memahami serta membandingkan teori yang sudah

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

2

Universitas Indonesia

dipelajari oleh mahasiswa dan mahasiswi tersebut dengan kenyataan yang

terjadi di dunia bisnis dan usaha.

Dengan hal tersebut, maka Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia (FEUI) menerapkan suatu program penulisan tugas

akhir bagi mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir yaitu program magang

sebagai mata kuliah pilihan untuk prasyarat kelulusan dengan jumlah yang

diberikan oleh institusi tersebut sebanyak 6 sks yang diperuntukkan bagi

mahasiswa dan mahasiswi di tingkat akhir yang sudah mencapai batas

minimal 120 sks dan sudah lulus dengan minimal Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK) yang diperoleh sebesar 2,75.

Selain itu, pengadaan program ini sebagai salah satu syarat untuk

mencapai kelulusan bagi para mahasiswa dan mahasiswi yang pada

dasarnya program ini sebagai penghubung antara dunia pendidikan dengan

dunia pekerjaan dan mereka dapat berkesempatan untuk dapat

mengaplikasikan teori yang sudah dipelajarinya dengan praktik dunia

pekerjaan yang sebenarnya serta mereka juga dapat gambaran secara

umum dunia bisnis, usaha maupun pekerjaan yang sebenarnya.

Selain itu, program magang ini juga diharapkan meningkatkan soft skills

para mahasiswa dan mahasiswi yang dapat melatih mereka untuk bekerja

secara berkelompok atau grup, belajar untuk beradaptasi terhadap

lingkungan pekerjaan, dapat melatih kemampuan berpikir secara analitis

dan kritis, dapat meningkatkan kemampuan dalam hal berkomunikasi,

disiplin dalam menjalankan segala hal serta melatih mereka untuk dapat

mengatur waktu atau manajemen waktu untuk menyelesaikan pekerjaan

mereka sesuai dengan pencapaian target waktu yang sudah ditentukan.

Melihat banyaknya manfaat yang didapatkan serta kesempatan yang

diperoleh dari program magang ini, maka Penulis sangat tertarik untuk

mengambil program magang ini. Selain itu, Penulis diharapkan agar dapat

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

3

Universitas Indonesia

mampu menerapkan serta memahami perlakuan ilmu akuntansi serta

prosedur audit yang dilakukan selama duduk di bangku kuliah dengan

penerapan yang dilakukan di dunia pekerjaan. Sebagai informasi

tambahan, Penulis juga memperoleh pengalaman yang sangat berharga

untuk mempersiapkan diri secara akal pikiran dan mental untuk dapat

menerapkannya langsung dalam persaingan dunia pekerjaan yang akan

dihadapinya setelah menyelesaikan kelulusannya di bangku perkuliahan

nantinya.

1.2 Tujuan Program Magang dan Penulisan Laporan Magang

Sebagai institusi atau departemen pendidikan terbaik di Indonesia,

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI)

mempunyai tujuan dasar dalam penerapan dari program magang tersebut.

Secara umum, tujuan adanya program magang itu sendiri adalah untuk

menciptakan lulusan yang berkualitas pada bidang akuntansi sekaligus

diharapkan dapat menjadi media penghubung antara dunia pendidikan

secara teorinya dengan dunia lingkungan pekerjaan khususnya antara

FEUI dengan Perusahaan terkait yang ikut sebagai media utama

pembelajaran bagi mahasiswa dan mahasiswi dalam program magang ini.

Sedangkan secara khususnya, tujuan dilaksanakan program magang ini

antara lain:

Untuk memberikan gambaran secara umum dan nyata mengenai

kondisi lingkungan pekerjaan yang sesungguhnya yang akan

dihadapi oleh lulusan mahasiswa dan mahasiswi FEUI setelah

menyelesaikan tingkat pendidikannya.

Memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan mahasiswi untuk

dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari di bangku kuliah

mengenai studi perlakuan ilmu akuntansi dan prosedur audit itu

sendiri dengan lingkungan pekerjaan.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

4

Universitas Indonesia

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dan mahasiswi dalam

berorganisasi, melatih untuk dapat berpikir secara kritis dan analitis

dalam menyelesaikan suatu masalah (Problem Solving), mampu

untuk bekerja secara tim atau berkelompok (Teamwork) dan

sebagainya.

Melatih mahasiswa dan mahasiswi untuk dapat berperilaku dan

beretiket secara baik, sopan dan hormat dengan sesama rekan atau

dengan atasan.

Melatih mereka dalam mengelola manajemen waktu dan disiplin

dalam segala hal.

Keterangan di atas menjelaskan mengenai tujuan dari adanya program

magang itu sendiri. Pada dasarnya, laporan magang yang dibuat oleh

Penulis ini merupakan hasil nyata mahasiswa di dunia pekerjaan dengan

landasan teori yang terkait di laporan magang ini. Adapun tujuan dari

penulisan laporan magang ini adalah sebagai berikut:

Sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa khususnya Penulis

di program studi akuntansi untuk mendapatkan gelar Sarjana

Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).

Sebagai salah satu komponen penilaian program magang.

Sebagai referensi untuk mahasiswa lain yang tertarik dengan

pembahasan mengenai pemahaman proses bisnis produksi dan

perlakuan akuntansi untuk pendapatan pada industri hulu minyak

dan gas (Upstream) pada Perusahaan Operator dan pemahaman

mengenai sistem pengendalian internal yang diterapkan di industri

ini serta teori – teori yang digunakan dalam pembahasan karya tulis

ini.

Sebagai sarana untuk melatih Penulis dalam memberikan suatu

inspirasi atau ide dan pengalaman yang dirasakan oleh Penulis

dalam bentuk karya tulis ini.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

5

Universitas Indonesia

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang

Dalam hal ini, Penulis melakukan program magang sks di Kantor Akuntan

Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana dan Rekan yang berafiliasi asing

dengan PricewaterhouseCoopers (PwC) atau dengan kata lain disebut

dengan PwC Indonesia. Selama magang, Penulis menempati jabatan

sebagai Associates Assistant atau disebut dengan Junior Auditor di Kantor

Akuntan Publik tersebut di bagian Assurance Services divisi Energy

Utilities and Mining Industry (EU&M). Penulis melakukan program

magang selama 3 bulan mulai dari 16 Januari 2012 sampai dengan 13

April 2012.

1.4 Pelaksanaan Aktivitas Magang

Selama periode 3 bulan magang dari 16 Januari sampai dengan 13 April

2012, Penulis ikut berkontribusi secara langsung di dalam suatu

Engagements yang sudah ditentukan sebelumnya. Di bawah ini terdapat

daftar klien – klien apa saja yang Penulis ikut terlibat dalam Engagements

tersebut:

PT. BTR, merupakan sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang

pertambangan dengan produk yang dihasilkan yaitu Tembaga

(Ore) yang pada dasarnya Perusahaan ini masih bersifat eksplorasi.

Dalam hal ini, Penulis ditugaskan untuk melakukan vouching atas

transaksi – transaksi yang berhubungan dengan beban operasional

(Operating Expenses) dan beban penjualan (Cost of Sales),

melakukan rekapitulasi terhadap pembayaran dan pelaporan semua

pajak di masa 2011, melakukan Substantive Analytical Review

terhadap akun beban depresiasi (Depreciation Expenses) serta

melakukan dokumentasi yang diperlukan bagi internal PwC

tersebut.

PT. ABC, merupakan salah satu anak Perusahaan utama yang

bergerak di industri eksploitasi dan produksi (Upstream) minyak

dan gas yang berada di Indonesia yang beroperasi di lepas pantai

laut utara Jawa (Offshore). Dalam hal ini, Penulis melakukan

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

6

Universitas Indonesia

beberapa hal seperti membantu proses dalam hal pelaporan nilai

konsolidasi dengan membantu membuat angka posisi keuangan

(Worksheet) untuk Perusahaan Operator tersebut, melakukan

Substantive Analytical Review terhadap akun Foreign Exchange

Currency, melakukan rekapitulasi terhadap pergerakan atau

movement transaksi yang berhubungan dengan istilah Joint Interest

Billing antara Perusahaan Induk (Parent) PT. B dengan PT. ABC

(Operator) di Perusahaan tersebut, membantu dalam hal

menganalisis Pengakuan dan Pengukuran di area Revenue,

melakukan proses pelaporan (Reporting) pada tahun 2010 dan

2011 serta melakukan proses dokumentasi data tersebut ke internal

PwC. Adapun dalam laporan magang ini, Penulis akan membahas

mengenai topik laporan magang tersebut yang pada dasarnya

Perusahaan PT. ABC sebagai referensi bahan utama di laporan

magang ini.

1.5 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang

Adapun ruang lingkup Penulisan dari laporan magang ini adalah

menjelaskan secara ringkas mengenai:

1. Gambaran umum mengenai proses bisnis produksi dan pendapatan

di industri hulu perminyakan di Indonesia serta aspek – aspek apa

saja yang berhubungan dengan perlakuan akuntansi di industri

tersebut yang sesuai dengan PSAK 29 (Revisi 1990) dan PSAK 64

(ED 2011).

2. Gambaran secara khusus mengenai perlakuan akuntansi untuk

pendapatan seperti proses Pengakuan (Recognition) dan

Pengukuran (Measurement) pendapatan, proses Penyajian

(Presentation) dan Pengungkapan (Disclosure) pendapatan serta

pembahasan mengenai isu – isu kritis di industri tersebut yang

berlandaskan kepada PSAK 23 (Revisi 2010), metode perhitungan

pendapatan, Penyajian dan Pengungkapan pelaporan keuangan

tersebut.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

7

Universitas Indonesia

3. Prosedur penerapan Internal Control yang dilihat berdasarkan

proses terjadinya pengangkatan minyak sampai dengan minyak

tersebut dipindahkan ke Pembeli yang diterapkan oleh Perusahaan

PT. ABC yang berperan sebagai Perusahaan Operator serta

menganalisis penilaian dari aspek penerapan pengendalian internal

di siklus pendapatan tersebut.

1.6 Latar Belakang Pemilihan Topik Laporan Magang

Topik mengenai “Pemahaman Proses Bisnis dan Perlakuan Akuntansi

untuk Pendapatan pada Industri Hulu Minyak dan Gas di Indonesia

(Upstream) Studi Kasus Perusahaan Operator PT. ABC” yang dipilih

Penulis karena alasan – alasan sebagai berikut:

Minyak mentah atau (Crude) yang dihasilkan oleh PT. ABC

merupakan minyak terbaik kedua dan keempat di Indonesia

berdasarkan harga dan kualitas yang ditetapkan dalam Indonesia

Crude Price (ICP) yang pada dasarnya anak Perusahaan tersebut

menghasilkan pendapatan sebesar 35% bagi Perusahaan Induknya

(Parent).

Topik yang diambil oleh Penulis ini merupakan topik yang tidak

umum dibahas khususnya topik yang berkenaan dengan isu – isu

kritis perlakuan akuntansi minyak dan gas yang dialami di siklus

pendapatan khususnya di industri perminyakan Indonesia pada

Perusahaan Operator minyak dan gas di Indonesia.

Dalam menghasilkan pendapatan yang sangat besar atau material

tersebut, dibutuhkan suatu sistem pengendalian internal yang

efektif yang diterapkan di PT. ABC yang bertujuan untuk

mencegah adanya indikasi kemungkinan terjadinya risiko dalam

hal Pengungkapan dan Penyajian angka yang dihasilkan di siklus

pendapatan serta risiko – risiko yang terjadi baik yang dilakukan

secara sengaja (Fraud) ataupun tidak sengaja (Error).

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

8

Universitas Indonesia

Berdasarkan alasan – alasan di atas, maka Penulis sangat tertarik untuk

membahas topik tersebut dengan membandingkan praktik yang diterapkan

oleh Perusahaan Operator ini dengan teori mengenai pengendalian internal

beserta isu – isu kritis yang berkaitan dengan perlakuan akuntansi secara

teorinya dengan realita atau kenyataan proses bisnis di industri hulu

perminyakan Indonesia.

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan magang ini dibagi menjadi 5 bagian dengan tujuan untuk

mempermudah dan memperjelas dari struktur Penulisan laporan magang

ini. Sistematika Penulisan laporan magang ini adalah sebagai berikut:

Bab 1 : Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dijalankannya

program magang sebagai salah satu program dan syarat kelulusan

mahasiswa dan mahasiswi jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Selain itu, pada bab ini juga menjelaskan

mengenai tujuan dari program magang tersebut, penjelasan tentang

tempat dan pelaksanaan waktu magang, pelaksanaan aktivitas

magang yang dijalankan oleh Penulis, serta ruang lingkup

penulisan laporan magang. Sebagai tambahan, bab ini juga

menjelaskan alasan utama mengapa Penulis memilih topik laporan

magang ini serta membahas mengenai sistematika penulisan yang

bertujuan sebagai dasar dan pedoman utama proses penulisan

laporan magang ini.

Bab 2 : Landasan Teori

Bab ini berisikan pembahasan teori – teori yang dijadikan sebagai

dasar acuan utama dalam membahas topik dari laporan magang

tersebut dengan membandingkan teori dengan praktik yang

sesungguhnya di lapangan khususnya dalam aspek perlakuan

akuntansi untuk pendapatan yang dilihat dari aspek Pengakuan dan

Pengukuran pendapatan, Penyajian dan Pengungkapan pendapatan,

pengendalian internal serta isu – isu kritis perlakuan akuntansi di

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

9

Universitas Indonesia

industri hulu perminyakan tersebut. Sebagai tambahan, pada bab

ini juga menjelaskan mengenai gambaran umum industri

perminyakan di Indonesia PSAK 29 (Revisi 1990) mengenai

akuntansi minyak dan gas bumi serta PSAK 64 (ED 2011)

mengenai ketentuan serta perlakuan eksplorasi dan evaluasi sumber

daya mineral, peranan dari BP MIGAS selaku Pemerintah di sektor

hulu, serta istilah – istilah yang akan digunakan sebagai pedoman

utama dalam pembahasan laporan magang ini. Pada dasarnya,

referensi atau teori yang akan dibahas seperti buku teks ilmiah,

buku umum, PSAK, Peraturan Pemerintah, ketentuan berdasarkan

BP MIGAS dan sumber – sumber teori lain yang dapat diandalkan

dan relevan.

Bab 3 : Profil Perusahaan

Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum Perusahaan

dari Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PwC

Indonesia) sebagai tempat Penulis menjalankan program magang

serta profil Perusahaan PT. ABC sebagai salah satu contoh dari

Perusahaan Operator yang dibahas di industri hulu perminyakan

Indonesia.

Bab 4 : Pembahasan dan Analisis Masalah

Pada bab ini, akan dijabarkan secara spesifik mengenai proses atau

fase industri perminyakan yang beroperasi di Indonesia,

menjelaskan proses bisnis dan perlakuan akuntansi di siklus

pendapatan yang dilihat dari aspek Pengakuan (Recognition) dan

Pengukuran (Measurement), Penyajian (Presentation) dan

Pengungkapan (Disclosures) di industri hulu minyak ini,

pembahasan mengenai sistem pengendalian internal di siklus

tersebut serta menganalisis isu – isu kritis apa saja yang akan

terjadi di proses bisnis tersebut. Pembahasan dan analisis proses

bisnis dan Internal Control Perusahaan PT. ABC akan dijabarkan

sesuai dengan landasan teori dan kajian yang diungkapkan di teori

tersebut. Pada akhir bab ini, Penulis akan menjelaskan secara

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

10

Universitas Indonesia

singkat mengenai proses bisnis dan perlakuan akuntansi di siklus

pendapatan di industri hulu perminyakan, penerapan sistem

pengendalian internal di siklus pendapatan yang akan mencakup

penilaian keefektivitasan dari sistem pengendalian internal

tersebut.

Bab 5 : Kesimpulan dan Saran

Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan dari pembahasan

topik dan analisis perlakuan akuntansi untuk pendapatan yang

sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Selain itu, Penulis juga

memberikan rekomendasi mengenai penilaian atas keefektivitasan

dari penerapan pengendalian internal di siklus pendapatan tersebut

beserta kemungkinan risiko yang terjadi sesuai dengan standarisasi

prosedur penerapan Internal Control yang efektif dan efisien secara

teorinya.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

11 Universitas Indonesia

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengendalian Internal

Sesuai dengan judul dan topik laporan magang Penulis, maka Penulis dan

Pembaca harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari pengendalian

internal (Internal Control) tersebut. Menurut Robert Moeller (2008),

definisi tersebut dinyatakan sebagai berikut:

“Internal Control comprises the plan of enterprise and all of the

coordinate methods and measures adopted with a business to safeguard its

assets, check the accuracy and reliability of its accounting data, promote

operational efficiency, and encourage adherence to prescribed managerial

policies”

Selain itu, terdapat definisi lain dari pengendalian internal (COSO

Framework) yaitu sebagai berikut:

Internal Control is a process, affected by an entity’s board of directors,

management, and other personnel, designed to provide reasonable

assurance regarding the achievement of objectives in the following

categories:

Effectiveness and efficiency of operations

Reliability of financial reporting

Compliance with applicable laws and regulations

Dari pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian

internal merupakan suatu perencanaan dan pengkoordinasian yang

dilakukan Perusahaan atau Manajemen untuk menjaga aset yang

dimilikinya, melihat nilai angka yang dihasilkan secara akurat dan dapat

diandalkan, menerapkan suatu sistem operasional yang efektif dan efisien

serta mengikuti prosedur – prosedur yang sesuai dengan ketetapan

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

12

Universitas Indonesia

Manajemen. Pernyataan tersebut juga mengindikasikan bahwa semua

tingkatan atau level yang terdapat di dalam suatu Manajemen mempunyai

peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan dari pengendalian

internal tersebut. Sebagai tambahan, salah satu kunci dari keberhasilan

Perusahaan atau Manajemen terletak pada peranan Internal Auditor

sebagai pihak yang menilai dan mengevaluasi hasil dari aktivitas

Perusahaan baik dari aspek operasional maupun non – operasional

Perusahaan.

2.1.1 The COSO Framework

COSO atau dengan kata lain disebut dengan Committee of Sponsoring

Organization of the Treadway Commision merupakan suatu komite yang

dibentuk untuk menghasilkan suatu konsep standar atau komponen yang

terintegrasi mengenai sistem dari pengendalian internal Perusahaan.

Sumber : Brinks 7th

Edition

Gambar 2.1 Kerangka COSO

Pada gambar diatas menunjukkan mengenai gambaran kerangka konsep

yang dihasilkan oleh komite ini yang pada dasarnya kerangka tersebut

menghasilkan 5 komponen utama dalam menerapkan prosedur

pengendalian internal yang efektif dan efisien yaitu sebagai berikut:

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

13

Universitas Indonesia

Control Environment

Control Environment ini merupakan langkah dasar dalam

menerapkan suatu sistem pengendalian internal yang dilakukan

secara efektif dan efisien yang mencerminkan perilaku Manajemen

secara keseluruhan baik dari tingkatan Manajemen Atas, Dewan

Direksi, maupun Pemilik dari Manajemen tersebut mengenai

awareness atau kepedulian mereka terhadap risiko – risiko yang

dihasilkan dari penerapan pengendalian internal di suatu

Manajemen Perusahaan. Hal ini sangat penting karena dari aspek

Auditor dapat melihat dan mempengaruhi penilaian mereka

terhadap sikap dan perilaku Manajemen akan seberapa besar

perhatian pihak – pihak tersebut akan penerapan pengendalian

internal di Perusahaan.

Risk Assesment

Merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan

menganalisis terhadap kemungkinan risiko – risiko yang akan

terjadi di dalam suatu Perusahaan. Dalam kaitannya dengan

pengendalian internal, komponen ini merupakan sumber utama

untuk menganalisis dan mengetahui masalah – masalah yang

terjadi di penerapan sistem pengendalian internal tersebut. Selain

itu, konsep COSO ini juga menjelaskan mengenai proses – proses

yang harus dilakukan untuk menganalisis dan memperhitungakan

risiko – risiko yang terjadi di Perusahaan. Proses tersebut akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Mengestimasikan risiko – risiko yang terjadi di Perusahaan

dan seberapa besar signifikan kemungkinan risiko yang

akan terjadi.

2. Menilai seberapa besar frekuensi kemungkinan risiko yang

akan terjadi.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

14

Universitas Indonesia

3. Memperhitungkan cara bagaimana risiko – risiko tersebut

dapat dikendalikan serta tindakan apa yang harus dilakukan

untuk menyelesaikan (Mitigation) dan mencegah

(Prevention) atas risiko – risiko tersebut.

Pada dasarnya, penilaian risiko yang satu dengan risiko yang

lainnya memiliki peranan dalam penentuan aktivitas pengendalian

apa yang akan dilakukan Perusahaan agar dapat mencegah dan

memitigasi atau meminimalisir risiko – risiko yang sudah diukur.

Control Activities

Aktivitas pengendalian yang dimaksud adalah aktivitas yang

dilakukan Perusahaan baik berupa prosedur, sistem maupun

kebijakan yang digunakan Perusahaan untuk mencegah dan

menyelesaikan risiko – risiko yang sudah dinilai dan diukur

sebelumnya. Pada dasarnya, aktivitas yang dilakukan Perusahaan

tersebut mencakup adanya aktivitas seperti:

1. Pemisahan tugas yang jelas (Segregation of duties).

2. Adanya otorisasi atau persetujuan dari pihak yang

berwenang atas suatu transaksi atau aktivitas ekonomi yang

berpengaruh terhadap Perusahaan (Proper authorization of

transactions and activities).

3. Adanya pencatatan dan dokumen yang memadai dari suatu

aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh Entitas tersebut

(Adequately documents and records).

4. Adanya pemeriksaaan secara fisik atas aset dan pencatatan

tersebut (Physical control over assets and records).

5. Adanya pengevaluasian atas kinerja yang dilakukan oleh

pihak independen (Independent checks on performance).

Information and Communication

Pada dasarnya, setelah Perusahaan melakukan tindakan atau

aktivitas pengendalian untuk mencegah dan menyelesaikan risiko –

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

15

Universitas Indonesia

risiko yang sudah ditentukan sebelumnya, maka aktivitas tersebut

harus dikomunikasikan ke setiap tingkatan atau level di Perusahaan

tersebut. Hal ini bertujuan agar setiap aspek dan tingkatan level di

Manajemen tersebut dapat mengetahui mengenai segala kebijakan

aktivitas pengendalian yang harus dijalankan untuk mencapai

adanya efisiensi dan efektivitas atas pengendalian di internal

Perusahaannya. Sebagai informasi tambahan, yang dimaksud

dengan informasi dan komunikasi diatas juga mencakup

bagaimana Perusahaan dapat memulai, mencatat, memproses dan

melaporkan transaksi yang terjadi di Perusahaan yang pada

dasarnya penginformasian dan pengkomunikasian tersebut akan

berdampak kepada pengambilan keputusan dari Manajemen dan

akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan serta

bebas dari salah saji yang bersifat material.

Monitoring

Jika dilihat dari struktur piramida mengenai kerangka COSO ini,

proses pengawasan merupakan proses terakhir dalam menentukan

dan mengevaluasi apakah risiko – risiko yang sudah diukur dapat

dicegah dan diselesaikan dengan baik melalui aktivitas

pengendalian yang sudah ditetapkan Manajemen. Selain itu, proses

evaluasi yang dilakukan Perusahaan juga bertujuan untuk menilai

Performance Improvement atas sistem pengendalian internal yang

sudah diterapkan berupa Internal Control Memorandum yang

sesuai dengan pencapaian tujuan di Perusahaan tersebut.

Dari penjelasan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa komponen –

komponen dari COSO diatas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

terpisahkan yang juga menggambarkan bahwa untuk mencapai sistem

pengendalian internal yang efektif dan efisien, dibutuhkan suatu penilaian

dan evaluasi atas kemungkinan risiko yang akan terjadi yang selanjutnya

perlu dilakukan suatu aktivitas pengendalian untuk mencapai suatu

keefektivitasan dari aspek operasional maupun non – operasional

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

16

Universitas Indonesia

Perusahaan, menghasilkan laporan keuangan yang andal dan relevan serta

mematuhi aturan – aturan yang berlaku sesuai dengan PSAK dan regulasi

Pemerintah yang sudah dibuat.

2.2 Teori Pendapatan

Setelah menjelaskan mengenai teori pengendalian internal serta komponen

– komponen pengendalian internal berdasarkan teori COSO Framework,

maka sesuai dengan topik laporan magang ini akan membahas secara

spesifik mengenai teori pendapatan berdasarkan perlakuan akuntansinya

serta pembahasan mengenai perlakuan akuntansi di pendapatan pada

industri hulu minyak dan gas di Indonesia.

2.2.1 Definisi Pendapatan

Pendapatan menurut FASB No. 6 didefinisikan sebagai arus masuk atau

penambahan lainnya pada aktiva (Inflow) di satu satuan usaha dari

pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa atau kegiatan lain yang

merupakan kegiatan utama dari suatu Entitas atau Perusahaan tersebut.

Selain itu, definisi pendapatan berdasarkan PSAK 23 (Revisi 2010) adalah

arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal

Entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan

kenaikan ekuitas Perusahaan yang tidak berasal dari kontribusi penanam

modal.

Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan

merupakan aktivitas utama Perusahaan yang akan berpengaruh terhadap

kenaikan ekuitas di Perusahaan tersebut. Akan tetapi, pendapatan yang

dimaksud dari pernyataan tersebut adalah pendapatan yang bukan dari

aktivitas non – operasional Perusahaan atau dengan kata lain pendapatan

yang didapatkan secara tidak langsung (Other Income) oleh Perusahaan.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

17

Universitas Indonesia

2.2.2 Prinsip Pengakuan Pendapatan

Pada dasarnya, menurut Kieso, et. Al. (2012), prinsip Pengakuan

pendapatan harus mencakup adanya konsep bahwa transaksi tersebut

sudah didapatkan secara akun kas (Earned) serta sudah atau dapat

direalisasikan (Realized or Realizable). Perusahaan dapat mengakui

pendapatan secara umumnya apabila kedua konsep tersebut sudah

terpenuhi.

Menurut Schroeder (2005, Hal : 136), Pengakuan pendapatan (Revenue

Recognition) adalah proses formal dalam mencatat suatu transaksi atau

kejadian. Yang dimaksud dengan pernyataan diatas adalah bahwa

transaksi atau kejadian tersebut sudah didapatkan (Earned) serta

Perusahaan tersebut sudah secara riil dan fisik mendapatkan dari hasil

kewajiban dalam bentuk kas. Sedangkan yang dimaksud dengan realisasi

(Realization) adalah suatu proses dalam mengkonversi aset yang bersifat

non – kas menjadi kas atau dapat diklaim menjadi kas.

Berdasarkan ketentuan mengenai transasksi akuntansi, dijelaskan

mengenai kondisi pada saat kapan Perusahaan boleh mengakui dan

melaporkan pendapatan yang direalisasi atau dapat direalisasi (Realized or

Realizable) yang pada dasarnya Pengakuan tersebut bergantung kepada

kapan realisasi tersebut terjadi.

Menurut Security Exchange Comission (SEC), kriteria dari Pengakuan

pendapatan tersebut dapat diakui jika terdapat bukti persuasif dari suatu

perjanjian atau transaksi, atau telah terjadi penyerahan kepada Pembeli.

Sedangkan dalam konsep FASB (FASB Concept Statement No. 5)

menjelaskan bahwa syarat untuk mengakui pendapatan dapat diakui pada

saat produk atau barang dagang diserahkan atau sudah diberikan kepada

pelanggan. Sebagai tambahan, prinsip Pengakuan pendapatan berdasarkan

Kieso, et. Al. (2012) menjelaskan bahwa Perusahaan harus mengakui suatu

transaksi sebagai pendapatan ketika pendapatan tersebut sudah

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

18

Universitas Indonesia

direalisasikan dan didapatkan (Realized and/or earned). Pada dasarnya,

pendapatan dapat diterima ketika Perusahaan secara substansial telah

menyelesaikan apa yang harus dilakukannya atau dengan kata lain

kewajiban Perusahaan tersebut sudah terpenuhi dalam rangka mengakui

dan mendapatkan pendapatannya.

Sebagai informasi tambahan, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan

oleh Perusahaan mengenai pada saat kapan Perusahaan dapat mengakui

pendapatan berdasarkan nature dalam melakukan Pengakuan transaksi

pendapatan yaitu sebagai berikut:

Pengakuan pendapatan selama produksi (During the production)

Perusahaan dapat mengakui pendapatan pada saat proses produksi

akan barang atau jasa masih berlangsung. Metode Pengakuan

pendapatan selama produksi ini terbagi atas 2 metode:

1. Percentage of Completion method, merupakan suatu

Pengakuan pendapatan yang dapat diakui berdasarkan

kemajuan proses produksi. Pada dasarnya, Perusahaan yang

menggunakan metode ini biasanya terjadi pada industri

konstruksi yang dikenal dengan istilah Construction in

Progress (CIP).

2. Completed Contract Method, merupakan suatu Pengakuan

pendapatan yang dapat diakui Perusahaan ketika hasil barang

atau jasa tersebut sudah selesai dikerjakan kewajibannya.

Pengakuan pada saat akhir produksi (End of production)

Pengakuan pendapatan pada saat akhir produksi yaitu pendapatan

dapat diakui jika jumlah pendapatan dapat dipastikan. Pada

umumnya, prosedur Pengakuan pendapatan ini digunakan di

industri tambang mineral yang telah memiliki harga standar yang

berlaku.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

19

Universitas Indonesia

Pengakuan pendapatan diakui pada saat penjualan (Point of sale)

Pada dasarnya, prosedur Pengakuan pendapatan tersebut diakui

pada saat Perusahaan sudah menyelesaikan kewajibannya dan

mengirimkan barang tersebut kepada Pembeli (Transfer or

shipping). Selain itu, dalam metode ini, Perusahaan secara

substansialnya akan juga memindahkan risiko atas barang yang

dipindahkan tersebut.

Pengakuan diakui pada saat kas diterima (When cash received)

Pendekatan Pengakuan pendapatan ini terjadi karena adanya

ketidakpastian penagihan dari Pembeli. Pada dasarnya, Pengakuan

pendapatan ini terjadi ketika terdapat bukti secara riil atau nyata

atas kas yang diterima oleh Perusahaan.

Terdapat 3 metode yang dilakukan melalui pendekatan Pengakuan

pendapatan ini:

Metode Installment – sales accounting, yaitu metode yang

pada dasarnya Perusahaan dapat mengakui laba dalam

periode diterimanya hasil penagihan bukan di saat periode

penjualan karena risiko tak tertagihnya piutang begitu

besar.

Metode Cost – Recovery, yang pada dasarnya tidak ada laba

yang diakui sampai pembayaran kas oleh Pembeli melebihi

harga pokok barang dagang yang dijual oleh Perusahaan.

Metode Deposit, yaitu metode yang pada dasarnya kas

diterima sebelum pengalihan barang atau penjual belum

melaksanakan kontrak jual beli sehingga tidak ada

pendapatan atau laba yang diakui sampai penjualan selesai.

Pada dasarnya, untuk Pengakuan pendapatan minyak dan gas bumi,

penjualan minyak dan gas bumi belum akan dicatat dan diakui pada saat

produksi selesai karena minyak dan gas bumi belum dicatat apabila masih

disimpan pada tangki penyimpanan di lokasi penyewaan. Pada umumnya,

pendapatan dari penjualan tersebut akan diakui pada saat penjualan terjadi

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

20

Universitas Indonesia

yaitu pada saat minyak atau gas tersebut dialirkan dari pipa atau

dipindahkan via kapal penyalur ke Pembeli. Untuk lebih spesifik mengenai

Pengakuan pendapatan ini, akan dibahas di bab pembahasan perlakuan

akuntansi untuk Pengakuan pendapatan.

2.2.3 Pengukuran Pendapatan

Berdasarkan PSAK 23 (Revisi 2010), pendapatan harus diukur dengan

nilai wajar yang diterima atau yang dapat diterima. Jumlah pendapatan

yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan

antara Perusahaan dan Pembeli atau pemakai aset tersebut. Jumlah tersebut

diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima

Perusahaan dan dikurangi dengan jumlah diskon dan volume yang

diperbolehkan oleh Perusahaan.

Jika dihubungkan dengan pembahasan dari laporan magang ini mengenai

bagaimana cara mengukur pendapatan di industri perminyakan, maka

terdapat 2 metode dalam Pengukuran pendapatan yang dikenal dengan

istilah Entitlements dan Lifting. Istilah – istilah tersebut akan dibahas di

BAB 2 ini serta di pembahasan BAB 4 yang dikategorikan berdasarkan

proses Pengukuran pendapatan yang digunakan di industri perminyakan.

2.2.4 Pengungkapan Pendapatan

Menurut PSAK 23 (Revisi 2010) yang berkaitan dengan Pengungkapan

(Disclosure) yang dapat dilakukan oleh Perusahaan atau Entitas

menjelaskan bahwa suatu Entitas atau Perusahaan harus mencakup adanya

penjelasan sebagai berikut:

Entitas mengungkapkan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk

Pengakuan pendapatan, termasuk metode yang digunakan untuk

menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

21

Universitas Indonesia

Entitas mengungkapkan bahwa jumlah setiap kategori signifikan

dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut, termasuk

pendapatan yang berasal dari penjualan barang, penjualan jasa,

bunga, royalti dan dividen.

Selain itu, Entitas mengungkapkan bahwa jumlah pendapatan yang

berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap

kategori signifikan dari pendapatan.

Sebagai informasi tambahannya, Pengungkapan yang dilakukan di laporan

keuangan Perusahaan tidak terlepas dari bagaimana Perusahaan

menyajikan laporan keuangan itu sendiri. Pada dasarnya, secara teori nilai

Penyajian dari laporan keuangan Perusahaan tersebut disajikan dalam

bentuk nilai yang sudah dikenakan pajak (Revenue after tax) dan bersih

(Net). Untuk membahas masalah mengenai Penyajian, akan diungkapkan

di BAB pembahasan serta dalam laporan ini juga akan dilampirkan contoh

dari Penyajian laporan keuangan di industri hulu minyak dan gas di

Indonesia.

2.3 Industri Minyak dan Gas Bumi

Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat

diperbaharui atau dengan kata lain persediaan sumber daya tersebut

terbatas. Pada dasarnya, akuntansi mengenai minyak dan gas bumi dapat

dilihat dalam PSAK 29 (Revisi 1990) yang pada dasarnya pernyataan

tersebut menjelaskan karakteristik industri perminyakan yang banyak

mengandung ketidakpastian (Gambling) sedangkan jumlah biaya yang

dikeluarkan di Industri perminyakan ini sangat besar.

Sesuai dengan pasal 33 ayat 3 UUD 1945 juga menyatakan bahwa minyak

dan gas bumi atau sumber daya alam yang dihasilkan merupakan milik

negara dan digunakan sebesar – besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pada

dasarnya, penerapan peraturan tersebut tercermin dalam aspek kerja yang

dilakukan oleh Kontraktor maupun suatu Entitas untuk melakukan

eksploitasi minyak maupun gas bumi yang pada dasarnya aset yang

digunakan untuk melakukan tindakan tersebut merupakan aset yang

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

22

Universitas Indonesia

dimiliki oleh negara walaupun secara substansial Kontraktor sebagai

Operator menggunakan dan mengakui adanya beban depresiasi pada aset

tersebut. Selain itu, terdapat Peraturan Pemerintah yang dikenal dengan

istilah DMO (Domestic Market Obligation) yaitu istilah yang sering

digunakan di industri perminyakan dan gas di Indonesia yang pada

dasarnya Kontraktor diwajibkan untuk memberikan hasil eksploitasinya

atau menjual hasil dari aktivitas tersebut di dalam negeri atau pasar

domestik maksimal sebesar 25% dari total produksi yang dihasilkan. Hal

tersebut mengindikasikan bahwa sesungguhnya peraturan – peraturan

mengenai Pengakuan aset dan DMO ini merupakan hasil penerapan dan

aplikasi turunan dari pasal 33 ayat 3 UUD 1945.

Sebagai informasi tambahan, undang – undang yang berlaku dalam hal

pengelolaan minyak dan gas bumi yang mengatur di sektor hulu yaitu UU.

No. 22 tahun 2001 menjelaskan bahwa Perusahaan Kontraktor akan

bekerja dengan suatu perjanjian yang dikenal dengan istilah yang terdiri

atas Production Sharing Contract (PSC), Technical Assistant Contract

(TAC), Joint Operation yang terdiri atas 2 aspek yaitu Joint Operation

Agreement (JOA) dan Joint Operation Body (JOB). Istilah – istilah

tersebut akan dibahas di sub bagian selanjutnya.

Selain itu, terdapat kemungkinan risiko – risiko yang terjadi di industri

perminyakan ini, seperti risiko adanya perubahan harga minyak dunia,

risiko akan kelangkaan terhadap cadangan (Reserve) minyak dan gas bumi,

risiko adanya eksploitasi terhadap penambangan yang kering (Dry hole),

risiko terhadap pengenaan lingkungan yang akan rusak maupun risiko –

risiko yang bersifat teknikal.

2.3.1 Karakteristik dan Peraturan Akuntansi Minyak dan Gas Bumi

Setelah mengetahui mengenai gambaran umum industri minyak dan gas

bumi di Indonesia serta undang – undang dasar yang mengatur mengenai

sumber daya alam yang dimiliki oleh negara dan digunakan untuk

kemakmuran rakyat, maka selanjutnya akan dibahas mengenai

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

23

Universitas Indonesia

karakteristik utama industri minyak dan gas bumi di Indonesia serta

peraturan – peraturan yang membahas mengenai sektor hulu minyak dan

gas bumi tersebut.

2.3.1.1 Karakteristik Utama Industri Minyak dan Gas Bumi

Dalam penjelasan sebelumnya, diketahui bahwa sesungguhnya industri

perminyakan ini terdapat risiko aktivitas yang bersifat untung – untungan

di usaha ini meskipun biaya yang dikeluarkan sangat besar.

Dalam karakteristik dan peraturan akuntansi minyak dan gas bumi,

sebaiknya Penulis dan Pembaca harus mengetahui mengenai komponen

dari masing – masing sektor di industri perminyakan yaitu sebagai berikut:

Sumber : PwC Training Material

Gambar 2.2 Beberapa Sektor Industri Minyak dan Gas

i. Upstream Sector

Sektor Upstream atau hulu ini adalah sektor yang pada dasarnya

Perusahaan atau Entitas tersebut masih berada di tahap eksplorasi dan

eksploitasi minyak dan gas bumi di Indonesia. Dalam sektor ini pula,

terdapat risiko ketidakpastian apakah penemuan cadangan minyak atau gas

tersebut benar – benar terbukti ada atau tidak. Pada dasarnya, sektor ini

merupakan sektor yang biaya pengeluarannya sangat besar dalam

pencarian cadangan terbukti tersebut yang dikenal dengan istilah

Upstream Sector

Midstream Sector

Downstream Sector

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

24

Universitas Indonesia

Geological and Geophysical (G&G Cost) yaitu suatu biaya yang

dikeluarkan oleh Perusahaan atau Entitas yang pada dasarnya biaya

tersebut berhubungan dengan biaya eksplorasi dalam pencarian cadangan

terbukti minyak baik dari aspek geologis maupun geofisik atas daerah

eksplorasi tersebut.

ii. Midstream Sector

Merupakan sektor yang lebih cenderung kepada proses dan pengolahan

minyak mentah menjadi minyak jadi baik dalam berbentuk bensin, diesel

maupun lainnya. Pada dasarnya, sektor ini sudah dikategorikan sebagai

sektor Downstream.

iii. Downstream Sector

Sektor Downstream ini adalah sektor yang sudah mengacu kepada proses

pengolahan minyak mentah yang mencakup adanya proses refining,

penjualan komoditas, pendistribusian hasil minyak atau gas bumi,

pemasaran minyak dan gas bumi dan aktivitas – aktivitas lainnya. Pada

laporan magang ini, Penulis memfokuskan kepada Pengakuan,

Pengukuran, Penyajian dan Pengungkapan pendapatan serta proses

produksi pengangkatan minyak tersebut di industri perminyakan yang

merupakan bagian dari sektor eksploitasi dan produksi minyak mentah di

sektor hulu (Upstream).

Selain itu, terdapat tahapan – tahapan atau fase yang dilakukan di industri

perminyakan yaitu sebagai berikut:

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

25

Universitas Indonesia

Sumber : PwC Training Material & UU. No. 22 Tahun 2001

Gambar 2.3 Fase atau Proses Industri Minyak dan Gas

1.Tahap Eksplorasi (Exploration)

Yang dimaksud dengan tahap eksplorasi ini adalah suatu tahap awal dalam

rangka mencari, menemukan dan melihat apakah daerah tersebut memiliki

cadangan minyak atau tidak dalam jangka waktu tertentu yang diatur

dalam peraturan perundang – undangan yang berlaku. Pada tahap ini,

kecenderungan ketidakpastian untuk mencari cadangan minyak sangat

tinggi yang sesuai dengan karakteristik di industri ini dan tidak adanya

jaminan bahwa kegiatan tersebut akan menghasilkan temuan cadangan

minyak yang akan dieksplorasi dan dieksploitasi secara komersil.

2.Tahap Evaluasi (Evaluation)

Setelah mencari sumber – sumber cadangan minyak di suatu tempat dan

penemuan tersebut berhasil, maka tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi

yang pada dasarnya pada tahap ini, pihak yang melakukan eksplorasi akan

mengevaluasi secara mendalam apakah di area tersebut terbukti terdapat

cadangan minyak atau gas (Reserve for oil or gas) serta melakukan

pengevaluasian terhadap jumlah kuantitas yang terdapat di area tersebut

serta jenis dari cadangan minyak berdasarkan ketentuan ICP (Indonesia

Crude Price). Jika cadangan minyak tersebut yang dilihat dari aspek

jumlah kuantitas yang akan dihasilkan tidak mencukupi dari total biaya

Exploration Evaluation Development Production Plug or

Abandon

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

26

Universitas Indonesia

yang dikeluarkan oleh Kontraktor atau suatu Entitas tertentu, maka

Kontraktor tidak perlu melakukan pengembangan dan pengeksploitasian di

area tersebut dan sebaliknya apabila jumlah kuantitas yang dihasilkan

mencukupi dari total biaya yang dikeluarkan, maka selanjutnya pihak

tersebut akan melakukan tahap pengembangan atas daerah eksplorasi

tersebut.

3.Tahap Pengembangan (Development)

Di tahap pengevaluasian dijelaskan bahwa apabila jumlah cadangan

minyak yang terbukti ada melampaui total biaya yang dikeluarkan, maka

selanjutnya akan memasuki tahap pengembangan. Pada tahap ini

dijelaskan mengenai kegiatan yang dilakukan dalam rangka untuk

mempersiapkan cadangan terbukti sampai siap untuk diproduksi. Selain

itu, di tahap ini pula dilakukan persiapan – persiapan secara mendalam

baik dari pembangunan sarana maupun prasarana yang diperlukan untuk

menunjang kegiatan produksi dan sebagainya atau dengan kata lain di

tahap ini dilakukan pembuatan akses ke sumber daya minyak tersebut

(Gaining access to resources).

4.Tahap Produksi (Production)

Kegiatan produksi ini mencakup semua kegiatan mulai dari pengangkatan

(Lifting) dari sumber minyak yang terbukti ke permukaan bumi sampai

siap untuk dipasarkan, dimanfaatkan atau diolah lebih lanjut. Secara

spesifik, proses produksi ini dimulai dari proses:

1. Pengangkatan sumber minyak ke permukaan bumi (Lifting).

2. Sumber minyak tersebut akan dipindahkan dari proses

pengangkatan (Lifting) di well head ke suatu tanki minyak yang

masih terdapat campuran minyak mentah dan air melalui jalur pipa.

3. Setelah cadangan minyak tersebut sudah dipindahkan, maka

terdapat proses pemisahan antara minyak dengan unsur lainnya

seperti gas, air dan sebagainya (Proses Penyulingan).

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

27

Universitas Indonesia

4. Setelah melalui tahap proses penyulingan, maka selanjutnya

minyak tersebut akan siap untuk diproses lebih lanjut (Proses

produksi minyak jadi) hingga disalurkan ke Pembeli.

Jika ingin mengetahui mengenai proses produksi secara spesifik dan detail,

akan dijelaskan di BAB 4 beserta Pengakuan, Pengukuran, Penyajian serta

Pengungkapan di siklus pendapatan dalam proses tersebut.

5.Tahap Pengakhiran atau Penyelesaian (Plug or Abandon)

Pada tahap ini, jika cadangan minyak yang terbukti ada tersebut sudah

habis, maka Kontraktor atau Entitas tersebut wajib untuk membongkar

semua peralatan proses pengangkatan minyak tersebut atau dikenal dengan

istilah ARO (Asset Retirement Obligation) serta mewajibkan mereka untuk

mengembalikan penghijauan lingkungan (Restoration for Environment) di

daerah eksploitasi tersebut.

2.3.1.2 BP MIGAS

BP MIGAS atau dengan kata lain disebut dengan Badan Pelaksana

Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi merupakan institusi yang

dibentuk oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 16 Juli 2002 sebagai

Pembina dan Pengawas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di dalam

menjalankan kegiatan eksplorasi, eskploitasi dan pemasaran minyak dan

gas di Indonesia. Pada dasarnya, dengan didirikannya lembaga ini melalui

UU. No. 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi serta PP No.42 tahun

2002 tentang BP MIGAS dan industri minyak secara spesifik, maka segala

kebijakan dan ketentuan yang berlaku di Industri minyak dan gas bumi

Indonesia merupakan kewenangan utama dari BP MIGAS selaku pihak

dari Pemerintah untuk mengatur segalanya.

Dalam menjalankan tugasnya, BP MIGAS memiliki wewenang yaitu

sebagai berikut:

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

28

Universitas Indonesia

Membina kerja sama dalam rangka terwujudnya integrasi dan

sinkronisasi kegiatan operasional KKKS

Merumuskan kebijakan atas anggaran dan program kerja KKKS

Mengawasi kegiatan utama operasional Kontraktor dalam KKKS

Membina seluruh aset KKKS yang menjadi milik negara

Melakukan koordinasi dengan pihak dan/atau instansi terkait yang

diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan usaha hulu perminyakan di

Indonesia.

Pada Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas

bumi, juga dijelaskan mengenai tugas dari BP MIGAS yaitu sebagai

berikut:

Memberikan pertimbangan kepada Menteri atas kebijaksanaannya

dalam hal penyiapan dan penawaran wilayah kerja serta Kontrak

Kerja Sama.

Melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama.

Mengkaji dan menyampaikan rencana pengembangan lapangan

yang pertama kali akan diproduksikan dalam suatu wilayah kerja

kepada Menteri untuk mendapatkan persetujuan.

Memberikan persetujuan rencana kerja dan anggaran (WPNB).

Melaksanakan pengawasan dan melaporkan kepada Menteri

mengenai pelaksanaan Kontrak Kerja Sama.

Menunjuk penjual minyak dan gas bumi bagian negara yang dapat

memberikan keuntungan sebesar – besarnya bagi negara.

Sementara itu, berdasarkan PP Nomor 42 Tahun 2002 juga menjelaskan

mengenai peranan BP MIGAS dalam aktivitas eksplorasi ini seperti

membina kerja sama dalam rangka terwujudnya integrasi dan sinkronisasi

kegiatan operasional Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS),

merumuskan kebijakan atas anggaran dan program kerja KKS tersebut,

mengawasi kegiatan utama operasional KKS, membina seluruh aset KKS

yang menjadi milik negara serta melakukan koordinasi dengan pihak atau

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

29

Universitas Indonesia

instansi terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan usaha hulu

tersebut.

Dari penjelasan diatas, maka secara teori dan peranannya, BP MIGAS

merupakan institusi yang memegang peranan penting dalam industri hulu

minyak dan gas di Indonesia.

2.3.1.3 Peraturan Akuntansi Minyak dan Gas Bumi

PSAK 29 (Revisi 1990)

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan PSAK 29 (Revisi 1990)

tentang akuntansi minyak dan gas bumi sebagai panduan Perusahaan

yang bergerak di industri minyak dan gas bumi di Indonesia dalam

mencatat transaksi Perusahaan, perlakuan akuntansi dan penyusunan

laporan keuangan. PSAK 29 ini juga mengadopsi aturan mengenai

penerapan standar International Oil and Gas Accounting. Industri

minyak dan gas bumi meliputi aktivitas eksplorasi, pengembangan,

produksi, pengelolaan, maupun pengakhiran.

Perlakuan akuntansi untuk industri minyak dan gas bumi berdasarkan

PSAK 29 (Revisi 1990) yaitu:

1. Sifat untung – untungan dari eksplorasi minyak dan gas bumi yang

menimbulkan beberapa alternatif implementasi Pengakuan biaya atas

cadangan yang tidak mengandung minyak dan gas bumi (Dry hole).

2. Pengakuan biaya harus dikaitkan dengan aktivitas sampai

ditemukannya minyak dan gas bumi di suatu negara (Cost Centre)

sehingga semua biaya akan ditangguhkan dan akan dikapitalisasikan

sebagai bagian dari cadangan minyak dan gas bumi yang ditemukan

di negara tempat pencarian minyak dan gas bumi tersebut yang

disebut dengan metode Full Cost. Pada dasarnya, dasar perlakuan

akuntansi dalam metode Full Cost (FC) ini yaitu segala beban yang

berkaitan dengan proses eksplorasi akan dijadikan sebagai aset

Perusahaan baik aktivitas tersebut berhasil (Terbukti cadangan

minyak) maupun tidak berhasil.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

30

Universitas Indonesia

3. Biaya yang terjadi dalam pencarian minyak dan gas bumi harus

dikaitkan dengan hasil dari aktivitas pencarian pada suatu area

cadangan minyak dan gas bumi sehingga biaya yang terjadi akan

dikapitalisasikan sebagai aset apabila cadangan tersebut mengadung

minyak dan gas bumi (Sukses) dan sebaliknya maka biaya yang

terjadi akan dibebankan sebagai biaya eksplorasi yang disebut

dengan Successful Effort (SE).

PSAK 64 (ED 2011)

Untuk periode akuntansi di tahun 2012, dikeluarkan suatu standar

perlakuan akuntansi yang baru yang pada dasarnya PSAK 29 (Revisi

1990) yang sudah dijelaskan diatas tidak diterapkan lagi di Indonesia.

Pernyataan tersebut didukung dengan dikeluarkannya suatu Standar

baru yang tercantum dalam PSAK 64 (ED 2011) mengenai perlakuan

akuntansi di fase Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral. Pada

dasarnya, PSAK 64 (ED 2011) ini merupakan suatu adopsi IFRS 6 yang

pada dasarnya hanya mengatur aktivitas eksplorasi dan evaluasi sumber

daya mineral yang akan diikuti dengan bagaimana perlakuan akuntansi

untuk biaya eksplorasi dan evaluasi tersebut dapat diakui sebagai aset.

Isi atau materi utama dari PSAK 64 (ED 2011) ini membahas mengenai

pro dan kontra akan penerapan IFRS 6 mengenai akuntansi eksplorasi

dan evaluasi sumber daya mineral itu sendiri serta bagaimana perlakuan

akuntansi yang dilakukan baik dari aspek Pengakuan, Pengukuran,

Penyajian serta Pengungkapan atas biaya eksplorasi dan evaluasi

sumber daya mineral tersebut.

Berikut ini terdapat persamaan secara substansial mengenai perlakuan

akuntansi untuk biaya eksplorasi dan evaluasi di sumber daya mineral

dengan aturan internasional IFRS 6 yaitu sebagai berikut:

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

31

Universitas Indonesia

Sumber : PSAK 64 (ED 2011) & PSAK 29 (Revisi 1990)

Gambar 2.4 Persamaan antara PSAK 29 dengan ED PSAK 64

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa pada dasarnya, perlakuan

akuntansi untuk biaya eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral

yang diterapkan oleh kedua standar tersebut sama dan dianggap tidak

akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perlakuan

akuntansi yang telah ada sebelumnya. Akan tetapi, dampak dari standar

PSAK 64 ini akan menimbulkan pencabutan PSAK 29 yang pada

dasarnya pencabutan PSAK 29 tersebut sudah diatur di dalam SAK lain

dan KDPPLK kecuali untuk aktivitas yang berhubungan dengan

eksplorasi dan pengembangan.

Selain membahas mengenai persamaan diantara keduanya, selanjutnya

Penulis menjelaskan mengenai perbedaan utama antara PSAK 29

(Revisi 1990) dan PSAK 64 (ED 2011). Di bawah ini , terdapat gambar

mengenai perbedaan antara keduanya yaitu sebagai berikut:

IFRS 6

Beban Eksplorasi dan Evaluasi diakui sebagai

aset yang nantinya akan dilakukan "Uji

Penurunan Nilai"

(Impairment of Assets).

PSAK 29

(Revisi 1990) Full Cost

•Perlakuan Akuntansi yang dilakukan akan dijadikan sebagai aset baik berhasil dan tidak menemukan cadangan minyak

Successful Efforts

•Beban diakui sebagai aset yang nantinya akan dilakukan "Uji Penurunan Nilai" apabila berhasil menemukan cadangan minyak tersebut.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

32

Universitas Indonesia

Sumber : PSAK 64 (ED 2011) & PSAK 29 (Revisi 1990)

Gambar 2.5 Perbedaan antara PSAK 29 dengan ED PSAK 64

Gambar diatas menunjukkan mengenai perbedaan utama ruang lingkup

atas pembahasan di PSAK 29 (Revisi 1990) dengan PSAK 64 (ED

2011). Dari kedua perlakuan akuntansi tersebut, dijelaskan bahwa pada

dasarnya PSAK 29 (Revisi 1990) ini membahas semua aktivitas, proses

dan fase yang dilakukan di industri minyak dan gas bumi mulai dari

proses eksplorasi sampai dengan proses pengakhiran. Selain itu, PSAK

29 ini juga menggunakan 2 metode utama dalam mengakui biaya –

biaya eksplorasi itu sendiri yaitu metode Full Cost dan Successful

Efforts. Sebagai informasi tambahan, PSAK 29 ini juga menjelaskan

mengenai perlakuan secara spesifik mengenai biaya akuisisi (Biaya

yang dikeluarkan sebelum eksplorasi) yang diakui sebagai aset atau

beban bergantung apakah eksplorasi tersebut berhasil atau tidak serta

menjelaskan mengenai biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh

suatu Entitas atau Perusahaan tersebut. Namun sebaliknya, di PSAK 64

ini hanya menjelaskan mengenai perlakuan akuntansi secara spesifik

PSAK 29

(Revisi 1990)

Membahas mengenai semua proses dan aktivitas minyak dan gas Indonesia

Metode Pengakuan Biaya

•Full Cost

•Successful Efforts

Menjelaskan perlakuan atas biaya pengembangan dan biaya akuisisi

PSAK 64

(ED 2011)

Hanya membahas mengenai aktivitas eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral

Penggunaan Metode Successful Efforts yang nantinya dilakukan uji penurunan nilai

Biaya Pengembangan diatur dalam PSAK 19 (Revisi 2009) dan tidak mengatur biaya akuisisi

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

33

Universitas Indonesia

atas biaya eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral, sedangkan

biaya lainnya yaitu biaya produksi, pengembangan dan sebagainya

diatur dalam PSAK 19 (Revisi 2010) dan KDPPLK. Penggunaan

metode yang dilakukan juga berbeda dengan penerapan PSAK 29

(Revisi 1990) yaitu penggunaan metode Successful Efforts yang

diterapkan di PSAK 64 atas biaya eksplorasi tersebut serta di PSAK 64

(ED 2011) ini tidak menjelaskan perlakuan akuntansi mengenai biaya

akusisi itu sendiri.

Setelah menjelaskan mengenai persamaan dan perbedaan antara PSAK

29 dengan PSAK 64, maka selanjutnya membahas mengenai ruang

lingkup pembahasan di PSAK 64 ini. PSAK 64 (ED 2011) ini

membahas mengenai bagaimana suatu Perusahaan di industri hulu

minyak dan gas di Indonesia dapat mengakui, mengukur, menyajikan

serta mengungkapkan perlakuan akuntansi untuk aset eksplorasi dan

evaluasi untuk Perusahaan tersebut.

Dari aspek Pengakuan untuk aset eksplorasi dan evaluasi, Perusahaan

dapat mengakui asetnya dengan menggunakan estimasi berdasarkan

akuntansi yang sudah diatur dalam PSAK 25 (Revisi 2009).

Dari aspek Pengukuran yang dilakukan, PSAK 64 (ED 2011) ini juga

menyatakan bahwa aset eksplorasi dan evaluasi dapat diukur pada biaya

perolehan yang artinya nilai yang dapat diukur dan dikapitalisasi

sebagai aset oleh Perusahaan dinilai berdasarkan biaya aktual yang

dikeluarkan oleh Perusahaan untuk aktivitas eksplorasi pencarian

cadangan minyak terbukti tersebut.

Dari aspek Penyajiannya, PSAK 64 (ED 2011) menyatakan bahwa

suatu Entitas dapat mengklasifikasi aset eksplorasi dan evaluasi sebagai

aset berwujud (Tangible Assets) atau aset tidak berwujud (Intangible

Assets) sesuai dengan sifat aset yang diperoleh dan menerapkan

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

34

Universitas Indonesia

klasifikasi tersebut secara konsisten. Sebagai contoh, untuk aset yang

tidak berwujud yaitu hak pengeboran dan sebagainya dan untuk aset

yang berwujud seperti sarana dan prasarana drilling rigs dan

sebagainya. Akan tetapi, suatu aset tidak dapat diklasifikasikan sebagai

aset eksplorasi dan evaluasi ketika kelayakan teknis dan kelangsungan

usaha komersial atas penambangan sumber daya mineral dapat

dibuktikan yang nantinya aset tersebut dapat diuji penurunan nilainya

dan setiap rugi penurunan nilai yang diakui, sebelum dilakukan

reklasifikasi.

Dari aspek Pengungkapan, PSAK 64 (ED 2011) menyatakan bahwa

suatu Entitas diwajibkan untuk mengungkapkan informasi yang

mengidentifikasikan dan menjelaskan jumlah aset eksplorasi yang telah

diakui dalam laporan keuangan yang timbul dari aktivitas eksplorasi

dan evaluasi sumber daya mineral.

Selain itu, PSAK 64 juga menjelaskan bagaimana suatu Perusahaan

dapat melakukan penurunan nilai (Impairment) atas aset yang berkaitan

dengan eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral tersebut. PSAK 64

(ED 2011) menyatakan bahwa “Aset eksplorasi dan evaluasi diuji

penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi menyatakan bahwa jumlah

tercatat aset eksplorasi dan evaluasi melebihi jumlah yang terpulihkan.

Ketika fakta dan kondisi menyatakan bahwa jumlah tercatat aset

tersebut melebihi jumlah yang terpulihkan, Entitas mengukur,

menyajikan dan mengungkapkan setiap rugi penurunan nilai sesuai

dengan PSAK 48 (Revisi 2009)”.

Selain membahas mengenai PSAK 29 (Revisi 1990) mengenai

perlakuan akuntansi di industri minyak dan gas bumi, PSAK 64 (ED

2011) yaitu mengenai perlakuan akuntansi untuk aktivitas eksplorasi

dan evaluasi sumber daya mineral, Undang – Undang No. 22 Tahun

2001 dan PP. Nomor 42 Tahun 2002 juga ikut membahas dan menjadi

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

35

Universitas Indonesia

ketentuan dan peraturan dasar dalam industri ini dan BP MIGAS. Pada

dasarnya, Undang – Undang ini menjelaskan mengenai aktivitas –

aktivitas yang dilakukan dalam pencarian sumber daya minyak dan gas

bumi sampai dengan kegiatan pemasaran sumber daya tersebut serta

peranan BP MIGAS dalam menjalankan peranannya. Selain itu,

peraturan ini juga menjelaskan mengenai Kontrak Kerja Sama (KKS)

antara Operator dengan Non – Operator dalam kegiatan ekplorasi

secara spesifik serta peraturan mengenai istilah dan cara perhitungan

hasil dari aktivitas eksplorasi tersebut.

Perbandingan PSC Accounting, US GAAP Accounting dan IFRS

PSC atau disebut dengan Production Sharing Contract adalah suatu

perjanjian kontrak yang terdapat dalam industri minyak dan gas dimana

PSC itu sendiri merupakan perjanjian antara pihak Pemerintah selaku

BP MIGAS dengan para Kontraktor. Penjelasan mengenai PSC secara

spesifik akan dibahas di sub bagian selanjutnya. Di dalam pembahasan

ini, terdapat suatu penjelasan mengenai perlakuan akuntansi secara

khusus dan spesifik yang diterapkan di industri minyak dan gas yang

disebut dengan PSC Accounting.

PSC Accounting merupakan suatu perlakuan akuntansi khusus di

industri minyak dan gas di Indonesia yang pada dasarnya membahas

mengenai bagaimana perlakuan akuntansi terhadap proses akuisisi,

biaya operasional, biaya capital expenditures, biaya non – capital

expenditures, eksplorasi, pengembangan, depresiasi dan biaya – biaya

lainnya.

Dalam hal ini, terdapat perbedaan antara perlakuan PSC Accounting,

US GAAP Accounting dan IFRS yaitu sebagai berikut:

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

36

Universitas Indonesia

No Description PSC Accounting US GAAP Accounting

1 Acquisition Costs Expense Capitalize

2 Exploration Expenditures

- Dry Hole Expense Expense

Successful :

- IDC* Expense Capitalize

- TDC** Capitalize Capitalize

3 Appraisal Drilling A dry appraisal could

still be carried forward

in the balance sheet

Unsuccessful exploratory

wells drilled are expensed

4 Development Expenditures

- Dry Hole Expense Capitalize

Successful:

- IDC* Expense Capitalize

- TDC** Capitalize Capitalize

5 Supporting

Equipment and

Facilities

Capitalize Capitalize

6 DD&A*** Double Decline Unit of Production

7 Non – Capital

Inventory

Expensed upon Receipt Expensed as Consumed

8 Obsolete

Inventory or Asset

Write off approved by

BP MIGAS

Expensed/Impaired

9 Impairment Write off assets upon

agreement with BP

MIGAS

All Impairments are

allocated or recognized as

loss in income statement

* Intangible Drilling Costs ** Tangible Drilling Costs

*** Depreciation, Depletion & Amortization

Sumber : PwC Training Material

Tabel 2.1 Perbandingan PSC Accounting & GAAP Accounting

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

37

Universitas Indonesia

Dari tabel diatas menjelaskan mengenai perbandingan antara perlakuan

akuntansi berdasarkan PSC Accounting dengan BP MIGAS, US GAAP

Accounting dan IFRS. Dari hasil perbedaan diatas, Penulis dapat

melihat bahwa secara keseluruhan perlakuan akuntansi antara PSC

Accounting tidak berbeda secara sepenuhnya dengan GAAP Accounting

dan IFRS. Akan tetapi, terdapat perbedaan diantara ketiganya yaitu

sebagai berikut:

Dari sisi biaya akuisisi atau biaya yang dikeluarkan sebelum

melakukan eksplorasi, dapat dilihat bahwa perlakuan akuntansi

yang dilakukan diantara keduanya berbeda. Dari aspek akuntansi

berdasarkan PSC, semua biaya akuisisi diperlakukan sebagai beban

dan sebaliknya, akuntansi berdasarkan US GAAP diperlakukan

sebagai aset atau biaya tersebut dikapitalisasi. Sebagai

tambahannya, berdasarkan perlakuan IFRS saat ini menyebutkan

bahwa biaya tersebut dapat dikapitalisasi asalkan sesuai dengan

kriteria pengakuan aset yang diberlakukan oleh IFRS.

Untuk biaya eksplorasi yang sifatnya gagal baik dari PSC

Accounting, US GAAP dan IFRS menyebutkan bahwa biaya

eksplorasi tersebut akan dijadikan sebagai beban. Untuk biaya

eksplorasi yang sifatnya berhasil, terdapat dua kategori biaya

eksplorasi yaitu biaya yang sifatnya tangible dan intangible. Untuk

perlakuan biaya yang sifatnya tangible, semua biaya eksplorasi

dikapitalisasikan begitupun juga dengan intangible kecuali untuk

perlakuan akuntansi berdasarkan PSC.

Untuk perlakuan biaya Appraisal Drilling itu sendiri, PSC

menyatakan bahwa dry appraisal masih dapat diperlakukan carry

forward di laporan posisi keuangan suatu Perusahaan dan hal

tersebut sama dengan perlakuan akuntansi berdasarkan IFRS. Akan

tetapi, US GAAP menyatakan bahwa apabila kegiatan tersebut

tidak berhasil dilakukan, maka Perusahaan wajib untuk menjadikan

biaya tersebut sebagai beban.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

38

Universitas Indonesia

Untuk perlakuan akuntansi di biaya pengembangan industri minyak

dan gas khusus untuk perlakuan akuntansi yang sifatnya dry hole,

US GAAP dan IFRS memperlakukan biaya tersebut sebagai aset

atau dikapitalisasi. Namun, untuk PSC Accounting itu sendiri,

mereka memperlakukannya sebagai aset. Akan tetapi, apabila

aktivitas pengembangan cadangan minyak dan gas terbukti tersebut

berhasil, maka PSC Accounting, US GAAP dan IFRS

memperlakukan biaya tersebut sebagai aset yang dikapitalisasi

kecuali untuk biaya yang sifatnya intangible drilling cost untuk

perlakuan akuntansi di PSC Accounting.

Untuk biaya supporting facilities, ketiga ketentuan akuntansi

menyatakan bahwa biaya untuk mendukung aktivitas eksploitasi itu

sendiri akan diperlakukan sebagai aset yang dikapitalisasi.

Dari aspek penurunan nilai aset yang diberlakukannya, PSC

Accounting menggunakan metode double declining. Untuk US

GAAP Accounting, menggunakan metode Units of Production

(UOP). Namun untuk di IFRS, tidak disebutkan secara spesifik

penggunaan metode tersebut dan hanya dijelaskan bahwa suatu

Perusahaan dapat melakukan penurunan nilai dengan metode yang

sesuai dengan ketentuan dan mencerminkan pengalokasian sisa

umur dari aset tersebut.

Untuk Non – Capital Inventory tersebut, terdapat perbedaan antara

PSC Accounting dengan IFRS dan US GAAP. IFRS dan US GAAP

menyatakan bahwa biaya yang sifatnya Non – Capital Inventory itu

sendiri dilakukan sesuai dengan beban yang mereka konsumsi

sedangkan dari PSC Accounting, diilakukan sesuai dengan beban

yang akan mereka terima.

Untuk aset atau persediaan yang usang, PSC Accounting

memberlakukan ketentuan bahwa aset atau persediaan yang usang

tersebut harus dihapus (Write off) yang harus mendapat persetujuan

dari BP MIGAS. Namun, untuk perlakuan IFRS dan US GAAP itu

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

39

Universitas Indonesia

sendiri, aset atau persediaan yang usang akan dijadikan sebagai

beban.

Untuk permasalahan mengenai penurunan nilai aset (Impairment),

PSC Accounting melakukan penghapusan (Write off) atas aset

tersebut sesuai dengan jumlah penurunan nilai yang diukur. Akan

tetapi, perlakuan akuntansi menurut US GAAP dan IFRS

menyatakan bahwa semua hasil penurunan atas nilai aset itu sendiri

akan diakui dan dicatat sebagai kerugian perusahaan di laporan

laba rugi (Loss on Impairment). Sebagai tambahannya, perlakuan

berdasarkan IFRS menggunakan revaluasi menurun (Downward

Revaluation) atas penilaian aset tersebut.

2.4 Penggunaan Istilah di Industri Minyak dan Gas Bumi

2.4.1 Production Sharing Contract (PSC)

Production Sharing Contract atau dikenal dengan istilah PSC diatur dalam

pasal 12 ayat 1 UU No. 8 Tahun 1971. Definisi dari PSC ini berdasarkan

UU No. 22 Tahun 2001 pasal 1 ayat 19 adalah kontrak bagi hasil atau

bentuk kerja sama lain dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang

lebih menguntungkan negara dan hasilnya dipergunakan sebesar –

besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pengertian PSC menurut Haryono

(2003, Hal : 157) merupakan suatu penggabungan usaha (Joint Venture)

antara Pemerintah selaku BP MIGAS dengan Perusahaan lainnya selaku

Kontraktor untuk mengeksploitasi minyak dan gas bumi yang berdasarkan

prinsip pembagian hasil produksi dan hasilnya dipergunakan untuk

kepentingan dan kemakmuran rakyat. Pembagian hasil yang dimaksud

adalah hasil produksi setelah dikurangi dengan pengembalian biaya

produksi.

Dalam hal ini, posisi Kontraktor dalam perjanjian tersebut sebagai

penyandang dana dan melaksanakan kegiatan operasional perminyakan

(Operator). Kontraktor dalam hal ini menanggung semua risiko dan biaya

eksplorasi sampai ditemukannya sumber produksi secara komersial.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

40

Universitas Indonesia

Apabila produksi tidak berhasil maka biaya tidak dikembalikan, bila

berhasil maka Kontraktor memperoleh pengembalian biaya dari

Pemerintah Indonesia yang dikenal dengan istilah Cost Recovery.

Biaya – biaya yang terdapat di PSC yang akan medapatkan pengembalian

apabila hasil eksplorasi berhasil dilakukan. Biaya – biaya yang dimaksud

menurut Haryono (2003, hal : 159) adalah sebagai berikut:

Acquisition Cost, meliputi biaya yang terjadi mulai dari usaha

perolehan properti sampai kontrak siap untuk kegiatan eksplorasi

penambangan minyak tersebut.

Exploration Cost, meliputi biaya untuk melakukan perolehan

informasi mengenai ada atau tidaknya kandungan gas dan minyak

bumi pada suatu kawasan yang dieksplorasi (termasuk biaya –

biaya baik yang bersifat tangible maupun intagible).

Development cost, meliputi biaya untuk mengembangkan

development well yaitu pencarian minyak dan gas bumi dari

cadangan terbukti dengan menyiapkan fasilitas pemurnian

(Extracting), pengolahan (Treating), pengumpulan (Gathering) dan

penyimpanan (Storing).

Production cost, meliputi biaya untuk memindahkan atau

mengangkat minyak dan gas bumi ke permukaan tanah yaitu biaya

– biaya yang termasuk dalam development cost tapi yang berada di

kilang Perusahaan, seperti biaya produksi terjadi pada kegiatan

operasional Perusahaan dan perawatan sumur.

Support facilities, meliputi biaya pengadaan peralatan penunjang

seperti kendaraan, gudang dan fasilitas lainnya yang tidak

berhubungan langsung dengan kegiatan eksplorasi dan produksi

minyak dan gas bumi.

Pada dasarnya, aktivitas serta istilah yang digunakan di PSC ini adalah

sebagai berikut:

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

41

Universitas Indonesia

Compensation, Assistance and Production Bonus (Kompensasi)

Bonus kompensasi adalah penggantian biaya atas seluruh informasi data,

penggalian dan sumur yang dimiliki oleh Perusahaan negara yang pada

dasarnya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah produksi

mencapai jumlah yang ditentukan dan disyaratkan.

Costs classification on PSC (Klasifikasi Biaya dalam PSC)

Kontraktor bisa memperoleh pengembalian tertentu atas biaya selama

produksi tersebut. Klasifikasi biaya dalam PSC sama menurut Haryono

pada bagian sebelumnya dengan tambahan klasifikasi biaya untuk cost

recovery yaitu sebagai berikut:

o Current year non Capital Cost (Biaya operasi tahun berjalan)

Mencakup adanya biaya eksplorasi daerah PSC, pengeboran

sumur, dan persediaan yang masuk ke Indonesia. Kontraktor juga

mendapat pengembalian atas biaya kantor operasi, umumnya 2%

dari biaya total. Semua biaya dipaparkan secara jelas dan konsisten

yang diungkapkan dalam laporan kuartal dan disetujui oleh Entitas

atau Perusahaan tersebut.

o Depreciation, depresiasi aset dengan tingkat 50%, 25%, 12,5% dan

10% menggunakan metode saldo menurun (Double Declining).

Status barang modal atau aset yang berlabuh di Indonesia adalah

milik Pemerintah tetapi Kontraktor dapat mengklaim

depresiasinya.

o Reimbursement, termasuk biaya operasi dan depresiasi tahun lalu.

Bila produksi dapat menutupi biaya reimbursement maka

selanjutnya bisa dilanjutkan ke periode selanjutnya tanpa batas

waktu.

Development Area (Pengembangan Wilayah)

Hal ini dilakukan untuk menjamin wilayah kerja yang potensial benar –

benar dimanfaatkan secara maksimal dan pengembalian wilayah dilakukan

secara bertahap.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

42

Universitas Indonesia

Domestic Market Obligation (DMO)

Jumlah minyak yang dipakai sebagai DMO akan mengurangi bagian

Kontraktor dalam perhitungan Pengukuran pendapatan berdasarkan

metode Entitlements. DMO ini diatur dalam pasal 22 UU. No 22. Tahun

2001 yang pada dasarnya Kontraktor diwajibkan untku memasok

persediaan minyak untuk pasar domestik Indonesia sebesar 25% dari hasil

cadangan minyak yang diangkat ke permukaan bumi. Harga yang dibayar

untuk 5 tahun pertama berdasarkan harga untuk pengembalian biaya dan

tahun – tahun berikutnya adalah 10% atau 15% atau 25% dari harga

minyak mentah per barrel dengan kondisi tergantung pada paket insentif

itu.

First Tranche Petroleum (FTP)

FTP yaitu penyisihan jumlah tertentu dari produksi setiap tahun sebelum

diperhitungkan untuk pengembalian biaya. FTP dalam hal ini digunakan

untuk memastikan penerimaan negara karena ada kemungkinan saat

dilakukan pengembalian biaya, negara tidak mendapat bagiannya sebab

terjadi pengembalian yang besar. FTP mengambil sebesar 20% dari total

produksi kemudian dibagi antara Pemerintah dan Kontraktor berdasarkan

persentase kepemilikan PSC yang berlaku. Selain itu, dasar dari perlakuan

perhitungan FTP ini dapat dikatakan sebagai pendapatan yang tidak

dikenakan pajak (PTKP).

Investment Credit (Kredit Investasi)

Investment Credit merupakan allowance yang diperoleh atas investasi

yang dilakukan oleh Kontraktor. Investment credit biasanya menjadi

penambah pada perhitungan Entitlement milik Kontraktor. Besarnya

investment credit yang diberikan yaitu 20% dari jumlah investasi langsung

bila tarif pajak 56% atau 17% atau tarif pajak 48%.

Time Contract (Jangka waktu Kontrak)

Jangka waktu kontrak untuk PSC selama 30 tahun dan dapat diperpanjang

selama 20 tahun. Walau ada hak untuk melakukan perpanjangan waktu,

Kontraktor harus tetap menyerahkan kembali sebagian wilayah kerjanya

sesuai dengan perjanjian.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

43

Universitas Indonesia

Work Program and Budget (WPNB)

WPNB menunjukkan kewenangan Manajemen dari BP MIGAS yang pada

dasarnya program kerja ini berisi rencana pengeluaran Perusahaan setiap

tahun selama masa eksplorasi. WPNB juga disiapkan dan diajukan oleh

Kontraktor ke BP MIGAS yang akan ditinjau setiap tahunnya untuk

melihat kinerja aktual Perusahaan selama produksi berlangsung. Selain itu,

WPNB juga menjelaskan mengenai jadwal rencana hasil produksi minyak

tersebut yang akan dikirimkan kepada Pembeli.

2.4.2 Joint Venture

Berdasarkan PSAK 12 (Revisi 2007) menyatakan bahwa Joint Venture

merupakan perjanjian kontraktual antara dua atau lebih pihak untuk

melaksanakan kegiatan ekonomi yang dikendalikan bersama yang pada

dasarnya Joint Venture dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan

struktur yang mencakup adanya bentuk pengendalian bersama operasi

(Jointly Controlled Operation) dan pengendalian bersama aset (Jointly

Controlled Asset). Ciri – ciri umum kapan suatu Perusahaan dapat

dikatakan sebagai bentuk Joint Venture adalah sebagai berikut:

o Dua atau lebih pihak diikat oleh suatu perjanjian kontraktual

o Perjanjian kontraktual tersebut menciptakan suatu pengendalian

bersama.

Yang dimaksud dengan Jointly Controlled Operation adalah suatu Joint

Venture meliputi pemanfaatan aset dan sumber daya lainnya dari para

venturer dan tidak memerlukan pembentukan suatu Perseroan Terbatas,

Firma atau badan usaha lain atas pengelolaan usahanya. Industri minyak

dan gas di Indonesia, terdapat 2 macam penggabungan usaha yang

diterapakan di industri ini yaitu sebagai berikut:

Joint Operation Agreement (JOA), merupakan suatu penggabungan usaha

antara 2 pihak atau lebih yang pada dasarnya masing – masing pihak

tersebut tidak membentuk suatu Perusahaan atau badan usaha baru dan

hanya mejalankan suatu aspek operasional dan tenaga ahli dari masing –

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

44

Universitas Indonesia

masing pihak atas suatu proyek pekerjaan berdasarkan perjanjian kontrak

yang disepakati keduanya.

Joint Operation Body (JOB), merupakan suatu penggabungan usaha antara

2 pihak atau lebih yang menghasilkan suatu Perusahaan atau badan usaha

baru baik dari aspek operasional maupun non – operasional Perusahaan.

Selain itu, terdapat istilah mengenai Joint Controlled Asset yaitu suatu

penggabungan usaha antara dua atau pihak lebih yang melakukan

pengendalian bersama dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih aset

yang diserahkan oleh para pihak atau venturer yang digunakan dalam

melaksanakan kegiatan Joint Venture dalam menghasilkan suatu

keuntungan bagi para venturer itu sendiri. Sebagai informasi tambahan,

masing – masing pihak itu sendiri dapat mengambil bagiannya (its share)

atas output yang dihasilkan oleh aset tersebut dan masing – masing

bertanggung jawab atas bagian atau beban yang terjadi.

2.4.3 Kerja Sama Operasi (KSO)

Berdasarkan PSAK 39 (Revisi 2007) menyatakan bahwa Kerja Sama

Operasi (KSO) adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang masing

– masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama dengan

menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki dan secara bersama

menanggung risiko usaha tersebut. Kerja Sama Operasi biasanya diawali

dengan bertemunya pemilik aset dengan calon investor yang selanjutnya

pengoperasian atas aset KSO itu sendiri dikelola oleh investor yang

mendanai pembangunannya sampai berakhir masa konsesi yang pada

akhirnya masa konsesi itu sendiri akan menyerahkan aset KSO dan

pengelolaannya kepada pemilik aset. Selain itu, aset KSO harus dicatat

sebesar perolehannya atau biaya pembangunan yang tercantum di

perjanjian KSO atau sebesar nilai wajar yang dipilih secara objektif atau

berdaya uji.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

45

Universitas Indonesia

2.4.4 Istilah Mendalam di Industri Perminyakan

Entitlements

Merupakan suatu metode perhitungan untuk mengukur jumlah cadangan

minyak yang lifting ke permukaan bumi dengan memperhitungkan faktor -

faktor seperti First Tranche Petroleum, Investment Credit, Operating Cost,

DMO dan sebagainya. Pada dasarnya, perhitungan ini akan menghasilkan

suatu selisih jumlah cadangan minyak yang diangkat dengan metode

perhitungan lifting yang disebut dengan net over/(under) lifting di siklus

pendapatan industri perminyakan.

Lifting

Suatu metode perhitungan kasar (Bruto) yang pada dasarnya perhitungan

tersebut hanya melihat jumlah cadangan minyak yang lifting ke permukaan

bumi serta tidak memperhitungkan faktor – faktor yang dilihat dari metode

entitlements. Sebagai informasi tambahannya, istilah lifting ini digunakan

sebagai pedoman dasar dalam perhitungan dan Pengukuran pendapatan

untuk metode entitlements dan istilah – istilah lainnya yang berada di

Industri perminyakan di Indonesia. Pada bab ini, telah dijelaskan mengenai

landasan teori yang sesuai dengan tema laporan magang ini yang pada

dasarnya mencakup adanya ruang lingkup teori mengenai pengendalian

internal, perlakuan akuntansi untuk siklus pendapatan secara umumnya,

gambaran umum industri perminyakan di Indonesia, peranan BP MIGAS

serta istilah yang digunakan dalam industri perminyakan di Indonesia yaitu

sebagai berikut:

Non – Operator

Yang dimaksud dengan Non – Operator adalah pihak yang berkewajiban

dalam menyerahkan uang atau jasa untuk membiayai sebagian dari operasi

pengelolaan wilayah eksploitasi tersebut yang sesuai dengan perjanjian

Kontrak Kerja Sama (KKS).

Operator

Pihak yang menjalankan aktivitas eksplorasi dan produksi minyak

berdasarkan ketentuan dari Kontrak Kerja Sama yang dilakukan antara

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

46

Universitas Indonesia

satu Entitas dengan Entitas lainnya. Dalam hal ini, Operator mempunyai

peranan dalam:

Membiayai sebagian dari biaya operasi dalam pengelolaan kegiatan

eksplorasi, pengembangan dan produksi suatu wilayah eksploitasi

perminyakan dan pertambangan.

Melaksanakan pengelolaan suatu wilayah kerja pertambangan yang

meliputi kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi.

Menerima dan mempertanggungjawabkan bagiannya atas biaya

operasi pengelolaan wilayah pertambangan tersebut kepada pihak Non

– Operator.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

47 Universitas Indonesia

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Profil Kantor Akuntan Publik

Dalam hal ini, Penulis melakukan program magang di KAP Tanudiredja,

Wibisana dan Rekan yang pada dasarnya KAP tersebut berafiliasi asing

dengan PricewaterhouseCoopers International yang termasuk dalam

jajaran Kantor Akuntan Publik The Big Four secara internasional atau

dengan kata lain disebut dengan PricewaterhouseCoopers Indonesia. PwC

Indonesia didirikan selama 40 tahun serta telah melakukan peranannya

dalam memberikan jasa audit secara profesional kepada Perusahaan –

Perusahaan yang diaudit yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi dan sosial di Indonesia. Selain itu, domisili Kantor

Akuntan Publik PwC Indonesia ini terletak di Jl. H.R. Rasuna Said Kav X

– 7 No.6 Kuningan, Jakarta Selatan.

Pada dasarnya, Kantor Akuntan Publik merupakan industri yang bergerak

di bidang jasa yaitu menyediakan jasa – jasa audit secara profesional

dalam pemenuhan persyaratan dan penyusunan laporan keuangan tahunan

maupun interim Perusahaan yang diaudit.

Dalam menjalankan aktivitas usaha jasanya, Kantor Akuntan Publik ini

memiliki 4 lini jasa profesional yakni bidang Advisory, Taxation, IFRS

Accounting Advisory Services serta bidang Audit and Assurance. Untuk

memenuhi peraturan yang berlaku di Indonesia, masing – masing jasa

tersebut berdiri sebagai Entitas yang terpisah dalam memenuhi ketentuan

independensi Perusahaan.

Dalam hal ini, terdapat penjelasan pekerjaan mengenai 4 lini jasa

profesional tersebut:

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

48

Universitas Indonesia

Lini jasa Advisory yang memberikan jasa berupa konsultasi yang

bersifat stratejik yang bertujuan untuk membantu klien untuk

membentuk suatu perencanaan (Planning) yang baik serta

pengimplementasian strategi tersebut secara tepat yang bertujuan

untuk mencapai aktivitas bisnis yang efektif dan efisien. Dalam hal

ini, bidang Advisory juga berperan dalam membantu klien dalam

merekomendasikan solusi kepada klien terhadap permasalahan

yang terjadi. Di dalam lini ini, terdapat berbagai sub – lini jasa

yang lebih spesifik seperti:

o Lead Advisory

o Corporation Valuation and Advisory

o Business Recovery Services

o Forensic Services

o Transaction Services

o Mergers Acquisitions and Disposals

o Performance Improvement

o Internal Audit Services

Lini jasa Taxation yang berfungsi sebagai divisi yang

mengoptimalkan posisi pajak klien dalam periode tertentu dalam

lingkup domestik maupun internasional. Selain itu, divisi ini juga

menghadapi berbagai isu perpajakan di Indonesia seperti pajak

langsung, pajak tidak langsung, bea materai, transfer pricing dan

isu – isu perkembangan pajak lainnya.

Divisi IFRS Accounting Advisory Services merupakan divisi yang

bertugas dalam menghadapi isu – isu penting standar perlakuan

akuntansi dan pelaporan keuangan yang seharusnya berdasarkan

kepada standarisasi internasional akuntansi yaitu International

Financial Reporting Standards (IFRS).

Divisi yang terakhir yaitu divisi Audit and Assurance yaitu divisi

yang bergerak dalam bidang jasa audit profesional yang

memastikan bahwa klien dapat mengerti, menyajikan dan

mengikuti aturan – aturan yang sudah ditetapkan dalam perlakuan

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

49

Universitas Indonesia

akuntansi dan pelaporan keuangan yang seharusnya sesuai dengan

PSAK yang berlaku di Indonesia serta aturan standarisasi

internasional untuk menghasilkan pelaporan keuangan yang

relevan dan dapat diandalkan.

Dalam hal ini, divisi Audit and Assurance memiliki 4 sub – divisi

yang masing – masing terpisah berdasarkan kelompok industri

pasar Indonesia yaitu sebagai berikut:

Energy, Utilities and Mining Division (EU&M)

Merupakan sub – divisi yang melakukan jasa audit yang pada

dasarnya klien tersebut bergerak di industri penambangan

sumber daya alam seperti minyak bumi, gas, tembaga,

batubara, air dan sumber daya lainnya.

Financial Services Division (FS)

Merupakan Sub – divisi yang pada dasarnya klien yang berada

di divisi ini bergerak di industri keuangan seperti perbankan,

asuransi, reksadana dan Perusahaan – Perusahaan lainnya.

Consumer Industrial Products Services, Technology,

Information, Communications and Entertainment Division

(CIPSTICE)

Sektor industri ini mencakup industri bisnis yang sangat luas

seperti otomotif, perkebunan, farmasi, produk konsumen,

produk retail, pengoperasian pelabuhan, teknologi informasi

dan komunikasi, sektor logistik dan Perusahaan – Perusahaan

lainnya.

Risk and Control Solution Division (RCS)

Sesuai dengan nama sub – divisi tersebut, divisi ini mencakup

adanya aktivitas yang berhubungan dengan IT Audit di suatu

Perusahaan untuk menilai sistem dari Internal Control di

Perusahaan serta menilai kemungkinan risiko – risiko yang

terjadi dari sistem pengendalian internal tersebut.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

50

Universitas Indonesia

3.2 Profil Perusahaan PT. ABC

PT. ABC merupakan salah satu Perusahaan yang dijadikan sebagai bahan

utama dalam pembahasan dan analisis terhadap laporan magang ini. PT.

ABC merupakan anak Perusahaan di Indonesia yang bergerak di industri

eksploitasi minyak bumi atau dikategorikan sebagai industri Hulu atau

Upstream di Indonesia. Area atau Blok eksploitasi tersebut berada di lepas

pantai laut utara Jawa (Offshore). Pada dasarnya, kegiatan utama

Perusahaan ini adalah aktivitas eksploitasi dan produksi perminyakan.

Selain itu, terdapat 2 minyak mentah yang dihasilkan oleh anak

Perusahaan ini yaitu minyak mentah terbaik kedua dan keempat di

Indonesia sesuai dengan harga yang ditetapkan menurut jenis minyak di

Indonesia Crude Price (ICP) dan menghasilkan pendapatan bagi

Perusahaan induknya sebesar 35% dari total anak Perusahaan yang dibuat

oleh Perusahaan induknya.

Sumber : Client’s PwC

Gambar 3.1 Struktur Perusahaan PT. ABC

Dari bagan diatas menjelaskan bahwa PT. ABC merupakan anak

Perusahaan dari PT. B yang bergerak di industri hulu atau dengan kata lain

dikategorikan di sektor upstream. Pada dasarnya, PT. B itupun juga

merupakan hasil anak Perusahaan dari PT. Induk Perusahaan Utama

PT. Induk Perusahaan

Utama (Holding)

PT. A PT. B (Upstream

atau Hulu)

PT. E (Produksi) PT. ABC

(Produksi) PT. F (Eksplorasi)

Dan 38 Anak Perusahaan

lainnya

PT. C PT. D

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

51

Universitas Indonesia

(Holding). Jadi PT ABC dapat diakatakan sebagai “Cucu” Perusahaan dari

PT. Induk Perusahaan Utama.

Dalam hal ini, Perusahaan PT. ABC sudah didirikan pada tahun 1980 - an

dan memulai produksi dan eksploitasi minyak secara komersial pada tahun

1980 - an. Selain itu, persentase kepemilikan yang memiliki Perusahaan

ini sebanyak 99% bagi Perusahaan PT. B dan 1% kepemilikan minoritas

bagi Perusahaan PT. C.

Pada Perusahaan PT. ABC ini, aktivitas eksplorasi yang dilakukan

merupakan hasil kerjasama antar 4 Kontraktor yang dituliskan dalam

Kontrak Kerja Sama (Joint Operating Agreement) antar Kontraktor

tersebut. Dalam hal ini, Perusahaan PT. ABC berperan sebagai pihak yang

melakukan aktivitas eksplorasi (Operator) di Blok eksploitasi Laut Utara

Jawa dengan pihak yang menyetorkan modal (Non – Operator) yang

dilakukan oleh PT. B.

Dalam hal ini, terdapat informasi tambahan yang harus diketahui oleh

Penulis dan Pembaca dalam perjanjian yang dilakukan oleh sesama

Kontraktor maupun antara Kontraktor dengan Pemerintah Indonesia

selaku BP Migas yang diatur dalam Production Sharing Contract (PSC).

Government of Indonesia Contractors

Ownership (PSC) 71,1538 % 28,8462 %

Sumber : Client’s PSC

Tabel 3.1 Persentase Kepemilikan PSC Kontraktor

Tabel diatas menunjukkan mengenai porsi kepemilikan antara Pemerintah

Indonesia dengan para Kontraktor di area tersebut yang pada dasarnya

porsi kepemilikan tersebut diatur dalam perjanjian Kontrak Kerja Sama

antara kedua pihak berdasarkan PSC. Hasil dari perjanjian tersebut adalah

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

52

Universitas Indonesia

porsi kepemilikan atau pembagian hasil untuk pemerintah sebesar

71,1538% dan untuk para Kontraktor sebesar 28,8462% atas hasil

produksi minyak yang dihasilkan dari lifting minyak tersebut. Porsi

kepemilikan diatas sangat penting dalam perhitungan Pengukuran

pendapatan Perusahaan atas total lifting yang sudah dilakukan dan sebagai

dasar dalam penentuan angka lifting dan perhitungan entitlements yang

boleh diakui oleh Perusahaan.

Selain penjelasan informasi mengenai porsi kepemilikan antara

Pemerintah Indonesia dengan para Kontraktor, di bawah ini terdapat juga

informasi yang harus diketahui Pembaca dan Penulis mengenai peraturan

– peraturan perpajakan yang diatur dalam industri perminyakan di

Indonesia yang pada dasarnya pengenaan pajak ini juga sebagai bahan

utama yang diperuntukkan bagi perhitungan Pengukuran pendapatan

berdasarkan metode Entitlements di PT. ABC. Pada dasanya, pengenaan

pajak yang diberlakukan di industri ini ada 2 yaitu Corporate Income

Taxes (CIT) dan Dividend Taxes. Masing – masing pajak diatas dikenakan

tarif sebesar 35% dan 13% dari total lifting Pengakuan minyak yang

dihasilkan. Jadi total pajak yang dikenakan oleh PT. ABC sebesar 48%.

Setelah mengetahui gambaran umum Perusahaan baik dari tempat program

magang dan Perusahaan PT. ABC yang dijadikan sebagai referensi utama

dalam pembahasan laporan magang ini, maka di bab selanjutnya akan

membahas mengenai pembahasan dan analisis terhadap proses bisnis dan

perlakuan akuntansi untuk siklus pendapatan di PT. ABC.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

53

53 Universitas Indonesia

BAB 4

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Pada bab – bab sebelumnya sudah dijelaskan mengenai landasan teori serta profil

Perusahaan yang akan dibahas dalam laporan magang ini. Berikut ini hasil

pembahasan dan analisis yang dilakukan.

4.1 Proses Bisnis PT. ABC di Industri Perminyakan Indonesia

Sumber: PwC Training Material

Gambar 4.1 Proses Bisnis di Industri Minyak dan Gas (Revenue)

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

54

Universitas Indonesia

Pada gambar diatas menjelaskan mengenai proses bisnis siklus produksi di

industri perminyakan. Dalam hal ini, terdapat proses – proses yang

dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Proses pertama yang dilakukan di saat produksi berlangsung adalah

mengambil cadangan minyak yang terbukti dari dalam tanah

melalui alat utama yang disebut dengan Well Head serta tambahan

alat pendukung yang disebut dengan Christmas Tree yang pada

dasarnya alat tersebut berperan sebagai penopang utama dalam

pengangkatan cadangan minyak yang nantinya hasil dari proses

pengangkatan ini masih bercampur dengan berbagai unsur gas, air

dan sebagainya.

2. Setelah proses pengangkatan tersebut, maka fase atau selanjutnya

adalah pemisahan tahap pertama (Filtering) antara hasil cadangan

minyak dengan campuran selain minyak terutama pemisahan

minyak dengan gas. Pada proses ini, digunakan suatu alat yang

berfungsi untuk memisahkan unsur minyak dengan gas yang

disebut dengan Separator.

3. Selanjutnya, jika pemisahan tersebut berhasil dilakukan, maka hasil

dari produksi tersebut khususnya minyak yang sudah disaring

sebelumnya akan dilanjutkan kepada tahap kedua penyaringan.

Tujuan dari tahap kedua penyaringan ini adalah agar hasil dari

aktivitas ekplorasi dan eksploitasi tersebut benar – benar murni

hasil minyak dan tidak ada unsur – unsur lain selain minyak

melalui alat yang disebut Trafter.

4. Jika tahap kedua proses penyaringan sudah dilakukan, maka hasil

dari eksploitasi minyak tersebut akan disimpan di dalam suatu

tempat tank penyimpanan (Oil Tank Battery) dan hasil minyak

tersebut akan tersimpan selama adanya suatu pembelian dari

konsumen (Buyer).

5. Setelah hasil dari cadangan minyak tersebut tersimpan, maka hasil

dari produksi tersebut akan disalurkan ke pembeli melalui pipa atau

via kapal (Shipping to Buyer). Pada proses inilah, Perusahaan dapat

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

55

Universitas Indonesia

melakukan pengakuan pendapatan disaat Point of Sale via shipping

kapal tersebut.

Pada dasarnya, proses bisnis di siklus eksploitasi dan produksi minyak ini

lebih cenderung kepada proses yang bersifat teknis baik dalam aspek

geologis maupun geofisik. Walaupun proses diatas menjelaskan secara

demikian, pada dasarnya tujuan gambaran proses bisnis diatas lebih

menekankan kepada proses dan prosedur dan memberikan penjelasan

mengenai proses pengakuan pendapatan yang boleh diakui oleh Kontraktor

atau Perusahaan di proses nomor lima.

Selain itu, gambaran proses bisnis dan produksi diatas juga ingin

menjelaskan bahwa aset – aset yang digunakan untuk melakukan aktivitas

eksploitasi di PT. ABC merupakan aset yang dimiliki oleh Pemerintah

walaupun secara substansial, Kontraktor dapat mengakui depresiasi atas

aset tersebut.

Setelah menjelaskan mengenai proses bisnis dalam hal eksploitasi dan

produksi di Perusahaan PT. ABC, maka selanjutnya akan dibahas

mengenai secara spesifik sistem pengendalian internal di siklus pendapatan

PT. ABC.

4.2 Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Sebelumnya terdapat pembahasan mengenai proses bisnis dalam hal

eksploitasi dan produksi di Perusahaan Operator. Dalam hal ini, Penulis

selanjutnya akan membahas mengenai sistem dari pengendalian internal di

siklus pendapatan tersebut melalui walkhtrough process mulai dari proses

lifting sampai dengan proses transfer atau shipping kepada pembeli atas

hasil produksi minyak tersebut. Berdasarkan teori yang sudah dijelaskan di

bab 2 mengenai konsep dasar dari sistem pengendalian internal itu sendiri

yang harus mencakup adanya komponen, seperti proses persetujuan dari

pihak yang berwenang atas suatu transaksi, adanya pemisahan tugas yang

jelas, pencatatan dan pengelolaan dokumen yang baik serta

pendokumentasian transaksi yang dilakukan secara sistematis.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

56

Universitas Indonesia

Dalam sistem pengendalian internal untuk siklus pendapatan di PT. ABC

ini, terdapat 2 proses yang diterapkan yaitu sebagai berikut:

Process Accrual Oil Revenue

Merupakan proses awal yang menjelaskan mengenai prosedur dalam

jumlah minyak yang lifting sampai dengan pencatatan yang dilakukan

dalam pengakuan pendapatan yang masih bersifat akrual untuk internal

PT. ABC itu sendiri.

Financial Analyst(Mrs.X)

Staff Accounting

Lifting Analysis (Dmo & Lifting Oil)

Planned Data

Schedule and Lifting

Departemen Operasional

Departemen Komersial

Approval

Prepare to Input

Journal Accrual

Journal Approval

Journal Approved

Journal Input to ORACLE system that connect to

PT. B

Approval

Document Lifting

Approval

Mrs. Y

Approval for Journal

Mrs. Y

Journal Not Approved

Not Approved

Approved

Sumber : Narative Process PT. ABC

Gambar 4.2 Proses Akrual Pendapatan

Gambar diatas menjelaskan mengenai proses pengakuan dan pencatatan

yang dilakukan oleh PT. ABC.

Pada awalnya, proses penjualan akan selalu dilakukan di setiap akhir bulan

dan pada saat proses lifting tersebut. Dalam hal ini, terdapat seorang

Financial Analyst (Mrs. X) yang mempunyai fungsi sebagai pihak yang

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

57

Universitas Indonesia

mengumpulkan informasi – informasi mengenai jadwal dan jumlah

minyak yang sudah lifting di periode bulan tersebut dari pihak Departemen

Operasional dan Departemen Komersial. Setelah mendapatkan informasi

mengenai jadwal dan jumlah minyak yang lifting tersebut, maka Mrs.X

akan mempersiapkan dokumen analisis yang berisi mengenai jumlah

lifting, perhitungan DMO dan perhitungan nilai atas minyak tersebut yang

selanjutnya perhitungan tersebut akan disesuaikan dengan nilai porsi

kepemilikan yang dikenal dengan istilah over or underlifting (Selisih

lifting dengan perhitungan entitlement). Pada saat itu, dokumen yang berisi

mengenai data – data diatas harus ditinjau dan mendapatkan persetujuan

oleh Mrs. Y yang menjabat sebagai pimpinan Inventory Accounting and

Reporting. Apabila dokumen analisis tersebut tidak mendapatkan

persetujuan dari Mrs. Y, maka dokumen tersebut akan direvisi atau diubah

sesuai dengan total minyak yang lifting tersebut.

Setelah Mrs. X sudah mempersiapkan dokumen yang berisi data – data

tersebut serta sudah ditinjau dan mendapat persetujuan oleh pihak Mrs. Y,

maka selanjutnya pihak Staff Accounting yang berada dibawah wewenang

Mrs. Y akan mempersiapkan jurnal dalam mencatat pengakuan pendapatan

secara akrual ke dalam sistem ORACLE yang digunakan oleh Perusahaan

tersebut. Dalam hal ini, sebelum mencatat jurnal tersebut ke dalam sistem,

nilai serta pengukuran pendapatan tersebut harus terlebih dahulu kembali

untuk ditinjau dan mendapat persetujuan dari pihak Mrs. Y. Apabila terjadi

suatu kesalahan dan harus dikoreksi, maka jurnal tersebut tidak akan

dimasukkan (Posting) dan akan diperbaiki Staff Accounting untuk

membuat jurnal yang sesuai dengan dokumen aktual analisis minyak yang

lifting tersebut.

Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak Mrs. Y atas jurnal tersebut,

maka pencatatan pengakuan pendapatan akan dimasukkan ke dalam sistem

ORACLE dan dicatat ke PT. B sebagai induk Perusahaan PT. ABC.

Setelah itu, PT. B akan mengeluarkan invoice atau faktur ke PT. Induk

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

58

Universitas Indonesia

Perusahaan Utama (holding) yang pada dasarnya hasil produksi dan

pendapatan tersebut akan dikumpulkan dan dilakukan oleh PT. Induk

Perusahaan Utama.

Pencatatan mengenai akrual tersebut dilakukan sebagai berikut:

Dr. A/R PT. B XXX

Cr. Oil Revenue (XXX)

Pada dasarnya, pencatatan yang dilakukan diatas dapat dikategorikan

sebagai pencatatan yang dilakukan antara Anak Perusahaan dengan Induk

Perusahaan (Intercompany Transaction), sedangkan pencatatan dilakukan

yang berkaitan dengan istilah DMO dan over or underlifting yaitu sebagai

berikut:

Dr. DMO Discount and over lifting oil XXX

Cr. Liabilities to PT. B (XXX)

Jurnal yang berkaitan dengan istilah over or underlifting diatas juga

menjelaskan bahwa utang atau piutang tersebut dikategorikan sebagai

utang atau piutang kepada atau dari Pemerintah yang berhubungan dengan

porsi kepemilikan minyak yang lifting berdasarkan kontrak PSC. Jurnal

yang sudah dimasukkan ke dalam sistem ORACLE ini, akan dibalik

(Reversed) secara otomatis di awal bulan selanjutnya.

Procces Actual Oil Revenue

Berdasarkan sub – bab diatas menjelaskan mengenai proses pencatatan

yang dilakukan secara akrual di sistem internal Perusahaan tersebut. Akan

tetapi, pada proses ini terdapat penjelasan proses lifting yang dilakukan

secara aktual yang pada dasarnya konsep dari sistem pengendalian internal

ini dapat dikatakan sama dengan sistem pengendalian internal yang

dilakukan secara akrual walaupun terdapat adanya prosedur yang berbeda

diantara keduanya. Proses akrual dan aktual ini akan selalu terjadi

perbedaan perhitungan diantara keduanya sehingga akan dilakukan

penyesuaian atas angka akrual dengan angka aktual yang dihasilkan pada

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

59

Universitas Indonesia

proses pengukuran pendapatan tersebut yang pada dasarnya hasil dari

selisih tersebut akan dialokasikan sebagai piutang atau utang dari atau

kepada Pemerintah.

Pada dasarnya, perhitungan aktual ini sangat penting karena merupakan

angka yang sebenarnya yang dapat diakui Perusahaan atas pendapatan

tersebut.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai proses lifting yang dilakukan secara

aktual beserta terlampir gambar dari sistem pengendalian internal aktual

tersebut.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

60

Universitas Indonesia

Terminal Staff

Loading Orders Based on WPNB

Approved Loading Orders

Yes

No

Approval(Coordinator Operational

Marine Staff

Lifting Process(Supervised by PT.

ABC, BP MIGAS and Surveyor)

Bill of Lading

Certificate of Origin

Certificate of Quantitiy

Cargo Manifest, etc

Bill of Lading

Certificate of Origin

Certificate of Quantitiy

Cargo Manifest, etc (Copy)

Finance Dept.Jakarta Office

Actual Lifting and Schedule

Operational Dept.Jakarta Office

Financial AnalystMrs. X

Approval by Mrs. Y (Inventory Accounting

and Reporting)

Approved Lifting ReportYes

No

Invoice for DMO

Financial AnalystMrs. X

Review Invoice for DMO by Mrs. Y

Reviewed Invoice DMO

Lifting and DMO Report Based

on Lifting Document

Commercial Manager

Finance ManagerApproval from Finance and Commercial

Manager

Approved Invoice

Yes

BP MigasPartner (PT. B)

Lifting and DMO Report

A

A

Lifting and DMO Report

Input to ORACLE System

Sumber : Narative Process PT. ABC

Gambar 4.3 Proses Aktual Pendapatan

Gambar diatas menjelaskan proses aktual yang dilakukan untuk siklus

pendapatan. Pada proses awal, setiap bulannya Perusahaan akan menerima

suatu pelaporan dari Departemen Operasional dan Departemen Komersial

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

61

Universitas Indonesia

yang pada dasarnya laporan tersebut memberikan informasi mengenai total

produksi yang dihasilkan, total lifting minyak tersebut serta perhitungan

entitlement yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh Mrs. X.

Proses awal yang dilakukan terjadi ketika Staf dari Departemen

Operasional (Terminal Staff) yang akan mempersiapkan pesanan sesuai

dengan perintah dan instruksi yang didasarkan atas WPNB akan minyak

dan pesanan tersebut yang harus mendapat persetujuan dari pihak

Koordinator Operasi (Pimpinan Departemen Operasional). Jika pesanan

atas minyak tersebut (Loading Orders) sudah mendapatkan persetujuan

dari Koordinator Operasional, maka dokumen pesanan tersebut akan

dikirimkan kepada pihak yang bertugas di kapal (Marine Staff) yang akan

mempersiapkan proses lifting yang akan diawasi oleh Pihak PT. ABC, BP

MIGAS dan Kontraktor lainnya (Surveyor). Setelah proses lifting tersebut

sudah dilakukan, maka Marine Staff akan mempersiapkan dokumen lifting

minyak mentah tersebut seperti adanya dokumen Bill of Lading,

Certificate of Quantity, Cargo Manifest, Certificate of Origin dan berbagai

dokumen lainnya. Setelah itu, dokumen – dokumen tersebut akan

dikirimkan kepada bagian Departemen Operasional dan Bagian Keuangan

di Jakarta.

Berdasarkan dokumen – dokumen yang tertera diatas, maka Staf dari

Departemen Operasional tersebut akan mempersiapkan aktual dan jadwal

lifting dari hasil minyak mentah tersebut. Di setiap akhir bulan, Mrs. X

akan mempersiapkan secara keseluruhan laporan lifting (Report) secara

aktual tersebut serta melakukan perhitungan DMO. Hasil dari laporan

tersebut harus mendapatkan persetujuan oleh Mrs. Y (Inventory

Accounting and Reporting). Berdasarkan pelaporan dokumen yang sudah

mendapatkan persetujuan tersebut, maka Mrs. X (Financial Analyst) akan

mempersiapkan Faktur untuk perhitungan DMO. Setelah Mrs. X

(Financial Analyst) mempersiapkan Faktur untuk perhitungan DMO, maka

Faktur tersebut akan ditinjau kembali oleh pihak Mrs. Y (Inventory

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

62

Universitas Indonesia

Accounting and Reporting) dan harus mendapat persetujuan dari Finance

and Commercial Manager. Setelah itu, Faktur DMO dan hasil dari

pelaporan lifting yang asli tersebut akan dikirimkan ke BP MIGAS dan

salinan pelaporan dokumen tersebut akan diberikan kepada pihak PT. B

(Partner). Setelah Mrs. X menyiapkan invoice tersebut, pihak Mrs. X

mengirimkan faktur tersebut beserta dengan dokumen yang mendukung

proses aktual tersebut, kemudian PT. ABC akan meminta PT. B untuk

mencatat pendapatan minyak secara aktual.

4.2.1 Aktivitas Pengendalian Sistem Pengendalian Internal di Siklus

Pendapatan

Dari hasil penjelasan mengenai sistem pengendalian internal mulai dari

proses lifting sampai dengan proses dikeluarkannya invoice atas penjualan

minyak dan perhitungan DMO tersebut, maka dapat dikatakan bahwa dari

sistem pengendalian internal ini cukup efektif serta risiko atas

pengendalian internal tersebut sangat kecil. Hal ini disebabkan karena

mulai dari proses lifting sampai dikeluarkannya invoice sudah

diberlakukannya sistem dasar pengendalian internal melalui adanya

aktivitas pengendalian seperti:

o Accrual Process

Dari penjelasan sistem atau proses akrual diatas, kita dapat melihat

bahwa pada dasarnya sistem ini sudah cukup efektif yang mencakup

adanya aktivitas – aktivitas pengendalian berupa persetujuan

(Approval) mengenai perhitungan total minyak yang diakui sebagai

pendapatan bagi Perusahaan yang dilakukan oleh pihak Mrs. Y

(Inventory Accounting and Reporting). Selain itu, terdapat juga

aktivitas mengenai proses persetujuan (Approval) terhadap jurnal

pendapatan yang akan dimasukkan (Input) dengan persetujuan Mrs. Y

yang nantinya akan dimasukan ke dalam sistem ORACLE tersebut.

Sebagai informasi tambahannya, hal mengenai sistem pengendalian

internal yang sudah dilakukan cukup efektif yang juga didukung

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

63

Universitas Indonesia

dengan sistem pencatatan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan

tersebut yang pada dasarnya jurnal – jurnal yang sudah dimasukkan

(Input) ke dalam sistem ORACLE akan secara otomatis dijadikan

sebagai jurnal pembalik (Reversed) serta pencatatan tersebut juga akan

ditinjau dan mendapat persetujuan dari Mrs. Y (Inventory Accounting

and Reporting). Dari kesimpulan di proses akrual ini, kita dapat

menilai bahwa sesungguhnya sistem yang diterapkan oleh Perusahaan

PT. ABC sudah efektif sehingga risiko – risiko yang akan dihadapi

dapat diminimalisir dan dapat dicegah.

o Actual Process

Sebagai informasi tambahan, pada proses aktual perhitungan

pendapatan, terdapat semacam Shipping Agent or Ship Master yang

bertugas untuk mengkonfirmasikan tanker atau kapal tersebut

mengenai jadwal lifting serta meninjau total jumlah pesanan yang pada

dasarnya jadwal dan jumlah pesanan itu akan mendapatkan persetujuan

oleh pihak Terminal Staff tersebut. Selain itu, terdapat proses loading

orders yang diawasi oleh pihak PT. ABC, BP MIGAS dan para

Surveyors yang melakukan persetujuan secara bersama (Put

Signatures) yang berperan sebagai pihak independen dalam

mengawasi total produksi yang dihasilkan yang dapat dilihat melalui

dokumen lifting minyak yang sudah dilakukan. Selain itu, aktivitas

lainnya adalah Staf Operasi yang selalu memeriksa terlebih dahulu

dokumen mengenai lifting tersebut sebelum didistribusikan serta

mempersiapkan dokumen – dokumen pengangkutan yang disetujui

oleh pihak Koordinator Operasional. Aktivitas lainnya juga dilakukan

pada saat proses pembuatan faktur DMO itu sendiri yang harus

mendapatkan persetujuan dan ditandatangani oleh pihak Finance and

Commercial Manager yang mengindikasikan bahwa segala aktivitas

atau setiap dokumen tersebut selalu adanya aktivitas persetujuan

(Approval) dari pihak – pihak yang terkait dan bersangkutan tersebut.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

64

Universitas Indonesia

Pada dasarnya, sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh pihak

Perusahaan tersebut sudah cukup efektif walaupun terdapat adanya

kemungkinan – kemungkinan risiko yang akan terjadi pada sistem

pengendalian yang diterapkan. Akan tetapi, secara umumnya, proses bisnis

di siklus pendapatan ini sudah cukup memadai dan cukup efektif.

4.2.2 Analisis Risiko dan Sistem Pengendalian Internal

Dari hasil penjelasan mengenai sistem pengendalian internal yang

diterapkan oleh Perusahaan PT. ABC, menjelaskan bahwa sebenarnya

sistem pengendalian internal yang dilakukan sudah cukup efektif walaupun

terdapat kekurangan dan kemungkinan – kemungkinan risiko yang terjadi

baik risiko secara teknis maupun risiko fraud dan error yang akan terjadi

di PT. ABC tersebut. Pada dasarnya, analisis risiko yang dimaksud adalah

analisis yang lebih menitikberatkan kepada kemungkinan risiko terjadinya

kecurangan yang dilakukan dengan sengaja (Fraud) maupun risiko yang

bersifat tidak sengaja (Error).

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dalam proses siklus pendapatan di

PT. ABC terdapat 2 proses:

1. Proses akrual pendapatan perminyakan

Dari proses bisnis diatas, kita dapat melihat dari Gambar 4.2 yang

menjelaskan bahwa terdapat proses approval yang dilakukan oleh

pihak Mrs. Y yang menjabat sebagai Inventory and Accounting

Reporting. Dari jabatan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa

sesungguhnya peranan dari jabatan tersebut sangat penting dan dari

penilaian yang dilakukan oleh PwC itu sendiri mengindikasikan

bahwa sistem pengendalian internal di proses akrual sudah cukup

efektif dengan adanya proses dasar dalam sistem pengendalian

internal itu sendiri seperti proses approval dan sebagainya.

Walaupun kondisi pengendalian internal itu sudah cukup efektif,

terdapat adanya kemungkinan risiko yang akan terjadi. Sebagai

contoh, Jika terjadi kesalahan yang dilakukan mengenai dokumen

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

65

Universitas Indonesia

lifting dan sudah mendapatkan persetujuan oleh pihak tersebut serta

persetujuan atas jurnal akrual yang dicatat, maka proses selanjutnya

mengenai nilai yang tertera di dokumen lifting tersebut akan salah

pula atau adanya indikasi mengenai kecurangan yang dilakukan oleh

pihak Mrs. Y tersebut. Selain itu, pihak yang bertugas untuk

menghitung jadwal dan nilai lifting atas minyak tersebut, juga

berpotensi untuk melakukan tindakan kecurangan yang pada

dasarnya tindakan tersebut lebih kepada nilai yang tercatat di

dokumen lifting tersebut yang tidak sesuai dengan nilai sebenarnya.

Sebagai solusi untuk menghadapi tingkat kemungkinan risiko yang

akan terjadi tersebut, maka seharusnya dalam proses akrual ini

diperlukan penambahan sistem pengecekan yang dilakukan oleh

pihak independen (Independent Checks) mengenai proses akrual

tersebut. Selain itu, pihak Staf Akuntansi yang mempunyai tugas

dalam memasukkan (Input) jurnal akrual pendapatan tersebut akan

menimbulkan risiko pencatatan salah (Error) dan sebagainya.

2. Proses aktual dalam pendapatan perminyakan

Kita dapat melihat bahwa di Gambar 4.3 yang menjelaskan

mengenai proses siklus pendapatan secara aktual dapat dikatakan

lebih kompleks. Akan tetapi, pada proses ini dapat dilihat pula

bahwa sistem pengendalian internal yang diterapkan di Perusahaan

ini cukup efektif dan efisien serta sudah memenuhi pedoman dasar

audit itu sendiri, seperti adanya proses approval, adanya pengecekan

dan diawasi yang dilakukan oleh pihak secara independen seperti

pihak BP MIGAS, serta para Surveyors. Hal tersebut mempunyai

indikasi bahwa sistem pengendalian internal yang diterapkan sangat

baik. Akan tetapi, adanya proses approval yang dilakukan oleh pihak

Mrs. Y juga sangat berperan penting terhadap persetujuan dokumen

– dokumen yang berhubungan dengan lifting minyak mentah

tersebut. Dalam hal ini, adanya indikasi kecurangan oleh pihak

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

66

Universitas Indonesia

tersebut juga dapat memungkinkan terjadinya risiko fraud yang

disebabkan karena tidak adanya penjelasan kerja secara spesifik apa

yang dilakukan oleh Mrs. Y selain melakukan approval.

Pada dasarnya, sistem pengendalian internal yang dilakukan dan

diterapkan oleh PT. ABC sudah cukup efektif. Secara teori, penerapan dari

sistem pengendal ian internal ini sudah melihat kemungkinan –

kemungkinan risiko yang dilihat berdasarkan komponen dan panduan dari

COSO tersebut yang pada dasarnya sistem ini sudah mencakup tujuan

dasar pengendalian tersebut berupa efektivitas dari sistem operasional

Perusahaan, penghasilan laporan keuangan serta sudah mengikuti prosedur

– prosedur peraturan yang sudah diterapkan oleh Manajemen.

Selain itu, kelemahan dari sistem pengendalian internal ini sendiri lebih

kepada tidak adanya pengecekan yang dilakukan pihak independen di

proses akrual walaupun secara aktual terdapat proses tersebut. Selain itu,

kelemahan lainnya digambarkan dalam proses dan peranan posisi jabatan

pihak – pihak yang mempunyai peranan yang sangat penting di posisi

approval oleh Lead Inventory Accounting and Reporting dan sebagainya.

Secara keseluruhan, sistem operasional dan non – operasional perusahaan

di siklus pendapatan ini sudah efektif.

4.3 Perlakuan Akuntansi untuk Pendapatan

Untuk industri minyak dan gas di Indonesia ini, perlakuan akuntansi untuk

pendapatan pada umumnya cukup berbeda dan unik di industri ini karena

pada dasarnya industri ini dikategorikan sebagai specific industry.

Cakupan pembahasan dari perlakuan akuntansi untuk pendapatan ini

adalah Pengakuan (Recognition), Pengukuran (Measurement), Penyajian

(Presentation) dan Pengungkapan (Disclosure).

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

67

Universitas Indonesia

4.3.1 Pengakuan Pendapatan

Sesuai dengan penjelasan dan proses bisnis diatas, maka selanjutnya

membahas mengenai pada saat kapan pendapatan boleh diakui Perusahaan

secara spesifik. Pada dasarnya, di industri perminyakan ini khususnya di

PT. ABC, Pengakuan pedapatan dapat diakui pada saat hasil dari minyak

mentah (Crude Oil) tersebut sudah dipindahkan atau disalurkan (Transfer

or Shipping) ke Pembeli dengan menggunakan media kapal sebagai

penyalur minyak mentah tersebut (Point of Sale).

Sebagai informasi tambahan, untuk memenuhi prosedur proses bisnis

diatas, pada saat penyaluran minyak mentah tersebut Perusahaan akan

melampirkan dokumen – dokumen penting dalam prosedur pengakuan

pendapatannya seperti adanya Bill of Lading, Berita Acara Penyerahan

(BAP) dan dokumen – dokumen lainnya yang mendukung proses

pengakuan pendapatan tersebut. Untuk mendukung pembahasan mengenai

pengakuan pendapatan ini, Penulis akan melampirkan contoh – contoh

dokumen yang sudah disebutkan diatas.

Jika dibandingkan dengan teori secara umumnya, pengakuan pendapatan

tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti pengakuan

pendapatan disaat proses produksi masih berlangsung (During the

Production), pada saat produksi berakhir (End of Production) dan metode

– metode Pengakuan lainnya. Di industri perminyakan ini secara nature –

nya akan atau sudah direalisasikan (Realised or Realizable) dan

didapatkan (Earned) pada saat shipping via kapal yang artinya sesuai

dengan prinsip pengakuan pendapatan berdasarkan pernyataan metode

pengakuan dari Kieso et.al. maupun PSAK 23 (Revisi 2010).

Kesimpulan mengenai pengakuan pendapatan di PT. ABC ini yaitu

Perusahaan dapat mengakui pendapatannya disaat shipping or transfer

kepada Pembeli (Point of Sale).

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

68

Universitas Indonesia

4.3.2 Pengukuran Pendapatan

Cara Pengukuran yang digunakan di dalam industri perminyakan bisa

dikatakan unik, khususnya di sektor eksploitasi dan eksplorasi

perminyakan Indonesia (Upstream sector). Dalam hal ini, terdapat 2

metode yang digunakan dalam Pengukuran pendapatan yaitu sebagai

berikut:

Metode Lifting

Istilah lifting merupakan suatu metode Pengukuran pendapatan yang

dihitung secara kasar (bruto) yang pada dasarnya perhitungan tersebut

hanya melihat jumlah cadangan minyak terbukti (per barrel) yang

lifting ke permukaan bumi.

Sebagai contoh, jika terdapat jumlah kuantitas minyak yang lifting

sejumlah 100 barel, maka pengukuran pendapatan dihitung

berdasarkan jumlah yang lifting tersebut dengan harga yang sesuai

dengan jenis minyak mentah. Contoh perhitungannya adalah sebagai

berikut:

Jumlah Minyak yang lifting : 100 Barrels

Jenis harga minyak (Arjuna) 2011 : $ 112,7/Barrel

Maka hasil dari Pengukuran pendapatan tersebut adalah:

100 Barrels x $ 112,7/Barrel = $ 112.700

Dari hasil perhitungan diatas, maka pengukuran pendapatan yang

boleh dicatat nilainya pada saat sekali lifting adalah US$ 112.700.

Selain itu, metode lifting ini tidak memperhitungkan dan tidak melihat

adanya faktor – faktor seperti istilah yang dikenal dengan First

Tranche Petroleum (FTP), Cost Recovery, Domestic Market

Obligation (DMO) dan faktor – faktor lainnya. Hal ini akan

berdampak kepada perbedaaan hasil perhitungan pendapatan secara

signifikan apabila menggunakan metode ini dibandingkan dengan

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

69

Universitas Indonesia

penggunaan metode entitlements. Selain itu, perbedaan perhitungan

metode ini akan menyebabkan kepada penyesuaian angka lifting yang

akan menyebabkan kepada perubahan nilai pengukuran minyak

tersebut di akhir tahun yang dikenal dengan istilah Net under/over

lifting.

Secara aktual, PT ABC di periode 2011 ini menghasilkan dan

mengangkat total jumlah minyak keseluruhan sebesar 11.689.244

Barrels yang pada dasarnya angka yang dihasilkan tersebut terdiri atas

2 hasil jenis minyak mentah (Crude Oil) dengan perincian data

sebagai berikut:

o Crude Arjuna = 11.013.805 Barrels

o Crude Cinta = 675.439 Barrels

= 11.689.244 Barrels

Dari hasil jumlah kuantitas minyak mentah yang lifting ke permukaan

bumi tersebut, maka selanjutnya melihat nilai atau cara pengukuran

pendapatan yang dihasilkan dengan menggunakan metode lifting ini

yaitu sebagai berikut:

Crude Arjuna Crude Cinta Total

Kuantitas

Jumlah Minyak

(Barrel)

11.013.805 675.439 11.689.244

Harga Minyak

Average Price

(Based on ICP)

US$ 112,96 US$ 111,26 US$ 224,22

Total Lifting US$ 1.244.137.412 US$ 75.147.015 US$ 1.319.284.427

Sumber : PwC Data Client’s

Tabel 4.1 Perhitungan Lifting 2011

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

70

Universitas Indonesia

Dari hasil perhitungan diatas mencerminkan bahwa metode lifting ini

hanya menghitung secara umum dan sederhana yang hanya melihat

jumlah kuantitas minyak dikali dengan harga minyak berdasarkan

ketentuan dari ICP tersebut. Dari hasil angka diatas menunjukkan

bahwa Crude Arjuna menghasilkan angka yang sangat besar dan

material sebesar US$ 1.244.137.412 dibandingkan dengan Crude

Cinta yang dihasilkan sebesar US$ 75.147.915. Hal ini

mengindikasikan bahwa nilai yang dihasilkan pendapatan PT. ABC

sangat besar.

Pada dasarnya, hasil dari nilai atau angka diatas tersebut belum

mencerminkan angka yang sebenarnya berdasarkan metode dan

pengukuran yang digunakan dalam pengukuran pendapatan di industri

perminyakan. Walaupun demikian, perhitungan metode lifting ini

digunakan sebagai dasar perhitungan pendapatan yang akan

digunakan nantinya di metode entitlements. Angka diatas hanya

mencatat jumlah cadangan terbukti minyak yang lifting ke permukaan

bumi dan tidak memperhitungkan faktor – faktor lainnya. Oleh karena

itu, agar Perusahaan dapat mengukur pendapatannya secara andal dan

relevan, maka Perusahaan akan mengukur pendapatannya dengan

menggunakan metode entitlements.

Metode Entitlements

Metode ini merupakan metode utama yang digunakan oleh Perusahaan

– perusahaan yang bergerak di industri perminyakan di Indonesia yang

pada dasarnya metode ini juga sebagai pedoman utama dalam

perhitungan serta pengukuran pendapatan di Perusahaan tersebut yang

sesuai dengan peraturan Undang – Undang industri perminyakan

Indonesia.

Pada dasarnya, metode pengukuran ini sangat kompleks dan metode

ini melihat adanya faktor – faktor seperti FTP, Cost Recovery dan

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

71

Universitas Indonesia

faktor – faktor lainnya yang akan mempengaruhi perhitungan entitled

minyak tersebut.

Di bawah ini terdapat gambar yang menjelaskan cara perhitungan dan

pengukuran pendapatan di PT ABC yaitu:

Sumber: PwC Training Material

Gambar 4.4 Prosedur Perhitungan Entitlements

Gambar diatas menunjukkan mengenai skema cara perhitungan dasar

dalam siklus pendapatan di PT. ABC.

Tahap awal dalam penggunaan metode ini adalah dengan mencatat

jumlah minyak yang terangkat ke permukaan bumi (sama halnya

dengan metode dasar lifting).

Setelah itu, Pemerintah dan Kontraktor di PT. ABC akan mengakui

terlebih dahulu jumlah kuantitas minyak (First Tranche Petroleum)

sebesar 20% dari total lifting atau sama halnya dengan perlakuan

akuntansi di perpajakan yaitu Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

72

Universitas Indonesia

sebelum dikurangi dengan faktor pengurang entitled tersebut yaitu

Cost Recovery.

Setelah jumlah kuantitas minyak tersebut sudah dikurangi FTP, maka

hasil dari pengukuran pendapatan akan dikurangi dengan Cost

Recovery yaitu biaya yang bersifat sebagai pengurang entitled minyak

tersebut. Cost Recovery yang dimaksud mencakup adanya biaya

operasional (Operating Cost), kredit investasi dan beban depresiasi

(Depreciation Expenses) atau dengan kata lain biaya – biaya yang

sudah bersifat recoverable oleh Pemerintah Indonesia.

Setelah sudah dikurangi dengan komponen biaya yang disebutkan

diatas, maka selanjutnya Perusahaan akan memproses nilai atau angka

pendapatan yang dihasilkan sesuai dengan persentase kepemilikan

Perusahaan terhadap hasil produksi minyak tersebut yang

diperhitungkan dari nilai Equity to be split . Angka Equity to be split

tersebut akan di proses lebih lanjut yang nantinya akan ditambah

kembali dengan komponen Cost Recovery setelah adanya pengurangan

pajak baik pajak badan Perusahaan maupun pajak dividen yang

dikenakan kepada Perusahaan sesuai dengan nilai yang dihasilkan

berdasarkan porsi kepemilikan atas produksi minyak tersebut. Angka

porsi kepemilikan tersebut tercantum dalam Production Sharing

Contract (PSC) antara Kontraktor dengan Pemerintah Indonesia yang

melakukan aktivitas eksplorasi dan eksploitasi minyak tersebut beserta

kewajiban kontraktor atau Perusahaan dalam menjual hasil produksi ke

pasar domestik (DMO).

Setelah mengetahui secara teori mengenai cara perhitungan dengan

menggunakan metode entitlements ini, maka selanjutnya akan

membahas cara penilaian dan pengukuran prosedur pendapatan ini

secara aktual di Perusahaan PT. ABC.

Berikut ini adalah perincian cara perhitungan pendapatan dengan

penggunaan metode entitlements:

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

73

Universitas Indonesia

Procedures Calculation Total

Lifting: Q* WAP** (US$)

Arjuna 11.013.805 US$ 112,96 1.244.137.412

Cinta 675.439 US$ 111,26 75.147.015

Total Allocated Lifting (a) 1.319.284.427

Deductions:

FTP 20 % x (a) (263.856.885)

Lifting after FTP (a) – FTP 1.055.427.542

Cost Recovery

Operating Expenses 371.513.672

Depreciation Exp. 24.379.762

Total Cost Recovery (b) 395.893.433

Total Equity to be Split Lifting after FTP – (b) 659.534.108

ABC Revenue’s Share

Equity Share (28,8%) 28,8 % x Equity to be Split 190.250.224

FTP Share 28,8 % x FTP 76.112.563

DMO (25%) 25% x 28,8% x allocated lifting (95.140.704)

DMO Adjustment 351.889

Price Variance 2.401.614

Total 169.172.358

C&D Taxes*** 48% x 169.172.358 (80.061.569)

Total Cost Recovery 395.893.433

Net Revenue 485.004.222

Sumber : PwC Working Paper (Manipulated Amount)

Tabel 4.2 Cara Perhitungan Pendapatan Metode Entitlements 2011

*Q : Quantity of Oil (Barrels)

**WAP : Weighted Average Price Crude Oil for one year

*** C&D Tax : Corporate and Dividend Taxes

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

74

Universitas Indonesia

Dari tabel di atas menunjukkan cara perhitungan yang dilakukan oleh

Perusahaan PT. ABC terhadap nilai yang boleh diakui dan dicatat atas

pendapatan Perusahaan tersebut. Pada awalnya, Perusahaan akan

mencatat jumlah minyak yang lifting selama satu tahun dengan

penggunaan jenis harga minyak yang ditentukan berdasarkan bobot

harga (Weighted Average Price) yang ditentukan berdasarkan harga

ICP. Setelah itu, Perusahaan akan mengurangi jumlah entitled minyak

tersebut dengan FTP yang dikenakan sebesar 20% dari total lifting.

Setelah itu, Perusahaan akan mengurangi jumlah net lifting dengan

adanya faktor Cost Recovery agar menghasilkan nilai Equity to be Split

yang nantinya akan dibagikan kepada Pemerintah dan para Kontraktor.

Dari tabel diatas, kita dapat melihat bahwa kepemilikan PT. ABC

sebesar 28,8% yang berawal dari perhitungan Equity Shares yang

boleh diakui Perusahaan tersebut sebesar US$ 190.250.224 yang

didapatkan dari porsi kepemilikan kontraktor (PSC) dikali dengan

Equity to be Split. Setelah itu, terdapat komponen mengenai FTP

Share yang pada dasarnya angka tersebut didapatkan dari porsi

kepemilikannya terhadap hasil perhitungan FTP secara keseluruhan.

Setelah menghitung prosedur diatas, maka terdapat komponen DMO

sebesar 25% dari total allocated lifting dan porsi kepemilikannya yang

ditujukan agar Perusahaan berkewajiban dalam memberikan hasil

produksinya ke dalam negeri sebesar 25% dengan angka yang

dihasilkan sebesar US$ 95.140.704 dan akan berdampak kepada

pengurangan entitled revenue tersebut. Selain itu, terdapat komponen

perhitungan DMO Adjustment dan Price Variance. Yang dimaksud

denga DMO Adjustment adalah penyesuaian angka yang dilakukan

terhadap jumlah minyak yang lifting yang pada dasarnya dalam kasus

ini faktor – faktor tersebut sebagai penambah entitlement revenue atau

berakibat kepada pengurangan biaya atau jumlah minyak yang

diberikan kepada pasar domestik. Sedangkan yang dimaksud dengan

Price Variance adalah selisih antara penggunaan harga aktual dengan

bobot harga (Weighted Average Price) jenis minyak tersebut. Kedua

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

75

Universitas Indonesia

hal tersebut merupakan faktor sebagai penambah pendapatan atas

Perusahaan tersebut di dalam kasus perhitungan di atas.

Selain itu, yang dimaksud dengan C&D Taxes adalah pengenaan pajak

atas total porsi kepemilikan pendapatan Perusahaan PT. ABC yang

pada dasarnya angka yang dihasilkan sebesar US$ 80.061.569 dengan

persentase pajak sebesar 48% yang terdiri atas Pajak Perusahaan

(Corporate Income Taxes) sebesar 35% dan Pajak Dividen (Dividend)

Taxes sebesar 13%.

Setelah nilai pendapatan tersebut dikurangi dengan pengenaan pajak

atas Perusahaan dan dividennya, maka nilai pendapatan tersebut akan

ditambah dengan Cost Recovery yang akan digantikan oleh Pemerintah

Indonesia kepada para Kontraktor sehingga pendapatan yang boleh

diakui Perusahaan tersebut sebesar US$ 485.004.222.

Dari pengukuran pendapatan diatas juga terdapat pengaruh Cost

Recovery sebagai penambah hasil pendapatan yang boleh diakui

Perusahaan. Pada dasarnya, perlakuan mengenai Cost Recovery ini

diatur dalam perjanjian kontrak kerja sama antara Pemerintah dengan

Kontraktor dalam PSC. Untuk mengetahui lebih spesifik mengenai

Cost Recovery ini, akan dibahas di sub bab terakhir pembahasan.

Pada dasarnya, perhitungan dengan menggunakan metode entitlements

ini cenderung lebih rumit dan kompleks dibandingkan dengan metode

lainnya. Hal ini disebabkan karena proses pengukuran tersebut

ditentukan dari Undang – Undang dasar perminyakan, Pasal 33 ayat 3

UUD 1945, ketentuan Pemerintah selaku BP MIGAS dalam UU

Nomor 22 Tahun 2001 serta PP Nomor 42 Tahun 2002 dan ketentuan

dari PSAK yang menjelaskan mengenai perlakuan akuntansi di

industri minyak dan gas di Indonesia. Walaupun metode ini cukup

kompleks, metode entitlements ini menghasilkan angka pendapatan

yang lebih andal dan relevan serta sebagai metode utama perhitungan

nilai pendapatan yang dihasilkan oleh PT. ABC.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

76

Universitas Indonesia

4.3.3 Penyajian Pendapatan

Pada sub bab diatas sudah dijelaskan mengenai prosedur pengakuan dan

pengukuran pendapatan. Selanjutnya, Penulis membahas mengenai

penyajian (Presentation) pendapatan di pelaporan keuangan di Perusahaan

Operator PT. ABC di sektor hulu perminyakan di Indonesia.

Pada pelaporan keuangan Perusahaan Operator PT. ABC ini, Penyajian

yang dilakukan berupa nilai bersih (Net) dan nilai tersebut sudah

dikenakan pajak (After tax) berdasarkan metode entitlements yang

dijadikan sebagai pedoman utama dalam penyajian angka dari nilai

pendapatan. Gambar dibawah ini merupakan contoh dari penyajian

pelaporan keuangan yang dibuat oleh PT. ABC di tahun 2009 dan 2008.

Sumber : Financial Statement PT. ABC in 2009 and 2008

Gambar 4.5 Contoh Penyajian Angka Pendapatan PT. ABC

4.3.4 Pengungkapan Pendapatan

Dari hasil pelaporan keuangan yang disajikan di PT. ABC di tahun

2008,2009 dan 2011, dapat disimpulkan bahwa pengungkapan pendapatan

dari produksi minyak dan gas bumi diakui berdasarkan metode

entitlements pada saat lifting atas minyak mentah atau produksi. Perbedaan

lifting aktual minyak mentah dan gas bumi menghasilkan piutang kepada

Pemerintah ketika entitlements akhir melebihi lifting minyak mentah dan

gas bumi (Underlifting) kepada Pemerintah dan menghasilkan utang

kepada Pemerintah ketika lifting minyak mentah dan gas bumi melebihi

entitlements final (Overlifting). Volume underlifting dan overlifting dinilai

berdasarkan harga rata – rata tertimbang tahun minyak mentah Indonesia

(ICP) dan harga yang ditetapkan dalam perjanjian jual beli gas yang

bersangkutan (Untuk gas bumi).

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

77

Universitas Indonesia

4.3.5 Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian

Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam PSAK 64 ini mengenai

perlakuan Akuntansi atas biaya pengembalian, akan mempengaruhi

perhitungan nilai atas pengukuran pendapatan yang terjadi di akhir periode

di Perusahaan PT. ABC tersebut. Sebagaimana yang dijelaskan di bab

landasan teori mengenai konsep dasar perlakuan akuntansinya, biaya

pengembalian yang ditanggung oleh Pemerintah atas suatu aktivitas

eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral apabila berhasil menemukan

cadangan terbukti minyak tersebut (Successful Efforts) akan dinilai

berdasarkan harga perolehan atas aset yang digunakan berdasakan aktivitas

eksplorasi tersebut. Pehitungan metode Entitlements yang dilakukan oleh

Perusahaan PT. ABC mencakup adanya biaya pengembalian aktivitas

eksplorasi baik yang bersifat Tangible maupun Intangible Assets yang

dilakukan oleh Pemerintah yang mengindikasikan bahwa PSAK 64 ini

akan mempengaruhi cara nilai perhitungan pendapatan bagi Perusahaan

PT. ABC tersebut.

4.3.6 Tabel Isu Kritis Pendapatan

Pada sub bab sebelumnya sudah dijelaskan mengenai bagaimana cara

perlakuan akuntansi secara keseluruhan untuk pendapatan di industri hulu

minyak dan gas di Indonesia pada Perusahaan Operator PT. ABC.

Dibawah ini terdapat penjelasan penggambaran tabel isu – isu kritis

perlakuan akuntansi untuk pendapatan di industri minyak dan gas ini.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

6878

Universitas Indonesia

Accounting Treatment Theory Implementation Critical Issues Mitigation of Critical Issues

(Auditors Perspectives)

Recognition

When PSAK 23 Transfer of Goods

and Services to Buyer.

Point of Sale via distribution

ship. Cut off

Checked transactions and do the

adjustment in audit period (if

Mistaken)

How Much PSAK 23 Fair Value

Based on WPNB (Quantity) and

ICP (Crude Price) Accuracy

Checked to WPNB and ICP for

recorded transactions

Measurement

Lifting PSAK 29 Actual Lifting Actual Lifting Crude Price Accuracy

Checked Variance between WAP*

and actual price for crude oil

Entitlements PSAK 29 Actual Lifting

adjusted with FTP, Cost

Recovery and etc.

Actual Lifting Adjusted with

FTP, Cost Recovery and etc

Crude Price Accuracy,

Changes of Government

Regulation

Variance between WAP and actual

price, comply with the changes of

regulation

Presentation PSAK 23 Net and After tax

Amount. Net and after tax amount Accuracy, Tax Regulation

Checked and Reconciled the price in

net and after tax

Disclosure

Methods PSAK 29 Entitlements Entitlements Accuracy Checked the quantity and price of oil

Difference Amount PSAK 29 Allocated to

Receivable and Payable to

Government.

Overlifting (Amount due to

Government), Underlifting

(Amount due from Government)

Accuracy, Classification,

Rights and Obligation

Do the classification account for

entitlement calculation

Tabel 4.3 : Tabel Isu Kritis Perlakuan Akuntansi Pendapatan

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

79

Universitas Indonesia

Pada tabel di atas menjelaskan mengenai 4 perlakuan akuntansi untuk

pendapatan yang dibahas mulai dari Pengakuan (Recognition), Pengukuran

(Measurement), Penyajian (Presentation) dan Pengungkapan (Disclosure)

yang pada dasarnya keempat perlakuan akuntansi itu sendiri akan

membandingkan antara teori dengan praktik yang dilakukan di industri

hulu minyak dan gas di Indonesia tersebut. Selain itu, tabel di atas juga

menjelaskan mengenai isu – isu kritis yang terjadi pada masing – masing

perlakuan akuntansi itu sendiri serta mitigasi atau penyelesaian atas

masalah dari isu kritis tersebut yang pada dasarnya penyelesaian atas

masalah tersebut dilihat dari perspektif Auditor atas risiko audit di dalam

siklus pendapatan.

Dari sisi pengakuan, kita dapat melihat bahwa secara teori yang

didasarkan atas PSAK 23 (Revisi 2010) menjelaskan bahwa pengakuan

pendapatan dilakukan ketika terjadinya pengiriman barang atau jasa

kepada Pembeli (Transfer Goods or Risk) atau dengan kata lain sudah

diselesaikannya kewajiban penjual dalam memproduksi barang atau jasa

tersebut serta pencatatan nilai yang dilakukan berdasarkan nilai wajar.

Pada saat pengimplementasian yang dilakukan di Perusahaan Operator

PT. ABC, Perusahaan dapat mengakui pendapatannya pada saat minyak

mentah tersebut sudah disalurkan kepada pembeli via kapal penyalur serta

pengukuran pendapatan yang dilakukan berdasarkan harga aktual ICP

serta jumlah kuantitas minyak yang lifting (Sudah dipesan oleh Pembeli)

berdasarkan WPNB. Dalam hal ini, isu yang akan dibahas atau risiko atas

audit di siklus tersebut adalah mengenai transaksi yang terjadi setelah

tanggal cut off yang terdapat kecenderungan bahwa Perusahaan Operator

dalam pencatatannya tidak sesuai dengan periode pengakuannya yang

artinya cenderung akan mencatat pendapatannya secara overstated di saat

sebelum periode cut off yang pada dasarnya nature dari transaksi tersebut

akan terjadi pada tahun setelah tanggal cut off. Selain itu, terdapat

perbandingan harga antara nilai wajar yang ditentukan dari ICP dengan

bobot harga minyak tersebut (Weighted Average Price) yang kedepannya

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

80

Universitas Indonesia

akan terjadi perbandingan harga diantara keduanya. Untuk menyelesaikan

masalah isu tersebut, maka cara yang dapat dilakukan oleh Auditor apabila

terdapat masalah pengakuan pendapatan di atas adalah dengan

mengevaluasi dan meninjau ulang transaksi pendapatan tersebut serta

perlu dilakukannya penyesuaian angka apabila terjadi kesalahan yang

dilakukan. Selain itu, Auditor juga harus melihat hasil pendapatan yang

dihasilkan berdasarkan Financial Quarterly Report (FQR) untuk dapat

melihat progress dan isu pengakuan pendapatan dari transaksi tersebut.

Dari sisi pengukuran pendapatan, kita dapat melihat bahwa secara teori

dan praktik yang dilakukan mengenai perlakuan dan metode akuntansi itu

sendiri pada dasarnya sama. Isu kritis atau risiko audit yang dibahas dalam

pengukuran pendapatan ini lebih kepada pencerminan pencatatan yang

dilakukan secara akurat atau tidak. Untuk mengatasinya masalah atas

risiko tersebut, dapat dilakukan dengan melihat selisih antara bobot harga

minyak tersebut berdasarkan ICP dengan aktual harga minyak pada saat

transaksi. Dari aspek Auditor, hal tersebut bertujuan untuk melihat apakah

nilai yang disajikan dan diukur oleh Perusahaan tersebut sudah akurat atau

tidak yang akan mencerminkan apakah Sistem Pengendalian Internal (SPI)

pada pendapatan di Perusahaan tersebut sudah efektif atau sebaliknya.

Dari aspek penyajian pendapatan, secara teori dan praktik yang dilakukan

dapat dijelaskan bahwa penyajian dari nilai pendapatan itu sendiri akan

dilakukan berdasarkan metode bersih (Net) serta pendapatan tersebut

sudah dikenakan pajak Perusahaan (Revenue After Tax). Isu kritis atau

risiko audit yang dibahas dalam aspek penyajian pendapatan ini adalah

ketepatan nilai dan perubahan regulasi mengenai perpajakan yang pada

dasarnya untuk mengatasi isu kritis ini dapat dilakukan dengan

mengevaluasi dan merekonsiliasi jumlah pendapatan dari minyak tersebut

dari aspek Auditor. Selain itu, untuk mempertahankan konsistensi dari

penyajian angka pendapatan ini, Auditor dan Perusahaan harus selalu

peduli atau selalu update atas metode penyajian dan perubahan regulasi

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

81

Universitas Indonesia

dari aturan perpajakan yang dilakukan agar menghasilkan nilai yang andal

dan relevan.

Dari aspek pengungkapan pendapatan, kita dapat melihat bahwa metode

yang digunakan di industri hulu minyak dan gas di Indonesia ini

menggunakan metode entitlements sebagai pembahasan utama mengenai

disclosure dari siklus pendapatan ini. Pada dasarnya, penggunaan metode

ini akan mengakibatkan kepada selisih antara nilai lifting yang dihasilkan

yang juga berdampak kepada perbedaan angka pendapatan yang dikenal

dengan istilah over or underlifting, yang pada dasarnya apabila terjadi

underlifting akan dialokasikan sebagai piutang bagi Perusahaan Operator

dan sebaliknya apabila terjadinya overlifting akan menghasilkan utang

kepada Pemerintah dari Perusahaan Operator tersebut. Perlakuan

akuntansi di atas merupakan metode yang harus dilakukan oleh

Perusahaan Operator. Dalam hal ini, Auditor harus meninjau metode yang

diterapkan oleh Perusahaan itu sendiri. Isu kritis atau risiko audit yang

dibahas dan dikhawatirkan dari aspek Auditor dalam hal ini adalah

kewajiban yang harus dilakukan Perusahaan untuk menjelaskan mengenai

penggunaan metode dan pengklasifikasian akun dalam perhitungan

pendapatan di industri hulu minyak dan gas di Indonesia ini.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

82 Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan laporan magang ini, Penulis

menyimpulkan bahwa proses bisnis yang terjadi di siklus pendapatan

industri perminyakan Indonesia ini cukup kompleks yang disebabkan

karena industri ini dikategorikan sebagai industri yang bersifat Specific

Industry. Pada dasarnya, laporan magang ini juga membahas mengenai

proses awal konsep dari perlakuan akuntansi untuk pendapatan itu sendiri

mulai dari aspek pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan

serta membahas mengenai sistem pengendalian internal di siklus

pendapatan di industri hulu minyak dan gas di Indonesia tersebut di PT.

ABC. Selain itu, laporan ini juga membahas mengenai penilaian atas

sistem pengendalian internal (SPI) yang diterapkan serta perlakuan

pengembalian biaya atas aktivitas eksplorasi dan evaluasi sumber daya

mineral yang dilakukan oleh Pemerintah berdasarkan ketentuan dari PSAK

64 (ED 2011) dan ketentuan – ketentuan lainnya.

Pada awal pembahasan laporan magang ini, Penulis membahas mengenai

gambaran proses bisnis produksi di siklus pendapatan yang berawal dari

proses lifting sampai dengan pengakuan pendapatan secara umumnya yang

pada dasarnya alasan utama mengapa Penulis membahas proses bisnis ini

adalah untuk menunjukkan dan menitikberatkan kepada proses pengakuan

pendapatan yang dilakukan oleh PT. ABC itu sendiri.

Pada awalnya, proses pengakuan pendapatan yang terjadi dilakukan pada

saat Perusahaan tersebut sudah mengirimkan hasil dari aktivitas eksploitasi

dan produksi minyak mentah tersebut telah dikirim dan disalurkan via

kapal atau pipa penyalur. Dengan kata lain, secara implementasinya proses

pengakuan pendapatan itu sendiri dapat diakui Perusahaan pada saat

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

83

Universitas Indonesia

shipping atau terjadi pemindahan ke Pembeli baik berupa barang maupun

risiko (Point of Sale) yang sesuai dengan teori dasar pengakuan

pendapatan berdasarkan PSAK 23 (Revisi 2010) dan Kieso et.al.

Selain itu, proses dari pengukuran pendapatan berdasarkan industri ini

dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu metode lifting sebagai metode

dasar dalam perhitungan jumlah minyak yang terangkat ke permukaan

bumi yang tidak melihat faktor – faktor seperti DMO, First Tranche

Petroleum (FTP), perhitungan pajak dan lain – lain walaupun secara

prosedur tersebut dilakukan dengan cara sederhana dibandingkan dengan

metode entitlements yang dapat dikatakan cukup kompleks yang melihat

adanya faktor – faktor yang telah disebutkan diatas. Walaupun demikian,

metode entitlements ini akan menghasilkan nilai yang dapat diandalkan

dan relevan yang boleh diakui oleh Perusahaan PT. ABC serta dijadikan

sebagai perhitungan utama dalam pendapatan tersebut. Dari kedua metode

di atas, akan selalu terjadi perbedaan angka pendapatan yang dihasilkan

yang akan berdampak kepada penyesuaian angka lifting yang disebut

dengan net over or underlifting yang akan dialokasikan sebagai utang atau

piutang kepada atau dari Pemerintah oleh Kontraktor berdasarkan

ketentuan dari PSC itu sendiri.

Selain itu, laporan ini juga membahas mengenai sistem pengendalian

internal yang diterapkan oleh Perusahaan PT. ABC yang pada dasarnya

Perusahaan tersebut menerapkan 2 proses utama dalam pencatatan

pendapatan itu sendiri yaitu proses Accrual Oil – Revenue dan Proses

Actual Oil – Revenue. Yang dimaksud dengan proses akrual itu sendiri

adalah proses yang bertujuan untuk mencatat jurnal pendapatan yang

diperuntukkan bagi internal Perusahaan tersebut yang nilainya didasarkan

atas total minyak yang lifting ke permukaan bumi sedangkan proses aktual

di siklus ini adalah proses yang memfokuskan kepada nilai aktual

pendapatan atas total minyak mentah tersebut yang akan berpengaruh

terhadap pembagian dan penyesuaian nilai angka pendapatan berdasarkan

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

84

Universitas Indonesia

porsi kepemilikan antara para Kontraktor dengan Pemerintah yang sudah

dicatat berdasarkan proses akrual ini.

Selain itu, terdapat pembahasan mengenai perlakuan akuntansi untuk

pendapatan yang dilihat dari aspek pengakuan, pengukuran, penyajian dan

pengungkapan yang juga dapat dilihat dari tabel isu kritis dari perlakuan

akuntansi pendapatan. Pada dasarnya, terdapat perbedaan konsep dari

perlakuan akuntansi itu sendiri di industri minyak dan gas di Indonesia

baik dari aspek pengukuran maupun pengungkapannya. Walaupun

demikian, untuk konsep penyajian dan pengakuan dari pendapatan itu

sendiri hampir sama dengan konsep pengakuan pendapatan secara

umumnya

Sebagai tambahannya, biaya pengembalian yang diatur dalam PSAK 64

(ED 2011) juga akan mempengaruhi nilai pendapatan yang dihasilkan di

akhir periode yang pada dasarnya PSAK 64 ini membahas mengenai

konsep perlakuan akuntansi atas biaya yang diganti oleh Pemerintah

terhadap Kontraktor – kontraktor tersebut apabila menemukan cadangan

minyak yang terbukti.

Sebagai informasi tambahan, laporan magang ini juga membahas

mengenai penilaian atas sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh

Perusahaan PT. ABC. Dari hasil analisis diatas, Penulis menyimpulkan

bahwa sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh Perusahaan

tersebut sudah efektif walaupun terdapat kemungkinan kecil adanya risiko

– risiko yang terjadi dari proses dan perlakuan atas pendapatan tersebut.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

85

Universitas Indonesia

5.2 SARAN

Dari hasil pembahasan analisis di bab 4 serta hasil dari kesimpulan dari

laporan magang ini, Penulis menyarankan agar sistem pengendalian

internal yang dilakukan oleh Perusahaan PT. ABC sebaiknya perlu

ditambahkan prosedur pengecekan atau tinjauan kembali yang dilakukan

oleh pihak independen di proses akrual Perusahaan tersebut agar hasil dari

pencatatan tersebut menghasilkan angka yang sesuai dengan nilai aktual

minyak mentah yang lifting tersebut (Accuracy). Selain itu, dibutuhkan

suatu proses penjelasan pekerjaan (Job Description) yang jelas terhadap

pihak – pihak yang mempunyai peranan dan jabatan penting di proses

siklus akrual maupun aktual tersebut seperti pihak Mrs. Y yang berperan

sebagai Lead Inventory Accounting and Reporting dan pihak Financial

Analyst (Mrs. X).

Selain itu, terdapat saran utama yang dibutuhkan untuk Peneliti

selanjutnya akan pemilihan topik mengenai proses bisnis dan perlakuan

akuntansi untuk pendapatan itu sendiri di industri hulu minyak dan gas di

Indonesia ini yaitu sebagai berikut:

1. Penulis berharap agar Peneliti selanjutnya dapat memahami secara

spesifik isu mengenai perlakuan akuntansi untuk pendapatan itu

sendiri yaitu dengan cara melihat perubahan regulasi (Update)

mengenai PSC Accounting itu sendiri dengan US GAAP serta

IFRS.

2. Menjelaskan secara spesifik mengenai proses bisnis dan produksi

yang terjadi kepada Perusahaan yang bergerak di industri minyak

dan gas dengan cara terlibat langsung ke lapangan mengenai sistem

pengendalian internal di Perusahaan yang akan diteliti selanjutnya

guna melihat kemungkinan – kemungkinan risiko baik besar

maupun kecil terjadinya risiko tersebut baik dari aspek teknis

maupun non – teknis.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

86

Universitas Indonesia

3. Penulis selanjutnya harus meneliti lebih lanjut mengenai perjanjian

yang dibuat oleh Pemerintah selaku BP MIGAS dengan para

Kontraktor yang menjalankan aktivitas eksplorasi dan eksploitasi

atas hasil produksi minyak dan gas di Indonesia yang bertujuan

untuk mengetahui porsi kepemilikan produksi antara para

Kontraktor dengan Pemerintah agar hasil nilai pendapatan yang

dihasilkan dapat dinilai secara akurat.

4. Peneliti selanjutnya harus dapat memperdalam secara spesifik

mengenai wewenang dan tugas dari BP MIGAS selaku pihak dari

Pemerintah untuk melihat apakah hasil produksi minyak dari porsi

kepemilikan yang dimiliki oleh Pemerintah akan berdampak

kepada defisit APBN negara akan subsidi BBM yang dipicu dari

hasil minyak mentah milik Pemerintah tersebut dijual dengan harga

Fair Value atau At Cost yang terdapat dalam kasus Petral.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

87

87 Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Arens et.al. (2010). Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach

(13th

Edition). New Jersey: Pearson Education.

Deertz, William C. et.al. (2010). Oil and Gas in Indonesia, Investment and

Taxation Guide. Indonesia: PricewaterhouseCoopers.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2011). Exposure Draft Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan 64: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral.

Indonesia.

Dolson, Mary, et.al. (2011). Financial reporting in the oil and gas industry:

International Financial Reporting Standards (2nd

Edition). United

Kingdom: PricewaterhouseCoopers.

Financial Accounting Standard Boards. (2008). US GAAP Number 5. United

States.

Financial Accounting Standard Boards. (2008). US GAAP Number 6. United

States.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 12:

Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama (Revisi 2007). Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 23:

Pendapatan (Revisi 2010). Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia. (1990). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 29:

Akuntansi Minyak dan Gas Bumi (Revisi 1990). Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 39:

Akuntansi Kerjasama Operasi (Revisi 2007). Indonesia.

Kieso et. al. (2012). Intermediate Accounting: Volume 2 (IFRS Edition). Asia:

John Wiley & Sons (Asia).

Moeller, Robert R. (2009). Brink’s Modern Internal Auditing: A common body of

knowledge (7th

Edition). New Jersey: John Wiley & Sons.

BP MIGAS. (2001). Undang – Undang No.22 Tahun 2001. Indonesia.

BP MIGAS. (2002). Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2002. Indonesia.

Schroeder, Kenneth L. (2005). Most Valuable Executive. Wisconsin.

Tanudiredja, Irhoan et.al. (2010). US GAAP, IFRS and Indonesian GAAP:

Similarities and Differences. Indonesia: PricewaterhouseCoopers.

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

88

Universitas Indonesia

http://www.esdm.go.id/publikasi/harga-energi/cat_view/58-publikasi/249-harga-

energi/250-harga-minyak-mentah-ind.html

http://www.bpmigas.go.id/blog/category/regulasi/

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

89

CONTOH LAMPIRAN DOKUMEN

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 108: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

90

DOKUMEN INVOICE

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 109: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

91

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 110: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

92

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 111: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

93

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 112: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

94

DOKUMEN BILL OF LADING

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 113: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

95

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 114: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

96

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 115: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

97

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 116: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

98

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 117: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

99

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 118: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

100

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 119: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

101

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 120: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

102

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 121: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

103

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 122: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

104

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 123: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

105

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 124: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

106

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 125: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

107

DOKUMEN PSC

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 126: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

108

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 127: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

109

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 128: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

110

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 129: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

111

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 130: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

112

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 131: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

113

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 132: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

114

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 133: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

115

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 134: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

116

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 135: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

117

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 136: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

118

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 137: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

119

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 138: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

120

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 139: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

121

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012

Page 140: UNIVERSITAS INDONESIA PEMAHAMAN PROSES …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314692-S-Gunawan Satrio Mohammad.pdf · Perlakuan Akuntansi PSAK 64 atas Biaya Pengembalian ... 25 . Gambar

122

Pemahaman proses..., Gunawan Satrio Mohammad, FE UI, 2012