universitas indonesia studi faktor penarik...
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS INDONESIA
STUDI FAKTOR PENARIK NYAMUK
PADA ALAT PERANGKAP NYAMUK
BERBASIS FOTOKATALISIS
SKRIPSI
ANGELA JESSICA STEPHANIE
0706269621
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM SARJANA
DEPOK
JANUARI 2011
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
UNIVERSITAS INDONESIA
STUDI FAKTOR PENARIK NYAMUK
PADA ALAT PERANGKAP NYAMUK
BERBASIS FOTOKATALISIS
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
ANGELA JESSICA STEPHANIE
0706269621
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
DEPOK
JANUARI 2011
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Angela Jessica Stephanie
NPM : 0706269621
Tanda Tangan :
Tanggal : 7 Januari 2011
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Angela Jessica Stephanie
NPM : 0706269621
Program Studi : Teknik Kimia
Judul Skripsi : Studi Faktor Penarik Nyamuk pada Alat
Perangkap Nyamuk Berbasis Fotokatalisis
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Slamet, MT. ( )
Penguji : Ir. Dewi Trisantini, MT. PhD. ( )
Penguji : Ir. Setiadi, M. Eng. ( )
Penguji : Prof. Dr. Ir. M. Nasikin, M. Eng ( )
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 6 Januari 2011
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
iv
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang telah mendampingi penulis dalam pembuatan makalah skripsi ini.
Berkat penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah skripsi dengan
judul “Studi Faktor Penarik Nyamuk Pada Alat Perangkap Nyamuk
Berbasis Fotokatalisis” untuk memenuhi tugas skripsi. Secara khusus dan
mendalam penulis ingin pula mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir.
Slamet, MT. yang selalu sabar dan bersedia meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penyelesaian makalah skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Widodo W. Purwanto, DEA selaku Ketua Departemen Teknik
Kimia FTUI;
2. Mas Ijal, Mas Eko, dan Kang Djajat sebagai penanggung jawab
laboratorium yang selalu mendampingi selama penelitian;
3. Saudari Catherine, Saudara M. Alfat, Saudara Bugi Setiadi dan Saudara
Didit Kuncorodjati yang telah membantu memfasilitasi penyediaan
literatur dalam menyusun tinjauan pustaka dalam skripsi ini;
4. Ayuko, Edi, Ikha, Winda, dan Diana yang sudah membantu pencarian
sumber dan saling bertukar informasi yang ada.
5. Cynthia, David, Erica, Hendro, Humala, Kevin, Rudy, Valentina, dan
keluarga yang setia memberikan dukungan dan doa.
Terima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga
tulisan ini bermanfaat bagi pembaca dan memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Depok, 7 Januari 2011
Angela Jessica Stephanie
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Angela Jessica Stephanie
NPM : 0706269621
Program Studi : Teknik Kimia
Departemen : Teknik Kimia
Fakultas : Fakultas Teknik
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Studi Faktor Penarik Nyamuk Pada Alat Perangkap Nyamuk Berbasis
Fotokatalisis
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/for-
matkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 7 Januari 2011
Yang menyatakan
(Angela Jessica Stephanie)
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
vi Universitas Indonesia
ABSTRAK
Nama : Angela Jessica Stephanie
Program Studi : Teknik Kimia
Judul : Studi Faktor Penarik Nyamuk Pada Alat Perangkap
Nyamuk Berbasis Fotokatalisis
Alat perangkap nyamuk berbasis fotokatalisis dalam penelitian ini menggunakan
komposit TiO2-Activated Carbon (AC) dengan komposisi 15% AC. Studi yang dilakukan
adalah mengenai faktor penarik nyamuk yaitu spektrum panas yang dihasilkan oleh
proses rekombinasi serta CO2 dan udara lembab. Pengujian kinerja dilakukan untuk
melihat kemampuan menangkap nyamuk yang dikaitkan dengan profil suhu udara di
sekitar alat. Hasil pengujian menunjukkan alat perangkap nyamuk berbasis fotokatalisis
terbukti lebih efektif dibandingkan dengan alat perangkap yang hanya menggunakan
lampu UV saja atau dialiri CO2 dan udara lembab. Hasil rekombinasi berupa spektrum
panas memegang peranan penting dalam penarikan nyamuk ke alat perangkap.
Kata kunci: fotokatalisis, nyamuk, rekombinasi
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
vii Universitas Indonesia
ABSTRACT
Name : Angela Jessica Stephanie
Study Program : Teknik Kimia
Title : Study of Mosquito Attractants for Photocatalytic
Mosquito Trap
Photocatalytic mosquito trap in this study using composit of TiO2-Activated
Carbon (AC) with compositition 15% AC. Study concerns about heat spectrum which is
produced by recombination process and CO2 and humid air. The purpose of performance
testing is to observe capability of this device in trapping nosquito related to the air
temperature profile. Result shows photocatalytic mosquito trap is more effective than
device which only consists of UV light or stream of CO2 and humid air. Recombination
outcome, which is heat spectrum, plays important role in attracting mosquitos into the
device.
Key words: photocatalytics, mosquito, recombination
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
viii
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT .......................................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5 1.4 Batasan Masalah ........................................................................................... 5 1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6 2.1 Faktor Penarik Nyamuk terhadap Manusia................................................... 6 2.2 Waktu Aktif Nyamuk .................................................................................... 8 2.3 Fotokatalisis .................................................................................................. 9
2.3.1 Titanium Dioksida sebagai Fotokatalis ................................................ 10 2.3.2 Mekanisme Fotokatalisis TiO2 ............................................................. 11
2.4 Adsorpsi ...................................................................................................... 14 2.4.1 Adsorben Karbon Aktif ........................................................................ 15 2.4.2 Adsorben sebagai Penyangga TiO2 ...................................................... 15
2.5 Perkembangan Alat Perangkap Nyamuk .................................................... 17 2.5.1 Perangkap New Jersey ......................................................................... 17 2.5.2 Perangkap CDC ................................................................................... 18 2.5.3 Perangkap AMSS ................................................................................. 19
2.5.4 Perangkap EVS .................................................................................... 19 2.6 Penelusuran Paten dan Penelitian Terkait ................................................... 21
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 27 3.1 Diagram Alir Penelitian .............................................................................. 27 3.2 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................... 27
3.3 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 28 3.3.1 Preparasi Alat Perangkap Nyamuk ...................................................... 28 3.3.2 Pelapisan Fotokatalis - Adsorben ......................................................... 33 3.3.3 Pengujian Kinerja Prototipe Alat Perangkap Nyamuk ........................ 35
3.3.3.1 Pengujian Kinerja Karbon Dioksida dan Udara Lembab sebagai
Penarik Nyamuk .......................................................................... 36 3.3.3.2 Pengujian Kinerja Spektrum Panas sebagai Penarik Nyamuk ...... 36 3.3.3.3 Pengujian Kinerja Fotokatalis ....................................................... 37
3.4 Variabel Penelitian ...................................................................................... 38 3.5 Teknik Pengambilan Data ........................................................................... 38
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
ix Universitas Indonesia
3.6 Pengolahan Data Hasil Penelitian ............................................................... 38
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 39 4.1 Alat Perangkap Nyamuk Berbasis Fotokatalisis ......................................... 39 4.2 Pelapisan Panel Fotokatalis Adsorben ........................................................ 39 4.3 Pengujian Kinerja Karbon Dioksida dan Udara Lembab sebagai Penarik
Nyamuk ..................................................................................................... 41 4.4 Pengujian Kinerja Spektrum Panas sebagai Penarik Nyamuk .................... 43
4.4.1 Hasil perlakuan UV + non TiO2-15% AC ........................................... 43 4.4.2 Hasil perlakuan UV + TiO2-15% AC .................................................. 45
4.5 Pengujian Kinerja Fotokatalis ..................................................................... 49
BAB 5 KESIMPULAN ....................................................................................... 54 DAFTAR REFERENSI ........................................................................................ 55
LAMPIRAN .......................................................................................................... 62
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
x Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Spektrum Sinar ................................................................................... 8 Gambar 2. 2 Struktur Kristal TiO2 ........................................................................ 11 Gambar 2. 3 Ilustrasi Foto-eksitasi dan De-eksitasi pada Semikonduktor TiO2 .. 12 Gambar 2. 4 Mekanisme Degradasi Polutan pada Adsorben sebagai Penyangga
TiO2 .................................................................................................. 16 Gambar 2. 5 Perangkap New Jersey ..................................................................... 17 Gambar 2. 6 Perangkap CDC ................................................................................ 18 Gambar 2. 7 Perangkap AMSS ............................................................................. 19 Gambar 2. 8 Perangkap EVS ................................................................................ 19
Gambar 2. 9 Mosquito and Biting Insect Attracting and Killing Apparatus ........ 21 Gambar 2. 10 Mosquito Trap ................................................................................ 22 Gambar 2. 11 Mosquito Control Device ............................................................... 22 Gambar 2. 12 Alat Perangkap Nyamuk Berbasis Fotokatalis berdasarkan
Sertifikasi Paten International No. PCT/KR/01-00427 ................ 23 Gambar 2. 13 Prototipe Alat Perangkap Nyamuk Yusim ..................................... 24 Gambar 2. 14 Prototipe Alat Perangkap Nyamuk Catherine ................................ 26 Gambar 2. 15 Prototipe Optimasi Alat Perangkap Nyamuk Slamet ..................... 26
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian secara Umum ............................................ 27 Gambar 3. 2 Diagram Alir Perancangan Konfigurasi Alat Perangkap Nyamuk .. 28 Gambar 3. 3 Rancangan Alat Perangkap Nyamuk ............................................... 29
Gambar 3. 4 Bagian yang Dilapisi Fotokatalis-Adsorben .................................... 29 Gambar 3. 5 Pemasangan termokopel yang dihubungkan dengan data akuisisi
Adamtech ......................................................................................... 30 Gambar 3. 6 Sumber karbon dioksida pada Alat Perangkap Nyamuk.................. 30 Gambar 3. 8 Diagram alir pelapisan dan karakterisasi fotokatalis – adsorben ..... 33 Gambar 3. 9 Diagram Alir Pelapisan Fotokatalis-Adsorben ................................ 35 Gambar 3. 10 Diagram Alir Pengujian Kinerja Alat Perangkap Nyamuk ............ 36
Gambar 4. 1 Pengujian pada cuaca cerah ............................................................. 42
Gambar 4. 2 Pengujian pada cuaca hujan ............................................................. 42 Gambar 4. 3 Pengujian ke-1 untuk perlakuan UV + non TiO2-15%AC(berawan)43
Gambar 4. 4 Pengujian ke-2 untuk perlakuan UV + non TiO2-15%AC(berawan,
hujan ringan) .................................................................................... 44
Gambar 4. 5 Pengujian ke-1 panel A untuk perlakuan UV + TiO2-15%AC (hujan
sedang, berawan) .............................................................................. 45 Gambar 4. 6 Pengujian ke-2 panel A untuk perlakuan UV + TiO2-15%AC
(berawan,hujan ringan) .................................................................... 45 Gambar 4. 7 Pengujian ke-1 panel B untuk perlakuan UV + TiO2-15%AC
(berawan) ......................................................................................... 47 Gambar 4. 8 Pengujian ke-2 panel B untuk perlakuan UV + TiO2-15%AC (hujan
ringan) .............................................................................................. 47
Gambar 4. 9 Pengujian ke-3 panel B untuk perlakuan UV + TiO2-15%AC (hujan
ringan) .............................................................................................. 47
Gambar 4. 10 Perbandingan T1 untuk panel non katalis dan panel katalis .......... 48
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
xi Universitas Indonesia
Gambar 4. 11 Hasil Pengujian 1 ........................................................................... 49 Gambar 4. 12 Hasil Pengujian 2 ........................................................................... 50 Gambar 4. 13 Mekanisme penarikan nyamuk ...................................................... 51
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
xii Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 State of the art ........................................................................................ 2
Tabel 2. 1 Besarnya Celah Pita Energi Berbagai Fotokatalis ............................... 10 Tabel 2. 2 Ukuran Pori dalam Karbon Aktif ......................................................... 15 Tabel 2. 3 Perbandingan Perangkap Nyamuk dan Faktor Penarik ....................... 20
Tabel 4. 1 Penambahan Berat TiO2 – 15% AC pada Panel .................................. 40
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
1 Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Iklim tropis di Indonesia sangat membantu dalam pertumbuhan nyamuk di
mana-mana. Nyamuk dapat menularkan berbagai jenis penyakit, antara lain:
demam berdarah, malaria dan filariasis. Setiap tahun, nyamuk penular penyakit
masih dengan leluasa menyebarkan virus dan parasit, menyebabkan sekitar 1.62
juta orang terserang malaria klinis dan lebih dari 100000 orang menderita demam
berdarah dengue di Indonesia. Pemanasan global pun turut memberikan dampak.
Kenaikan suhu udara menyebabkan masa inkubasi vektor semakin pendek
sehingga nyamuk malaria dan demam berdarah dapat berkembang biak lebih
cepat. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan nyamuk yang telah mencapai lima
kali lipat jumlah populasi Indonesia (Bhayu, 2008).
Untuk mengatasi masalah ini, banyak dikenal produk-produk anti nyamuk
komersial di masyarakat seperti obat nyamuk bakar, oles, semprot, dan elektrik.
Penggunaan produk ini digunakan untuk mematikan nyamuk (obat nyamuk bakar,
semprot dan elektrik) ataupun menghindarkan diri dari nyamuk (obat nyamuk
oles). Walaupun terbukti efektif membunuh dan mengusir nyamuk, produk-
produk tersebut bersifat karsinogenik karena memiliki bahan bakar aktif golongan
organofosfat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Contoh bahan aktif ini
adalah dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), propoxur (karbamat), dan
diethyltoluamide (DMMT), yang merupakan jenis insektisida pembunuh serangga
yang cepat terurai. Penggunaan DDVP, zat turunan klorin, telah dilarang sejak
puluhan tahun. Propoxur, senyawa karbamat, pernah menewaskan ribuan orang
dan menyebabkan kerusakan saraf ratusan ribu orang dalam kasus Bhopal di
India) telah dilarang penggunaannya di luar negeri. DEET yang terkandung dalam
obat nyamuk oles bersifat korosi sehingga sangat berbahaya jika dioleskan ke
kulit. Penggunaan pestisida DDT dalam pembasmian nyamuk malaria pun sangat
berbahaya karena dapat menyebabkan kanker dan kelahiran bayi yang cacat. Oleh
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
2
Universitas Indonesia
karena itu, pengembangan alat perangkap nyamuk yang aman dan ramah
lingkungan pun perlu dikembangkan, yaitu dengan prinsip fotokatalisis.
Karbon dioksida, panas dan kelembaban merupakan penarik-penarik
nyamuk terhadap manusia. (Campbell, 2003; Olanga, 2010). Dengan proses
fotokatalisis yang menggunakan katalis TiO2 dan lampu UV sebagai sumber
energi foton dapat menghasilkan penarik tersebut. Dengan memanfaatkan proses
rekombinasi dan proses oksidasi pada mekanisme fotokatalisis, panas yang diduga
serupa dengan panas tubuh manusia, dan karbon dioksida serta uap air yang
diduga serupa dengan napas manusia yang dapat menarik nyamuk pada alat
perangkap nyamuk berbasis fotokatalisis. Alat perangkap nyamuk berbasis
fotokatalisis telah mendapat sertifikasi paten internasional no. PCT/KR/01-00427
dan Korean Domestic Patent No. 43847 pada tahun 2001. Produk komersial ini
telah terbukti dapat menangkap dan membunuh nyamuk tetapi harganya relatif
mahal. Berikut adalah penelitian mengenai alat perangkap nyamuk berbasis
fotokatalisis dan faktor penarik nyamuk:
Tabel 1. 1 State of the art
Penulis Fotokatalis/Bentuk Hasil
Lee (2004) TiO2
Silinder
(Sertifikasi Patent
International No.
PCT/KR/01-00427)
Alat perangkap nyamuk diduga
dapat menarik nyamuk karena
menghasilkan CO2 dan uap air
serta panas dari proses
fotokatalisis.
Webb dan Russell
(2005)
TiO2
Silinder
Perbandingan 4 perangkap
nyamuk komersial menunjukan
perangkap nyamuk MM Liberty
dan MM Pro lebih baik
dibandingkan alat perangkap
nyamuk berbasis fotokatalisis
(Black Hole) diduga karena CO2
yang dialirkan lebih menarik
nyamuk ke kedua alat tersebut.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
3
Universitas Indonesia
Tabel 1.1 State of the art (Lanjutan)
Penulis Fotokatalis/Bentuk Hasil
Wahid, et al. (2004) - Adanya signifikansi suhu
terhadap aktivitas nyamuk
Yusim (2008) TiO2-15%AC
Kotak
TiO2-15%AC lebih efektif
dibandingkan TiO2 dalam
aplikasi perangkap nyamuk dan
purifikasi udara
Susilowati (2009) TiO2-ZAL
Kotak
Semakin besar kandungan ZAL
semakin baik aktivitas
fotokatalis dalam memerangkap
nyamuk dan mereduksi polutan
udara. Komposisi optimu yang
didapatkan: TiO2-30%ZAL
Catherine (2010) TiO2-AC
Silinder
Dari variasi % berat AC yang
dilakukan, komposisi optimum
yang didapatkan: TiO2-15%AC
Slamet (2010) TiO2-AC
Silinder
Optimasi pada konfigurasi alat
perangkap nyamuk berbasis
fotokatalisis
Alat perangkap nyamuk berbasis fotokatalisis komersial, Blackhole sudah
pernah dibandingkan dengan alat perangkap nyamuk komersial lainnya yaitu MM
Liberty, MM Pro dan Bug Eater (Webb dan Russel, 2005). Hasil perbandingan
menunjukkan MM Liberty dan MM Pro lebih baik dalam menangkap nyamuk
dibandingkan dengan Blackhole ataupun Bug Eater. Hal ini dikarenakan CO2
yang mungkin menjadi faktor penarik nyamuk pada kedua alat tersebut.
Signifikansi suhu juga mempengaruhi aktivitas nyamuk. Penangkapan
nyamuk dengan menggunakan light trap (Wahid, et al., 2004) yang dilakukan di
Sulawesi menunjukkan nyamuk aktif pada jam 20.00-22.00 dimana suhu yang
terdeteksi menunjukkan suhu yang paling tinggi selama waktu pengujian 12 jam
(18.00-06.00).
Penelitian di Laboratorium Rekayasa Produk Kimia dan Bahan Alam
(Lab. RPKA) Universitas Indonesia dilakukan untuk mengoptimasi komposit
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
4
Universitas Indonesia
maksimum. Pada alat perangkap nyamuk berbasis fotokatalisis oleh Yusim (2008)
masih belum mendapatkan hasil yang memuaskan pada kemampuan mereduksi
polutan udara yang kurang efektif karena waktu kontak polutan udara dengan
proses fotokatalisis sangat pendek.
Penelitian berikutnya dilanjutkan oleh Susilowati (2009), dimana rekayasa
alat perangkap nyamuk dilakukan dengan menggunakan adsorben yang berbeda,
zeolit alam Lampung, yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
menangkap nyamuk dan mereduksi polutan udara. Dari penelitian ini, didapatkan
TiO2-AC (Yusim, 2008) lebih efektif daripada TiO2-ZAL.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan pada penelitian sebelumnya,
penelitian dilanjutkan oleh Catherine (2010), dimana perancangan ulang desain
dilakukan untuk meningkatkan waktu kontak polutan udara dengan proses
fotokatalisis. Komposisi optimum fotokatalis yang didapatkan adalah TiO2-15%
AC. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Arana (2003) dimana batas optimum
untuk kinerja yang baik dalam reduksi polutan adalah pada rentang karbon aktif
13% berat. Jika kandungan karbon aktif terlalu tinggi maka fotokatalis TiO2 yang
berfungsi sebagai tempat terjadinya degradasi polutan organik akan tertutup
(Arana, 2003).
Optimasi konfigurasi alat perangkap nyamuk juga telah dilakukan oleh
Slamet (2010). Konfigurasi alat ini sudah membandingkan berbagai bentuk
rancangan yang ada, sehingga optimasi dalam memerangkap nyamuk telah
dicapai.
Pada penelitian ini, mekanisme penarikan nyamuk berdasarkan hipotesis
yang ada (CO2, uap air dan spektrum panas) akan dipelajari. Dengan mengetahui
faktor penarik nyamuk yang paling dominan maka efektifitas alat dalam menarik
nyamuk dapat ditingkatkan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana peran CO2 dan uap air dalam menarik nyamuk untuk
mendekati alat ini.
Apakah spektrum panas yang dihasilkan dari proses rekombinasi dan sinar
UV dapat menarik nyamuk pada alat ini.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
5
Universitas Indonesia
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi berbagai faktor
penarik nyamuk pada alat perangkap nyamuk berbasis fotokatalisis.
1.4 Batasan Masalah
Jenis fotokatalis yang digunakan adalah bubuk TiO2 Degussa P25
komersial
Jenis adsorben yang digunakan adalah karbon aktif komersial dengan
merk Karbosorb.
Sumber energi foton yang digunakan pada proses fotokatalitik adalah
sinar lampu UV-A tipe black light lamp.
Konfigurasi alat perangkap nyamuk yang digunakan merupakan
konfigurasi alat perangkap nyamuk optimum.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan studi literatur secara umum dan secara khusus mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan penelitian.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Berisikan diagram alir penelitian, alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian, prosedur penelitian, variabel, teknik pengambilan data dan
pengolahan data.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisikan hasil dan pembahasan uji kinerja alat perangkap nyamuk
berbasis fotokatalisis.
BAB 5 KESIMPULAN
Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
6 Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Faktor Penarik Nyamuk terhadap Manusia
Sampai saat ini, para ilmuwan masih terus mencari faktor penarik nyamuk
terhadap manusia. Hadi (2010) dari Laboratorium Entomologi, Bagian
Parasitologi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
mengatakan nyamuk tertarik pada cahaya, pakaian berwarna gelap, manusia serta
hewan. Hal ini disebabkan perangsangan bau zat-zat yang dikeluarkan hewan
terutama karbon dioksida dan beberapa asam amino, dan lokalisasi yang dekat
pada suhu hangat serta kelembaban. Pada kenyataannya, nyamuk tidak hanya
mengenali keberadaan manusia melalu komponen dari tubuh manusia, tetapi juga
berdasarkan kombinasi dari beberapa bahan kimia yang dihasilkan oleh manusia.
(Okumu, et al., 2009).
Bernier (1968), kimiawan Departemen Agricultural Research Service
(ARS), juga menyebutkan ada senyawa lain yang dikeluarkan oleh bakteri di
permukaan kulit manusia yang dapat menarik nyamuk (Wu, 2000). Penelitian
Braks dan Takken (1999) juga menyatakan bahwa bau tubuh manusia menarik
nyamuk karena adanya emisi ammonia oleh aktivitas bakteri yang menghasilkan
keringat. Menurut Knols (1997), kandungan asam karbosilik dari bau keju yang
serupa dengan bau kaus kaki manusia menarik nyamuk dalam berbagai tes yang
dilakukan. Selain itu, menurut beberapa penelitian, asam laktat merupakan
penarik bagi nyamuk Aedes aegypti. Asam laktat bekerja secara sinergis dengan
ammonia sehingga meningkatkan ketertarikan terhadap bau manusia. (Qiu, 2005).
Selain asam laktat, 1-octen-3ol juga merupakan penarik nyamuk terhadap
manusia. Karbon dioksida dan 1-octen-3ol yang dikeluarkan melalui pernapasan
manusia memiliki potensi sebagai penarik penciuman Anopheles gambie (Ditzen,
et al., 2008). Kedua zat ini umum digunakan pada alat elektronik perangkap
serangga (EPA USA, 2004). Qiu (2005) menyitasi dari Gillies dan Wilke (1986)
bahwa karbon dioksida dapat menarik nyamuk yang berada pada jarak 18-36
meter dari manusia. Faktor penarik fisik seperti suhu, kelembaban dan tanda
visual efektif apabila nyamuk berada di dekat manusia.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
7
Universitas Indonesia
Penelitian di Gambia menunjukkan ketertarikan nyamuk terhadap cahaya
cukup besar. Sebanyak 106.536 nyamuk tertangkap dalam 976 light trap selama
musim hujam di tahun 2005, dimana 40.407 nyamuk (38%) merupakan jenis
culicine dan 66.129 nyamuk (62%) merupakan jenis anopheline. (Kirby, et al.,
2008).
Penelitian kuantitatif mengenai ketertarikan nyamuk terhadap karbon
dioksida menyatakan bahwa memang banyak nyamuk betina tertarik akan karbon
dioksida. Ketertarikan nyamuk pada konsentrasi karbon dioksida tertentu
didominasi oleh spesies nyamuk yang berbeda-beda. Pengujian ini menggunakan
tiga laju alir karbon dioksida yang berbeda, yaitu 25 mL, 250 mL, dan 2500 mL
per menit. Pada laju alir karbon dioksida 2500 mL per menit nyamuk Aedes
nigromaculis lebih banyak tertarik. Spesies Culex quinquefasciatus ditemukan
lebih banyak tertarik pada pengujian laju alir 25 mL. Spesies Culex tarsalis
merupakan spesies yang paling banyak tertarik di semua laju alir yang diujikan.
(Reeves, 1953).
Penelitian serupa juga pernah dilakukan di Florida, dimana pengujian
menggunakan 5 variasi laju air karbon dioksida (2, 20, 100, 200 dan 2000
mL/menit). Secara umum, semakin besar laju alir, semakin banyak nyamuk yang
tertangkap. Hasil penelitian menunjukkan hubungan simultan dari adanya karbon
dioksida dan cahaya dapat meningkatkan kuantitas nyamuk dibandingkan dengan
karbon dioksida saja atau cahaya saja. Selain itu, hubungan simultan antara
karbon dioksida dan octenol menarik nyamuk lebih baik dibandingkan bila
keduanya bekerja masing-masing. (Kline, 1998).
Spektrum panas juga dapat ditangkap oleh nyamuk karena nyamuk
mempunyai antena (reseptor panas) yang sangat baik. Antenanya mampu
membedakan panas yang dipancarkan oleh berbagai benda. Panas yang
dipancarkan benda akan menarik nyamuk datang. Benda-benda gelap biasanya
mudah menyerap panas, tetapi juga mudah memancarkan panas yang menarik
nyamuk datang. (Surya, 2008). Detektor panas juga ditemukan pada organ yang
disebut “tarsi” yang terdapat pada kaki depan nyamuk. Dengan adanya reseptor
panas ini, nyamuk dapat dengan mudah menemukan bagian di bawah kulit yang
memiliki lebih banyak darah, yaitu bagian urat darah halus yang lebih panas
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
8
Universitas Indonesia
dibandingkan jaringan. (Yahya, 2010). Penelitian Mukabana (2002) menunjukkan
bahwa suhu kulit dan kelembaban relatif berpengaruh secara signifikan pada
ketertarikan nyamuk Anopheles gambiae pada manusia dimana perbedaan suhu
0.5oC lebih besar akan lebih menarik nyamuk betina Anopheles gambiae.
Sebaliknya, orang yang memiliki kelembaban relatif yang rendah lebih menarik
nyamuk spesies lain. (Qiu, 2005). Fakta lain yang ditemukan adalah nyamuk tidak
akan menggigit pada suhu di bawah 50oF (10
oC). (Woodstream Corporation,
2010).
Suhu tubuh manusia pada keadaan normal akan meradiasikan panas
inframerah dengan panjang gelombang 10 mikron. (Netting, 2007). Berdasarkan
hukum Wien, suhu tubuh manusia pada keadaan normal meradiasikan panas
inframerah melalui panjang gelombang 12 mikrometer. (Wikipedia, 2010).
Gambar 2. 1 Spektrum Sinar (www.vorku.ca)
Penelitian Xia (2008) di Nashville mendapatkan hasil bahwa crescol (2-
methylphenol (o-crescol), 3-methylphenol (m-crescol) dan 4-methlyphenol (p-
crescol) juga memberikan efek positif pada indera penciuman nyamuk. Ragi dan
asam amino seperti methionine dan phenylalanine juga terbukti berhasil menarik
larva nyamuk Culex quinquefasciatus.
2.2 Waktu Aktif Nyamuk
Waktu aktif nyamuk bergantung pada masing-masing spesies nyamuk.
(Collier Mosquito Control District). Kebanyakan nyamuk aktif dari senja hingga
malam hari. (Apperson, C. dan Waldvogel, M., 2004). Spesies Culex, Anopheles,
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
9
Universitas Indonesia
dan Mansonia meruakan nyamuk yang aktif di malam hari, sedangkan Aedes dan
Ochlerotatus aktif pada siang hari. Uranotaenia dan Armigeres aktif pada malam
hari dan siang hari, tetapi spesies ini lebih sering dijumpai pada malam hari.
Penelitian Wahid, et al. (2004) di Sulawesi menunjukkan jumlah nyamuk
aktif meningkat dari pukul 18.00-22.00. Puncak jumlah nyamuk terbanyak berada
pada pukul 20.00-22.00, kemudian mengalami titik terendah pada pukul 02.00-
04.00. Pola yang sama juga terbentuk pada grafik suhu dan kelembaban, sehingga
dapat dikatakan adanya signifikansi perubahan suhu terhadap aktivitas nyamuk.
2.3 Fotokatalisis
Fotokatalisis merupakan suatu proses kombinasi antara proses fotokimia
dan katalis, yaitu suatu proses sintesis (transformasi) secara kimiawi dengan
melibatkan cahaya sebagai pemicu dan katalis sebagai pemercepat proses
transformasi tersebut. Karena mempunyai kemampuan dalam mengadsorpsi
energi foton, katalis yang digunakan disebut fotokatalis. Kemampuan ini
disebabkan pada bahan yang dimanfaatkan sebagai fotokatalisis (bahan
semikonduktor) terdapat daerah energi kosong yang disebut celah pita energi
(energy bandgap). Bahan semikonduktor hanya akan berfungsi sebagai katalis
jika cahaya yang mengenainya memiliki energi yang setara atau lebih besar
daripada celah pita energi semikonduktor yang bersangkutan. Induksi oleh sinar
tersebut akan menyebabkan terjadinya eksitasi elektron (dari pita valensi ke pita
konduksi) dalam bahan semikonduktor (Slamet, et al., 2007).
Besarnya celah pita energi akan menentukan sensitivitas panjang
gelombang, dimana semakin kecil nilai pita energi, semikonduktor tersebut
mampu menyerap energi dengan panjang gelombang yang semakin besar. Tabel
2.1 menunjukkan beberapa fotokatalis dengan celah pita energi dalam eV. Selain
itu, letak pita valensi akan mempengaruhi kemampuan oksidasi (semakin ke
bawah, potensial oksidasi semakin baik), sedangkan pita konduksi akan
mempengaruhi kemampuan mereduksi (semakin ke atas, potensial reduksi
semakin baik) suatu semikonduktor fotokatalis (Slamet, et al., 2007).
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
10
Universitas Indonesia
Tabel 2. 1 Besarnya Celah Pita Energi Berbagai Fotokatalis (Bhatkhande, et al., 2001)
Fotokatalis Celah Pita Energi (eV) Fotokatalis Celah Pita Energi (eV)
Si
TiO2(rutile)
WO3
ZnS
SnO2
Fe2O3
1.1
3.0
2.7
3.7
3.5
2.2
ZnO
TiO2 (anatase)
CdS
SrTiO3
WSe2
α-Fe2O3
3.2
3.2
2.4
3.4
1.2
3.1
2.3.1 Titanium Dioksida sebagai Fotokatalis
Diketahui banyak jenis semikonduktor yang dapat digunakan sebagai
fotokatalis, antara lain ZnO, WO3, CdS, CdSe, SiC dan TiO2. Dari jenis-jenis
semikonduktor tersebut, TiO2 merupakan semikonduktor yang paling sering
digunakan sebagai fotokatalis dalam aplikasi reaksi fotokatalitik karena
keunggulannya, yaitu (Litter, 1996; Wu, 2004; Slamet, et al., 2007):
Indeks refraktif tinggi (sifat optis)
Transmitansi baik pada daerah infra merah dan cahaya tampak (sifat optis)
Konstanta dielektrik tinggi (sifat elektrik)
Stabilitas kimia baik
Stabilitas cahaya baik
Tidak beracun
Aktivitas fotokatalisis tinggi
Harganya relatif terjangkau
Salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas TiO2 sebagai fotokatalis
adalah bentuk kristalnya (Tjahjanto, 2001). TiO2 memiliki tiga struktur kristal,
yaitu rutile yang lebih stabil pada suhu tinggi (mulai terbentuk pada suhu 700 oC),
anatase, dan brookite yang hanya ditemukan pada mineral (Tjahjanto, 2001;
Slamet, et al., 2007). Hanya rutile dan anatase yang cukup stabil keberadaannya
dan biasa digunakan sebagai fotokatalis. Gambar 2.1 menunjukkan perspektif
struktur rutile, anatase dan brookit.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
11
Universitas Indonesia
Gambar 2. 2 Struktur Kristal TiO2 (Cho, 2004; Slamet, et al., 2007)
Suhu kalsinasi saat pembuatan katalis mempengaruhi struktur kristal yang
terbentuk. Pada fotokatalis TiO2, bentuk kristal anatase terbentuk mulai dari suhu
120oC hingga 500
oC. (Slamet, et al., 2007). Berdasarkan penelitian Ohtani, et al.
(1997), TiO2 amorf komersial mengurangi efektivitas proses fotokatalisis karena
mempunyai kerusakan yang tinggi sehingga menyebabkan rekombinasi elektron
dan hole yang besar (pusat rekombinasi). (Randorn, et al., 2008).
2.3.2 Mekanisme Fotokatalisis TiO2
Secara umum, mekanisme fotokatalisis pada permukaan semikonduktor
dapat dijelaskan oleh Gambar 2.2. Jika suatu semikonduktor dikenai cahaya (hv)
dengan energi foton yang sesuai, maka elektron (e-) pada pita valensi akan
mengalami fotoeksitasi ke pita konduksi, dan meninggalkan lubang positif (hole+,
disingkat sebagai h+) pada pita valensi.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
12
Universitas Indonesia
Gambar 2. 3 Ilustrasi Foto-eksitasi dan De-eksitasi pada Semikonduktor TiO2 (Gunlazuardi,
2001)
TiO2 merupakan semikonduktor dengan celah pita energi sebesar 3.2 eV. Cahaya
UV, dengan panjang gelombang yang lebih pendek dari 380 nm, akan
mengaktifkan TiO2 dengan cara menyediakan energi yang dibutuhkan elektron
untuk tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi. Hal ini berarti foton dari
cahaya UV diabsorpsi oleh TiO2, sehingga dihasilkan pasangan elektron (electron,
e-) dan lubang (holes, h
+). Lubang yang terbentuk ini akan bereaksi dengan uap
air di udara membentuk radikal hidroksil ( OH ), sedangkan elektron akan
bereaksi dengan molekul oksigen membentuk radikal anion superoksida ( 2O ).
Radikal-radikal yang terbentuk ini sangat reaktif dan bekerja sama untuk
mengoksidasi secara sempurna spesi organik. (Vohra, et al. 2006). Semakin kuat
intensitas absorpsi UV, maka makin banyak elektron yang mampu dipromosikan
dari pita valensi ke pita konduksi. Artinya makin banyak pula elektron (e-) dan
lubang (h+) yang dihasilkan. Dengan demikian, aktivitas fotokatalitik akan
semakin meningkat (Liuxue, et al., 2008). Peristiwa eksitasi dan rekombinasi
yang terjadi dapat ditulis dalam persamaan berikut:
Eksitasi: TiO2 + hv TiO2 (ecb- + hvb
+) (2.1)
Rekombinasi: TiO2 +(ecb- + hvb
+) TiO2 + heat (2.2)
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
13
Universitas Indonesia
Dengan adanya panas sebagai hasil proses fotokatalisis, nyamuk dapat mendekat
ke alat perangkap nyamuk. Panas ini diperkirakan menyerupai panas tubuh
manusia.
Proses rekombinasi seperti terlihat pada Gambar 2.2 terdiri atas dua, yaitu
volume recombination dan surface recombination, Pada volume recombination,
sebagian pasangan berekombinasi dalam partikel, sedangkan pada surface
recombination, pasangan electron-hole berekombinasi di permukaan atau pada
bulk partikel hanya dalam waktu beberapa nanosecond (energi yang hilang adalah
panas).
Pasangan elektron masing-masing dapat bereaksi dengan spesies donor
(D) dan akseptor (A) yang teradsorb di permukaan partikel. Dengan kata lain
elektron pada pita konduksi yang mencapai permukaan akan mereduksi substrat
(A) atau pelarut pada permukaan partikel, sedangkan hole pada pita valensi akan
mengoksidasi substrat (D) baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
pembentukan radikal hidroksil. Fenomena ini mengikuti persamaan reaksi sebagai
berikut (Herman, 1999):
hυ + semikonduktor → e- + h
+ (2.3)
A (ads) + e- → A
- (ads) (2.4)
D (ads) + h+ → D
+ (ads) (2.5)
Beberapa kemungkinan reaksi yang dapat terjadi pada ion-ion radikal yang
terbentuk (A- dan D
+) antara lain adalah:
A-
dan D+
bereaksi antar sesama ion-ion radikal atau bereaksi dengan
adsorbat-adsorbat (spesies yang teradsorbsi ke permukaan).
A- dan D
+ berekombinasi melalui transfer elektron balik untuk membentuk
keadaan tereksitasi dari salah satu reaktan atau melepaskan panas.
A-
dan D+ berdifusi dari permukaan semikonduktor dan berpartisipasi
dalam reaksi kimia yang terjadi dalam medium larutan.
Sisi lain yang bisa dimanfaatkan dari mekanisme fotokatalisis adalah
proses oksidasi. Proses oksidasi pada peristiwa fotokatalisis mampu mendegradasi
berbagai polutan udara di dalam ruangan menjadi karbondioksida dan air
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
14
Universitas Indonesia
(Furman, et al., 2007). Secara keseluruhan, reaksi oksidasi fotokatalitik untuk
mendegradasi polutan adalah sebagai berikut:
+ polutan + O2 produk (CO2, H2O, dll.) (2.6)
Dengan mekanisme fotokatalisis yang telah diutarakan sebelumnya,
polutan di udara dapat didegradasi sehingga kualitas udara pun akan semakin
baik. Produk yang berupa CO2 dapat digunakan sebagai faktor penarik nyamuk
dalam alat perangkap nyamuk berbasis fotokatalisis.
2.4 Adsorpsi
Adsorpsi merupakan suatu proses yang terjadi saat sejumlah gas atau
cairan terkonsentrasi pada suatu permukaan padatan atau cairan, membentuk
lapisan molekular ataupun atomik. Istilah adsorpsi biasanya digunakan untuk
menggambarkan kecenderungan suatu molekul tertentu dari fasa fluida untuk
melekat (tertarik) pada permukaan suatu padatan (Maron, 1974; Yang, 1987).
Molekul-molekul pada zat padat dan cair mempunyai gaya dalam keadaan
tidak seimbang (unbalance) yang cenderung tertarik ke arah dalam (gaya kohesi >
gaya adhesi) sehingga juga menyebabkan zat tersebut cederung menarik zat atau
gas lain yang bersentuhan pada permukaannya (Coulson, 1997; Slamet, et al.,
2007). Fenomena tertariknya atau terkonsentrasikannya zat pada permukaan
cairan atau padatan dinamakan adsorpsi. Zat yang terkonsentrasikan atau
substansi yang teradsorb dan berada pada fasa teradsorpsi disebut adsorbat,
sedangkan padatan atau cairan yang mengadsorp substansi disebut adsorben.
Adsorben yang saat ini dikenal antara lain: karbon aktif, alumina aktif, silica gel
dan zeolit (Yang, 1987).
Adsorpsi biasanya dinyatakan dalam isotherm, suatu istilah yang
menyatakan jumlah adsorbat yang diserap oleh adsorben yang dinyatakan dalam
tekanan (untuk gas) dan konsentrasi (untuk cairan). Banyaknya adsorbat gas yang
diserap oleh adsorben padat dipengaruhi oleh hal-hal berikut (Maron, 1974),
yaitu: jenis adsorben, gas adsorbat, luas permukaan adsorben, suhu gas, dan
tekanan gas.
OH
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
15
Universitas Indonesia
2.4.1 Adsorben Karbon Aktif
Karbon aktif adalah salah satu bentuk dari karbon yang diproses sehingga
memiliki volume pori yang luar biasa besar sehingga memiliki luas permukaan
yang juga besar untuk tempat terjadinya reaksi kimia. Satu gram karbon aktif kira-
kira memiliki luas permukaan sebesar 500-1500 m2 dimana sebagai perbandingan
satu lapangan tenis memiliki luas 260 m2 (Activated Carbon, 2010).
Struktur karbon aktif terdiri atas mikrokristal dasar dari graphit, tetapi
mikro kristal ini berpotongan bersama secara acak dan permukaan antar kristalnya
berbentuk mikroskopis (Figuredo, 1986). Distribusi aktual dan volume total pori-
pori yang bergabung dengan jarak ukuran masing-masing pori sensitif untuk
kondisi awal pirolisis dan prosedur aktivasi. Ukuran pori dari karbon aktif
dibedakan menjadi tiga, yaitu micropores (lebih kecil dari 20 Ǻ), mesopores
(antara 20 s.d. 500 Ǻ), dan macropores (lebih besar dari 500 Ǻ) (Kahn, 2003),
untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui Tabel 2.2 berikut ini.
Tabel 2. 2 Ukuran Pori dalam Karbon Aktif (Ruthven, 1984)
Micropore Mesopores or
Transsitional pores Macropore
Diameter (Ǻ)
Pore Volume (cm3/g)
< 20
0.15 – 0.5
20 – 500
0.02 – 0.1
> 500
0.2 – 0.5
Surface Area (m2/g) 100 – 1000 10 – 100 0.5 – 2
(Particles density 0.6 – 0.9 g/cm3, porosity 0.4 – 0.6)
2.4.2 Adsorben sebagai Penyangga TiO2
Penyangga katalis TiO2 harus memiliki konfigurasi dan luas area yang
besar sehingga memungkinkan radiasi UV ke seluruh partikel katalis berlangsung
efisien (meningkatkan luas reaksi dan luas penyinaran) (Tomovska, et al., 2007).
Salah satu tahap kritis dalam reaksi oksidasi senyawa organik adalah tahap inisiasi
pembentukan radikal hidroksil (oksidator polutan) yang diproduksi di permukaan
fotokatalis. Oleh karenanya, adsorbabilitas polutan ke permukaan fotokatalis
adalah suatu faktor yang penting dalam mengevaluasi efisiensi reaksi
fotokatalitik.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
16
Universitas Indonesia
Peningkatan efisiensi dekomposisi, fotokatalis sebaiknya dimuati dengan
adsorben tertentu untuk mengkonsentrasikan polutan pada permukaan fotokatalis.
Pemilihan adsorben yang tepat dengan kemampuan adsorpsi yang lebih baik perlu
dilakukan (Lu, et al., 1999). Ide penggunaan adsorben dengan luas permukaan
yang besar dan kapasitas adsorpsi tinggi, misalnya zeolit, karbon aktif, dan silika
terbukti mampu meningkatkan aktivitas katalis. Dengan penggunaan adsorben,
adsorpsi senyawa objek pada permukaan penyangga dan difusi pada permukaan
interfasa antara sisi aktif fotokatalisis dan sisi inert yang adsortif akan terjadi
seperti yang terlihat pada Gambar 2.3. Selain itu, deaktivasi katalis dan
kemungkinan terbentuknya senyawa intermediate yang berbahaya akan menurun
secara signifikan. Walaupun aktivitas fotokatalitik yang dihasilkan bukanlah yang
terbaik, proses semacam ini sangatlah efektif untuk konsentrasi polutan tingkat
rendah seperti untuk aplikasi dalam ruangan.
Gambar 2. 4 Mekanisme Degradasi Polutan pada Adsorben sebagai Penyangga TiO2
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
manfaat penggunaan adsorben sebagai penyangga TiO2 adalah (Matsuoka dan
Anpo, 2003 ; Takeda, et al., 1995; Torimoto, et.al., 1996; Yoneyama, 2000):
1. Meningkatkan konsentrasi senyawa yang akan didegradasi pada sekitar
ruang TiO2, sehingga dapat meningkatkan laju reaksi.
2. Meningkatkan kemampuan adsorbsi katalis. Bila kemampuan adsorbsi
meningkat maka kinetika fotokatalitik meningkat karena fotokatalis dapat
langsung mengoksidasi polutan tersebut.
3. Penggunaan penyangga dapat mendispersikan fotokatalis TiO2 sehingga
luas permukaan katalis menjadi lebih besar dan fotokatalis menjadi lebih
aktif.
4. Polutan teradsorbsi oleh penyangga kemudian dioksidasi oleh fotokatalis,
sehingga intermediate yang terbentuk pun akan teradsorbsi oleh
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
17
Universitas Indonesia
penyangga yang selanjutnya akan dioksidasi lagi oleh fotokatalis.Polutan
yang teradsorbsi oleh penyangga dapat langsung dioksidasi oleh
fotokatalis menjadi CO2 dan H2O sehingga adsorben akan membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk menjadi jenuh. Jadi adsorben diregenerasi
secara insitu oleh fotokatalis, sehingga proses degradasi polutan dapat
berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan lebih efisien.
2.5 Perkembangan Alat Perangkap Nyamuk
Berikut adalah perkembangan alat perangkap nyamuk yang beredar di
kalangan masyarakat (Quarles, 2003):
2.5.1 Perangkap New Jersey
Gambar 2. 5 Perangkap New Jersey (Reinert, 1989)
Pada tahun 1934, perangkap New Jersey yang memanfaatkan cahaya
sebagai penarik nyamuk dikembangkan. Komponen dari perangkap ini adalah
silinder metal dengan (a) sisi tegak sepanjang 9 inci dan (b) diameter 16 inci
untuk atap kerucutnya. Pada puncak bagian dalam atap terdapat (c) lampu 25 watt
yang berfungsi sebagai penarik nyamuk. Bagian atas silinder dilapisi oleh (d) 1/4
atau 5/16 inci kisi berlubang untuk menahan serangga besar tidak masuk. Di
dalam silinder, terdapat (e) kipas dengan diameter 8 inci untuk menarik nyamuk
ke dalam alat perangkap. Di bawah kipas terdapat (f) corong berkisi yang berakhir
pada (g) wadah penampung nyamuk. Pada bagian paling bawah terdapat agen
pembunuh nyamuk, vapona strip (Dichlorvos) yang bersifat karsinogenik. Kertas
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
18
Universitas Indonesia
berventilasi dilekatakan dalam wadah penampung untuk memisahkan serangga
dari agen pembunuh. (Reinert, 1989). Perangkap ini membutuhkan tenaga listrik
sebesar 110 V AC sehingga penggunaannya terbatas untuk daerah-daerah yang
terisolasi.
2.5.2 Perangkap CDC
Gambar 2. 6 Perangkap CDC (McNelly, 1989)
Perangkap CDC (Center for Disease Control) dikembangkan pada 1962.
Perangkap ini memiliki prinsip yang serupa dalam menarik nyamuk dengan
menggunakan cahaya tampak dan ketika nyamuk mendekat, nyamuk akan
tersedot oleh putaran kipas. Perangkap ini dikembangkan untuk mengatasi
masalah kebutuhan energi yang besar pada perangkap New Jersey. Sumber listrik
pada perangkap ini adalah baterai 6 volt yang digunakan untuk menyalakan lampu
3 watt dan kipas. Jangkauan efektif alat ini adalah kurang dari 5 meter. Modifikasi
yang dilakukan pada CDC adalah penambahan dry ice yang berguna sebagai
sumber karbon dioksida yang juga merupakan faktor penarik nyamuk. (McNelly,
1989)
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
19
Universitas Indonesia
2.5.3 Perangkap AMSS
Gambar 2. 7 Perangkap AMSS (www.afpmb.org)
Selain CDC, perangkap lain juga dikembangkan untuk mengatasi
kelemahan perangkap New Jersey, yaitu perangkap US AMSS (Army Miniature
Solid State). Perangkap ini memiliki kipas dan cahaya sebagai penarik nyamuk
yang energinya disuplai oleh baterai 6V. Alat ini memiliki saklar yang berfungsi
untuk mematikan lampu pada siang hari dan menyalakan lampu pada malam hari.
Tingkat efektivitas perangkap nyamuk ini adalah dua kali lipat perangkap CDC.
2.5.4 Perangkap EVS
Gambar 2. 8 Perangkap EVS (Biogents, 2008)
Perangkap EVS (Encephaliis Vector Surveillance) terdiri atas wadah
kaleng hitam yang berisi dry ice, dimana bagian bawah wadah memiliki lubang
sebanyak 4-6 untuk tempat keluar CO2 sebagai penarik nyamuk; tempat baterai (2
buah 1.5 V) yang akan menyuplai energi untuk kipas. Nyamuk yang tersedot akan
masuk ke dalam wadah sepanjang 30 cm yang terbuat dari kawat nyamuk.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
20
Universitas Indonesia
Keuntungan dari alat ini adalah kemudahan pemakaiannya dan alat ini tidak
menarik hewan-hewan non serangga.
Perkembangan perangkap nyamuk masih terus berkembang. Berikut
adalah perbandingan dari berbagai perangkap nyamuk yang beredar di
masyarakat:
Tabel 2. 3 Perbandingan Perangkap Nyamuk dan Faktor Penarik (Quarles, 2003)
Nama Penarik Sumber CO2 Catch Mode
Flowtron Cahaya, octenol - Kipas,
electrocution
Insectivoro Cahaya - Kipas, jaring
Black Hole Panas, UV, CO2 Fotokatalitik Kipas, jaring
Gobblin CO2, panas, kelembaban Methanol flame Kipas, kisi
elektrostatik
Sonic Web Suara, panas, octenol, UV - Kipas, perekat
Mosquito Deleto CO2, panas, octenol Propana Perekat
Lentek Eco-Trap CO2, panas, kelembaban Wadah kimia Perekat
Mosquito Magnet
Defender
CO2, panas, kelembaban,
octenol
Katalitik Propana Kipas, jaring
Flowtron Power
Trap
Panas, kelembaban, CO2 Katalitik Propana Kipas, chamber
Lentek MKOI CO2, panas, cahaya,
kelembaban
Katalitik Propana Kipas, jaring
Mosquito
Terminator
CO2, panas, cahaya Silinder CO2 Kipas, jaring
Skeeter Vac CO2, panas, octenol Katalitik Propana Kipas, jaring
Mosquito Magnet
Liberty
CO2, panas, kelembaban,
octenol
Katalitik Propana Kipas, jaring
Mega Catch Pulsed CO2, panas,
programmed lights
Silinder CO2 Kipas, jaring,
wet catch
Dragonfly Adjustable CO2, panas,
octenol
Silinder CO2 Electrocution
Mosquito Magnet
Pro
350 ml CO2, panas,
kelembaban, octenol
Katalitik Propana Kipas, jaring
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
21
Universitas Indonesia
2.6 Penelusuran Paten dan Penelitian Terkait
Faktor penarik nyamuk yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah
pengaruh CO2, uap air dan panas. Salah satu alat perangkap nyamuk yang
menggunakan pemanas, CO2 dan octenol untuk menarik nyamuk dapat dilihat
pada uraian di bawah ini.
Gambar 2. 9 Mosquito and Biting Insect Attracting and Killing Apparatus (Nolen, et al., 2003)
Panas dan CO2 yang akan menarik nyamuk didapatkan dari propana cair,
natural gas atau butana. Pembakar propana akan menghasilkan panas sebesar 35 –
46oC. Struktur perangkap dilengkapi dengan baffle dan elemen konduksi untuk
tetap menjaga profil suhu pada alat tetap konstan. Exhaust berfungsi untuk
mengeluarkan campuran CO2 dan udara ambien lalu dikeluarkan dari hat untuk
menarik nyamuk. Mekanisme perangkap menggunakan adhesive yang diletakkan
dekat thermal lure atau electronic grid.
Alat perangkap nyamuk lain memiliki bentuk dimana bagian bawah yang
memiliki “pintu masuk”. Faktor penarik yang digunakan di alat ini adalah CO2,
bau tubuh hewan mamalia seperti bau kaki manusia, suhu yang dijaga antara suhu
34-42oC yang dihasilkan oleh elemen pemanas listrik dengan sumber energi
baterai kecil, kelembaban (H2O), bau air dan cahaya.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
22
Universitas Indonesia
Gambar 2. 10 Mosquito Trap (Harmer, B. dan Harmer B.O., 2005)
Pada alat perangkap nyamuk ini terdiri atas bagian bawah dan bagian atas. Bagian
bawah diletakkan faktor penarik nyamuk. Bila nyamuk yang sudah masuk tidak
tertarik dengan faktor penarik, maka nyamuk akan terbang kembali. Secara
umum, nyamuk akan terbang ke arah atas sehigg akan masuk ke bagian aperture
dan memasuki bagian atas alat. Nyamuk akan terperangkap dan mati.
Perkembangan terbaru dalam alat perangkap nyamuk juga menunjukkan
penggunaan faktor penarik yang kurang lebih sama.
Gambar 2. 11 Mosquito Control Device (Kulkarni, A. dan Aldana L., 2010)
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
23
Universitas Indonesia
Alat perangkap ini dilengkapi dengan unit pemanas yang akan menjaga suhu alat
berada dalam kondisi hangat. Kombinasi antara CO2, uap air, panas yang konstan,
panas yang dinamik yang diatur dengan pemanas listrik spot thermal yang serupa
dengan aliran darah manusia dan cahaya UV akan menarik nyamuk betina. Ketika
nyamuk mendekat, udara vakum akan menyedot nyamuk ke dalam Nyamuk yang
terperangkap akan mengalami dehidrasi kemudian mati.
Prinsip fotokatalis ternyata dapat juga dimanfaatkan untuk menghasilkan
faktor penarik nyamuk seperti pada alat-alat di atas. Alat perangkap nyamuk
berbasis fotokatalisis sudah mendapatkan Sertifikasi Patent International No.
PCT/KR/01-00427 dan Korean Domestic Patent No. 43847 pada tahun 2001. Alat
perangkap nyamuk memanfaatkan reaksi fotokatalis di permukaan TiO2 yang
diperkirakan akan menghasilkan CO2 dan uap air yang mirip dengan hembusan
nafas manusia dan spektrum panas yang mirip dengan panas tubuh manusia.
Kedua hal tersebut ditambah dengan adanya lampu UV (sebagai sumber energi
foton) diduga akan bersinergi mengelabui nyamuk untuk mendekat sehingga
segera terhisap masuk dalam jaring perangkap yang telah dirancang khusus, dan
mati karena dehidrasi. Produk komersial ini telah terbukti dapat menangkap dan
membunuh nyamuk tetapi harganya relatif mahal.
Gambar 2. 12 Alat Perangkap Nyamuk Berbasis Fotokatalis berdasarkan Sertifikasi Patent
International No. PCT/KR/01-00427 (Lee, 2004)
Penelitian mengenai perbandingan alat perangkap nyamuk komersial
berbasis fotokatalisis, Blackhole dengan alat perangkap nyamuk komersial
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
24
Universitas Indonesia
lainnya yaitu MM Liberty, MM Pro dan Bug Eater telah dilakukan di Australia.
(Webb dan Russel, 2005). Hasil perbandingan menunjukkan MM Liberty dan
MM Pro lebih baik dalam menangkap nyamuk dibandingkan dengan Blackhole
ataupun Bug Eater. Faktor penarik yang mungkin dominan adalah CO2 pada
kedua alat tersebut.
Aktivitas nyamuk juga dipengaruhi oleh suhu. Penangkapan nyamuk
dengan menggunakan light trap yang dilakukan di Sulawesi (Wahid, et al., 2004)
menunjukkan nyamuk aktif pada jam 20.00-22.00 dimana suhu yang terdeteksi
menunjukkan suhu yang paling tinggi selama waktu pengujian 12 jam (18.00-
06.00).
Penelitian di Laboratorium Rekayasa Produk Kimia dan Bahan Alam
(Lab. RPKA) Universitas Indonesia dilakukan untuk mengoptimasi komposit
maksimum. Penelitian Yusim (2008) dilakukan perancangan desain alat
perangkap nyamuk. Perancangan ini didasarkan pada analisis efektivitas dari
desain alat-alat perangkap nyamuk yang sudah beredar di pasaran. Peran
fotokatalisis, lampu UV, dan kipas yang saling mendukung pada alat perangkap
ini digunakan untuk mengonsentrasikan nyamuk dan menangkap nyamuk.
Perangkap nyamuk dengan fotokatalis TiO2-15% AC lebih efektif dalam
menangkap nyamuk bila dibandingkan dengan perangkap nyamuk tanpa
fotokatalis. Di lain pihak, fungsi untuk degradasi polutan dilihat dengan
menggunakan asetaldehida dan toluena sebagai model polutan udara. Degradasi
toluena mencapai 65% dan degradasi asetaldehida mencapai 48%.
Gambar 2. 13 Prototipe Alat Perangkap Nyamuk Yusim (2009)
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Susilowati (2009). Dengan
menggunakan desain sebelumnya (Sylvia, 2008), uji kinerja alat perangkap
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
25
Universitas Indonesia
nyamuk pada penelitian ini dilakukan dengan jenis adsorben yang berbeda yang
diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari alat perangkap nyamuk. Jenis
adsorben yang digunakan adalah zeolit alam Lampung. Dalam penelitian ini
digunakan TiO2 (Degussa P25 komersial) sebagai fotokatalis dan zeolit alam
Lampung sebagai adsorben. Dalam uji alat perangkap nyamuk, peran
fotokatalisis, lampu UV dan kipas memegang peranan penting. Fotokatalisis dan
UV digunakan untuk mengkonsentrasikan nyamuk agar mendekat dan kipas
digunakan untuk menangkap nyamuk dengan cara menarik nyamuk bersama
aliran udara. Di lain pihak, model polutan udara yang digunakan adalah
asetaldehida dan toluene yang mewakili senyawa VOC yang ditemukan di dalam
ruangan. Konfigurasi TiO2 – 30% ZAL, lampu UV, dan kipas memberikan hasil
optimal dalam menangkap nyamuk dan mendegradasi asetaldehida dan toluena.
Kemampuan degradasi asetaldehida mencapai 45.81% dan toluena sebesar 27.7%.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Catherine (2010). Berdasarkan
kedua penelitian sebelumnya, didapatkan konfigurasi TiO2-AC lebih baik
daripada konfigurasi TiO2-ZAL sehingga pada penelitian ini digunakan
konfigurasi TiO2-AC. Di lain pihak, model polutan udara yang dugunakan adalah
CO dan asetaldehida. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi kelemahan dari
penelitian sebelumnya yaitu kemampuan degradasi polutan udara ruang yang
kurang efektif sehingga dilakukan perancangan desain konfigurasi alat yang lebih
efektif. Dalam uji alat perangkap nyamuk ini, peran fotokatalisis, lampu UV dan
kipas memiliki peran yang saling mendukung. Dari variasi persentase karbon aktif
yang dilakukan, efektivitas alat perangkap nyamuk dan pendegradasi polutan
didapatkan saat komposisi TiO2- 15% AC dimana kemampuan degradasi CO
mencapai 7% dan asetaldehida sebesar 82%.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
26
Universitas Indonesia
Gambar 2. 14 Prototipe Alat Perangkap Nyamuk Catherine (2010)
Optimasi konfigurasi alat perangkap nyamuk juga telah dilakukan oleh
Slamet (2010). Konfigurasi alat ini sudah membandingkan berbagai bentuk
rancangan yang ada, sehingga optimasi dalam memerangkap nyamuk telah
dicapai.
Gambar 2. 15 Prototipe Optimasi Alat Perangkap Nyamuk Slamet (2010)
Melalui penelitian-penelitian di atas, optimasi konfigurasi perangkap
nyamuk telah didapatkan. Penelitian kali ini difokuskan pada studi rangsangan
yang diduga dihasilkan melalui proses fotokatalisis yaitu CO2 dan uap air yang
mirip dengan hembusan napas manusia dan spektrum panas yang mirip dengan
panas tubuh manusia. Kedua hal ini diduga bersinergi dalam mengelabui nyamuk
sehingga mendekat pada alat perangkap nyamuk.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
27 Universitas Indonesia
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan adalah tipe Eksperimental dengan
melakukan penelitian (eksperimen) di Laboratorium Rekayasa Produk Kimia dan
Bahan Alam (Lab. RPKA) dan Laboratorium Dasar Proses Kimia (Lab. DPK)
Departemen Teknik Universitas Indonesia, Depok. Diagram alir penelitian secara
umum dapat dilihat pada Gambar 3.1. Setiap aktivitas yang akan dilakukan dalam
penelitian seperti yang tercantum pada Gambar 3.1 akan dijelaskan lebih lanjut
pada subbab berikutnya.
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian secara Umum
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Berikut adalah penjabaran alat dan bahan yang akan dilakukan dalam
penelitian untuk menghasilkan alat perangkap nyamuk berbasis fotokatalisis.
Alat :
Aluminium; digunakan sebagai pelat dalam alat perangkap nyamuk
Atmospheric furnace; digunakan untuk memanaskan AC
Oven Programmable; digunakan untuk memanaskan pelat yang sudah di-
spray coating
Cawan petri steril (15 x 100mm); digunakan sebagai wadah untuk
menimbang sampel
Cawan porselen; digunakan sebagai wadah sampel saat dipanaskan
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
28
Universitas Indonesia
Gelas Beaker 1000 ml; digunakan sebagai wadah untuk membuat suspensi
Bubbler; digunakan sebagai wadah air untuk menggelembungkan karbon
dioksida
Lampu UV-A 4 W; digunakan sebagai sumber foton dalam alat perangkap
nyamuk
Sonikator; digunakan untuk sonikasi suspensi
Termokopel K; digunakan untuk mengukur suhu
Bahan:
Bubuk TiO2 Degussa-P25 (luas area: 53,6 m2/g dan struktur: 79,23%
anatase dan 20,77% rutile): sebagai fotokatalis.
Karbon aktif granular (Karbosorb): sebagai adsorben.
CH3OH (Merck): sebagai pelarut TiO2 dan karbon aktif.
Tetraethyl orthosilicate (TEOS) 98% (Aldrich): sumber SiO2 yang
berfungsi sebagai perekat antara TiO2 dan karbon aktif.
Karbon dioksida: sebagai penarik nyamuk yang akan diuji
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Preparasi Alat Perangkap Nyamuk
Secara ringkasnya, tahap penelitian ini dapat digambarkan pada Gambar
3.2 di bawah ini.
Gambar 3. 2 Diagram Alir Perancangan Konfigurasi Alat Perangkap Nyamuk
Konfigurasi alat perangkap nyamuk menggunakan desain yang telah
dibuat sebelumnya oleh Prof. Dr. Ir. Slamet, MT. Sebanyak 2 buah lampu UV-A
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
29
Universitas Indonesia
dengan masing–masing 4 watt diletakan pada bagian atas. Penempatan blade
kipas berada tepat di tengah tabung untuk memusatkan pemerangkapan nyamuk.
Di sekitar blade kipas akan dipasang suatu penyangga yang dapat berfungsi
sebagai panel TiO2. Bagian bawah alat terdapat kawat nyamuk yang berfungsi
sebagai tempat keluar udara sekaligus jaring penghalang nyamuk untuk keluar.
Gambar 3. 3 Rancangan Alat Perangkap Nyamuk
Pada prototipe alat ini, terdapat 2 bagian yang berlapis fotokatalis –
adsorben terdapat pada Gambar 3.4.
Gambar 3. 4 Bagian yang Dilapisi Fotokatalis-Adsorben
Pemasangan termokopel akan dilakukan pada 4 titik yang dapat dilihat
pada Gambar 3.5. Jarak termokopel yang berada pada bagian luar alat adalah 3 cm
dari bagian tengah lubang kisi.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
30
Universitas Indonesia
Gambar 3. 5 Pemasangan termokopel yang dihubungkan dengan data akuisisi Adamtech
Modifikasi yang dilakukan adalah untuk melihat efek penarik nyamuk
yaitu CO2 dan udara lembab. CO2 dan udara lembab akan mengalir secara
kontinyu ke alat perangkap nyamuk selama waktu pengujian. Rancangan sumber
karbon dioksida dan udara lembab adalah sebagai berikut:
Gambar 3. 6 Sumber karbon dioksida pada Alat Perangkap Nyamuk
Spesifikasi ukuran dan komponen penyusun alat perangkap nyamuk, yaitu:
1. Alat terbuat dari pipa paralon PVC merk Vinilon berwarna abu – abu
dengan ukuran diameter 17 cm. Ketinggian total alat adalah 29 cm dengan
penutup alat bagian atas serta penyangga kawat nyamuk. Pada dinding
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
31
Universitas Indonesia
pipa bagian atas kipas/fan dibuat lubang kisi udara masuk sebanyak 22
buah lubang kisi dengan ukuran 1.5 cm 5 cm dengan jarak satu sama
lain adalah 1 cm.
2. Alat memiliki 2 buah lampu UV-A ukuran 4 watt yang digunakan pada
penutup bagian atas.
3. Alat menggunakan kipas/fan yang bertipe penyedot udara. Kipas yang
digunakan pada alat ini bersifat menyedot aliran udara ke bawah (suction)
dengan kecepatan rotasi sebesar 408.69 RPM. Tujuan pemasangan kipas
suction adalah untuk menarik nyamuk yang masuk ke ruang jendela alat
atau kisi-kisi. Jumlah blade kipas pun tidak boleh terlalu rapat karena akan
menghalangi nyamuk yang tersedot ke bawah.
4. Reflektor pada alat menggunakan plat tipis aluminium. Aluminium dipilih
karena selain memiliki sifat dapat memantulkan sinar, aluminium juga
ringan dan mudah dibentuk sehingga dapat pula dipakai untuk menahan
dudukan lampu UV. Sinar lampu yang dipantulkan oleh reflektor akan
menambah intensitas lampu yang jatuh ke permukaan fotokatalis.
Akibatnya proses fotokatalisis juga lebih efektif lagi.
5. Panel tempat meletakkan fotokatalis pada alat ini menggunakan
aluminium (dengan spesifikasi yang sama seperti yang digunakan oleh
reflektor). Bahan aluminium dipilih sebagai bahan pembentuk panel
karena dua alasan utama yaitu mudah dibentuk dan tahan panas.
6. Kawat nyamuk yang berfungsi sebagai tempat keluar udara sekaligus
jaring penghalang nyamuk untuk keluar diletakkan di bagian bawah. Ini
berbeda dengan alat yang muncul di pasaran. Kawat nyamuk di alat yang
ada pasaran hampir semuanya berada di samping. Dengan meletakkan
kawat nyamuk di bagian bawah, maka hambatan udara yang keluar akan
semakin besar. Akibatnya tarikan udara ke bawah juga makin kuat.
Prosedur penentuan komposisi CO2 dan udara lembab yang akan digunakan untuk
variabel dalam penelitian:
1. Menyalakan GC-TCD sesuai prosedur penyalaan GC.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
32
Universitas Indonesia
2. Setelah kondisi GC siap digunakan (lampu READY akan menyala), maka
tekan tombol START untuk purging memastikan GC tidak kotor.
3. Mengecek Syringe Gas Tight yang digunakan dengan cara mengambil
udara ruang sebanyak 1 mL kemudian injeksikan ke dalam GC. Lihat
hasilnya, jika muncul peak-peak besar maka Syringe Gas Tight yang
digunakan kotor dan harus dibersihkan dengan cara divakum atau dicuci
dengan aceton sampai tidak muncul peak yang berarti saat 1 mL udara
diinjeksikan.
4. Jika Syringe Gas Tight telah bersih, ambil udara di dalam balon.
Injeksikan 1 mL udara pernapasan dan analisa hasilnya.
Berdasarkan hasil udara pernapasan, didapatkan kandungan CO2 di dalam
udara pernapasan adalah 1,25%, sehingga variasi yang akan dibuat adalah 1%
CO2 (laju alir 400 cc/menit), 1,25% CO2 (laju alir 450 cc/menit), dan 1,5% CO2
(laju alir 500 cc/menit). Laju alir untuk masing-masing variasi dicari dengan
mengalirkan laju alir CO2 tertentu ke dalam alat perangkap nyamuk. Udara di
dalam alat perangkap nyamuk akan dianalisis dengan menggunakan GC-TCD.
Prosedur lengkap penentuan laju alir CO2:
1. Menyalakan GC-TCD sesuai prosedur penyalaan GC.
2. Setelah kondisi GC siap digunakan (lampu READY akan menyala), maka
tekan tombol START untuk purging memastikan GC tidak kotor.
3. Mengecek Syringe Gas Tight yang digunakan dengan cara mengambil
udara ruang sebanyak 1 mL kemudian injeksikan ke dalam GC. Lihat
hasilnya, jika muncul peak-peak besar maka Syringe Gas Tight yang
digunakan kotor dan harus dibersihkan dengan cara divakum atau dicuci
dengan aceton sampai tidak muncul peak yang berarti saat 1 mL udara
diinjeksikan.
4. Jika Syringe Gas Tight telah bersih, ambil udara di alat perangkap nyamuk
yang dialiri CO2 dengan laju alir tertentu. Injeksikan 1 mL udara tersebut
dan analisa hasilnya.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
33
Universitas Indonesia
3.3.2 Pelapisan Fotokatalis - Adsorben
Pada tahap ini, ada dua hal yang mendasari pemilihan metode pelapisan,
yaitu (1) membuat film yang menempel pada substrat tanpa adanya efek
transparan (2) jenis penyangga, panel yang terbuat dari aluminium. Oleh karena
itu, kita dapat memilih preparasi film dengan menggunakan bubuk TiO2 langsung
melalui metode spray coating.
Gambar 3. 7 Diagram alir pelapisan dan karakterisasi fotokatalis – adsorben
Tahapan Pelapisan Fotokatalis - Adsorben adalah sebagai berikut :
1. Melakukan treatment awal karbon aktif
a. Mencuci terlebih dahulu karbon aktif komersial (AC) yang akan
digunakan sebagai adsorben dengan menggunakan air kran sampai air
sisa cucian AC tidak berwarna hitam lagi. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar pengotor AC sudah hilang.
b. Setelah itu, masukkan AC ke dalam atmospheric furnace untuk
dikeringkan pada suhu 250°C selama 1 jam.
c. Menumbuk / menggerus karbon aktif yang telah dikeluarkan dari
furnace hingga menjadi bubuk halus dari karbon aktif.
d. Menyaring bubuk karbon aktif yang telah digerus sieve 0.125 mm.
Kemudian, ambil karbon aktif yang lolos saringan sieve. Diameter ini
dipilih karena merupakan diameter yang terkecil yang dimiliki oleh
sieve. Dengan kecilnya diameter yang dipakai, diharapkan luas
permukaan adsorben menjadi lebih besar sehingga lebih efektif dalam
meningkatkan proses fotokatalisis. Ukuran partikel yang sangat kecil
akan memaksimalkan luas permukaan yang berkenaan dengan reaktan,
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
34
Universitas Indonesia
sehingga memungkinkan lebih banyak reaksi yang terjadi dalam waktu
bersamaan dan dengan demikian kecepatan proses meningkat. Selain
itu, mengingat TiO2 yang digunakan berukuran nano maka harus
diusahakan agar ukuran karbon aktif yang ditambahkan juga kecil
sehingga karbon aktif tersebar merata di dalam larutan sol.
2. Membuat suspensi fotokatalis
a. Menimbang massa untuk TiO2 dan 15% berat AC yang telah di-
treatment.
b. Melarutkan bubuk campuran TiO2 ke dalam 100 mL air demineralized
dan di sonikasi selama 10 menit.
c. Menambahkan karbon aktif yang telah di-treatment dan larutan TEOS
1 mL ke dalam larutan pada langkah b dan disonikasi selama 20 menit.
Larutan tersuspensi ini akan menjadi sol untuk lapisan film. Pada saat
penambahan TEOS, pH larutan akan turun dan membuat ukuran
partikel katalis menjadi lebih kecil, sehingga luas permukaannya
bertambah. Pada pH rendah (asam), permukaan TiO2 akan bermuatan
positif sehingga daya tolak antar partikelnya semakin besar. Akibatnya
TiO2 dapat merata pada seluruh permukaan cairan.
3. Membersihkan panel yang akan dilapisi dengan aceton dan timbang
beratnya.
4. Memasukkan sol yang telah dibuat ke dalam botol spray.
5. Menyemprotkan suspensi TiO2-AC ke area panel aluminium
menggunakan spray gun.
6. Mengeringkan panel yang baru di-spray coating dengan hair dryer
terlebih dahulu.
7. Mengulangi prosedur 5 dan 6 sebanyak 5 kali sampai terbentuk lapisan
seragam yang terlihat pada panel aluminium.
8. Mengeringkan hasil pelapisan dengan menggunakan oven programmable
pada suhu 150°C selama 1 jam.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
35
Universitas Indonesia
Gambar 3. 8 Diagram Alir Pelapisan Fotokatalis-Adsorben
3.3.3 Pengujian Kinerja Prototipe Alat Perangkap Nyamuk
Pada tahap pengujian kinerja prototipe alat perangkap nyamuk ini,
tahapannya dapat teringkas pada Gambar 3.10. Peran yang diamati adalah peran
CO2 dan udara lembab, peran spektrum panas yang dihasilkan dari proses
rekombinasi dan peran fotokatalis dalam menarik nyamuk.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
36
Universitas Indonesia
Gambar 3. 9 Diagram Alir Pengujian Kinerja Alat Perangkap Nyamuk
3.3.3.1 Pengujian Kinerja Karbon Dioksida dan Udara Lembab sebagai
Penarik Nyamuk
Pengujian kinerja karbon dioksida dan udara lembab dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Melakukan pengujian di dalam gudang Laboratorium Rekayasa Produk
Kimia dan Bahan Alam (Lab. RPKA) pada Pkl 19.00 WIB hingga Pkl
07.00 WIB.
2. Meletakkan alat perangkap nyamuk pada gudang dengan keadaan mula –
mula kipas (fan) tidak dinyalakan.
3. Setelah meletakkan alat pada posisi yang tepat kemudian menyalakan
kipas (fan) pada prototipe alat perangkap nyamuk.
4. Pengujian dilakukan menggunakan variasi komposisi xCO2-uap air
dimana x adalah kadar CO2. Variasi komposisi CO2-uap air yang
digunakan adalah 1% CO2 (400 cc/menit), 1.25% CO2 (450 cc/menit) dan
1.5% CO2 (500 cc/menit).
5. Setelah waktu pengujian selesai Pkl 07.00 WIB, maka seluruh hasil
nyamuk yang terperangkap (mati karena dehidrasi) diamati dan dicatat
jumlahnya.
3.3.3.2 Pengujian Kinerja Spektrum Panas sebagai Penarik Nyamuk
Pengujian kinerja spektrum panas dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
37
Universitas Indonesia
1. Melakukan pengujian di dalam Laboratorium Rekayasa Produk Kimia dan
Bahan Alam (Lab. RPKA) atau rumah selama 4 jam.
2. Meletakkan alat perangkap nyamuk dalam Laboratorium Rekayasa Produk
Kimia dan Bahan Alam (Lab. RPKA) atau rumah dengan keadaan mula –
mula lampu UV dan kipas (fan) tidak dinyalakan.
3. Setelah meletakkan alat pada posisi yang tepat kemudian menyalakan
lampu UV serta kipas (fan) pada prototipe alat perangkap nyamuk.
4. Pengujian dilakukan dengan variasi perlakuan sebagai berikut: UV + non
TiO2/15% AC dan UV + TiO2/15% AC
5. Pencatatan suhu dilakukan sebelum lampu UV dinyalakan dan setelah
lampu UV dinyalakan (4 jam).
3.3.3.3 Pengujian Kinerja Fotokatalis
Pengujian kinerja alat ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Melakukan pengujian di dalam gudang Laboratorium Rekayasa Produk
Kimia dan Bahan Alam (Lab. RPKA) pada Pkl 19.00 WIB hingga Pkl
07.00 WIB.
2. Meletakkan alat perangkap nyamuk pada gudang dengan keadaan mula –
mula kipas (fan) tidak dinyalakan.
3. Setelah meletakkan alat pada posisi yang tepat kemudian menyalakan
kipas (fan) pada prototipe alat perangkap nyamuk.
4. Pengujian dilakukan dengan membandingkan alat perangkap nyamuk
berbasis fotokatalisis dengan alat perangkap nyamuk yang dialiri CO2
dengan laju alir 450 cc/menit dan udara lembab serta dengan alat
perangkap nyamuk dengan lampu UV menyala.
5. Setelah waktu pengujian selesai Pkl 07.00 WIB, maka seluruh hasil
nyamuk yang terperangkap (mati karena dehidrasi) diamati dan dicatat
jumlahnya.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
38
Universitas Indonesia
3.4 Variabel Penelitian
Adapun variabel yang akan terkait pada tahapan ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas :
Komposisi karbon dioksida yang digunakan
Variasi perlakuan (suhu): UV + non fotokatalis dan UV + fotokatalis.
2. Variabel terikat:
Jumlah nyamuk yang terperangkap
Suhu udara di sekitar alat perangkap
3.5 Teknik Pengambilan Data
Dalam penelitian ini, data-data yang akan diambil pada percobaan ini
adalah sebagai berikut:
Jumlah nyamuk rata-rata yang terperangkap dalam prototipe alat
perangkap nyamuk.
Suhu udara sekitar yang yang dipengaruhi oleh spektrum panas hasil
proses rekombinasi dengan menggunakan termokopel K.
3.6 Pengolahan Data Hasil Penelitian
Dengan hasil jumlah nyamuk yang terbanyak dapat diketahui variasi
metode penelitian yang paling efektif dalam menarik nyamuk.
Data suhu akan diplot grafik hubungan suhu terhadap waktu yang
dipengaruhi oleh proses. Dengan melihat profil suhu yang terbentuk dapat
terlihat pengaruh spektrum panas yang dihasilkan oleh proses
rekombinasi.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
39 Universitas Indonesia
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Alat Perangkap Nyamuk Berbasis Fotokatalisis
Alat perangkap nyamuk berbasis fotokatalis terdiri dari lampu UV-A 4
watt, ruang kisi – kisi tempat nyamuk dan polutan udara ruang masuk, panel
fotokatalis – adsorben, ruang kipas/fan, serta ruang perangkap nyamuk yang. Alat
yang dibuat berbentuk tabung ini untuk memudahkan dalam perancangannya, dan
melihat keefektifannya dalam kinerja sebagai alat perangkap nyamuk.
Pada alat ini lampu UV-A 4 watt yang digunakan adalah sebanyak 2 buah
yang terletak pada bagian penutup atas alat. Pada bagian penutup atas alat
dipasang aluminium yang berfungsi sebagai reflektor dari lampu UV-A yang
terpasang. Selain itu, aluminium yang berperan sebagai reflektor dari lampu UV-
A juga dipasang pada permukaan dalam tabung.
Tidak hanya menjadi reflektor, aluminium tersebut juga berfungsi sebagai
panel fotokatalis – adsorben. Panel terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yang berada
bagian penutup atas alat dan di atas ruang kipas/fan.
Jenis kipas yang digunakan adalah kipas penyedot yang dipasang pada
posisi tengah tabung. Kipas ini dipasang dengan tujuan untuk menyedot nyamuk
bersamaan dengan aliran udara yang bergerak ke bawah (suction). Di bagian
bawah kipas terdapat kawat nyamuk yang berfungsi sebagai jaring penghalang
nyamuk untuk keluar dari alat.
Untuk modifikasi alat yang dilakukan adalah pengaliran gas CO2 dan
udara lembab yang dialirkan dengan menggunakan selang dimana selang dipasang
di bagian bawah lampu. Posisi mulut selang berada ditengah-tengah tabung
sehingga dispersi gas CO2 dan udara lembab di dalam alat perangkap nyamuk
dapat menyebar secara merata.
4.2 Pelapisan Panel Fotokatalis Adsorben
Panel aluminium merupakan bagian penting dalam alat perangkap
nyamuk. Panel ini digunakan sebagai tempat merekatkan fotokatalis-adsorben.
Sebelum pelapisan dilakukan, Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya,
komposisi TiO2-15% AC merupakan komposisi maksimum untuk perangkap
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
40
Universitas Indonesia
nyamuk sehingga yang digunakan dalam penelitian ini hanya TiO2-15% AC. Pada
proses pelapisan fotokatalisis pada panel aluminium, dilakukan penimbangan
panel sebelum dan sesudah pelapisan. Pelapisan dilakukan sebanyak lima kali
dengan spray coating. Pelapisan dengan spray coating akan menghasilkan
penyebaran katalis yang merata. Penyebaran katalis yang merata dapat
menghasilkan dispersi yang tinggi sehingga rasio jumlah katalis yang aktif
terhadap jumlah katalis keseluruhan semakin tinggi. Dari hasil penimbangan
diperoleh bahwa panel mengalami kenaikan massa sekitar 0.56 gram.
Tabel 4. 1 Penambahan Berat TiO2 – 15% AC pada Panel
Panel Penambahan Berat TiO2-15% AC
Panel A 0.56
Panel B 0.57
Adsorben karbon aktif yang digunakan untuk penyangga TiO2 harus
memiliki konfigurasi luas area yang besar sehingga memungkinkan radiasi sinar
UV ke seluruh partikel katalis berlangsung secara efisien atau dengan kata lain
mampu meningkatkan luas reaksi dan luas penyinaran (Tomovska, et al., 2007).
Faktor-faktor yang mempengaruhi performansi partikel fotokatalisis TIO2
antara lain metode preparasi, suhu pemanasan, ukuran kristal, rasio antara fasa
anatase dan rutile, intensitas lampu dan substrat yang didegradasi (Allen, et al.,
2008). Suhu pemanasan akan berpengaruh terhada luas permukaan TiO2.
Kenaikan suhu selain menyebabkan adanya transformasi anatase ke rutile, juga
mengakibatkan partikel TiO2 akan membesar sehingga luas permukaan akan turun
secara signifikan. (Sopyan, et al., 1996). Efisiensi fotokatalitik pada fasa rutile
lebih rendah bila dibandingkan dengan fasa anatase karena rekombinasi pasangan
electron dan hole yang semakin sering terjadi pada permukaan fasa rutile. Jumlah
reaktan dan hidroksida yang menempel pada permukaan fasa rutile juga lebih
kecil dibandingkan dengan fasa anatase TiO2 (Allen, et al., 2008). Pada penelitian
Xu (2008), transformasi anatase menjadi rutile adalah sekitar 700oC. Oleh karena
suhu oven yang digunakan adalah 150oC maka penurunan luas permukaan
fotokatalis yang drastis dapat dihindarkan. Pemanasan Degussa P-25 di atas
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
41
Universitas Indonesia
200oC menimbulkan kehadiran mesoporous serta luas permukaan porositas dan
volume pori yang menurun (Machado, et al., 2005).
Berdasarkan hasil penelitian Arana (2003), persen karbon aktif optimal
untuk degradasi polutan organik adalah 13% berat karbon aktif. Dalam penelitian
digunakan persen karbon aktif yang mendekati persen optimal tersebut yaitu
karbon aktif 15% berat. Jika kandungan karbon aktif terlalu tinggi maka
fotokatalis TiO2 yang berfungsi sebagai tempat terjadinya degradasi polutan
organik akan tertutup (Arana, 2003; Gao, 2005).
4.3 Pengujian Kinerja Karbon Dioksida dan Udara Lembab sebagai Penarik
Nyamuk
Pengujian ini bertujuan untuk melihat pengaruh CO2 dan udara lembab
sebagai penarik nyamuk. Pada pengujian ini, panel yang digunakan adalah panel
aluminium, dengan keadaan lampu UV tidak dinyalakan dan kipas/fan dalam
keadaan menyala. Pengujian dilakukan di gudang Laboratorium Rekayasa Produk
Kimia dan Bahan Alam (Lab. RPKA) selama 12 jam dari pukul 19.00 hingga
pukul 07.00 keesokan harinya. Alat perangkap nyamuk yang digunakan sebanyak
dua buah dimana satu alat dialiri CO2 dan udara lembab sedangkan alat yang lain
tidak dialiri apapun.
Hasil dari pengujian di gudang Lab. RPKA ditunjukkan dengan plot grafik
untuk melihat pengaruh CO2 dan udara lembab terhadap penarikan nyamuk.
Komposisi yang digunakan adalah 1% CO2 (laju alir 400 cc/menit), 1.25% CO2
(laju alir 450 cc/menit) dan 1.5% CO2 (laju alir 500 cc/menit). Jumlah nyamuk
yang diperoleh ditunjukkan pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Berikut adalah
Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 yang menunjukkan grafik hasil pengujian
kemampuan alat untuk menangkap nyamuk.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
42
Universitas Indonesia
Gambar 4. 1 Pengujian pada cuaca cerah
Gambar 4. 2 Pengujian pada cuaca hujan
Berdasarkan Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 yang ditunjukkan di atas, dapat terlihat
bahwa CO2 dan udara lembab memiliki pengaruh yang besar sebagai faktor
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
43
Universitas Indonesia
penarik nyamuk. Karbon dioksida dapat dideteksi nyamuk yang berada pada jarak
18-36 meter dari manusia (Gillies dan Wilke, 1986). Kelembaban (Hadi, 2010)
juga menjadi faktor penarik yang membuat nyamuk semakin tertarik pada alat
perangkap. Efektifitas kinerja CO2 dan udara lembab ditunjukkan pada tiga kali
pengujian yang berbeda yaitu pada laju alir 400 cc/menit, 450 cc/menit dan 500
cc/menit. Secara umum, semakin besar laju alir, semakin banyak nyamuk yang
tertangkap. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kline (1998).
4.4 Pengujian Kinerja Spektrum Panas sebagai Penarik Nyamuk
Pengujian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perlakuan pada alat
perangkap nyamuk terhadap panas yang ditimbulkan dengan membuat profil
kenaikan suhu udara pada alat perangkap nyamuk terhadap perubahan waktu.
Pengujian dilakukan dengan variasi perlakuan sebagai berikut: UV + non
TiO2/15% AC dan UV + TiO2/15% AC.
4.4.1 Hasil perlakuan UV + non TiO2-15% AC
Pengujian untuk perlakuan UV + non TiO2-15% dilakukan sebanyak dua
kali. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.
Gambar 4. 3 Pengujian ke-1 untuk perlakuan UV + non TiO2-15%AC (berawan)
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
44
Universitas Indonesia
Gambar 4. 4 Pengujian ke-2 untuk perlakuan UV + non TiO2-15%AC (berawan, hujan ringan)
Berdasarkan Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 yang ditunjukkan di atas, dapat
terlihat bahwa semakin lama waktu penyalaan alat perangkap nyamuk, semakin
besar nilai T/T0 pada masing-masing titik pengukuran (T1, T2, T3 dan T4). Nilai
rata-rata suhu pada pengujian ke-1 dan ke-2 menunjukkan kecenderungan sebagai
berikut:
T1 > T4 > T2 > T3
dimana T1 : Suhu udara pada permukaan aluminium
T2 : Suhu udara pada lubang kisi bagian atas
T3 : Suhu udara pada lubang kisi bagian bawah
T4 : Suhu udara di depan lubang kisi bagian tengah dengan jarak 3 cm
Nilai T1 memiliki nilai yang paling besar karena panas yang dihasilkan
lampu UV diterima dengan baik oleh panel aluminium yang memiliki nilai
konduktivitas termal sebesar 250 W/mK. Nilai T2 yang lebih besar dibandingkan
T3 menunjukkan radiasi panas dari lampu UV yang berada dekat dengan lubang
kisi bagian atas memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan radiasi panas panel
aluminium terhadap lubang kisi bagian bawah. Untuk T4, suhu yang diukur tidak
hanya dipengaruhi radiasi panas yang diterima dari perangkap nyamuk, tetapi juga
dari lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar yang memiliki suhu lebih tinggi
dibandingkan dengan suhu di alat perangkap nyamuk menyebabkan suhu yang
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
45
Universitas Indonesia
diukur pada titik ini memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan T2 dan
T3 yang berada di lubang kisi.
4.4.2 Hasil perlakuan UV + TiO2-15% AC
Pengujian untuk perlakuan UV + non TiO2-15% dilakukan pada dua panel
yang dicoating dengan komposisi yang sama (panel A dan panel B). Panel A diuji
sebanyak dua kali dan panel B diuji sebanyak tiga kali.
Gambar 4. 5 Pengujian ke-1 panel A untuk perlakuan UV + TiO2-15%AC (hujan sedang,
berawan)
Gambar 4. 6 Pengujian ke-2 panel A untuk perlakuan UV + TiO2-15%AC (berawan,hujan
ringan)
Berdasarkan Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 yang ditunjukkan di atas, dapat
terlihat bahwa semakin lama waktu penyalaan alat perangkap nyamuk, semakin
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
46
Universitas Indonesia
besar nilai T/T0 pada masing-masing titik pengukuran (T1, T2, T3 dan T4). Nilai
rata-rata suhu pada pengujian ke-1 menunjukkan kecenderungan sebagai berikut:
T1 > T4 > T3 > T2
Sedangkan, pada pengujian ke-2 menunjukkan kecenderungan sebagai berikut:
T1 > T4 > T2 > T3
Nilai T1 memiliki nilai yang paling besar karena panas yang dihasilkan lampu UV
diterima dengan baik oleh panel aluminium yang memiliki nilai konduktivitas
termal sebesar 250 W/m. Selain itu, cahaya UV-A akan mengaktifkan TiO2 yang
akan menghasilkan panas melalui peristiwa rekombinasi.
Pada pengujian ke-1, kondisi cuaca (hujan sedang, berawan) sangat
memberikan efek terhadap peningkatan suhu. Peningkatan nilai T1 sangatlah
lambat. Sebaliknya, pada bagian awal waktu pengujian, peningkatan suhu (T2-T4)
hampir tidak ada, bahkan suhu yang tercatat menurun bila dibandingkan dengan
T0. Radiasi panas dari dalam alat perangkap nyamuk tidak memberikan efek yang
signifikan terhadap suhu di posisi 2,3 dan 4. Peningkatan baru terjadi pada menit
ke-107 dimana hujan telah berhenti turun. Peningkatan suhu juga tidak signifikan
karena suhu lingkungan yang masih rendah.
Untuk pengujian ke-2, nilai T2 yang lebih besar dibandingkan T3
menunjukkan radiasi panas dari lampu UV yang berada dekat dengan lubang kisi
bagian atas memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan radiasi panas panel
aluminium terhadap lubang kisi bagian bawah. Sedangkan nilai T4, suhu yang
diukur tidak hanya dipengaruhi radiasi panas yang diterima dari perangkap
nyamuk, tetapi juga dari lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar yang memiliki
suhu lebih tinggi dibandingkan dengan suhu di alat perangkap nyamuk
menyebabkan suhu yang diukur pada titik ini memiliki nilai yang lebih besar
dibandingkan dengan T2 dan T3 yang berada di lubang kisi.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
47
Universitas Indonesia
Gambar 4. 7 Pengujian ke-1 panel B untuk perlakuan UV + TiO2-15%AC (berawan)
Gambar 4. 8 Pengujian ke-2 panel B untuk perlakuan UV + TiO2-15%AC (hujan ringan)
Gambar 4. 9 Pengujian ke-3 panel B untuk perlakuan UV + TiO2-15%AC (hujan ringan)
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
48
Universitas Indonesia
Berdasarkan Gambar 4.7, Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 yang ditunjukkan
di atas, dapat terlihat bahwa semakin lama waktu penyalaan alat perangkap
nyamuk, semakin besar nilai T/T0 pada masing-masing titik pengukuran (T1, T2,
T3 dan T4). Nilai rata-rata suhu pada pengujian ke-1 dan ke-3 menunjukkan
kecenderungan sebagai berikut:
T1 > T2 > T3 > T4
Sedangkan, pada pengujian ke-2 menunjukkan kecenderungan sebagai berikut:
T1 > T4 > T2 > T3
Nilai T1 merupakan nilai yang terbesar karena panas yang dihasilkan lampu UV
diterima dengan baik oleh panel aluminium yang memiliki nilai konduktivitas
termal sebesar 250 W/m. Selain itu, panas juga dihasilkan melalui peristiwa
rekombinasi dari fotokatalis yang terletak pada panel aluminium. Nilai tertinggi
kedua adalah T2, hal ini karena letak T2 yang dekat dengan lampu. Kondisi T3 dan
T4 pada pengujian ke-1,ke-2 dan ke-3 untuk panel B dipengaruhi oleh cuaca
dimana ketika cuaca di luar lebih besar pengaruhnya dibandingkan kondisi dalam
alat perangkap, maka T4 akan memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan T3
dan berlaku sebaliknya pula. Bila kondisi luar alat perangkap tidak memberikan
efek yang signifikan maka T3 akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan T4.
Untuk membandingkan pengaruh keberadaan fotokatalis terhadap profil
suhu dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut ini, dimana cuaca ketika uji coba
dapat dianggap sama, yaitu cuaca berawan.
Gambar 4. 10 Perbandingan T1 untuk panel non katalis dan panel katalis
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
49
Universitas Indonesia
Berdasarkan Gambar 4.10, kenaikan suhu pada panel yang dilapisi
fotokatalis-adsorben relatif lebih cepat dibandingkan dengan kenaikan suhu
aluminium saja. Hal ini membuktikan bahwa panas yang diterima oleh panel
berlapis fotokatalis lebih besar dari panel aluminium. Panel aluminium menerima
panas dari cahaya UV yang berada di bagian atas alat perangkap, sedangkan panel
yang berlapis fotokatalis tidak hanya menerima panas dari UV, tetapi juga
menerima panas dari rekombinasi akibat aktivasi TiO2 oleh cahaya UV dimana
proses rekombinasi mendominasi proses fotokatalisis. (Gunlazuardi, 2001).
4.5 Pengujian Kinerja Fotokatalis
Berdasatkan hasil pengujian kinerja karbon dioksida dan udara lembab,
CO2 dan udara lembab terbukti menarik nyamuk. Untuk membandingkan
efektivitas alat perangkap nyamuk berbasis fotokatalisis, pengujian dilakukan
dengan membandingkan alat perangkap nyamuk yang menggunakan fotokatalis
dengan alat perangkap nyamuk yang dialiri CO2 (450 cc/menit) dan udara lembab.
Gambar 4. 11 Hasil Pengujian 1
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
50
Universitas Indonesia
Gambar 4. 12 Hasil Pengujian 2
Berdasarkan Gambar 4.11, jumlah nyamuk yang didapatkan dengan alat
perangkap nyamuk berbasis fotokatalis adalah sebanyak 129 ekor nyamuk
sedangkan jumlah nyamuk yang didapatkan dengan pengaliran CO2 dan udara
lembab adalah sebanyak 15 ekor. Hasil pengujian 2 (Gambar 4.12) juga
menunjukkan jumlah nyamuk yang didapatkan dengan alat perangkap nyamuk
berbasis fotokatalisis (75 nyamuk) lebih banyak dibandingkan dengan alat
perangkap yang hanya menggunakan lampu UV (54 nyamuk). Hal ini
menunjukkan bahwa dengan proses fotokatalisis jelas akan lebih efektif dalam
menangkap nyamuk terutama dengan komposisi 15% berat karbon aktif dalam
TiO2 yang dapat dianalisis melalui mekanisme fotokatalisis.
Hasil pengujian 1 dapat dianalogikan seperti Gambar 4.13 Nyamuk akan
mendekat ke daerah pengujian karena adanya gas CO2 yang terdeteksi pada
reseptornya. Ketika mendekati daerah pengujian, alat perangkap nyamuk berbasis
fotokatalisis akan lebih menarik nyamuk karena pada jarak sekitar 7 meter,
nyamuk akan lebih tertarik pada panjang gelombang tertentu dan sinar UV yang
digunakan pada alat perangkap tersebut. CO2 dan uap air yang diduga dihasilkan
melalui proses fotokatalisis pun dapat menambah ketertarikan nyamuk terhadap
alat perangkap.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
51
Universitas Indonesia
Gambar 4. 13 Mekanisme penarikan nyamuk (Bantix,2005)
Mekanisme fotokatalisisnya adalah sebagai berikut. Elektron pada pita
valensi yang berhasil berpindah ke pita konduksi akan meninggalkan lubang di
pita konduksi. Lubang yang terbentuk ini akan bereaksi dengan uap air di udara
membentuk radikal hidroksil ( ), sedangkan elektron akan bereaksi dengan
molekul oksigen membentuk radikal anion supeoksida ( ) (Vohra, et al.,
2006). Jika terdapat spesi organik di suatu ruangan tempat alat diletakkan maka
radikal-radikal sangat reaktif yang terbentuk akan bekerja sama dalam
mengoksidasi secara sempurna spesi organik (Vohra, et al., 2006). Fotokatalisis
mampu mendegradasi berbagai polutan udara ruang dalam ruangan menjadi
karbondioksida dan air (Furman, et al., 2007). Produk karbondioksida dan uap air
yang dihasilkan dari fotokatalisis akan menjadi daya tarik bagi nyamuk untuk
mendekat ke alat (Reeves, 1953 ; Wu, 2000).
Panas yang merupakan faktor penarik nyamuk dihasilkan melalui
fotokatalisis dengan cara sebagai berikut. Cahaya UV-A, dengan panjang
gelombang 365 nm, akan mengaktifkan TiO2 dengan cara menyediakan energi
yang dibutuhkan elektron untuk tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi.
Elektron (e-) pada pita valensi akan pindah ke pita konduksi, dan meninggalkan
lubang positif (hole+, disingkat sebagai h
+) pada pita valensi. Peristiwa ini disebut
OH
2O
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
52
Universitas Indonesia
eksitasi. Namun, sebagian besar pasangan e- dan h
+ ini akan berekombinasi
kembali, baik di permukaan partikel atau didalam bulk partikel. (Gunlazuardi,
2001). Nyamuk yang mendekat ke alat ini dapat disebabkan oleh energi panas
yang dihasilkan oleh adanya proses rekombinasi.
Hasil pengujian udara pada alat perangkap nyamuk menunjukkan tidak
adanya CO2 dan uap air yang terbentuk pada alat perangkap nyamuk fotokatalisis.
Hal ini mungkin disebabkan terlalu kecilnya atau bahkan tidak ada polutan udara
ruang dalam ruangan sehingga sehingga tidak ada CO2 dan uap air yang
dihasilkan.
Nyamuk yang mendekat ke alat ini dapat disebabkan oleh spektrum panas
yang dihasilkan oleh lampu dan proses rekombinasi yang diduga memiliki
panjang gelombang inframerah yang mirip dengan radiasi panas tubuh manusia,
yaitu 10-12 mikron (Netting, 2007; Wikipedia, 2010). Perlu diketahui, nyamuk
aktif di atas suhu 25oC atau berada di kisaran 26-37
oC (Thomson, 1938). Hal ini
sesuai dengan suhu pengujian yang berkisar antara 27-31oC yang sangat
bergantung dengan kondisi cuaca. Signifikansi perubahan suhu juga
mempengaruhi aktivitas nyamuk dimana semakin tinggi suhu, semakin aktif
nyamuk. (Wahid et al, 2004). Apabila polutan udara di ruangan cukup besar,
efektifitas alat akan semakin baik dengan dihasilkannya CO2 dan uap air yang
akan menarik nyamuk.
Pada waktu pengujian selama 12 jam nyamuk juga tertarik ke dalam
prototipe alat yang tidak dilapisi fotokatalis dan lampu UV-nya tetap menyala.
Ketertarikan nyamuk ke prototipe alat disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh
lampu UV setelah lama dinyalakan sehingga nyamuk terkelabui dan masuk ke
dalam perangkap. Quarles (2003) menyitasi Wilton dan Fay (1972) bahwa cahaya
UV menarik nyamuk terutama Anopheles stephensi.
Jumlah nyamuk yang terperangkap dengan konfigurasi panel yang dilapisi
fotokatalis (baik TiO2 saja maupun variasi komposisi TiO2-AC) dan lampu UV
dinyalakan terbukti jauh lebih efektif karena panas yang dihasilkan oleh reaksi
fotokatalis di permukaan akan menambahkan daya pikat nyamuk terhadap alat ini.
Nyamuk akan cenderung ke tempat yang lebih hangat karena menyerupai panas
tubuh manusia. Sensitivitas thermoreceptor pada nyamuk dapat mendeteksi
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
53
Universitas Indonesia
sampai ketelitian 0.2oC sehingga perbedaan suhu yang kecil (1-2
oC) memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap penarikan nyamuk. (Davis, 1974; Thomson,
1938).
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
54 Universitas Indonesia
BAB 5
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
CO2 dan udara lembab memberikan peran yang positif dalam penarikan
nyamuk.
Sinar UV juga menjadi faktor penarik nyamuk pada alat perangkap.
Spektrum panas hasil rekombinasi merupakan faktor penarik yang lebih
dominan dibandingkan dengan CO2 dan udara lembab ataupun sinar UV
dalam menarik nyamuk.
Bila diletakkan pada ruangan yang mengandung polutan udara, efektivitas
alat perangkap nyamuk dapat meningkat dengan dihasilkannya CO2 dan
uap air.
Kondisi cuaca mempengaruhi profil suhu yang terbentuk.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
55 Universitas Indonesia
DAFTAR REFERENSI
Allen, N.S., Edge, M., Verran, J., Stratton, J., Maltby, J. dan Bygott, C.(2008).
Photocatalytic titania based surfaces: Enviromental benefits. Polym
Degrad Stab, 93, 1632-1646.
Araña, J., Rodríguez, J.M.D., Rendón, E.T., Cabo, C.G.i., Díaz, O.G., Melián,
J.A.H., Peña, J.P., Cólon, G. dan Navío, J.A.(2003).TiO2 activation by
using activated carbon as a support Part I. Surface characterisation and
decantability study. Appl. Catal. B: Environ., 44, 161-172.
Bhatkhande, D.S., Pangarkar, V.G. dan Beenackers, A.A.C.M.(2001).
Photocatalytic degradation for environmental applications – a review. J.
Chem. Technol. Biotechnol., 77, 102-116.
Campbell, C.B. (2003). Thesis: Evaluation of Five Mosquito Traps and A Horse
for West Nile Vectors on A North Florida Equine Facility. Florida:
University of Florida.
Catherine (2010). Skripsi: Optimasi Fotokatalisis pada Alat Perangkap Nyamuk
dan Pendegradasi Polutan Udara Secara simultan. Depok: Departemen
Teknik Kimia Universitas Indonesia.
Cho, H. dan Shi, H. (2004). Titanium Oxide Photocatalyst. Three Bond Technical
News, 62.
Coulson, J.M. dan Richardson, J.F.(1997).Chemical Engineering, Vol. 2. New
York: Pergamon Press.
Davis, E.E., Sokolove, P.G. (1974). Temperature Responses of Antennal
Receptors of the Mosquito, Aedes aegypti. J.comp. Physiol. 96, 223-236.
Ditzen, M., Pellegrino, M., dan Vosshall, L. B. (2008). Insect Odorant Receptors
Are Molecular Target of the Insect Repellent DEET – Report. Vol. 319
Science 1842, 1838-1842.
Figuredo, J.L. dan Moljin, J.A. (1986). Carbon and Coal Gasification Science and
Technology. Boston: Martinus Nijhoff Publishers.
Furman, M., Corbel, S., Gall, H.L., Zahraa, O. dan Bouchy, M. (2007). Influence
of the geometry of a monolithic support on the efficiency of photocatalyst
for air cleaning. Chem. Eng. Sci., 62, 5312-5316.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
56
Universitas Indonesia
Gao, Y. dan Liu, H. (2005). Preparation and catalytic property study of a novel
kind of suspended photocatalyst of TiO2-activated carbon immobilized on
silicone rubber film. Materials Chemistry and Physics, 92, 604-608
Gunlazuardi, J., (2001). Fotokatalisis pada pemukaan TiO2 : Aspek Fundamental
dan Aplikasinya, Prosiding Seminar Nasional Kimia Fisika II, Jakarta.
Harmer, B. dan Harmer B.O. (2005). Mosquito Trap. US Patent Application
Publication US 2005/0210735 A1.
Hermann, JM. (1999). Environmental Catalysis : Water Treatment By
Heterogeneous Photocatalys. Singapore: Imperial College Press.
Kahn, A.Y., (2003). Thesis: Titanium Dioxide Coated Activated Carbon: A
Regenerative Technology for Water Recofery, Florida: University of
Florida.
Kirby, M.J., West, P., Green, C,. Jasseh, M., dan Lindsay, S.W., (2008). Risk
Factors for house-entry by culicine mosquitoes in a rural town and satellite
villages in the Gambia. Parasites & Vectors 2008, 1:41.
Kulkarni, A. dan Aldana L. (2010). Mosquito Control Device. US Patent No. US
7,802,398 B2.
Lee, Kyeong-Won. (2004). A Case Study of Substance Field Analysis and
Resource Analysis and Resource Analysis; Development of New Mosquito
Traps.
Litter, M.I, Navio, J.A., (1996). Photocatalytic properties of iron-doped titania
semiconductors”, J. of Photochem. and Photobiology A: Chemistry, 98,
171–181.
Liuxie, Z., Xiulian, W., Peng, L. dan Zhixing, S. (2008). Low temperature
deposition of TiO2 thin films on polyvinyl alcohol fibers with
photocatalytical and antibacterial activities. Appl. Surf. Sci., 254, 1771-
1774.
Lu, M.C., Chen, J.N. dan Chang, K.T.(1999). Effect of adsorbents coated with
titanium dioxide on the photocatalytic degradation of propoxur.
Chemosphere, 38, 617-627.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
57
Universitas Indonesia
Machado, N.R.C., Santana, V.S. (2005). Influence of thermal treatment on the
structure and phocatalytic activity of TiO2 P25. Catal. Today, 107-108,
595-601.
Maron, S.H., Lando, J. (1974). Fundamental of Physical Chemistry (3rd ed).
London: Macmillan Publishing Co. Inc.
Matsuoka, M., dan Anpo, M., (2003). Local structures, excited states, and
photocatalytic reactivities of highly dispersed catalyst constructed within
zeolites, J. Photochem. and Photobiol. C: Photochem. Rev., 3, 225-252.
McNelly, J.R. (1989). The CDC Trap As A Special Monitoring Tool. Proceedings
of the Seventy-Sixth Annual Meeting of the New Jersey Mosquito Control
Association, Inc., 26-33.
Mukabana, W.R., Takken, W., Coe, R., dan Knols, B.G.J. (2002). Host-spesific
cues cause differential attractiveness of Kenyan men to the African
malaria vector Anopheles gambiae. Malaria Journal 2002, 1:17.
Mukabana, W.R., Takken, W., Killen, F.F., dan Knols, B.G.J. (2004). Allomonal
effect of breath contributes to differential attractiveness of humans to the
African malaria vector Anopheles gambiae. Malaria Journal 2004, 3:1.
Nolen, J.A., Winner, D., Brooks, J., Laverack, J., Weaver, G., May, R., Mosher,
R., Long, R., dan Bruno, B. (2003). Mosquito and Biting Insect Attracting
and Killing Apparatus. US Patent No. US 6,594,946 B2.
Okumu, F.O., Titus, E., Mbeyela, E., Killeen, G.F., dan Moore S.J. (2009).
Limitation of using synthetic human odours to test mosquito repellents –
Methodology. Malaria Journal 2009, 8:150
Olanga, E.A., Okal, M.N., Mbadi, P.A., Kokwaro, E.D., dan Mukabana, W.R.
(2010). Attraction of Anopheles gambiae to odour baits augmented with
heat and moisture. Malaria Journal 2010, 9:6.
Quarles, W. (2003). Mosquito Attractants and Trap. Common Sense Pest Control
XIX(2) Spring 2003, 4-13.
Qiu, Y.T. (2005). Thesis: Sensory and behavioural responses of the malaria
mosquito Anopheles gambiae to human odours. Dutch: Wageningen
University.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
58
Universitas Indonesia
Qiu, Y.T., Loon, J.J.A.V., Takken, W., Meijerink, J., dan Smid, H.M. (2006).
Olfactory Coding in Antennal Neurons of the Malaria Mosquito,
Anopheles gambie. Chem. Senses 31, 845 – 863.
Randorn, C., Irvine, J.T.S., dan Robertson, P. (2008). Synthesis of Visible-Light
Activated Yellow Amorphous TiO2 Photocatalyst. International Journal
of Photoenergy 2008.
Reeves, W.C., (1953). Quantitative Field Studies on a Carbon Dioxide
Chemotropism of Mosquitoes. Am. J. Trop. Med. Hyg., 2:2, 325-331.
Reinert, W.C. (1989). New Jersey Light Trap: An Old Standard for Most
Mosquito Control Programs. Proceedings of the Seventy-Sixth Annual
Meeting of the New Jersey Mosquito Control Association, Inc. 1989, 17-
25.
Ruthven, D.M. (1984). Principles of Adsorption an Adsorption Process. Willey-
Interscience Publication.
Slamet, Bismo, S. and Rita, A., (2007). Modifikasi Zeolit Alam dan Karbon Aktif
dengan TiO2 serta Aplikasinya sebagai Bahan Adsorben dan Fotokatalis
untuk Degradasi Polutan Organik, Laporan Penelitian Hibah Bersaing
Universitas Indonesia.
Sopyan, I., Watanabe, M., Murasawa, S., Hashimoto, K. dan Fujishima, A.(1996).
A film-type photocatalyst incorporating highly active TiO2 powder and
fluororesin binder: photocatalytic activity and long-term stability. J.
Electroanal. Chem., 415, 183-186.
Susilowati, D. (2009). Skripsi : Uji Kinerja Alat Perangkap Nyamuk dan
Purifikasi Berbasis TiO2 dan Zeolit Alam Lampung. Depok : Departemen
Teknik Kimia Universitas Indonesia.
Takeda, N., Torimoto, T., Sampath, S., Kuwabata, S., dan Yoneyama, H. (1995).
Effect of inert support for titanium dioxide loading on enhancement of
photodecomposition rate of gaseous propionaldehyde. J. Phys. Chem., 99,
9986-9991.
Thomson, R.C.M. (1938). The Reactions of Mosquitoes to Temperature and
Humidity. Bulletin of Entomological Research, 29, 125-140
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
59
Universitas Indonesia
Tjahjanto, R.T., dan Gunlazuardi, J. (2001). Preparasi Lapisan Tipis TiO2 sebagai
Fotokatalisis: Keterkaitan antara Ketebalan dan Aktivitas Fotokatalisis,
Jurnal Penelitian Universitas Indonesia, 5:2, 81-91.
Tomovska, M., Marinkovski, M. dan Frajgar, R.(2007). Nanotechnology-
Toxicological Issues and Enviromental Safety. Netherland: Springer.
Torimoto, T., Ito, S., Kuwabata, S., dan Yoneyama, H .(1996). Effects of
adsorbent used as supports for titanium dioxide loading on photocatalytic
degradation of propyzamide. Environ. Sci. Technol., 30, 1275-1281.
Vohra, A., Goswarni, D. Y., Deshpande, D. A. dan Block, S.S.(2006). Enhanced
photocatalytic disinfection of indoor air. Appl. Catal. B: Environ., 65, 57-
65.
Wahid, I., Tahir, A., Illhamuddin, Fitriani, I., Sudarman dan Nurdin, A.T. (2004).
Active times and biting habits of common mosquitoes and their potencial
to spread mosquito borne. Jurnal Medika Nusantara 25:1
Webb, C. dan Russell, R.C. (2005). A comparison of four commercially available
adult mosquito traps.
Wu, J.J., Yu, C.C., (2004). Aligned TiO2 Nanorods and Nanowalls, The J. of
Physic. Chem., 108.
Xia, Y., Wang, G., Buscariollo, D., Pitts, R.J., Wenger, H., dan Zwiebel, L.J.
(2008). The molecular and cellular basis of olfactory-driven behavior in
Anopheles gambie larvae. PNAS April, 29 2008, 105:17, 6433-6438.
Xu, D., Huang, Z.H., Kang, F., Inagaki, M., Ko, T.H. (2008). Effect of heat
treatment on adsorption performance and photocatalytic activity of TiO2-
mounted activated carbon cloths. Catal. Today, 139, 64-68.
Yang, R.T. (1987). Gas separation by adsorption processes. Stoneham:
Butterworh Publisher.
Yoneyama, H. dan Torimoto, T. (2000). Titanium dioxide/adsorbent hybrid
photocatalysts for photodestruction of organic substances of dilute
concentrations. Catal. Today, 58, 133-140.
Yusim, S. (2008). Skripsi : Rekayasa Alat Perangkap Nyamuk dan Purifikasi
dalam Udara Ruang dengan Prinsip Fotokatalisis. Depok : Departemen
Teknik Kimia Universitas Indonesia.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
60
Universitas Indonesia
Anonim. (n.d.). 3740-01-106-0091. Desember 26, 2010.
www.afpmb.org/pubs/standardlists/equipment/pdfs/3740-01-106-0091.pdf
Anonim. (2010). Activated Carbon. Juni 20, 2010.
http://en.wikipedia.org/wiki/Activated_carbon.
Anonim. (2010). Infrared. Desember 22, 2010.
http://en.wikipedia.org/wiki/Infrared.
Anonim. (2010). Spectrum. Desember 29, 2010.
http://www.yorku.ca/eye/spectrum.htm.
Apperson, C. dan Waldvogel, M. (2004). Mosquito control around the home and
in communities. Desember 29, 2010.
http://www.ces.ncsu.edu/depts/ent/notes/Urban/mosquito.htm.
Bantix. (2005). Mozziecatch. Desember 19, 2010.
http://www.mozziecatch.com/?Event=how.
Bhayu. (2008). Nyamuk. Maret 27, 2010.
http://lifeschool.wordpress.com/2008/06/06/nyamuk.
Biogents. (2008). Fields trials with Aedes albopictus in Georgia, USA, BG-
Sentinel vs. EVS Trap. Desember 26, 2010. http://www.bg-
sentinel.com/en/aedes_albopictus_georgia-EVS.html.
Collier Mosquito Control District (n.d.). Activity Time. Desember 29, 2010.
http://www.cmcd.org/activity_time.php.
EPA USA. (2004) 1-Octen-3-ol (069037) Fact Sheet. Maret 30, 2010.
http://www.epa.gov/pesticides/biopesticides/ingredients/factsheets/factshe
et_069037.htm.
Hadi, U.K. (2010). Berbahayakah Nyamuk? Maret 7, 2010.
http://www.hupelita.com/baca.php?id=23653.
Hoel, D.F., Kline, D.L., Allan, S.A., dan Grant, A. (2007). Evaluation of Six
Mosquito Traps for Collection of Aedes albopictus and Associated
Mosquito Species in a Suburban Setting in North Central Florida. April
10, 2010. http://www.bioone.org/doi/abs/10.2987/08-5800.1.
IEEE. (2008). Biomedic Attraction and Electrocution of Mosquitoes
(BIOMOSQ). Desember 26, 2010.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
61
Universitas Indonesia
http://ieeehtn.org/htn/index.php/Biomedic_Attraction_and_Electrocution_
of_Mosquitoes_(BIOMOSQ).
Kline, DL. Dan Mann, MO. (1998) Evaluation of butatone, carbon dioxide, and
1-octen-3-ol as attractants for mosquitoes associated with north central
Florida bay and cypress swamps. April 10, 2010.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9813827?dopt=Abstract(2007)23[1
1:EOCDOA]2.0.CO;2.
Netting, R. (2007). Infrared Waves. Desember 22, 2010.
http://science.hq.nasa.gov/kids/imagers/ems/infrared.html.
Surya, Y. (2008). Nyamuk Suka Panas. Februari 28, 2010.
http://www.yohanessurya.com/activities.php?pid=20203&id=161.
Woodstream Corporation (2010). Mosquito fun fact. Maret 30, 2010.
http://www.mosquitomagnet.com/advice/mosquito-info/mosquito-fun-
facts.
Wu, C. (2000). Mosquito Magnets - identifying skin chemicals that attract
mosquitoes. Maret 17, 2010.
http://findarticles.com/p/articles/mi_m1200/is_/ai_62111663?tag=artBody
;col1.
Yahya, H. (2010) The Miracle in the Mosquito. Maret 30, 2010.
http://www.harunyahya.com/books/science/mosquito/miracle_mosquito_0
5.php.
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
62 Universitas Indonesia
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengujian pada Cuaca Cerah
Gambar L1.1 Jumlah nyamuk pada alat yang dialiri CO2 400 cc/menit (kiri) dan tidak dialiri
(kanan)
Gambar L1.2 Jumlah nyamuk pada alat yang dialiri CO2 450 cc/menit (kiri) dan tidak dialiri
(kanan)
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
63
Universitas Indonesia
Gambar L1.3 Jumlah nyamuk pada alat yang dialiri CO2 500 cc/menit (kiri) dan tidak dialiri
(kanan)
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
64
Universitas Indonesia
Lampiran 2. Pengujian Pada Cuaca Hujan
Gambar L2.1 Jumlah nyamuk pada alat yang dialiri CO2 400 cc/menit (kiri) dan tidak dialiri
(kanan)
Gambar L2.2 Jumlah nyamuk pada alat yang dialiri CO2 450 cc/menit (kiri) dan tidak dialiri
(kanan)
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
65
Universitas Indonesia
Gambar L2.3 Jumlah nyamuk pada alat yang dialiri CO2 500 cc/menit (kiri) dan tidak dialiri
(kanan)
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
66
Universitas Indonesia
Lampiran 3. Hasil Pengujian Kinerja Fotokatalis
Gambar L3.1 Jumlah nyamuk pada alat berbasis fotokatalisis (kiri) dan alat yang dialiri CO2 dan
uap air saja (kanan)
Gambar L3.2 Jumlah nyamuk pada alat berbasis fotokatalisis (kiri) dan alat yang menggunakan
lampu UV saja (kanan)
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
67
Universitas Indonesia
Lampiran 4. Data Pengujian Suhu untuk Perlakuan UV + non TiO2-15% AC
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
0 29.131 29.131 28.897 29.190 29.177 28.919 29.036 29.154
1 29.449 29.155 29.038 29.273 29.112 28.995 29.054 29.171
2 29.427 29.016 29.075 29.251 29.178 28.943 29.120 29.120
3 29.511 29.159 29.218 29.276 29.226 28.991 29.109 29.167
4 29.419 28.950 28.950 29.184 29.323 29.030 29.088 29.147
5 29.564 29.035 29.153 29.329 29.309 28.898 29.074 29.192
6 29.615 29.146 29.204 29.380 29.345 28.992 29.051 29.169
7 29.585 29.115 29.233 29.526 29.418 29.065 29.065 29.183
8 29.555 29.203 29.320 29.496 29.236 28.942 29.001 29.118
9 29.651 29.064 29.123 29.534 29.307 28.955 28.955 29.072
10 29.611 29.200 29.200 29.493 29.372 28.961 28.961 29.020
11 29.744 29.099 29.157 29.568 29.416 29.005 28.946 29.064
12 29.691 29.163 29.280 29.574 29.469 28.999 29.058 29.117
13 29.750 29.340 29.281 29.516 29.524 29.113 29.054 29.230
14 29.738 29.209 29.151 29.503 29.444 28.974 28.974 29.092
15 29.614 29.144 29.027 29.496 29.602 29.132 29.074 29.132
16 29.624 29.096 29.272 29.800 29.458 29.047 29.105 29.164
17 29.752 29.223 29.223 29.634 29.491 28.962 28.962 29.080
18 29.813 29.285 29.285 29.695 29.581 29.170 29.053 29.111
19 29.760 29.231 29.231 29.818 29.602 29.074 28.897 29.015
20 29.732 29.203 29.321 29.732 29.507 29.155 29.096 29.155
21 29.759 29.055 29.290 29.642 29.582 29.230 29.171 29.288
22 29.851 29.205 29.323 29.910 29.544 28.957 29.016 29.133
23 29.797 29.210 29.268 29.797 29.480 28.893 28.952 29.246
24 29.781 29.253 29.370 29.722 29.623 29.095 29.036 29.154
25 29.730 29.201 29.260 30.023 29.591 29.297 29.062 29.121
26 29.834 29.071 29.130 29.776 29.604 28.899 28.958 29.076
27 29.800 29.155 29.096 29.742 29.614 29.086 29.027 29.086
28 29.849 29.321 29.321 29.967 29.563 29.152 28.975 29.093
29 29.847 29.202 29.143 29.906 29.622 29.035 29.035 29.211
30 29.748 29.161 29.220 29.807 29.542 28.955 29.013 29.072
31 29.867 29.280 29.280 29.867 29.524 29.055 29.055 29.172
32 29.742 29.155 29.390 29.859 29.525 29.232 29.056 29.114
33 29.788 29.083 29.259 29.729 29.683 29.037 29.037 29.213
34 29.760 29.231 29.114 29.877 29.627 29.098 29.039 29.216
35 29.760 29.173 29.290 29.994 29.651 29.240 29.181 29.358
36 29.819 29.409 29.291 29.996 29.526 29.115 29.056 29.232
37 29.872 29.226 29.343 29.872 29.564 29.329 28.977 29.153
38 29.866 29.279 29.279 30.101 29.655 29.126 29.126 29.244
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
68
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
39 29.844 29.140 29.140 29.727 29.628 29.159 28.982 29.159
40 29.830 29.126 29.302 29.713 29.574 29.104 29.046 29.163
41 29.761 29.174 29.174 29.702 29.313 28.960 29.019 29.137
42 29.801 29.272 29.272 29.566 29.475 29.064 29.005 29.123
43 29.791 29.146 29.263 29.791 29.273 28.979 28.979 29.097
44 29.845 29.199 29.434 29.786 29.392 29.098 28.922 29.098
45 29.822 29.469 29.293 29.822 29.575 29.105 28.929 29.105
46 29.845 29.258 29.316 29.962 29.547 29.136 28.960 29.136
47 29.828 29.182 29.241 29.828 29.331 28.920 28.861 29.096
48 29.926 29.339 29.398 29.868 29.504 29.093 28.917 29.151
49 29.810 29.341 29.400 29.869 29.246 28.952 28.835 29.070
50 29.946 29.301 29.359 29.888 29.414 29.062 28.827 29.003
51 29.829 29.242 29.359 29.829 29.358 29.006 28.888 29.006
52 29.827 29.240 29.358 29.886 29.503 29.092 28.975 29.092
53 29.901 29.197 29.432 29.843 29.458 29.047 28.989 29.106
54 29.921 29.393 29.393 29.921 29.454 29.101 28.984 29.219
55 29.883 29.237 29.413 29.824 29.625 29.155 29.096 29.214
56 29.890 29.303 29.421 30.008 29.482 29.248 29.130 29.130
57 29.910 29.264 29.382 29.910 29.540 29.187 29.011 29.129
58 29.907 29.261 29.437 29.907 29.439 29.087 29.145 29.204
59 29.873 29.286 29.521 29.990 29.631 29.043 29.043 29.278
60 29.961 29.315 29.550 30.078 29.486 29.016 28.957 29.133
61 29.936 29.349 29.408 29.936 29.459 29.107 28.989 29.107
62 30.045 29.400 29.517 30.104 29.515 29.045 28.986 29.104
63 29.865 29.336 29.513 29.923 29.445 28.975 29.034 29.152
64 30.017 29.430 29.372 30.017 29.484 29.307 29.131 29.307
65 29.886 29.417 29.417 29.886 29.445 29.092 29.151 29.327
66 29.965 29.437 29.495 30.024 29.522 29.170 29.052 29.228
67 30.116 29.470 29.646 30.175 29.535 29.065 29.065 29.242
68 29.976 29.447 29.447 30.093 29.578 29.167 29.050 29.226
69 30.083 29.555 29.496 30.025 29.487 29.076 29.076 29.193
70 30.071 29.484 29.543 30.130 29.467 28.997 28.938 29.115
71 30.163 29.811 29.518 29.987 29.511 29.629 29.100 29.335
72 30.179 29.533 29.651 29.944 29.415 29.122 28.946 29.180
73 30.151 29.623 29.681 30.209 29.627 29.157 29.099 29.334
74 30.138 29.669 29.728 30.256 29.611 29.200 29.083 29.318
75 30.040 29.453 29.570 30.098 29.576 29.165 29.047 29.282
76 30.107 29.697 29.638 30.107 29.759 29.290 29.290 29.466
77 30.185 29.598 29.657 30.126 29.609 29.022 29.081 29.257
78 30.151 29.564 29.740 30.033 29.674 29.146 29.205 29.439
79 30.231 29.703 29.644 30.231 29.691 29.163 29.221 29.398
80 30.183 29.713 29.713 30.183 29.623 29.388 29.212 29.506
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
69
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
81 30.298 29.888 29.770 30.298 29.705 29.294 29.235 29.411
82 30.095 29.567 29.625 30.212 29.706 29.296 29.237 29.413
83 30.161 29.574 29.692 30.220 29.571 29.218 29.277 29.453
84 30.247 29.660 29.778 30.365 29.674 29.263 29.087 29.322
85 30.195 29.725 29.901 30.312 29.745 29.334 29.216 29.451
86 30.276 29.690 29.572 30.335 29.754 29.460 29.226 29.460
87 30.296 29.827 29.886 30.414 29.762 29.292 29.292 29.468
88 30.270 29.742 29.800 30.387 29.657 29.187 29.128 29.304
89 30.216 29.805 29.805 30.274 29.724 29.490 29.313 29.548
90 30.327 29.682 29.740 30.210 29.775 29.482 29.423 29.658
91 30.265 29.796 29.855 30.207 29.857 29.388 29.329 29.505
92 30.294 29.825 29.884 30.412 29.814 29.344 29.285 29.520
93 30.324 29.854 29.737 30.441 29.770 29.301 29.477 29.712
94 30.285 29.874 29.874 30.461 29.831 29.478 29.420 29.596
95 30.248 29.661 29.720 30.248 29.840 29.546 29.488 29.664
96 30.404 29.700 29.876 30.462 29.908 29.790 29.438 29.673
97 30.350 29.763 29.880 30.467 29.885 29.415 29.415 29.591
98 30.366 29.721 29.780 30.484 29.804 29.511 29.335 29.569
99 30.431 29.786 29.903 30.490 29.870 29.401 29.283 29.577
100 30.431 29.786 29.903 30.490 29.847 29.495 29.436 29.612
101 30.326 29.739 29.974 30.443 29.927 29.340 29.340 29.575
102 30.348 29.878 29.937 30.465 29.913 29.503 29.385 29.561
103 30.352 29.824 29.883 30.587 29.933 29.464 29.405 29.640
104 30.408 29.880 29.880 30.525 29.929 29.400 29.400 29.577
105 30.361 29.833 29.892 30.479 29.929 29.400 29.400 29.577
106 30.375 29.847 29.906 30.434 29.493 29.317 29.258 29.376
107 30.397 29.693 29.927 30.573 29.745 29.335 29.452 29.628
108 30.341 29.754 29.930 30.400 29.802 29.391 29.333 29.509
109 30.417 29.830 29.889 30.475 29.765 29.706 29.413 29.706
110 30.424 29.955 29.838 30.600 29.778 29.425 29.367 29.543
111 30.384 29.856 29.973 30.325 29.842 29.431 29.372 29.607
112 30.455 29.868 29.986 30.455 29.259 29.266 29.248 29.266
113 30.460 29.932 29.932 30.577 29.744 29.450 29.568 29.685
114 30.478 30.067 30.009 30.595 29.475 29.123 29.006 29.241
115 30.493 30.024 30.083 30.493 29.282 29.189 29.113 29.247
116 30.481 29.953 29.953 30.540 29.778 29.367 29.484 29.660
117 30.458 29.871 29.988 30.634 29.788 29.494 29.377 29.612
118 30.496 29.968 29.910 30.496 29.862 29.568 29.510 29.745
119 30.461 29.933 29.991 30.637 29.939 29.587 29.587 29.763
120 30.379 29.616 29.792 30.379 29.948 29.537 29.537 29.772
121 30.245 29.541 29.658 30.362 30.036 29.743 29.508 29.743
122 30.385 29.681 29.857 30.619 30.042 29.749 29.690 29.983
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
70
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
123 30.206 29.737 29.854 30.323 29.997 29.528 29.528 29.704
124 30.305 29.777 29.894 30.363 29.999 29.627 29.627 29.862
125 30.297 29.711 29.828 30.473 29.992 29.707 29.531 29.707
126 30.152 29.624 29.624 30.387 29.997 29.546 29.429 29.722
127 30.213 29.626 29.802 30.565 29.990 29.628 29.628 29.863
128 30.251 29.723 29.899 30.486 29.982 29.430 29.433 29.548
129 30.328 30.152 29.917 30.563 29.992 29.517 29.283 29.517
130 30.407 29.879 29.996 30.524 29.993 29.826 29.826 30.061
131 30.466 29.997 30.114 30.818 30.039 29.745 29.745 29.980
132 30.435 29.849 30.025 30.670 30.041 29.765 29.765 30.000
133 30.431 29.844 30.020 30.548 30.020 29.668 29.785 30.020
134 30.310 29.782 29.723 30.310 30.049 29.697 29.638 29.814
135 30.226 29.698 29.580 30.402 30.058 29.823 29.647 29.882
136 30.343 29.874 29.815 30.637 30.108 29.756 29.638 29.932
137 30.400 29.755 29.872 30.635 30.123 29.830 29.712 29.947
138 30.423 29.895 29.895 30.482 30.154 29.802 29.684 29.978
139 30.366 29.838 29.838 30.484 30.174 29.880 29.822 30.115
140 30.363 29.777 29.718 30.539 30.126 29.832 29.891 30.126
141 30.567 29.980 30.039 30.625 30.200 29.848 29.730 29.965
142 30.707 30.120 30.296 30.824 30.164 29.929 29.695 29.988
143 30.665 30.020 30.078 30.606 30.277 29.866 29.807 30.101
144 30.553 29.907 29.966 30.611 30.212 29.860 29.684 29.919
145 30.489 30.078 29.902 30.606 30.153 29.684 29.977 30.212
146 30.563 29.742 30.094 30.739 30.105 29.753 29.812 30.047
147 30.499 30.029 30.029 30.616 30.094 29.877 29.759 29.994
148 30.435 29.907 29.731 30.552 30.056 29.880 29.821 30.114
149 30.548 29.961 29.961 30.548 30.062 29.827 29.886 30.062
150 30.661 30.134 30.310 30.896 30.063 30.121 29.886 30.062
151 30.452 29.748 29.865 30.628 30.098 29.546 29.546 29.781
152 30.566 30.038 30.038 30.859 30.057 29.390 29.331 29.507
153 30.660 30.132 30.249 30.425 30.063 29.437 29.437 29.731
154 30.624 30.155 30.272 30.213 30.075 29.383 29.441 29.676
155 30.768 30.181 30.005 30.357 30.083 29.627 29.568 29.803
156 30.772 30.185 30.185 30.537 30.093 29.749 29.807 30.042
157 30.681 30.153 30.212 30.446 30.031 29.796 29.679 29.855
158 30.733 30.147 30.264 30.440 30.029 29.753 29.753 29.929
159 30.627 30.099 30.099 30.392 30.022 29.705 29.705 29.881
160 30.710 30.065 30.300 30.417 30.083 29.807 29.924 30.100
161 30.921 30.159 30.335 30.628 30.055 29.720 29.661 29.896
162 30.825 30.298 30.474 30.532 30.093 29.741 29.564 29.799
163 30.966 30.556 30.556 30.849 30.104 29.574 29.574 29.808
164 30.917 30.448 30.507 30.624 30.139 29.904 30.021 30.197
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
71
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
165 30.793 30.206 30.148 30.382 30.089 29.339 29.339 29.574
166 30.816 30.288 30.405 30.523 30.109 29.698 29.639 29.815
167 30.879 30.410 30.058 30.645 30.107 29.813 29.931 30.107
168 30.886 30.476 30.241 30.593 30.173 29.762 29.762 29.997
169 30.896 30.368 30.368 30.661 30.178 29.685 29.626 29.861
170 30.980 30.394 30.335 30.628 30.127 29.969 29.793 30.027
171 30.880 30.294 30.235 30.587 30.100 29.865 29.924 30.159
172 30.943 30.474 30.533 30.767 30.189 29.837 29.896 30.131
173 30.935 30.408 30.408 30.642 30.191 29.834 29.893 30.127
174 31.079 30.551 30.551 30.786 30.224 30.048 29.931 30.166
175 30.989 30.344 30.344 30.755 30.261 29.968 30.144 30.379
176 30.909 30.499 30.499 30.616 30.287 29.994 29.994 30.170
177 30.971 30.502 30.443 30.619 30.287 29.994 29.994 30.170
178 31.055 30.586 30.469 30.879 30.323 29.971 29.971 30.147
179 30.965 30.437 30.495 30.789 30.338 29.927 30.103 30.338
180 31.028 30.500 30.383 30.735 30.295 30.119 30.236 30.353
181 31.061 30.592 30.592 30.768 30.304 30.069 30.069 30.304
182 31.094 30.742 30.507 30.683 30.376 30.024 30.024 30.259
183 31.165 30.637 30.696 30.930 30.210 29.617 29.910 30.145
184 31.092 30.623 30.623 30.799 30.287 29.811 29.753 30.046
185 31.107 30.580 30.638 30.638 30.253 29.759 29.877 30.053
186 31.056 30.529 30.705 30.763 30.273 29.980 29.980 30.156
187 31.112 30.584 30.584 30.760 30.282 29.813 29.871 30.165
188 31.095 30.626 30.626 30.802 30.311 30.252 30.252 30.487
189 31.161 30.575 30.458 30.810 30.377 29.825 30.001 30.236
190 31.203 30.675 30.734 30.851 30.376 30.024 30.083 30.317
191 31.204 30.677 30.853 30.853 30.471 30.237 30.178 30.413
192 31.189 30.661 30.779 30.837 30.502 30.267 30.326 30.561
193 31.295 31.002 30.767 30.884 30.465 30.289 30.054 30.289
194 31.219 30.633 30.750 30.809 30.590 30.238 30.355 30.531
195 31.267 30.740 30.681 30.916 30.492 30.375 30.375 30.492
196 31.306 30.778 30.837 30.954 30.512 30.160 30.395 30.571
197 31.284 30.874 30.874 30.932 30.586 30.410 30.469 30.645
198 31.207 30.797 30.855 30.914 30.599 30.247 30.364 30.599
199 31.235 30.766 30.824 30.942 30.694 30.459 30.459 30.635
200 31.158 30.630 30.454 30.865 30.535 30.359 30.183 30.359
201 31.370 30.725 30.901 31.077 30.552 30.259 30.317 30.493
202 31.196 30.668 30.551 30.844 30.624 30.331 30.390 30.507
203 31.013 30.485 30.544 30.661 30.578 30.343 30.285 30.519
204 31.181 30.712 30.888 30.946 30.691 30.339 30.397 30.632
205 31.284 30.815 30.815 30.932 30.652 30.359 30.359 30.535
206 31.288 30.761 30.761 30.995 30.599 30.247 30.423 30.541
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
72
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
207 31.333 30.806 30.688 31.040 30.485 30.309 30.309 30.544
208 31.313 30.785 30.668 30.903 30.653 30.360 30.477 30.595
209 31.322 30.735 30.794 31.029 30.589 30.331 30.037 30.331
210 31.342 30.931 30.931 30.990 30.664 30.286 30.042 30.036
211 31.442 30.797 30.680 31.032 30.534 30.440 30.323 30.475
212 31.332 30.805 30.688 30.805 30.654 30.478 30.067 30.360
213 31.280 30.811 30.811 30.928 30.641 30.330 30.565 30.623
214 31.151 30.623 30.564 30.740 30.500 30.556 30.414 30.390
215 30.953 30.602 30.660 30.895 30.637 30.261 30.285 30.378
216 30.888 30.536 30.536 30.477 30.659 30.083 30.142 30.435
217 30.832 30.539 30.481 30.481 30.814 30.462 30.345 30.404
218 30.994 30.642 30.466 30.584 30.902 30.551 30.433 30.551
219 30.906 30.437 30.496 30.613 30.952 30.717 30.600 30.659
220 30.857 30.329 30.329 30.505 30.848 30.496 30.496 30.672
221 30.899 30.430 30.312 30.430 30.778 30.837 30.485 30.720
222 30.817 30.465 30.231 30.524 30.838 30.663 30.721 30.614
223 30.803 30.158 30.275 30.803 30.961 30.785 30.727 30.902
224 30.916 30.447 30.447 30.681 30.788 30.378 30.378 30.785
225 31.081 30.612 30.494 30.905 30.753 30.402 30.226 30.402
226 30.937 30.585 30.527 30.702 30.684 30.391 30.274 30.333
227 31.006 30.655 30.713 30.889 30.814 30.462 30.345 30.404
228 31.058 30.531 30.531 30.941 30.902 30.551 30.433 30.551
229 30.912 30.502 30.385 30.737 30.952 30.717 30.600 30.659
230 30.891 30.422 30.481 30.774 30.952 30.600 30.541 30.600
231 30.966 30.615 30.615 30.791 31.006 30.771 30.596 30.771
232 31.110 30.523 30.699 30.817 31.069 30.717 30.600 30.717
233 31.111 30.466 30.583 30.876 31.057 30.764 30.764 30.822
234 31.048 30.520 30.520 30.872 31.042 30.748 30.631 30.690
235 31.048 30.462 30.403 30.814 31.180 30.770 30.653 30.711
236 30.925 30.456 30.514 30.807 31.111 30.818 30.759 30.759
237 31.130 30.602 30.778 30.719 31.240 30.889 30.830 30.889
238 31.054 30.643 30.702 30.819 31.018 30.666 30.666 30.666
239 31.014 30.604 30.662 30.897 31.068 30.833 30.774 30.892
240 31.091 30.622 30.329 30.857 31.058 30.765 30.707 30.824
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
73
Universitas Indonesia
Lampiran 5. Data Pengujian Suhu untuk Perlakuan UV + TiO2-15% AC
(Panel A)
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
0 28.553 28.494 28.553 28.729 29.676 29.438 29.441 29.561
1 28.660 28.366 28.484 28.543 29.781 29.546 29.311 29.370
2 28.585 28.291 28.291 28.526 29.732 29.321 29.263 29.321
3 28.626 28.214 28.273 28.508 29.567 29.274 29.215 29.274
4 28.600 28.189 28.247 28.424 29.532 29.356 29.180 29.297
5 28.574 28.281 28.163 28.457 29.538 29.186 29.069 29.245
6 28.601 28.131 28.190 28.484 29.589 29.413 29.178 29.296
7 28.632 28.161 28.338 28.396 29.585 29.409 29.174 29.291
8 28.665 28.195 28.253 28.488 29.577 29.342 29.166 29.225
9 28.672 28.143 28.260 28.437 29.599 29.364 29.188 29.305
10 28.629 28.159 28.277 28.512 29.630 29.219 29.160 29.277
11 28.694 28.106 28.224 28.517 29.627 29.216 29.098 29.216
12 28.699 28.229 28.288 28.523 29.650 29.180 29.180 29.239
13 28.649 28.238 28.297 28.414 29.614 29.262 29.203 29.320
14 28.639 28.228 28.287 28.522 29.599 29.422 29.188 29.246
15 28.601 28.130 28.130 28.424 29.731 29.320 29.203 29.320
16 28.579 28.108 28.108 28.344 29.731 29.379 29.203 29.320
17 28.608 28.020 28.138 28.373 29.750 29.691 29.221 29.280
18 28.578 28.049 28.167 28.343 29.683 29.683 29.214 29.331
19 28.568 28.098 28.098 28.333 29.739 29.211 29.152 29.328
20 28.665 28.019 28.195 28.313 29.762 29.175 29.234 29.351
21 28.662 28.133 28.133 28.427 29.644 29.586 29.292 29.351
22 28.623 28.094 28.153 28.329 29.726 29.257 29.257 29.433
23 28.625 28.037 28.154 28.331 29.725 29.255 29.138 29.314
24 28.613 28.084 28.202 28.319 29.780 29.252 28.900 29.017
25 28.574 28.104 28.163 28.398 29.780 29.369 29.311 29.369
26 28.608 28.079 28.138 28.314 29.836 29.425 29.249 29.366
27 28.668 28.139 28.198 28.374 29.717 29.365 29.247 29.365
28 28.615 28.086 28.145 28.322 29.706 29.295 29.295 29.295
29 28.720 28.132 28.191 28.309 29.776 29.423 29.247 29.423
30 28.666 28.137 28.196 28.372 29.771 29.301 29.301 29.418
31 28.661 28.132 28.191 28.308 29.811 29.635 29.341 29.400
32 28.679 28.150 28.150 28.327 29.823 29.412 29.354 29.471
33 28.688 28.101 28.101 28.277 29.757 29.346 29.346 29.463
34 28.695 28.048 28.166 28.401 29.868 29.340 29.281 29.398
35 28.676 28.088 28.147 28.323 29.812 29.578 29.284 29.402
36 28.618 28.207 28.148 28.325 29.896 29.367 29.367 29.485
37 28.691 28.103 28.162 28.338 29.831 29.361 29.361 29.420
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
74
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
38 28.706 28.060 28.177 28.354 29.905 29.494 29.318 29.377
39 28.657 28.187 28.128 28.304 29.917 29.624 29.389 29.506
40 28.683 28.095 28.154 28.271 29.872 29.520 29.403 29.461
41 28.679 28.092 28.150 28.385 29.874 29.404 29.463 29.522
42 28.685 28.098 28.274 28.392 29.928 29.341 29.282 29.400
43 28.690 28.161 28.220 28.396 29.852 29.383 29.383 29.441
44 28.705 28.118 28.176 28.353 29.854 29.502 29.384 29.502
45 28.707 28.119 28.119 28.354 29.858 29.624 29.271 29.389
46 28.728 28.141 28.141 28.317 29.925 29.514 29.396 29.514
47 28.719 28.249 28.249 28.367 29.919 29.449 29.390 29.449
48 28.666 28.138 28.255 28.373 29.929 29.401 29.284 29.518
49 28.663 28.193 28.193 28.428 29.980 29.452 29.217 29.393
50 28.678 28.090 28.207 28.383 29.965 29.495 29.378 29.554
51 28.702 28.114 28.173 28.349 29.958 29.254 29.137 29.254
52 28.638 28.168 28.109 28.345 30.071 29.660 29.543 29.601
53 28.728 28.140 28.199 28.375 29.930 29.461 29.402 29.520
54 28.757 28.110 28.228 28.404 29.989 29.578 29.285 29.461
55 28.740 28.211 28.152 28.387 30.052 29.465 29.465 29.583
56 28.680 28.151 28.268 28.386 29.989 29.637 29.520 29.637
57 28.672 28.143 28.202 28.320 29.974 29.622 29.269 29.504
58 28.768 28.180 28.239 28.415 29.997 29.527 29.469 29.586
59 28.695 28.107 28.166 28.343 29.938 29.527 29.469 29.586
60 28.713 28.126 28.185 28.361 30.045 29.516 29.516 29.575
61 28.717 28.129 28.188 28.364 29.995 29.467 29.408 29.526
62 28.730 28.143 28.201 28.378 30.001 29.649 29.473 29.591
63 28.743 28.214 28.214 28.390 30.074 29.604 29.428 29.546
64 28.764 28.235 28.176 28.412 30.004 29.594 29.476 29.594
65 28.761 28.173 28.232 28.408 29.975 29.505 29.388 29.564
66 28.718 28.130 28.189 28.424 30.078 29.550 29.433 29.609
67 28.764 28.118 28.176 28.412 30.097 29.686 29.510 29.627
68 28.718 28.130 28.248 28.306 29.984 29.632 29.514 29.691
69 28.786 28.198 28.198 28.374 30.061 29.709 29.592 29.650
70 28.730 28.083 28.319 28.436 30.061 29.592 29.592 29.709
71 28.802 28.215 28.274 28.450 30.076 29.607 29.607 29.666
72 28.786 28.257 28.198 28.374 30.095 30.036 29.625 29.743
73 28.804 28.216 28.275 28.451 30.007 29.714 29.537 29.655
74 28.805 28.100 28.277 28.394 30.060 29.707 29.473 29.707
75 28.714 28.126 28.185 28.420 30.076 29.607 29.607 29.724
76 28.765 28.178 28.413 28.530 30.147 29.560 29.560 29.737
77 28.838 28.133 28.250 28.426 30.135 29.666 29.548 29.666
78 28.777 28.249 28.307 28.484 30.047 29.871 29.519 29.695
79 28.759 28.171 28.230 28.406 30.170 29.642 29.583 29.701
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
75
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
80 28.746 28.217 28.276 28.452 30.119 29.709 29.709 29.767
81 28.873 28.344 28.285 28.462 30.127 29.775 29.657 29.716
82 28.796 28.149 28.326 28.561 30.186 29.775 29.716 29.834
83 28.831 28.361 28.302 28.537 30.183 29.948 29.654 29.772
84 28.823 28.236 28.295 28.471 30.139 29.787 29.728 29.787
85 28.768 28.298 28.180 28.474 30.145 29.735 29.676 29.793
86 28.839 28.192 28.369 28.545 30.141 29.847 29.613 29.730
87 28.828 28.299 28.299 28.475 30.153 29.684 29.625 29.742
88 28.889 28.302 28.302 28.537 30.207 29.796 29.620 29.738
89 28.835 28.306 28.306 28.541 30.107 29.754 29.696 29.813
90 28.829 28.241 28.359 28.477 30.224 29.637 29.520 29.696
91 28.840 28.311 28.370 28.487 30.209 29.739 29.798 29.915
92 28.855 28.326 28.326 28.561 30.222 29.812 29.694 29.812
93 28.912 28.383 28.442 28.618 30.299 29.771 29.713 29.889
94 28.853 28.324 28.442 28.618 30.262 29.793 29.734 29.793
95 28.907 28.320 28.378 28.614 30.188 29.777 29.660 29.836
96 28.978 28.391 28.391 28.567 30.197 29.728 29.611 29.728
97 28.944 28.415 28.474 28.650 30.271 29.743 29.743 29.861
98 28.965 28.378 28.437 28.613 30.234 30.058 29.706 29.882
99 28.914 28.444 28.503 28.738 30.281 29.694 29.694 29.811
100 28.993 28.406 28.523 28.758 30.271 29.743 29.743 29.861
101 28.998 28.410 28.528 28.645 30.264 29.677 29.677 29.794
102 28.993 28.523 28.523 28.699 30.211 29.683 29.742 29.918
103 29.028 28.441 28.500 28.735 30.304 29.834 29.541 29.599
104 29.010 28.364 28.481 28.716 30.296 29.768 29.768 29.885
105 29.022 28.435 28.552 28.729 29.761 29.585 29.115 29.232
106 28.956 28.368 28.486 28.662 30.066 29.597 29.538 29.655
107 28.922 28.510 28.569 28.745 30.321 29.793 29.675 29.793
108 29.080 28.552 28.552 28.846 30.268 29.740 29.564 29.682
109 29.062 28.533 28.592 28.768 30.205 29.736 29.677 29.853
110 29.117 28.589 28.589 28.765 30.291 30.291 29.705 29.822
111 28.971 28.501 28.618 28.794 30.302 29.715 29.657 29.774
112 29.048 28.460 28.695 28.872 30.253 29.783 29.607 29.783
113 29.065 28.536 28.654 28.830 30.358 29.830 29.830 30.006
114 29.052 28.582 28.641 28.817 30.407 29.879 29.879 29.996
115 29.080 28.610 28.669 28.845 30.410 30.058 29.999 30.058
116 29.074 28.545 28.604 28.780 30.428 29.900 29.900 30.017
117 29.100 28.571 28.630 28.865 30.385 29.975 29.916 30.033
118 29.098 28.511 28.629 28.863 30.339 30.221 29.635 29.869
119 29.106 28.754 28.577 28.812 30.461 29.991 29.874 29.991
120 29.189 28.543 28.661 28.837 30.397 29.811 29.693 29.928
121 29.194 28.665 28.665 28.842 30.494 29.966 30.025 30.084
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
76
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
122 29.114 28.585 28.644 28.820 30.383 29.914 29.855 29.973
123 29.146 28.676 28.676 28.852 30.405 29.994 29.936 30.053
124 29.140 28.670 28.670 28.846 30.431 30.079 29.903 29.962
125 29.160 28.572 28.631 28.866 30.466 30.173 29.880 29.997
126 29.170 28.759 28.701 28.877 30.471 30.119 29.943 30.060
127 29.255 28.668 28.785 28.962 30.443 29.857 29.857 30.033
128 29.209 28.680 28.739 28.915 30.462 29.934 29.992 30.110
129 29.264 28.618 28.677 28.853 30.343 29.815 29.521 29.815
130 29.192 28.605 28.781 28.957 30.443 29.915 29.915 30.033
131 29.233 28.763 28.763 28.998 30.400 29.989 29.989 30.107
132 29.199 28.671 28.788 28.964 30.536 30.125 30.008 30.125
133 29.272 28.802 28.802 28.978 30.505 30.035 29.977 30.094
134 29.264 28.677 28.735 28.970 30.518 30.166 29.873 30.108
135 29.182 28.712 28.771 29.006 30.460 29.990 29.932 30.049
136 29.290 28.644 28.820 29.055 30.460 30.284 29.756 29.990
137 29.276 28.806 28.748 29.041 30.446 29.977 30.035 30.094
138 29.245 28.717 28.834 29.010 30.520 29.933 29.933 30.051
139 29.325 28.738 28.856 29.090 30.474 30.004 29.946 30.004
140 29.322 28.735 28.852 29.029 30.525 30.114 29.997 30.055
141 29.273 28.803 28.803 29.097 30.483 30.189 30.013 30.072
142 29.365 28.837 28.895 29.013 30.492 30.257 29.964 30.081
143 29.322 28.793 28.852 29.087 30.492 30.257 30.023 30.081
144 29.363 29.011 28.893 29.070 30.453 30.160 30.101 30.160
145 29.356 28.827 28.944 29.062 30.523 30.053 29.995 30.171
146 29.340 28.753 28.870 29.164 30.581 30.171 29.995 30.171
147 29.343 28.873 28.932 29.167 30.530 30.002 30.002 30.178
148 29.451 28.981 28.981 29.216 30.450 30.040 30.040 30.157
149 29.377 28.848 28.966 29.142 30.523 30.112 30.112 30.171
150 29.414 28.944 29.003 29.179 30.515 30.163 29.987 30.104
151 29.417 28.947 29.006 29.241 30.589 30.178 30.120 30.237
152 29.497 28.969 29.027 29.321 30.479 30.069 30.127 30.245
153 29.558 29.089 29.089 29.265 30.530 30.061 30.061 30.237
154 29.558 29.089 29.089 29.265 30.583 30.172 29.996 30.055
155 29.486 29.016 29.075 29.310 30.552 30.024 30.024 30.200
156 29.469 28.941 29.117 29.234 30.552 30.082 30.082 30.200
157 29.577 29.048 29.048 29.283 30.424 29.896 29.896 30.013
158 29.510 28.923 29.041 29.276 30.600 30.013 29.954 30.072
159 29.559 29.031 29.031 29.325 30.238 29.768 29.768 29.827
160 29.569 29.040 29.099 29.393 30.365 30.013 29.837 29.955
161 29.566 29.037 29.096 29.331 30.515 30.046 29.928 30.046
162 29.553 29.025 29.142 29.319 30.523 30.112 30.112 30.229
163 29.550 29.022 29.139 29.315 30.604 30.076 29.959 30.135
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
77
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
164 29.601 29.072 29.131 29.366 30.620 30.209 30.033 30.150
165 29.525 29.056 29.114 29.349 30.612 30.201 30.143 30.260
166 29.536 29.008 29.066 29.301 30.612 30.143 30.084 30.201
167 29.544 29.074 29.133 29.309 30.562 30.386 30.093 30.269
168 29.570 29.041 29.218 29.394 30.635 30.166 30.107 30.224
169 29.632 29.103 29.162 29.279 30.642 30.232 30.115 30.232
170 29.628 29.100 29.218 29.394 30.588 30.119 30.119 30.295
171 29.627 29.099 29.099 29.275 30.611 30.260 30.083 30.201
172 29.642 29.114 29.173 29.290 30.653 30.243 30.125 30.243
173 29.536 29.066 29.066 29.301 30.655 30.127 30.186 30.361
174 29.661 29.132 29.191 29.367 30.658 30.130 30.130 30.247
175 29.655 29.126 29.244 29.420 30.614 30.145 30.145 30.321
176 29.645 29.117 29.117 29.411 30.599 30.071 29.660 29.954
177 29.655 29.126 29.185 29.420 30.736 30.150 30.150 30.267
178 29.611 29.083 29.200 29.318 30.673 30.028 30.145 30.204
179 29.593 29.123 29.182 29.358 30.681 30.270 30.270 30.329
180 29.637 29.109 29.109 29.344 30.699 30.230 30.113 30.230
181 29.753 29.283 29.342 29.459 30.647 30.353 30.236 30.353
182 29.671 29.143 29.260 29.495 30.651 30.182 30.241 30.299
183 29.748 29.220 29.278 29.513 30.707 30.355 30.120 30.238
184 29.757 29.288 29.288 29.464 30.704 30.176 30.293 30.352
185 29.669 29.200 29.258 29.435 30.722 30.546 30.194 30.370
186 29.719 29.132 29.249 29.425 30.727 30.199 30.199 30.199
187 29.688 29.159 29.218 29.453 30.677 30.267 30.208 30.325
188 29.707 29.120 29.178 29.354 30.744 30.274 30.157 30.333
189 29.781 29.194 29.252 29.487 30.750 30.281 30.281 30.339
190 29.743 29.215 29.215 29.391 30.753 30.342 30.166 30.225
191 29.688 29.277 29.277 29.394 30.727 30.258 30.140 30.316
192 29.786 29.258 29.258 29.493 30.795 30.443 30.267 30.325
193 29.780 29.252 29.311 29.487 30.680 30.270 30.152 30.270
194 29.857 29.329 29.329 29.564 30.750 30.339 30.163 30.339
195 29.839 29.310 29.369 29.604 30.771 30.302 30.243 30.361
196 29.816 29.346 29.287 29.463 30.682 30.271 30.271 30.447
197 29.800 29.271 29.330 29.506 30.840 30.371 30.195 30.313
198 29.832 29.245 29.363 29.539 30.834 30.248 30.189 30.307
199 29.780 29.252 29.369 29.545 30.836 30.308 30.308 30.425
200 29.858 29.271 29.330 29.506 30.796 30.268 30.209 30.326
201 29.849 29.321 29.380 29.556 30.862 30.451 30.334 30.451
202 29.860 29.332 29.332 29.508 30.751 30.223 30.164 30.223
203 29.868 29.398 29.339 29.574 30.797 30.269 30.269 30.387
204 29.909 29.322 29.381 29.557 30.808 30.456 30.339 30.456
205 29.894 29.307 29.424 29.659 30.751 30.399 30.282 30.340
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
78
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
206 29.929 29.459 29.459 29.694 30.862 30.275 30.393 30.510
207 29.917 29.388 29.447 29.623 30.870 30.400 30.283 30.342
208 29.977 29.390 29.449 29.625 30.825 30.356 30.004 30.414
209 29.944 29.416 29.475 29.592 30.867 30.221 30.280 30.397
210 29.932 29.345 29.462 29.639 30.873 30.286 30.286 30.345
211 29.864 29.395 29.395 29.688 30.760 30.291 30.232 30.349
212 29.950 29.422 29.481 29.657 30.870 30.283 30.342 30.400
213 29.932 29.462 29.404 29.639 30.796 30.209 30.268 30.326
214 29.980 29.451 29.569 29.686 30.854 30.385 30.326 30.385
215 29.983 29.396 29.513 29.689 30.796 30.268 30.326 30.385
216 29.990 29.462 29.521 29.756 30.854 30.620 30.209 30.385
217 29.983 29.454 29.513 29.689 30.785 30.316 30.257 30.433
218 29.942 29.473 29.590 29.649 30.854 30.209 30.268 30.326
219 30.016 29.488 29.547 29.723 30.882 30.354 30.237 30.354
220 29.987 29.576 29.459 29.694 30.835 30.484 30.425 30.484
221 30.018 29.490 29.548 29.724 30.885 30.416 30.298 30.474
222 30.016 29.488 29.547 29.723 30.826 30.298 30.240 30.357
223 30.112 29.584 29.584 29.760 30.840 30.488 30.312 30.430
224 30.039 29.570 29.511 29.746 30.695 30.109 29.933 30.109
225 30.109 29.522 29.581 29.757 30.816 30.288 30.112 30.288
226 30.021 29.728 29.551 29.669 30.796 30.268 30.209 30.385
227 30.036 29.508 29.567 29.684 30.848 30.320 30.320 30.438
228 30.070 29.542 29.601 29.777 30.826 30.416 30.298 30.474
229 30.052 29.465 29.523 29.758 30.832 30.363 30.305 30.481
230 30.238 29.710 29.710 30.004 30.816 30.346 30.229 30.346
231 30.246 29.718 29.776 29.952 30.794 30.560 29.856 30.149
232 30.250 29.781 29.722 29.898 30.740 30.271 30.271 30.388
233 30.228 29.759 29.818 29.994 30.745 30.275 30.275 30.334
234 30.294 29.825 29.884 30.060 30.796 30.326 29.916 30.092
235 30.328 29.859 29.800 30.093 30.793 30.323 30.206 30.382
236 30.328 29.741 29.741 29.976 30.854 30.326 30.268 30.385
237 30.182 29.771 29.712 29.947 30.826 30.474 30.357 30.416
238 30.279 29.810 29.810 30.044 30.874 30.522 30.288 30.405
239 30.368 29.840 29.840 30.133 30.896 30.368 30.309 30.427
240 30.268 29.798 29.857 30.033 30.908 30.321 30.321 30.380
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
79
Universitas Indonesia
Lampiran 6. Data Pengujian Suhu untuk Perlakuan UV + TiO2-15% AC (Panel B)
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2 Pengujian ke-3
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
0 27.336 26.807 27.219 27.395 29.734 29.675 29.792 29.792 29.278 29.513 29.220 29.220
1 28.044 27.103 27.280 27.926 29.759 29.759 29.817 29.935 29.455 29.278 29.278 29.337
2 28.295 27.825 27.825 28.119 29.672 29.672 29.672 29.848 29.357 29.239 29.239 29.239
3 28.295 27.825 27.825 28.119 29.616 29.674 29.674 29.792 29.316 29.081 29.139 29.198
4 28.530 27.648 27.707 28.119 29.635 29.635 29.635 29.752 29.228 29.052 29.111 29.170
5 28.140 27.140 27.435 27.964 29.661 29.661 29.661 29.719 29.189 29.013 29.072 29.130
6 28.283 27.577 27.577 28.224 29.689 29.748 29.689 29.983 29.147 29.029 29.088 29.205
7 28.278 27.808 27.455 27.867 29.698 29.581 29.639 29.815 29.222 29.045 29.045 29.045
8 28.437 27.849 27.673 27.967 29.758 29.582 29.582 29.816 29.235 29.117 29.059 29.059
9 28.507 27.389 27.507 27.742 29.845 29.610 29.610 29.904 29.237 29.061 29.061 29.061
10 28.876 28.112 27.818 27.583 29.800 29.682 29.682 29.858 29.180 29.121 29.062 29.062
11 28.859 28.271 27.742 28.154 29.929 29.753 29.811 29.987 29.168 29.051 28.934 28.934
12 28.442 27.736 27.501 27.795 29.893 30.069 29.717 29.893 29.228 29.111 28.993 29.052
13 29.173 28.409 28.292 28.703 29.907 29.849 29.790 29.907 29.155 28.979 28.979 28.979
14 29.029 28.559 27.971 28.265 29.963 29.845 29.845 30.021 29.129 29.070 29.011 28.952
15 28.676 27.971 27.736 28.265 29.890 29.831 29.772 29.890 29.113 29.113 28.995 28.937
16 28.996 27.762 27.704 27.704 29.994 29.760 29.701 29.994 29.210 29.092 29.034 29.034
17 28.962 28.610 27.846 27.904 29.989 29.696 29.754 29.989 29.141 29.024 29.083 29.024
18 29.136 28.901 27.431 28.901 29.981 29.864 29.746 29.981 29.113 29.055 28.996 29.055
19 29.261 28.791 28.203 29.202 30.084 29.908 29.849 29.967 29.320 29.144 29.144 29.027
20 28.434 27.258 27.376 27.905 30.079 30.020 29.903 29.962 29.291 29.114 28.997 28.997
21 29.195 27.902 28.196 28.666 30.179 29.592 29.827 29.768 29.307 29.131 29.014 28.955
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
80
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2 Pengujian ke-3
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
22 29.003 27.945 28.180 27.768 29.875 30.109 29.875 29.992 29.202 29.085 29.026 28.967
23 28.977 28.625 27.684 28.390 30.233 29.998 29.939 30.057 29.302 29.185 29.126 29.126
24 29.223 27.930 27.754 27.871 30.382 29.736 29.971 30.030 29.376 29.318 28.965 28.965
25 28.880 27.587 27.881 27.705 30.352 30.176 29.942 30.000 29.175 29.175 29.058 28.940
26 29.233 28.293 27.706 28.000 30.261 29.850 29.968 30.144 29.364 29.070 28.953 28.953
27 29.613 28.674 28.145 27.616 30.296 29.827 29.710 29.710 29.388 29.153 28.977 28.918
28 29.187 28.306 28.188 28.658 30.363 29.717 29.717 29.893 29.286 29.051 29.051 28.934
29 29.232 27.704 27.822 28.409 30.388 29.860 29.860 29.978 29.285 29.050 29.050 28.991
30 29.416 28.828 28.182 27.888 30.356 30.004 29.828 29.886 29.374 29.198 29.139 29.256
31 29.064 27.536 27.889 27.830 30.474 29.770 29.653 29.829 29.261 29.202 29.085 29.026
32 28.879 27.351 27.351 27.762 30.635 29.755 29.696 29.813 29.334 29.157 29.040 29.040
33 28.993 27.876 27.818 28.113 30.093 29.623 29.741 29.858 29.228 29.052 29.052 28.993
34 29.103 28.163 28.456 28.104 30.213 29.979 29.744 29.803 29.295 29.236 29.060 29.001
35 29.127 28.246 27.776 28.070 30.179 29.592 29.710 30.003 29.301 29.242 29.066 29.007
36 29.280 28.634 27.341 27.870 30.006 29.713 29.713 29.830 29.316 29.081 29.199 29.140
37 29.242 28.126 27.714 27.603 30.372 29.785 29.727 29.844 29.264 29.146 29.087 29.087
38 29.585 28.997 28.057 28.351 30.436 29.967 29.850 30.143 29.399 29.047 29.165 29.165
39 29.173 28.233 27.939 27.763 30.553 29.732 29.908 30.025 29.356 29.180 29.121 29.062
40 29.618 28.972 27.855 28.384 30.150 29.798 29.798 29.857 29.356 29.062 29.062 29.004
41 29.328 27.448 27.742 27.448 30.203 30.086 29.616 29.733 29.370 29.076 29.076 29.018
42 29.479 28.305 28.128 28.540 29.900 29.313 29.254 29.313 29.439 29.204 29.263 29.263
43 29.190 27.839 27.486 28.427 30.091 29.563 29.387 29.680 29.286 29.227 29.227 29.227
44 29.190 27.839 27.486 28.427 29.916 29.623 29.506 29.682 29.461 29.108 29.167 29.050
45 29.790 29.027 28.028 27.792 29.878 29.819 29.467 29.760 29.399 29.282 29.164 29.105
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
81
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2 Pengujian ke-3
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
46 29.603 28.428 28.370 28.252 30.024 29.731 29.672 29.789 29.473 29.238 29.238 29.121
47 29.621 28.741 27.977 28.623 30.262 29.793 29.675 29.793 29.425 29.131 29.190 29.073
48 29.455 27.869 28.045 29.050 30.080 29.904 29.669 29.728 29.374 29.139 29.198 29.022
49 29.339 28.634 28.164 29.221 30.063 29.828 29.652 29.828 29.499 29.264 29.205 29.147
50 29.340 27.930 28.341 29.046 30.227 29.758 29.758 29.875 29.456 29.338 29.162 29.103
51 29.584 28.174 28.174 28.821 30.198 29.670 29.553 29.729 29.411 29.411 29.117 29.058
52 29.286 27.818 28.112 27.406 30.042 29.807 29.573 29.749 29.479 29.361 29.126 29.068
53 29.637 27.698 28.109 28.051 29.794 30.028 29.559 29.794 29.428 29.193 29.193 29.075
54 29.705 27.883 27.942 27.825 29.951 29.599 29.482 29.658 29.537 29.185 29.185 29.185
55 29.667 28.669 28.199 28.316 30.218 29.925 29.631 29.807 29.435 29.318 29.200 29.083
56 29.687 28.101 28.278 27.631 30.028 29.735 29.383 29.559 29.500 29.207 29.265 29.030
57 29.820 28.705 27.764 28.058 29.893 29.717 29.540 29.775 29.582 29.288 29.230 29.053
58 29.590 28.004 28.180 28.709 30.445 29.976 29.917 30.034 29.614 29.673 29.438 29.438
59 29.769 29.358 28.242 28.360 29.973 29.914 29.562 29.679 29.693 29.810 29.399 29.399
60 29.652 27.772 28.477 28.184 29.988 29.871 29.577 29.753 29.657 29.422 29.422 29.422
61 29.101 28.337 27.925 27.749 30.264 29.795 29.619 29.795 29.811 29.811 29.341 29.224
62 29.644 27.882 28.235 27.941 30.071 29.836 29.777 29.895 29.701 29.936 29.408 29.408
63 29.652 28.184 29.006 28.066 30.350 29.764 29.705 29.940 29.656 29.715 29.480 29.422
64 29.742 28.685 28.509 28.215 30.134 29.899 29.723 30.017 29.655 29.479 29.361 29.303
65 29.986 29.164 27.930 27.989 30.151 30.151 29.799 29.916 29.613 29.496 29.320 29.320
66 29.973 28.564 28.564 28.212 30.194 29.901 29.783 29.901 29.567 29.567 29.449 29.449
67 29.984 28.869 28.046 28.810 30.132 29.897 29.721 29.956 29.634 29.400 29.106 29.224
68 29.887 28.712 28.301 28.125 30.160 30.043 29.867 29.984 29.512 29.395 29.219 29.278
69 29.754 28.580 28.168 28.521 30.304 30.010 29.776 30.010 29.573 29.455 29.279 29.279
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
82
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2 Pengujian ke-3
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
70 29.748 27.927 28.456 27.986 30.186 30.069 29.834 30.010 29.525 29.407 29.290 29.349
71 29.813 27.639 28.227 27.992 30.340 30.282 29.871 29.988 29.517 29.400 29.224 29.282
72 29.583 27.585 28.173 28.114 30.189 30.013 29.896 29.955 29.532 29.356 29.298 29.298
73 29.823 27.473 28.237 28.061 30.331 30.214 29.862 30.038 29.472 29.413 29.296 29.413
74 29.803 28.922 28.158 27.923 30.366 30.014 29.838 30.014 29.548 29.430 29.313 29.372
75 29.991 28.465 27.994 27.994 30.337 29.985 29.868 30.102 29.545 29.603 29.192 29.251
76 29.948 28.539 28.186 28.304 30.287 29.994 29.935 30.053 29.548 29.665 29.195 29.313
77 29.772 28.891 28.597 28.656 30.394 30.218 29.866 30.101 29.555 29.438 29.203 29.262
78 30.019 29.549 28.375 28.613 30.320 30.144 29.909 30.085 29.548 29.548 29.313 29.313
79 29.912 29.325 27.974 28.797 30.332 30.332 29.921 30.039 29.560 29.443 29.208 29.266
80 30.249 28.429 28.781 28.429 30.409 29.940 29.940 30.116 29.555 29.555 29.203 29.262
81 29.993 28.466 27.937 27.996 30.403 30.285 30.051 30.168 29.575 29.399 29.223 29.282
82 29.793 29.265 28.325 27.798 30.401 30.108 29.932 30.108 29.574 29.574 29.222 29.280
83 29.616 29.323 28.207 28.559 30.327 30.151 29.917 30.151 29.578 29.578 29.344 29.402
84 29.792 28.794 28.441 27.795 30.245 30.011 29.893 30.187 29.578 29.461 29.402 29.402
85 29.960 28.551 28.903 28.375 30.289 30.347 29.937 30.113 29.557 29.440 29.146 29.205
86 29.785 28.904 29.022 29.081 30.299 30.182 30.065 30.241 29.565 29.565 29.388 29.388
87 29.512 27.984 27.514 27.690 30.293 30.117 29.941 30.117 29.504 29.504 29.270 29.270
88 29.912 28.385 27.856 28.267 30.276 30.159 29.983 30.217 29.565 29.506 29.271 29.271
89 29.570 28.924 27.749 27.925 30.381 30.498 29.912 30.146 29.552 29.494 29.259 29.259
90 29.915 28.329 28.623 28.505 30.382 30.030 29.972 30.089 29.563 29.563 29.387 29.387
91 29.527 28.940 27.823 27.941 30.399 30.282 29.930 30.106 29.527 29.527 29.351 29.351
92 29.812 28.285 28.226 28.285 30.407 30.524 29.938 30.114 29.521 29.580 29.345 29.286
93 30.202 29.087 29.146 28.617 30.419 30.302 30.009 30.185 29.527 29.762 29.293 29.293
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
83
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2 Pengujian ke-3
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
94 30.057 28.589 29.059 28.060 30.430 30.195 29.961 30.195 29.521 29.580 29.286 29.228
95 30.154 28.334 28.216 28.099 30.394 30.394 29.984 30.160 29.520 29.637 29.344 29.285
96 30.096 29.274 28.687 28.099 30.322 30.439 29.970 30.205 29.535 29.535 29.359 29.300
97 29.909 28.206 28.323 27.853 30.462 30.110 29.993 30.228 29.530 29.530 29.354 29.354
98 30.347 29.584 29.173 28.762 30.424 30.365 29.955 30.131 29.540 29.598 29.540 29.598
99 30.004 28.184 28.184 28.007 30.424 30.365 29.955 30.131 29.597 29.655 29.362 29.303
100 30.206 28.738 28.856 29.032 30.477 30.302 30.008 30.184 29.615 29.498 29.380 29.263
101 29.822 28.824 28.295 28.119 30.574 30.281 29.988 30.164 29.594 29.535 29.418 29.359
102 30.128 28.660 28.425 29.012 30.562 30.269 29.976 30.152 29.558 29.675 29.382 29.323
103 30.093 28.684 28.567 28.273 30.348 30.465 29.937 30.289 29.547 29.606 29.371 29.312
104 29.749 29.221 28.398 28.927 30.510 30.216 30.040 30.216 29.492 29.785 29.374 29.374
105 30.226 28.465 28.582 28.171 30.530 30.354 30.002 30.236 29.620 29.678 29.385 29.444
106 30.323 28.738 29.384 28.268 30.460 30.226 30.050 30.226 29.626 29.626 29.332 29.332
107 29.983 29.455 29.044 28.750 30.486 30.252 30.076 30.252 29.765 29.647 29.589 29.589
108 30.460 28.758 29.052 27.935 30.562 30.152 30.034 30.210 29.705 29.705 29.352 29.352
109 30.219 29.280 28.810 28.869 30.472 30.120 30.237 30.296 29.632 29.456 29.397 29.280
110 29.994 28.878 28.820 28.643 30.449 30.390 30.097 30.273 29.650 29.533 29.474 29.416
111 29.750 29.340 28.223 28.517 30.485 30.015 30.133 30.191 29.612 29.788 29.436 29.377
112 30.159 28.985 28.868 28.985 30.479 30.537 30.185 30.303 29.584 29.584 29.408 29.349
113 30.364 28.603 29.132 28.368 30.363 30.304 30.011 30.304 29.663 29.604 29.369 29.369
114 30.222 28.108 28.930 27.930 30.471 30.119 30.119 30.236 29.589 29.589 29.413 29.413
115 30.216 28.454 28.748 28.278 30.548 30.137 30.020 30.196 29.663 29.663 29.310 29.134
116 29.632 28.457 28.046 27.752 30.523 30.288 30.112 30.230 29.660 29.660 29.425 29.425
117 30.026 29.615 28.323 28.499 30.446 30.153 30.035 30.270 29.596 29.655 29.538 29.479
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
84
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2 Pengujian ke-3
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
118 29.992 28.172 28.524 28.172 30.397 30.045 29.986 30.221 29.604 29.663 29.369 29.310
119 29.768 28.123 28.887 28.535 30.624 30.272 30.096 30.389 29.596 29.538 29.362 29.303
120 30.220 28.517 28.635 28.223 30.579 30.403 30.051 30.344 29.641 29.759 29.465 29.406
121 29.691 28.575 28.692 29.221 30.639 30.228 30.111 30.287 29.653 29.830 29.419 29.419
122 30.150 29.153 28.800 28.448 30.705 30.588 30.001 30.295 29.721 29.956 29.428 29.428
123 30.339 28.989 28.695 28.519 30.611 30.376 30.142 30.376 29.589 29.647 29.471 29.354
124 30.292 29.588 28.766 28.942 30.584 30.232 30.056 30.291 29.660 29.660 29.425 29.366
125 30.365 29.954 29.132 28.192 30.581 30.405 30.112 30.347 29.660 29.601 29.484 29.425
126 30.308 28.840 28.370 29.134 30.476 30.418 30.183 30.359 29.647 29.706 29.413 29.413
127 30.070 28.485 28.308 28.954 30.685 30.216 30.216 30.333 29.640 29.581 29.464 29.464
128 30.070 28.485 28.308 28.954 30.609 30.492 30.257 30.433 29.661 29.661 29.544 29.485
129 30.385 28.800 28.506 29.327 30.691 30.339 30.221 30.397 29.655 29.714 29.420 29.420
130 30.469 29.237 29.119 28.532 30.540 30.305 30.188 30.364 29.660 29.836 29.425 29.366
131 30.369 29.430 28.960 28.725 30.803 30.510 30.275 30.393 29.714 29.772 29.479 29.420
132 30.392 29.688 28.924 28.689 30.774 30.305 30.305 30.480 29.650 29.650 29.474 29.357
133 30.264 29.501 28.855 28.914 30.730 30.320 30.203 30.437 29.653 29.712 29.419 29.360
134 30.102 28.399 28.987 27.929 30.705 30.471 30.295 30.471 29.657 29.657 29.480 29.480
135 30.307 30.014 29.192 29.427 30.632 30.456 30.280 30.456 29.655 29.714 29.420 29.362
136 29.993 29.524 28.643 29.289 30.721 30.545 30.252 30.487 29.649 29.766 29.414 29.355
137 30.028 28.442 28.736 28.266 30.709 30.474 30.298 30.415 29.714 29.596 29.479 29.479
138 29.654 28.303 28.244 28.186 30.696 30.403 30.286 30.462 29.647 29.765 29.471 29.413
139 29.792 28.676 28.147 28.617 30.743 30.684 30.332 30.567 29.647 29.647 29.413 29.413
140 30.213 28.863 28.393 28.511 30.837 30.719 30.309 30.485 29.647 29.706 29.471 29.413
141 30.171 28.821 28.703 28.938 30.762 30.410 30.352 30.528 29.655 29.772 29.420 29.420
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
85
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2 Pengujian ke-3
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
142 30.171 28.821 28.703 28.938 30.810 30.458 30.341 30.517 29.655 29.714 29.420 29.362
143 30.249 29.252 28.371 28.194 30.758 30.699 30.582 30.758 29.663 29.897 29.428 29.428
144 29.909 29.322 28.500 28.794 30.784 30.842 30.373 30.549 29.663 30.132 29.487 29.428
145 29.979 29.040 29.099 29.275 30.810 30.399 30.458 30.517 29.647 29.589 29.471 29.413
146 30.249 28.958 28.781 29.545 30.773 30.479 30.421 30.597 29.647 29.999 29.413 29.413
147 30.323 29.384 28.562 28.855 30.813 30.520 30.344 30.520 29.714 29.596 29.479 29.420
148 30.205 29.383 28.737 28.149 30.780 30.370 30.370 30.546 29.800 30.035 29.683 29.683
149 29.937 28.939 28.469 28.058 30.805 30.687 30.394 30.629 29.950 29.950 29.773 29.773
150 29.685 28.216 28.628 28.686 31.090 30.563 30.504 30.680 29.950 29.950 29.773 29.773
151 30.321 30.028 28.853 28.560 30.981 30.746 30.453 30.629 29.838 30.014 29.662 29.604
152 30.584 29.117 28.706 28.530 30.865 30.572 30.396 30.572 29.834 29.775 29.540 29.482
153 29.886 28.418 28.536 28.888 30.874 30.581 30.405 30.640 29.844 29.903 29.610 29.492
154 30.219 28.516 29.162 28.399 30.966 30.615 30.439 30.673 29.840 29.664 29.546 29.488
155 30.084 28.087 28.675 28.499 30.971 30.561 30.443 30.678 29.825 29.766 29.590 29.590
156 30.016 28.725 28.548 29.018 30.960 30.608 30.491 30.667 29.687 29.746 29.570 29.452
157 30.250 29.429 28.842 28.313 31.080 30.553 30.611 30.787 29.690 29.690 29.514 29.514
158 30.584 29.234 29.762 29.116 30.949 30.539 30.597 30.773 29.760 29.584 29.525 29.349
159 30.019 28.198 28.845 28.140 31.089 30.562 30.562 30.796 29.683 29.741 29.507 29.448
160 30.240 29.243 28.831 28.244 30.886 30.534 30.534 30.710 29.680 29.856 29.445 29.445
161 30.260 29.556 29.086 28.499 31.082 30.613 30.671 30.730 29.680 29.797 29.445 29.445
162 30.339 29.224 28.930 29.517 31.156 30.628 30.511 30.745 29.613 29.613 29.496 29.437
163 30.377 29.321 28.616 28.616 31.100 30.807 30.748 30.924 29.619 29.619 29.443 29.443
164 29.964 29.201 28.084 28.790 31.211 30.801 30.625 30.918 29.737 29.737 29.443 29.443
165 29.702 28.763 28.528 28.410 30.958 30.548 30.665 30.723 29.673 29.732 29.497 29.497
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
86
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2 Pengujian ke-3
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
166 29.722 29.077 28.254 27.901 31.060 30.591 30.474 30.650 29.721 29.780 29.428 29.369
167 30.356 29.358 29.182 29.182 31.098 30.571 30.629 30.805 29.705 29.646 29.470 29.470
168 30.200 28.556 28.615 28.262 31.032 30.680 30.563 30.797 29.647 29.589 29.471 29.413
169 30.399 29.989 28.580 29.519 31.074 30.839 30.722 30.839 29.655 29.772 29.479 29.420
170 29.657 28.012 28.012 28.129 31.137 30.727 30.785 31.020 29.666 29.607 29.490 29.431
171 29.953 28.955 28.779 28.661 31.161 30.575 30.692 30.810 29.652 29.769 29.417 29.358
172 29.844 27.847 28.434 27.964 31.406 30.879 30.586 30.761 29.718 29.777 29.484 29.484
173 30.365 29.779 28.604 29.074 31.449 30.980 30.863 31.039 29.658 29.658 29.423 29.423
174 30.234 29.471 28.355 28.237 31.246 30.836 30.660 30.836 29.721 29.721 29.428 29.428
175 30.234 29.529 28.472 29.001 31.075 30.781 30.781 30.899 29.663 29.780 29.487 29.487
176 30.419 29.010 28.951 28.246 31.145 30.911 30.676 30.794 29.729 29.670 29.436 29.436
177 29.892 28.659 28.365 28.365 31.409 30.647 30.589 30.765 29.724 29.607 29.490 29.490
178 30.184 28.893 28.834 29.245 31.173 30.646 30.528 30.763 29.658 29.599 29.365 29.306
179 30.417 29.361 28.421 28.656 31.440 30.678 30.619 30.795 29.718 29.718 29.484 29.366
180 30.091 30.091 28.330 29.093 31.202 30.674 30.616 30.792 29.653 29.595 29.477 29.477
181 30.318 28.674 28.557 28.968 31.219 30.574 30.574 30.750 29.647 29.823 29.471 29.471
182 30.059 28.238 28.650 28.121 30.846 30.787 30.611 30.787 29.649 29.532 29.355 29.355
183 29.965 28.556 28.027 28.379 31.066 30.539 30.480 30.715 29.652 29.711 29.476 29.417
184 30.084 29.555 29.027 28.498 31.182 30.713 30.655 30.830 29.655 29.596 29.420 29.362
185 29.867 29.339 28.458 28.928 31.241 30.655 30.596 30.714 29.658 29.658 29.423 29.423
186 29.986 28.694 28.811 28.341 30.959 30.724 30.548 30.783 29.672 29.613 29.496 29.437
187 30.154 28.216 28.392 28.216 31.068 30.541 30.423 30.717 29.721 29.780 29.545 29.487
188 30.132 28.253 28.135 28.958 30.863 30.511 30.335 30.570 29.655 29.714 29.479 29.479
189 30.300 29.537 28.832 28.069 30.686 30.275 30.275 30.451 29.706 29.647 29.354 29.354
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
87
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2 Pengujian ke-3
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
190 29.703 29.234 28.411 28.411 30.897 30.428 30.311 30.546 29.652 29.887 29.476 29.358
191 29.923 29.043 28.220 28.749 30.945 30.652 30.359 30.594 29.655 29.714 29.479 29.479
192 30.089 28.327 28.562 28.386 31.147 30.561 30.326 30.620 29.647 29.706 29.471 29.471
193 30.240 29.359 28.655 28.596 30.794 30.442 30.501 30.735 29.706 29.530 29.413 29.413
194 30.240 29.359 28.655 28.596 30.649 30.239 30.297 30.473 29.640 29.698 29.522 29.522
195 30.043 28.869 28.458 28.458 31.152 30.507 30.448 30.742 29.647 29.882 29.413 29.413
196 29.834 29.188 28.719 28.013 30.976 30.742 30.448 30.742 29.655 29.655 29.420 29.420
197 29.990 28.992 28.463 28.110 30.825 30.531 30.297 30.590 29.650 29.592 29.474 29.533
198 29.863 27.984 28.278 28.630 30.899 30.547 30.430 30.606 29.706 29.823 29.471 29.413
199 30.130 28.662 28.545 28.427 30.876 30.407 30.290 30.583 29.701 29.643 29.408 29.408
200 30.281 29.107 29.049 28.226 31.039 30.629 30.453 30.629 29.706 29.589 29.471 29.354
201 29.959 28.432 28.667 28.020 31.249 30.369 30.663 30.545 29.698 29.698 29.405 29.346
202 30.147 28.327 28.209 28.327 31.063 30.594 30.536 30.770 29.653 29.712 29.477 29.419
203 29.997 28.999 28.236 28.471 31.019 30.550 30.374 30.668 29.706 29.706 29.530 29.413
204 30.270 29.097 28.803 29.095 30.890 30.597 30.362 30.714 29.655 29.655 29.479 29.420
205 30.213 29.568 28.452 28.569 31.042 30.632 30.397 30.691 29.714 29.714 29.479 29.420
206 30.174 29.118 28.883 29.294 31.124 30.479 30.420 30.655 29.757 29.757 29.464 29.464
207 30.178 28.357 28.945 28.592 31.071 30.544 30.485 30.661 29.698 29.698 29.464 29.405
208 29.858 29.271 28.742 28.272 31.217 30.748 30.513 30.630 29.695 29.519 29.461 29.402
209 30.034 28.566 28.625 28.742 31.020 30.669 30.493 30.727 29.698 29.698 29.464 29.464
210 30.337 28.694 28.576 28.694 30.925 30.339 30.280 30.573 29.714 29.596 29.479 29.479
211 30.122 28.243 28.478 28.361 30.899 30.723 30.547 30.723 29.709 29.827 29.474 29.357
212 30.067 28.658 28.658 28.482 30.900 30.548 30.490 30.724 29.703 29.762 29.468 29.351
213 30.312 29.373 28.786 29.138 30.819 30.174 30.232 30.467 29.703 29.762 29.527 29.468
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
88
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2 Pengujian ke-3
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
214 30.133 28.900 28.842 28.430 31.061 30.650 30.592 30.709 29.700 29.700 29.465 29.465
215 29.999 29.001 28.355 29.001 31.053 30.701 30.466 30.642 29.718 29.836 29.542 29.484
216 29.930 29.460 28.697 28.109 31.065 30.772 30.538 30.714 29.714 29.890 29.420 29.420
217 29.990 28.522 28.405 28.346 31.142 30.791 30.556 30.732 29.721 29.780 29.545 29.428
218 30.362 28.895 29.130 28.307 30.951 30.423 30.306 30.541 29.660 29.894 29.425 29.307
219 30.249 29.134 28.253 28.664 30.873 30.462 30.286 30.579 29.721 29.780 29.428 29.428
220 30.178 29.415 28.886 28.827 31.005 30.595 30.477 30.712 29.729 29.670 29.494 29.494
221 30.132 28.782 28.723 28.547 31.158 30.630 30.454 30.689 29.744 29.803 29.510 29.451
222 30.303 29.012 28.718 28.130 31.012 30.485 30.485 30.719 29.670 29.788 29.494 29.494
223 29.938 28.998 28.235 28.411 31.104 30.693 30.517 30.752 29.735 29.853 29.442 29.442
224 29.828 28.536 28.830 28.352 31.105 30.636 30.636 30.929 29.732 29.615 29.556 29.556
225 30.376 28.674 29.026 28.497 31.270 30.801 30.566 30.742 29.741 29.683 29.507 29.448
226 30.158 29.160 28.925 28.690 31.262 30.852 30.500 30.676 29.737 29.619 29.502 29.502
227 30.359 28.127 29.244 28.597 31.355 30.710 30.710 30.886 29.686 29.744 29.510 29.451
228 29.956 29.545 28.605 29.251 31.354 30.944 30.709 30.944 29.760 29.642 29.466 29.349
229 29.756 28.053 28.053 28.111 31.075 30.548 30.430 30.724 29.752 29.635 29.576 29.517
230 30.048 28.816 28.346 28.169 31.284 30.697 30.522 30.815 29.744 29.744 29.510 29.451
231 30.211 28.508 28.508 27.685 31.038 30.745 30.569 30.862 29.760 29.701 29.525 29.466
232 29.859 28.449 28.332 29.095 31.165 30.520 30.520 30.696 29.760 29.994 29.525 29.466
233 29.718 28.367 28.837 28.485 31.259 30.614 30.555 30.731 29.642 29.701 29.525 29.407
234 29.872 29.403 28.992 29.051 31.082 30.730 30.554 30.730 29.767 29.709 29.533 29.533
235 30.230 29.174 28.116 29.291 31.078 31.019 30.609 30.785 29.715 29.832 29.539 29.480
236 30.168 28.936 28.818 29.347 31.658 30.779 30.661 30.779 29.703 29.585 29.526 29.526
237 30.206 28.738 29.619 28.268 31.622 30.743 30.801 30.977 29.757 29.698 29.522 29.522
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
89
Universitas Indonesia
Pengujian ke-1 Pengujian ke-2 Pengujian ke-3
Menit T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4
238 29.953 28.778 28.249 28.369 31.377 30.615 30.674 30.850 29.767 29.709 29.591 29.533
239 30.236 29.121 28.299 28.760 31.270 30.625 30.683 30.859 29.757 29.815 29.581 29.463
240 30.405 29.525 28.820 28.585 31.265 30.737 30.679 30.855 29.701 29.642 29.466 29.466
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
90
Universitas Indonesia
Lampiran 7. Data Kalibrasi CO2
Tabel L7.1 Data Kalibrasi CO2
Volume (mL) Konsentrasi (ppm) Konsentrasi (Peak Area)
0 0 0
0.1 0.8 13939.5
0.2 1.6 27907
0.3 2.4 42408
0.4 3.2 56056.5
0.5 4 69571
0.6 4.8 83589.5
0.7 5.6 99455.5
0.8 6.4 109647.5
0.9 7.2 123997.5
1 8 139736.5
Gambar L7.1 Kalibrasi CO2
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011
91
Universitas Indonesia
Lampiran 8. Data Pengujian Udara Pernapasan, Laju Alir CO2, Udara pada Alat
Perangkap Nyamuk Berbasis Fotokatalisis
Tabel L8.1 Data Pengujian Udara Pernapasan
No Konsentrasi (Peak Area)
1 2156
2 1965
3 1936
Tabel L8.2 Data Pengujian Laju Alir CO2
Konsentrasi (Peak Area)
No Laju Alir
400 cc/menit
Laju Alir
450 cc/menit
Laju Alir
500 cc/menit
1 1592 1928 2483
2 1850 2292 2281
3 1897 2409 2262
Tabel L8.3 Data Pengujian Udara pada Alat Perangkap Nyamuk Berbasis Fotokatalisis
Waktu (jam) Konsentrasi (Peak Area)
1 -
2 -
3 -
4 -
5 -
6 -
Studi faktor..., Angela Jessica Stephanie, FT UI, 2011