universitas muhammadiyah jakarta jakarta 2015

23
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PELAYANAN AJUDAN DALAM MENUNJANG KINERJA MENTERI DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN DIUSULKAN OLEH : Elis Rahma Widya NIM: 2013120013 / ANGKATAN: 2013 Yudha Laksana Gumulya NIM: 2013120008 / ANGKATAN: 2013 Sugianti NIM: 2013120012 / ANGKATAN: 2013 Mayda Riani NIM: 2012120008 / ANGKATAN: 2012 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA 2015

Upload: vokien

Post on 19-Jan-2017

240 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PELAYANAN AJUDAN DALAM MENUNJANG KINERJA MENTERI DI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN

DIUSULKAN OLEH :

Elis Rahma Widya NIM: 2013120013 / ANGKATAN: 2013 Yudha Laksana Gumulya NIM: 2013120008 / ANGKATAN: 2013 Sugianti NIM: 2013120012 / ANGKATAN: 2013 Mayda Riani NIM: 2012120008 / ANGKATAN: 2012

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA

2015

i

ii

DAFTAR ISI Lembar Pengesahan ....................................................................................... i Daftar Isi ........................................................................................................ ii Daftar Tabel dan Gambar ................................................................................ iii Ringkasan ...................................................................................................... iv BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................... 2 1.2 Perumusan Masalah .................................................................... 2 1.3 Tujuan ........................................................................................ 2 1.4 Kegunaan ................................................................................... 2 1.5 Luaran ........................................................................................ 2 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3 BAB 3. METODA PENELITIAN .................................................................. 7 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................. 8 4.1 Anggaran Biaya .......................................................................... 8 4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ............................................... 7 Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ................................................................ 7

iv

RINGKASAN

Seorang Menteri selalu mendapat satu atau dua orang ajudan untuk menunjang kinerjanya. Tugas ajudan adalah melayani Menteri dalam proses pekerjaan sehari-hari. Mengingat pentingnya tugas sehari-hari menteri maka ajudan juga harus memberikan pelayanan dengan baik. Dengan pelayanan ajudan yang berkualitas maka diperoleh kinerja yang menteri yang meningkat. Target Penelitian ini adalah dilakukannya pelayanan yang baik oleh Ajudan untuk lebih menunjang Kinerja Menteri. Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini berupa Artikel Ilmiah berisi gambaran tentang pelayanan yang dilakukan ajudan dengan mengacu pada teori Denhardt and Denhardt dengan 8 dimensi pelayanan yang meliputi Convenience, Reliability, Personal Attention, Citizen Influenze, Fairness, Problem Solving Approach, Fiscal Responsibility, dan Security. HKI juga menjadi Luaran dalam penelitian ini, sehingga karya ini menjadi Hak Paten Peneliti. Perumusan Masalah adalah Bagaimana Proses Pelayanan Ajudan Dalam Menunjang Kinerja Menteri ?. Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis Proses Pelayanan Ajudan Dalam Menunjang Kinerja Menteri.. Metode Penelitian, Metode Diskriptif dengan Pendekatan Kualitatif. Teknik Pengumpulan Data, adalah :1). Wawancara secara mendalam dengan menggunakan Pedoman wawancara; 2). Observasi, antara lain dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis pada proses pelayanan ajudan dari ajudan datang dan menteri datang ke kantor sampai dengan acara di luar kantor hingga balik lagi ke kantor sampai dengan menteri pulang ke rumahnya; 3). Dokumentasi, a).Foto-foto kegiatan Ajudan menyertai Menteri; b). Klipping Koran tentang kegiatan Ajudan menyertai Menteri; Teknik Penentuan Informan, dengan Teknik Purposifman . Informan terdiri dari Kepala Bagian Protokol, Ajudan Menterian, Kepala Humas kantor kementrian. Teknik Analisis Data dan Uji Keabsahan Data, mengacu pada pemikiran Mc Nabb (2002). Mc Nabb mengkatagorikan tahapan analisis data penelitian ke dalam enam tahapan kegiatan: 1).Organize the Darvasita (Pengorganisasian Data); 2).Generate Categories, Themes and Patterns( Penggeneralisasian kategori, tema dan topik penelitian);3).Code the Data (Pengkodean Data);4).Apply the Ideas, Theme and Categories (Penerapan Ide, Tema dan Kategorisasi);5).Search for Alternative Eksplanations (Pencarian Alternatif Penjelasan); 6).Write and Present the Report (Menulis Dan Menyajikan Laporan). Uji Keabsahan Data, dilaksanakan dengan Triangulasi.

Key word : Pelayanan, Ajudan Menteri

1

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem pemerintahan negara Indonesia menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menganut Sistem Pemerintahan Presidensial. Hal ini dibuktikan bahwa Presiden Republik Indonesia adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Lalu dalam menjalankan roda pemerintahannya presiden dibantu oleh para menteri. Dari presiden sampai para menteri selalu ada seseorang yang melekat melayani setiap hari, dengan sebuah jabatan yang dilekatkan dengan nama ajudan. Pekerjaan seorang ajudan merupakan pekerjaan yang sangat tidak terlihat hasil kerjanya, ajudan merupakan seorang pelayan dari seorang pejabat negera. Dapat dilihat dari sebuah pengertian tentang ajudan bahwa ajudan adalah perwira yang diperbantukan kepada perwira tinggi sebagai sekretaris atau pendamping

Ajudan merupakan bagian dari protokol, dengan kata lain bahwa seorang ajudan harus mengerti tentang tata cara keprotokolan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 pasal 1 ayat 1. Perlu atau tidaknya seorang ajudan tergantung kepada seorang pejabat tersebut mau atau tidak mempekerjakan seorang ajudan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, dikarenakan tidak ada aturan ataupun sebuah peraturan yang mengharuskan seorang pejabat negara mempunyai ajudan serta ajudan bukan jabatan struktural. Seorang ajudan sangat melekat erat dengan seorang pejabat negara disetiap tugasnya.

Perlu diketahui juga bahwa seorang ajudan biasanya diisi oleh seseorang yang berasal dari Kepolisian atau dari TNI , namun tidak sedikit ajudan yang berasal dari seorang PNS atau warga sipil biasa, biasanya seseorang kerabat atau staf bawaan menteri tersebut. Setiap menteri/pejabat Negara biasanya selalu di kawal oleh 2 (dua) ajudan untuk bergantian tugas bahkan seorang presiden dikawal oleh 4 (empat) ajudan dari masing-masing angkatan. Namun bukan berarti dengan pengawalan lebih dari satu orang semua masalah bisa teratasi. Sering kali timbul masalah yang dihadapi oleh karena kurangnya koordinasi antar ajudan yang sedang bertugas dengan ajudan yang sedang off atau tidak bertugas, masalah ini timbul dikarenakan adanya sebuah persaingan yang tidak sehat antar ajudan yang ingin menonjolkan pekerjaannya masing-masing terhadap menterinya. Tapi untuk permasalahan yang satu ini sangat jarang sekali terjadi, dikarenakan setiap ajudan yang akan bertugas merupakan orang-orang pilihan yang sudah diuji kredibilitas dan kemampuannya dalam bertugas.

2

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar Masalah di atas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagi berikut : Bagaimana Proses Pelayanan Ajudan Dalam Menunjang Kinerja Menteri?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan Latar Masalah dan Perumusan Masalah di atas maka Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis proses pelayanan ajudan dalam menunjang kinerja menteri.

1.4 Kegunaan Berdasarkan Latar Masalah, Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian di atas maka Hasil Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberi masukan kepada ajudan menteri terkait proses pelayanan yang baik yang hendaknya dilakukan ajudan dalam menunjang kinerja menteri. Secara Teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori Denhard dengan 8 dimensi kualitas pelayanan.

1.5 Luaran Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini berupa Artikel Ilmiah berisi gambaran tentang pelayanan yang dilakukan ajudan untuk menunjang kinerja menteri dengan mengacu pada teori Denhardt and Denhardt dengan 8 dimensi pelayanan yang meliputi Convenience, Reliability, Personal Attention, Citizen Influenze, Fairness, Problem Solving Approach, Fiscal Responsibility, dan Security. Selanjutnya, HKI juga menjadi Luaran dalam penelitian ini, sehingga karya ini menjadi Hak Paten Peneliti.

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Pendahulu

Antwi (2009), dalam penelitiannya yang berjudul Renewing the Holy Grail on Human Motivation in the Delivery of Public Service: Evidence from Ghana’s Local Government Service, bertujuan untuk eksplorasi tantangan pengembangan sumber daya manusia (HRD) yang dihadapi pemerintah lokal dalam memperbaharui sektor publik. Penelitian ini menyelidiki bagaimana reformasi sektor publik telah mempengaruhi motivasi dan efektivitas pekerja antara pelayan sipil (birokrat) dalam menjalankan semua tingkat operasi pada pemerintahan lokal. Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus dengan memanfaatkan kuesioner dan interview 105 karyawan dari tingkat nasional, regional dan daerah. Temuan utama dari penelitian tersebut adalah ketika reformasi New Public Management berjalan, kepemimpinan sektor publik berharap untuk bertindak dan berperilaku sebagai entrepreneur sektor privat. Ini sulit untuk mencapai agenda motivasi pekerja yang didasarkan pada sebuah “model manajemen sektor privat”; karena sektor publik dengan sektor privat memiliki perbedaan dalam tujuan kebijakan dan sasaran bisnis yang harus diselesaikan (dimuat dalam Journal of Management Development, Vol. 28, No. 6, 2009; pp. 504-512).

AGA. Ilhaamie (2010), dengan judul Service Quality in Malaysian Public Service: Some Findings. Penelitian tersebut, dilakukan untuk mengidentifikasi dimensi kualitas pelayanan yang paling dominan, tampaknya responsiveness adalah dimensi yang paling penting. Hal tersebut karena penundaan dalam mengambil tindakan dan memberikan pelayanan kepada pelanggan, dimensi responsif kurang diperhatikan.

Penelitian tentang kualitas pelayanan juga untuk menentukan tingkat kualitas pelayanan sebagaimana dinilai oleh pelanggan eksternal dan harapan serta persepsi terhadap pelayanan yang disediakan oleh organisasi publik Malaysia. Sementara teori yang digunakan dalam penelitian adalah SERVQUAL, oleh Parasuraman, Berry dan Zeithmal pada tahun 1985 dengan 5 (lima) dimensi. Dimensi SERVQUAL meliputi Tangibility, Reliability, Responsiveness, Assurance Dan Empaty. Metodologi yang dipakai Skala SERVQUAL yang dirancang oleh Parasuraman, dan Berry Zeithmal (1991) digunakan secara keseluruhan (Orwig, Pearson & Cochran, 1997; Parasuraman et al;. 1991) dalam penelitian ini untuk mengukur harapan dan persepsi kualitas pelayanan publik Malaysia seperti yang dirasakan oleh pelanggan eksternal. Hasil penelitian ini menyatakan kualitas pelayanan secara keseluruhan cukup baik. Hal ini ditemukan bahwa tangibles adalah dimensi yang paling penting. Perception memiliki nilai terendah . Di sisi lain, kesenjangan kualitas pelayanan adalah baik terendah maupun tertinggi. Akhirnya, pelanggan-pelanggan eksternal memiliki harapan tertinggi pada keandalan pelayanan publik Malaysia

4

(International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 1, No. 1, June, 2010 2.2. Konsep Pelayanan

Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya menolong menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan melayani. Membicarakan pelayanan berarti membicarakan suatu proses kegiatan yang konotasinya lebih kepada hal yang abstrak (Intangible). Pelayanan adalah merupakan suatu proses, proses tersebut menghasilkan suatu produk yang berupa pelayanan, yang kemudian diberikan kepada pelanggan. pelayanan pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok dan/atau organisasi baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. Pelayanan Publik yang didefinisikan oleh Roth sebagai “any services available to the public whether provided publicly (as is a museum) or privately (as is a restaurant meal)”, Any services yang diungkapkan oleh Roth berkaitan dengan barang dan jasa dalam pelayanan. Pelayanan Publik yang dimaksud adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau individu dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat, baik secara individu maupun kelompok atau organisasi.

2.3. Konsep Kualitas Pelayanan

Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi, mulai dari definisi yang konvensional hingga yang strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti : performance (kinerja), reability (keandalan), ease of use (mudah dalam penggunaan), esthetics (estetika), dsb.

Sedangkan menurut Parasuraman et al. (Purnama N, 2006:19), kualitas layanan merupakan perbandingan antara layanan yang dirasakan (persepsi) konsumen dengan kualitas layanan yang diharapkan konsumen. Jika kualitas layanan yang dirasakan sama atau melebihi kualitas layanan yang diharapkan maka layanan dikatakan berkualitas dan memuaskan. Konsep kualitas pelayanan dapat pula dipahami melalui “consumer behaviour” (perilaku konsumen) yaitu perilaku yang dimainkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan dan mengevaluasi suatu produk pelayanan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya. Selanjutnya, Untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu, sesuai dengan paradigma the New Public Service, menurut Denhardt & Denhardt, pemerintah perlu memperhatikan delapan prinsip pelayanan yang bermutu, yakni: 1. Convenience :ukuran yang menunjukkan tingkat sejauh mana pelayanan yang

diberikan pemerintah dapat diakses dan tersedia dengan mudah oleh warga; 2. Reliability : menilai tingkat sejauh mana pelayanan pemerintah dapat

disediakan secara benar dan tepat waktu;

5

3. Personal attention : mengukur sejauh mana pelayanan pemerintah dapat diinformasikan oleh aparat dengan tepat kepada warga dan aparat bisa bekerja sama dengan mereka untuk membantu memenuhi kebutuhannya:

4. Citizen influence : mengukur sejauh mana warga merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi mutu pelayanan yang diterima dari pemerintah.

5. Fairness : ukuran untuk menilai sejauh mana warga percaya bahwa pemerintah telah menyediakan pelayanan dengan cara yang adil bagi semua orang ;

6. Problem-solving approach : mengukur tingkat sejauh mana aparat pelayanan mampu menyediakan informasi bagi warga untuk mengatasi masalahnya ;

7. Fiscal Responsibility : ukuran untuk menilai sejauh mana warga percaya bahwa pemerintah telah menyediakan pelayanan dengan cara menggunakan uang publik dengan penuh tanggung jawab ; dan

8. Security : ukuran yang menunjukkan tingkat sejauh mana pelayanan yang diberikan menjadikan warga merasa aman dan yakin bila menggunakannya;

Pendapat Denhardt and Denhardt inilah yang dijadikan rujukan dalam penelitian Pelayanan Ajudan untuk Menunjang Kinerja Menteri.

6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kementerian BAPPENAS RI.

3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Diskriptif

dengan Pendekatan Kualitatif. 3.3.Teknik Pengumpulan Data

Dalam Penelitian ini terdapat 3 cara untuk mengumpulkan data yaitu, 1). Wawancara secara mendalam dengan menggunakan Pedoman wawancara; 2). Observasi, antara lain dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan

secara sistematis pada proses pelayanan ajudan dari ajudan datang dan menteri datang ke kantor sampai dengan acara di luar kantor hingga balik lagi ke kantor sampai dengan menteri pulang ke rumahnya;

3). Dokumentasi, meliputi : a).Foto-foto kegiatan Ajudan menyertai Menteri; b). Klipping Koran tentang kegiatan Ajudan menyertai Menteri;

3.4. Teknik Penentuan Informan, dengan Teknik Purposif . Informan terdiri dari Kepala Bagian Protokol, Ajudan Menterian, Kepala Humas kantor kementrian. 3.5. Teknik Analisis Data dan Uji Keabsahan Data, mengacu pada pemikiran Mc Nabb (2002). Mc Nabb mengkatagorikan tahapan analisis data penelitian ke dalam enam tahapan kegiatan: 1).Organize the Darvasita (Pengorganisasian Data); 2).Generate Categories, Themes and Patterns( Penggeneralisasian kategori, tema dan topik penelitian);3).Code the Data (Pengkodean Data);4).Apply the Ideas, Theme and Categories (Penerapan Ide, Tema dan Kategorisasi);5).Search for Alternative Eksplanations (Pencarian Alternatif Penjelasan); 6).Write and Present the Report (Menulis Dan Menyajikan Laporan). Uji Keabsahan Data, dilaksanakan dengan Triangulasi.

7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.) 1 Peralatan penunjang 3.125.000 2 Bahan habis pakai 4.375.000 3 Perjalanan 3.125.000 4 Lain-lain 1.875.000

Jumlah 12.500.000 4.2 Jadwal Kegiatan (4 bulan)

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4

1 1).Rapat-rapat tim Peneliti 22). Kunjungan Ke BAPPENAS

RI

2 3). Penyusunan pedoman wawancara

3 4). Pengurusan Izin Penelitian Q

4

5). Wawancara kepada Ajudan Menteri, Kabag. Humas, Kabag Protokol, Sespri Menteri

5

8. Penyusunan draf laporan Kemajuan Pelayanan Ajudan Menteri

9. Pelaksanaan Seminar

6

10. Penyusunan Draft Artikel Ilmiah

11.Penyusunan Draf Naskah Hak Paten 12. Penyusunan dan

Penyerahan laporan akhir.

8

DAFTAR PUSTAKA

Denhardt JV, Robert BD. 2003. The New Public Service. New York: M.E. Sharpe,Inc.

Dunn WH. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Antwi, 2009. Renewing the Holy Grail on Human Motivation in the Delivery of Public Service: Evidence from Ghana’s Local Government Service, Journal of Management Development, Vol. 28, No. 6, 2009; pp. 504-512

AGA. Ilhaamie, 2010, Service Quality in Malaysian Public Service: Some Findings, International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 1, No. 1,

June, 2010

9

10

11

12

13

14

15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang (15-25%) Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Keterangan 25 %

Peralatan Penunjang 1

Flashdisk 2 buah 130.000 260.000

Peralatan penunjang2

Spanduk Seminar 2 170.000 340.000

Peralatan Penunjang 3

Sewa Camera digital

1 Buah 400.000 250.000

Peralatan Penunjang 4

Sewa Tape recorder

1 300.000 300.000

Peralatan Penunjang 5

Seminar Kit 60 buah 15.000 900.000

Peralatan penunjang 6

Kaos Tim& Panitia Seminar

10 buah 70.000 700.000

Penunjang 7 Komunikasi 2 orang, 2 bulan

75.000 300.000

SUB TOTAL 3.125.000 2. Bahan Habis Pakai (30-40%) Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Jumlah (35 %)

Materal 1 : Kertas HVS

Unt Naskah Penelitian dan 4 rim 40.000 160.000

Material 2: Kertas Plano

Unt Sertifikat 100 1.000 100.000

Material 3: Cartide Printer Hitam dan Warna

Untuk Pengetikan draft Naskah Penelitian dan Sertifikat

1 paket 500.000 500.000

Material 4: Tinta Isi Ulang printer Hitam

Untuk ngeprint draft dan netting Laporan Pendahuluan & Akhir, serta Artikel Ilmiah

10 buah 35.000 350..000

Material 5 Tinta Isi Ulang printer Berwarna

5 buah 55.000 275.000

Material 6 Cetak Sertifikat Seminar 60 lembar

2.500 150.000

Material 7 Fotocopy dokumen 2 paket 245.000 490.000 Material 8 Pembuatan Dummy

Artikel Ilmiah dan draft HKI

1 paket 250.000 250.000

16

Material 9 Cuci cetak foto digital 2 paket 150.000 300.000

Material 10 Batu baterai AA 2 50.000 100.000 Material 11 Kaset video 2 100.000 200.000 Material 12 Konsumsi Seminar 60 25.000 1.500.000

SUB TOTAL 4.375.000 3. Perjalanan (15-25%) Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Harga Satuan (Rp)

Jumlah (25 %)

Perjalanan dari Kampus ke BAPPENAS RI

Perjalanan untuk pengumpulan data

24 (pp) 100.000 2.400.000

Perjalanan Ke UI Depok

Taxi antar dummy Artikel Ilmiah ke Jurnal Nasional

2x 175.000 350.000

Perjalanan ke Ciputat

Pembelian ATK dan pesan spanduk

10 x 47.500 475.000

SUB TOTAL (Rp) 3.125.000 4. Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya, maks 15%) Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Keterangan 15 %

Diskusi, analisis, pengetikan dan editing

PenyusunanArtikel,laporan dan HKI

1 paket 375.000 375.000

Nara Sumber; laporan

Seminar 1 paket 500.000

Biaya HKI Pemrosesan Hak Paten

1 paket 1.000.000 1.000.000

SUB TOTAL (Rp) 1.875.000 Total : Rp 3.125.000,- + Rp. 4.375.000,-+ Rp. 3.125.000,- + Rp. 1.875.000,- = Rp. 12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu rupiah)

17

Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas No

Nama /NIM Program Studi

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Elis Rahma Widya 2013120013

S-1 Administrasi Publik

Administrasi Publik

10 Jam/minggu

-ketua pelaksana - sebagai koordinator

penelitian -menyusun Proposal -memimpin rapat2 - pengadaan alat dan

bahan yang dibutuhkan - pelaksana penelitian

2 Sugianti/ 2013120012

S-1 Adm Publik

Administrasi Publik

8 jam/minggu

- pelaksana penelitian - menyiapkan

pengadaan alat dan bahan yang dibutuhkan

- koorinator pembelian alat dan bahan

3 Mayda Riani 2012120008

S-1 Administrasi Publik

Administrasi Publik

8 jam/minggu

- pelaksana penelitian -membantu ketua pengadaan alat dan bahan yang dibutuhkan -sie bendahara(keuangan)

4 Yuda Laksana Gumulya

2013120008

S-1 Administrasi Publik

Administrasi Publik

8 jam/minggu

- pelaksana penelitian - menyiapkan

pengadaan alat dan bahan yang dibutuhkan

- Administrator

18